Saturday 18 January 2020

[Review] Little Women: Melihat Kisah Hidup March Bersaudara Di Era Perang Dunia


#Description:
Title: Little Women (2019)
Casts: Saoirse Ronan, Emma Watson, Florence Pugh, Eliza Scanlen, Timothee Chalamet, Laura Dern, Meryl Streep, Bob Odenkirk, Tracy Letts, James Norton, Louis Garrel, Chris Cooper
Director: Greta Gerwig
Studio: Sony Pictures, Columbia Pictures, Regency Entertainment

#Synopsis:
Menjelang natal, keluarga March terpaksa harus merelakan ayah mereka (Bob Odenkirik) untuk pergi berjuang ke medan perang. Sang ibu, Marmee March (Laura Dern) kini tinggal di pedesaan bersama dengan keempat anaknya yakni Meg March (Emma Watson), Jo March (Saoirse Ronan), Amy March (Florence Pugh) dan Beth March (Eliza Scanlen) yang dibantu oleh asisten rumah tangga mereka yaitu Mrs. Hannah (Jayne Houdysell). Anak ke-2 dari keluarga March ini yaitu Jo tumbuh menjadi gadis remaja yang mempunyai hobi menulis cerita novel. Setiap saat ia selalu menuangkan segala apa yang ia rasakan pada secarik kertas untuk dijadikan sebuah kisah dalam novel. Ia pun selalu rajin untuk mengirimkan kisah novelnya ke penerbit dan berharap bisa diterbitkan menjadi sebuah buku novel dan dijual dipasaran. Jo juga mempunyai keinginan yang mulia, ia ingin membahagiakan seluruh anggota keluarganya dengan jerih payahnya sendiri.



Sementara itu, Meg tumbuh menjadi remaja yang mempunyai impian bisa menikah dan berkeluarga dengan kekasihnya. Namun keinginan itu selalu ia tahan lantaran masih belum rela untuk meninggalkan adik dan ibunya. Lain kisah dengan Beth, gadis remaja ini memiliki sifat pendiam, baik hati dan sangat mencintai musik. Ia gemar memainkan piano dirumah Bibi March (Meryl Streep) yang tinggal tak jauh dari keluarga mereka. Dan yang terakhir yaitu Amy, anak bungsu ini tumbuh menjadi gadis remaja yang riang, penuh semangat, bercita-cita sebagai pelukis handal namun memiliki sifat yang manja serta kekanak-kanakan.



Sang ibu memiliki sifat yang sangat baik hati dan bijak pada keempat anaknya itu. Ia juga selalu sabar dalam menghadapi Meg, Jo, Beth dan Amy jika sedang bertengkar karena hal-hal sepele. Kebersamaan March Bersaudara ini semakin meriah saat mereka bersahabat dengan Laurie Lawrence (Timothee Chalamet), pemuda kaya raya yang bertetangga dengan keluarga March. Hadirnya Laurie ini sering menimbulkan pertengkaran antara Jo dan Amy. Pasalnya, Laurie selalu mendekati March Bersaudara. Bahkan Meg dan Amy yang sebetulnya sudah memiliki kekasih selalu digoda oleh Laurie.
Suatu hari, Meg dan Jo mendapat undangan untuk hadir ke sebuah pesta yang diselenggarakan oleh rekan dari Laurie. Meg mengajak sang kekasih, sementara itu Jo terpaksa bersama dengan Laurie. Melihat kedua kakaknya pergi ke pesta membuat Amy kesal dan marah. Tanpa berpikir panjang, Amy membakar seluruh tulisan-tulisan Jo yang ditulis untuk dijadikan buku sebagai kado jika ayahnya nanti pulang dari medan perang. Ulah usil Amy ini berbuntut panjang. Jo sangat marah dan kecewa pada adiknya itu. Sang ibu dengan sabar membujuk dan menenangkan kedua anaknya itu agar tidak bertengkar lagi.



Natal pun telah tiba. Rupanya sang ayah belum bisa pulang tepat waktu. Sang ibu terpaksa menyusul sang ayah ke medan perang untuk membantu tim medis disana. March Bersaudara kini menghabiskan natal dirumah dan juga membantu tetangga mereka yang tak bisa merayakan natal karena kondisi ekonominya sedang terpuruk. Melihat kondisi tetangganya yang sedang sakit, membuat Meg, Jo, Beth dan Amy langsung memberikan makanan yang mereka punya. Beth bahkan dengan telaten merawat bayi yang terkenan demamn tinggi.



Kabar buruk pun menimpa keluarga March. Sang ayah tertahan di medan perang dan terancam tak bisa pulang karena tak ada biaya. Jo kemudian memberikan pendapatan yang ia punya sebagai penulis serta memotong rambut dan menjualnya ke salon demi kepulangan ayah mereka. Disaat kedua orang tua mereka tengah di medan perang, Beth jatuh sakit dan demam tinggi. Mrs. Hannah yakin Beth tertular dari bayi yang mereka tolong. Meg, Jo dan Amy berpacu dengan waktu untuk merawat Beth agar tidak semakin parah.


Apa yang Jo alami selama ia bersama dengan kakak dan adiknya ini secara tak sadar telah ia tuangkan dalam tulisan-tulisan hingga membentuk sebuah cerita panjang.


#Review:
Usai menggarap film LADY BIRD (2017), nama aktris sekaligus sutradara Greta Gerwig semakin melesat dan karya-karya terbarunya selalu ditunggu oleh para pecinta film. Di akhir tahu 2019 kemarin, istri dari sutradara Noah Baumbach ini kembali menghadirkan sebuah film yang kali ini mengadaptasi dari novel legendaris karya Louisa May Alcott berjudul LITTLE WOMEN (2019). Sebetulnya adaptasi novel ini sudah banyak sekali diangkat ke layar lebar maupun series. Yang paling populer adalah LITTLE WOMEN yang dirilis pada tahun 1994 dan juga yang versi modern dirilis pada tahun 2018 lalu.



Plot kisah film LITTLE WOMEN (2019) versi Greta Gerwig ini mengikuti versi novelnya yang berlatar tahun 1868. Untuk segi cerita, film yang mengisahkan March Bersaudara ini tampil begitu manis, lembut dan terasa seperti dongeng fairytale. Plot drama keluarga yang dihadirkan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, meskipun latar waktu film ini berkisah pada era tahun 1800an. Greta sangat berhasil mengupas satu demi satu karakter Meg, Jo, Beth dan Amy. Sifat, tujuan dan pandangan hidup dari mereka masing-masing tervisualkan dengan baik olehnya. Daily-life keluarga March pun ditampilkan pas dan sangat heartwarming. Kebersamaan, keributan dan kebahagiaan mereka sangat kuat terpancar disepanjang film. Moral-value yang diselipkan pun bagus dan related dengan kondisi pada saat itu. Eksplorasi karakter dan berbagai peristiwa yang dialami oleh March Bersaudara ini dideskripsikan dengan porsi yang sama rata, meskipun untuk karakter Jo ditampilkan sebagai leadnya juga tidak dibuat mendominasi. Sisi feminisme dan emansipasi yang penonton jumpai pada karakter Jo juga cukup menarik. Jo selalu dikisahkan ingin menjadi perempuan yang tak selalu bergantung pada laki-laki dan ingin hidup mandiri.


Jajaran pemain yang diisi oleh bintang-bintang besar Hollywood tampil sangat memuaskan. Saoirse Ronan yang merupakan aktris kesayangan Greta berhasil memerankan Jo March dengan apik. Chemistry yang ia bangun bersama dengan ibu maupun saudara-saudara perempuannya terasa seru dan memuaskan. Emma Watson dan Eliza Scanlen juga tampil tak bagusnya. Sebagai anggota keluarga yang cenderung tidak seaktif Jo March dan Amy March, keduanya mampu menghadirkan karakter Meg dan Beth yang selalu membuatku tersenyum. Cantik banget! Penampilan mengejutkan dan mencuri perhatian datang dari aktris MIDSOMMAR (2019) yaitu Florence Pugh. Karakter Amy March yang ia perankan tampil sangat luwes, atraktif, polos menghibur dan juga jika saat adegan emosional, dirinya juga sangat menjiwainya. Tak heran Florence Pugh sukses masuk nominasi Oscar 2020 sebagai Best Supporting Actress! Aktris senior Laura Dern juga tampil memuaskan disini. Usai membintangi film MARRIAGE STORY (2019) yang sangat memukau, di film ini juga memberikan penampilan yang kalem, baik hati dan mudah untuk dicintai.


Untuk segi visual, sinematografi, musik dan juga tata busana, film LITTLE WOMAN (2019) lagi dan lagi begitu memuaskan. Greta Gerwig kali ini sangat leluasa menyajikan setting lokasi sesuai latar waktu tahun 1800an berkat filmnya ini digarap oleh major studio. Musik dan tata busananya juga indah banget layaknya film-film princess.


Overall, film LITTLE WOMEN (2019) ini sangat memuaskan. Salah satu film Hollywood terbaik di tahun 2019. Akan segera tayang di bioskop Indonesia pada 7 Februari 2020 mendatang!

[9.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment