Monday, 31 May 2021

[Review] Cruella: Persaingan Sengit Dan Aksi Balas Dendam Di Dunia Fashion



#Description:
Title: Cruella (2021)
Casts: Emma Stone, Emma Thompson, Joel Fry, Paul Walter Hauser, Emily Beecham, Kirby Howell-Baptiste, Mark Strong, John McCrea, Kayvan Novak, Jamie Demetriou
Director: Craig Gillespie
Studio: Walt Disney Studios


#Synopsis:
Estella (Emma Stone) sejak kecil mempunyai cita-cita menjadi fashion designer terkenal. Untuk menggapai impian tersebut, ia menghadapi hambatan karena faktor ekonomi. Sang ibu, Cathrine (Emily Beecham) hanya berprofesi sebagai petugas laundry dan asisten rumah tangga saja. Selain itu, Estella pun mempunyai warna rambut yang tak lazim sehingga sering diejek oleh teman-teman di sekolahnya. Ia pun sering menyebut dirinya sebagai Cruella karena merasa lebih bebas dalam berekspresi. Karena sering membuat keributan di sekolah, Estella pun terancam dikeluarkan dari sekolah karena sikapnya yang tidak bisa dikendalikan. Sang ibu kemudian terpaksa memutuskan untuk mengeluarkan Estella dari sekolah sebelum pihak sekolah melakukannya terlebih dahulu. Usaha sang ibu untuk menjadikan Estella lebih anggun dan mengontrol diri kini sia-sia.




Keesokan harinya, Cathrine berinisiatif untuk meminta pertolongan bantuan dana pada atasannya yang tinggal di Hellman's Hall. Ia dan anaknya pun bergegas pergi kesana. Tiba di kediaman bosnya, Estella dibuat takjub melihat kemegahan rumah mewah yang ada didepan matanya. Ia kemudian menyelinap masuk ke dalam rumah dan semakin terpesona melihat pesta pertunjukan gaun yang sedang diselenggarakan disana. Namun sayang, aksi Estella itu diketahui para petugas keamanan dan menimbulkan kekacauan. Keadaan semakin parah disaat Estella melihat secara langsung ibunya jatuh ke jurang yang dilakukan oleh bos ibunya. Ia bersama dengan anjing kesayangannya langsung bergegas kabur dari rumah tersebut. Estella sedih dan menangis karena kini hidup sebatang kara. Mobil yang membawanya pergi dari Hellman's Hall itu tiba di London. Disana ia bertemu dengan dua anak jalanan yaitu Jasper (Joel Fry) dan Horace (Paul Walter Hauser). Mereka kemudian bertiga tinggal bersama di sebuah rumah bekas yang tak berpenghuni. Sepuluh tahun berlalu, Estella, Jasper dan Horace kini berprofesi sebagai pencuri dan maling dengan aksi yang sangat cerdik. Mereka selalu bekerjasama dalam melancarkan aksinya.



Pada suatu hari, tiba hari ulang tahun Estella. Sebagai kado ulang tahun, Jasper dan Horace memberikan sebuah kado istimewa untuk Estella yaitu diterima bekerja di Departement Store Liberty yang terkenal dengan busana dan aksesorisnya. Estella sangat senang mendapat hadiah itu karena ia yakin jika bisa bekerja disana, karier dan passionnya dalam fashion designer bisa menjadi kenyataan. Namun sayang, Estella malah mendapat pekerjaan sebagai petugas kebersihan di Liberty. Setiap ia ingin menunjukkan kemampuan dalam bidang fashion, selalu saja ditolak oleh managernya. Mereka merekrut Estella hanya sebagai petugas kebersihan bukan untuk menjadi fashion designer.



Estella terus menahan rasa sedih dan kesalnya selama bekerja di Liberty demi menghargai usaha yang telah dilakukan oleh kedua temannya itu. Pada suatu hari, sang manager memberikan tugas Estella untuk membersihkan ruangannya disaat jam tutup toko. Karena kesal dan ingin melepas penat, Estella mengambil minuman alkohol yang tersimpan di lemari bosnya itu. Estella mabuk dan masuk ke dalam box etalase gaun yang ada di depan toko. Ia pun melancarkan aksinya dengan mengobrak-abrik display etalase sesuai seleranya. Hingga keesokan harinya, box etalase Liberty karya Estella itu menarik perhatian banyak orang termasuk Baroness Von Hellman (Emma Thompson), pemilik fashion house paling prestisius di Eropa. Ia bahkan langsung mendatangi Liberty dan merekrut Estella menjadi karyawan baru bagi dirinya.




Impian Estella menjadi seorang fashion designer semakin nyata. Ia dipercaya oleh Baroness untuk membantunya untuk menghadirkan sederet gaun terbaru yang luar biasa dan harus bisa membuat kagum banyak orang. Tak hanya itu saja, Baroness pun akan harus segera menggelar pertunjukan Annual Gala Fashion di rumah mewah miliknya yaitu di Hellman's Hall dalam waktu dekat. Ia menuntut seluruh staffnya termasuk Estella, untuk menghasilkan karya sesempurna mungkin.
Estella pun dengan semangat siap menghadirkan imajinasi terliar dan terbaiknya demi Baroness. Namun disaat sedang berada di kamar pribadi Baroness, Estella terkejut dengan kalung merah yang dikenakan bosnya itu. Ia ingat betul jika kalung tersebut adalah kalung pemberian ibunya yang hilang pada saat keduanya pergi ke kediaman atasan ibunya. Estella tak menyangka jika bosnya ini merupakan orang yang membuat ibunya terjatuh ke jurang. Ia yang awalnya berniat ingin membantu semua rencana Baroness agar bisa menampilkan Annual Gala Fashion yang spektakuler langsung berubah ingin mengambil kalung tersebut dan menghancurkan semua rencana dari bosnya.




Untuk melancarkan semua aksinya, Estella menggunakan identitas lamanya yaitu Cruella. Selain itu, Estella pun merekrut Jasper, Horace dan pemilik butik gaun koleksi vintage yakni Artie (John McCrea). Serangkaian serangan Estella yang berubah menjadi Cruella terus dilancarkan pada Baroness. Cruella selalu muncul dengan gaya busana yang nyentrik, urakan namun selalu berhasil membuat namanya semakin populer. Tak hanya itu saja, Cruella pun sampai berhasil mengalahkan semua busana yang dikeluarkan oleh Baroness. Mampukah Cruella menyingkirkan Baroness meskipun ia telah belajar sangat bajak dari bosnya itu?


#Review:
Walt Disney Studios kembali merilis sebuah film yang mengisahkan origin story dari karakter penjahat dalam film klasik 101 DALMATIANS (1996), yakni CRUELLA (2021). Jika dalam film klasik itu sosok Cruella De Vil diperankan oleh Glenn Close, namun untuk kali ini diperankan oleh Emma Stone. Film CRUELLA (2021) pun tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu, 26 Mei 2021.


Untuk segi cerita, film CRUELLA (2021) ini memang menguak perjalanan hidup dari sosok Estella Miller atau Cruella De Vil yang cukup tragis dan menyedihkan. Ternyata dibalik semua kejahatan yang ia lakukan selama ini, Estella melewati berbagai cobaan hidup hingga harus kehilangan orangtuanya. Kerasnya hidup yang dialami Estella ini membuat sisi kelam dari dirinya yang terkenal pemberontak, bar-bar dan diluar kendali akhirnya kembali muncul setelah mengetahui siapa yang membunuh ibunya. Kisah yang cukup kelam dari karakter utama film CRUELLA (2021) ini sekilas mengingatkanku pada film JOKER (2019) yang dibintangi Joaquin Phoenix. Namun untungnya, film CRUELLA (2021) ini masih mempunyai unsur entertaining dan menghibur yang sangat kuat meskipun main story nya cukup kelam. Selain itu, film ini juga mempunyai banyak sekali moment yang menyenangkan. Salah satunya adalah aksi pencurian atau heist yang dilakukan Cruella dan kawan-kawan. Sensasi ketegangan, keseruan dan kelucuan bisa terjadi dalam waktu yang bersamaan. Lebih lanjut lagi, plot twist yang dihadirkan pun menjadi kejutan yang sangat unpredictable bagiku. Salah satu film live action Disney terbaik nih yang pernah aku tonton selama ini.


Selain kekuatan cerita, film CRUELLA (2021) juga mempunyai ensemble casts yang sangat memuaskan. Duo Emma yaitu Emma Stone dan Emma Thompson sukses membangun chemistry antara bos dan staff yang memukau. Duet mereka sedikit mengingatkanku pada film DEVILS WEAR PRADA (2006) yang dibintangi Meryl Streep dan Anna Hathaway. Tektokan antara Stone dan Thompson selalu saja membuat penonton kesal dan greget. Penampilan Emma Stone yang harus memiliki dua kepribadian sebagai Estella dan Cruella pun sangat memuaskan. Aku sangat berharap Emma Stone bisa mendapat slot untuk masuk Golden Globes dan Oscars tahun depan. Aamiin! Tak hanya Emma Stone dan Emma Thompson saja, jajaran pemain pendukung pun mempunyai porsi dan pendalaman karakter yang seimbang sehingga tidak sekedar numpang lewat.


Kelebihan selanjutnya dari film CRUELLA (2021) terletak pada tata busana yang sangat spektakuler. Hampir disepanjang durasi 2 jam, penonton dimanjakan dengan sederet gaun dan busana cetar ala Baroness dan Cruella. Berasa nonton Met Gala di layar lebar pokoknya! Aku sih yakin banget film ini bakal masuk Best Costume Design di semua ajang penghargaan film tahun depan.
Overall. film CRUELLA (2021) tak membuat karakter utamanya menjadi antihero seperti film JOKER, DEADPOOL, HARLEY QUINN atau pun MALEFICENT, namun dalam film ini, sisi positif dan hal-hal kebaikan dari sosok Cruella De Vil masih bisa kita rasakan dengan sangat baik. One of the best movie of the year so far!



[9/10Bintang]

Thursday, 27 May 2021

[Review] A Quiet Place Part II: Keheningan Yang Mengerikan Kembali Berlanjut!



#Description:
Title: A Quiet Place: Part II (2021)
Casts: Emily Blunt, John Krasinski, Millicent Simmons, Noah Jupe, Cillian Murphy, Zachary Golinger, Djimon Hounsou, Okieriete Onaodowan, Scott McNairy, Blake DeLong
Director: John Krasinski
Studio: Paramount Pictures, Platinum Dunes, United International Pictures


#Synopsis:
Usai berhasil melumpuhkan satu monster yang sangat sensitif terhadap suara, Evelyn Abbott (Emily Blunt) beserta ketiga anaknya bergegas pergi ke tempat yang jauh lebih aman. Regan (Millicent Simmons) terus berusaha mempelajari semua hal yang sudah dilakukan ayahnya, Lee Abbott (John Krasinsk), termasuk membaca peta dan petunjuk ke tempat aman yang mungkin saja masih ada tanda-tanda kehidupan. Mereka berempat kemudian menuju ke sebuah pabrik dekat rel kereta api sesuai dengan peta peninggalan Lee.



Dalam keheningan di sore hari, mereka berjalan menelusuri hutan untuk secepatnya menuju ke pabrik itu. Disaat mereka akan masuk melewati pagar pembatas, Marcus (Noah Jupe) tak sengaja menyenggol benda yang menimbulkan suara. Mereka sangat panik dan bergegas lari secepat mungkin. Suara monster pun langsung terdengar semakin mendekati mereka. Disaat mereka berlari, Marcus terjatuh dan kakinya terluka parah karena tersangkut pada alat penjebak. Ia berteriak kesakitan karena tak bisa menahan rasa sakit. Evelyn dan Regan berusaha menolong Marcus untuk secepatnya masuk ke dalam pabrik. Keduanya juga sudah bersiap dengan senjata serta speaker dengan gelombang frekuensi untuk menghalau kejaran dari monster itu.



Di dalam pabrik itu, Evelyn, Regan, Marcus dan bayinya berhasil diselamatkan oleh Emmett (Cillian Murphy), teman dari mendiang suaminya. Selama ini, Emmett tinggal seorang diri di pabrik itu setelah kepergian istri dan kedua anaknya. Untuk sementara waktu keluarga Abbott berlindung di ruangan bawah tanah pabrik bersama dengan Emmett.
Keesokan harinya, Regan dikejutkan dengan mendengar suara musik dari siaran radio. Ia yakin jika diluar sana masih ada orang-orang yang bertahan hidup dari monster itu. Setelah menelusuri dengan seksama, siaran radio tersebut berasal dari sebuah pulau yang tak jauh dari pabrik. Ia pun berencana untuk pergi kesana demi menyelamatkan ibu dan kedua adiknya itu. Namun sayang, rencana itu ditolak oleh Evelyn karena cukup berbahaya dan kondisi Marcus dan bayinya pun masih tak berdaya. Emmett juga menyarankan lebih baik tetap tinggal di pabrik agar hal-hal buruk tidak terjadi.



Namun Regan kekeuh ingin pergi ke pulau itu. Pada dini hari, ia pun bergegas pergi seorang diri tanpa sepengetahuan Emmett, ibu dan kedua adiknya. Untuk melindungi diri, Regan mengambil senjata milik ibunya dan juga speaker serta alat bantu pendengaran. Evelyn terkejut disaat mengetahui Regan pergi. Ia meminta pertolongan pada Emmett untuk mencari dan membawa anaknya itu kembali.
Dalam perjalanan menuju pulau, Regan hampir saja diserang oleh monster yang mengejarnya. Emmett yang awalnya memaksa Regan untuk segera kembali ke pabrik akhirnya bersedia menemaninya sampai ke pulau, karena Regan yakin jika siaran radio disana yang masih aktif merupakan tanda masih ada kehidupan disana. Akankah keduanya berhasil mencapai pulau tersebut meskipun monster-monster selalu siap menghentikan langkah mereka?


#Review:
Film A QUIET PLACE PART I (2018) yang dirilis pada April 2018 lalu sukses menjadi salah satu film thriller horror paling mencekam bagi para penonton. Premis cerita tentang larangan untuk bersuara sangat berhasil membuat keheningan di dalam bioskop. Sensasi tersebut memang bisa dirasakan dengan sempurna jika film ini ditonton di bioskop.


Bagian kedua dari film ini yaitu A QUIET PLACE PART II (2021) akhirnya tayang juga di bioskop Indonesia mulai 26 Mei 2021, setelah mengalami postponed satu tahun lebih akibat Pandemi CoVid-19. Tak sedikit orang yang sangat penasaran dengan kelanjutan kisah Abbott Family setelah mereka berhasil melumpuhkan satu monster yang sangat sensitif terhadap suara ini. 
Untuk PART II nya sendiri, film langsung dibuka dengan adegan prekuel dan sekuel secara sekaligus. Rasa penasaran penonton akan asal-usul monster dalam film ini sedikit terjawab pada awal film. Tanpa basa-basi, John Krasinski langsung memberikan terror menegangkan ditengah keramaian kota. Aksi kejar-kejaran monster dengan manusia-manusia yang ketakutan sukses memacu adrenaline penonton. Usai menjelaskan asal-usul monster, cerita langsung berlanjut pada ending PART I yang dimana karakter Evelyn dan ketiga anaknya berhasil melumpuhkan satu monster di basement rumah mereka. Ketegangan terus meningkat disaat mereka kejar-kejaran dengan monster dan melukai Marcus yang diperankan Noah Jupe. Sensasinya sungguh luar biasa bikin ikutan ngilu!


PART II kali ini ceritanya semakin kompleks dan meluas. Salah satunya yaitu kehadiran karakter Emmett yang diperankan Cillian Murphy. Tapi kehadirannya itu tidak didukung dengan background story yang kuat. Untungnya, pendalaman karakter dari Evelyn, Regan dan Marcus dieksplor dengan cukup baik dan mempunyai porsi yang seimbang. Namun sayang, meskipun porsinya seimbang, aku masih agak greget dengan ego yang dimiliki kedua anak itu. Mereka selalu saja over-heroic. Beberapa moment yang di dramatisasi juga terasa cukup too much sehingga membuat penonton bisa saja merasa kesal dan greget kepada mereka semua. Tak hanya itu saja, kemunculan dua kelompok baru yang ada di babak menjelang akhir film pun terasa tidak terlalu penting gara-gara tidak dijelasakan dengan baik. 
Sederet moment jumpscared ditengah keheningan cukup berhasil mengejutkan para penonton. Namun sayang, menurutku beberapa jumpscared yang ada di PART II tidak terlalu memorable seperti di film PART I. Keheningan yang mencekam untungnya masih berhasil dirasakan dengan sangat baik berkat tata suara yang memukau. Penonton kembali dibuat tak bisa bernafas dengan tenang dengan segala jumpscarednya. Cinematic experience film ini memang HANYA bisa dinikmati dengan sempurna di bioskop.
Overall, film A QUIET PLACE PART II (2021) sukses menyajikan suasana keheningan yang mengerikan jauh lebih besar dari film pertamanya. Paramount Pictures sudah jelas semakin tertarik untuk expanding A QUIET PLACE menjadi lebih luas dan besar lagi.


[8.5/10Bintang]

Sunday, 23 May 2021

[Review] 911 Lone Star: Lebih Dekat Dengan Para Petugas Damkar, Medis & Polisi di Austin


#Description:
Title: 9-1-1: Lone Star - First Season (2020)
Casts: Rob Lowe, Liv Tyler, Ronen Rubinstein, Sierra McClain, Jim Parrack, Natacha Karam, Julian Works, Brian Michael Smith, Rafael L. Silva, Billy Burke, Lyndsy Fonseca, Jon Foster
Created by: Ryan Murphy, Brad Falchuk, Tim Minear
Studio: 20th Television, Fox, Hulu


#Synopsis:
Owen Strand (Rob Lowe), pimpinan regu pemadam kebakaran di New York dipindah tugaskan ke Austin, Texas karena tim Damkar 126 yang ada disana mengalami musibah dan merenggut nyawa hampir seluruh anggotanya. Ia pun terpaksa merekrut lagi anggota tim damkar yang baru karena tim yang di New York tidak bisa semuanya dipindah ke Austin. Dibantu dengan anaknya yakni Tyler Kennedy Strand (Ronen Rubinstein), mereka pun membuka lowongan pekerjaan dan menyeleksi untuk anggota tim Damkar 126 yang baru.
Setelah seleksi selesai, Owen kini mempunyai lima anak anggota baru yakni TK Strand anaknya, Judd Ryder (Jim Parrack) satu-satunya anggota tim Damkar 126 yang selamat dari insiden kebakaran, Marjan Marwani (Natacha Karam) petugas damkar perempuan muslim yang sudah terlatih, mempunyai piagam penghargaan dan sering viral dalam melaksanakan tugasnya, kemudian Paul Strickland (Brian Michael Smith), petugas damkar yang merupakan seorang transgender pria dan yang terakhir Mateo Chavez (Julian Works) anak magang yang sangat berharap bisa mendapat pekerjaan tetap sebagai petugas damkar agar tidak di deportasi ke negara asalnya.
Namun ada satu hal yang membuat Judd Ryder masih belum yakin dan ketakutan untuk kembali bertugas sebagai petugas damkar. Ia mengalami gangguan stress pascatrauma yang cukup berat setelah insiden tim Damkar 126 gugur disaat menjalankan tugasnya. Ia dan sang istri Grace Ryder (Sierra McClain) yang berprofesi sebagai operator telepon 911 sudah mencoba melakukan terapi dan konsultasi ke psikolog namun hasilnya nihil. Untungnya setelah bertemu dan berbincang dengan Owen, Judd pun perlahan bisa menerima masa lalunya dan kembali menjalani hidup.
Sementara itu, Owen yang merupakan salah satu petugas damkar saat tragedi 9/11 di Twin Tower New York membuat dirinya harus menerima kenyataan jika saat ini ia mengidap kanker paru-paru. Atas saran dari dokter, Owen wajib melakukan kemoterapi agar kankernya tidak semakin parah. Ia pun untuk sementara waktu merahasiakan hal tersebut dari orang-orang disekitarnya termasuk anaknya sendiri.
Anggota tim Damkar 126 yang lain pun mengalami berbagai macam permasalahan hidup diluar jam sebagai petugas pemadam kebakaran. TK Strand harus merasakan rasa sakit hati setelah putus dari kekasihnya. Hal tersebut membuat TK kembali terjebak dalam mengkonsumsi Opioid agar bisa menenangkan diri. Selain itu, Marjan yang menjadi perempuan satu-satunya di tim Damkar 126 juga mempunyai permasalahan disaat ia sedang melaksanakan sholat di mesjid, Marjan diminta oleh jamaah lain untuk berhenti bekerja sebagai petugas Damkar karena tidak cocok untuk seorang perempuan. Jika menolak, Marjan diminta untuk pindah ke mesjid lain karena dianggap telah merendahkan kaum perempuan muslim disana. Hal serupa dirasakan oleh Paul. Sebagai seorang transgender, ia masih sering mendapat perlakuan diskriminatif dan cukup kesulitan untuk mendapat pasangan yang bisa menerima apa adanya. Begitu juga dengan Mateo, anak magang ini juga mengalami ketakutan jika dirinya gagal test menjadi petugas damkar karena mengidap Dyslexic.
Setiap harinya, tim Damkar 126 mendapat tugas untuk menangani berbagai macam insiden dari para warga di wilayah Austin, Texas. Mereka juga turut berkolaborasi dengan tim paramedis yang dipimpin oleh Mitchell Blake (Liv Tyler) dan tim kepolisian yang salah satu diantaranya yakni Carlos Reyes (Rafael L. Silva). Permasalahan hidup pun turut dirasakan oleh Mitchell dan juga Carlos. Mitchell masih belum menerima kenyaatan soal kematian sang adik yaitu Iris (Lyndsy Fonseca) meskipun sudah tiga tahun berlalu. Ia masih penasaran tentang siapa yang membunuh Iris dan menaruh curiga yang sangat besar terhadap mantan pacar Iris yaitu Dustin (Jon Foster). Lain halnya dengan Carlos. Ia mulai merasakan jatuh cinta disaat bertemu dengan TK Strand. Keduanya pun sering menghabiskan waktu intim bersama setelah menyelesaikan shift kerja mereka. Seiring berjalannya waktu, Carlos pun memberanikan diri untuk mengajak TK menjalin hubungan yang lebih serius, namun TK malah terkejut dan memilih untuk menjadi sahabat dekat saja. Carlos pun menerima jika ia sebagai objek pelarian saja bagi TK karena belum bisa move-on dari mantan pacarnya.


#Review:
Untuk mengisi waktu luang selama libur Lebaran Idul Fitri tahun ini, aku mulai mencoba untuk menonton serial dari Amerika Serikat yang tayang di channel TV berbayar yaitu 911 LONE STAR - FIRST SEASON (2020). Untuk musim pertamanya sendiri, sudah selesai tayang pada awal tahun lalu dan mempunyai episode yang tidak terlalu banyak yaitu 10 Episode saja.
Setelah mengikuti episode perdananya, aku langsung tertarik untuk terus melanjutkannya sampai selesai. Ceritanya sendiri, penonton seperti diajak untuk mengenal lebih dekat dan menyaksikan daily activity para petugas pemadam kebakaran, paramedis dan polisi disaat mereka sedang berada di jam kerja maupun di luar jam kerja. Kehidupan masing-masing karakter dalam serial ini sangatlah menarik untuk diikuti. Kita bisa langsung jatuh hati dan memberikan simpati yang luar biasa kepada mereka semua. Konflik yang dihadirkan dalam serial ini pun terasa sangat dekat kehidupan sehari-hari penonton di Amerika Serikat. 
Selain development story para karakternya yang jempolan, serial 911 LONE STAR (2020) ini juga tak kalah kerennya disaat menampilkan berbagai macam insiden dan tragedi yang dialami oleh para warga di Austin. Tak tanggung-tanggung di setiap episodenya selalu mempunyai insiden lebih dari satu kejadian, dan eksekusinya selalu memacu adrenaline. Salah satu kejadian yang paling aku suka dalam serial ini adalah tragedi film BIRD BOX (2018), TWISTER (1996) hingga ARMAGEDDON (1998) bisa direka ulang dan dijelaskan dengan sangat memuaskan. Tak sedikit juga berbagai kejadian yang dialami para warga ini memicu tawa dan geleng-geleng kepala karena kelakuan mereka sungguh ajaib.
Serial 911 LONE STAR (2021) ini juga menurutku bisa mengedukasi para penonton lewat berbagai tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) kepada para korban. Tindakan medis yang dilakukan paramedis dalam serial ini pun bisa banget menjadi bahan pelajaran yang asyik. Selain itu, serial ini juga memperlihatkan pekerjaan sebagai operator 911 dengan sangat memukau. Hospitality dan caring customer yang dilakukan oleh karakter Grace Ryder sungguh luar biasa apik.
Sangat berharap semoga saja public service yang ada di Indonesia bisa secanggih dan seapik public service yang ada di Amerika Serikat. Let's marathon for Second Season!


[9/10Bintang]


*UPDATE* Serial 9-1-1 Lone Star Musim Pertama dan Musim Kedua sudah bisa disaksikan di Disney Plus Hotstar Indonesia. Klik disini

Thursday, 20 May 2021

[Review] Those Who Wish Me Dead: Ketika Petugas Damkar Harus Berhadapan Dua Orang Pembunuh


#Description:
Title: Those Who Wish Me Dead (2021)
Casts: Angelina Jolie, Nicholas Hoult, Finn Little, Aidan Gillen, Medina Senghore, Jon Bernthal, Jack Weber
Director: Taylor Sheridan
Studio: Warner Bros Pictures, New Line Cinema


#Synopsis:
Hannah (Angelina Jolie) masih merasa menyesal karena disaat mendapat tugas untuk memadamkan kebakaran hutan bersama timnya, ia tak sempat menyelamatkan tiga orang anak laki-laki yang terjebak di hutan. Rasa bersalah itu terus menghantui Hannah meskipun secara prosedur, apa yang dilakukan Hannah itu tidak sepenuhnya bersalah, karena arah angin disaat kebakaran bergeser sangat cepat sehingga membahayakan regu pemadam kebakaran. Waktu terus berlalu, Hannah pun kini mendapat tugas untuk menjaga menara pengawas kehutanan.



Sementara itu, di wilayah Montana, sebuah rumah meledak dan hancur setelah kebocoran pipa gas yang disengaja oleh dua orang yang menyamar sebagai petugas keamanan. Mereka adalah Jack (Aidan Gillen) dan Patrick (Nicholas Hoult). keduanya mendapat tugas untuk menghabisi seluruh orang yang mengancam bocornya sebuah rahasia besar yang dimiliki para petinggi perusahaan. Target mereka selanjutnya adalah Owen (Jack Weber). Seorang akuntan forensik yang sama-sama mengetahui rahasia tersebut. Jack dan Patrick kemudian bergegas pergi menuju ke kediaman Owen. Melihat kabar rumah rekannya hancur dan seluruh penghuni tewas membuat Owen beserta anaknya Connor (Finn Little) langsung bergegas pergi sejauh mungkin meninggalkan rumah. Mereka memutuskan pergi ke kediaman Sheriff Ethan (Jon Bernthal) untuk meminta perlindungan. 



Namun sayang, rencana Owen tersebut diketahui oleh Jack dan Patrick. Dalam perjalanan menuju kediaman Ethan, mobil yang dikendarai oleh Owen dan Connor berhasil dilumpuhkan dan masuk ke dalam jurang. Sebelum meregang nyawa, Owen menitipkan sebuah kertas dan menyuruh Connor untuk pergi sejauh mungkin sebelum tertangkap oleh musuh mereka. Connor pun berhasil keluar dari mobil dan kabur melarikan diri. Disaat dirinya sedang menyusuri anak sungai untuk menuju kota, ia tak sengaja bertemu dengan Hannah. Pertemuan tersebut membuat keduanya sepakat bekerjasama untuk menuju tempat yang paling aman dari kejaran Jack dan Patrick.


Mengetahui anak dari Owen lolos, membuat Jack dan Patrick kesal. Mereka kemudian pergi menuju ke kediaman Ethan untuk mencari Connor. Setibanya disana, mereka bertemu dengan istri dari Ethan yang tengah hamil yaitu Allison (Medina Senghore). Lagi-lagi Jack dan Patrick kesal, karena Connor tidak ada disana. Mereka lalu dengan sengaja membakar hutan untuk menjebak Connor agar tidak bisa selamat dan ikut tewas dalam kebakaran tersebut.



Hannah dan Connor harus berpacu dengan waktu untuk segera keluar dari hutan sebelum kebakaran semakin meluas. Akankah keduanya selamat dari kejaran dua pembunuh itu?


#Review:
Aktris Angelina Jolie akhirnya come-back bermain dalam film bergenre action di tahun ini. Film THOSE WHO WISH ME DEAD (2021) yang digarap oleh penulis naskah SICARIO (2015) yaitu Taylor Sheridan ini menyajikan sebuah film action thriller tentang pembunuhan sekaligus bencana kebakaran hutan. Kombinasi yang cukup menarik bukan?


Untuk segi cerita, film THOSE WHO WISH ME DEAD (2021) ini membawa penonton untuk bertemu dengan empat karakter dengan ceritanya masing-masing. Awalnya aku tak yakin, bagaimana cara sang sutradara untuk menyatukan empat cerita yang berbeda ini menjadi satu cerita yang utuh. Namun seiring berjalannya waktu, Taylor Sheridan cukup oke dalam menggabungkan hal tersebut. Moment kebetulan dalam film ini terasa sangat reasonable dan meyakinkan. Masing-masing cerita yang hadir dari karakter Hannah, Connor, Jack-Patrick serta Ethan-Allison, development story nya cukup kuat. Bahkan kedua penjahat dalam film ini tidak sekedar memburu dan membunuh korbannya saja, salah satu dari mereka masih mempunyai hati disaat melihat calon korbannya adalah seorang wanita hamil. Puncak keseruan film ini ada disaat semua karakter bertemu dan ditambah dengan bencana kebakaran hutan yang mengintai mereka. Semua karakter pun berpotensi menjadi korban.


Untuk jajaran pemain, penampilan come-back Angelina Jolie di ranah action cukup mengobati kerinduan para penggemarnya. Meskipun moment action dalam film ini dibuat sangat sederhana dan tak mengandalkan visual yang spektakuler. Chemistry yang dibangun bersama Finn Little seharusnya bisa lebih diperdalam lagi agar terlihat meyakinkan jika sosok Hannah ini benar-benar ingin menebus dosanya di masa lalu.
Overall, film THOSE WHO WISH ME DEAD (2021) tampil cukup memuaskan. Moment kebakaran hutan sekaligus adegan aksi didalamnya lumayan memacu adrenaline dan bikin gregetan!


[7/10Bintang]

[Review] Hari Yang Dijanjikan: Perjuangan Seorang Ayah Dalam Melunasi Hutang



#Description:
Title: Hari Yang Dijanjikan (2021)
Casts: Vino G. Bastian, Agla Artalidia, Graciella Abigail, Ence Bagus, Alfie Afandi, Kemal Palevi, Asep Suaji
Director: Fajar Bustomi
Studio: Klik Film Productions


#Synopsis:
Pandemi CoVid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia berdampak sangat besar terhadap segala hal. Salah satunya adalah Pemutusan Hubungan Kerja yang dialami oleh Puji (Vino G. Bastian) dan rekan-rekannya di pabrik. Keadaan semakin memprihatinkan disaat para karyawan yang terkena PHK ini tidak mendapatkan pesangon dan tunjangan. Puji pun harus memutar otak agar tetap bisa menghidupi keluarga kecilnya yaitu sang istri (Agla Artalidia) dan Icha (Graciella Abigail) anaknya.
Kondisi perekonomian keluarga Puji semakin menipis. Tabungan dan simpanan pun sudah habis untuk keperluan sehari-hari. Tak hanya itu saja, Puji pun harus menghadapi hutang yang akan segera jatuh tempo dalam waktu dekat.
Puji pun berinisiatif untuk pergi menemui temannya, Indra yang dahulu sempat meminjam uang kepada dirinya. Namun setibanya disana, temannya itu merasa tak pernah meminjam uang dan kemungkinan besar Puji ditipu. Tapi Puji dan juga istrinya sangat yakin jika saat itu Indra yang meneleponnya. Karena tak membuahkan hasil, Puji pun memilih untuk pergi dari rumah Indra.
Di sepanjang jalan, Puji terus mendapatkan telepon dari Debt Collector untuk segera melunasi hutangnya. Untuk menenangkan jiwanya, Puji pun memilih masuk ke mesjid dan melaksanakan sholat. Setelah selesai sholat, Puji menemukan sebuah tas yang berisikan uang milik jamaah lain yang ketinggalan. Meskipun dirinya sangat membutuhkan uang, Puji memilih untuk mengembalikan tas tersebut kepada pemiliknya. Sang pemilik tas sangat berterima kasih pada Puji karena sudah mengembalikan tasnya. Sebagai ucapan terima kasih, jamaah tersebut memberikan sedikit uang pada Puji dan uang tersebut langsung ia gunakan untuk membeli tiga porsi warteg untuk istri dan anaknya.
Meskipun tidak membuahkan hasil, kepulangan Puji ke rumah tetap disambut dengan hangat oleh keluarganya. Sang istri pun memberikan saran untuk meminjam uang melalui aplikasi pinjaman online agar hutang yang jatuh tempo pada hari ini bisa segera dilunasi. Namun, Puji menolaknya lantaran pinjaman online sangat berbahaya dalam melindungi privasi penggunanya. Ia pun akan mencoba menemui temannya, Ilham (Alfie Alfandy) yang bisnisnya tengah berkembang cukup pesat.
Puji pun pergi ke rumah Ilham bersama dengan Sholeh (Kemal Palevi). Setibanya disana, mereka berdua cukup kagum melihat Ilham yang kini sukses dalam membangun bisnisnya. Puji dan Sholeh pun meminta tolong untuk meminjam uang pada Ilham. Sebagai imbalannya, mereka pun siap bekerja dan membantu bisnis yang dilakukan Ilham. Sebagai sahabat yang baik, Ilham pun bersedia membantu Puji dan juga Sholeh.
Ilham pun mengajak keduanya untuk berkeliling rumah melihat bisnis yang sedang digelutinya. Puji terkejut dengan bisnis yang dijalankan Ilham rupanya bisnis daur ulang masker medis, APD dan surat palsu swab PCR CoVid-19. Hal tersebut sangatlah berbahaya dan merugikan banyak orang. Puji pun memilih untuk mengembalikan uang pinjaman dari Ilham daripada harus bekerja dengan cara yang tidak halal. Akankah Puji bisa melunasi hutangnya?


#Review:
Klik Film Productions kembali menghadirkan film terbarunya yang kali ini dibintangi aktor Vino G. Bastian berjudul HARI YANG DIJANJIKAN (2021). Film yang digarap oleh kreator film MARIPOSA (2020) yaitu Fajar Bustomi ini mengangkat kisah sebuah keluarga yang terkena PHK dampak dari Pandemi CoVid-19. Dengan durasi yang cukup singkat hanya 1 jam 15 menit, film ini menyajikan struggle seorang kepala rumah tangga dalam melunasi hutangnya sebelum jatuh tempo. Fajar Bustomi bersama dengan Dani Rachman yang menulis naskah film ini menampilkan potret sebuah keluarga miskin di era Pandemi CoVid-19 yang cukup dramatis. Penonton diajak untuk mengikuti perjuangan Pak Puji kesana kemari mencari pinjaman uang sebelum debt collector datang ke rumahnya. Selipan-selipan fenomena sosial yang terjadi di era Pandemi CoVid-19 pun turut ditampilkan dalam film ini. Namun entah mengapa, aku merasa konflik dan kesialan yang dialami Pak Puji ini terasa too much. Alhasil, aku cukup kesulitan untuk merasa simpati terhadap keluarga Pak Puji.  Sekilas malah seperti menyaksikan ftv-ftv yang menyentil kehidupan sosial yang tayang di Indosiar. Ide bisnis masker dan APD yang muncul dalam film ini cukup menarik perhatian meskipun eksekusinya terasa berlebihan. Akhir dari kisah keluarga Pak Puji untungnya happy ending, namun kenapa harus memilih dengan cara seperti itu sih.. Hahaha
Untuk jajaran pemain, Vino G. Bastian, Agla Artalidia dan Graciella Abigail berhasil menghidupkan film ini. Rasa sedih dan isak tangis mereka dalam menerima kemiskinan mereka terasa lumayan menyentuh. Namun aku yakin, jika film ini diberi durasi waktu yang sedikit lebih panjang, Fajar Bustomi pasti bisa memperdalam masing-masing karakter dari keluarga Pak Puji ini. Overall, sebagai tontonan saat libur lebaran Idul Fitri kemarin, film ini sangat cocok ditonton bersama dengan keluarga tersayang.


[6/10Bintang]

Tuesday, 18 May 2021

[Review] Tarian Lengger Maut: Kisah Dokter Psikopat Yang Terobsesi Detak Jantung



#Description:
Title: Tarian Lengger Maut (2021)
Casts: Della Dartyan, Refal Hady, Hetty Reksoprodjo, Alyssa Abidin, Bintang Satria
Director: Yongki Oengestu
Studio: Aenigma Picture, Visinema Pictures



#Synopsis:
Seorang dokter muda tampan bernama Dr. Jati (Refal Hady) datang ke Desa Pager Alas. Disana ia membuka praktek dokter umum untuk mengobati dan merawat warga desa yang sedang sakit. Dibalik penampilannya yang kalem dan pendiam, rupanya Dr. Jati menyimpan rasa takut dan trauma yang sudah dirasakan sedari kecil. Ia menjadi saksi mata atas kematian ibunya yang sadis dan juga mengalami kekerasan dari sang ayah. Hal itu membuat Dr. Jati terpukul dan tumbuh menjadi seorang pembunuh berantai. Masa kecil yang sangat mengerikan itu terus terbayang sampai ia berusia dewasa dan satu-satunya cara untuk menenangkan diri yaitu mendengarkan suara detak dan irama jantung. Dengan memanfaatkan profesinya sebagai seorang dokter, ia melancarkan aksi gilanya membunuh para korban dan mengambil organ jantung mereka sebagai koleksi pribadi.


Sementara itu, menjelang acara pementasan Tari Lengger, beberapa warga di Desa Pager Alas tiba-tiba hilang secara misterius. Hal tersebut membuat guru Tari Lengger yaitu Mbok Girah (Hetty Reksoprodjo) berpikir jika desa mereka sedang diganggu oleh sosok misterius. Ritual besar Tari Lengger pun segera dilakukan di Desa Pager Alas yang bertujuan untuk menolak bala. Dalam pementasan tersebut, turut ditampilkan Penari Lengger baru yaitu Sukma (Della Dartyan).
Seiring berjalannya waktu, jumlah warga yang hilang terus bertambah banyak. Mbok Girah kemudian meminta Sukma untuk menampilkan yang terbaik dalam pementasan Tari Lengger. Ia pun memberikan sebuah benda pusaka bernama Indang pada Sukma. Benda tersebut konon memiliki kekuatan magis yang bisa melindungi sang penari dari segala ancaman dan bahaya. Sukma yang dikenal sebagai gadis paling cantik di Desa Pager Alas terus berlatih bersama dengan Mbok Girah dan Welas (Alyssa Abidin) agar penampilan perdana bisa memuaskan para penonton.


Acara pementasan Tari Lengger pun tiba, Dr. Jati ikut datang ke acara tersebut untuk menyaksikan kemeriahannya. Disana, ia melihat Sukma untuk yang pertama kalinya. Jantung Dr. Jati berdetak kencang saat melihat Sukma. Hal itu membuatnya tak tenang sekaligus panik. Untuk menenangkan diri, ia terpaksa harus membunuh lebih banyak orang lagi. Kali ini, korban berikutnya dari Dr. Jati adalah Bayu (Bintang Satria), anak kandung dari Welas.


Semua ritual Tarian Lengger sudah dilakukan dengan benar, namun Mbok Girah beserta rekan-rekannya merasa aneh karena warga yang hilang secara misterius terus bertambah. Warga di Desa Pager Alas kemudian siap menggelar pentas Tari Lengger yang lebih besar bersama dengan Sukma. Disaat atraksi Tari Lengger berlangsung, Sukma menari diluar kendali hingga jatuh pingsan. Mbok Girah dan rekan-rekannya langsung membawa Sukma ke kediaman Dr. Jati untuk mendapatkan perawatan.
Ketika Sukma tersadar, ia merasa terkejut berada di ruang periksa Dr. Jati. Ia pun menyelinap untuk keluar dari rumah. Namun secara mengejutkan, Sukma menemukan sebuah ruangan eksekusi yang berisi belasan toples dengan isi organ jantung dari para warga yang selama ini hilang. Akankah Sukma berhasil menyelamatkan diri dari Dr. Jati?


#Review:
Bekerjasama dengan Visinema Pictures, akhirnya film layar lebar perdana Aenigma Picture yang berjudul TARIAN LENGGER MAUT (2021) tayang di bioskop pada saat moment libur Lebaran Idul Fitri tahun ini. Dengan menggandeng dua aktor terkenal yaitu Della Dartyan dan Refal Hady, film ini terlihat sangatlah menjanjikan. Lantas apakah hasilnya bisa memuaskan penonton?


Untuk segi cerita, film TARIAN LENGGER MAUT (2021) ini mempunyai kesamaan dengan film GENERASI 90AN: MELANKOLIA (2020) produksi Visinema Pictures, yaitu sama-sama misleading antara judul dengan isi film. Dengan durasi yang terbilang singkat hanya 70 menitan saja, film TARIAN LENGGER MAUT (2021) tampil serba nanggung dan diakhiri dengan sangat antiklimaks! Jujur, ketika kemarin (17/5) aku menonton film ini, banyak para penonton lain mengumpat dan kesal setelah mengetahui filmnya telah selesai. Korelasi antara Tari Lengger dan sosok dokter psikopat ini tidak menyatu dengan baik. Alhasil, judul film yang sangat menggiurkan ini hanya pemanis belaka dan berujung sia-sia saja. Lebih lanjut, setengah durasi film terutama di paruh awal juga terasa sangat membosankan. Pengembangan karakter dari Sukma, Mbok Girah dan para warga sangatlah minim. Beberapa dialog bahasa jawa yang dilontarkan pun sedikit membuatku tanda tanya karena minusnya subtitle bahasa Indonesia. Misteri dan ketegangan yang ditebar baru bisa memacu adrenaline dengan apik disaat 25 menit menuju akhir film. Namun disaat semuanya sudah terbangun dengan sangat baik, sang sutradara dan penulis naskah mengakhiri filmnya dengan sangat nanggung!


Terlepas dari segi cerita yang cukup mengecewakan, untungnya film TARIAN LENGGER MAUT (2021) masih mempunyai poin plus berkat penampilan apik dari Refal Hady dan Della Dartyan. Sosok dokter psikopat yang diperankan Refal sangatlah menakutkan dan intimidatif. Ganteng-ganteng kok pembunuh berantai sih. Ngeri! Karakter Sukma yang diperankan Della Dartyan pun semakin terpancar pesonanya disaat ia melakukan Tari Lengger. Namun sayang, pendalaman karakter Sukma disaat paruh awal film menurutku terlalu lemah lembut dan pemalu. Andai saja film ini mempunyai durasi yang sedikit panjang dan melakukan pendalaman cerita terhadap para karakternya, mungkin bisa menjadi sebuah film thriller yang mengasyikkan. Greget banget dengan endingnya!


[6/10Bintang]

[Review] The Woman In The Window: Kisah Seorang Wanita Yang Takut Keluar Rumah


#Description:
Title: The Woman In The Window (2021)
Casts: Amy Adams, Gary Oldman, Anthony Mackie, Bryan Tyree Henry, Julian Moore, Fred Hechinger, Wyatt Russell, Jennifer Jason Leigh, Tracy Letts
Director: Joe Wright
Studio: 20th Century Studios, Fox 2000 Pictures, Netflix


#Synopsis:
Anna Fox (Amy Adams) adalah seorang wanita paruh baya yang mengidap Agoraphobia. Ia memiliki ketakutan dan rasa cemas yang luar biasa jika keluar rumah. Hal tersebut membuatnya sangat betah tinggal disebuah apartemen tanpa berisolasi dengan para tetangga. Satu-satunya orang yang masih bisa diajak bersosialiasai adalah David (Wyatt Russell), penyewa ruang basement dari apartemen milik Anna. David sendiri berprofesi sebagai seorang musisi indie yang tengah merintis karier bersama dengan bandnya.


Suatu hari, Anna kehadiran tetangga baru di seberang apartemennya. Kavling apartemen yang selama ini kosong akhirnya dihuni oleh sepasang suami istri dengan seorang anak remaja laki-laki. Karena memiliki Agoraphobia, ia hanya bisa mengintip dari jendela kamarnya memantau tetangga baru yang sedang sibuk beres-beres.
Keesokan harinya, tetangga baru tersebut mendatangi kediaman Anna. Ia adalah Ethan Russell (Fred Hechinger) yang sengaja ingin memberikan bingkisan hadiah dari ibunya, Jane Russell (Julian Moore). Anna yang awalnya panik dengan kedatangan orang asing, perlahan mulai memberanikan diri. Ethan pun berhasil menjadi tamu pertama di apartemennya. Anna dan Ethan pun berbincang dan mengenal satu sama lain. Ethan pun sangat menyukai kucing peliharaan Anna meskipun ia mengidap alergi terhadap bulu kucing.  Anna pun meminjamkan koleksi dvd filmnya pada Ethan untuk ditonton dirumahnya.


Waktu pun terus berlalu, hingga pada suatu malam saat perayaan Halloween, Anna mengalami serangan panik yang luar biasa disaat para bocah mengetuk pintu apartemen meminta permen. Disaat Anna mencoba untuk mengusir anak-anak itu, ia pun jatuh pingsan.
Ketika tersadar, Anna sudah berada di sofa ruang tamu setelah ditolong oleh seorang wanita yang seumuran dengannya. Wanita tersebut adalah Jane Russell, tetangga di seberang apartemen. Sebagai ucapan terima kasih, Anna pun mengajak Jane untuk minum wine bersama sambil berbincang-bincang. Kehadiran Jane dan Ethan di apartemen membuat Anna terasa seperti hidup kembali. Ia tak menyangka jika dirinya bisa berani melawan rasa takut untuk bersosialisasi dengan orang asing.


Beberapa hari kemudian tepatnya di tengah malam, Anna mendengar suara keributan. Ia pun langsung bergegas mencari sumber suara itu. Setelah mengintip dari jendela, Anna melihat rumah keluarga Russell seperti sedang bertengkar. Hal itu terlihat dari Jane dan suaminya, Alistair Russell (Gary Oldman) saling berteriak. Ethan pun terlihat menangis dan berlari kabur keluar dari rumahnya.
Anna lalu bergegas pergi keluar rumah untuk menemui Ethan dan mengajaknya untuk masuk ke apartemennya. Ethan yang menangis merasa lega disaat Anna menenangkannya. Anna pun akan siap siaga membantunya untuk mendapat perlindungan. Setelah menenangkan diri di apartemen Anna, Ethan pun kembali pulang ke rumahnya.


Malam berikutnya, Anna kembali terbangun dengan suara gaduh. Kali ini ia mendengar suara jeritan perempuan. Ketika ia mengintip dari jendela kamar, ia melihat secara langsung Alistair menusuk tubuh Jane dengan gunting dan membuatnya bersimbah darah. Anna pun panik setengah mati dan berlari ke rumah keluarga Russell untuk menyelamatkan Jane. Sambil berlari dan panik, ia juga menelepon pihak kepolisian untuk meminta pertolongan. Disaat menyebrang jalan, Anna tertabrak kendaraan dan jatuh pingsan.


Setelah sadar, ia terbangun dengan dikelilingi keluarga Russell beserta dua detektif dari kepolisian. Mereka menginterogasi Alistair atas laporan dari Anna yang mengatakan jika Alistair membunuh Jane. Namun secara mengejutkan, semua laporan yang dibuat Anna tidaklah benar. Kejadian keributan di malam hari itu tidaklah terjadi. Alistair, Ethan dan juga Jane (Jennifer Jason Leigh) pun merasa aneh dengan sikap Anna yang membuat laporan palsu tentang keluarga mereka. Namun, Anna masih sangat yakin jika malam itu Alistair membunuh Jane yang berbeda dengan Jane yang ada didepan matanya. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa ada dua orang wanita yang mengaku Jane Russell?


#Synopsis:
Setelah tertunda akibat Pandemi CoVid-19, film THE WOMAN IN THE WINDOW (2021) akhirnya rilis secara eksklusif di Netflix pada 14 Mei 2021 lalu. Film thriller misteri yang bertabur bintang papan atas Hollywood ini nampak menjanjikan karena diadaptasi dari novel best seller karya A.J. Finn.


Untuk segi cerita, film THE WOMAN IN THE WINDOW (2021) ini mengusung konsep cerita yang sekilas mirip dengan film THE GIRL ON THE TRAIN (2016) dan juga film-film misteri klasik karya Alfred Hitchcock. Sang sutradara nampaknya sangat mengidolakan Hitchcock, hal tersebut sangat kuat terasa disepanjang durasi film. Selain itu, menurutku film ini juga mencoba menjebak penonton dengan mengaburkan antara mana hal yang nyata dengan yang halusinasi. Konsepnya cukup menarik dan membuatku penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada Anna Fox ini. Penonton pasti mudah untuk memberikan simpati terhadap karakter Anna yang dianggap gila dan aneh. Rutinitas sehari-hari yang dilakukannya mungkin sedikit membosankan, namun disaat ia kedatangan satu persatu keluarga Russell, atmosfer misteri pun mulai terasa. Plot twist yang dihadirkan dalam film ini juga tidaklah baru namun moment ketegangan terjaga dengan sangat baik di 35 menit menjelang film usai. Aksi menegangkan Anna Fox yang mendapati jika dirinya adalah benar sukses memacu adrenaline penonton.


Untuk jajaran pemain, Amy Adams berhasil memberikan penampilan terbaiknya sebagai Anna Fox yang mengidap phobia akan keluar rumah. Namun untuk jajaran pemain pendukung, sang sutradara dan penulis naskah tidak memberikan pendalaman karakter yang memikat, sehingga kehadiran nama-nama populer Hollywood seperti Gary Oldman, Julianne Moore hingga "The Falcon" Anthony Mackie pun terasa sia-sia.
Untuk segi visual dan audio, Joe Wright terasa Hitchcock banget. Beberapa adegan Anna Fox mirip sebuah pementasan teatrikal. Tak hanya itu saja, scoring musik biola disaat moment-moment menegangkan pun semakin meyakinkan jika ia sangat terinspirasi akan film-film misteri klasik. Overall, film THE WOMAN IN THE WINDOW (2021) ternyata tidak seburuk yang dikira. Masih enjoyable meskipun konsep misterinya masih serupa dengan film-film misteri thriller kebanyakan.


[7/10Bintang]