Monday, 28 June 2021

[Review] Hitam: Sara Fajira From Lathi To Zombie!


#Description:
Title: Hitam - First Season (2021)
Casts: Sara Fajira, Donny Damara, Aksara Dena, Seteng A. Yuniawan, Eka Nusa Pertiwi
Director: Sidharta Tata
Studio: Klik Film Productions, Fourcolours Films


#Synopsis:
Setelah menyelesaikan pendidikannya di London, Tika (Sara Fajira) memutuskan pulang ke kampung halamannya di Kembang, Yogyakarta. Tika yang mengalami Jetlag terbangun dari istirahatnya setelah mendengar suara air mendidih yang lupa dimatikan oleh ayahnya, Pak Dibyo (Donny Damara). Melihat anaknya yang sudah bangun, Pak Dibyo langsung bersiap-siap pergi ke kantor desa untuk bekerja sebagai Kepala Desa. Saat ini ia sedang disibukkan dengan rencana revitalisasi pasar tradisional yang ada di desa.


Untuk mengisi waktu luang, Tika pun menghubungi Retno (Eka Nusa Pertiwi) untuk datang kerumahnya. Ia membawa sedikit oleh-oleh dari London untuk sahabatnya itu. Retno sangat senang bisa bertemu lagi dengan Tika setelah bertahun-tahun terpisah karena Tika memilih kuliah di luar negeri.
Setibanya di kantor kepala desa, Pak Dibyo kedatangan Pak Bambang (Seteng A. Yuniawan) yang menginginkan Pak Dibyo memberi izin kepada dirinya untuk terlibat dalam proses revitalisasi pasar. Pak Bambang juga sangat berharap para pemuda yang sering menjaga pasar tradisional bisa diangkat menjadi petugas parkir tetap jika proyek revitalisasi pasar telah selesai.


Menjelang malam hari, Retno bersama ibunya dibuat gelisah disaat sang ayah yaitu Pak Rahmat tak kunjung pulang. Mereka khawatir karena selama ini Pak Rahmat tak pernah pergi sampai larut malam. Berkali-kali Retno mencoba menghubungi ayahnya namun tak pernah diangkat. Ia kemudian datang ke rumah Pak Dibyo untuk meminta pertolongan mencari ayahnya itu. Keesokan harinya, Pak Dibyo dan beberapa warga menyusuri setiap desa dan hutan untuk mencari Pak Rahmat. Penelusuran tersebut menemukan sedikit titik terang. Mereka menemukan motor milik Pak Dibyo berada di tengah hutan. Retno yakin misteri hilangnya sang ayah itu ada orang yang mencoba mencelakainya. Namun Pak Dibyo tidak bisa gegabah mengambil tindakan. Bisa aja Pak Dibyo diserang oleh hewan buas yang ada di hutan. Selama seharian para warga dan juga Retno mencari Pak Rahmat di hutan namun hasilnya nihil. Mereka pun memutuskan untuk melanjutkan proses pencarian pada keesokan harinya.


Sementara itu, Tika yang selama seharian hanya berdiam di rumah mengajak Retno untuk mencari makan malam. Setibanya di tempat Bakmi Jawa, diam-diam Tika juga menghubungi Gilang (Aksara Dena) saudara tirinya yang kini berprofesi sebagai Polisi. Kehadiran Gilang diantara Tika dan Retno membuat suasana menjadi canggung. Pasalnya, selama Tika pergi ke London rupanya Gilang dan Retno sudah menjalani hubungan asmara. Untuk sementara waktu mereka merahasiakan hal tersebut pada Tika. Selang beberapa waktu, tiba-tiba Tika mengalami pusing lalu muntah. Retno dan Gilang panik. Retno pun langsung bergegas pulang mengantarkan Tika ke rumahnya untuk beristirahat.



Keesokan harinya, warga desa digegerkan dengan penemuan seekor kambing yang mati dengan luka disekitar lehernya. Warga dan juga Pak Dibyo semakin yakin jika ada hewan buas yang berkeliaran di hutan desa. Misteri hilangnya Pak Rahmat juga bisa jadi diakibatkan oleh serangan hewan buas tersebut. Para warga kemudian berinisiatif memasang perangkap jebakan agar tidak ada lagi korban.
Beberapa warga pun mengadakan ronda untuk menjaga warga desa. Disaat tengah malam, terdengar suara lonceng yang dipasang di perangkap jebakan. Pak Dibyo yang rumahnya paling dekat dengan lokasi perangkap langsung mendatangi sumber suara. Setibanya disana, Pak Dibyo dibuat terkejut melihat apa yang ada di dalam perangkap tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi?


#Review:
Platform streaming Klik Film semakin produktif menghadirkan konten-konten originalnya. Pada bulan Juni ini, Klik Film Productions menghadirkan konten serial perdananya yang bekerjasama dengan rumah produksi Fourcolours Films. Serial yang diproduksi ini bergenre drama thriller horror berjudul HITAM (2021). Yang cukup menarik dari serial ini adalah cerita yang dihadirkan yaitu bertema tentang Zombie, yang dimana terbilang sangat jarang diangkat oleh para sineas tanah air. Tercatat sejauh ini film Indonesia yang bertema Zombie hanya beberapa saja seperti: KAMPUNG ZOMBIE (2015), REUNI Z (2018) dan ZETA (2019).


Untuk segi cerita, serial HITAM (2021) ini harus diakui mempunyai alur cerita yang cukup berbeda dengan film-film bertema Zombie kebanyakan. Serial ini tidak mengekspose Zombie Apocalypse dalam skala luas. Sidharta Tata selaku sutradara lebih memilih untuk mengambil cerita dalam skala yang lebih kecil. Ia juga berusaha menghadirkan cerita yang tidak sebatas pada drama romantis atau hantu urban legend saja. Lewat serial HITAM (2021) ia menunjukkan kisah Zombie dengan jalan cerita yang sangat rapi. Dengan empat episode yang masing-masing berdurasi 35-50 menitan, para penulis naskah serial HITAM (2021) ini berhasil menguak segala misteri yang terjadi desa itu. Berbagai issue sosial pun turut dihadirkan dalam serial ini seperti fenomena pungli, kasus suap, virus dan kekuasaan. Hal-hal tersebut terasa sangat related dan mudah ditemukan disekitar kita. Serial HITAM (2021) ini juga mempunyai unsur budaya Jawa yang begitu kuat. Mayoritas dialog menggunakan bahasa daerah Jawa. Lebih lanjut, Sidharta Tata pun menghadirkan something fresh pada konsep Zombie yang ada dalam serial ini.



Dikisahkan Zombie di serial HITAM (2021) ini sangat menyukai daging manusia alias kanibal dan tidak langsung menulari manusia lewat gigitannya. Beberapa adegan aksi kanibalisme yang dilakukan dalam serial ini lumayan membuatku tercengang, menjijikan sekaligus menakutkan. Hal tersebut semakin sempurna dengan dukungan scoring musik yang mumpuni.
Untuk jajaran pemain, Sara Fajira "Lathi" dan Donny Damara sukses menampilkan chemistry yang gemilang. Sara mampu mengimbangi lawan mainnya yang jauh lebih senior ketimbang dirinya. Hal serupa sukses dilakukan oleh Donny Damara. Sebagai seorang ayah, ia rela melakukan apa saja demi anaknya meskipun kelakuannya itu tidak bisa dibenarkan. Perubahan gesture dan sikap dari Pak Dibyo pun begitu meyakinkan. Adegan Pak Dibyo beraktivitas di gudang rumahnya sukses membuatku ngeri melihatnya. Serem banget!


Tak hanya itu saja, deretan pemain pendukung pun tampil sangat memukau sehingga memperkuat keseluruhan cerita. Akhirnya bisa melihat lagi akting keren dari Eka Nusa Pertiwi dalam skala besar setelah film TENGKORAK (2017). Potensi untuk dibuat sekuel pun harusnya terbuka lebar. Aku yakin kedepannya, Sidharta Tata bisa menjadi the next big thing di industri perfilman tanah air. Serial HITAM (2021), TUNNEL (2020) dan QUARANTINE TALES (2020) menjadi pembuktiannya!


[8.5/10Bintang]

Saturday, 26 June 2021

[Review] Devil On Top: Ketika Bos Killer Jatuh Cinta Kepada Karyawannya



#Description:
Title: Devil On Top (2021)
Casts: Angga Yunanda, Cinta Laura, Kenny Austin, Joshua Suherman, Lolox, Roy Marten, Ije Kurniawan, Kanasya Rahmadiah, Al Gokhan, David Saragih, Ryma Gembala
Director: Anggy Umbara
Studio: MD Pictures, Umbara Brothers Film, Disney Plus Hotstar Indonesia


#Synopsis:
Sarah (Cinta Laura) dikenal sebagai atasan yang sangat menyebalkan dimata para karyawannya. Sikapnya yang terlalu tegas dan anti toleransi membuat semua karyawan tunduk dan takut kepada Sarah. Ia pun tak segan langsung memecat karyawannya apabila melanggar semua peraturan yang ia buat. Salah satunya yaitu menjalin hubungan asmara dengan sesama karyawan dalam satu perusahaan. Angga (Angga Yunanda), Richard (Kenny Austin), Rudi (Joshua Suherman) dan Boni (Lolox) adalah salah satu dari sekian karyawan yang setiap harinya makin stress dalam menghadapi tekanan yang diberikan oleh bosnya itu.


Suatu hari, Sarah meminta bantuan pada Angga untuk memperbaiki laptopnya yang bermasalah. Saat masuk ke ruangannya Sarah, tak sengaja Angga melihat sebuah kertas yang bertuliskan daftar nama-nama karyawan dengan coretan berwarna merah. Angga pun langsung beranggapan jika nama-nama tersebut adalah nama-nama karyawan yang akan segera dipecat oleh Sarah. Ia pun langsung memberitahukan soal daftar nama-nama itu ke Richard, Rudi dan Boni. Mereka berempat sepakat tidak ingin menjadi korban pemecatan Sarah. Richard pun mempunyai sebuah ide. Ia berencana membuat Sarah dipecat oleh perusahaan sebelum Sarah mengambil keputusan memecat mereka. Angga, Rudi dan Boni pun sepakat untuk menjalankan rencana tersebut.



Langkah pertama dimulai. Angga mendapat tugas untuk menyelediki segala informasi dan kehidupan pribadi dari Sarah dengan cara menyalin seluruh file dan dokumen yang ada di laptop pribadi milik Sarah. Setelah berhasil, Angga dan yang lainnya menemukan beberapa foto Sarah dengan seorang wanita. Mereka terkejut dan menduga jika Sarah mempunyai orientasi seksual yang berbeda. Untuk meyakinkan hal tersebut, Richard pun melanjutkan misinya untuk masuk ke rumah Sarah secara diam-diam. Mereka berempat kemudian menunggu didepan rumah Sarah untuk melihat kegiatan Sarah selama berada diluar jam kerja.
Mereka kembali dikejutkan dengan hadirnya Pak Firman (Roy Marten), pemilik perusahaan mereka yang datang malam hari ke rumah Sarah. Disaat mereka berdua pergi keluar, Richard, Angga, Rudi dan Boni kemudian masuk ke dalam rumah untuk menggeledah dan mencari segala informasi tentang Sarah. Disana mereka menemukan fakta baru, Sarah tidak tinggal sendirian. Ada seorang anak kecil laki-laki bernama Bimo (Al Gokhan).



Hari demi hari terus berlalu. Sarah dan para karyawannya semakin disibukkan dengan berbagai project pekerjaan. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, Sarah selalu sering mengerjakan pekerjaannya bersama dengan Angga. Hal tersebut membuat Richard, Rudi dan Boni semakin senang karena rencana untuk menjebak Sarah berjalan lancar berkat aksi Angga. Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan Angga, setelah ia mengetahui kehidupan yang sesungguhnya dari Sarah.
Kini, Angga menjadi dilema. Disatu sisi, ia mulai merasa nyaman dan sayang kepada Sarah. Namun, disisi lain, Angga pun tidak tega jika berkata jujur tentang rencana yang sudah ia lakukan bersama dengan Richard, Rudi dan Boni. Akankah hubungan sembunyi-sembunyi antara Angga dan Sarah bisa bertahan?


#Review:
Rumah produksi MD Pictures semakin produktif menghadirkan film dan serial di era Pandemi CoVid-19 ini. Hampir setiap bulannya sejak tahun lalu, MD Pictures merilis film baru yang tayang secara eksklusif di platform streaming Disney Plus Hotstar Indonesia. Pada bulan Juni tahun ini, MD Pictures yang bekerjasama dengan Umbara Brothers Film merilis film yang berjudul DEVIL ON TOP (2021). Pada saat pengumuman project film ini akan segera dimulai, aku kira film ini akan bergenre antara horror, thriller atau action eh ternyata makna Devil dalam film ini bukanlah Devil yang sesungguhnya. Anggy Umbara menghadirkan sebuah film bergenre drama komedi yang dibintangi aktor yang tengah naik daun yaitu Angga Yunanda. Dalam film ini, Angga dipasangkan dengan aktris Cinta Laura Kiehl. Kolaborasi yang cukup menarik bukan?


Untuk segi cerita, film DEVIL ON TOP (2021) ini menyorot kisah tentang seorang bos killer yang berkelakuan sangat menyebalkan layaknya "Iblis". Aksi Cinta Laura yang berperan sebagai bos killer terasa sangat meyakinkan sekaligus intimidatif dimata para karyawannya. 20-30 menit awal, penonton diajak untuk tertawa sekaligus ngeri-ngeri sedap melihat aksi Sarah yang berinteraksi dengan karyawannya. Setelah itu, Anggy Umbara dan Rayhan Dharmawan langsung menyajikan drama love affair dan juga moment dilematis antara Sarah dan Angga ketika mereka saling jatuh cinta. Anggy dan Rayhan cukup berhasil mengulik lebih mendalam lewat background story dari karakter Sarah. Alasan selama ini Sarah menjadi Boss Asshole pun sangat masuk akal dan mungkin saja diluaran sana banyak juga kejadian yang menimpa Sarah maupun Angga, Richard, Rudi dan Boni. Eksplorasi cerita pun semakin menarik disaat semua rahasia terbongkar. Aku cukup terbawa emosi melihat interaksi para pemainnya yang surprisingly tampil tidak mengecewakan. Anggy pun sedikit menyentil tentang issue sosial tentang nasib para pekerja dengan pesangonnya.


Penampilan Angga Yunanda dan Cinta Laura pun ternyata melampaui ekspektasi aku. Keduanya bisa bertransformasi menjadi sebagai anak kantoran sekaligus pasangan kekasih. Chemistry yang dibangun pun oke dan lumayan terkejut disaat adegan di ruangan fotokopi hahaha.
Overall, film DEVIL ON TOP (2021) merupakan salah satu film Indonesia di Disney Plus Hotstar yang tampil memuaskan! I Need more story from Angga and Sarah!


[8/10Bintang]

[Review] Spirit Untamed: Aksi Heroik Gadis Remaja Dalam Menyelamatkan Kehidupan Kawanan Kuda



#Description:
Title: Spirit Untamed (2021)
Casts: Isabela Merced, Bridget Hoffman. Jake Gyllenhaal, Marsai Martin, McKenna Grace, Julianne Moore, Walton Goggins, Eiza Gonzales, Jaxon Andrews, Andre Braugher 
Director: Elaine Bogan
Studio: Universal Pictures, DreamWorks Animation


#Synopsis:
Seorang gadis bernama Lucky Prescott (Isabela Merced) sangat ingin mengetahui banyak hal. Sejak kecil, ia diasuh oleh keluarga kakeknya karena ibunya meninggal dunia saat melakukan atraksi dengan kuda. Karena ulahnya yang membuat acara sang kakek berantakan, Lucky pun diperintakan untuk menghabiskan musim panas bersama ayahnya, Jim Prescott (Jake Gyllenhaal) di Miradero, tempat kelahiran ibunya.
Setibanya disana, Lucky sangat antusias karena ia melihat ada banyak orang yang berkuda. Ia pun melihat seekor kuda liar di sebuah kandang. Ia pun memberi nama kuda liar tersebut Spirit. Namun, pada suatu ketika, kuda-kuda liar yang merupakan keluarga Spirit dicuri oleh kawanan penjahat. Lucky bersama dua orang teman barunya, Pru (Marsai Martin) dan Abigail (McKenna Grace), pergi mengejar penjahat tersebut untuk mengembalikan keluarga Spirit. Akankah Lucky berhasil menyelamatkan keluarga kuda kesayangannya itu?


#Review:
DreamWorks Animation bersama dengan Universal Pictures menghadirkan sebuah film animasi terbaru di tahun ini yang berjudul SPIRIT UNTAMED (2021). Film ini sendiri merupakan sebuah film spin-off dari film dan serial animasi SPIRIT: STALLION OF THE CIMMARON (2002).
Untuk segi cerita, film SPIRIT UNTAMED (2021) menurutku cukup heroik karena mengisahkan tentang perjuangan seorang gadis remaja yang menyelamatkan kawanan kuda peliharaannya. Meskipun demikian, film ini masih bisa dinikmati dengan baik karena ceritanya fun, penuh dengan moment musikal serta para pengisi suara yang tampil tidak mengecewakan. Petualangan Lucy pun semakin menarik perhatian disaat ia berkelana bersama dengan kuda kesayangannya, Spirit.
Untuk segi visual, film ini pun tidak terlalu mengecewakan. Level Hollywood dan nama besar dari DreamWorks Animation sudah tak perlu diragukan lagi. Elemen musikal yang muncul di beberapa bagian film ini juga tampil bagus. Lagu-lagunya cukup enak dinikmati.
Meskipun tayang ditengah Pandemi CoVid-19 yang belum juga usai, film SPIRIT UNTAMED (2021) masih bisa menjadi alternatif tontonan bagi para penonton bersama dengan keluarga di moment Summer tahun ini.


[7/10Bintang]

Thursday, 24 June 2021

[Review] Luca: Kisah Seru Dua Monster Laut Yang Ingin Hidup Seperti Manusia



#Description:
Title: Luca (2021)
Casts: Jacob Tremblay, Jack Dylan Grazer, Emma Berman, Saverio Raimondo, Maya Rudolph, Marco Baricelli, Jim Gaffigan, Peter Sohn, Marina Massironi, Sandy Martin, Sacha Baron Cohen
Director: Enrico Casarosa
Studio: Walt Disney Studios, Pixar


#Synopsis:
Luca Paguro (Jacob Tremblay) adalah seorang monster laut remaja yang hidup di perairan dekat Kota Potorosso, Italia. Rutinitas yang ia lakukan setiap harinya yaitu membawa gerombolan goatfish untuk mencari makan. Suatu hari, Luca melihat benda-benda tak biasa tergeletak di dasar laut. Benda-benda tersebut diantaranya jam weker, kartu remi, gelas hingga turntable classic. Ia merasa aneh sekaligus penasaran dari mana benda-benda itu berasal. Ketika Luca ingin membawa beberapa barang tersebut, ia bertemu dengan Alberto Scorfano (Jack Dylan Grazer), monster laut remaja juga yang mempunyai hobi mencuri barang-barang dari kapal dan boat yang melintas. Luca semakin terkejut disaat melihat Alberto berenang ke daratan dengan penuh percaya diri. Ia pun pelan-pelan memberanikan diri untuk menyusul Alberto untuk keluar dari air.



Ketika berada di daratan, tubuh Alberto dan juga Luca mengalami perubahan. Mereka menjadi seperti manusia. Hal itu membuat Luca takjub karena selama ini kedua orangtuanya selalu melarang Luca untuk pergi jauh apalagi sampai keluar dari air. Ia pun bergegas kembali masuk ke dalam air dan pergi meninggalkan Alberto agar tidak dimarahi oleh ibunya. Setelah kejadian itu, Luca semakin tertarik untuk mengeksplor kehidupan di daratan. Ia menganggap jika cerita yang selama ini dibuat oleh kedua orangtuanya itu bohong, karena Luca sudah mencoba ke daratan dan tidak terjadi apa-apa. 


Keesokan harinya, Luca kembali bertemu dengan Alberto untuk kembali ke daratan. Kali ini, Alberto mengajarkan Luca untuk belajar berjalan kaki. Selain itu, Alberto pun mengajak Luca untuk datang ke tempat tinggalnya yang ada di daratan. Luca kembali dibuat takjub dengan segala keindahan daratan. Ia bisa melihat apapun yang tak pernah ia temui di dasar laut. Salah satu hal yang paling mencuri perhatiannya adalah poster motor Vespa yang ada di dinding kamar Alberto. Keduanya pun sangat ingin memiliki Vespa agar bisa berkeliling seluruh daratan dan dunia. Alberto dan Luca kemudian mencoba merakit Vespa sendiri dari barang-barang rongsok yang mereka peroleh dari dasar laut. Tapi usaha mereka selalu gagal dan berantakan.


Suatu hari, disaat Luca sedang bermain di rumah Alberto, ia melihat Kota Portorosso yang berada tepat dipinggir pantai. Ia sangat penasaran ingin melihat seperti apa kehidupan disana. Alberto pun siap menemani Luca pergi ke Portorosso karena ia juga belum pernah pergi kesana. Setibanya disana, Luca dan Alberto tak sengaja berurusan dengan salah satu anak remaja usil bernama Ercole Visconti (Saverio Raimondo) karena mereka hampir saja membuat lecet motor Vespa miliknya. Untungnya seorang anak remaja perempuan penjual daging hewan laut yaitu Giulia Marcovaldo (Emma Berman) berhasil menolong Luca dan Alberto dari aksi bully Ercole dan teman-temannya.



Dalam perjalanan bersama Giulia, mereka berdua terus berusaha ingin bisa memiliki motor Vespa. Kebetulan dalam waktu dekat, kota tersebut akan mengadakan Portorosso Cup yang berhadiah uang dalam jumlah besar. Luca dan Alberto pun dengan penuh semangat ingin mengikuti acara tersebut agar bisa menang dan membeli motor Vespa. Tapi sayang, mereka harus bisa berani mengalahkan juara tahun sebelumnya yaitu Ercole. Selain itu, Portorosso Cup merupakan acara tradisional warga disana yang memamerkan skill dalam olahraga triathlon yaitu berenang, bersepeda dan yang terakhir lomba makan pasta. Akankah Luca, Alberto sanggup mengikuti lomba itu meskipun harus ketahuan jika mereka adalah monster laut yang selama ini menjadi misteri dan legenda besar di Kota Portorosso?


#Review:
Disney dan Pixar merilis film terbaru di musim panas tahun ini yang berjudul LUCA (2021). Cukup disayangkan film animasi ini bernasib sama dengan film SOUL (2020), yang dimana langsung tayang secara eksklusif di platform streaming Disney Plus Hotstar. Namun apa boleh buat, kondisi Pandemi CoVid-19 yang belum juga usai dan malah meningkat khususnya di Indonesia, membuat penonton lebih memilih untuk stay at home ketimbang nonton di bioskop.


Untuk segi cerita, film LUCA (2021) sendiri mengangkat kisah persahabatan dua anak remaja yang tinggal di Italia. Namun keduanya bukanlah manusia seutuhnya. Luca dan Alberto adalah monster laut atau kalau di Indonesia bisa saja mereka disebut siluman yang berasal dari laut. Fisik mereka bisa berubah menjadi seekor ikan / kadal laut ketika terkena atau masuk ke dalam air. Mitos atau urban legend yang berkembang di wilayah fiktif Portorosso ini kemudian dijadikan sebuah cerita tentang coming of age bocah remaja yang ingin mengenal dunia lebih luas.
Pertemuan Luca dengan Alberto yang awalnya seperti mentor perlahan berubah menjadi persahabatan yang tulus dan polos antara dua bocah cilik. Alberto yang lebih sering keluar dari lautan memberikan pengetahuan dan pengalaman yang mengesankan bagi Luca. Kebersamaan mereka semakin saling melengkapi disaat mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu memiliki motor Vespa. Cerita pun semakin seru dan menarik disaat Luca dan Alberto bertemu dengan Giulia dan warga lain di Portorosso. Kejutan demi kejutan yang menguras emosi penonton berhasil disajikan dengan sangat baik disaat mereka mengikuti kompetisi Portorosso Cup. Melihat kebersamaan Luca dan Alberto serasa melihat Elio dan Oliver dari film CALL ME BY YOUR NAME (2018) hahaha.


Untuk segi visual, film LUCA (2021) sungguh memanjakan mata. Pemandangan Portorosso begitu indah dan colorful. Beberapa adegan begitu detail dan terasa nyata. Efek audionya pun semakin memperkuat keindahan film ini. Namun, aku sedikit kurang menyukai visual hewan-hewan laut termasuk Luca dan Alberto versi siluman yang agak creepy ketimbang lucu atau menggemaskan seperti film hewan laut Disney Pixar lain yaitu FINDING NEMO (2003) & FINDING DORY (2016). Terlepas dari hal itu, film LUCA (2021) masih tergolong film animasi produksi Disney Pixar yang memuaskan. Sangat berharap kisah Luca, Alberto dan Giulia bisa kembali berlanjut pada film-film selanjutnya.



[8.5/10Bintang]

Saturday, 19 June 2021

[Review] Ali & Ratu-Ratu Queens: Kisah Seorang Anak Yang Mencari Ibunya Ke Amerika Serikat



#Description:
Title: Ali & Ratu-Ratu Queens (2021)
Casts: Iqbaal Ramadhan, Nirina Zubir, Asri Welas, Happy Salma, Tika Panggabean, Aurora Ribero, Marissa Anita, Bayu Skak, Cut Mini, Ibnu Jamil, Arief Didu, Reza Chandika
Director: Lucky Koeswandi
Studio: Palari Films, Netflix


#Synopsis:
Sejak usia lima tahun, Ali (Iqbaal Ramadhan) harus menerima kenyataan jika sang ibu yang bernama Mia (Marissa Anita), pergi meninggalkan dirinya dan juga sang ayah, Hasan (Ibnu Jamil) untuk mengejar cita-cita menjadi seorang penyanyi di New York. Sang ibu berjanji akan segera pulang ke Indonesia apabila dirinya sudah meraih kesuksesan disana.


Waktu terus berjalan, namun Mia tak kunjung pulang ke tanah air. Hasan sudah berkali-kali meminta istrinya itu untuk pulang tapi usahanya itu selalu gagal. Hasan pun akhirnya menyerah dan berjanji tidak akan menghubungi istrinya lagi.
Saat lulus sekolah dan menginjak usia remaja, Ali harus ikhlas melepas kepergian sang ayah untuk selama-lamanya. Kematian sang sang ayah membuat Ali sedih karena kini ia hidup seorang diri tanpa kedua orangtua. Disaat Ali sedang membereskan kamar almarhum ayahnya, ia menemukan setumpuk surat dan tiket pesawat yang ternyata dikirimkan oleh sang ibu. Namun Ali tak pernah mengetahui hal itu lantaran sang ayah merahasiakan dari dirinya. 
Ali kecewa terhadap keluarga dari sang ayah yang merahasiakan hal tersebut. Namun sang Bude (Cut Mini) mempunyai alasan tersendiri mengapa keluarga dari pihak sang ayah tidak ingin lagi Ali mempunyai hubungan dengan Mia. Mereka ingin melihat Ali bahagia dan melupakan masa lalu sang ibu yang tega meninggalkan suami dan anaknya bertahun-tahun tanpa kabar. Alasan tersebut tak bisa Ali terima. Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke New York mencari ibunya disana, dengan bermodalkan uang yang didapatkan dengan menyewakan rumah milik sang ayah. Bude pun terpaksa mengizinkan Ali untuk pergi New York dengan syarat harus segera pulang ke Indonesia setelah bertemu dengan ibunya itu. 


Dengan modal alamat rumah yang tertera di kartu pos dari ibunya, Ali pun berangkat ke New York. Setibanya disana, Ali dibuat takjub dan kagum melihat Kota New York yang gemerlap. Ali pun langsung bergegas pergi ke alamat rumah yang terletak di wilayah Queens, Amerika Serikat. Alamat tersebut membawa Ali ke Elmhurst Apartments. Namun sayang, sang ibu sudah tidak ada disana. Ia bertemu dengan teman satu roomates dari sang ibu yaitu Parti (Nirina Zubir) yang tinggal bersama tiga WNI lainnya yaitu Ance (Tika Panggabean), Chinta (Happy Salma) dan Biyah (Asri Welas). 
Melihat aksi nekad Ali yang pergi ke New York seorang diri membuat Parti dan teman-temannya merasa kasihan. Mereka pun sepakat untuk membantu Ali menemukan Mia meskipun sampai saat ini Parti sudah tidak pernah lagi berkomunikasi dengannya.


Parti, Ance, Chinta dan Biyah sendiri tergabung dalam geng pertemanan bernama "Ratu-Ratu Queens". Mereka berempat mempunyai profesi pekerjaan yang berbeda. Parti bekerja paruh waktu sebagai asisten rumah tangga di beberapa rumah. Ance yang seorang single parent bekerja freelance dan sering bermain saham. Ia tinggal bersama anak perempuannya yaitu Eva (Aurora Ribero). Chinta bekerja sebagai spesialis massage dan meditasi. Dan yang terakhir Biyah, ia berprofesi sebagai fotografer paparazzi independen setelah ditipu oleh agen pekerjaan yang menawarkan pekerjaan bagus di Amerika Serikat. Setiap bulannya, Geng Ratu-Ratu Queens menyisihkan sebagian hasil pendapatannya untuk ditabung demi membangun sebuah restoran masakan Indonesia disana.


Pencarian yang dilakukan Geng Ratu-Ratu Queens membuahkan hasil. Parti berhasil menemukan informasi tentang keberadaan Mia dari temannya sesama warga Indonesia disana. Ali pun sangat senang dan sudah tidak sabar untuk bertemu dengan ibunya itu. Keesokan harinya, Ali langsung pergi ke alamat tempat tinggal sang ibu. Ia pun membawakan rendang sapi sebagai kado untuk ibunya.
Namun sayang, semangat dan rasa rindu Ali terhadap sang ibu tidak berjalan sesuai dengan harapan. Mia terkejut melihat Ali ada didepan rumahnya. Ia langsung menutup pintu tanpa mendengarkan apapun dari anaknya itu.


Ali merasa sangat sedih mengapa ibunya tidak ingin bertemu dengannya. Ia pun kembali pulang ke rumah dan menceritakan hal tersebut pada Parti dan yang lainnya. Geng Ratu-Ratu Queens marah dan kesal dengan sikap Mia yang tidak ingin menemui anaknya sendiri. Keesokan harinya Ali kembali untuk mencoba menemui ibunya. Akankah kali ini Ali berhasil melepas rindu dengan ibunya?



#Review:
Rumah produksi Palari Films akhirnya merilis film ALI & RATU-RATU QUEENS (2021) secara global di platform streaming Netflix mulai 17 Juni 2021. Film garapan sutradara Lucky Kuswandi ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang remaja berusia 19 tahun yang ingin bertemu dan melepas kangen dengan ibunya di New York, Amerika Serikat.
Awalnya aku cukup skeptis dengan film ini gara-gara lokasi pengambilan gambarnya di luar negeri. Palingan cuma menjadi film Indonesia yang memanfaatkan keindahan setting lokasi luar negeri dan melupakan kualitas cerita dari filmnya sendiri. Tapi, rasa skeptis itu langsung terpatahkan usai menyelesaikan menonton film ini.


Untuk segi cerita, film ALI & RATU-RATU QUEENS (2021) menyajikan realita jika kehidupan tidak selalu berjalan mulus dan bahagia. Seorang remaja laki-laki yang berharap bertemu lagi dengan ibunya lalu hidup bahagia selamanya ini harus menerima kenyataan pahit. Lucky Kuswandi dan Gina S. Noer selaku penulis naskah dari film ini tidak membawa drama dan konflik antara ibu-anak ke arah yang too much dalam menyampaikan emosi mereka. Setiap tindakan dan pilihan hidup yang dilakukan oleh para karakter di film ini mempunyai alasan yang kuat. Salah satunya adalah Mia yang diperankan dengan sangat apik oleh Marissa Anita. Karakternya begitu kompleks. Mia terlihat dengan sangat jelas masih menyayangi dan rindu dengan Ali, namun disatu sisi ia tidak ingin mengulang kesalahan yang sama terhadap keluarga barunya. Mia pun mengakui dan sangat merasa bersalah jika ia adalah ibu yang jahat bagi Ali. Hal yang sama pun ditunjukkan oleh karakter Ali. Meskipun sang ibu sudah berbuat jahat kepadanya, tapi Ali tak pernah menjelek-jelekkan ibunya di hadapan Geng Ratu-Ratu maupun keluarga dari sang ayah. Setiap moment kebersamaan antara Ali dan ibunya selalu membuatku jatuh hati.
Selain itu, aku juga ingin memberikan applause untuk Geng Ratu-Ratu Queens yang tampil heboh, rempong dan semarak dalam film ini. Kehadiran mereka turut berkontribusi besar tentang keputusan dan langkah yang diambil Ali selama berada di New York. Kehangatan mereka sebagai sesama perantauan dan menjalin sebuah keluarga baru tertularkan dengan sangat baik kepada Ali dan juga para penonton.


Untuk jajaran pemain, Marissa Anita sukses menyita perhatian sebagai terrible mother bagi Ali. Emosi yang curahkan disaat bersama Iqbaal Ramadhan begitu kuat. Marissa mampu menampilkan rasa cinta terhadap anaknya meskipun harus menyakitinya juga. Performance Iqbaal Ramadhan pun sebetulnya tidak terlalu buruk. Hanya saja di beberapa moment emosional, feelnya masih kurang nendang. Ia sangat beruntung karena bisa diimbangi oleh 5 aktris senior sekaligus. Dari semua Geng Ratu-Ratu Queens, karakter Chinta yang diperankan Happy Salma sukses mencuri perhatianku, karena selama ini image dari Happy Salma adalah perempuan super protagonis, lemah lembut, tutur kata sangat tertata rapi. Tapi disaat ia memerankan Chinta, semua image yang melekat itu seketika runtuh dengan segala komedi dan aura guru meditasinya haha.


Untuk segi visual, film ALI & RATU-RATU QUEENS (2021) sukses memotret New York dan Queens dengan sederhana dan apa adanya. Film ini bukan tipe film Indonesia yang jalan-jalan ke luar negeri. Film ini mengambil point of view luar negeri dari mata dan kehidupan para perantau disana. Moment Thanksgiving Dinner, jajan di pinggir jalan dan membeli baju di thrift shop terlihat manis dan heartwarming. Tone warna yang dihadirkan film ini juga sangat menyatu dengan setiap gambar yang ditampilkan, sehingga membuat kesan lebih mendalam lagi untuk para penonton.
Overall, film ALI & RATU-RATU QUEENS (2021) sangat mudah menjadi salah satu film Indonesia terbaik di tahun ini. Marissa Anita deserved to Piala Citra Nominee!


[8.5/10Bintang]

Friday, 18 June 2021

[Review] Ustad Milenial: Kisah Cinta Segiempat Dalam Sebuah Pertemanan


#Description:
Title: Ustad Milenial - First Season (2021)
Casts: Arbani Yasiz, Prilly Latuconsina, Yoriko Angeline, Umay Shahab, Endy Arfian, Hanggini, Cut Mini, Donny Alamsyah, Whani Hari Darmawan
Director: Hestu Saputra
Studio: Im-A-Gin-E, WeTV Indonesia


#Synopsis:
Setelah lulus dari pesantren di Gombong, Ahmad (Arbani Yasiz) mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya ke Kairo, Mesir. Disaat semuanya hampir berjalan dengan lancar, Ahmad mendapat kabar jika ayahnya jatuh sakit. Ia pun langsung bergegas pulang ke rumah sebelum pergi ke Kairo. Sang ayah yang kondisinya semakin menurun menitipkan pesan kepada Ahmad untuk melanjutkan bisnis keluarga mereka. Namun Ahmad lebih memilih untuk tetap melanjutkan pendidikannya ke Kairo karena itu adalah impiannya sedari dulu. Sang ibu (Cut Mini) dan Aisyah (Hanggini) pun lebih setuju dan mengizinkan Ahmad untuk pergi ke Kairo agar impiannya sebagai guru dan ustad bisa terwujud.



Menjelang keberangkatan Ahmad, kabar duka datang menghampiri. Sang ayah meninggal dunia. Setelah kepergian sang ayah, Ahmad pun mengetahui jika bisnis mebel dan properti yang sudah digeluti keluarga kini semakin terpuruk. Ditambah lagi, bisnis mereka terancam bangkrut karena mempunyai hutang yang cukup besar kepada bank.
Mendapat kenyataan tersebut membuat Ahmad memutuskan untuk menunda kuliahnya ke Kairo. Ia ingin melanjutkan sekaligus memperbaiki bisnis mebel keluarganya bersama dengan sahabatnya yaitu Ibrahim (Endy Arfian) dan Khadijah (Prilly Latuconsina). Keputusan Ahmad yang memilih untuk melanjutkan bisnis mebel ini membuat Khadijah senang, karena sejak kecil ia sudah mengagumi sosok Ahmad.


Kini ketiganya dibuat kebingungan untuk melunasi hutang perusahaan karena bisnis mereka sedang mengalami penurunan. Ahmad dan Ibrahim mencoba untuk meminta perpanjangan waktu kepada pihak bank untuk melunasi hutang perusahaan. Ibrahim kemudian menghubungi beberapa rekannya untuk meminta pertolongan. Namun usaha yang dilakukan Ibrahim membuat Ahmad kesal, karena meminjam uang dengan bunga. Ahmad sangat memegang teguh hukum islam dan berusaha untuk menghindari yang namanya riba. Ibrahim pun menjadi kesal karena satu-satunya cara untuk menyelamatkan bisnis mereka dengan cara mendapatkan uang secepat mungkin.


Sementara itu, rumah keluarga Ahmad kedatangan Susan (Yoriko Angeline) yang merupakan teman dari sang adik, Aisyah. Hadirnya Susan membuat Ahmad dan juga Ibrahim salah tingkah. Hal itu membuat Khadijah merasa cemburu karena Ahmad terlihat menyukai Susan. Selain itu, mereka juga kedatangan teman semasa kecil lainnya yaitu Timbo (Umay Shahab) yang baru saja pulang dari Amerika Serikat. Kehadiran Timbo ini melepas kerinduan Ahmad dan Ibrahim yang sudah bersahabat lama sejak mereka masih kecil. Namun kedatangan Timbo beserta ayahnya ini membuat Ibu dari Ahmad dan juga ayah dari Ibrahim yaitu Lukman (Donny Alamsyah) kesal. Apa yang sebenarnya terjadi diantara orangtua Ahmad, Ibrahim dan Timbo?


#Review:
Ramadan tahun ini, WeTV Indonesia menghadirkan sebuah drama serial terbaru berjudul USTAD MILENIAL (2021). Serial ini akhirnya selesai pada pertengahan Juni 2021 dengan total 20 episode. Serial produksi I-MA-GIN-E ini digarap langsung oleh Hestu Saputra dan mempunyai dua nama keren di balik layarnya yaitu Hanung Bramantyo dan Luna Maya selaku tim produser kreatif.


Untuk segi cerita, serial USTAD MILENIAL (2021) musim pertama ini lebih menonjolkan drama keluarga dan persahabatan. Dengan jumlah 20 episode, Hestu Saputra sangat leluasa untuk mengeksplor cerita masing-masing karakter yang ada dalam serial ini. Namun sayang, di setiap episodenya terasa berjalan sangat lambat. Tempo cerita yang terbilang pelan ini mungkin agar bisa memaksimalkan target 20 episode ini. Meskipun begitu, subplot-subplot yang hadir dalam serial ini cukup menarik perhatian. Ahmad yang diperankan Arbani Yasiz bisa banget menjadi panutan pemuda islam dalam segala kegiatannya. Nilai-nilai agama islam yang ditanamkan dalam serial USTAD MILENIAL (2021) ini masih tergolong lembut, indah dan tidak menggurui para penontonnya. Konflik cerita mulai menarik perhatian disaat cinta segiempat datang menghampiri Ahmad, Khadijah, Susan dan Timbo. Terasa cukup pelik memang karena diantara mereka mempunyai permasalahan masa lalu keluarga dan satu lagi berbeda agama.


Jajaran pemain pun selalu berhasil menghidupkan suasana. Prilly Latuconsina yang menjadi sosok Khadijah alias Kiya pun sukses mencuri perhatian dengan penampilan berhijabnya. Chemistry yang ia bangun bersama dengan Arbani maupun Umay Shahab juga tidak kaku dan sangat cair. Yoriko Angeline pun memberikan penampilan semakin baik dan meningkat dibandingkan film atau serial sebelumnya. Sosok Hanggini yang memerankan Aisyah pun tak kalah mencuri perhatian. Penampilannya jauh lebih oke disini ketimbang penampilan sebelumnya dalam film GEEZ & ANN (2021).
Untuk segi visual, serial USTAD MILENIAL (2021) memang mempunyai production value yang tak main-main. Penggarapannya sudah seperti film layar lebar. WeTV Indonesia dan I-MA-GIN-E berhasil menaikkan level dari standar serial on demand yang tayang di Indonesia.



[7/10Bintang]

[Review] Profile: Ketika ISIS Melakukan Perekrutan Anggota Baru Berkedok Jihad



#Description:
Title: Profile (2021)
Casts: Valene Kane, Shazad Latif, Christine Adams, Amir Rahimzadeh, Emma Carter, Morgan Watkins, Eloise Thomas, Kelley Mack
Director: Timur Bekmambetov
Studio: Universal Pictures, Interface Films, Focus Features, Bazelevs Entertainment


#Synopsis:
Tahun 2014 ratusan gadis remaja meninggalkan Eropa untuk bergabung dengan kelompok ISIS (Islamic State of Irac and the Levant) di Irak dan Suriah. Perjalanan mereka berawal dari sosial media yang dimana mereka mendapatkan teman dan bahkan nama baru. Namun sayang, ratusan gadis remaja ini terjerumus pada kelompok radikal yang mengatasnamakan agama Islam. Mereka dijadikan senjata ampuh untuk menyerang warga sipil yang tidak satu pemikiran dengan ISIS. Tak sedikit pula gadis-gadis remaja Eropa ini menjadi korban kekerasan seksuan bahkan human trafficking. Kelompok ISIS pun tak segan untuk membunuh para gadis yang berusaha melarikan diri setelah tiba di Irak maupun Suriah.



Pihak kepolisian Eropa kemudian mencoba untuk membongkar kasus ini dengan dibantu seorang jurnalis bernama Amy Whittaker (Valene Kane). Mereka mengatur strategi agar bisa mendapat akses dan mengetahui tentang cara perekrutan anggota baru ISIS melalui sosial media. Amy pun langsung membuat akun Facebook palsu untuk berinteraksi dengan kelompok ISIS. Segala aktivitas online yang dilakukan Amy akan dipantau oleh tim kepolisian dan juga seorang pakar teknologi berdarah arab yaitu Lou Khabir (Amir Rahimzadeh). Untuk meyakinkan kelompok ISIS, Amy mengganti nama menjadi Melody Nelson yang diceritakan ia seorang Mualaf. Ia kemudian melakukan friend request dan membagikan postingan seputar aksi kelompok ISIS di halaman profilenya. Setelah itu, Amy mengubah penampilannya dengan mengenakan hijab dan make-up untuk meyakinkan jika dirinya benar-benar seorang Mualaf.
Tak membutuhkan waktu lama, aktivitas Amy di Facebook memancing perhatian salah satu anggota ISIS yaitu Abu Bilel (Shazad Latif). Mereka pun langsung bertukar ID Skype untuk melakukan sesi Video Call. Amy pun sedikit panik karena respon Bilel terbilang cepat. Ia pun bergegas berdandan layaknya seorang wanita muslim agar semakin menarik perhatian Bilel. Sesi Video Call pun dimulai. Amy memperkenalkan diri sebagai Melody Nelson. Ia berusaha untuk menjadi gadis remaja pendiam, lugu dan tidak tahu apa-apa tentang Islam. Hal tersebut berhasil membuat Bilel semakin tertarik pada Melody.



Seiring berjalannya waktu, intensitas Video Call antara Melody dan Bilel semakin meningkat. Hal tersebut membuat Amy merasa khawatir tentang keselamatan dirinya setelah membaca artikel berita dan melihat beberapa video para gadis remaja Eropa yang berakhir tragis setelah mereka mencoba untuk keluar dari jeratan perangkap ISIS. Salah satu pimpinan di kepolisian yaitu Vick (Christine Adams) dan juga Lou berjanji akan mengawal sekaligus melindungi Amy sampai rencana mereka berhasil.
Amy membutuhkan waktu kurang lebih 30 hari agar bisa menelusuri lebih detail tentang proses perekrutan anggota baru ISIS. Selama sebulan itulah Amy mulai terbiasa dengan segala ucapan dan rayuan Bilel. Mereka pun saling bercerita tentang kehidupan masing-masing. Amy terkejut disaat mengetahui masa lalu kehidupan Bilel saat tinggal di Jerman. Aksi diskriminatif yang sempat ia alami dan melihat banyak anak kecil tak berdosa meregang nyawa di Irak Suriah menjadi salah satu penyebab Bilel sakit hati dan kehilangan arah. Ia pun memutuskan bergabung dengan ISIS untuk mendapatkan ketenangan batin dan membela agamanya meskipun dengan cara yang salah.



Waktu terus bergulir, Amy yang terlalu fokus pada sosok Bilel membuat kehidupan pribadinya bersama dengan sang pacar, Matthew (Morgan Watkins) menjadi berantakan. Semua rencana pindahan rumah dan hidup bersama terancam gagal karena kesibukan Amy. 
Suatu hari, Amy mendapat informasi tentang masa lalu Bilel di Jerman. Ia pun bergegas pergi ke Jerman dan mendatangi salah satu toko kue yang menjadi favorit Bilel dan almarhum ibunya. Bilel yang tengah memberontak bersama anggota ISIS di Suriah terkejut melihat Melody sedang berada disana. Tiba-tiba suara tembakan senjata dan bom meledak. Amy panik melihat secara langsung ledakan tersebut dan Bilel pun jatuh tak sadarkan diri. Amy semakin histeris karena Bilel mematikan Video Call nya. Apa yang sebenarnya terjadi?


#Review:
Film Hollywood yang cuma bermodalkan screen atau layar komputer selalu membuatku tertarik untuk ditonton. Yang terbaru, Focus Features dan Universal Pictures baru saja merilis secara global film berjudul PROFILE (2021). Film ini sendiri sempat tayang pada Berlin International Film Festival pada tahun 2018 lalu dan baru bisa dinikmati di bioskop Amerika Serikat pada pertengahan Mei 2021.


Untuk segi cerita, film PROFILE (2021) ini mengajak penonton untuk bertemu dengan seorang jurnalis yang sedang menelusuri proses perekrutan anggota ISIS. Proses penelusuran hingga sesi online conversation antara Amy dan Bilel sukses memacu adrenaline penonton. Setiap chat dan video call mereka berdua memberikan informasi baru sekaligus mengerikan. I'm not sure apakah semua yang dilakukan Bilel dalam film ini sama persis dengan di kehidupan nyata, tapi segala rayuan dan brainwash yang dilakukannya terasa haunting dan menggoyahkan psikis. Aku benar-benar terbawa suasana dan terasa menjadi Amy Whittaker betulan karena efeknya lumayan mengguncang batin. Hahaha. Sang sutradara dan penulis naskah pun mengeksplorasi cerita film ini dengan menghadirkan moment drama antara Melody dengan Bilel dan Amy dengan kekasihnya, Matthew. Konflik dari ketiga karakter tersebut menurutku semakin memeriahkan film ini. Intensitas ketegangan pun semakin meningkat dan makin deg-degan disaat Amy memutuskan untuk pergi ke Turki. Tak hanya itu saja, Bilel pun dengan sigap langsung ingin menikah dengan Melody alias Amy meskipun cuma melalui Video Call Skype saja.


Untuk segi visual, film PROFILE (2021) ini lumayan disturbing karena menampilkan beberapa berita dan video kekerasan yang dilakukan oleh anggota ISIS. User Interface yang digunakan Amy untuk berkomunikasi dengan Bilel pun berhasil dimanfaatkan dengan sangat baik. Ensemble casts pun tampil prima dan sangat meyakinkan. Amy mampu mengontrol emosinya disaat harus menjadi dirinya sendiri dan juga Melody. Sosok Bilel yang diperankan Shazad Latif pun tampil begitu intimidatif dengan segala brainwash nya dia.
Overall, PROFILE (2021) is one of the best screen computer films after UNFRIENDED (2014), SEARCHING (2018) and HOST by Shudder (2020)!