Wednesday, 30 November 2022

[Review] Qorin: Mengungkap Kejahatan Manusia Berkedok Ritual Pemanggilan Jin Qorin



#Description:
Title: Qorin (2022)
Casts: Zulfa Maharani, Aghniny Haque, Omar Daniel, Cindy Nirmala, Naimma Aljufri, Putri Ayudya, Dea Annisa, Alyssa Abidin, Yusuf Mahardika, Pritt Timothy, Ridwan Roul
Director: Ginanti Rona
Studio: IDN Pictures


#Synopsis:
Pesantren di Cikapundung kedatangan calon santriwati baru dari Jakarta bernama Yolanda (Aghniny Haque), pimpinan asrama yaitu Ustad Jaelani (Omar Daniel) dan istrinya, Umi Hana (Dea Annisa) meminta ketua santriwati kelas 3 yaitu Zahra (Zulfa Maharani) untuk membimbing Yolanda selama tinggal di pesantren. Setelah itu, Zahra membawa Yolanda ke kamar asrama dan satu ruangan bersama dirinya dengan Gendis (Naimma Aljufri) dan juga Icha (Cindy Nirmala). Salah satu guru di pesantren yaitu Umi Yana (Putri Ayudya) meminta Yolanda untuk mematuhi segala peraturan yang sudah dibuat oleh pesantren. Zahra pun siap menjadi teman yang baik bagi Yolanda selama berada disana.


Dalam beberapa hari terakhir, Zahra sering mengalami mimpi buruk. Ia berusaha untuk fokus belajar lebih giat dan melupakannya agar tidak menganggu test kelulusan. Suatu ketika, disaat kelas 3 sedang berolahraga, Zahra dan Yolanda tak sengaja melihat petugas keamanan pesantren yaitu Pak Malik (Ridwan Roul) berjalan menuju tempat peternakan sambil membawa seekor kelinci. Karena penasaran, keduanya diam-diam mengikuti Pak Malik. Disana mereka melihat Ustad Jaelani sedang menjalankan praktek pengobatan seorang gadis perempuan yang mengalami kerasukan. Zahra dan Yolanda pun makin penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Diam-diam mereka mengintip dan merekam kegiatan Ustad Jaelani di dalam bilik. Yolanda sangat terkejut saat melihat Ustad Jaelani seperti sedang melakukan ritual dengan menggunakan sesajen dan mengenakan pakaian serba hitam. Mereka berdua kemudian pergi dari tempat tersebut.


Setelah berada di asrama, Yolanda memperlihatkan bukti rekaman tersebut ke santriwati lain. Ia sangat khawatir dan curiga ada sesuatu yang disembunyikan di pesantren ini. Yolanda dan santriwati lain kemudian membujuk Zahra untuk menemui Ustad Jaelani dan membatalkan salah satu tugas akhir siswa kelas 3 yaitu melakukan praktek pemanggilan Jin Qorin. Namun sayang, Zahra gagal menemui Ustad Jaelani dengan alasan praktek tersebut harus tetap dilakukan agar semuanya bisa segera lulus dari pesantren.
Keesokan harinya, seluruh santriwati kelas 3 masing-masing telah mengumpulkan sehelai kain kafan yang telah diberi nama berisikan bekas potongan kuku, satu buah jeruk nipis serta beberapa helai rambut. Perlengkapan tersebut digunakan saat ritual pemanggilan jin Qorin di malam hari.
Setelah selesai menjalani ritual pemanggilan Jin Qorin, satu persatu santriwati mengalami kesurupan massal. Zahra dan Yolanda pun diserang oleh Jin Qorin mereka. Kekacauan semakin tak terkendali disaat semua rahasia yang disembunyikan selama ini Ustad Jaelani mulai terkuak. Para santriwati yang ketakutan harus berusaha keluar secepat mungkin dari pesantren meskipun mereka harus melawan Jin Qorin dari diri mereka sendiri.


#Review:
Rumah produksi IDN Pictures kembali merilis film horror terbarunya berjudul QORIN (2022) karya sutradara Ginanti Rona. Film ini menjadi film ketiga dari IDN Pictures setelah sebelumnya cukup sukses mencuri perhatian lewat film SRIMULAT HIL YANG MUSTAHAL (2022) dan INANG (2022).


Untuk segi cerita, premis tentang Jin Qorin ini menurutku sangat menarik. Ditambah lagi trailer yang dirilis semakin menambah rasa penasaran untuk segera ditonton filmnya secara utuh. Pada paruh awal film, Ginanti Rona dan Lele Laila selaku penulis naskah, menghadirkan set-up cerita tentang lingkungan asrama pesantren khusus perempuan di pinggiran kota. Konsep tentang pesantren, asrama dan kejadian horror langsung mengingatkanku akan film MAKMUM (2019) dan juga QORDAT (2022). Namun sayang, film ini trying too hard untuk banyak menghadirkan cerita berlapis yang eksekusinya tidak menarik. Ditambah lagi jalan ceritanya melompat-lompat sehingga bikin penonton bosan.



Konsep tentang Qorin dalam film ini menurutku lumayan melenceng dari ajaran Islam. Sebetulnya kreativitas yang dilakukan oleh tim penulis naskah tentang Jin Qorin ini tidak akan menjadi masalah sih kalau saja tidak membawa ayat-ayat Al-Qur'an dan nuansa Islam didalamnya. Atau mendingan ceritanya berfokus pada para santriwati kesurupan massal yang disebabkan oleh dukun deh ketimbang harus seperti ini.
Selain itu, aku juga cukup terkejut saat film ini menampilkan ritual pemanggilan Jin Qorin dengan cara menggunakan sehelai kain kafan lalu dibentuk menyerupai pocong dan dilempar ke liang lahat dengan kondisi hujan di malam hari. Ditambah lagi motif Ustad Jaelani untuk memanggil Jin Qorin ini untuk mengendalikan para santriwati agar bersedia melakukan apapun sesuai keinginannya. Sumpah bikin geleng-geleng kepala. Esensi tentang Jin Qorin yang sesungguhnya jadi hilang, karena kehadirannya dibuat seperti penampakan setan dan bisa mencelakai orang. Hal yang bikin aku semakin kesal terhadap film QORIN (2022) ini yaitu plot twist mengenai perilaku cabul Ustad Jaelani. Bermaksud ingin mengajak penonton untuk berani speak-up jika mendapat pelecehan seksual, namun konteksnya menurutku tidaklah nyambung dengan konsep Jin Qorin disini. Hadeeeh!


Untuk jajaran pemain, penampilan Zulfa Maharani, Aghniny Haque dan Putri Ayudya sebagai Zahra, Yolanda dan Umi Yana lah yang tidak terlalu mengecewakan. Effort ketiganya terasa meyakinkan dimata penonton. Peran Icha dan Gendis menurutku sangat tidak penting. Niatnya menjadi pencair suasana, tapi timing serta gesture keduanya selalu maksa banget. Nangis dan histerisnya terlalu annoying dan berisik. Development character mereka juga sangat lemah sehingga membuatku semakin tidak peduli dengan apa yang terjadi kepada meeka berdua.
Untuk segi visual, film QORIN (2022) tampil cukup meyakinkan dan tidak terlalu mengecewakan. Visualisasi Jin Qorin yang dibuat seperti setan dan merasuki seluruh santriwati secara massal sukses membuatku ikutan bingung dan panik juga melihatnya. Scoring musik yang ada disepanjang film ini benar-benar template horror mainstream banget sih. Volume level-up sampe mentok, suara petir yang sangat menggelegar dan suara dubbing yang menggema. Bukannya ketakutan, malah nutup telinga karena terlalu berisik.
Overall, film QORIN (2022) ternyata tidak sesuai dengan ekspektasiku, malah beberapa bagiannya sangat mengecewakan. Jump scared yang dihadirkan pun tidak menarik lagi gara-gara sudah ditampilkan dengan lengkap di trailer.


[5/10Bintang]

Sunday, 27 November 2022

[Spoiler Alert] Penjelasan Film Keramat 2 Caruban Larang (2022)



Film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) secara mengejutkan berhasil sebagai sekuel yang memuaskan. Berjarak 13 tahun dari film pertamanya, tak membuat sekuelnya ini kendor dalam urusan menebar kengerian dan ketegangan. Konsep modernisasi gaya found footage yang dilakukan film ini sangatlah tepat, mengingat set waktu yang digunakan adalah waktu zaman sekarang, yang dimana teknologi kamera sudah berkembang sangat pesat. Maka tak heran jika film ini menghadirkan karakter yang berprofesi sebagai Content Creator YouTube dan menggunakan tiga Point of View lewat kamera yang berbeda.



Sedikit flashback, film KERAMAT (2009) menceritakan tentang rekaman Behind The Scene proses pembuatan film 'Menari Diatas Angin' di Yogyakarta yang disutradarai oleh Miea Kusuma. Tim produksi yang terlibat yaitu: Migi dan Diaz sebagai dua pemeran utama, Sadha sebagai asisten sutradara, Poppy dan Cungkring sebagai tim Behind The Scene, Dimas sebagai manajer produksi.
Setibanya di Yogyakarta, tim produksi film ini harus mengalami kendala. Migi tiba-tiba sakit dan membuat ia kesulitan untuk konsentrasi saat berakting. Miea marah dan sangat kecewa pada Migi dan juga Diaz yang tidak bisa profesional saat menjalan tugas mereka sebagai aktor. Keadaan semakin kacau disaat Migi tak sadarkan diri. Setelah kedatangan cenayang yang dipanggil oleh Dimas dan Brama, Migi dirasuki oleh Nyi Pramodawerdani lalu dibawa ke alam gaib.
Poppy, Sadha, Miea, Diaz, Dimas, Cungkring dan Brama kemudian meminta bantuan pada cenayang untuk menyelamatkan Migi. Mereka lalu menuju ke pantai Parangtritis yang dipercaya sebagai gerbang masuk ke alam gaib. Setibanya disana, mereka bertemu dengan seorang penjual makanan gendong. Tak lama setelah itu, mereka berhasil masuk ke alam gaib.
Disana mereka harus menemukan Migi sekaligus mencari jalan keluar sebelum matahari terbit. Dengan mengikuti jalur yang ditaburi bunga melati, Poppy, Sadha, Miea, Diaz, Dimas, Cungkring dan Brama harus melewati berbagai kejadian mistis. Brama ditarik oleh makhluk misterius gara-gara mengambil benda pusaka yang ditemukan di hutan. Diaz bertemu dan menolong seorang perempuan yang mengaku tersesat. Cungkring bertemu dengan sesosok pocong saat menunggu Dimas dan Poppy.
Setelah melewati hal-hal yang mengerikan, Poppy, Sadha, Miea dan Cungkring berhasil menemukan Migi yang sedang menari bersama para wanita pengiring Nyi Pramodawerdani. Sadha kemudian memangku Migi secara paksa dan langsung kabur bersama dengan yang lainnya. Dalam perjalanan menuju keluar hutan, waktu terus bergulir menuju pagi hari. Mereka semua sudah sangat kelelahan karena kehabisan energi. Miea yang berjalan terlebih dahulu tiba-tiba terjatuh. Cungkring berusaha menolong Miea tapi Miea malah menyerang Cungkring. Poppy, Sadha dan Migi terus berlari kencang hingga akhirnya mereka terdampar di lereng gunung Merapi dan seketika terjadi gempa yang melanda wilayah Bantul dan Yogyakarta. Kabar berita pun dihebohkan dengan penemuan sebuah kamera video tanpa pemilik dan misteri hilangnya kru film 'Menari Diatas Angin' menjadi bahan perbincangan banyak orang.



Tahun 2017, program 'Terawang' dari Ute, Ajil dan Keanu yang menghadirkan konten-konten mistis sukses mencuri perhatian di sosial media. Popularitas yang didapatkan program tersebut harus terhenti setelah tiga tahun berjalan, Ute tiba-tiba memutuskan keluar dari program 'Terawang'. Ajil dan Keanu merasa sangat kecewa terhadap keputusan Ute yang tiba-tiba mundur tanpa memberikan alasan yang jelas. Mereka berdua kemudian memilih untuk rehat sejenak dari konten di sosial media sambil mencari untuk program baru yang tidak melibatkan Ute.
Suatu hari, Ajil dan Keanu mendapat tawaran dari Umay untuk membantu project film dokumenter yang sedang ia kerjakan. Project tersebut merupakan tugas akhir dari Arla, Jojo dan Maura dari fakultas kesenian yang ingin menelusuri salah satu tarian legendaris di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Selama proses produksi, mereka mengalami kejadian-kejadian aneh setelah tak sengaja membuka sebuah peti yang ada di sanggar tari Caruban Larang. Keadaan semakin kacau disaat Ajil, Keanu dan Umay membuat konten secara live dan melakukan ritual Jelangkung di rumah sakit yang terbengkalai. Hal tersebut mengundang makhluk gaib dan berusaha menampakkan diri pada Ajil, Keanu dan yang lainnya. Ute pun tak tinggal diam. Ia mendatangi Ajil dan Keanu untuk segera menghentikan semuanya karena apa yang dilakukan mereka sudah sangat berbahaya dan melampaui batas. Ute akhirnya menjelaskan tentang alasan dirinya keluar dari program 'Terawang' karena pengelihatannya di masa depan, mereka bertiga akan mati jika terus bersama-sama. Ute tak ingin hal tersebut terjadi. Selain itu, Ute juga melihat sebuah peti yang tak sengaja dibuka oleh Ajil, Keanu dan yang lainnya juga membawa petaka.
Hal tak terduga datang dari Ute. Ia tiba-tiba saja kesurupan arwah Suryani, yang merupakan salah satu penari tarian topeng dari sanggar Caruban Larang. Suryani menjelaskan tentang tarian yang sedang ditelusuri oleh Arla, Jojo dan Maura tersebut merupakan jenis tarian untuk para menyambut sekaligus menghibur tentara Jepang di era penjajahan. Suryani meminta Arla dan yang lainnya untuk melestarikan tarian tersebut. Setelah itu, mereka bertiga kemudian melakukan sebuah ritual atas permintaan Suryani. Disaat mereka sedang melakukan ritual, Ibu Nining yang merupakan pemilik sanggar Caruban Larang datang dan berusaha menghentikannya. Tiba-tiba saja Arla mengalami kerasukan lalu Maura terjatuh dan pingsan.
Ibu Nining pun akhirnya menjelaskan tentang kematian tragis Suryani dan teman-teman tarinya itu saat tentara Jepang menguasai Cirebon. Mereka menjadi budak seks lalu dibunuh dan mayatnya digantung di hutan. Maura yang koma, arwahnya dibawa ke alam gaib oleh Suryani. Ibu Nining pun menyarankan Ute melakukan ritual Pati Geni, Sedulur Papat Limo Pancer untuk membawa kembali arwah Maura dari alam gaib. Ute, Ajil, Keanu, Umay, Jojo dan Arla terpaksa melakukan ritual tersebut dengan cara dikubur hidup-hidup dalam sebuah peti. Meskipun harus mempertaruhkan nyawa, mereka tetap harus menyelamatkan Maura. Setelah berhasil masuk ke alam gaib, mereka menelusuri hutan dan mengikuti petunjuk lewat bunga melati yang ditabur. Dalam perjalanannya mencari Maura, mereka bertemu dengan Poppy, Migi dan Sadha. Ute yang mengenali Sadha kemudian mengajak mereka untuk ikut mencari Maura lalu segera keluar dari hutan tersebut. Setelah berhasil menemukan Maura, mereka segera keluar dari alam gaib namun sayang, Poppy, Migi dan Sadha tidak bisa ikut bersama Ute dan yang lainnya karena pada saat itu mereka keluar dari hutan sudah masuk pagi hari dan terjebak selamanya di alam gaib.


Secara mengejutkan, Monty Tiwa berhasil mengkoneksikan film KERAMAT (2009) pertama dengan film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) lewat kemunculan Poppy, Migi dan Sadha yang tak disangka itu bikin pecinta film pertamanya berdecak kagum sekaligus sedih. Itu artinya selama jeda 13 tahun antara film pertama dan keduanya, mereka bertiga benar-benar terjebak dan tidak bisa keluar dari alam gaib. Bahkan wardrobe yang Poppy, Migi dan Sadha gunakan masih sama seperti di film pertamanya. Bikin merinding!
Ada beberapa teori tentang apa yang sebenarnya terjadi diantara geng Poppy dengan geng Ute di film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022).

Teori 1:
Karakter Miea di film pertamanya kemungkinan besar dia selamat dan bisa keluar dari hutan sebelum matahari terbit. Pasalnya, Miea berjalan lebih cepat dan berada di depan Sedangkan Poppy dan Sadha berada di belakang sekaligus tenaga mereka sudah terkuras habis gara-gara membopong Migi. Sedangkan sosok Miea yang kakinya patah lalu menyerang Cungkring itu adalah bukan Miea melainkan sosok setan yang menyerupai Miea di alam gaib.

Teori 2:
Masih sama, karakter Miea selamat dan berhasil keluar dari alam gaib sebelum matahari terbit gara-gara ia bisa berjalan lebih cepat dari Poppy, Migi dan Sadha sehingga langsung kembali ke dunia dengan cepat. Setelah selamat dari peristiwa itu, Miea berusaha melupakan semua yang terjadi.
Karakter Miea bisa jadi merupakan kakak kandung dari Ute. Saat mengetahui adiknya akan menyelamatkan geng Keanu dari alam gaib, Miea langsung meminta tolong pada Ute untuk ikut menyelamatkan Poppy, Migi, Sadha yang masih ada disana. Hal ini menurutku masih make sense, karena saat Ute bertemu dengan Sadha, ia seperti langsung mengenalinya. Begitu juga dengan Sadha. Kemungkinan besar Sadha dan Ute sudah saling kenal, karena Sadha berprofesi sebagai asisten sutradara Miea. Hal ini diperkuat juga dengan dialog Ute saat berhasil menjalankan ritual Sedulur Papat Limo Pancer pada seorang wanita yang berteriak "Mana adek gue, mana adek gue..". Ute mengatakan "Ketiga teman lu udah gak bisa diselametin lagi..'

Teori 3:
Poppy, Migi dan Sadha terjebak di alam gaib selama 13 tahun (jika film pertama menggunakan tahun 2009 dan film kedua menggunakan tahun 2022). Namun melihat dari kondisi mereka saat bertemu dengan geng Keanu, besar kemungkinan waktu yang ada di alam gaib itu tidak sama dengan waktu di bumi. Bisa saja saat mereka bertemu dengan geng Keanu, itu adalah kelanjutan dari ending film pertama yang dimana Poppy, Migi dan Sadha berusaha kabur dari lereng gunung Merapi karena gempa. Hal ini terlihat saat Poppy mengatakan 'Ayo cepetan lari, ada gempa di gunung..' pada geng Keanu. Poppy, Migi dan Sadha selama terjebak di alam gaib hanya berputar-putar saja. Duh merinding dan bikin nangis kan!


Yang menjadi pertanyaan terbesar dari jagat Keramat ini, karakter Miea apakah memang selamat dan berhasil keluar dari alam gaib? Lalu, bagaimana caranya ia bisa selamat?
Jika dilanjut ke film ketiga, sudah saatnya Ute kembali ke alam gaib untuk menyelamatkan Poppy, Migi dan Sadha!


UPDATE tentang Penjelasan Teori Film KERAMAT 2 CARUBAN LARANG (2022) yang aku dapatkan dari Space Twitter para pemain dan sutradara.

1. Dikonfirmasi oleh Monty Tiwa, karakter Miea di film pertama selamat dan berhasil keluar dari alam gaib. Teori 1 dan paragraf awal Teori 2 yang aku tulis diatas berarti 100% benar. Disinggung alasan mengapa Miea bisa selamat, Monty Tiwa menjelaskan lebih detail. Pada film pertamanya, watak dari karakter Miea diciptakan sebagai sosok sutradara yang tegas, disiplin dan juga rasional. Tujuan Miea pergi ke Yogyakarta pun hanya ingin menjalankan proses shooting dengan lancar dan menghasilkan karya sebaik mungkin. Disaat Migi jatuh sakit dan pingsan, Miea lebih mengedepankan sisi rasionalnya ketimbang harus mengikuti apa yang diucapkan oleh dukun. Hal tersebut terlihat saat Miea meminta Dimas untuk membawa ke dokter saat Migi sakit dan melapor ke polisi saat Migi tiba-tiba hilang.

2. Setelah selamat dan berhasil keluar dari alam gaib, hidup Miea kini tak lagi sama. Ia jadi sangat mempercayai hal-hal mistis yang selama ini dianggap sebagai omongan belaka. Miea memutuskan untuk mempelajari lebih dalam tentang hal-hal gaib, hingga suatu ketika adik dari Miea yang beranjak remaja yaitu Lutesha mulai menyadari akan indera keenam dalam dirinya. Miea pun membantu sang adik untuk bisa menggunakan kelebihannya itu dengan baik dan tidak merugikan banyak orang.
Seiring berjalannya waktu, Lutesha mulai bisa menggunakan kemampuan indera keenamnya tanpa bantuan Miea. Ia pun sering membantu teman-temannya yang mengalami kerasukan dan kasus-kasus mistis lainnya. Nama Lutesha pun semakin dikenal luas dan akhirnya dilirik oleh kedua temannya yaitu Ajil dan Keanu untuk membuat program misteri bernama 'Terawang'. Alur cerita kemudian masuk ke plot film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG.

3. Saat Ute, Keanu, Ajil, Umay, Arla dan Jojo melakukan ritual Pati Geni dengan cara dikubur dalam peti secara bersama-sama untuk menyelamatkan roh Maura, Ute mempunyai rencana lain yaitu ikut menyelamatkan teman-teman dari kakaknya yang masih terjebak di alam gaib yaitu Poppy, Sadha dan Migi. Hal tersebut akan diupayakan semaksimal mungkin oleh Ute sebagai bentuk balas budi pada Miea yang telah mengajarinya menguasai kemampuan indera keenam. Miea pun sudah bersiap dengan memantau sang adik yang akan segera dikubur. Ute meminta kakaknya itu untuk segera datang ke tempat pemakaman setelah matahari terbit.

Friday, 25 November 2022

[Review] The Guardians of The Galaxy Holiday Special: Kado Natal Spesial Untuk Star-Lord!



#Description:
Title: The Guardians of The Galaxy - Holiday Special (2022)
Casts: Chris Pratt, Karen Gillan, Dave Bautista, Pom Klementieff, Vin Diesel, Bradley Cooper, Sean Gunn, Michael Rooker, Kevin Bacon, Maria Bakalova, The Old 97's, Kyra Sedgwick
Director: James Gunn
Studio: Marvel Studios, Disney Plus


#Synopsis:
Setelah berhasil mendapatkan Knowhere dari The Collector, tim Guardians of the Galaxy merasa jenuh dengan kehidupan disana karena tidak ada aktivitas yang menyenangkan. Suatu ketika, Kraglin (Sean Gunn) teringat akan perayaan Natal yang rutin digelar di planet bumi. Seketika ia teringat kisah dirinya semasa masih kecil bersama dengan Peter Quill (Chris Pratt) dan ayah angkat mereka, Yondu (Michael Rooker). Pada saat itu, Yondu sangat membenci perayaan Natal karena alasan yang tidak jelas. Sejak saat itulah, Peter dan Kraglin tak pernah merayakan lagi Natal.


Melihat kesedihan yang dirasakan oleh Kraglin dan juga Peter gara-gara tidak bisa merasakan kebahagiaan dan indahnya Natal membuat Mantis (Pom Klementieff) dan Drax (Dave Bautista) ingin mengembalikan keceriaan Natal pada mereka dan orang-orang di Knowhere. Mereka berdua pun mencari ide untuk memberikan hadiah spesial untuk Peter, agar bisa tersenyum dan bahagia lagi setelah kepergian Gamora (Zoe Saldana) yang hilang entah kemana. Setelah berdiskusi cukup panjang, Mantis dan Drax akhirnya setuju untuk memberikan kado dengan mendatangkan sosok yang diidolakan Peter sejak kecil yaitu Kevin Bacon.


Mantis dan Drax kemudian pergi ke bumi dan mendarat di Los Angeles, Amerika Serikat untuk mencari sosok Kevin Bacon. Setiap sudut kota sudah mereka telusuri namun hasilnya nihil. Disaat keduanya hampir saja menyerah, seorang penjual oleh-oleh turis memberikan peta yang memberikan informasi tempat tinggal para aktor ternama Hollywood. Mantis dan Drax langsung bergegas menuju alamat tempat tinggal Kevin Bacon.
Saat tiba di rumah, Kevin Bacon menolak untuk menerima tamu disaat libur Natal. Ia pun sudah mempunyai agenda tersendiri dengan sang istri, Kyra yang sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Mantis dan Drax kemudian memaksa masuk ke rumah. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Kevin Bacon yang awalnya meminta bantuan pada pihak kepolisian pun akhirnya berhasil ikut ke Knowhere setelah Mantis menggunakan kekuatannya. Dalam perjalanan menuju Knowhere, Mantis dan Drax sangat kagum terhadap Kevin Bacon yang menjadi idola Peter sejak kecil, bahkan Peter sangat menyukai Kevin Bacon saat memerankan karakter superhero di film-film yang dibintanginya. Mendengar hal tersebut membuat Mantis dan Drax terkejut sekaligus kesal, karena sudah menganggap jika Kevin Bacon adalah superhero sungguhan seperti mereka berdua.


Setelah tiba di Knowhere, Mantis dan Drax langsung mempersiapkan perayaan Natal dengan dibantu oleh Nebula (Karen Gillan), Rocket (Bradley Cooper), Groot (Vin Diesel), Cosmo (Maria Bakalova) serta warga lainnya. Knowhere didekorasi dengan sangat cantik dan meriah oleh ornamen-ornamen Natal. Hal tersebut membuat Peter sangat senang sekaligus terharu melihat usaha yang telah dilakukan teman-temannya disana. Mantis dan Drax kemudian menampilkan Kevin Bacon yang mereka bungkus dalam box hadiah. Bukannya senang, Peter malah terkejut dan juga marah karena Mantis dan Drax menculik idolanya itu dari bumi dengan memanfaatkan kekuatan mereka. Peter pun langsung meminta maaf pada Kevin Bacon dan akan segera mengirimnya kembali ke bumi dengan dibantu Kraglin.



Sambil menunggu di dalam pesawat, Kraglin akhirnya menceritakan tentang Peter yang tak pernah merayakan Natal gara-gara Yondu. Mereka hanya ingin mengembalikan suasana Natal penuh dengan keceriaan dalam hidup Peter. Mendengar hal tersebut membuat Kevin Bacon akihirnya sepakat untuk membantu Kraglin dan yang lainnya memberikan kejutan Natal yang penuh suka cita untuk Peter dan warga lainnya di Knowhere. Kehadiran Kevin dengan menyanyikan lagu-lagu Natal bersama grup band yang digawangi Bzermik (Rhett Miller) membuat suasana Natal di Knowhere menjadi riang dan gembira. Peter pun akhirnya berterima kasih pada Mantis dan yang lainnya karena telah membawa suasana Natal ke Knowhere. Setelah itu, Mantis pun berkata jujur tentang dirinya yang masih satu ayah dengan ayahnya Peter. Hal tersebut membuat Peter sangat bahagia karena ia bisa memiliki saudara kandung saat hari Natal.


#Review:
Bulan November dan Desember menjadi bulan yang sangat identik untuk merayakan suasana Natal. Jika Natal tahun lalu dimeriahkan oleh serial HAWKEYE (2021), maka di tahun ini Marvel Studios menghadirkan film pendek atau Presentasi Spesial nya berjudul THE GUARDIANS OF THE GALAXY: HOLIDAY SPECIAL (2022). Film ini masih disutradarai oleh James Gunn dengan menampilkan geng ikoniknya yang terdiri dari Peter Quill, Nebula, Mantis, Drax, Rocket, Groot dan Kraglin.


Untuk segi cerita, James Gunn berhasil menyajikan suasana perayaan Natal di ruang lingkup Marvel Cinematic Universe dengan penuh kehangatan dan juga keceriaan khasnya. Aku agak terkejut sih dengan penulisan cerita geng GOTG kali ini yang bisa menampilkan keceriaan Natal dengan menggabungkan kisah para superhero dengan orang-orang biasa di bumi yang direpresentasikan lewat aktor Kevin Bacon. Yang lebih menarik perhatian lagi, sang sutradara memberikan kesempatan pada Mantis dan juga Drax untuk menjadi bintang utama dalam film pendek ini. Hal tersebut menurutku sangatlah tepat sasaran menjadikan mereka sebagai highlight, karena selama ini di MCU baik Mantis maupun Drax selalu mendapat screentime cukup terbatas dan minim eksplorasi. Kualitas akting Pom Klementieff dan Dave Bautista benar-benar dieksplor dengan sangat baik di film ini. Penampilan Kevin Bacon pun suprisingly bagus dan memberikan dampak sangat bagus untuk sisi emosional dari geng Guardians of the Galaxy. Moment perbincangannya dengan Kraglin di pesawat, sangatlah menyentuh dan mengharukan!


Untuk segi visual, meskipun film ini durasinya kurang dari satu jam, tak membuat Marvel Studios pelit budget. Visualnya tetap mengagumkan, megah dan GOTG banget lah! Malah aku lebih suka film pendek ini dibandingkan film pendek WEREWOLF BY NIGHT (2022) atau serial SHE-HULK (2022) wkwkw.
Overall, Presentasi Spesial terbaru Marvel Studios lewat karakter iconic GUARDIANS OF THE GALAXY dengan tema liburan Natal berhasil dieksekusi dengan sangat baik dan memuaskan! Keren!


[9/10Bintang]

Wednesday, 23 November 2022

[Review] Keramat 2 Caruban Larang: Penantian 13 Tahun Yang Melampaui Ekspektasi!



#Description:
Title: Keramat 2: Caruban Larang (2022)
Casts: Umay Shahab, Lutesha, Ajil Ditto, Keanu Agl, Arla Arliani, Maura Gabriella, Ence Bagus, Badriyah Afiff, Elly D. Luthan, Rosmala Sari Dewi, Poppy Sovia, Migi Parahita, Sadha Triyudha
Director: Monty Tiwa
Studio: Starvision Plus, Moviesta Pictures


#Synopsis:
Sejak tahun 2017, Ute, Ajil dan Keanu dikenal sebagai trio content creator program horror 'Terawang' di sosial media. Namun setelah tiga tahun berjalan, Ute yang memiliki indera keenam memutuskan keluar dan menghapus program tersebut tanpa alasan yang jelas. Keputusan tersebut membuat Ajil dan Keanu kecewa terhadap Ute. Mereka berdua kemudian memutuskan untuk rehat sejenak dari dunia content creator sambil mencari ide untuk program baru tanpa melibatkan Ute.


Suatu hari, Ajil dan Keanu dimintai tolong oleh Umay untuk membantu proses produksi film dokumenter. Project tersebut akan menjadi tugas akhir kuliah dari gebetan Umay yaitu Arla dan kedua sahabatnya, Jojo dan Maura. Mereka berencana untuk menelusuri sejarah salah satu tarian daerah yang ada di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Ajil dan Keanu pun bersedia untuk membantu Umay menggarap film dokumenter tersebut. Setelah saling sepakat, mereka langsung bergegas menuju ke tempat tujuan dengan mengendarai mobil. Selama dalam perjalanan, seluruh kegiatan mereka direkam secara bergiliran oleh Umay, Ajil dan juga Keanu.



Usai menempuh perjalanan cukup panjang, akhirnya mereka tiba di Cirebon. Umay pun langsung meminta Arla, Maura dan Jojo untuk menari dengan pakaian lengkap serta topeng khas tarian Cirebon saat matahari terbenam di pinggir pantai. Proses pengambilan gambar pun berjalan lancar dan Umay berharap proses pengambilan gambar kedepannya bisa tetap lancar tanpa kendala. Setelah itu, mereka pun bergegas ke penginapan untuk beristirahat.


Keesokan harinya, Umay dan kawan-kawan menemui Mbak Badriyah (Badriyah Afiff) yang berprofesi sebagai penari sekaligus kenalan Arla di sosial media. Mbak Badriyah bersedia mengantar Arla dan teman-temannya untuk mengunjungi sanggar tari bernama Caruban Larang milik Ibu Nining (Elly D. Luthan). Setibanya disana, mereka bertemu dengan penjaga sanggar dan mengatakan jika Ibu Nining sedang tidak berada di tempat. Penjaga rumah mempersilahkan rombongan Umay untuk menunggu saja di sanggar daripada harus pulang ke penginapan yang lokasinya jauh. Jojo, Maura dan Arla pun setuju untuk menginap saja di sanggar ketimbang harus kembali ke tempat penginapan.


Di sanggar tari Caruban Larang, mereka melihat banyak sekali peralatan menari yang dipajang di seluruh ruangan. Umay, Keanu dan Ajil sangat senang merekam setiap sudut sanggar karena bagi mereka terlihat otentik sekaligus horror. Keesokan harinya, penjaga sanggar izin pergi dari rumah untuk menjemput Ibu Nining. Ia pun berpesan pada Umay dan yang lainnya untuk tidak membuka peti yang ada di belakang sanggar karena itu merupakan benda sakral.
Keanehan mulai dirasakan oleh mereka disaat Mbak Badriyah tak sengaja membuka peti tersebut yang berisikan beberapa foto dan juga kostum para penari. Bukannya takut, Arla, Jojo dan Maura malah senang karena benda-benda yang mereka temukan itu bisa menjadi bahan riset untuk project film dokumenter mereka. Penjaga sanggar pun terkejut saat peti sakral tersebut dibuka oleh Arla dan teman-temannya. Ia pun terpaksa menceritakan tentang sejarah benda-benda yang ada dalam peti itu. Disaat proses film dokumenter hampir selesai, tiba-tiba saja Ute datang ke sanggar dan meminta kedua temannya itu untuk tidak melanjutkan apa yang sudah mereka lakukan. Keanu sangat kesal dan marah melihat sikap Ute yang seenaknya saja datang dan menyuruh untuk menghentikan proses produksi film dokumenter mereka. Pertengkaran pun tak terhindarkan. Karena tidak ingin membuat situasi menjadi semakin kacau, Ute memutuskan untuk pulang dan meninggalkan sanggar.



Keesokan harinya Ajil dan Keanu berinisiatif untuk membuat konten baru sebagai permintaan maaf usai konflik yang terjadi tadi malam tak sengaja tersiarkan secara live di sosial media. Mereka mengunjungi sebuah rumah sakit yang sudah lama tidak beroperasi demi kebutuhan konten untuk program baru. Ajil dan Keanu juga turut mengajak Umay, Arla, Jojo dan Maura untuk menyusuri setiap ruangan yang ada di rumah sakit tersebut. Tak hanya itu saja, Ajil, Keanu dan Umay melakukan permainan Jelangkung agar bisa merekam sekaligus merasakan aktivitas gaib dan disiarkan secara live melalui program barunya Ajil dan Keanu.


Melihat apa yang dilakukan oleh kedua mantan rekannya itu membuat Ute terkejut dan langsung pergi menemui mereka di tempat tersebut. Ute meminta Ajil, Keanu, Umay, Arla, Jojo dan Maura untuk menghentikan semua yang telah mereka lakukan karena sudah melewati batas. Keadaan semakin kacau disaat Ute mengalami kesurupan. Ajil, Keanu dan yang lainnya harus berusaha menyelamatkan diri mereka dari keadaan yang diluar nalar sebelum semuanya terlambat.


#Review:
Tahun 2009 lalu, para pecinta film horror Indonesia dikejutkan dengan sebuah film mockumentary found footage berjudul KERAMAT (2009). Tak disangka, respon dari penonton sangatlah positif. Film yang disutradarai dan ditulis oleh Monty Tiwa itu telah menyandang gelar 'Cult' dan menjadi salah satu film horror Indonesia terbaik sepanjang masa dari para pecinta film tanah air.


Tiga belas tahun berlalu, Monty Tiwa kini menjelema menjadi salah satu sutradara berbakat di industri perfilman Indonesia. Berbagai genre film sudah ia coba, namun khusus genre horror, rupanya Monty Tiwa masih belum berani untuk menggarap film horror lagi setelah film KERAMAT (2009) yang boleh dibilang menjadi Masterpiece baginya. Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2019 lalu, Monty Tiwa akhirnya come back lewat film horror berjudul POCONG THE ORIGIN (2019). Namun sayang, respon dari para pecinta film terhadap film tersebut tidak terlalu memuaskan. Ia juga sempat menyutradarai film horror GHIBAH (2021) saat era Pandemi CoVid-19, namun hasilnya pun masih jauh dari apa yang diharapkan.



Setelah menyelesaikan beberapa project film dan serial bergenre drama komedi romantis, Monty Tiwa memberi kejutan dengan menghadirkan sekuel film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) yang tayang di bioskop mulai Kamis, 24 November 2022. Pada saat memulai proses produksi film ini, tak sedikit para pecinta film Indonesia dibuat skeptis akan sekuel film KERAMAT (2009) ini. Pasalnya, banyak yang kurang sreg dengan pemilihan para pemain yang sudah dikenal oleh publik. Hal ini berbanding terbalik dengan film pertamanya yang tidak memasang nama-nama populer (kecuali Poppy Sovia) untuk menjadi pemain filmnya.
Bahkan saat perilisan trailer pun, film ini masih saja menimbulkan pro kontra gara-gara teknik pengambilan mockumentary nya terlalu High Definition dan sangat jauh dari kesan natural. Rasa khawatir yang dirasakan sebagian penonton pun mempunyai alasan. Salah satunya, film pertamanya sudah terlalu Superior sehingga kehadiran sekuelnya ini terasa maksa dan tidak terlalu penting. Lantas apakah film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) mampu mematahkan rasa skeptis dari para penonton?
Aku berkesempatan hadir pada Gala Premiere film ini yang sukses digelar pada Kamis, 17 November lalu di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Situasi Gala Premiere terpantau sangat ramai dipadati oleh para tamu undangan dan juga para fans dari masing-masing aktor yang main dalam film ini. Pada sesi wawancara dengan rekan media, Monty Tiwa mengungkapkan proses produksi sekuel film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) ini penuh dengan tantangan. Selain berusaha menyajikan yang terbaik agar penonton dan fans film KERAMAT (2009) tidak kecewa, Monty Tiwa melakukan riset yang cukup panjang untuk film ini lantaran jarak dengan film pertamanya terpaut cukup jauh yaitu 13 tahun.


Untuk segi cerita, film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) melakukan pendekatan lebih modern karena menggunakan set waktu di tahun 2022. Otomatis, para pemain dan peralatan yang digunakan pun harus mengikuti perkembangan teknologi dan zaman. Keputusan tersebut sangatlah tepat, karena pada tahun 2009 lalu, teknologi yang ada di film pertamanya belum secanggih seperti sekarang. Plot utama datang dari para mahasiswa yang sedang memproduksi film dokumenter untuk tugas akhir mereka. Alur cerita semakin menarik disaat project tersebut dibantu oleh dua content creator yang terbilang populer di sosial media. Surprisingly semua tingkah polah dan perilaku para karakter yang ada di film ini terasa sangat natural dan organik! Malah di sekuelnya kali ini, porsi komedi jauh lebih nendang berkat kehadiran Influencer sekaligus Selebgram Keanu Agl.


Meskipun komedinya cukup menonjol, Monty Tiwa tak meninggalkan sensasi horror organik disepanjang durasi film. Set lokasi mulai dari rumah sanggar tari, rumah sakit terbengkalai hingga hutan belantara yang masih rimbun menjadi wahana sempurna untuk menebar kengerian pada penonton. Moment jump scared yang ditampilkan pun cukup berhasil membuat penonton was-was dan berteriak. Meskipun ada beberapa part yang terlihat buatan banget, namun ada juga moment yang sangat mengerikan! Moment tersebut muncul di adegan pamungkas yang dimana terjadi kepanikan dan ketakutan dengan suasana tak pernah dibayangkan sebelumnya. Gila sih adegan kunci film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) ini total banget bikin penonton panik sepanik-paniknya. Tak disangka juga, Monty Tiwa memberikan kejutan yang sangat mind blowing dan tak terduga. Arrghh! Idenya mencengangkan, bikin merinding dan terharu abis!


Untuk jajaran pemain, performance Lutesha yang kali ini dipercaya sebagai main character, tampil luar biasa dan sangat menyeramkan saat memerankan karakter anak indigo bernama Ute. Moment kesurupannya bisa banget jadi The New Nightmare setelah moment kesurupan Migi di film pertamanya. Keanu Agl berhasil menjadi pencair suasana yang sangat efektif untuk film ini. Ensemble cast lainnya pun memberikan penampilan maksimalnya dan tidak annoying, meskipun mereka tetap menjadi diri mereka masing-masing.


Untuk segi visual, film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) memberikan tiga point of view kamera lewat tiga karakter, sehingga level keseramannya lebih bervariasi. Penggunaan user interface sosial media yang ada dalam film ini juga turut memperkuat keseluruhan cerita.
Overall, film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) sukses melampaui ekspektasi yang selama ini sudah kita pasang. Level kengeriannya sudah bisa satu level dengan film pertamanya. Luar biasa!


[9/10Bintang]


SPOILER ALERT Film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) klik DISINI

Friday, 18 November 2022

[Review] Sri Asih: Jagoan Perempuan Di Bumilangit Telah Lahir!



#Description:
Title: Sri Asih (2022)
Casts: Pevita Pearce, Reza Rahadian, Christine Hakim, Jefri Nichol, Dimas Anggara, Surya Saputra, Jenny Zhang, Dian Sastrowardoyo, Maudy Koesnaedi, Randy Pangalila, Revaldo, Faradina Mufti, Fadly Faisal, Ario Bayu, Aqi Singgih, Jourdy Pranata, Canti Tachril, Mian Tiara, Sita Nursanti, Najwa Shihab
Director: Upi
Studio: Screenplay Bumilangit, SK Global, Legacy Pictures, Adhya Group, DMMX Media, 


#Synopsis:
Sejak kecil, Alana (Pevita Pearce) dikenal sebagai anak perempuan yang sulit mengontrol amarah dan emosinya. Anak-anak nakal di panti asuhan pun selalu kalah disaat melawan Alana. Ia tidak suka terhadap orang-orang yang selalu menindas orang lain dan langsung membalasnya dengan cara kekerasan. Hal tersebut membuat para penjaga panti asuhan cukup kesulitan untuk mencari orang tua yang mau mengadopsi Alana.
Suatu ketika, seorang perempuan bernama Sarita (Jenny Zhang) datang ke panti asuhan dan bersedia untuk mengadopsi Alana. Selama tinggal dengan Sarita, Alana tumbuh besar dan mempelajari latihan bela diri secara intens di tempat latihan professional milik ibunya. Usahanya tersebut membuahkan hasil. Alana dikenal sebagai seorang Street Fighter perempuan yang kuat dan tak terkalahkan. Setiap pertandingan yang dilakukan Alana selalu berhasil ia menangkan. Profesinya sebagai Street Fighter secara tidak langsung turut melatih Alana dalam mengendalikan emosi dan amarahnya. 
Kabar Street Fighter perempuan yang tak terkalahkan tersebut sampai ke telinga Mateo Adinegara (Randy Pangalila) yang merupakan salah satu Street Fighter kaya raya dan anak dari pengusaha kaya raya yaitu Prayogo Adinegara (Surya Saputra). Mateo terobsesi untuk melawan sekaligus mengalahkan Alana, agar reputasinya sebagai Street Fighter pria tidak tercoreng.


Melihat ambisi Mateo yang ingin mengalahkan Alana membuat asisten dari Prayogo yaitu Jagau (Revaldo) mencoba bernegosiasi pada Sarita dan juga Alana untuk bersedia kalah saat melawan bosnya itu. Hal tersebut ia tawarkan agar Sarita dan Alana tidak terlibat masalah lebih besar dengan keluarga Adinegara. Namun sayang, Sarita dengan tegas menolak tawaran dari Jagau. Ia tak ingin anaknya itu harus mengalah begitu saja demi kepentingan sepihak.
Melihat ibunya yang diancam oleh anak buah Adinegara membuat Alana kesal. Ia dan kedua sahabatnya, yaitu Gilang (Faldy Faisal) dan Jimin (Aldo Sapulete) diam-diam mendatangi Mateo untuk tetap menerima tawaran pertandingan Street Fighter itu. Alana pun sudah berjanji pada Jagau akan bersedia kalah di ronde ketiga dengan syarat mereka tak lagi mengganggu dirinya dan juga sang ibu.
Pertandingan antara Mateo dan Alana pun dimulai. Tanpa basa-basi, Alana langsung menguasai dengan mudah dua ronde awal. Mateo dibuat kewalahan saat melawan Alana. Sementara itu Gilang dan Jimin yang ada di pinggir arena terus berteriak dan mengingatkan Alana tentang kesepakatan yang sudah dibuat. Saat ronde ketiga berjalan, Alana menurunkan staminanya dan mempersilahkan Mateo untuk menang. Selain berusaha menyerang, ternyata Mateo pun turut menghina dan juga mencaci maki Alana. Hal tersebut membuat amarah Alana tersulut. Ia menangkis serangan Mateo dan langsung membalasnya hingga Mateo tak sadarkan diri. Setelah kejadian itu, Mateo yang mengalami luka-luka dan lebam, tak terima dikalahkan Alana. Ia pun meminta Jagau dan seorang polisi bernama Jatmiko (Reza Rahadian) untuk menyelidiki tentang Alana.


Selama menjalankan tugasnya itu, Jatmiko terpaksa terjebak pada situasi untuk membela keluarga Adinegara, meskipun Prayogo dan perusahaannya telah melakukan aksi penggusuran wilayah-wilayah kumuh demi kepentingan bisnis pembangunan kota baru yang modern dan maju. Tak hanya itu saja, Jatmiko pun selalu diminta oleh Prayogo untuk menghilangkan jejak pembunuhan para wartawan yang berusaha menjatuhkan kredibilitas dirinya di media massa. Permasalahan baru muncul disaat Mateo ditemukan tewas di club malam. Prayogo sangat sedih sekaligus kesal terhadap Jagau dan para pengikutnya yang gagal melindungi anaknya. Berdasarkan saksi mata, konon pelaku pembunuhan Mateo adalah Alana. Prayogo pun meminta Jagau untuk segera menangkap Alana secepatnya.


Melihat kekacauan yang sedang terjadi pada keluarga Adinegara, Jatmiko pun langsung memperingatkan Alana untuk lebih berhati-hati karena kini ia menjadi buronan karena dituduh sebagai pelaku pembunuhan Mateo. Mendengar hal tersebut membuat Alana terkejut karena ia sama sekali tidak membunuh Mateo. Untungnya seorang pria bernama Kala (Dimas Anggara) berhasil menyelamatkan Alana dan juga Sarita yang hampir menjadi korban pengeboman oleh komplotan Adinegara.
Untuk sementara waktu, Alana dan Sarita tinggal di kediaman Kala. Selama berada disana, Alana bertemu dengan nenek dari Kala yaitu Eyang Mariani (Christine Hakim). Alana terkejut saat mendengar cerita tentang silsilah keluarganya yang merupakan titisan prajurit Sri Asih dari Dewi Asih (Maudy Koesnaedi). Alana yang kini sudah dewasa harus menjadi Sri Asih selanjutnya untuk menghentikan rencana salah satu prajurit Dewi Api (Dian Sastrowardoyo) yaitu Roh Setan. Kini, Alana mengetahui jawaban tentang mimpi buruknya yang selalu dihantui oleh kobaran api besar karena Dewi Api berusaha mengendalikan tubuh Alana agar bersedia menjadi bagian dari prajurit Dewi Api.



Eyang Mariani yakin jika Roh Setan diam-diam telah bangkit di bumi dan sedang merencanakan ritual untuk membangkitkan prajurit Dewi Api. Selama ini Eyang Mariani dan Kala yakin jika Roh Setan sedang merasuki tubuh Prayogo gara-gara project pembangunan kota modernnya selalu menyebabkan banyak korban jiwa. Mereka pun meminta Alana untuk menghentikan rencana jahat Prayogo sebelum semuanya terlambat. Disaat yang bersamaan, Tangguh (Jefri Nichol) yang merupakan teman kecil Alana di panti asuhan muncul dan memberikan kabar jika rusun yang ia tempati akan segera dibakar oleh para preman. Akankah Alana berhasil menghentikan rencana Roh Setan yang berusaha merenggut banyak korban jiwa?


#Review:
Film kedua dari Bumilangit Cinematic Universe yaitu SRI ASIH (2022), akhirnya tayang juga di bioskop Indonesia setelah tertunda hampir tiga tahun akibat proses produksinya terkendala oleh beberapa hal. Kemunculan pertama kali superhero Sri Asih dalam film GUNDALA (2019) kala itu sukses mencuri perhatian penonton dan tak sabar untuk segera melihat film solo superhero perempuan pertama di BCU itu.


Untuk segi cerita, origin story dari karakter Alana maupun Sri Asih dalam film ini terasa lebih rapi ketimbang film GUNDALA (2019). Pada paruh awal film, penonton diajak untuk berkenalan dengan Alana yang bertransformasi menjadi Street Fighter yang tak terkalahkan. Moment fighting nya dikemas sangat menarik perhatian sekaligus menegangkan. Klimaksnya muncul saat pertandingan antara Alana dengan Mateo. Eksekusinya sangat seru dan penonton pasti ikut tegang terbawa suasana. Plot kemudian bergerak pada situasi bahaya yang mengikuti kemanapun Alana pergi. Ia harus berurusan dengan keluarga Adinegara yang selama ini dikenal sebagai penguasa yang selalu menghalalkan segala cara. Konsistensi treatment tentang issue-issue politik, oknum penguasa yang menyengsarakan rakyat dan kehidupan sosial dalam film ini masih dipertahankan. Hal tersebut semakin menekankan jika dunia Sri Asih masih satu universe dengan film GUNDALA (2019), yang sama-sama mengkritik kondisi sosial masyarakat yang mengecewakan.
Yang sedikit mengganjal bagiku adalah kemunculan plot twist tentang karakter Roh Setan yang sesungguhnya. Pemilihan aktornya sih sudah sangat tepat, yang disayangkan justru motivasi dari karakter tersebut menurutku masih sangat lemah. Justru motivasi dari keluarga Adinegara lah yang menurutku jauh lebih oke dan masih bisa masuk ke dalam ritual tumbal seribu jiwa itu.


Plot semakin menarik untuk diikuti disaat memasuki babak pertengahan film. Kemunculan karakter Eyang Mariani dan menceritakan tentang mitologi Dewi Asih, Dewi Api dan para prajuritnya sukses membuatku terkagum-kagum. Kita bisa merasakan betapa ambisiusnya BCU di masa depan perfilman Indonesia. Dijamin bakal excited sih untuk menunggu project-project selanjutnya dari BCU. Mudah-mudahan penggarapan cerita dan development story untuk para superhero nya bisa semakin baik dan lebih baik lagi.
Untuk segi visual, harus diakui film SRI ASIH (2022) menjadi standar paling tinggi untuk film superhero lokal. Production value, set lokasi, sinematografi hingga efek visualnya sudah memberikan hasil yang paling maksimal. Visual efek dan CGI yang ditampilkan di final battle cakep banget! Pertarungan Sri Asih dengan Roh Setan memuaskan!
Mungkin di film-film selanjutnya, BCU harus lebih variatif lagi dalam menghadirkan set lokasi, karena sudah dua film masih saja menggunakan suasana industrial pabrik. Selain itu, aku juga agak sedikit bosan melihat koreografi Sri Asih saat bertarung dengan para komplotan penjahat. Terlalu full martial arts (karena yang melatih Uwais Team kali ya) dan juga camera movement saat fightingnya terlihat kaku dan kagok banget. Ditambah lagi treatment Upi yang ingin menampilkan Sri Asih selalu cantik dan slay meskipun sedang bertarung. Seketika langsung mengingatkanku akan treatment Patty Jenkins terhadap Wonder Woman nya Gal Gadot. Rambut badai, muka dan badan selalu cantik dalam segala kondisi. Padahal jika dibuat lebih realistis juga tak menjadi masalah kok, meskipun di kamera tidak terlihat perfect gara-gara berkeringat, debu menempel dan rambut acak-acakan. Female superhero di MCU juga sekarang ini gak selalu dibuat cantik 100% saat sedang fighting. Hahaha.

 

Untuk ensemble cast, film SRI ASIH (2022) menampilkan sederet aktor populer Indonesia yang aksinya melampaui ekspektasi. Big applause tentunya untuk Pevita Pearce yang sukses menghidupkan karakter Sri Asih dengan maksimal. Effort dan exercise bertarung yang ia lakukan selama berbulan-bulan kini membuahkan hasil. Aku yakin image dan citra tangguh Sri Asih akan long lasting melekat pada Pevita Pearce. Penampilan Randy Pangalila, Reza Rahadian, Dimas Anggara, Christine Hakim, Jefri Nichol, Jenny Zhang hingga Revaldo sukses memberikan penampilan yang maksimal! Gelut mereka asik banget!
Overall, terlepas dari sedikit kekurangan yang masih ada, film SRI ASIH (2022) menurutku tetap berhasil sebagai benchmark tertinggi untuk film superhero lokal asli Indonesia. Good job Upi and Pevita!


[8/10Bintang]

Thursday, 10 November 2022

[Review] Black Panther Wakanda Forever: Perseteruan Dua Penguasa Vibranium Di Muka Bumi!



#Description:
Title: Black Panther: Wakanda Forever (2022)
Casts: Letitia Wright, Lupita Nyong'o, Angela Bassett, Danai Gurira, Winston Duke, Tenoch Huerta, Dominique Thorne, Florence Kasumba, Michaela Coel, Martin Freeman, Mabel Cadena, Alex Livinalli, Julia Louis-Dreyfus, Michael B. Jordan
Director: Ryan Coogler
Studio: Marvel Studios


#Synopsis:
Kematian King T'Challa (Chadwick Boseman) membuat Wakanda dilanda duka yang sangat mendalam. Mereka harus kehilangan raja sekaligus pimpinan yang selama ini sudah melindungi Wakanda dengan sangat baik dan maksimal. Usaha adik dari T'Challa yaitu Shuri (Letitia Wright) untuk menyembuhkan sang kakak pun mengalami kegagalan. Prosesi pemakaman King T'Challa berjalan penuh dengan kesedihan dan duka bagi seluruh rakyat Wakanda.


Kabar kematian King T'Challa menyebar ke seluruh dunia. Dibalik kesedihan yang sangat mendalam, ibu dari T'Challa yaitu Queen Ramonda (Angela Bassett) dibuat sangat kecewa dengan sikap para pemimpin militer Amerika hingga Eropa yang menganggap Wakanda akan lemah usai kematian T'Challa. Namun Ramonda dan rakyat Wakanda tidak tinggal diam. Mereka tidak takut dan siap melawan siapapun yang berusaha menguasai Wakanda termasuk sumber daya Vibranium nya.
Disisi lain, pihak militer dan pertambangan Amerika diam-diam menemukan sumber daya Vibranium baru yang berada di dasar laut Atlantik. Tim peneliti langsung melakukan proses penggalian disana dengan bantuan alat detektor Vibranium yang diciptakan oleh tim CIA. Disaat semua rencana hampir sempurna, para peneliti tiba-tiba diserang oleh gelombang ultrasonik misterius. Seluruh tim yang berada di lokasi penggalian tewas tenggelam. Tim CIA dan pihak militer Amerika yakin jika hal tersebut dilakukan oleh Wakanda. Mereka pun meminta Agent Everett Ross (Martin Freeman) yang selama ini dikenal akrab dengan warga Wakanda untuk menyelidiki tentang kejadian di laut Atlantik itu.


Disisi lain, Shuri masih belum bisa menerima akan kematian T'Challa. Ia juga merasa sangat bersalah karena usahanya menggabungkan teknologi dengan ramuan Heart-Shape Herb untuk menyelamatkan kakaknya tak membuahkan hasil. Ramonda pun meminta Shuri untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan. Keduanya harus bangkit demi rakyat Wakanda. Disaat mereka berusaha untuk kembali bangkit, ancaman datang dari Namor (Tenoch Huerta) yang bisa masuk dengan leluasa ke Wakanda. Namor meminta Wakanda untuk membantu mereka untuk menangkap para peneliti yang berusaha menguasai Vibranium di lautan Atlantik. Kemunculan Namor itu membuat Queen Ramonda dan Shuri terkejut karena selama ini dalam sejarah, sumber daya Vibranium hanya ada di Wakanda saja. Namor juga meminta Ramonda untuk tidak membocorkan tentang keberadaan dirinya pada orang-orang di dunia. Jika permintaan itu tak dikabulkan, Namor siap menyerang Wakanda dan dunia dengan pasukannya.



Keesokan harinya, Shuri yang ditemani Okoye (Danai Gurira) keluar dari Wakanda untuk menemui Agent Ross sekaligus mencari tahu tentang penambangan di laut Atlantik itu. Setelah ditelusuri, ternyata tim CIA berhasil menciptakan mesin detektor Vibranium yang dibantu oleh seorang mahasiswi MIT bernama Riri Williams (Dominique Thorne). Shuri dan Okoye meminta Riri untuk ikut mereka ke Wakanda agar permasalahan Wakanda dengan Namor bisa segera selesai. Namun sayang, rencana tersebut diketahui oleh tim CIA dan langsung memburu Shuri dan juga Okoye agar tidak membawa Riri ke Wakanda. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Disaat ketiganya hampir berhasil, pasukan Namor tiba-tiba muncul dan menculik Shuri dan juga Riri. Sementara itu, Okoye yang gagal menghentikan pasukan Namor langsung pulang ke Wakanda.
Aksi penculikan yang dilakukan Namor dan pasukannya itu membuat Queen Ramonda sangat khawatir terhadap Shuri. Ia tidak ingin lagi kehilangan anggota keluarganya. Ia juga sangat marah besar kepada Okoye karena tidak bisa menjaga Shuri. Okoye pun dipecat sebagai pimpinan Dora Milaje dan tak lagi ditugaskan sebagai prajurit di lingkungan keluarga Queen Ramonda.


Sementara itu, pasukan Namor membawa Shuri dan Riri ke tempat tinggal mereka di dasar laut Atlantik bernama Talokan. Disana, Shuri melihat kehidupan warga Talokan sangat tentram dan damai tanpa gangguan manusia. Tak hanya itu saja, sebagai pimpinan, Namor berhasil menciptakan sumber energi cahaya yang berasal dari Vibranium untuk warganya. Namor pun sekali lagi meminta Shuri untuk membantunya melindungi sumber daya Vibranium yang ada disana dan juga Wakanda agar tidak direbut oleh manusia. Namor berjanji akan membantu Wakanda jika berhasil menggagalkan Amerika menambang Vibranium dari dasar laut Atlantik.


Keadaan jadi kacau disaat Queen Ramonda meminta mantan kekasih T'Challa yaitu Nakia (Lupita Nyong'o) untuk melacak keberadaan Shuri dan Riri. Aksi Nakia yang menyelamatkan mereka berdua membuat Namor murka. Ia dan pasukan dari Talokan terpaksa mengambil langkah untuk menyerang Wakanda karena dianggap tidak bisa diajak bekerja sama untuk menghentikan manusia yang ingin menguasai Vibranium. Dengan kondisi Wakanda yang masih belum stabil, ditambah lagi mereka belum mempunyai Black Panther baru, akankah mereka berhasil mengalahkan Namor dan pasukannya yang jauh lebih banyak?



#Review:
Marvel Studios akhirnya resmi merilis film ketujuh sekaligus film penutup Phase 4 Marvel Cinematic Universe yang berjudul BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022). Film ini merupakan sekuel dari film BLACK PANTHER (2018) yang masih disutradarai oleh Ryan Coogler. Kematian aktor Chadwick Boseman pada Agustus 2020 lalu berdampak sangat besar terhadap sekuelnya ini. Ryan Coogler dan Joe Robert Cole selaku penulis naskah film, mau tak mau harus mengubah skenario yang konon kabarnya sudah rampung sebelum kepergian mendiang Boseman. Perubahan skenario tersebut juga atas dasar permintaan Marvel Studios yang sudah sepakat untuk tidak mengganti aktor mendiang Chadwick Boseman pemeran King T'Challa. Coogler juga menyetujui keputusan tersebut karena bagi dirinya, sosok King T'Challa sudah sangat melekat pada Boseman.


Untuk segi cerita, film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) sendiri mengikuti cerita di kehidupan nyata yang dimana Chadwick Boseman wafat. Sosok King T'Challa tanpa basa-basi langsung diceritakan wafat disaat film baru saja dimulai. Ketimbang mengarang bebas menceritakan kematian T'Challa, Ryan Coogler langsung menutup buku kisah T'Challa dengan alasan yang dirahasiakan. Keputusan tersebut menurutku agak mengecewakan sih. Ditambah lagi, eksekusi penghormatan terakhir T'Challa itu dibuat terlalu singkat sehingga tak membuatku menangis seperti saat kehilangan Aunt May di SPIDER-MAN: NO WAY HOME (2021) ataupun Tony Stark di AVENGERS: ENDGAME (2019). Alur cerita kemudian berpindah fokus pada empat perempuan yang kini memegang Wakanda yaitu Ramonda, Shuri, Okoye dan Nakia. Mereka harus membuktikan meskipun telah kehilangan King T'Challa, Wakanda masih bisa powerful untuk melawan musuh-musuh yang ingin menguasai Vibranium.


Development story dan character dari Shuri menjadi sajian selanjutnya. Harus diakui, beban sangat besar kini dipikul oleh Shuri yang harus melindungi Wakanda. Mau tak mau Shuri dituntut sebagai main character disini. Yang cukup disayangkan bagiku mungkin development dari Shuri terasa slow pace dan effortnya minim banget terutama di bagian awal film. Namun untungnya setelah melewati banyak cobaan, terasa progress yang signifikan tentang motivasi Shuri yang berusaha menjadi The New Black Panther tanpa harus seperti yang sebelum-sebelumnya. Porsi Queen Ramonda dan Okoye juga kali ini mendapat kesempatan untuk dieksplorasi lebih mendalam. Sebagai seorang ibu sekaligus ratu dari Wakanda yang harus kehilangan suami dan anaknya, Ramonda tampil sangat tegas dan tak pantang menyerah. Sisi keibuannya juga begitu powerful saat Shuri dan Riri "diculik" oleh pasukan Namor.
Permasalahan yang terjadi diantara Wakanda dan Talocan di film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) juga menurutku terlalu sepele sih, perkara misskom doang. Ditambah lagi kedua belah pihak sudah terlanjur murka sekaligus punya hasrat ingin balas dendam jadinya makin kacau dan agak sulit untuk tidak menimbulkan peperangan. Eksekusi final battle nya juga tidak sebanding dengan visualnya yang sudah megah diatas kapal raksasa ditengah lautan.


Meskipun memiliki sedikit kekurangan, film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) berhasil memperkenalkan mutant pertama mereka di MCU yaitu Namor. Development story dan motivasi yang dimiliki Namor juga bagus tidak sekedar jahat saja. Tenoch Huerta sukses menghidupkan Namor dengan kekuatannya yang luar biasa. Auto masuk jajaran villain terbaik di MCU. Sangat berharap di masa depan, Namor bisa kembali muncul di MCU. Mungkin yang HARUS banget diperbaiki dari Talokan yaitu build-up story para rakyatnya yang terlalu minor di film ini. Mereka hanya diperintah untuk berperang saja tanpa eksplorasi seperti Okoye dengan Dora Milaje nya, Nakia atau M'Baku.
Kemunculan karakter Riri Williams yang menjadi sumber masalah dari film ini sedikit mengingatkanku akan karakter Chavez di film MULTIVERSE OF MADNESS (2022) hahaha. Pengenalannya pun dibuat sesingkat mungkin. Keputusan tersebut menurutku cukup tepat karena karakter Riri Williams nantinya punya serialnya sendiri yang akan tayang di tahun depan. Penonton jadi kepo tentang siapa sih Riri Williams yang bisaan banget bikin detektor Vibranium dan dipercaya oleh tim CIA.
Untuk segi visual, film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) memberikan warna baru dan segar di MCU. Eksplorasi laut dalam Atlantik dan kerajaan Tolocan dengan format fullest IMAX menjadi pengalaman yang breathtaking! Menurutku, scene underwater dalam film ini berasa lebih realistis ketimbang film AQUAMAN (2018). Selain itu, sang sutradara berhasil menyajikan visual tersebut dengan menambahkan sedikit sensasi ketegangan didalamnya. Adegan underwater di babak awal film, berasa horror banget sih! Scoring musik yang muncul juga cakep banget! Meskipun tidak se-otentik film pertamanya, tapi masih bagus dan masuk ke dalam setiap adegannya.


Overall, film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) boleh banget dibilang sebagai penutup yang bagus bagi Phase 4 MCU, setelah sebelumnya banyak film dan series di Phase 4 banyak yang tidak sesuai dengan ekspektasi.



[8/10Bintang]