Wednesday, 23 November 2022

[Review] Keramat 2 Caruban Larang: Penantian 13 Tahun Yang Melampaui Ekspektasi!



#Description:
Title: Keramat 2: Caruban Larang (2022)
Casts: Umay Shahab, Lutesha, Ajil Ditto, Keanu Agl, Arla Arliani, Maura Gabriella, Ence Bagus, Badriyah Afiff, Elly D. Luthan, Rosmala Sari Dewi, Poppy Sovia, Migi Parahita, Sadha Triyudha
Director: Monty Tiwa
Studio: Starvision Plus, Moviesta Pictures


#Synopsis:
Sejak tahun 2017, Ute, Ajil dan Keanu dikenal sebagai trio content creator program horror 'Terawang' di sosial media. Namun setelah tiga tahun berjalan, Ute yang memiliki indera keenam memutuskan keluar dan menghapus program tersebut tanpa alasan yang jelas. Keputusan tersebut membuat Ajil dan Keanu kecewa terhadap Ute. Mereka berdua kemudian memutuskan untuk rehat sejenak dari dunia content creator sambil mencari ide untuk program baru tanpa melibatkan Ute.


Suatu hari, Ajil dan Keanu dimintai tolong oleh Umay untuk membantu proses produksi film dokumenter. Project tersebut akan menjadi tugas akhir kuliah dari gebetan Umay yaitu Arla dan kedua sahabatnya, Jojo dan Maura. Mereka berencana untuk menelusuri sejarah salah satu tarian daerah yang ada di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Ajil dan Keanu pun bersedia untuk membantu Umay menggarap film dokumenter tersebut. Setelah saling sepakat, mereka langsung bergegas menuju ke tempat tujuan dengan mengendarai mobil. Selama dalam perjalanan, seluruh kegiatan mereka direkam secara bergiliran oleh Umay, Ajil dan juga Keanu.



Usai menempuh perjalanan cukup panjang, akhirnya mereka tiba di Cirebon. Umay pun langsung meminta Arla, Maura dan Jojo untuk menari dengan pakaian lengkap serta topeng khas tarian Cirebon saat matahari terbenam di pinggir pantai. Proses pengambilan gambar pun berjalan lancar dan Umay berharap proses pengambilan gambar kedepannya bisa tetap lancar tanpa kendala. Setelah itu, mereka pun bergegas ke penginapan untuk beristirahat.


Keesokan harinya, Umay dan kawan-kawan menemui Mbak Badriyah (Badriyah Afiff) yang berprofesi sebagai penari sekaligus kenalan Arla di sosial media. Mbak Badriyah bersedia mengantar Arla dan teman-temannya untuk mengunjungi sanggar tari bernama Caruban Larang milik Ibu Nining (Elly D. Luthan). Setibanya disana, mereka bertemu dengan penjaga sanggar dan mengatakan jika Ibu Nining sedang tidak berada di tempat. Penjaga rumah mempersilahkan rombongan Umay untuk menunggu saja di sanggar daripada harus pulang ke penginapan yang lokasinya jauh. Jojo, Maura dan Arla pun setuju untuk menginap saja di sanggar ketimbang harus kembali ke tempat penginapan.


Di sanggar tari Caruban Larang, mereka melihat banyak sekali peralatan menari yang dipajang di seluruh ruangan. Umay, Keanu dan Ajil sangat senang merekam setiap sudut sanggar karena bagi mereka terlihat otentik sekaligus horror. Keesokan harinya, penjaga sanggar izin pergi dari rumah untuk menjemput Ibu Nining. Ia pun berpesan pada Umay dan yang lainnya untuk tidak membuka peti yang ada di belakang sanggar karena itu merupakan benda sakral.
Keanehan mulai dirasakan oleh mereka disaat Mbak Badriyah tak sengaja membuka peti tersebut yang berisikan beberapa foto dan juga kostum para penari. Bukannya takut, Arla, Jojo dan Maura malah senang karena benda-benda yang mereka temukan itu bisa menjadi bahan riset untuk project film dokumenter mereka. Penjaga sanggar pun terkejut saat peti sakral tersebut dibuka oleh Arla dan teman-temannya. Ia pun terpaksa menceritakan tentang sejarah benda-benda yang ada dalam peti itu. Disaat proses film dokumenter hampir selesai, tiba-tiba saja Ute datang ke sanggar dan meminta kedua temannya itu untuk tidak melanjutkan apa yang sudah mereka lakukan. Keanu sangat kesal dan marah melihat sikap Ute yang seenaknya saja datang dan menyuruh untuk menghentikan proses produksi film dokumenter mereka. Pertengkaran pun tak terhindarkan. Karena tidak ingin membuat situasi menjadi semakin kacau, Ute memutuskan untuk pulang dan meninggalkan sanggar.



Keesokan harinya Ajil dan Keanu berinisiatif untuk membuat konten baru sebagai permintaan maaf usai konflik yang terjadi tadi malam tak sengaja tersiarkan secara live di sosial media. Mereka mengunjungi sebuah rumah sakit yang sudah lama tidak beroperasi demi kebutuhan konten untuk program baru. Ajil dan Keanu juga turut mengajak Umay, Arla, Jojo dan Maura untuk menyusuri setiap ruangan yang ada di rumah sakit tersebut. Tak hanya itu saja, Ajil, Keanu dan Umay melakukan permainan Jelangkung agar bisa merekam sekaligus merasakan aktivitas gaib dan disiarkan secara live melalui program barunya Ajil dan Keanu.


Melihat apa yang dilakukan oleh kedua mantan rekannya itu membuat Ute terkejut dan langsung pergi menemui mereka di tempat tersebut. Ute meminta Ajil, Keanu, Umay, Arla, Jojo dan Maura untuk menghentikan semua yang telah mereka lakukan karena sudah melewati batas. Keadaan semakin kacau disaat Ute mengalami kesurupan. Ajil, Keanu dan yang lainnya harus berusaha menyelamatkan diri mereka dari keadaan yang diluar nalar sebelum semuanya terlambat.


#Review:
Tahun 2009 lalu, para pecinta film horror Indonesia dikejutkan dengan sebuah film mockumentary found footage berjudul KERAMAT (2009). Tak disangka, respon dari penonton sangatlah positif. Film yang disutradarai dan ditulis oleh Monty Tiwa itu telah menyandang gelar 'Cult' dan menjadi salah satu film horror Indonesia terbaik sepanjang masa dari para pecinta film tanah air.


Tiga belas tahun berlalu, Monty Tiwa kini menjelema menjadi salah satu sutradara berbakat di industri perfilman Indonesia. Berbagai genre film sudah ia coba, namun khusus genre horror, rupanya Monty Tiwa masih belum berani untuk menggarap film horror lagi setelah film KERAMAT (2009) yang boleh dibilang menjadi Masterpiece baginya. Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2019 lalu, Monty Tiwa akhirnya come back lewat film horror berjudul POCONG THE ORIGIN (2019). Namun sayang, respon dari para pecinta film terhadap film tersebut tidak terlalu memuaskan. Ia juga sempat menyutradarai film horror GHIBAH (2021) saat era Pandemi CoVid-19, namun hasilnya pun masih jauh dari apa yang diharapkan.



Setelah menyelesaikan beberapa project film dan serial bergenre drama komedi romantis, Monty Tiwa memberi kejutan dengan menghadirkan sekuel film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) yang tayang di bioskop mulai Kamis, 24 November 2022. Pada saat memulai proses produksi film ini, tak sedikit para pecinta film Indonesia dibuat skeptis akan sekuel film KERAMAT (2009) ini. Pasalnya, banyak yang kurang sreg dengan pemilihan para pemain yang sudah dikenal oleh publik. Hal ini berbanding terbalik dengan film pertamanya yang tidak memasang nama-nama populer (kecuali Poppy Sovia) untuk menjadi pemain filmnya.
Bahkan saat perilisan trailer pun, film ini masih saja menimbulkan pro kontra gara-gara teknik pengambilan mockumentary nya terlalu High Definition dan sangat jauh dari kesan natural. Rasa khawatir yang dirasakan sebagian penonton pun mempunyai alasan. Salah satunya, film pertamanya sudah terlalu Superior sehingga kehadiran sekuelnya ini terasa maksa dan tidak terlalu penting. Lantas apakah film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) mampu mematahkan rasa skeptis dari para penonton?
Aku berkesempatan hadir pada Gala Premiere film ini yang sukses digelar pada Kamis, 17 November lalu di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Situasi Gala Premiere terpantau sangat ramai dipadati oleh para tamu undangan dan juga para fans dari masing-masing aktor yang main dalam film ini. Pada sesi wawancara dengan rekan media, Monty Tiwa mengungkapkan proses produksi sekuel film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) ini penuh dengan tantangan. Selain berusaha menyajikan yang terbaik agar penonton dan fans film KERAMAT (2009) tidak kecewa, Monty Tiwa melakukan riset yang cukup panjang untuk film ini lantaran jarak dengan film pertamanya terpaut cukup jauh yaitu 13 tahun.


Untuk segi cerita, film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) melakukan pendekatan lebih modern karena menggunakan set waktu di tahun 2022. Otomatis, para pemain dan peralatan yang digunakan pun harus mengikuti perkembangan teknologi dan zaman. Keputusan tersebut sangatlah tepat, karena pada tahun 2009 lalu, teknologi yang ada di film pertamanya belum secanggih seperti sekarang. Plot utama datang dari para mahasiswa yang sedang memproduksi film dokumenter untuk tugas akhir mereka. Alur cerita semakin menarik disaat project tersebut dibantu oleh dua content creator yang terbilang populer di sosial media. Surprisingly semua tingkah polah dan perilaku para karakter yang ada di film ini terasa sangat natural dan organik! Malah di sekuelnya kali ini, porsi komedi jauh lebih nendang berkat kehadiran Influencer sekaligus Selebgram Keanu Agl.


Meskipun komedinya cukup menonjol, Monty Tiwa tak meninggalkan sensasi horror organik disepanjang durasi film. Set lokasi mulai dari rumah sanggar tari, rumah sakit terbengkalai hingga hutan belantara yang masih rimbun menjadi wahana sempurna untuk menebar kengerian pada penonton. Moment jump scared yang ditampilkan pun cukup berhasil membuat penonton was-was dan berteriak. Meskipun ada beberapa part yang terlihat buatan banget, namun ada juga moment yang sangat mengerikan! Moment tersebut muncul di adegan pamungkas yang dimana terjadi kepanikan dan ketakutan dengan suasana tak pernah dibayangkan sebelumnya. Gila sih adegan kunci film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) ini total banget bikin penonton panik sepanik-paniknya. Tak disangka juga, Monty Tiwa memberikan kejutan yang sangat mind blowing dan tak terduga. Arrghh! Idenya mencengangkan, bikin merinding dan terharu abis!


Untuk jajaran pemain, performance Lutesha yang kali ini dipercaya sebagai main character, tampil luar biasa dan sangat menyeramkan saat memerankan karakter anak indigo bernama Ute. Moment kesurupannya bisa banget jadi The New Nightmare setelah moment kesurupan Migi di film pertamanya. Keanu Agl berhasil menjadi pencair suasana yang sangat efektif untuk film ini. Ensemble cast lainnya pun memberikan penampilan maksimalnya dan tidak annoying, meskipun mereka tetap menjadi diri mereka masing-masing.


Untuk segi visual, film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) memberikan tiga point of view kamera lewat tiga karakter, sehingga level keseramannya lebih bervariasi. Penggunaan user interface sosial media yang ada dalam film ini juga turut memperkuat keseluruhan cerita.
Overall, film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) sukses melampaui ekspektasi yang selama ini sudah kita pasang. Level kengeriannya sudah bisa satu level dengan film pertamanya. Luar biasa!


[9/10Bintang]


SPOILER ALERT Film KERAMAT 2: CARUBAN LARANG (2022) klik DISINI

0 comments:

Post a Comment