Showing posts with label Disaster Movie. Show all posts
Showing posts with label Disaster Movie. Show all posts

Friday, 12 July 2024

[Review] Twisters: Ketika Manusia Berusaha Mencegah Bencana Badai Tornado!

 


#Description:
Title: Twisters (2024)
Casts: Daisy Edgar-Jones, Glen Powell, Anthony Ramos, David Corenswet, Brandon Perea, Maura Tierney, Harry Hadden-Paton, Sasha Lane, Daryl McCormack, Kiernan Shipka, Nik Dodani, Tude Adebimpe, Katy O'Brian, Paul Scheer, James Paxton
Director: Lee Isaac Chung
Studio: Warner Bros Pictures, Universal Pictures, Amblin Entertainment


#Synopsis:
Empat mahasiswa jurusan meteorologi yaitu Kate Cooper (Daisy Edgar-Jones), Javi (Anthony Ramos), Jeb (Daryl McCormack), Addy (Kiernan Shipka) dan Praveen (Nik Dodani) merencanakan sebuah metode penelitian dan riset yang berhubungan dengan badai tornado. Hasil penelitian yang mereka lakukan diharapkan bisa mengurangi kekuatan dari badai tornado dan dampak kerusakan yang ditimbulkan. Hari uji coba penelitian pun tiba. Kate dan keempat temannya menunggu hadirnya badai tornado yang sering terjadi di wilayah Oklahoma, Amerika Serikat. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh mereka. Kate, Jeb, Addy dan Praveen menyiapkan kendaraan beserta beberapa tong yang berisi bahan kimia serta alat pengukur badai tornado yang diciptakan oleh Javi.


Tak lama setelah itu, awan hitam mulai menggumpal di langit. Kate dan ketiga temannya langsung tancap gas mendekati area yang nantinya dilewati oleh badai tornado tersebut. Sementara itu, Javi tetap berada dari kejauhan untuk memantau aktivitas dan alat pengukur yang nantinya terbawa oleh badai tornado. Seketika hujan lebat mengguyur area yang dilalui oleh mereka berempat. Kate, Jeb, Addy dan Praveen berhasil masuk ke dalam badai tornado dan melepaskan bahan kimia dan alat pendeteksi tornado. Meskipun sempat terlihat melemah, namun ternyata badai tornado susulan kembali datang dengan kekuatan yang lebih besar. Kate dan ketiga temannya berlari keluar dari mobil untuk menyelamatkan diri. Namun sayang, satu persatu dari mereka terhisap oleh kencanganya badai tornado tersebut. Kate yang bertahan dengan berlindung di bawah jembatan harus kehilangan tiga temannya sekaligus. Sejak saat itu, Kate tidak ingin lagi bekerja lapangan sebagai peneliti badai tornado dan memutuskan untuk pergi ke New York.



Lima tahun berlalu, Kate bekerja di kantor pusat badan meteorologi yang ada di New York. Suatu hari, ia kedatangan tamu yang ternyata adalah Javi. Keduanya tak menyangka bisa kembali bertemu setelah sekian lama berpisah karena kesibukan masing-masing. Saat ini, Javi bekerja sebagai peneliti badai tornado dibawah perusahaan Storm PAR. Javi ingin mengajak Kate untuk bekerja sama mengembangkan prototype pendeteksi badai tornado yang nantinya dapat digunakan untuk daerah-daerah yang rawan terkena dampak badai tornado. Javi membutuhkan Kate yang memiliki insting kuat terhadap pola, arah dan pergerakan angin dari suatu wilayah. Meskipun awalnya sempat ragu, Kate pun akhirnya bersedia untuk bekerja sama dengan Javi agar prototype tersebut bisa bermanfaat untuk masyarakat luas. Javi pun memberikan rentang waktu selama satu minggu. Jika dalam kurun waktu tersebut tidak berhasil, Kate dipersilahkan untuk meninggalkan project tersebut.



Kate dan Javi kemudian berangkat menuju Oklahoma. Setibanya disana, Kate disambut oleh tim dari Storm PAR yang terdiri dari beberapa ahli meteorologi. Disana juga, Kate bertemu dengan perwakilan dari investor bisnis yang mendanai Javi yaitu Scott (David Corenswet). Ditengah persiapan, mereka kedatangan rombongan YouTuber yang dikenal sebagai penakluk tornado yaitu Tyler Owens (Glen Powell). Tak disangka, banyak fans yang sudah tidak sabar untuk melihat aksi Tyler menaklukan badai tornado. Tyler membawa empat rekan serta seorang jurnalis yaitu Ben (Harry Hadden-Paton).
Berbekal insting yang kuat serta peralatan sederhana untuk keperluan konten di YouTube, Tyler dan timnya merencanakan aksi gila yaitu masuk ke dalam badai tornado dan menyalakan kembang api disana. Aksi tersebut disiarkan secara langsung di YouTube yang ditonton oleh jutaan penonton dan fans dari Tyler Owens. Melihat kegilaan yang dilakukan oleh Tyler membuat Kate, Javi dan tim Storm PAR kesal karena sangat berbahaya serta tidak berdasarkan ilmu pengetahuan fisika.


Seiring berjalannya waktu, intensitas badai dan angin kencang semakin meningkat. Kate, Javi dan tim Storm PAR harus secepat mungkin memasang tiga prototype yang mengelilingi badai tornado agar bisa mendapatkan data realtime tentang badai tersebut. Sementara itu, rombongan Tyler Owens terus mengejar badai tornado demi kepentingan konten. Kedua belah pihak harus mempertaruhkan nyawa mereka dalam menghadapi badai tornado yang semakin sering terjadi.



Disaat kedua belah pihak sibuk dengan tujuan mereka masing-masing, badai tornado terus terjadi dan mengancam beberapa wilayah yang dipadati penduduk. Disaat yang bersamaan pula, Kate menemukan fakta tersembunyi saat dirinya ikut membantu Javi untuk mengembangkan prototype nya itu. Mampukah Kate dan Tyler mencapai tujuan mereka masing-masing?


#Review:
Kolaborasi tiga rumah produksi raksasa Hollywood yaitu Warner Bros Pictures, Universal Pictures dan Amblin Entertainment lewat film bencana terbaru berjudul TWISTERS (2024) akhirnya rilis di bioskop Indonesia mulai Rabu, 10 Juli 2024. Film ini merupakan standalone sequel dari film TWISTER (1996) yang dirilis 28 tahun silam.


Kolaborasi antara Joseph Kosinski dan Mark L. Smith sebagai penulis cerita dan skenario film ini, menjadikan TWISTERS (2024) terasa seperti soft remake dari film yang digarap oleh Jan De Bont, karena premis dan karakter utama yang ada di dua film ini sama-sama perempuan dengan pengalaman buruk akan badai tornado, dan kemudian berambisi untuk mencari cara agar bisa "menjinakkan" tornado. Yang menarik, kreator film TOP GUN: MAVERICK (2022) yaitu Joseph Kosinski menghadirkan cerita film TWISTERS (2024) ini dengan pendekatan mengikuti perkembangan zaman lewat kehadiran team YouTuber yaitu Tyler Owens. Penonton bisa merasakan keseruan dua belah pihak yang bertolak belakang dalam "mengejar" badai tornado. Yang satu, selalu berdasarkan science dan penuh riset ilmiah. Sementara yang satunya lagi, berdasarkan pengalaman dan modal nekat demi popularitas di YouTube. 


Benturan konflik antara Kate dengan Tyler inilah yang membuat film ini terasa hidup. Subplot tambahan lain dari masing-masing karakter yang terlibat pun saling melengkapi satu sama lain sehingga tidak ada karakter yang numpang lewat semata. Aku suka dengan treatment penggabungan karakter Kate dan Tyler lewat satu cerita yang memang bisa saja terjadi oleh oknum yang memanfaatkan situasi tersebut. Pengembangan setiap karakter juga berjalan mulus dan memiliki dinamika tersendiri. Khususnya yang terjadi kepada karakter Kate dan juga Tyler.
Untuk jajaran pemain, penampilan Daisy Edgar-Jones, Glen Powell, David Corenswet dan para pendukung lainnya tampil bersinar sekaligus meyakinkan penonton jika mereka semua memang sangat terobsesi terhadap badai tornado. Tektokan chemistry dari Daisy Edgar-Jones dan Glen Powell juga menarik perhatian meskipun kadar romansa mereka terlihat dibatasi banget.


Untuk urusan visual dan audio, film TWISTERS (2024) sudah jelas memberikan kualitas khas blockbuster summer movie Hollywood yang bombastis dan spektakuler. Serangkaian kejadian badai tornado dahsyat berhasil divisualisasikan dengan maksimal. Efek ngerinya bisa dirasakan oleh penonton dengan dukungan teknis, sound dan artistik mumpuni. Kapan lagi coba penonton menyaksikan berbagai macam badai tornado mulai dari yang paling kecil, kembar, besar sampai mengandung bara api semuanya lengkap tersaji di film ini. Luar biasa! Nonton film TWISTERS (2024) di teater IMAX menjadi pengalaman gila di tahun ini. Berasa duduk bersebelahan dengan Kate dan Tyler banget! Overall, film TWISTERS (2024) menurutku salah satu film blockbuster Hollywood terbaik yang dirilis tahun ini. Wajib ditonton di bioskop dengan layar terbesar dan audio terdahsyat!


[9/10Bintang]

Tuesday, 14 February 2023

[Review] Titanic: Drama Cinta & Perbedaan Status Sosial Ditengah Tenggelamnya Kapal Mewah!



#Description:
Title: Titanic (1997)
Casts; Leonardo Di Caprio, Kate Winslet, Billy Zane, Frances Fisher, Kathy Bates, Gloria Stuart, Victor Garber, Bernard Hill, Jonathan Hyde, Bill Paxton, Suzy Amis, Danny Nucci, David Warner, Jason Barry, Eric Baeden, Bernard Fox, Michael Ensign, Jonathan Evans-Jones, Mark Lindsey Chapman, Ewan Stewart, Jonathan Phillips, Simon Crane, Martin Jarvis
Director: James Cameron
Studio: 20th Century Fox, Paramount Pictures, Lightstorm Entertainment


#Synopsis:
Di tahun 1996, tim peneliti dan ekspedisi melakukan eksplorasi kapal karam mewah Titanic yang tenggelam pada 1912 silam di Samudra Atlantik. Brock Lovett (Bill Paxton) selaku pimpinan ekspedisi tersebut mempunyai misi untuk mencari kalung berlian bernama Heart of The Ocean yang terkubur bersama bangkai kapal Titanic. Namun sayang, usaha tim ekspedisi tersebut mengalami kegagalan karena didalam brankas yang mereka temukan tidak terdapat berlian biru berukuran besar itu. Brankas tersebut hanya berisikan beberapa lembar kertas yang sudah rusak dan sebuah album berisi lukisan seorang perempuan yang mengenakan kalung Heart of The Ocean.


Penemuan lukisan tersebut membuat heboh media berita. Kabar penemuan lukisan perempuan berkalung berlian berwarna biru itu akhirnya sampai ke telinga seorang nenek tua bernama Rose Dawson (Gloria Stuart). Rose langsung meminta cucunya, Lizzy (Suzy Amis) untuk menghubungi tim ekspedisi dan mengatakan jika perempuan yang ada dalam lukisan tersebut adalah dirinya. Tak membutuhkan waktu lama, Brock langsung mengundang Rose dan Lizzy ke kapal ekspedisi untuk bercerita tentang tragedi tenggelamnya kapal Titanic yang terjadi pada 15 April 1912.


Melihat lukisan yang ditemukan tim ekspedisi membuat Rose teringat akan masa mudanya yang kala itu masih berusia 17 tahun saat naik kapal Titanic. Selain itu, ia juga akhirnya mengungkap identitas aslinya yang bernama Rose DeWitt Butaker (Kate Winslet). Ia merupakan anak dari keluarga konglomerat di Southampton, Inggris. Kala itu, Rose bersama dengan ibunya Ruth DeWitt Butaker (Frances Fisher) akan pergi ke Amerika Serikat bersama dengan kerabat dari kalangan konglomerat. Ruth berencana untuk segera menikahkan Rose dengan Caledon Hockley (Billy Zane) dengan tujuan mempertahankan status sosial sekaligus memperbaiki kondisi perekonomian keluarga mereka yang sedang diambang kebangkrutan. Rombongan konglomerat ini mendapatkan tempat First Class dan langsung disambut oleh jajaran petinggi kapal Titanic yaitu Thomas Andrews (Victor Garber), Edward John Smith (Bernard Hill) kapten kapal selama perjalanan, pebisnis Joseph Brush (Jonathan Hyde) dan lain-lain.



Selama perjalanan mengarungi lautan, suasana kapal Titanic begitu meriah dan penuh suka cita. Seluruh penumpang dari semua kelas merasa sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk menaiki salah satu kapal terbesar dan termewah yang pernah manusia ciptakan di bumi. Namun sayang, disaat orang-orang merasakan kebahagiaan, Rose justru sebaliknya. Ia merasa belum siap untuk dijodohkan dengan Cale. Dalam hati kecilnya, Rose tak ingin hidupnya terjebak dalam lingkungan konglomerat yang harus menjaga sikap dan kehormatan setiap waktu. Rose pun memutuskan untuk bunuh diri dengan meloncat dari kapal Titanic.
Saat Rose sedang berdiri diujung kapal, ia bertemu dengan Jack Dawson (Leonardo Di Caprio) yang merupakan tamu dari kelas ekonomi. Jack berhasil membujuk Rose untuk tidak bunuh diri. Sebagai ucapan terima kasih, Cale meminta Jack untuk hadir ke acara makan malam esok hari di First Class. Setelah berkenalan dengan Jack, Rose merasakan kebahagiaan dan kebebasan yang selama ini ia impikan. Pikiran dan pandangan hidup dari Jack membuat Rose bisa melihat dunia dan orang-orang disekitarnya yang selama ini tak pernah ia bayangkan. Rose juga dibuat terpukau saat melihat koleksi lukisan milik Jack.



Seiring berjalannya waktu, hubungan Rose dengan Jack semakin dekat. Rose pun meminta Jack untuk melukis dirinya dan siap membayar imbalan sesuai keinginan Jack. Setelah selesai, mereka berkeliling kapal dan bersembunyi dari kejaran Spicer Lovejoy (David Warner) yang merupakan bodyguard dari Cale. Disaat berhasil melarikan diri dan berlari di area luar kapal, Jack dan Rose menyaksikan insiden dinding sebelah kanan kapal menabrak gunung es yang tiba-tiba muncul ditengah laut. Kejadian tersebut membuat bagian bawah depan kapal Titanic mengalami kebocoran. Kapten kapal dan petugas lainnya berusaha mencegah air masuk ke dalam kapal dengan menutup seluruh pintu darurat.
Waktu terus berjalan menuju tengah malam. Kondisi cuaca juga semakin dingin. Perlahan tapi pasti kapal Titanic mulai tergenang air. Para petugas langsung melakukan proses evakuasi dengan memprioritaskan penumpang First Class, wanita dan anak-anak. Situasi berubah menjadi kacau saat jumlah sekoci yang tersedia di kapal Titanic tersebut tidak sebanding dengan jumlah penumpang kapal yang mencapai ribuan orang. Aksi rebutan saat proses evakuasi pun tak terhindarkan. Semua penumpang berusaha menyelamatkan diri. Rose yang awalnya sudah masuk sekoci bersama dengan ibunya malah loncat dan kembali ke kapal karena ia ingin tetap bersama dengan Jack.



Posisi kapal Titanic semakin mengkhawatirkan. Hampir separuh badan kapal sudah tenggelam. Semua orang berteriak histeris dan berebut untuk segera keluar dari kapal tersebut. Jack dan Rose yang masih berada diatas kapal berusaha mencari cara agar bisa selamat dari tragedi tak terduga tersebut tanpa harus menaiki sekoci yang jumlahnya sangat terbatas. Disisi lain, para petugas komunikasi kapal Titanic berusaha meminta bantuan melalui komunikasi radio dan penggunaan kembang api darurat ke langit dengan harapan bisa diketahui oleh orang lain. Waktu terasa berjalan semakin cepat. Kapal Titanic semakin tenggelam ke dasar laut Atlantik. Ribuan orang berusaha menyelamat diri dengan cara terus berenang di laut yang airnya sangat dingin.


Jack dan Rose berusaha saling menyelamatkan satu sama lain ditengah laut Atlantik. Jack langsung menaikkan tubuh Rose pada bongkahan pintu kayu agar tidak kedinginan. Jack tetap setia menemani Rose meskipun tubuhnya tetap berada di air. Mereka berdua dan ribuan orang lain yang terjebak di laut terus berusaha untuk tetap bergerak agar tidak menggigil kedinginan. Namun sayang, empat jam setelah kapal Titanic karam ke dasar laut Atlantik, ribuan orang dinyatakan meninggal karena hipotermia, termasuk Jack. Rose merasakan kesedihan dan patah hati yang luar biasa karena harus bertemu sekaligus berpisah terlalu cepat dengan Jack. Rose berhasil selamat dan ditemukan oleh petugas evakuasi. Rose dan ratusan orang yang berhasil selamat dari tragedi tenggelamnya kapal Titanic akhirnya tiba di Amerika Serikat. Rose memilih untuk mengganti identitasnya dengan menggunakan nama belakang Jack dan memulai kehidupannya dari nol tanpa diketahui oleh ibu dan tunangannya.


Cerita cinta Jack dan Rose ditengah tragedi tenggelamnya kapal Titanic itu membuat Brock dan tim ekspedisi dibuat terharu hingga menitikan air mata. Rose Dawson akhirnya merasa lega bisa menceritakan pengalaman paling tak pernah ia lupakan karena selama ini Rose memilih untuk bungkam kepada siapapun. Setelah itu, Rose berjalan ke pinggir kapal ekspedisi dan membuang kalung Heart of The Ocean ke dasar laut Atlantik agar bisa menemani Jack selama-lamanya.


#Review:
Desember tahun 1997, industri perfilman Hollywood digemparkan dengan film drama terbaru dari James Cameron yang terinspirasi dari tragedi tenggelamnya kapal Titanic. Popularitas film ini tidak main-main. Seluruh dunia dilanda demam Titanic. Sedikit flashback, berdasarkan cerita dari kedua orangtua, saat usiaku menginjak 4-5 tahun sekitar tahun 1998-1999, mereka mengajakku ke bioskop untuk yang pertama kalinya dan menonton film ini di Parahyangan Theater Tasikmalaya. Mamah mengatakan, meskipun kala itu aku masih belum mengerti ceritanya, tetapi aku sangat menikmati saat menonton film ini di bioskop. Apalagi disaat adegan klimaks tenggelamnya kapal Titanic, Mamahku bilang aku sampai ikutan bengong dan terdiam melihat adegan itu. Bahkan setelah selesai nonton, aku tidak mau pulang dari bioskop sambil berteriak Rose dan Jack berkali-kali. Hahaha.


Seiring berjalannya waktu, film TITANIC (1997) berhasil memecahkan banyak rekor sepanjang sejarah perfilman Hollywood. Film ini berhasil memenangkan 11 Piala Oscars termasuk Best Picture. Dikutip dari Wikipedia, sampai saat ini film TITANIC (1997) telah mengumpulkan 111 kemenangan dari berbagai penghargaan bergengsi dari seluruh dunia.
25 tahun berlalu, James Cameron dan 20th Century Studios merilis kembali film TITANIC (1997) di bioskop sebagai apresiasi dan perayaan 25 tahun usia film ini. Yang terasa spesial, sang sutradara melakukan Remastered film ini dengan resolusi 4K 3D dan render High Frame Rate. Teknologi paling canggih untuk sebuah film ini menjadikan kualitas gambar semakin jelas, tajam, lebih bening serta suara yang lebih menggelegar seakan seperti film yang baru ditayangkan di bioskop. Aku sangat bersyukur masih bisa bernostalgia menonton lagi film TITANIC (1997) dengan versi Remastered serta nonton di layar IMAX terbesar se-Indonesia pada Kamis, 9 Februari 2023 lalu.


Untuk segi cerita, harus diakui kisah drama percintaan dan perbedaan status sosial yang ada di film TITANIC (1997) ini sangat mengesankan. James Cameron tanpa basa-basi menampar penonton dengan cerita ketimpangan sosial serta kelakuan orang-orang konglomerat saat terkena musibah. Development story untuk setiap cerita di film ini sangat berlapis namun sangat enak untuk diikuti. Semua hal yang terjadi dibuat serealistic mungkin oleh James Cameron. Tidak hanya menonjol dalam plot soal percintaan dan issue sosialnya saja, film TITANIC (1997) juga berhasil menggambarkan tragedi tenggelamnya salah satu kapal termewah yang pernah dibuat manusia dengan sangat mencengangkan! James Cameron tidak sepenuhnya menggunakan CGI. Tim produksi membangun set kapal sungguhan serta melibatkan ribuan extras untuk menciptakan kekacauan level maksimal saat kapal Titanic tenggelam. Aku saat menonton kembali adegan tenggelamnya kapal Titanic, masih dibuat speechless dan bengong dengan apa yang aku lihat di layar bioskop. Treatment luar biasa dan penuh cinta dari James Cameron memang bisa penonton rasakan disepanjang durasi film ini. 



Selain visualnya yang masih mencengangkan, urusan musik dan scoring film TITANIC (1997) juga berada di level yang sangat memuaskan. Lagu legendaris milik Celine Dion berjudul My Heart Will Go On menjadi nyawa tambahan yang luar biasa untuk film ini. Tak heran banget jika aspek musik film ini begitu membekas di hati penonton dan berhasil mendapatkan Best Original Songs di Academy Awards, Golden Globes, Grammy Awards, BillBoard Music Awards dan menjadi salah satu Original Soundtrack terbaik sepanjang sejarah! Bikin merinding dan meneteskan air mata saat mendengarkan kembali lagu ini di bioskop.
Sebuah film akan menjadi legenda dan tidak pernah bosan untuk ditonton berkali-kali jika film tersebut dibuat dengan penuh cinta serta usaha yang sangat maksimal. Itulah yang berhasil dilakukan oleh James Cameron dan film TITANIC (1997) ini. Mau 10-20 tahun kedepan tayang lagi di bioskop juga tidak jadi masalah. Pasti akan menemukan penonton setianya. One of the greatest film all the time!


[10/10Bintang]

Wednesday, 17 August 2022

[Review] Emergency Declaration: Turbulensi Mengerikan Di Pesawat Korea Tujuan Hawaii!



#Description:
Title: Emergency Declaration (2022)
Casts: Song Kang-Ho, Lee Byun-Hun, Jeon Do-Yeon, Kim Nam-Gil, Im Si-Wan, Kim So-Jin, Park Hae-Joon, Jeon Soo-Ji, Kim Bo-Min, Ahn Jeong-Ho, Seol In-Ah, Jang Seo-Yeon
Director: Han Jae-Rim
Studio: Woo Ju Films, Showbox, CBI Pictures, Encore Films


#Synopsis:
Bandara Incheon di Korea Selatan terlihat sibuk dan padat seperti biasanya. Jae-Hyuk (Lee Byun-Hun) dan sang anak yaitu Soo-Min (Kim Bo-Min) sedang mengantri pesawat Sky Korea 501 tujuan Hawaii. Keduanya berencana untuk tinggal Honolulu demi kesembuhan Soo-Min yang terkena penyakit Eksim. Disaat sedang menunggu antrian menuju pesawat, Soo-Min tak sengaja melihat seorang pria yang memasukkan benda asing dan melukai kulit bagian ketiaknya di toilet. Melihat ada anak kecil yang memergokinya membuat pria yang bernama Jin-Seok (Im Si-Wan) panik dan berusaha untuk membungkam anak Soo-Min.


Saat Soo-Min sudah bersama dengan ayahnya, Jin-Seok terus berusaha mengawasi mereka berdua. Ia pun mengikuti keduanya dan segera membeli tiket pesawat yang sama dengan mereka. Pesawat dengan rute Seoul menuju Hawaii itu menampung 150 penumpang yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas ekonomi dan bisnis. Di dalam manifest penumpang juga terdapat Ibu Hye-Yoon (Woo Mi-Hwa) yang merupakan istri dari sersan detektif kepolisian yaitu In-Ho (Song Kang-Ho). Sang istri dan rekannya itu pergi ke Hawaii untuk berliburan. Disaat Jae-Hyuk dan Soo-Min berjalan mencari kursi penumpang, keduanya terkejut melihat Jin-Seok yang berada satu pesawat dengan mereka. Jae-Hyuk berusaha untuk bersembunyi agar tidak terlihat olehnya.


In-Ho yang sedang bertugas di kantor polisi mendapat kabar tentang video viral ancaman terror dari seorang pria misterius yang akan dilakukan di salah satu pesawat yang ada di bandara Incheon. Rekan-rekan dari In-Ho merasa video tersebut hanyalah prank. Tapi In-Ho merasa jika ancaman tersebut bisa saja menjadi kenyataan karena pria yang ada dalam video itu dengan fasih menggunakan bahasa inggris. Dengan dibantu rekannya, mereka kemudian menelusuri apartemen yang diduga sebagai tempat tinggal dari pengunggah video tersebut. Setibanya disana, In-Ho dikejutkan dengan penemuan mayat terbungkus plastik dengan sekujur tubuhnya berwarna merah dan penuh darah. Setelah diselidiki, mayat tersebut terinveksi sebuah virus mematikan. In-Ho pun berkoordinasi dengan tim keamanan bandara untuk mencocokan penghuni apartemen dan penumpang yang ada di pesawat. Setelah ditelusuri lebih mendalam, orang yang ada di video tersebut sama dengan salah satu penumpang pesawat Sky Korea 501 tujuan Hawaii.



In-Ho semakin panik saat mengetahui sang istri ada dalam pesawat tersebut. Pihak kepolisian dan pemerintah Korea Selatan kemudian bekerja sama untuk segera mengamankan pria tersebut. Namun sayang, pesawat Sky Korea 501 sudah take-off dan terbang menuju Hawaii. Dalam perjalanan udara itu, Jin-Seok kemudian masuk ke dalam toilet dan mengeluarkan benda asing yang ia sembunyikan. Benda tersebut ternyata berisi serbuk virus berbahaya yang ia sebarkan di toilet. Aksi kejahatan yang dilakukan Jin-Seok itu perlahan memapari para penumpang. Gejala yang ditimbulkan berupa batuk-batuk, flu, demam tinggi, kulit memerah dan kemudian mengeluarkan darah dari beberapa bagian tubuh. Kondisi di dalam pesawat menjadi kacau dan seluruh penumpang panik. Para pramugari dan pilot kemudian berusaha menenangkan para penumpang.
Sementara itu, In-Ho beserta jajaran pemerintah Korea Selatan telah menemukan rekan jejak Jin-Seok yang merupakan lulusan farmasi dan pernah bekerja pada laboratorium farmasi BRICOM. Jin-Seok diduga mengambil sample virus dan dikembangkan sendiri olehnya. Selain itu, Jin-Seok juga berhasil memperpendek masa inkubasi virus tersebut sehingga jauh lebih cepat dalam membunuh makhluk hidup. Pihak keamanan bandara pun langsung menghubungi pilot pesawat Sky Korea 501 untuk segera mendarat darurat atau secepatnya kembali ke Korea Selatan.


Namun sayang, pihak Amerika Serikat menolak pesawat Sky Korea 501 untuk mendarat di wilayah mereka. Ditambah lagi kedua pilot pesawat sudah terpapar dan kondisinya terus menurun. Dengan kekuatan yang tersisa, mereka berusaha untuk kembali ke bandara Incheon. Akankah pesawat Sky Korea 501 bisa selamat meskipun bahaya virus mengerikan turut menjadi ancaman bagi Korea dan dunia?


#Review:
Juli tahun lalu, Korea Selatan mengirimkan film EMERGENCY DECLARATION (2022) ke Cannes International Film Festival 2021. Film yang bertabur aktor-aktris populer Korea ini digadang-gadang menjadi salah satu disaster movie terbaik yang pernah dibuat oleh Korea Selatan. Selang satu tahun dari tayang perdana di Cannes, akhirnya film EMERGENCY DECLARATION (2022) tayang juga di bioskop Korea pada awal Agustus lalu dan di Indonesia mulai 16 Agustus 2022.


Untuk segi cerita, premis tentang pesawat yang mengalami keadaan darurat saat sedang terbang mungkin sudah banyak kita temukan dalam film atau serial. Tapi ditangan sutradara Han Jae-Rin, kisah EMERGENCY DECLARATION (2022) dibuat lebih kompleks dan pastinya punya kekuatan drama khas Korea Selatan yang sangat menyentuh perasaan! Issue yang dihadirkan film ini turut membawa ancaman sebuah virus dan berpotensi bisa membahayakan suatu negara. Elemen tersebut seketika membuatku teringat akan kejadian awal Virus CoVid-19 yang melanda seluruh dunia sejak tahun 2020 silam. Film EMERGENCY DECLARATION (2022) memiliki dua ketegangan yang terjadi di udara dan juga di darat. Sensasi memacu adrenaline dan rasa cemas penonton dibangun secara perlahan. Kita diajak untuk melihat bagaimana cara kerja virus mengerikan itu disebar dalam sebuah pesawat. Moment chaos dan turbulensi yang terjadi di dalam pesawat juga dieksekusi dengan sangat brilian. Aku sampai dibuat tahan nafas dan ikutan pasrah saat pesawat Sky Korea 501 itu mengalami turbulensi hingga berputar-putar layaknya mesin cuci. Aku nobatkan kekacauan yang terjadi dalam film ini menjadi yang terbaik dalam film bertemakan disaster tentang kecelakaan pesawat. 


Selain ketegangan yang berhasil ditampilkan, film ini juga memiliki elemen drama yang mengaduk-aduk perasaan penonton. Rasa cemas, khawatir dan kesedihan seluruh penumpang dan keluarganya bisa terekspos dengan matang dan tidak lebay. Aku pastikan 40 menit terakhir saat "moment ikhlas dan pasrah" bakal menguras emosi sekaligus air mata pun bisa menetes dengan mudahnya. Yang sedikit mengganjal mungkin plot mengenai virusnya terasa dibuat buru-buru dan cepat menemukan solusi. Moment heroik yang dilakukan salah satu karakter semakin berasa kisah tersebut hanya terjadi dalam sebuah film saja.


Untuk jajaran pemain, Bapak 'Parasite' yang kembali tampil di film layar lebar, selalu berhasil menghidupkan karakternya. Namun highlight utama tentunya datang dari ensemble casts yang berada di dalam pesawat. Penampilan mereka berhasil membawa penonton yang duduk di kursi bioskop merasakan sensasi turbulensi mengerikan! Konflik emosional yang mereka tampilkan juga berhasil membuatku sesak dada.


Berasa jadi cucian gak sih para penumpang Sky Korea 501 ini?

Untuk segi visual, industri perfilman Korea Selatan semakin membuktikan mereka bisa terus maju dibandingkan negara-negara di Asia lainnya. Aku kira adegan turbulensinya itu efek CGI, ternyata dibuat sungguhan loh dengan menggunakan set kabin pesawat sungguhan dan bisa diputar hingga 360 derajat! Gokil banget! Departemen tata suara juga harus diberi tepuk tangan karena memberikan suara yang menggelegar sesuai porsi dan hampir setara dengan film TOP GUN: MAVERICK (2022) loh!
Overall, film EMERGENCY DECLARATION (2022) menurutku sukses menyajikan ketegangan insiden darurat di dalam pesawat yang tak hanya memacu adrenaline tapi memiliki elemen drama yang mengharukan! Keren!



[8.5/10Bintang]

Thursday, 3 February 2022

[Review] Moonfall: Ketika Bulan Menjadi Ancaman Berbahaya Bagi Planet Bumi



#Description:
Title: Moonfall (2022)
Casts: Halle Berry, Patrick Wilson, John Bradley, Michael Pena, Charlie Plummer, Kelly Yu, Donald Shuterland, Eme Ikwuakor, Carolina Bartczak, Maxim Roy, Stephen Bogaert
Director: Roland Emmerich
Studio: Lionsgate, Centropolis Entertainment, Huayi Brothers International, Huayi Tencent Entertainment International


#Synopsis:
Seorang fanatik teori konspirasi yaitu Dr. KC Houseman (John Bradley) menemukan sebuah keganjilan tentang bulan yang keluar dari orbit semestinya. Hal tersebut mengakibatkan jarak bulan dengan planet bumi semakin mendekat dan berpotensi menghantam permukaan bumi. KC pun berusaha untuk mengabarkan hal tersebut pada NASA dan pemerintah Amerika Serikat namun ia dianggap gila dan mengada-ngada. KC pun terpaksa membagikan kabar mengerikan tersebut melalui sosial media dan berimbas menimbulkan kepanikan massal.


Kabar yang disebar KC itu membuat mantan astronot NASA yaitu Brian Harper (Patrick Wilson) dan Jo Fowler (Halle Berry) langsung teringat akan peristiwa misterius yang pernah mereka alami sepuluh tahun lalu di luar angkasa. Keduanya melihat secara langsung sebuah energi aneh dari bulan yang hampir saja menyerang pesawat luar angkasa mereka. Bahkan kejadian mengerikan tersebut merenggut salah satu rekan mereka dan Brian dipecat dari NASA karena telah gagal menjalankan misi luar angkasa.



Seiring berjalannya waktu, bulan benar-benar semakin mendekat ke permukaan bumi. Hal tersebut mengakibatkan daya gravitasi semakin kuat dan menimbulkan air laut pasang secara mengerikan. Tak hanya itu saja, kepanikan massal semakin meluas dan terjadi penjarahan dimana-mana. Brian pun langsung mendatangi Dr. KC Houseman untuk meminta kejelasan tentang teori yang ia sebar di sosial media itu. Menurut teori KC, bulan merupakan sebuah megastruktur yang didalamnya terdapat sebuah kekuatan kosmik luar biasa dan kini sedang berusaha untuk melenyapkan kehidupan yang ada di planet bumi.



Fowler beserta dengan tim NASA dan pemerintahan pun langsung meminta bantuan pada Brian dan Dr. KC Houseman untuk mencari cara mengembalikan bulan pada orbitnya. Ketiganya pun bekerjasama dan meninggalkan keluarga mereka masing-masing demi menyelamatkan bumi dari hantaman bulan. Apa yang sebenarnya terjadi di bulan? Benarkan bulan berisikan sebuah kekuatan kosmik yang berpotensi menjadi ancaman besar bagi planet bumi?


#Review:
Sutradara spesialis film kiamat atau Apocalypse yaitu Roland Emmerich akhirnya come back dengan film terbarunya yang berjudul MOONFALL (2022). Lewat film terbarunya ini, Emmerich menyajikan kisah fiksi ilmiah tentang bulan yang siap menghantam permukaan bumi.


Untuk segi cerita dan premis, film MOONFALL (2022) memang lebih absurd dan diluar nalar banget dibandingkan dengan film-film bertema apocalypse lainnya. Bisa-bisanya kepikiran jika bulan yang selama ini berdampingan dengan bumi berubah menjadi ancaman mengerikan dan berpotensi jatuh ke permukaan bumi. Ditangan Roland Emmerich, film MOONFALL (2022) menjadi sebuah sajian film kiamat dengan memadukan berbagai macam bencana alam skala besar dan aksi perang bintang layaknya film-film STAR WARS, TRANSFORMERS dan MARVEL CINEMATIC UNIVERSE.



Seharusnya tak menjadi masalah karena film ini memang merupakan fiksi dan membuang jauh nalar manusia. Namun cara bercerita film ini serba mendadak dan buru-buru tanpa ada proses yang meyakinkan jika semua yang terjadi itu memang beneran terjadi. Emerich harus belajar banyak pada film DON'T LOOK UP (2021) nya Adam McKay tentang bagaimana sebuah film kiamat bercerita dengan sangat baik. Subplot yang membahas masing-masing keluarga dari KC, Brian dan Fowler pun tampil membosankan dan bikin ngantuk karena eksekusinya sangat dangkal sehingga tidak menimbulkan kepedulian dari para penontonnya.



Untuk segi visual, film MOONFALL (2022) memang sangat epic terutama saat berada di luar angkasa dan juga di dalam bulan. Namun untuk skala kiamat yang terjadi di permukaan bumi, efek CGI nya masih sangat terasa dan terlalu ugal-ugalan di beberapa bagian karena menampilkan paket komplit bencana alam. Kapan lagi coba melihat Tsunami raksasa seperti film SAN ANDREAS (2015), GEOSTORM (2017), 2012 (2009), GREENLAND (2020), ARMAGEDDON (1998) hingga THE DAY AFTER TOMORROW (2004) jadi satu kemudian dipadukan lagi dengan aksi kebut-kebutan mobil Lexus yang dikejar penjahat layaknya franchise FAST & FURIOUS dalam satu judul film layar lebar.
Untuk jajaran pemain, John Bradley, Patrick Wilson dan Halle Berry sudah memberikan penampilan maksimalnya dalam film ini meskipun naskah dan dialog yang mereka dapatkan tidak sebanding dengan apa yang telah mereka lakukan.


Overall, film MOONFALL (2022) dibuat terlalu ambisius dan berujung absurd oleh Roland Emmerich. Sangat disayangkan juga IMAX Experience dari film ini tidak bisa aku rasakan.



[6/10Bintang]