Saturday, 2 August 2025

[Review] Sihir Pelakor: Cerita Horror Dibalik Drama Perselingkuhan!



#Description:
Title: Sihir Pelakor: Sabdo Pandito (2025)
Casts: Neona Ayu, Marcella Zalianty, Fathir Muchtar, Asmara Abigail, Jared Ali, Hana Malasan, Indra Birowo, Sofia Yulina, Alfie Alfandy, Ruth Marini, Ara Sajisiwi, Fajar Aditya, Fadi Alaydrus
Director: Bobby Prasetyo
Studio: Starvision Plus


#Synopsis:
Rumah tangga pasangan suami istri yaitu Pak Edi Hasibuan (Fathir Muchtar) dan Ibu Jumiati (Marcella Zalianty) terlihat makmur dan bahagia bersama dengan kedua anak mereka yaitu Vita (Neona Ayu) dan Dwi (Jared Ali). Di kehidupan sehari-hari, Pak Edi disibukkan dengan pekerjaannya sebagai PNS. Sementara itu, Ibu Jumiati membuka usaha salon yang punya banyak pelanggan setia. Setiap akhir pekan, Vita dan Dwi lebih sering menghabiskan waktu bersama dengan ayahnya, karena ibu mereka semakin sibuk bekerja di salon.
Suatu hari saat akhir pekan, Vita diminta sang ayah untuk mengantarkan dan menemani Dwi ke pertandingan sepak bola. Saat Vita pulang sebentar ke rumah karena sakit perut, ia mendengar suara desahan asing dari kamar orangtuanya. Saat dibuka, Vita terkejut melihat ayahnya sedang bercumbu dengan seorang wanita berambut pendek. Pak Edi terkejut lalu mengejar Vita yang berlari menuju pintu rumah. Pak Edi mengancam dan menampar Vita agar tidak memberitahukan kejadian itu pada Ibu Jumiati. Gara-gara hal tersebut, Vita jadi jaga jarak pada sang ayah.
Tiga bulan kemudian, Pak Edi ditugaskan untuk dinas selama satu minggu ke Palangkaraya. Selama Pak Edi tidak ada di rumah, kehidupan Ibu Jumiati, Vita dan Dwi berjalan seperti biasa dengan rutinitas mereka masing-masing. Namun kecurigaan datang dari para tetangga karena Pak Edi ternyata sudah lebih dari satu tahun tidak pulang ke rumah. Ibu Jumiati kemudian tersadar jika memang suaminya itu tak pernah pulang semenjak pergi dinas ke Palangkaraya. Pak Burhan (Indra Birowo) dan istrinya yang tinggal di sebelah rumah awalnya mengira jika Ibu Jumiati dan Pak Edi sudah bercerai, tapi dugaan tersebut dibantah karena tidak ada perceraian sama sekali. Pak Burhan khawatir terjadi sesuatu dalam rumah tangga mereka. Ia menyarankan Ibu Jumiati menemui Ustadz Rahmat (Alfie Alfandy) untuk menanyakan tentang keanehan tersebut.
Keesokan harinya, Pak Edi tiba-tiba muncul di depan rumah dan disambut Dwi yang rindu akan sang ayah. Setelah Vita dan Dwi berangkat sekolah, Ibu Jumiati langsung menginterogasi dan kejelasan dari suaminya itu yang baru muncul setelah 1,5 tahun hilang tanpa kabar. Pak Edi hanya diam dan sibuk mencari sertifikat tanah di lemari yang akan ia gadaikan untuk modal usaha. Ibu Jumiati semakin kesal dan marah karena suaminya itu seenaknya saja datang dan mau mengambil warisan orangtuanya tanpa izin. Usai pertengkaran itu, Pak Edi kemudian pergi meninggalkan rumah.
Hari demi hari terus berlalu. Sepulang sekolah, Vita datang ke salon untuk bertemu ibunya. Saat tiba di sana, Vita terkejut melihat perempuan berambut pendek yang jadi selingkuhan ayahnya itu keluar dari salon. Perempuan tersebut bernama Rini (Asmara Abigail), salah satu pelanggan setia dari sang ibu. Malam harinya, Ibu Jumiati dan Vita mengalami serangkaian kejadian mistis di rumah. Foto pernikahan Ibu Jumiati dan Pak Edi tiba-tiba kacanya retak. Tak hanya itu saja, salon jadi sepi pelanggan. Para karyawan khawatir jika usaha salon milik Ibu Jumiati jadi target dari orang yang tidak suka dengan usaha mereka. Untuk membuktikan hal tersebut, Ibu Jumiati menunggu di salon sampai larut malam. Dugaan para karyawan ternyata benar. Ada orang yang sengaja menabur tanah kuburan di sekitar salon saat tengah malam. Saat diikuti, ternyata pelakunya adalah Pak Edi dan ia pergi dengan Rini.
Kejadian tersebut membuat Ibu Jumiati semakin kecewa, sakit hati dan juga kesal. Keesokan harinya, Ibu Jumiati dan Vita mendatangi tempat kerja Pak Edi untuk melaporkan perselingkuhan suaminya itu agar mendapat hukuman. Fakta mengejutkan terkuak yang dimana Pak Edi sudah menikah lagi dengan Rini dan melaporkan jika istri pertamanya, Ibu Jumiati sudah meninggal dua tahun yang lalu. Hal tersebut membuat Ibu Jumiati semakin emosi terhadap Pak Edi yang tega membuang dirinya dan juga kedua anaknya demi wanita lain.
Sementara itu, Vita terpaksa tidak bisa mengikuti ujian di sekolah karena tunggakan yang tak kunjung dibayar. Ia pun berinisiatif meminta pada sang ayah dengan mengikutinya diam-diam saat pulang ke rumah. Namun sayang, respon Pak Edi sangat buruk dan mengusir Vita agar tidak lagi mengganggu dirinya. Vita sakit hati dan kemarahannya dilampiaskan dengan mendatangi salon milik Rini. Pertengkaran pun tak terhindarkan. Rini berpura-pura disakiti sambil menangis gara-gara Vita. Pak Edi langsung melindungi Rini dan mengusir secara paksa Vita.
Waktu terus berlalu, berbagai kejadian mistis semakin sering mengganggu kehidupan Ibu Jumiati, Vita dan Dwi. Tak hanya itu saja, kondisi fisik dari Ibu Jumiati pun semakin melemah. Dengan bantuan Ustadz Rahmat, mereka bertiga diwajibkan memperkuat iman dan taqwa selama 40 hari berturut-turut agar ilmu hitam Sabdo Pandito Ratu yang digunakan Rini dan Pak Edi tak lagi menyerang mereka. Bagaimana nasib keluarga Ibu Jumiati selanjutnya?


#Review:
Rumah produksi Starvision Plus kembali hadir dengan film bergenre horror terbaru yang berjudul SIHIR PELAKOR (2025). Film ini diadaptasi dari salah satu episode di podcast mistis milik RJL 5 yang dipublikasikan pada tahun 2023 lalu. Sebelum masuk ke dalam ulasan lebih lengkap, penggunaan judul SIHIR PELAKOR (2025) menurutku punya daya tarik tersendiri untuk menarik perhatian penonton. Meskipun judulnya terkesan FTV banget, tapi di satu sisi cukup menjual karena fenomena kabar perselingkuhan dan pperebut suami orang semakin marak kita temukan di berbagai media. Apakah filmnya akan se-cheesy drama-drama pelakor FTV?


Untuk segi cerita, film SIHIR PELAKOR (2025) yang ditulis oleh Upi ini menghadirkan cerita tentang drama perselingkuhan dan orang ketiga dengan dibalut unsur horror. Mitos seputar gendam Sabdo Pandito Ratu yang digunakan karakter si pelakor untuk menggaet pria incarannya itu dikemas cukup menarik. Penjelasannya tentang mitos gendam tersebut dilakukan cukup singkat dan tetap mudah dipahami penonton. Elemen horror yang dihadirkan di film ini sebetulnya tidak menawarkan hal baru dan cenderung main aman saja. Untungnya, duet Bobby Prasetyo dan Upi dalam menggarap elemen drama rumah tangganya menurutku cukup mendominasi tapi eksekusinya penuh kejutan. Durasi 95 menit dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Upi untuk memperdalam background story dari masing-masing karakter. Dinamika konflik Ibu Jumati, Pak Edi dan Rini berhasil bikin greget serta memancing emosi penonton. Tak hanya itu saja, penonton juga bisa memberikan rasa empatinya terhadap karakter Ibu Jumiati, Vita dan Dwi saat ketiganya berjuang terbebas dari gangguan gaib kiriman Rini. Kedua anak dari Ibu Jumiati dan Pak Edi khususnya Vita juga mendapat pendalaman cerita yang mumpuni sebagai "korban" dari pisahnya rumah tangga orang tua.


Selain itu, Beberapa bagian cerita sebetulnya punya celah yang dapat dikembangkan lebih mendalam lagi. Contohnya eksplorasi background story dari karakter Rini dan Pak Edi yang masih bisa banget dilakukan. Namun keputusan untuk sedikit mengerem dan main aman di sini masih bisa aku maklumi, mengingat plot film ini bukan sepenuhnya bergenre drama. Mungkin jika film ini dibelokkan jadi full drama pasti bisa lebih menguras emosi penonton. Hahaha. Siapa sangka, Upi dan Bobby Prasetyo memberikan penutup cerita film SIHIR PELAKOR (2025) dengan cara yang menurutku sangat menyentuh perasaan penonton. Meskipun ayahnya sudah menghancurkan keluarganya sendiri, sang anak tetap peduli dan mau menemui ayahnya sendiri. Moment sedikit flashback ketika Vita dewasa mendatangi ayahnya duh! Bikin haru! Treatment Upi seperti ini semakin mengukuhkan jika ia sangat mencintai K-Pop dan juga K-Drama. Baguus!
Untuk jajaran pemain, tak heran rasanya sederet nama besar seperti Marcella Zalianty, Asmara Abigail dan Fathir Muchtar main film SIHIR PELAKOR (2025) ini. Penulisan skenario yang jempolan membuat ketiganya sangat leluasa menunjukkan kualitas akting terbaik. Marcella Zalianty berhasil menjadi sosok ibu dan juga istri yang disakiti oleh suaminya sendiri dengan sangat memukau. Range emosi, gesture dan tatapan mata penuh amarah yang dipendam tersampaikan dengan sangat baik penonton. Penampilan Asmara Abigail sebagai pelakor sukses membuatku terpukau juga. Ganjen dan genitnya bikin siapapun yang melihatnya pasti akan ikutan kesal. Auto masuk jajaran pemeran pelakor paling memorable dalam sejarah perfilman Indonesia hahaha! Kehadiran Neona Ayu surpsingly sangat mampu mengimbangi ketiga aktor seniornya. Sebagai seorang anak yang orangtuanya bercerai, amarah serta sikapnya terlalu real dan tidak berlebihan juga. Jajaran pemain pendukungnya pun tampil sesuai porsinya masing-masing serta punya pengaruh cukup signifikan terhadap keseluruhan cerita. Overall, film SIHIR PELAKOR (2025) tampil sangat solid, ngeri, bikin emosi sekaligus mengharukan sebagai drama perselingkuhan dibalut horror. Good job for Bobby Prasetyo, Upi and Starvision Plus!


[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment