Showing posts with label Animasi. Show all posts
Showing posts with label Animasi. Show all posts

Thursday, 19 June 2025

[Review] Elio: Serunya Cerita Tentang Mimpi Diculik Alien Yang Menjadi Kenyataan!

 


#Description:
Title: Elio (2025)
Casts: Yonas Kibreab, Zoe Saldana, Remy Edgerly, Brandon Moon, Brad Garrett, Jameela Jamil, Young Dilan, Jake T. Getman, Matthias Schweighöfer, Ana de la Reguera, Atsuko Okatsuka, Shirley Henderson, Naomi Watanabe, Brendan Hunt, Anissa Borrego, Shelby Young
Director: Madeline Sharafian, Domee Shi, Adrian Molina
Studio: Pixar Animation Studios, Walt Disney Pictures


#Synopsis:
Elio Solis (Yonas Kibreab) baru saja menjadi seorang yatim piatu usai kematian kedua orangtuanya. Elio kini tinggal bersama adik dari mendiang ibunya yaitu Olga Solis (Zoe Saldana), seorang mayor angkatan udara yang rela mengorbankan impiannya sebagai astronot demi merawat dan menjaga keponakannya itu. Saat mengunjungi tempat kerja bibinya dan museum dirgantara, Elio tak sengaja masuk ke ruang pameran pesawat ruang angkasa Voyager 1. Disana, Elio dibuat takjub saat mendengar misi menemukan kehidupan lain di luar angkasa. Sejak saat itulah, Elio semakin tertarik terhadap dunia antariksa dan luar angkasa.


Bertahun-tahun kemudian, Elio tumbuh menjadi remaja yang terobsesi dengan segala hal tentang antariksa termasuk alien. Yang lebih gilanya lagi, Elio punya cita-cita ingin diculik alien. Untuk mewujudkan impiannya itu, Elio berusaha mengirim sinyal komunikasi ke langit dan menyusuri setiap pinggir pantai dengan harapan bisa mendapat respon dari makhluk luar angkasa. Namun sayang, semua usahanya itu selalu gagal. Hingga suatu malam, Elio meminjam alat komunikasi milik Bryce (Young Dilan) dengan harapan jangkauan sinyal yang dikirimkan ke luar angkasa bisa lebih luas. Saat dicoba, Elio kembali gagal dan membuatnya diejek oleh teman dari Bryce yaitu Caleb (Jake T. Getman). Perkelahian pun tak terhindarkan hingga Elio mengalami lebam di bagian mata sebelah kiri.


Bibi Olga dibuat kesal saat mengetahui keponakannya itu berkelahi di pantai saat malam hari. Elio pun terpaksa ia bawa ke tempat kerja agar bisa diawasi lebih ketat lagi. Saat menunggu di ruangan kerja Bibi Olga, Elio tak sengaja mendengar obrolan di pertemuan darurat angkatan udara perihal temuan dari seorang ahli teori konspirasi yaitu Gunther Melmac (Brendan Hunt) yang mengatakan jika makhluk di luar angkasa telah merespon pesan yang dikirim pesawat Voyager 1 pada tahun 1977 silam. Namun sayang, semua teori tersebut dibantah oleh Olga dan para ilmuwan disana. Mereka tidak mempercayai tentang adanya alien atau mahkluk luar angkasa lain yang berusaha berkomunikasi dengan planet bumi.
Mendengar teori yang diucapkan Melmac, membuat Elio sangat senang. Ia langsung menyelinap masuk ke ruang rapat lalu menggunakan perangkat komunikasi milik Melmac untuk merespon pesan yang diyakini berasal dari alien.


Gara-gara hal tersebut, seketika listrik di pangkalan militer padam dan Bibi Olga nyaris saja kehilangan pekerjaannya. Karena muak dan semakin kewalahan menghadapi keponakannya yang sulit diatur, Bibi Olga kemudian memasukkan Elio ke camp perkemahan dengan harapan Elio bisa lebih disiplin dan meninggalkan semua obsesinya terhadap alien.
Selama berada di perkemahan, Elio tetap saja berusaha mengirimkan sinyal komunikasi ke langit agar alien menculiknya. Hingga suatu ketika saat tengah malam, Elio yang bersembunyi di pinggir pantai karena dikejar anak-anak nakal, melihat cahaya yang sangat besar dari langit. Cahaya tersebut rupanya sebuah pesawat alien yang datang untuk menjemput Elio. Di sisi lain, Bibi Olga menerima pesan-pesan aneh di semua perangkat elektronik pangkalan militer yang isinya menanggapi pesan kiriman Elio. Tak lama setelah itu, Elio benar-benar pergi naik pesawat alien tersebut.


Saat berada di dalam pesawat luar angkasa, Elio disambut oleh sebuah superkomputer cair bernama OOOOO (Shirley Henderson) yang akan membawa Elio menuju planet Communiverse. Setibanya disana, Elio disambut penuh suka cita oleh para alien perwakilan atau Ambassador dari planet-planet lain dari seluruh alam semesta. Para Ambassador sangat meyakini jika Elio adalah perwakilan dari planet bumi yang menciptakan pesawat Voyager 1. Hal tersebut membuat Elio kebingungan, mengingat dirinya hanyalah seorang remaja yang sangat terobsesi dengan luar angkasa.




Sementara itu, para Ambassador dari berbagai planet yang ada di Communiverse menggelar pertemuan darurat secara mendadak untuk membahas perihal Lord Grigon (Brad Garrett), seorang panglima perang kejam yang terobsesi ingin menjadi anggota sekaligus memimpin Communiverse. Namun karena keputusan seluruh Ambassador yang masih menolaknya, Lord Grigon mengancam akan mengambil alih Communiverse secara paksa dengan mendatangkan seluruh pasukannya. Para Ambassador ketakutan dengan rencana tersebut dan secepatnya harus segera meninggalkan Communiverse. Hal berbanding terbalik justru datang dari Elio. Ia mengajukan diri akan bernegosiasi pada Lord Grigon dan membujuknya untuk tidak berambisi ingin mengambil alih kekuasaan di Communiverse. Rencana tersebut sangat didukung oleh para Ambassador. Mereka kagum terhadap sikap Elio yang pemberani dan tak pantang takut dalam menghadapi Lord Grigon. Sebelum memulai proses negosiasi, OOOO menciptakan kloning dari Elio untuk menggantikan sementara Elio di bumi selama menjalankan tugasnya di Communiverse.


Keesokan harinya, Elio terbang menuju pesawat luar angkasa Lord Grigon. Tiba di sana, proses negosiasi tak sesuai dengan harapan. Elio justru membuat marah Lord Grigon dan akhirnya ia dimasukkan ke sel tahanan. Sementara itu, kloning Elio yang ada di bumi sangat berbanding terbalik dengan Elio versi asli. Hal tersebut membuat Bibi Olga bahagia karena keponakannya itu tidak lagi tertarik akan luar angkasa dan juga alien. Saat Elio asli berusaha melarikan diri dari sel tahanan, ia tak sengaja bertemu dengan anak dari Lord Grigon yaitu Glordon (Remy Edgerly) yang selama ini sedang dipersiapkan sebagai alat perang terbaru dan tercanggih yang pernah ada. Elio kemudian punya ide untuk menggunakan Glordon sebagai alat untuk tawar-menawar dengan Lord Grigon agar pergi dari Communiverse dengan damai dan tanpa konflik. Bagaimana nasib Elio dan planet Communiverse selanjutnya?



#Review:
Disney Pixar kembali hadir memeriahkan early summer tahun ini dengan merilis film animasi terbaru berjudul ELIO (2025). Film ini disutradarai oleh tiga nama besar animator Hollywood yang sukses lewat beberapa film panjang dan film pendek animasi Pixar seperti COCO (2017), TURNING RED (2021) dan BURROW (2024).


Untuk segi cerita, film ELIO (2025) menghadirkan plot tentang keluarga dan juga persahabatan yang dibungkus dengan sci-fi luar angkasa. Bagi penonton yang ketika masa kecil dan remajanya sangat tergila-gila dengan dunia antariksa (sepertiku), pasti akan jatuh hati dan terpukau dengan apa yang disajikan oleh film ELIO (2025) ini. Development character dari Elio Solis terasa relatable dengan anak-anak yang merasa sendirian dan tidak pernah mendapat tempat nyaman untuk mengekspresikan diri. Pada paruh awal film inilah, plot journey dari Elio semakin menarik dengan sentuhan sci-fi yang eksekusinya terasa seperti tribute untuk film-film sci-fi legendaris Hollywood. Seiring berjalannya durasi, plot cerita yang semula tentang proses pencarian jati diri serta obsesi untuk melarikan diri dari kenyataan, pada akhirnya memberikan moral value pada penonton dalam menghargai "rumah" dan orang-orang disekitarnya. Main value yang disampaikan oleh film ini sebetulnya sudah sangat berhasil divisualkan dengan luar biasa. 


Namun di pertengahan film, plot dan pendalaman cerita dari planet Communiverse beserta para Ambassador yang ada disana hanya sebatas pelengkap saja dan tidak dieksplor lebih jauh lagi. Untungnya, relationship antara Elio dengan Bibi Olga menjadi nilai lebih tersendiri dalam film ini. Meskipun Elio bukanlah anak kandungnya, Bibi Olga tetap mengambil peran sebagai orangtua pengganti untuk Elio dan menjaganya dengan penuh tanggung jawab. Terdapat dua moment sangat mengharukan antara Elio dengan Bibi Olga yang mereflesikan tentang "just the way you are" dan "rumah". Dinamika emosional juga turut hadir lewat hubungan antara Lord Grigon dengan anaknya Glordon. Moment of truth dan saling jujur antara mereka berdua yang kemudian divisualkan dengan kebiasaan seekor kepompong di akhir film sukses membuatku kembali meneteskan air mata. Lagi dan lagi, Disney Pixar selalu berhasil menyajikan film animasi yang tak cuma menghibur dengan visual spektakulernya, tapi tetap memiliki hati dan perasaan di setiap filmnya!
Jajaran aktor pengisi suara di film ELIO (2025) juga tampil gemilang dengan ciri khasnya masing-masing. Yonas Kibreab, Zoe Saldana dan Remy Edgerly menjadi terfavorit karena chemistry mereka bertiga sangat kuat dan saling melengkapi satu sama lain. Untuk urusan visual juga, Disney Pixar memang tak perlu dikomentari lebih jauh. Sudah jelas berada di level yang memuaskan. Overall, film ELIO (2025) adalah bukti nyata hal-hal sederhana pun bisa diolah menjadi sajian film animasi yang bagus dan berkesan!


[9/10Bintang]

Saturday, 22 March 2025

[Review] Jumbo: Petualangan Don Dan Kawan-Kawan Menghadirkan Pentas Ksatria Dan Pulau Gelembung!

 


#Description:
Title: Jumbo (2025)
Casts: Prince Poetiray, Quinn Salman, Graciella Abigail, Yusuf Ozkan, M. Adhiyat, Angga Yunanda, Bunga Citra Lestari, Ariel Noah, Ratna Riantiarno, Kiki Narendra, Cinta Laura Kiehl, Ariyo Wahab, Rachel Amanda, Aci Resti, Muzakki Ramdhan, Ali Fikry, Den Bagus Satrio Sasono
Director: Ryan Adriandhy
Studio: Visinema Studios, Springboard, Anami Films


#Synopsis: 
Don (Prince Poetiray) dikenal sangat menyukai dongeng dan juga musik. Dongeng kesukaannya yaitu Ksatria dan Pulau Gelembung yang ditulis oleh mendiang Ayah (Ariel Noah) dan Ibunya (Bunga Citra Lestari) yang telah tiada. Satu-satunya peninggalan dari mereka yaitu buku dongeng Ksatria dan Pulau Gelembung yang kini menjadi buku kesayangan Don dan sang nenek (Ratna Riantiarno).



Suatu hari, anak-anak di Kampung Seruni mendengar kabar pengumuman tentang lomba dan pentas seni yang akan digelar dalam waktu dekat. Atta (M. Adhiyat) yang memiliki bakat merakit alat elektronik tertarik untuk ikutan pentas tersebut karena jika ia menang, bisa mendapatkan hadiah uang tunai yang nantinya bisa dipakai untuk berobat kakaknya, Acil (Angga Yunanda) ke rumah sakit. Namun sayang, saat Atta tiba di booth, pendaftaran peserta sudah ditutup. Selain Atta, ternyata Don juga tertarik mengikuti lomba tersebut. Rencananya, Don akan mementaskan dongeng Ksatria dan Pulau Gelembung dengan dibantu kedua temannya yaitu Mae (Graciella Abigail) dan Nurman (Yusuf Ozkan). Keberuntungan berpihak pada Don. Panitia membuka satu slot peserta karena ada satu peserta mengundurkan diri. Otomatis, Don yang masih ada disana langsung diterima menjadi peserta terakhir untuk mengikuti perlombaan.
Don, Mae dan Nurman langsung menyusun rencana dan berbagi ide agar pentas dongeng Ksatria dan Pulau Gelembung mereka bisa memukau banyak orang. Ketiganya berkumpul di gudang yang sudah lama kosong yang sering dijadikan basecamp untuk berkumpul. Don menjadi pemeran Ksatria dan dituntut harus bisa menyanyi. Mae mendapat tugas untuk melatih vokal Don sekaligus membuat kostum, lalu Nurman mendapat tugas untuk membuat properti pentas.


Sementara itu, Atta kesal dan marah melihat Don yang beruntung bisa ikut lomba dibandingkan dirinya. Atta pun langsung untuk mengambil buku dongeng milik Don agar pentasnya tidak jadi tampil. Don histeris dan panik buku kesayangannya itu diambil oleh Atta. Saat mereka berusaha mencari cara agar bisa mendapatkan kembali buku dongeng itu, Don, Mae dan Nurman tiba-tiba melihat penampakan seorang perempuan muncul dari gudang. Perempuan kecil itu bernama Meri (Quinn Salman) yang memiliki kekuatan ajaib. Meri sendiri serta sudah lama menghuni gudang disana usai kehilangan Ayah (Ariyo Wahab) dan Ibunya (Cinta Laura Kiehl). Meri akhirnya berani menampakkan diri pada Don, Mae dan Nurma untuk meminta pertolongan mencari keberadaan ayah dan ibunya yang tiba-tiba menghilang.


Don dan kedua temannya bersedia membantu Meri asalkan Meri mau membantu mereka bertiga untuk mendapatkan buku dongeng yang diambil Atta. Mereka berempat kemudian sepakat dan akan saling membantu satu sama lain. Dengan kekuatan ajaibnya, Meri berhasil mendapatkan kembali buku dongeng yang diambil Atta. Setelah itu, Don meminta bantuan sekali lagi pada Meri untuk ikut lomba pementasan dongeng Ksatria dan Pulau Gelembung. Meri pun bersedia karena Don sudah berjanji akan menolongnya untuk mencari ayah dan juga ibunya. Meri pun ikut membantu Don, Mae dan Nurma mendapatkan banyak uang dengan mengikuti berbagai lomba menarik menjelang acara pentas seni. Uang yang mereka dapatkan kemudian dipakai untuk membeli perlengkapan kostum dan properti. Meri pun bersedia bertransformasi menjadi manusia selama acara pentas agar tidak menimbulkan kecurigaan. Selama menjadi manusia, Meri diajak untuk duet bersama Don menyanyikan lagu yang tersembunyi di halaman terakhir buku dongeng Ksatria dan Pulau Gelembung.


Kehadiran Meri berhasil membawa pentas seni Ksatria dan Pulau Gelembung milik Don menjadi juara pertama. Pihak penyelenggara pun meminta Don, Meri, Mae dan Nurman untuk pentas lagi di malam selanjutnya. Setelah selesai, Meri menagih janji pada Don untuk mencari orangtuanya. Namun Don malah mengulur waktu dengan alasan mereka harus tampil sekali lagi atas permintaan pihak panitia lomba. Mendengar hal tersebut membuat Meri kesal sekaligus sedih. Janji yang sudah disepakati malah diingkari oleh Don. Pertengkaran tersebut diam-diam diketahui oleh Atta dan langsung pulang ke rumah untuk memberitahu kakaknya. Tiba di rumah, Atta melihat sang kakak sedang berbincang dengan Kepala Desa Seruni yaitu Pak Rusli (Kiki Narendra) yang menawarkan pekerjaan. Mendengar penjelasan dari Atta membuat Acil terkejut dan menganggap adiknya itu hanya bercanda saja.


Usai mendengar sosok hantu yang menghuni gudang kosong, Pak Rusli mengajak Acil dan Atta ke gudang kosong tempat latihan Don, Mae dan Nurman sekaligus tempat persembunyian Meri. Setibanya disana, Pak Rusli sudah punya rencana yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Bagaimana nasib Meri selanjutnya? Apakah Don, Mae dan Nurman tetap tampil meskipun tanpa bantuan Meri?


#Review:
Setelah penantian panjang selama lebih dari lima tahun, akhirnya Visinema Studios siap menayangkan film animasi JUMBO (2025) di bioskop Indonesia pada moment Libur Lebaran tahun ini! Sedikit throwback, gaung proses produksi film JUMBO (2025) ini sendiri sudah terdengar sejak awal tahun 2020 lalu. Usai menggarap film animasi NUSSA (2021) bersama dengan rumah produksi The Little Giantz, Visinema Studios kemudian langsung mengerjakan film JUMBO (2025) yang resmi dimulai pada awal 2021.


Ketika Pandemi CoVid-19 melanda dunia, proses produksi film JUMBO (2025) terpaksa mengalami penundaan. Sisi positifnya, sang sutradara sekaligus Head of Animation Development dari Visinema Studios yaitu Ryan Adriandhy menjadi lebih leluasa untuk terus memoles film animasi panjang perdananya ini. Lima tahun berlalu, film JUMBO (2025) akhirnya melangsungkan Gala Premiere yang sukses digelar pada Kamis, 13 Maret 2025 kemarin di Cinema XXI Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan. Acara berlangsung sangat meriah, lobby luar dan dalam bioskop dihiasi properti film-film JUMBO (2025) serta tersedianya photobooth bagi tamu undangan. Antusias para tamu undangan dari rekan-rekan media sampai kalangan aktor pun semakin meriah saat memasuki malam hari.




Hal menarik diungkapkan oleh sang sutradara saat sesi press conference fim JUMBO (2025). Ryan Adriandhy beserta 400 lebih kreator dan animator lokal asli Indonesia sangat lega dan bahagia akhirnya film yang dikerjakan dalam lima tahun terakhir ini bisa segera dinikmati oleh seluruh penonton di Indonesia. Lebih lanjut, ide dan inspirasi cerita film JUMBO (2025) ini berasal dari masa kecil sang sutradara bersama orang-orang terdekatnya termasuk persahabatan dengan teman-teman sebayanya. Hal menarik lainnya datang dari pengisi suara karakter utama Don yaitu Prince Poetiray yang mengaku jika dirinya memiliki banyak kesamaan dengan Don. Prince dan juga Don sangat percaya diri, antusias dan pantang menyerah. Selain itu, keduanya pun sama-sama memiliki bakat dalam bernyanyi. Pengisi suara karakter Meri yaitu Quinn Salman juga sangat senang bisa menjadi bagian dari film JUMBO (2025) ini karena sejak kecil ia punya impian ingin menjadi voice aktor untuk film animasi.



Untuk segi cerita, film JUMBO (2025) menghadirka cerita yang sederhana tentang persahabatan anak-anak yang dibalut dengan fantasi magis. Sang sutradara berhasil memotret kehidupan sehari-hari bocil-bocil era tahun 90an yang lebih banyak meluangkan waktu bermain diluar dan berinteraksi satu sama lain. Keputusan Ryan Adriandhy mengambil latar waktu di era 90an adalah hal yang tepat, efek nostalgia terasa sangat kuat dan generasi milenial ketika masih bocil memang belum terpapar kecanggihan gadget dan sosial media seperti generasi Gen Z dan Alpha saat ini. Sepanjang petualangan Don dalam mewujudkan dongengnya menjadi sebuah pentas seni juga memberikan moral value yang sangat powerful tentang bagaimana solidaritas, ingkar janji dan pentingnya saling mendengarkan satu sama lain dalam sebuah pertemanan. Subplot tambahan yang tak kalah menarik datang dari sosok villain yang merepresentasikan tentang perilaku dzolim demi kepentingan pribadi. Cara penyampaiannya pun surprisingly sangat ringan dengan balutan unsur magical, padahal jika hadir dalam live action, subplot ini akan jadi horror banget vibes nya haha.


Lima babak yang disajikan oleh film JUMBO (2025) berjalan sangat mulus dan saling melengkapi satu sama lain. Setiap karakter yang muncul mendapat pendalaman karakter dan cerita yang bagus. Moment-moment emosional yang mereka tampilkan juga selalu berhasil membuatku terharu. Menonton film JUMBO (2025) di bioskop sungguh menjadi sebuah pengalaman yang sangat mengesankan. Akhirnya Indonesia punya lagi film animasi yang BAGUS dan sudah setara dengan film-film animasi kelas Hollywood!
Untuk jajaran pemain, Prince Poetiray, Quinn Salman, Graciella Abigail, Yusuf Ozkan dan M. Adhiyat berhasil menghidupkan Don dan kawan-kawan dengan sangat maksimal! Ekspresi, gesture dan emosi yang mereka keluarkan bisa dirasakan oleh penonton. Lagu Selalu Ada Di Nadimu versi Don dan Meri saat pentas harus segera dirilis! Eargasm dan berhasil membuatku terharu di adegan lagu ini! Para pengisi suara dari kalangan aktor dewasa seperti Ariel Noah, Bunga Citra Lestari, Ratna Riantiarno, Kiki Narendra sampai Aci Resti dan Rachel Amanda yang mencuri perhatian juga sukses melengkapi keindahan film JUMBO (2025).

OST Film JUMBO (2025) klik di sini

Untuk urusan visual, film JUMBO (2025) menampilkan visual animasi yang sangat memuaskan dan memanjakan mata penonton di bioskop. Mungkin jika film ini menggunakan dialog full bahasa Inggris, pasti akan banyak yang mengira buatan Hollywood. Setelah film NUSSA (2021), Visinema lagi dan lagi memberikan benchmark baru dan standar sangat tinggi untuk kualitas film animasi di Indonesia. Harus ditonton di bioskop rame-rame bareng keluarga, sahabat, kerabat di moment libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah! Totally highly recommended!


[9.5/10Bintang]

Thursday, 10 October 2024

[Review] The Wild Robot: Ketika Robot Canggih Jadi Induk Seekor Angsa!

 


#Description:
Title: The Wild Robot (2024)
Casts: Lupita Nyong'o, Kit Connor, Pedro Pascal, Boone Storme, Catherine O'Hara, Bill Nighy, Stephanie Hsu, Mark Hamill, Matt Berry, Ving Rhames, Alexandra Novelle, Raphael Alejandro
Director: Chris Sanders
Studio: Dreamworks Animation, Universal Pictures


#Synopsis:
Pesawat kargo yang mengangkut robot-robot produksi Universal Dynamics terkena cuaca badai dahsyat dan menyebabkan enam robot terjatuh ke sebuah pulau tak berpenghuni. Salah satu robot yaitu Rozzum Unit 7134 (Lupita Nyong'o) tak sengaja aktif karena tombol aktivasinya ditekan oleh hewan-hewan liar yang ada disana. Robot produksi Universal Dynamics tersebut diciptakan untuk sepenuhnya membantu segala aktifitas manusia. Ketika Rozz sudah aktif, otomatis ia mencari tuannya untuk menjalankan tugas. Namun sayang, Rozz tak menemukan satu manusia pun di planet tersebut. Ia hanya melihat banyak hewan liar berkeliaran disana. Karena tidak memiliki kemampuan dalam bahasa binatang, Rozz kemudian melakukan analisa dan menerjemah semua bahasa binatang selama beberapa hari agar ia bisa berkomunikasi dengan hewan-hewan penghuni pulau tersebut.



Meskipun kini ia sudah bisa berkomunikasi dengan hewan, namun Rozz tetap tidak bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal. Ia pun memutuskan untuk pulang ke Headquarters Universal Dynamics dengan cara mengirimkan sinyal agar dapat segera dijemput. Namun saat melakukan hal tersebut, Rozz terjatuh dari ketinggan dan menimpa sarang burung angsa. Kejadian tak sengaja tersebut menyebabkan induk angsa mati dan beberapa telur pecah. Rozz langsung memindai sarang dan berhasil menemukan 1 telur yang tidak pecah. Ia pun langsung menyelamatkan telur tersebut agar tidak terjatuh atau hancur sia-sia lagi.



Disaat yang bersamaan Rozz harus berhadapan dengan seekor rubah yang berusaha memakan telur angsa tersebut. Rubah tersebut berhasil dihentikan usai Rozz bisa berkomunikasi dengannya. Rubah yang bernama Fink (Pedro Pascal) itu kemudian berjanji akan tidak akan memakan telur tersebut dan akan membantu Rozz untuk merawat telur sampai menetas. Tak lama setelah itu, telur tersebut menetas dan muncul seekor angsa kecil. Rozz seketika menjadi sosok induk bagi angsa tersebut. Hampir kemanapun Rozz pergi angsa kecil itu selalu mengikutinya. Melihat tingkah lucu dari Rozz dan angsa kecil tersebut membuat Fink tertawa. Seekor Opposum (Catherine O'Hara) beserta anak-anaknya kemudian menjelaskan jika sifat alamiah seekor angsa yang baru menetas akan menganggap sosok pertama yang dilihatnya itu adalah induk atau ibunya. Meskipun Rozz adalah seorang robot, angsa kecil tersebut tetap menganggapnya sebagai induk. Fink pun memanfaatkan kemampuan Rozz untuk membantunya membangun sebuah shelter dengan alasan sebagai tempat tinggal bagi angsa kecil dan dirinya di hutan. Setelah itu, mereka bertiga tinggal di shelter tersebut. Angsa kecil tersebut kemudian diberi nama Brightbill (Boone Storme).



Seiring berjalannya waktu, Brightbill (Kit Connor) tumbuh menjadi angsa yang sehat dan juga besar. Namun sayang, tumbuh kembang Brightbill yang selama ini dibesarkan oleh Rozz membuatnya kehilangan jati diri sebagai seekor angsa. Brightbill tidak bisa berenang dan juga terbang. Bahkan perilaku sampai pola pikirnya semakin serupa dengan Rozz ketimbang angsa pada umumnya. Hal tersebut membuat Brightbill mendapat bully dari kawanan angsa yang ada di rawa. Mereka tak menyangka jika bisa melihat secara langsung sosok Brightbill yang dibesarkan oleh monster robot. Meskipun diperlakukan buruk, Rozz selalu berusaha melindungi Brightbill setiap saat. Namun sayang, kemunculan Rozz di rawa tersebut menimbulkan kekacauan. Brightbill memutuskan ingin menjadi seekor angsa seutuhnya dan hidup di habitat aslinya.




Seiring berjalannya waktu, Brightbill perlahan mulai bisa berenang dan juga terbang berkat belajar dari angsa senior Longneck (Bill Nighy) dan juga elang Thunderbolt (Ving Rhames). Brightbill pun memutuskan untuk ikut bermigrasi dengan kawanan angsa sebelum memasuki musim dingin. Disisi lain, kondisi Rozz perlahan mulai menurun karena kehabisan daya energi. Ia dilanda kebingungan antara tetap tinggal di pulau sampai Brightbill kembali atau menyalakan sinyal untuk kembali pulang ke Headquarters Universal Dynamics. Sebelum baterai dalam tubuhnya habis, Rozz menyelamatkan hewan-hewan yang terjebak badai salju ekstrim dan berlindung di shelter yang ia bangun bersama dengan Fink dan Brightbill.
Setelah selesai musim dingin, hewan-hewan yang berhasil diselamatkan dan tinggal di shelter merasa sangat bersyukur atas apa yang dilakukan oleh Rozz tersebut.


Tak lama setelah itu, Brightbill dan kawanan angsa lainnya kembali ke pulau. Longneck dan kawanan angsa menganggap Brightbill sebagai pahlawan karena berhasil mengawal mereka kembali ke pulau dengan selamat, meskipun sempat berurusan dengan robot-robot pengusir hama yang ada Headquarters Universal Dynamics. Namun sayang, sebelum bertemu dengan Brightbill, Rozz sudah mengirimkan sinyal untukp pulang dan tak lama setelah itu ia dijemput oleh Vontra (Stephanie Hsu), awak pesawat dari Universal Dynamics yang akan melakukan reset kepada Rozzum Unit 7134. Namun setelah mengetahui Brightbill telah kembali, Rozz pun membatalkan untuk pulang dan bergegas pergi menemui Brightbill. Vontra langsung mengejarnya dan dibantu oleh kawanan robot untuk menangkap Rozz.
Bagaimana nasib selanjutnya dari Rozz? Apakah ia akan sepenuhnya menjadi robot pelindung bagi habitat hewan di pulau atau terpaksa kembali ke Headquarters Universal Dynamics?



#Review:
Memasuki empat bulan terakhir di tahun 2024, industri perfilman Hollywood selalu memiliki amunisi andalan film-film yang potensial untuk berlaga di Academy Awards tahun depan. Kali ini sebuah film animasi produksi Dreamworks Animation Studios berjudul THE WILD ROBOT (2024) yang digadang-gadang sebagai salah satu kandidat terkuat untuk menyabet piala Oscars Best Animated Feature setelah film produksi kompetitornya yaitu INSIDE OUT 2 (2024).


Aku berkesempatan hadir pada special screening film THE WILD ROBOT (2024) yang sukses digelar oleh UIP Pictures Indonesia, Universal Pictures Indonesia dan WatchmenID pada Sabtu, 5 Oktober 2024 lalu di Cinema XXI Gandaria City, Jakarta Selatan.
Untuk segi cerita, film animasi THE WILD ROBOT (2024) ini diadaptasi dari buku karya Peter Brown yang pertama kali dirilis pada tahun 2016 lalu. Plot yang dihadirkan pun surprisingly membuatku takjub tentang bagaimana kecanggihan teknologi di masa depan yang berdampingan dengan kehidupan alam liar. Semua interaksi antara robot dan hewan-hewan liar yang terjadi dalam film ini terasa believable. Penonton bisa merasakan rasa cinta dan tulus dari sebuah robot dalam merawat seekor angsa dari nol sampai bisa menggapai impiannya. Moment kebersamaan antara Rozz, Brightbill dan Fink selalu berhasil membuat penonton tertawa. Namun tak sedikit juga interaksi mereka bertiga ini menciptakan suasana haru, sampai membuatku berkata dalam hati "gila ya, sebuah robot dan hewan pun sebetulnya memiliki perasaan yang sangat tulus, bahkan jauh lebih besar ketimbang manusia sekalipun". Chris Sanders selaku sutradara berhasil memanusiakan karakter robot Rozz sebagai sosok ibu yang luar biasa untuk Brightbill. Effort yang dilakukannya sangat maksimal dari awal sampai akhir film. Bahkan tak disangka-sangka, perasaan rapuh, sedih dan hampa dari Rozz ketika ditinggal Brightbill tersampaikan dengan baik pada penonton. Jujur, pada part ini, aku sampai baper melihat Rozz yang ditinggal Brightbill. Huhuhu!
Selain relationship antara induk dengan anaknya, film THE WILD ROBOT (2024) juga memberikan gambaran tentang dunia alam liar yang sangat realistis. Tingkah laku hewan-hewan disini sama persis dengan kehidupan sesungguhnya. Seperti mamalia opposum yang punya keunikan sering pura-pura mati, rubah yang licik dan tak punya teman, berang-berang yang punya semangat gigih dan optimisme tinggi dalam mewujudkan ambisnya dan masih banyak lagi hewan lainnya yang punya pesonanya masing-masing.


Untuk jajaran aktor pengisi suara, film THE WILD ROBOT (2024) punya ensemble cast yang sangat luar biasa. Lupita Nyong'o terlalu luar biasa dalam menghidupkan robot Rozzum. Dinamika perubahan sikap serta intonasi suaranya sukses membuatku terpukau. Tak heran jika beliau ini masuk jajaran aktris Hollywood terbaik di era modern. Papi Pedro Pascal juga surprisingly bagus juga dalam menyuarakan Fink si rubah cerdik. Malah di beberapa bagian, aura Pedro Pascal nya tidak terasa sama sekali, malah seperti suara teenager. Keren! Yang selanjutnya yaitu duo Boone Storme dan "Nick" Kit Connor yang begitu apik menyuarakan karakter Brightbill. Semangat serta ambisnya itu bisa tersampaikan dengan maksimal kepada penonton. Tak heran jika para pemain di film ini terasa sangat saling melengkapi satu sama lain. Gokil!
Untuk urusan visual, film THE WILD ROBOT (2024) menghadirkan animasi yang sangat fresh, unik dan tidak membosankan. Hampir sepanjang film, visualisasi kehidupan di alam liar dalam film ini seperti lukisan bergerak. Indah banget! Menurutku visual THE WILD ROBOT (2024) terasa lebih memukau ketimbang film-film animasi produksi kompetitor dan Spider-Verse sekalipun. Scoring dan alunan musik yang mengiringi setiap adegan film juga semakin memperlengkap keindahan dari film ini.
Overall film THE WILD ROBOT (2024) otomatis jadi salah satu film animasi Hollywood terbaik yang pernah dibuat sejauh ini. Aku sangat ikhlas jika di kompetisi Oscars tahun depan, film ini mendapat gelar Best Animated Feature. Bagus!


[9.5/10Bintang]

Sunday, 7 July 2024

[Review] Despicable Me 4: Hadirnya Musuh Terbaru Dari Keluarga Gru dan Megaminions!



#Description:
Title: Despicable Me 4 (2024)
Casts: Steve Carell, Kristen Wiig, Miranda Cosgrove, Dana Gaier, Madison Polan, Pierre Coffin, Will Ferrell, Joey King, Sofia Vergara, Stephen Colbert, Chloe Fineman, Steve Coogan, Chris Renaud
Director: Chris Renaud
Studio: Universal Pictures, Illumination


#Synopsis:
Kebahagiaan rumah tangga Gru (Steve Carell) dengan Lucy (Kristen Wiig) semakin lengkap usai kehadiran anak pertama mereka yang diberi nama Gru Jr. Margo (Miranda Cosgrave), Edith (Dana Gaier) dan Agnes (Madison Polan) ikut senang dengan kehadiran adik laki-laki mereka. Sejak saat itulah, Gru memutuskan untuk fokus bersama keluarganya ketimbang menjalankan tugasnya sebagai agent di Anti Villain League (AVL).


Namun sayang, kebahagiaan Gru sebagai ayah baru tersebut harus terusik setelah mendapat kabar dari pimpinan AVL yaitu Silas Ramsbottom (Steve Coogan) yang meminta Gru dan keluarganya untuk segera meninggalkan rumah mereka. Hal tersebut berkaitan dengan salah satu tahanan dari AVL yaitu Maxime Le Mal (Will Ferrell) berhasil melarikan diri dan mengincar Gru untuk balas dendam. Maxime sakit hati dan merasa dipermalukan oleh Gru ketika reuni di sekolah mereka yaitu Lycee Pas Bon. Kala itu, Maxime yang bereksperimen terhadap tubuhnya dengan menggunakan serangga kecoa berhasil ditangkap oleh Gru dan agent TVM karena dianggap berbahaya untuk dunia.


Gru, Lucy dan keempat anak mereka akhirnya diungsikan ke komplek perumahan tersembunyi milik AVL di Mayflower. Setibanya disana, Silas mewajibkan keluarga Gru untuk menggunakan identitas baru yang sudah disediakan oleh tim AVL agar tidak ketahuan oleh orang lain. Disisi lain, para Minions (Pierre Coffin) yang berada di rumah keluarga Gru diungsikan ke kantor pusat AVL sampai situasi kondusif. Silas pun memilih lima Minions yaitu Mel, Gus, Tim, Jerry dan Dave untuk dijadikan bahan eksperimen penggunaan serum yang akan memberikan mereka kekuatan super layaknya superhero. Kelima Minions tersebut nantinya bertransformasi menjadi lima Megaminions.


Tiba di Mayflower, keluarga Gru tinggal bersebelahan dengan Poppy Prescott (Joey King), seorang remaja perempuan yang sangat terobsesi untuk menjadi penjahat dan menginginkan masuk ke sekolah Lycee Pas Bon. Tak hanya itu saja, Poppy pun langsung mengenali sosok Gru yang selama ini dikenal sebagai penjahat besar yang sulit dikalahkan oleh siapapun. Poppy mengancam akan membongkar identitas keluarga Gru yang bersembunyi di Mayflower jika Gru tidak membantunya untuk mendapatkan maskot kesayangan milik kepala sekolah Lycee Pas Bon yaitu Übelschlecht (Chris Renaud).
Karena tak ingin keluarga nya terancam dalam bahaya, Gru terpaksa bersedia membantu Poppy untuk mendapatkan maskot tersebut. Untuk menjalankan aksi mereka, Gru dan Poppy dibantu tiga Minions dengan mengandalkan balon udara milik orangtua Poppy. Tiba di Lycee Pas Bon, mereka langsung mencari ruang kepala sekolah untuk mengambil maskot kesayangan yang ternyata adalah seekor musang. Saat Gru dan Poppy berhasil menemukan musang tersebut, situasi menjadi kacau karena ketahuan oleh Übelschlecht. Meskipun berhasil lolos, identitas Gru ketahuan oleh Übelschlecht dan langsung dilaporkan kepada Maxime yang sedang memburu keluarga Gru dengan dibantu rekannya, Valentina (Sofia Vergara).



Keesokan harinya, Übelschlecht mendatangi rumah persembunyian keluarga Gru di Mayflower. Agnes yang membukakan pintu merasa asing dengan tamu tersebut. Agnes kemudian tak mengizinkan Übelschlecht untuk masuk ke dalam rumah. Keadaan jadi kacau karena Übelschlecht berhasil masuk ke dalam rumah dan langsung mengirimkan koordinat lokasi kepada Maxime. Margo, Edith, Agnes dan Poppy seketika histeris dan berusaha melindungi satu sama lain. Mereka kemudian memanggil Gru dan Lucy yang sedang berolahraga tenis untuk segera pulang. Namun sayang, setibanya di rumah, Gru gagal menyelamatkan sang anak yang berhasil diculik oleh Maxime dengan menggunakan pesawat.
Tak tinggal diam, Gru mengejar pesawat milik Maxime dan akhirnya mereka terdampar di sebuah gedung terbengkalai. Saat berusaha menyelamatkan sang anak, Gru terkejut karena Maxime berhasil menyuntikkan serum kecoa kepada anaknya yang membuat Gru Jr. kini bisa dikendalikan sepenuhnya oleh Maxime. Di sisi lain, pihak AVL ikut serta menghentikan rencana jahat Maxime dengan mengumpulkan lima Megaminions. Akankah Gru berhasil menyelamatkan anak laki-lakinya itu?


#Review:
Rumah produksi Universal Pictures dan Illumination akhirnya merilis film keempat dari franchise animasi DESPICABLE ME 4 (2024) di bioskop Indonesia mulai 3 Juli 2024. Berjarak tujuh tahun dari film ketiganya, tak membuat kelanjutan cerita dari sosok anti villain Gru dan keluarganya ditinggalkan oleh penonton. Berdasarkan perhitungan Cinepoint Apps, film DESPICABLE ME 4 (2024) sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 900.000 penonton dari seluruh bioskop Indonesia per tanggal 8 Juli 2024. Lantas, apakah film keempat kali ini mampu mengembalikan value cerita seperti film pertama dan keduanya?


Untuk segi cerita, film DESPICABLE ME 4 (2024) masih terlalu setia menggunakan template keluarga Gru yang dihadapkan dengan musuh baru. Sub plot tambahan dari karakter pendukung yang tidak terlalu penting dan tingkah konyol para Minions selalu hadir memenuhi alur cerita utama. Hal inilah yang membuat film keempat DESPICABLE ME ini menjadi membosankan. Pendalaman cerita dari keluarga Gru yang kini kehadiran anak laki-laki juga eksekusinya serba tanggung. Andai saja film ini lebih fokus untuk build-up relationship antara Gru Lucy sebagai orangtua dengan keempat anaknya tanpa kehadiran karakter Poppy dan Megaminions yang super tidak penting itu pasti akan jauh lebih menarik. Kehadiran Poppy yang annoying, villain Maxime yang tidak menarik serta keputusan bentuk Minions diubah menjadi seperti Fantastic Four yang dilakukan oleh film ini merupakan keputusan yang cukup mengecewakan. Penampilan para Minions juga sering hit and miss ketika mereka berinteraksi. Entah kenapa energi lucu di film ini terasa berkurang drastis jika dibandingkan dengan tiga film DESPICABLE ME dan dua film MINIONS sebelumnya.


The power of promo Wondr BNI 2024. Jadi gak rugi-rugi amat. Bayar Rp.7800!

Untuk para pengisi suara, sebenarnya tidak ada yang buruk. Mereka tampil bagus namun karena skenario dan ceritanya yang membosankan, penampilan para aktor pengisi suaranya jadi tidak berkesan. Pierre Coffin yang mengisi suara para Minions pun tak sedahsyat film-film sebelumnya.
Untuk urusan visual, film DESPICABLE ME 4 (2024) sudah jelas memberikan visual animasi yang semakin meningkat dibandingkan film-film sebelumnya. Jika tampil buruk, sudah siap harus mendapat kritikan sih, karena keuntungan secara keseluruhan dari franchise ini sudah menyentuh lebih dari 1 Miliar Dollar Amerika Serikat. Overall, film DESPICABLE ME 4 (2024) tidak memberikan sesuatu hal yang baru, hanya pengulangan terus menerus dari film sebelumnya. Semoga di masa yang akan datang bisa hadir dengan sesuatu yang baru dan tetap mempertahankan kekeluargaan dalam ceritanya.


[6/10Bintang]

Wednesday, 19 June 2024

[Review] Inside Out 2: Emosi Baru Dari Riley Yang Kini Beranjak Remaja!

 


#Description:
Title: Inside Out 2 (2024)
Casts: Amy Poehler, Phyllis Smith, Lewis Black, Liza Lapira, Tony Hale, Kensington Tallman, Maya Hawke, Ayo Edebiri, Adele Exarchopoulos, Paul Walter Hauser, Diane Lane, Kyle MacLachlan, Lilimar, Grace Lu, Sumayyah Nuriddin, Yvette Nicole Brown, Ron Funches, James Austin Johnson
Director: Kelsey Mann
Studio: Walt Disney Studios, Pixar Animation Studios


#Synopsis:
Setelah dua tahun tinggal di San Francisco, Riley (Kensington Tallman) yang kini berusia 13 tahun akan segera memasuki SMP. Selama empat tahun terakhir, Riley menjalin persahabatan dengan Bree (Sumayyah Nuriddin) dan Grace (Grace Lu). Mereka bertiga memiliki hobi dan kesukaan yang sama, termasuk menggemari olahraga Hockey. Persahabatan yang terjalin diantara mereka bertiga menciptakan pulau best friends yang lebih besar dibandingkan pulau-pulau lain yang sudah ada di dalam pikiran Riley. Hal tersebut membuat empat emotions yang berada di headquarters nya Riley yaitu Joy (Amy Poehler), Sadness (Phyllis Smith), Anger (Lewis Black), Fear (Tony Hale) dan Disgust (Liza Lapira) merasa lega karena Riley berhasil menciptakan bagian baru dalam pikirannya yang disebut dengan "Sense of Self". Bagian tersebut dapat menyimpan perasaan dan juga kenangan yang nantinya membentuk kepribadian dari Riley.



Suatu malam, saat para emotions sedang beristirahat, mereka dikejutkan dengan suara alarm pubertas yang berasal dari meja konsol emosi. Tak lama setelah itu, sekelompok pekerja mendatangi headquarters dan langsung merombak seluruh ruangan termasuk meja konsol emosi. Saat Riley terbangun, Joy, Sadness, Anger, Fear dan Disgust dikejutkan dengan perubahan emosional Riley yang tidak terkontrol. Tak lama setelah itu, headquarters kedatangan empat emotions baru yaitu Anxiety (Maya Hawke), Envy (Ayo Edebiri), Ennui (Adele Exarchopoulos) dan Embarrassment (Paul Walter Hauser).


Sementara itu, Riley, Bree dan Grace akan mengikuti pelatihan untuk turnamen Hockey sebelum masuk SMP. Dalam perjalanan menuju tempat pelatihan, Riley terkejut saat mengetahui jika Bree dan Grace tidak akan masuk SMP yang sama dengannya. Hal tersebut membuat empat emotions lama terkejut, kecuali empat emotions baru. Anxiety langsung mengambil alih meja konsol emosi dan tidak mempermasalahkan jika Riley harus berpisah dengan kedua sahabatnya itu. Ia sangat yakin jika Riley bisa mendapatkan teman baru di sekolah barunya nanti, termasuk Val Ortiz (Lilimar) pemain Hockey yang selama ini diidolakan oleh Riley, Bree dan juga Grace.



Saat tiba di sekolah baru untuk berlatih Hockey, Riley memutuskan untuk menjalin pertemanan dengan team Hockey yang dipimpin oleh Val. Anxiety, Envy, Ennui dan Embarrassment berusaha merubah kepribadian Riley untuk menyesuaikan dengan para pemain Hockey yang lebih tua darinya. Joy, Sadness, Anger, Fear dan Disgust berusaha mengendalikan Riley agar tetap fokus bersama teman-teman lamanya. Namun sayang, hal tersebut malah membuat Riley ditegur oleh pelatih Hockey yaitu Coach Roberts (Yvette Nicole Brown) dan menyita seluruh ponsel dari para peserta pelatihan. Anxiety kemudian membuang "Sense of Self" nya Riley yang lama dari headquarters bersamaan dengan Joy, Sadness, Anger, Fear dan Disgust.


Anxiety kini mengontrol sepenuhnya meja konsol emosi. Riley pun terus berusaha agar bisa diterima menjadi bagian dari grup Hockey Firehawk yang diketuai oleh Val. Riley ingin membuktikan jika dirinya layak menjadi teman dari Val dengan cara meniru gaya rambut, kesukaan hingga mengikuti seleranya yang sangat berbanding terbalik dari Riley selama ini. Anxiety kemudian mengganti "Sense of Self" yang sudah ada dengan versinya sendiri yang berasal dari berbagai hal-hal negatif serta ketakutan dalam diri Riley. Anxiety bahkan mengontrol Riley untuk nekat diam-diam masuk ke ruangan pelatihnya untuk melihat isi dari buku merah yang berisikan informasi tentang catatan dan nilai para calon anggota baru dari team Firehawk.


Joy, Sadness, Anger, Disgust dan Fear merasakan Riley yang sekarang bukanlah yang seperti dulu. Mereka tak mengenali lagi sosok Riley karena Anxiety, Envy, Ennui dan Embarrassment mengendalikan meja konsol emosi seenaknya tanpa memperdulikan Joy dan kawan-kawan. Mampukah kelima emotions lama kembali masuk ke headquarters meskipun harus mengarungi banyak tempat yang sebelumnya tak pernah ketahui sebelumnya?


#Review:
Disney dan Pixar akhirnya merilis sekuel salah satu film animasi terbaik sepanjang masa yaitu INSIDE OUT 2 (2024) di bioskop Indonesia mulai 12 Juni 2024 kemarin. Kehadiran sekuel film INSIDE OUT (2015) tentunya sangat dinantikan mengingat jarak dari perilisan dari film pertama ke film kedua terpaut cukup jauh. Ekspektasi pun dipasang setinggi mungkin dan berharap film keduanya ini mampu memberikan sentuhan magis dan masterpiece khas dari Disney Pixar.


Untuk segi cerita, film INSIDE OUT 2 (2024) kali ini mengulik perasaan dan emosional dari karakter Riley yang kini beranjak remaja dan memasuki sekolah menengah pertama. Seiring bertambahnya usia, perasaan dan emosional dari seorang manusia pun semakin bertambah. Kehadiran rasa cemas (Anxiety), cemburu (Envy), malu (Embarrassment) dan bosan (Ennui) dalam diri karakter Riley yang memasuki fase pubertas pertamanya seketika langsung mendominasi headquarters. Aku sangat takjub dengan tim penulis dari film INSIDE OUT 2 (2024) ini yang berhasil mengemas issue tentang coming of age serta perkembangan emosional seorang remaja pubertas dengan sangat menyenangkan. Emosional dari rasa bahagia (Joy), sedih (Sadness), marah (Anger), takut (Fear) dan jijik (Disgust) yang selama ini berkolaborasi untuk menciptakan hal-hal positif seketika menjadi serba khawatir dan negatif gara-gara munculnya geng dari Anxiety. Bagi penonton yang sudah melewati fase remaja, melihat perkembangan Riley disini terasa seperti merefleksikan diri sendiri dimana ketika kita masa-masa pubertas, sifat alamiah remaja berubah menjadi mudah gelisah, khawatir, tak bisa mengontrol emosi, serangan panik dan selalu ingin mengeksplor hal-hal baru.


Karakter Anxiety yang berusaha menguasai headquarters bahkan jauh lebih parah ketimbang di film pertamanya yang dimana Anger, Disgust dan Fear tak sengaja harus mengontrol headquarters ketika Joy dan Sadness terjebak di Long Term Memory Maze. Salah satu adegan yang sangat mengesankan bagiku yaitu ketika Anxiety berusaha mengontrol wahana Pillow Fort di Imagination Land yang membantu Riley agar bisa tertidur lelap dan mendapatkan mimpi. Anxiety membajak para pekerja di Pillow Fort dengan cara membuat berbagai jenis pikiran di masa depan. Adegan ini menurutku sangat akurat tak hanya untuk penonton remaja tapi bagi orang-orang dewasa pun pasti pernah mengalami rasa cemas memikirkan apa yang belum pasti terjadi hingga membuat kita tak bisa tidur nyenyak. Tak hanya itu saja, karakter Anxiety di film ini juga menampilkan gangguan rasa cemas berlebih hingga tidak bisa dikendalikan lagi. Hal tersebut bisa penonton rasakan ketika Riley di babak akhir film.


Untuk jajaran pemain, para aktor dan aktris yang mengisi suara di film INSIDE OUT 2 (2024) tampil luar biasa dalam menghidupkan Riley beserta sembilan emotions yang ada dalam dirinya. Meskipun banyak sekali dialog padat dan cepat yang diucapkan oleh para karakter di film ini, tapi sangat mudah untuk dipahami oleh semua kalangan. Adu argumen antara Joy dengan Anxiety sukses membuatku terpukau!
Untuk urusan visual, sudah jelas film INSIDE OUT 2 (2024) berhasil mengekspansi dunia emotions dalam diri Riley lebih luas lagi. Meskipun di sekuelnya kali ini tidak memiliki moment magis seperti Bingbong, tapi tak perlu khawatir, eksplorasi dunia INSIDE OUT dalam diri Riley tak kalah menarik dan sesekali sukses membuat penonton terhibur ketika Joy, Sadness, Anger, Disgust dan Fear bekerja sama untuk bisa kembali ke headquarters dengan melewati banyak sekali kejutan didalamnya.
Overall, film INSIDE OUT 2 (2024) sukses mendefinisikan tumbuh kembang manusia dengan emosi-emosi baru yang sangat related dengan penonton segala usia. Sekuel terbaik dari film animasi terbaik yang pernah dibuat oleh Disney Pixar sejauh ini. Gila!


[10/10Bintang]