Thursday, 10 October 2024

[Review] The Wild Robot: Ketika Robot Canggih Jadi Induk Seekor Angsa!

 


#Description:
Title: The Wild Robot (2024)
Casts: Lupita Nyong'o, Kit Connor, Pedro Pascal, Boone Storme, Catherine O'Hara, Bill Nighy, Stephanie Hsu, Mark Hamill, Matt Berry, Ving Rhames, Alexandra Novelle, Raphael Alejandro
Director: Chris Sanders
Studio: Dreamworks Animation, Universal Pictures


#Synopsis:
Pesawat kargo yang mengangkut robot-robot produksi Universal Dynamics terkena cuaca badai dahsyat dan menyebabkan enam robot terjatuh ke sebuah pulau tak berpenghuni. Salah satu robot yaitu Rozzum Unit 7134 (Lupita Nyong'o) tak sengaja aktif karena tombol aktivasinya ditekan oleh hewan-hewan liar yang ada disana. Robot produksi Universal Dynamics tersebut diciptakan untuk sepenuhnya membantu segala aktifitas manusia. Ketika Rozz sudah aktif, otomatis ia mencari tuannya untuk menjalankan tugas. Namun sayang, Rozz tak menemukan satu manusia pun di planet tersebut. Ia hanya melihat banyak hewan liar berkeliaran disana. Karena tidak memiliki kemampuan dalam bahasa binatang, Rozz kemudian melakukan analisa dan menerjemah semua bahasa binatang selama beberapa hari agar ia bisa berkomunikasi dengan hewan-hewan penghuni pulau tersebut.



Meskipun kini ia sudah bisa berkomunikasi dengan hewan, namun Rozz tetap tidak bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal. Ia pun memutuskan untuk pulang ke Headquarters Universal Dynamics dengan cara mengirimkan sinyal agar dapat segera dijemput. Namun saat melakukan hal tersebut, Rozz terjatuh dari ketinggan dan menimpa sarang burung angsa. Kejadian tak sengaja tersebut menyebabkan induk angsa mati dan beberapa telur pecah. Rozz langsung memindai sarang dan berhasil menemukan 1 telur yang tidak pecah. Ia pun langsung menyelamatkan telur tersebut agar tidak terjatuh atau hancur sia-sia lagi.



Disaat yang bersamaan Rozz harus berhadapan dengan seekor rubah yang berusaha memakan telur angsa tersebut. Rubah tersebut berhasil dihentikan usai Rozz bisa berkomunikasi dengannya. Rubah yang bernama Fink (Pedro Pascal) itu kemudian berjanji akan tidak akan memakan telur tersebut dan akan membantu Rozz untuk merawat telur sampai menetas. Tak lama setelah itu, telur tersebut menetas dan muncul seekor angsa kecil. Rozz seketika menjadi sosok induk bagi angsa tersebut. Hampir kemanapun Rozz pergi angsa kecil itu selalu mengikutinya. Melihat tingkah lucu dari Rozz dan angsa kecil tersebut membuat Fink tertawa. Seekor Opposum (Catherine O'Hara) beserta anak-anaknya kemudian menjelaskan jika sifat alamiah seekor angsa yang baru menetas akan menganggap sosok pertama yang dilihatnya itu adalah induk atau ibunya. Meskipun Rozz adalah seorang robot, angsa kecil tersebut tetap menganggapnya sebagai induk. Fink pun memanfaatkan kemampuan Rozz untuk membantunya membangun sebuah shelter dengan alasan sebagai tempat tinggal bagi angsa kecil dan dirinya di hutan. Setelah itu, mereka bertiga tinggal di shelter tersebut. Angsa kecil tersebut kemudian diberi nama Brightbill (Boone Storme).



Seiring berjalannya waktu, Brightbill (Kit Connor) tumbuh menjadi angsa yang sehat dan juga besar. Namun sayang, tumbuh kembang Brightbill yang selama ini dibesarkan oleh Rozz membuatnya kehilangan jati diri sebagai seekor angsa. Brightbill tidak bisa berenang dan juga terbang. Bahkan perilaku sampai pola pikirnya semakin serupa dengan Rozz ketimbang angsa pada umumnya. Hal tersebut membuat Brightbill mendapat bully dari kawanan angsa yang ada di rawa. Mereka tak menyangka jika bisa melihat secara langsung sosok Brightbill yang dibesarkan oleh monster robot. Meskipun diperlakukan buruk, Rozz selalu berusaha melindungi Brightbill setiap saat. Namun sayang, kemunculan Rozz di rawa tersebut menimbulkan kekacauan. Brightbill memutuskan ingin menjadi seekor angsa seutuhnya dan hidup di habitat aslinya.




Seiring berjalannya waktu, Brightbill perlahan mulai bisa berenang dan juga terbang berkat belajar dari angsa senior Longneck (Bill Nighy) dan juga elang Thunderbolt (Ving Rhames). Brightbill pun memutuskan untuk ikut bermigrasi dengan kawanan angsa sebelum memasuki musim dingin. Disisi lain, kondisi Rozz perlahan mulai menurun karena kehabisan daya energi. Ia dilanda kebingungan antara tetap tinggal di pulau sampai Brightbill kembali atau menyalakan sinyal untuk kembali pulang ke Headquarters Universal Dynamics. Sebelum baterai dalam tubuhnya habis, Rozz menyelamatkan hewan-hewan yang terjebak badai salju ekstrim dan berlindung di shelter yang ia bangun bersama dengan Fink dan Brightbill.
Setelah selesai musim dingin, hewan-hewan yang berhasil diselamatkan dan tinggal di shelter merasa sangat bersyukur atas apa yang dilakukan oleh Rozz tersebut.


Tak lama setelah itu, Brightbill dan kawanan angsa lainnya kembali ke pulau. Longneck dan kawanan angsa menganggap Brightbill sebagai pahlawan karena berhasil mengawal mereka kembali ke pulau dengan selamat, meskipun sempat berurusan dengan robot-robot pengusir hama yang ada Headquarters Universal Dynamics. Namun sayang, sebelum bertemu dengan Brightbill, Rozz sudah mengirimkan sinyal untukp pulang dan tak lama setelah itu ia dijemput oleh Vontra (Stephanie Hsu), awak pesawat dari Universal Dynamics yang akan melakukan reset kepada Rozzum Unit 7134. Namun setelah mengetahui Brightbill telah kembali, Rozz pun membatalkan untuk pulang dan bergegas pergi menemui Brightbill. Vontra langsung mengejarnya dan dibantu oleh kawanan robot untuk menangkap Rozz.
Bagaimana nasib selanjutnya dari Rozz? Apakah ia akan sepenuhnya menjadi robot pelindung bagi habitat hewan di pulau atau terpaksa kembali ke Headquarters Universal Dynamics?



#Review:
Memasuki empat bulan terakhir di tahun 2024, industri perfilman Hollywood selalu memiliki amunisi andalan film-film yang potensial untuk berlaga di Academy Awards tahun depan. Kali ini sebuah film animasi produksi Dreamworks Animation Studios berjudul THE WILD ROBOT (2024) yang digadang-gadang sebagai salah satu kandidat terkuat untuk menyabet piala Oscars Best Animated Feature setelah film produksi kompetitornya yaitu INSIDE OUT 2 (2024).


Aku berkesempatan hadir pada special screening film THE WILD ROBOT (2024) yang sukses digelar oleh UIP Pictures Indonesia, Universal Pictures Indonesia dan WatchmenID pada Sabtu, 5 Oktober 2024 lalu di Cinema XXI Gandaria City, Jakarta Selatan.
Untuk segi cerita, film animasi THE WILD ROBOT (2024) ini diadaptasi dari buku karya Peter Brown yang pertama kali dirilis pada tahun 2016 lalu. Plot yang dihadirkan pun surprisingly membuatku takjub tentang bagaimana kecanggihan teknologi di masa depan yang berdampingan dengan kehidupan alam liar. Semua interaksi antara robot dan hewan-hewan liar yang terjadi dalam film ini terasa believable. Penonton bisa merasakan rasa cinta dan tulus dari sebuah robot dalam merawat seekor angsa dari nol sampai bisa menggapai impiannya. Moment kebersamaan antara Rozz, Brightbill dan Fink selalu berhasil membuat penonton tertawa. Namun tak sedikit juga interaksi mereka bertiga ini menciptakan suasana haru, sampai membuatku berkata dalam hati "gila ya, sebuah robot dan hewan pun sebetulnya memiliki perasaan yang sangat tulus, bahkan jauh lebih besar ketimbang manusia sekalipun". Chris Sanders selaku sutradara berhasil memanusiakan karakter robot Rozz sebagai sosok ibu yang luar biasa untuk Brightbill. Effort yang dilakukannya sangat maksimal dari awal sampai akhir film. Bahkan tak disangka-sangka, perasaan rapuh, sedih dan hampa dari Rozz ketika ditinggal Brightbill tersampaikan dengan baik pada penonton. Jujur, pada part ini, aku sampai baper melihat Rozz yang ditinggal Brightbill. Huhuhu!
Selain relationship antara induk dengan anaknya, film THE WILD ROBOT (2024) juga memberikan gambaran tentang dunia alam liar yang sangat realistis. Tingkah laku hewan-hewan disini sama persis dengan kehidupan sesungguhnya. Seperti mamalia opposum yang punya keunikan sering pura-pura mati, rubah yang licik dan tak punya teman, berang-berang yang punya semangat gigih dan optimisme tinggi dalam mewujudkan ambisnya dan masih banyak lagi hewan lainnya yang punya pesonanya masing-masing.


Untuk jajaran aktor pengisi suara, film THE WILD ROBOT (2024) punya ensemble cast yang sangat luar biasa. Lupita Nyong'o terlalu luar biasa dalam menghidupkan robot Rozzum. Dinamika perubahan sikap serta intonasi suaranya sukses membuatku terpukau. Tak heran jika beliau ini masuk jajaran aktris Hollywood terbaik di era modern. Papi Pedro Pascal juga surprisingly bagus juga dalam menyuarakan Fink si rubah cerdik. Malah di beberapa bagian, aura Pedro Pascal nya tidak terasa sama sekali, malah seperti suara teenager. Keren! Yang selanjutnya yaitu duo Boone Storme dan "Nick" Kit Connor yang begitu apik menyuarakan karakter Brightbill. Semangat serta ambisnya itu bisa tersampaikan dengan maksimal kepada penonton. Tak heran jika para pemain di film ini terasa sangat saling melengkapi satu sama lain. Gokil!
Untuk urusan visual, film THE WILD ROBOT (2024) menghadirkan animasi yang sangat fresh, unik dan tidak membosankan. Hampir sepanjang film, visualisasi kehidupan di alam liar dalam film ini seperti lukisan bergerak. Indah banget! Menurutku visual THE WILD ROBOT (2024) terasa lebih memukau ketimbang film-film animasi produksi kompetitor dan Spider-Verse sekalipun. Scoring dan alunan musik yang mengiringi setiap adegan film juga semakin memperlengkap keindahan dari film ini.
Overall film THE WILD ROBOT (2024) otomatis jadi salah satu film animasi Hollywood terbaik yang pernah dibuat sejauh ini. Aku sangat ikhlas jika di kompetisi Oscars tahun depan, film ini mendapat gelar Best Animated Feature. Bagus!


[9.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment