Tuesday, 14 February 2023

[Review] Titanic: Drama Cinta & Perbedaan Status Sosial Ditengah Tenggelamnya Kapal Mewah!



#Description:
Title: Titanic (1997)
Casts; Leonardo Di Caprio, Kate Winslet, Billy Zane, Frances Fisher, Kathy Bates, Gloria Stuart, Victor Garber, Bernard Hill, Jonathan Hyde, Bill Paxton, Suzy Amis, Danny Nucci, David Warner, Jason Barry, Eric Baeden, Bernard Fox, Michael Ensign, Jonathan Evans-Jones, Mark Lindsey Chapman, Ewan Stewart, Jonathan Phillips, Simon Crane, Martin Jarvis
Director: James Cameron
Studio: 20th Century Fox, Paramount Pictures, Lightstorm Entertainment


#Synopsis:
Di tahun 1996, tim peneliti dan ekspedisi melakukan eksplorasi kapal karam mewah Titanic yang tenggelam pada 1912 silam di Samudra Atlantik. Brock Lovett (Bill Paxton) selaku pimpinan ekspedisi tersebut mempunyai misi untuk mencari kalung berlian bernama Heart of The Ocean yang terkubur bersama bangkai kapal Titanic. Namun sayang, usaha tim ekspedisi tersebut mengalami kegagalan karena didalam brankas yang mereka temukan tidak terdapat berlian biru berukuran besar itu. Brankas tersebut hanya berisikan beberapa lembar kertas yang sudah rusak dan sebuah album berisi lukisan seorang perempuan yang mengenakan kalung Heart of The Ocean.


Penemuan lukisan tersebut membuat heboh media berita. Kabar penemuan lukisan perempuan berkalung berlian berwarna biru itu akhirnya sampai ke telinga seorang nenek tua bernama Rose Dawson (Gloria Stuart). Rose langsung meminta cucunya, Lizzy (Suzy Amis) untuk menghubungi tim ekspedisi dan mengatakan jika perempuan yang ada dalam lukisan tersebut adalah dirinya. Tak membutuhkan waktu lama, Brock langsung mengundang Rose dan Lizzy ke kapal ekspedisi untuk bercerita tentang tragedi tenggelamnya kapal Titanic yang terjadi pada 15 April 1912.


Melihat lukisan yang ditemukan tim ekspedisi membuat Rose teringat akan masa mudanya yang kala itu masih berusia 17 tahun saat naik kapal Titanic. Selain itu, ia juga akhirnya mengungkap identitas aslinya yang bernama Rose DeWitt Butaker (Kate Winslet). Ia merupakan anak dari keluarga konglomerat di Southampton, Inggris. Kala itu, Rose bersama dengan ibunya Ruth DeWitt Butaker (Frances Fisher) akan pergi ke Amerika Serikat bersama dengan kerabat dari kalangan konglomerat. Ruth berencana untuk segera menikahkan Rose dengan Caledon Hockley (Billy Zane) dengan tujuan mempertahankan status sosial sekaligus memperbaiki kondisi perekonomian keluarga mereka yang sedang diambang kebangkrutan. Rombongan konglomerat ini mendapatkan tempat First Class dan langsung disambut oleh jajaran petinggi kapal Titanic yaitu Thomas Andrews (Victor Garber), Edward John Smith (Bernard Hill) kapten kapal selama perjalanan, pebisnis Joseph Brush (Jonathan Hyde) dan lain-lain.



Selama perjalanan mengarungi lautan, suasana kapal Titanic begitu meriah dan penuh suka cita. Seluruh penumpang dari semua kelas merasa sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk menaiki salah satu kapal terbesar dan termewah yang pernah manusia ciptakan di bumi. Namun sayang, disaat orang-orang merasakan kebahagiaan, Rose justru sebaliknya. Ia merasa belum siap untuk dijodohkan dengan Cale. Dalam hati kecilnya, Rose tak ingin hidupnya terjebak dalam lingkungan konglomerat yang harus menjaga sikap dan kehormatan setiap waktu. Rose pun memutuskan untuk bunuh diri dengan meloncat dari kapal Titanic.
Saat Rose sedang berdiri diujung kapal, ia bertemu dengan Jack Dawson (Leonardo Di Caprio) yang merupakan tamu dari kelas ekonomi. Jack berhasil membujuk Rose untuk tidak bunuh diri. Sebagai ucapan terima kasih, Cale meminta Jack untuk hadir ke acara makan malam esok hari di First Class. Setelah berkenalan dengan Jack, Rose merasakan kebahagiaan dan kebebasan yang selama ini ia impikan. Pikiran dan pandangan hidup dari Jack membuat Rose bisa melihat dunia dan orang-orang disekitarnya yang selama ini tak pernah ia bayangkan. Rose juga dibuat terpukau saat melihat koleksi lukisan milik Jack.



Seiring berjalannya waktu, hubungan Rose dengan Jack semakin dekat. Rose pun meminta Jack untuk melukis dirinya dan siap membayar imbalan sesuai keinginan Jack. Setelah selesai, mereka berkeliling kapal dan bersembunyi dari kejaran Spicer Lovejoy (David Warner) yang merupakan bodyguard dari Cale. Disaat berhasil melarikan diri dan berlari di area luar kapal, Jack dan Rose menyaksikan insiden dinding sebelah kanan kapal menabrak gunung es yang tiba-tiba muncul ditengah laut. Kejadian tersebut membuat bagian bawah depan kapal Titanic mengalami kebocoran. Kapten kapal dan petugas lainnya berusaha mencegah air masuk ke dalam kapal dengan menutup seluruh pintu darurat.
Waktu terus berjalan menuju tengah malam. Kondisi cuaca juga semakin dingin. Perlahan tapi pasti kapal Titanic mulai tergenang air. Para petugas langsung melakukan proses evakuasi dengan memprioritaskan penumpang First Class, wanita dan anak-anak. Situasi berubah menjadi kacau saat jumlah sekoci yang tersedia di kapal Titanic tersebut tidak sebanding dengan jumlah penumpang kapal yang mencapai ribuan orang. Aksi rebutan saat proses evakuasi pun tak terhindarkan. Semua penumpang berusaha menyelamatkan diri. Rose yang awalnya sudah masuk sekoci bersama dengan ibunya malah loncat dan kembali ke kapal karena ia ingin tetap bersama dengan Jack.



Posisi kapal Titanic semakin mengkhawatirkan. Hampir separuh badan kapal sudah tenggelam. Semua orang berteriak histeris dan berebut untuk segera keluar dari kapal tersebut. Jack dan Rose yang masih berada diatas kapal berusaha mencari cara agar bisa selamat dari tragedi tak terduga tersebut tanpa harus menaiki sekoci yang jumlahnya sangat terbatas. Disisi lain, para petugas komunikasi kapal Titanic berusaha meminta bantuan melalui komunikasi radio dan penggunaan kembang api darurat ke langit dengan harapan bisa diketahui oleh orang lain. Waktu terasa berjalan semakin cepat. Kapal Titanic semakin tenggelam ke dasar laut Atlantik. Ribuan orang berusaha menyelamat diri dengan cara terus berenang di laut yang airnya sangat dingin.


Jack dan Rose berusaha saling menyelamatkan satu sama lain ditengah laut Atlantik. Jack langsung menaikkan tubuh Rose pada bongkahan pintu kayu agar tidak kedinginan. Jack tetap setia menemani Rose meskipun tubuhnya tetap berada di air. Mereka berdua dan ribuan orang lain yang terjebak di laut terus berusaha untuk tetap bergerak agar tidak menggigil kedinginan. Namun sayang, empat jam setelah kapal Titanic karam ke dasar laut Atlantik, ribuan orang dinyatakan meninggal karena hipotermia, termasuk Jack. Rose merasakan kesedihan dan patah hati yang luar biasa karena harus bertemu sekaligus berpisah terlalu cepat dengan Jack. Rose berhasil selamat dan ditemukan oleh petugas evakuasi. Rose dan ratusan orang yang berhasil selamat dari tragedi tenggelamnya kapal Titanic akhirnya tiba di Amerika Serikat. Rose memilih untuk mengganti identitasnya dengan menggunakan nama belakang Jack dan memulai kehidupannya dari nol tanpa diketahui oleh ibu dan tunangannya.


Cerita cinta Jack dan Rose ditengah tragedi tenggelamnya kapal Titanic itu membuat Brock dan tim ekspedisi dibuat terharu hingga menitikan air mata. Rose Dawson akhirnya merasa lega bisa menceritakan pengalaman paling tak pernah ia lupakan karena selama ini Rose memilih untuk bungkam kepada siapapun. Setelah itu, Rose berjalan ke pinggir kapal ekspedisi dan membuang kalung Heart of The Ocean ke dasar laut Atlantik agar bisa menemani Jack selama-lamanya.


#Review:
Desember tahun 1997, industri perfilman Hollywood digemparkan dengan film drama terbaru dari James Cameron yang terinspirasi dari tragedi tenggelamnya kapal Titanic. Popularitas film ini tidak main-main. Seluruh dunia dilanda demam Titanic. Sedikit flashback, berdasarkan cerita dari kedua orangtua, saat usiaku menginjak 4-5 tahun sekitar tahun 1998-1999, mereka mengajakku ke bioskop untuk yang pertama kalinya dan menonton film ini di Parahyangan Theater Tasikmalaya. Mamah mengatakan, meskipun kala itu aku masih belum mengerti ceritanya, tetapi aku sangat menikmati saat menonton film ini di bioskop. Apalagi disaat adegan klimaks tenggelamnya kapal Titanic, Mamahku bilang aku sampai ikutan bengong dan terdiam melihat adegan itu. Bahkan setelah selesai nonton, aku tidak mau pulang dari bioskop sambil berteriak Rose dan Jack berkali-kali. Hahaha.


Seiring berjalannya waktu, film TITANIC (1997) berhasil memecahkan banyak rekor sepanjang sejarah perfilman Hollywood. Film ini berhasil memenangkan 11 Piala Oscars termasuk Best Picture. Dikutip dari Wikipedia, sampai saat ini film TITANIC (1997) telah mengumpulkan 111 kemenangan dari berbagai penghargaan bergengsi dari seluruh dunia.
25 tahun berlalu, James Cameron dan 20th Century Studios merilis kembali film TITANIC (1997) di bioskop sebagai apresiasi dan perayaan 25 tahun usia film ini. Yang terasa spesial, sang sutradara melakukan Remastered film ini dengan resolusi 4K 3D dan render High Frame Rate. Teknologi paling canggih untuk sebuah film ini menjadikan kualitas gambar semakin jelas, tajam, lebih bening serta suara yang lebih menggelegar seakan seperti film yang baru ditayangkan di bioskop. Aku sangat bersyukur masih bisa bernostalgia menonton lagi film TITANIC (1997) dengan versi Remastered serta nonton di layar IMAX terbesar se-Indonesia pada Kamis, 9 Februari 2023 lalu.


Untuk segi cerita, harus diakui kisah drama percintaan dan perbedaan status sosial yang ada di film TITANIC (1997) ini sangat mengesankan. James Cameron tanpa basa-basi menampar penonton dengan cerita ketimpangan sosial serta kelakuan orang-orang konglomerat saat terkena musibah. Development story untuk setiap cerita di film ini sangat berlapis namun sangat enak untuk diikuti. Semua hal yang terjadi dibuat serealistic mungkin oleh James Cameron. Tidak hanya menonjol dalam plot soal percintaan dan issue sosialnya saja, film TITANIC (1997) juga berhasil menggambarkan tragedi tenggelamnya salah satu kapal termewah yang pernah dibuat manusia dengan sangat mencengangkan! James Cameron tidak sepenuhnya menggunakan CGI. Tim produksi membangun set kapal sungguhan serta melibatkan ribuan extras untuk menciptakan kekacauan level maksimal saat kapal Titanic tenggelam. Aku saat menonton kembali adegan tenggelamnya kapal Titanic, masih dibuat speechless dan bengong dengan apa yang aku lihat di layar bioskop. Treatment luar biasa dan penuh cinta dari James Cameron memang bisa penonton rasakan disepanjang durasi film ini. 



Selain visualnya yang masih mencengangkan, urusan musik dan scoring film TITANIC (1997) juga berada di level yang sangat memuaskan. Lagu legendaris milik Celine Dion berjudul My Heart Will Go On menjadi nyawa tambahan yang luar biasa untuk film ini. Tak heran banget jika aspek musik film ini begitu membekas di hati penonton dan berhasil mendapatkan Best Original Songs di Academy Awards, Golden Globes, Grammy Awards, BillBoard Music Awards dan menjadi salah satu Original Soundtrack terbaik sepanjang sejarah! Bikin merinding dan meneteskan air mata saat mendengarkan kembali lagu ini di bioskop.
Sebuah film akan menjadi legenda dan tidak pernah bosan untuk ditonton berkali-kali jika film tersebut dibuat dengan penuh cinta serta usaha yang sangat maksimal. Itulah yang berhasil dilakukan oleh James Cameron dan film TITANIC (1997) ini. Mau 10-20 tahun kedepan tayang lagi di bioskop juga tidak jadi masalah. Pasti akan menemukan penonton setianya. One of the greatest film all the time!


[10/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment