Wednesday, 26 June 2024

[Review] A Quiet Place Day One: Cerita Serangan Monster Alien Ke Bumi Di Hari Pertama!



#Description:
Title: A Quiet Place: Day One (2024)
Casts: Lupita Nyong'o, Joseph Quinn, Alex Wolff, Djimon Hounsou, Elaine Umuhire, Schnitze Nico The Cat, Cain Aiden, Elijah Ungravy
Director: Michael Sanorski
Studio: Platinum Dunes, Sunday Night Productions, Paramount Pictures


#Synopsis: 
Sam (Lupita Nyong'o) dan para pasien di rumah sakit yang berada di New York berencana pergi Manhattan untuk menyaksikan pertunjukan boneka puppet. Petugas rumah sakit yaitu Reuben (Alex Wolff) menjadi pemandu para pasien selama berada Manhattan nantinya Dalam perjalanan, Sam meminta pada Reuben untuk menemaninya mengunjungi restoran favoritnya yaitu Patsy's Pizza. Sam berjanji akan menuruti apapun yang diminta Reuben asalkan ia bisa mendapatkan pizza tersebut.



Bersama dengan para pasien lain yang mayoritas lansia, Sam dan Reuben berangkat menuju Manhattan dengan mengendarai bus. Setelah tiba, mereka langsung memasuki gedung teater pertunjukan boneka puppet. Selama menonton pertunjukan tersebut, Sam merasa bosan dan memilih untuk keluar dengan kucing kesayangannya yang diberi nama Frodo. Tak lama setelah itu, Reuben keluar menyusulnya. Sam berjanji akan segera kembali ke bus setelah ia membeli pizza favoritnya.
Tak lama setelah itu, terdengar alarm peringatan yang meminta seluruh warga untuk segera evakuasi dan pulang secepatnya ke rumah masing-masing. Reuben seketika panik dan memanggil para pasien yang ada di dalam teater untuk segera naik bus dan pulang. Sam yang nampak kesal terpaksa ikut masuk ke dalam bus. Setelah semuanya berhasil masuk, tiba-tiba terdengar ledakan dahsyat di ujung jalan yang menabrak gedung. Seketika asap pekat menyelimuti kota dan terdengar jeritan dari kejauhan. Sam dan Reuben berusaha bangkit untuk melihat apa yang terjadi di sekitar mereka.


Keadaan semakin kacau dan tak terkendali. Jeritan yang berasal dari orang-orang menyebabkan mereka diserang oleh makhluk misterius. Sam dan Reuben berusaha menyelamatkan diri dengan kembali masuk ke dalam teater. Disana, mereka melihat beberapa penonton dan warga yang sedang berlindung sambil menahan untuk tidak mengeluarkan suara apapun agar tidak diserang oleh makhluk misterius tersebut.
Selama berlindung di dalam terater, Sam dan Reuben berusaha untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di luar sana. Disana mereka bertemu dengan Henri (Djimon Hounsou) yang mengetahui satu-satunya cara berlindung dari serangan makhluk misterius itu dengan tidak menciptakan suara apapun termasuk berbicara. Di luar sana, terdengar suara pengumuman yang berasal dari helikopter. Mereka meminta warga yang masih berada di Manhattan untuk tetap diam dan tak bersuara sampai proses evakuasi selanjutnya. Pihak militer Amerika Serikat terpaksa merubuhkan dua jembatan besar yang menghubungkan New York dengan Brooklyn untuk menghindari meluasnya persebaran makhluk misterius tersebut.


Sambil menunggu proses evakuasi, Sam dan Reuben berbagi cerita selama berada di rumah sakit. Sam yang menderita kanker otot stadium 2 serta tinggal sendirian setelah kematian kedua orangtuanya, merasa lega bisa dirawat di rumah sakit dan berkenalan para pasien dan perawat disana termasuk Reuben. Mendengar hal tersebut membuat Reuben merasa haru dan berjanji akan menemani Sam ke Patsy's Pizza setelah situasi kondusif. Mereka berdua kemudian mencoba keluar dari teater untuk melihat kondisi terkini di luar. Saat kembali ke tempat persembunyian, Reuben tak sengaja membuat kegaduhan yang menimbulkan suara. Seketika Reuben diserang oleh makhluk misterius tersebut. Sam hanya bisa menangis namun menahan sekeras mungkin suaranya agar tidak mengundang makhluk tersebut menyerangnya.
Setelah kematian Reuben, Sam dan kucingnya Frodo memutuskan pergi dari teater untuk mendatangi Patsy's Pizza. Dalam perjalanan, Sam mendengar pengumuman tentang pihak militer sudah menyediakan kapal dan juga boat di pinggir pantai untuk proses evakuasi para warga. Seketika jalanan langsung penuh oleh para warga sipil yang berjalan menuju pinggir pantai tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Tak lama setelah itu, beberapa makhluk misterius yang berwujud seperti monster alien itu keluar dari dalam gedung-gedung pencakar langit. Seketika mereka langsung menghabisi para warga yang tak sengaja menyenggol benda atau mengeluarkan suara. Situasi menjadi kacau, Sam berusaha berlindung dari para warga sipil yang berlarian kesana-kemari karena panik. Kucing Frodo pun terpisah dari Sam.



Setelah keadaan menjadi sunyi, Sam tersadar dan melihat Frodo berjalan dengan seorang pria bernama Eric (Joseph Quinn) yang berhasil keluar dari stasiun kereta Subway yang sudah tenggelam. Sam pun meminta Eric untuk segera pergi ke tempat evakuasi secepat mungkin. Eric yang masih shocked dan ketakutan tidak mau pergi sendirian, memilih untuk mengikuti kemanapun Sam pergi. Karena merasa kasihan, Sam akhirnya mengajak Eric pergi ke apartemennya. Setibanya disana, Sam ingin beristirahat sejenak sambil menahan rasa sakit di bagian pinggangnya. Eric yang sedang melihat-melihat buku yang ditulis oleh Sam dibuat kagum dengan karya-karyanya itu. Eric pun bersedia menemani Sam untuk menuju Patsy's Pizza sambil mencari obat untuk nyeri pinggang yang diderita Sam.



Perjalanan Sam dan Eric menuju Patsy's Pizza penuh dengan rintangan karena monster alien masih berkeliaran diluaran sana. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Keduanya berlari dan bersembunyi masuk ke dalam stasiun kereta Subway. Sam dan Eric harus melewati stasiun yang gelap, sepi dan hancur. Mereka pun harus mencari jalan keluar dengan melintasi terowongan kereta yang sudah tenggelam. Setelah berhasil keluar dari jalur lintasan kereta bawah tanah, mereka berjalan menuju Patsy's Pizza yang ternyata sudah hancur akibat kekacauan yang ditimbulkan oleh serangan monster alien. Sam kemudian mengajak Eric masuk ke sebuah bar yang tak jauh dari Patsy's Pizza. Disanalah, Sam menceritakan kenangan masa kecilnya bersama sang ayah yang merupakan pemain piano musik jazz. Kala itu, sang ayah selalu mengajak Sam ke Patsy's Pizza setelah selesai pentas di bar tersebut. Kenangan indah itulah yang paling berkesan bagi Sam. Karena tak ingin melihat Sam bersedih, Eric pun keluar dari bar untuk mencari obat sambil membawa satu box Pizza untuk menghibur Sam. Hal tersebut membuat Sam terharu dan bahagia karena sudah diperhatikan oleh Eric.
Setelah selesai bernostalgia di bar, Sam dan Eric kemudian bergegas pergi menuju pelabuhan pinggir pantai untuk dievakuasi. Namun sayang, para monster alien ternyata sudah mengelilingi jalan menuju pelabuhan tersebut. Sam dan Eric kemudian bekerja sama menyusun rencana agar mereka berdua tidak diserang oleh para monster alien itu. Akankah rencana mereka berdua berhasil?


#Review:
Paramount Pictures akhirnya merilis film ketiga dari franchise A QUIET PLACE (2018) di bioskop Indonesia mulai Rabu, 26 Juni 2024. Sesuai dengan judulnya, film ketiga A QUIET PLACE: DAY ONE (2024) mengambil langkah sebagai sebuah prekuel dari dua film sebelumnya. Plot nya menceritakan hari pertama invasi monster alien sebelum dunia menjadi serba senyap dan sunyi.


Aku berkesempatan hadir pada acara pemutaran perdana film A QUIET PLACE: DAY ONE (2024) pada Selasa, 25 Juni 2024 lalu di IMAX Cinema XXI Gandaria City, Jakarta Selatan. Seperti acara screening film-film Hollywood sebelumnya, suasana selalu meriah dengan dihadiri banyak tamu undangan yang terdiri dari aktor-aktris, influencer, movie reviewer dan lain-lain. Di area lobby bioskop, Paramount Pictures Indonesia menyediakan area photobooth, lucky draw dan standee film yang bentuknya seperti tunnel masuk ke dalam area stasiun Subway. Sebuah konsep standee film paling bagus yang pernah aku lihat selama ini.


Terima kasih WatchmenID dan Paramount Pictures Indonesia atas ticket invitationnya!
Photobox nya gemas banget bareng Frodo!


Best standee movie of the year goes to.... A QUIET PLACE: DAY ONE (2024)

Untuk segi cerita, film A QUIET PLACE: DAY ONE (2024) ternyata tidak sepenuhnya menceritakan asal-usul dan penyebab invasi monster alien yang tiba-tiba jatuh ke bumi. Untuk sebagian penonton, hal tersebut bisa menimbulkan rasa kecewa karena pertanyaan penting itu tidak terjawab di film ketiganya ini. Namun untuk aku sendiri, plot yang dihadirkan film DAY ONE (2024) ini masih enjoyable dan menarik untuk ditonton kok. Jika pada film pertama dan kedua point of view nya berasal dari keluarga Abbott, kali ini point of view cerita datang dari karakter yang sedang berada di Manhattan. Sesuai dengan sub-judulnya yaitu DAY ONE (2024), cerita yang dipilih tentang bagaimana invasi monster alien yang jatuh ke bumi lalu menimbulkan kekacauan luar biasa di lingkungan kota metropolitan tampil memuaskan. POV dari karakter Sam dan warga sipil yang panik luar biasa sekaligus tak tahu cara menyelamatkan diri bisa dirasakan dengan maksimal oleh penonton. Tak sedikit adegan-adegan memacu adrenaline dan ketegangan hadir disepanjang film. Tak hanya itu saja, signature dari franchise film ini yang menampilkan serangkaian adegan harus senyap dan hening, kembali terjadi dan membuat satu teater IMAX di Gancit kemarin ikutan hening! Film DAY ONE (2024) juga lebih mengandalkan jump scared yang melimpah untuk memaksimalkan rasa kaget dari penonton.
Yang sedikit membuatku kurang greget dari film DAY ONE (2024) ini yaitu hadirnya seekor kucing yang diberi nama Frodo milik Sam. Entahlah kehadirannya yang memang sih bikin penonton gemas dan bisa menjadi stress relief bagi penonton tapi menurutku jadi mengganggu keseluruhan cerita karena Frodo nya dibuat pendiam disepanjang durasi film. Agak no make sense juga sih seekor kucing anteng banget tanpa bersuara sama sekali. Ditambah lagi, monster alien nya pun dibuat tidak menyerang hewan. Hal ini menjadi tanda tanya baru lagi di semesta A QUIET PLACE, apakah para monster alien ini hanya menyerang manusia yang bersuara saja tapi tidak dengan hewan yang sama-sama makhluk hidup di bumi. Terlepas dari plot hole tersebut, aku berharap di film selanjutnya bisa menjawab semua pertanyaan tentang para monster alien yang menginvasi bumi ini.
Seperti dua film sebelumnya, prekuelnya kali ini juga memiliki elemen drama yang sangat berhasil di deliver oleh kedua pemain utamanya yaitu Lupita Nyong'o dan Joseph Quinn. Meskipun konsep yang dilakukan terasa seperti pengulangan saja, tapi tetap terasa emosional berkat kualitas akting keduanya. Bahkan, babak penyelesaian dari film ketiganya ini aftertaste nya sama persis seperti film pertamanya. Lega namun tetap membuat hati terasa kosong. Keren!


Untuk urusan visual, film DAY ONE (2024) memberikan visualisasi khas film-film blockbuster! Suasana kota Manhattan dengan gedung-gedung pencakar langitnya yang chaos dan luluh lantak terasa sangat nyata. Penonton seakan ikut masuk ke dunia A QUIET PLACE sungguhan. Scoring musik yang mengiringi pun selalu berhasil menambah pacu adrenaline selama menonton filmnya di bioskop. Overall, film A QUIET PLACE: DAY ONE (2024) berhasil menampilkan point of view dari semesta A QUIET PLACE yang terjadi saat pertama kali monster alien invasi ke bumi. Kita tunggu film-film selanjutnya! Gak sabar banget dengan kejadian-kejadian selanjutnya!


[8.5/10Bintang]

Wednesday, 19 June 2024

[Review] Inside Out 2: Emosi Baru Dari Riley Yang Kini Beranjak Remaja!

 


#Description:
Title: Inside Out 2 (2024)
Casts: Amy Poehler, Phyllis Smith, Lewis Black, Liza Lapira, Tony Hale, Kensington Tallman, Maya Hawke, Ayo Edebiri, Adele Exarchopoulos, Paul Walter Hauser, Diane Lane, Kyle MacLachlan, Lilimar, Grace Lu, Sumayyah Nuriddin, Yvette Nicole Brown, Ron Funches, James Austin Johnson
Director: Kelsey Mann
Studio: Walt Disney Studios, Pixar Animation Studios


#Synopsis:
Setelah dua tahun tinggal di San Francisco, Riley (Kensington Tallman) yang kini berusia 13 tahun akan segera memasuki SMP. Selama empat tahun terakhir, Riley menjalin persahabatan dengan Bree (Sumayyah Nuriddin) dan Grace (Grace Lu). Mereka bertiga memiliki hobi dan kesukaan yang sama, termasuk menggemari olahraga Hockey. Persahabatan yang terjalin diantara mereka bertiga menciptakan pulau best friends yang lebih besar dibandingkan pulau-pulau lain yang sudah ada di dalam pikiran Riley. Hal tersebut membuat empat emotions yang berada di headquarters nya Riley yaitu Joy (Amy Poehler), Sadness (Phyllis Smith), Anger (Lewis Black), Fear (Tony Hale) dan Disgust (Liza Lapira) merasa lega karena Riley berhasil menciptakan bagian baru dalam pikirannya yang disebut dengan "Sense of Self". Bagian tersebut dapat menyimpan perasaan dan juga kenangan yang nantinya membentuk kepribadian dari Riley.



Suatu malam, saat para emotions sedang beristirahat, mereka dikejutkan dengan suara alarm pubertas yang berasal dari meja konsol emosi. Tak lama setelah itu, sekelompok pekerja mendatangi headquarters dan langsung merombak seluruh ruangan termasuk meja konsol emosi. Saat Riley terbangun, Joy, Sadness, Anger, Fear dan Disgust dikejutkan dengan perubahan emosional Riley yang tidak terkontrol. Tak lama setelah itu, headquarters kedatangan empat emotions baru yaitu Anxiety (Maya Hawke), Envy (Ayo Edebiri), Ennui (Adele Exarchopoulos) dan Embarrassment (Paul Walter Hauser).


Sementara itu, Riley, Bree dan Grace akan mengikuti pelatihan untuk turnamen Hockey sebelum masuk SMP. Dalam perjalanan menuju tempat pelatihan, Riley terkejut saat mengetahui jika Bree dan Grace tidak akan masuk SMP yang sama dengannya. Hal tersebut membuat empat emotions lama terkejut, kecuali empat emotions baru. Anxiety langsung mengambil alih meja konsol emosi dan tidak mempermasalahkan jika Riley harus berpisah dengan kedua sahabatnya itu. Ia sangat yakin jika Riley bisa mendapatkan teman baru di sekolah barunya nanti, termasuk Val Ortiz (Lilimar) pemain Hockey yang selama ini diidolakan oleh Riley, Bree dan juga Grace.



Saat tiba di sekolah baru untuk berlatih Hockey, Riley memutuskan untuk menjalin pertemanan dengan team Hockey yang dipimpin oleh Val. Anxiety, Envy, Ennui dan Embarrassment berusaha merubah kepribadian Riley untuk menyesuaikan dengan para pemain Hockey yang lebih tua darinya. Joy, Sadness, Anger, Fear dan Disgust berusaha mengendalikan Riley agar tetap fokus bersama teman-teman lamanya. Namun sayang, hal tersebut malah membuat Riley ditegur oleh pelatih Hockey yaitu Coach Roberts (Yvette Nicole Brown) dan menyita seluruh ponsel dari para peserta pelatihan. Anxiety kemudian membuang "Sense of Self" nya Riley yang lama dari headquarters bersamaan dengan Joy, Sadness, Anger, Fear dan Disgust.


Anxiety kini mengontrol sepenuhnya meja konsol emosi. Riley pun terus berusaha agar bisa diterima menjadi bagian dari grup Hockey Firehawk yang diketuai oleh Val. Riley ingin membuktikan jika dirinya layak menjadi teman dari Val dengan cara meniru gaya rambut, kesukaan hingga mengikuti seleranya yang sangat berbanding terbalik dari Riley selama ini. Anxiety kemudian mengganti "Sense of Self" yang sudah ada dengan versinya sendiri yang berasal dari berbagai hal-hal negatif serta ketakutan dalam diri Riley. Anxiety bahkan mengontrol Riley untuk nekat diam-diam masuk ke ruangan pelatihnya untuk melihat isi dari buku merah yang berisikan informasi tentang catatan dan nilai para calon anggota baru dari team Firehawk.


Joy, Sadness, Anger, Disgust dan Fear merasakan Riley yang sekarang bukanlah yang seperti dulu. Mereka tak mengenali lagi sosok Riley karena Anxiety, Envy, Ennui dan Embarrassment mengendalikan meja konsol emosi seenaknya tanpa memperdulikan Joy dan kawan-kawan. Mampukah kelima emotions lama kembali masuk ke headquarters meskipun harus mengarungi banyak tempat yang sebelumnya tak pernah ketahui sebelumnya?


#Review:
Disney dan Pixar akhirnya merilis sekuel salah satu film animasi terbaik sepanjang masa yaitu INSIDE OUT 2 (2024) di bioskop Indonesia mulai 12 Juni 2024 kemarin. Kehadiran sekuel film INSIDE OUT (2015) tentunya sangat dinantikan mengingat jarak dari perilisan dari film pertama ke film kedua terpaut cukup jauh. Ekspektasi pun dipasang setinggi mungkin dan berharap film keduanya ini mampu memberikan sentuhan magis dan masterpiece khas dari Disney Pixar.


Untuk segi cerita, film INSIDE OUT 2 (2024) kali ini mengulik perasaan dan emosional dari karakter Riley yang kini beranjak remaja dan memasuki sekolah menengah pertama. Seiring bertambahnya usia, perasaan dan emosional dari seorang manusia pun semakin bertambah. Kehadiran rasa cemas (Anxiety), cemburu (Envy), malu (Embarrassment) dan bosan (Ennui) dalam diri karakter Riley yang memasuki fase pubertas pertamanya seketika langsung mendominasi headquarters. Aku sangat takjub dengan tim penulis dari film INSIDE OUT 2 (2024) ini yang berhasil mengemas issue tentang coming of age serta perkembangan emosional seorang remaja pubertas dengan sangat menyenangkan. Emosional dari rasa bahagia (Joy), sedih (Sadness), marah (Anger), takut (Fear) dan jijik (Disgust) yang selama ini berkolaborasi untuk menciptakan hal-hal positif seketika menjadi serba khawatir dan negatif gara-gara munculnya geng dari Anxiety. Bagi penonton yang sudah melewati fase remaja, melihat perkembangan Riley disini terasa seperti merefleksikan diri sendiri dimana ketika kita masa-masa pubertas, sifat alamiah remaja berubah menjadi mudah gelisah, khawatir, tak bisa mengontrol emosi, serangan panik dan selalu ingin mengeksplor hal-hal baru.


Karakter Anxiety yang berusaha menguasai headquarters bahkan jauh lebih parah ketimbang di film pertamanya yang dimana Anger, Disgust dan Fear tak sengaja harus mengontrol headquarters ketika Joy dan Sadness terjebak di Long Term Memory Maze. Salah satu adegan yang sangat mengesankan bagiku yaitu ketika Anxiety berusaha mengontrol wahana Pillow Fort di Imagination Land yang membantu Riley agar bisa tertidur lelap dan mendapatkan mimpi. Anxiety membajak para pekerja di Pillow Fort dengan cara membuat berbagai jenis pikiran di masa depan. Adegan ini menurutku sangat akurat tak hanya untuk penonton remaja tapi bagi orang-orang dewasa pun pasti pernah mengalami rasa cemas memikirkan apa yang belum pasti terjadi hingga membuat kita tak bisa tidur nyenyak. Tak hanya itu saja, karakter Anxiety di film ini juga menampilkan gangguan rasa cemas berlebih hingga tidak bisa dikendalikan lagi. Hal tersebut bisa penonton rasakan ketika Riley di babak akhir film.


Untuk jajaran pemain, para aktor dan aktris yang mengisi suara di film INSIDE OUT 2 (2024) tampil luar biasa dalam menghidupkan Riley beserta sembilan emotions yang ada dalam dirinya. Meskipun banyak sekali dialog padat dan cepat yang diucapkan oleh para karakter di film ini, tapi sangat mudah untuk dipahami oleh semua kalangan. Adu argumen antara Joy dengan Anxiety sukses membuatku terpukau!
Untuk urusan visual, sudah jelas film INSIDE OUT 2 (2024) berhasil mengekspansi dunia emotions dalam diri Riley lebih luas lagi. Meskipun di sekuelnya kali ini tidak memiliki moment magis seperti Bingbong, tapi tak perlu khawatir, eksplorasi dunia INSIDE OUT dalam diri Riley tak kalah menarik dan sesekali sukses membuat penonton terhibur ketika Joy, Sadness, Anger, Disgust dan Fear bekerja sama untuk bisa kembali ke headquarters dengan melewati banyak sekali kejutan didalamnya.
Overall, film INSIDE OUT 2 (2024) sukses mendefinisikan tumbuh kembang manusia dengan emosi-emosi baru yang sangat related dengan penonton segala usia. Sekuel terbaik dari film animasi terbaik yang pernah dibuat oleh Disney Pixar sejauh ini. Gila!


[10/10Bintang]

Thursday, 13 June 2024

[Spoiler Alert] Cerita Lengkap & Perbedaan Film Ipar Adalah Maut Dengan Versi Sosial Media!



Film IPAR ADALAH MAUT (2024) tayang mulai 13 Juni 2024 di bioskop Indonesia. Tak sedikit netizen dan pecinta film dibuat penasaran dengan kisah perselingkuhan yang sempat menggemparkan sosial media TikTok di Indonesia pada awal tahun 2023 lalu. Eliza Sifa sebagai orang yang pertama kali menceritakan kisah ini mengklaim jika cerita Nissa, Aris dan Rani tersebut merupakan kisah nyata yang disampaikan melalui direct message kepada dirinya.

Berikut perbedaan cerita IPAR ADALAH MAUT versi TikTok Eliza Sifa dengan versi film layar lebar:
1. Versi TikTok: Nissa dan Aris menikah dan memiliki seorang anak perempuan bernama Raya. Suatu ketika, adik perempuan dari Nissa yaitu Rani ingin ikut tinggal di rumah kakaknya demi menghemat biaya kuliah karena kampusnya berada di kota yang sama dengan tempat tinggal Rani.
Versi Film: Ibu kandung Nissa dan Rani merasa khawatir jika Rani harus kost sendirian di Semarang. Ia meminta Nissa untuk memberikan tumpangan tempat tinggal kepada Rani, karena sang ibu menganggap Rani masih anak-anak dan manja.

2. Versi TikTok: Aris dan Rani semakin sering menghabiskan waktu bersama ketika Nissa disibukkan bekerja. Nissa mulai merasa curiga kepada Aris dan takut suaminya itu tergoda oleh adiknya yang sering berdandan cantik dan berpakaian minim selama di rumah.
Versi Film: Aris dan Rani hanya sebatas berangkat bareng saja, karena Aris yang bekerja sebagai dosen dan Rani sebagai mahasiswi di kampus yang sama. Interaksi mereka berdua hanya sebatas suadara ipar saja, tidak ada yang berlebihan. Selama tinggal di rumah, Rani tidak berdandan cantik dan selalu mengenakan hijab ketika bersama dengan Nissa, Aris dan Raya. Hanya satu kali saja Rani keluar kamar tanpa hijab ketika tengah malam, ia mau ke dapur dan tak sengaja berpapasan dengan Aris yang sedang minum air.

3. Versi TikTok: Aris dan Rani pertama kali berciuman di rumah saat Rani meminta bantuan kakak iparnya itu untuk mengerjakan tugas. Hubungan Aris dan Rani terus berlanjut. Mereka sering bermesraan dan sempat hampir ketahuan oleh Nissa, namun Rani mengelaknya dengan alasan sedang membereskan dapur.
Versi Film: Aris dan Rani tak sengaja berciuman setelah Aris menyelamatkan Rani yang hampir saja dilecehkan di kampus. Aris berusaha menenangkan Rani dengan cara memeluknya di dalam mobil lalu tak sengaja bibir mereka beradu saat Rani bangun dari pelukannya Aris. Sejak kejadian itu, Aris meminta Rani untuk melupakan kejadian tersebut.

4. Versi TikTok: Hubungan Aris dan Rani semakin dekat meskipun Rani sudah memiliki pacar sekaligus calon suami yaitu Yusuf. Bahkan ibu kandung Rani dan keluarga Yusuf sudah merencanakan untuk segera melangsungkan pernikahan. Disisi lain, hubungan Rani dengan Aris juga masih berlanjut meskipun mereka sadar, bahwa hubungan asmara mereka itu terlarang.
Versi Film: Karakter Yusuf dan keluarganya dihilangkan. Rani diceritakan masih mahasiswi baru dan belum pernah memiliki pacar. Rani mengagumi sosok Aris karena sikapnya yang baik hati, sopan, humoris dan pernah menyelamatkannya dari Yan yang berusaha untuk melecehkannya di kampus.

5. Versi TikTok: Ketika Rani ketahuan hamil, tante dari Aris memperingatkan keponakannya itu untuk segera mengakhiri hubungan terlarangnya dengan Rani. Namun sayang, mereka masih saja mempertahankannya padahal Rani dan Yusuf sudah menikah.
Versi Film: Pihak keluarga dari Aris termasuk kakak kandung perempuannya tak ikut campur dalam rumah tangga Aris setelah menikah.

6. Versi TikTok: Hubungan terlarang Aris dengan Rani ketahuan oleh Nissa setelah menemukan banyak foto dan video mesum yang mereka rekam dari ponsel Aris.
Versi Film: Aris berusaha menutupi hubungan terlarangnya dengan Rani dengan banyak alasan atas saran dari Rani itu sendiri. Mereka bahkan menyusun banyak rencana terstruktur yang memanfaatkan pekerjaan Aris sebagai dosen serta rekannya, Pak Junaedi agar tidak menimbulkan kecurigaan dari Nissa. Namun sayang, hubungan terlarang Aris dan Rani akhirnya terbongkar dengan sendirinya gara-gara keteledoran Aris yang tidak langsung menutup panggilan telepon dari Nissa. Percapakan mesra di hotel antara Aris dengan Rani secara langsung tersebut langsung Nissa rekam meskipun ia sangat terguncang dan sakit hati.

7. Versi TikTok: Rani kemudian kabur dan bercerai dari suaminya Yusuf setelah ketahuan hamil dari Aris. Nissa yang masih sakit hati terhadap Rani dan Aris kini memutuskan untuk tinggal bersama ibunya yang sedang sakit mengidap demensia. Sang ibu semakin stress karena menjadi bahan gunjingan para tetangga gara-gara kasus perselingkuhan dan perceraian kedua anaknya.
Versi Film: Nissa sakit hati, histeris dan bertengkar hebat dengan Aris di rumah. Ia tidak sudi lagi untuk tinggal di rumah tersebut karena telah menjadi tempat zinah antara Aris dengan Rani. Nissa memutuskan untuk sementara waktu tinggal di rumah sahabatnya, Manda bersama dengan anaknya. Disisi lain, Rani memilih pulang ke Salatiga.

8. Versi TikTok: Karena tekanan sosial dan stress, kondisi kesehatan ibunya Nissa dan Rani semakin menurun. Tak lama kemudian sang ibu meninggal. Setelah semuanya berakhir, Rani mendatangi Nissa untuk meminta ongkos pergi ke Jakarta setelah ia resmi bercerai dengan Yusuf. Nissa pun kini sudah bercerai dengan Aris.
Versi Film: Nissa membutuhkan ketenangan, ia menitipkan Raya kepada Manda untuk pulang ke Salatiga menemui ibunya. Tiba di rumah, Nissa hanya melihat adiknya saja. Nissa langsung melampiaskan amarahnya kepada Rani. Nissa tak menyangka balasan dari adiknya yang sudah ia tampung di rumah adalah pengkhianatan dengan cara berselingkuh dengan suaminya.
Tak lama setelah itu, ibu mereka datang dan terkejut saat mendengar apa yang diucapkan oleh Nissa. Firasat yang selama ini dikhawatirkan sang ibu terhadap Rani ternyata terbukti benar. Sang ibu kecewa dan ikut memarahi Rani.
Rani membela diri. Ia merasa kesal sekaligus sakit hati karena selama ini hanya kakaknya saja yang selalu dianggap bisa hidup mandiri. Rani kecewa karena selalu dianggap anak-anak dan manja sehingga tak diberi izin untuk tinggal sendirian selama kuliah hingga harus dititipkan segala kepada Nissa. Mendengar hal tersebut membuat Nissa dan ibunya semakin marah. Tak lama setelah itu sang ibu jatuh pingsan. Setelah diperiksa ke dokter, pembuluh darah di otak sang ibu pecah dan menyebabkan sebagian ingatan hilang.
Setelah sadar, benar saja, sang ibu sama sekali tidak bisa mengingat kejadian yang dialami oleh Nissa, Rani dan Aris. Nissa pun terpaksa harus bersikap akur dengan Rani seolah tidak ada masalah demi merawat ibunya di Salatiga. Berkali-kali Rani meminta maaf pada kakaknya itu namun tak pernah mendapat jawaban pasti. Hingga pada akhirnya, Rani ketahuan hamil dan membuat Nissa semakin sakit hati. Tak lama setelah itu, sang ibu meninggal dunia dengan berpesan kepada Nissa dan Rani untuk selalu akur.
Setelah kematian sang ibu, Nissa memutuskan untuk bangkit meskipun kini sudah resmi bercerai dengan Aris. Nissa kembali disibukkan dengan bisnis toko kue nya yang membuka cabang lagi bersama Manda dan Tante Hesti.


Suprisingly, perbedaan cerita yang ditulis oleh Oka Aurora untuk versi film IPAR ADALAH MAUT (2024) menurutku jauh lebih bagus dan rasional ketimbang versi TikTok. Keputusan untuk menghilangkan karakter Yusuf dan keluarganya serta membentuk karakter Rani yang tidak berlebihan dalam menggoda Aris disini merupakan keputusan yang sangat tepat. Maka tak heran jika penonton awam yang tidak mengikuti cerita dari Eliza Sifa ini akan lebih mudah simpatik dan terpancing emosi melihat drama perselingkuhan paling gila yang pernah terjadi ini. Good job Hanung Bramantyo, MD Pictures!

[Review] The Watchers: Cerita Mistis Urban Legend Hutan Belantara Di Irlandia!



#Description:
Title: The Watchers (2024)
Casts: Dakota Fanning, Olwen Fouere, Georgina Campbell, Oliver Finnegan, Alistair Brammer, John Lynch
Director: Ishana Night Shyamalan
Studio: Warner Bros Pictures, New Line Cinema, Blinding Edge Pictures


#Synopsis:
Mina (Dakota Fanning) memutuskan hidup mandiri dan tinggal di Galway, Irlandia setelah kecelakaan mobil yang merenggut nyawa ibunya. Mina juga memilih menghilang dari kehidupan saudara kembarnya, Lucy karena merasa bersalah atas kecelakaan yang pernah terjadi ketika mereka berdua masih kecil.
Suatu hari, Mina yang bekerja di pet shop diminta untuk mengantarkan seekor burung beo berwarna orange ke kebun binatang di wilayah Belfast. Meskipun dapat memakan waktu perjalanan darat seharian, Mina tetap bersedia untuk pergi ke Belfast dengan mengendarai mobil pribadinya.


Perjalanan Mina dari Galway menuju Belfast pun dimulai sejak pagi hari. Jalanan yang ia lewati tergolong sepi namun memiliki pemandangan indah. Sesekali mobil memasuki jalanan yang rimbun dengan pohon-pohon. Memasuki sore hari, rute petunjuk jalan semakin masuk ke dalam hutan. Jalanan aspal menghilang dan berubah menjadi tanah hutan. Tak lama setelah itu mesin mobil mendadak mati. Tak hanya itu saja, ponsel milik Mina pun tak berfungsi. Mina berusaha untuk tetap tenang dan segera keluar dari mobil untuk mencari bantuan. Selama berkeliling di dalam hutan belantara, Mina tak menemukan apapun. Ia hanya melihat sebuah papan tulisan yang bertuliskan "point of no return". Saat Mina kembali ke tempat awal, ia terkejut karena mobil miliknya tiba-tiba hilang. Mina yang membawa kandang dan burung beo nya terus berlari mencari pertolongan sebelum matahari tenggelam.


Tak lama setelah itu, Mina melihat seorang perempuan tua berlari menuju sebuah bunker yang ada di tengah hutan. Mina pun berlari mengikuti orang tersebut. Setelah ikut masuk ke bunker itu, Mina berkenalan dengan Madeline (Olwen Fouere) dan kedua penghuni lainnya yaitu Ciara (Georgina Campbell) dan Daniel (Oliver Finnegan). Mereka bertiga sudah lama terjebak di hutan tersebut dan berlindung di bunker agar terhindar dari serangan makhluk mistis yang mereka sebut "The Watchers". Madeline kemudian menjelaskan, "The Watchers" tersebut selalu mengawasi dan memantau mereka dari luar bunker setiap malam sampai matahari terbit. Madeline juga menambahkan peraturan yang harus dipatuhi oleh Madeline yaitu jangan pernah keluar dari bunker saat malam hari, jangan membelakangi kaca dan jangan mendekati lubang terowongan yang ada di tengah hutan. Madeline sangat yakin jika terowongan tersebut merupakan tempat persembunyian "The Watchers" ketika siang hari.
Hari demi hari terus berlalu. Mina berusaha beradaptasi tinggal di bunker bersama tiga orang yang tak dikenal itu. Saat pagi sampai sore hari mereka berempat berpencar ke dalam hutan untuk mencari bahan makanan. Sesekali, Mina ikut bersama Ciara untuk mencari tumbuhan yang dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit. Setelah itu, Mina ikut menemani Daniel berburu hewan di hutan untuk dijadikan bahan makanan mereka. Sementara itu, Madeline sering memberikan banyak informasi saat Mina menemani dirinya mencari bahan makanan di hutan. Madeline meminta Mina untuk menghiraukan semua kekuatan mistis yang sengaja diciptakan oleh hutan tersebut agar orang-orang tersesat dan kemudian hilang selamanya.


Suatu hari, Mina yang sedang ikut berburu dengan Daniel berinisiatif untuk masuk ke lubang terowongan. Ia ingin melihat dan membuktikan jika sosok "The Watchers" yang selama ini ditakutkan oleh Madeline, Ciara dan Daniel itu benar adanya. Dengan modal nekat dan rasa penasaran, Mina berhasil turun ke dasar lubang dan menemukan banyak barang-barang terbengkalai. Mina dan Daniel kemudian membawa beberapa barang seperti sepeda, peralatan dapur dan sebuah camcorder yang rusak. Mengetahui hal tersebut membuat Madeline marah. Ia sangat yakin jika Mina melihat sosok misterius saat berada di dalam lubang terowongan tersebut meskipun Mina selalu membantahnya. Sementara itu, Daniel terkejut saat mengetahui camcorder yang sudah rusak itu tiba-tiba berfungsi ketika dibawa masuk ke dalam bunker. Ia pun berinisiatif untuk memasang kamera tersebut diluar bunker ketika malam hari agar bisa melihat secara langsung bentuk dari sosok "The Watchers" yang selama ini memantau mereka.
Malam hari pun tiba. Daniel, Madeline, Ciara dan Mina memantau dengan seksama layar televisi yang merekam secara langsung suasana di luar bunker. Tak lama setelah itu, terdengar ketukan pintu bunker. Saat didekati, muncul suara dari seorang pria bernama John (Alistair Brammer), yang merupakan suami dari Ciara yang sudah beberapa hari hilang di tengah hutan karena terlambat masuk ke dalam bunker. Ciara pun berusaha untuk menolong suaminya itu. Namun Madeline menegaskan jika orang yang berada di luar itu bukanlah John, melainkan jebakan dari "The Watchers" yang berusaha masuk ke dalam bunker untuk menghabisi mereka berempat. Dugaan Madeline pun akhirnya terbukti. Sosok diluar tersebut bukanlah John dan "The Watchers" pun berusaha untuk masuk dengan memecahkan kaca bunker.
Waktu terus berlalu, hingga tak terasa memasuki musim salju. Saat sedang mencari bahan makanan, Mina dan Ciara mendengar teriakan dari Madeline yang ternyata diikat oleh Daniel di tengah hutan. Daniel merasa bosan dengan segala aturan yang diterapkan oleh Madeline. Daniel kemudian berlari masuk ke dalam hutan dan dikejar oleh Ciara. Sementara itu, Mina berusaha melepasakan tali yang mengikat Madeline.
Matahari akan segera terbenam. Mina dan Madeline bergegas lari menuju bunker. Namun sayang, Daniel tidak mengizinkan mereka berdua untuk masuk. Madeline kemudian mengajak Mina untuk bersembunyi di bawah akar pohon sampai para "The Watchers" selesai memantau bunker. Untuk pertama kalinya, Mina melihat secara langsung sosok "The Watchers" yang selama ini mengawasi mereka berempat. Setelah itu, mereka berdua kembali ke bunker setelah dibantu oleh Ciara. Madeline yang semakin marah kepada Daniel akhirnya menjelaskan kembali jika "The Watchers" merupakan sosok peri yang bisa berubah wujud dan bisa menduplikasi bentuk manusia sesuai yang mereka inginkan. Keadaan semakin tak terkendali ketika para "The Watcher" kembali datang dan berusaha masuk ke dalam bunker dengan menggunakan kekuatan mereka. Madeline, Mina, Ciara dan Daniel yang semakin panik tak sengaja menemukan sebuah pintu rahasia untuk masuk ke ruang basement bunker. Mereka segera masuk ke dalam basement untuk berlindung dari serangan "The Watchers".


Saat berada di dalam ruangan tersebut, mereka terkejut karena melihat banyak sekali peralatan penelitian dan beberapa komputer. Mina pun menelusuri video-video yang direkam oleh Professor Rory Kilmartin (John Lynch) yang selama ini melakukan penelitian terhadap makhluk misterius di hutan belantara Irlandia. Sang profesor juga lah yang membangun bunker rahasia tersebut sebagai tempat berlindung dari serangan "The Watchers" tersebut. Pada akhir video yang direkam, Professor Rory meminta kepada siapapun yang menemukan penelitian ini baik di bunker ataupun di kampus tempat Professor Rory bekerja untuk segera dimusnahkan dianggap tidak pernah terjadi apapun. Professor khawatir jika terus diteliti akan berbahaya bagi "The Watchers" dan juga manusia. Professor juga memberi petunjuk terakhir untuk bisa keluar dari hutan dengan menggunakan perahu yang ada di pinggir danau. Mampukah Madeline, Mina, Ciara dan Daniel keluar dari hutan belantara tersebut?


#Review:
Rumah produksi Warner Bros Pictures merilis film horror terbaru dari sutradara muda Ishana Night Shyamalan yang merupakan anak dari sutradara kenamaan M. Night Shyamalan berjudul THE WATCHERS (2024). Film ini diadaptasi dari novel misteri yang ditulis oleh A.M. Shine yang dirilis tahun 2022 lalu. Film THE WATCHERS (2024) menjadi debut bagi Ishana sebagai sutradara sekaligus penulis film layar lebar, setelah sebelumnya sukses dengan serial produksi Apple TV - SERVANT yang sudah hadir selama empat musim.


Untuk segi cerita, film THE WATCHERS (2024) memiliki ide yang cukup menarik karena mengusung konsep survival dan escape room di tengah hutan. Sisi mistis nya pun berhasil diciptakan dengan baik lewat hutan belantara luas yang ada di Irlandia. Eksekusi cerita di prolog sebetulnya cukup bagus tentang urban legend Irlandia yang dipadukan dengan survival di dalam bunker kotak di tengah hutan belantara. Plot semakin memancing rasa penasaran dengan hadirnya peraturan demi peraturan yang harus dilakukan oleh empat karakter bisa bertahan hidup disana. Namun sayang, pengembangan dan pace cerita selama di hutan hingga terkuaknya tentang mitologi para peri dan manusia di masa lalu nya cukup lambat. Ditambah lagi background character Mina yang berusaha mengatasi rasa bersalah atas kematian ibunya disini terasa kurang menyatu dengan keseluruhan cerita dari film ini. Untungnya, masih acceptable berkat hadirnya beberapa adegan jump scared yang literally membuat penonton kaget sekaget-kagetnya. Ishana pun sepertinya ingin mengikuti style dari sang ayah yang selalu menghadirkan plot twist berlapis saat memasuki paruh akhir film. Eksekusinya pun berhasil mengejutkan dan bikin greget penonton.


Untuk jajaran pemain, penampilan Dakota Fanning di film horror ini tidaklah mengecewakan. Gesture, sifat penyendiri, pendiam dan ketakutannya bisa terpancar maksimal di depan layar. Team work dengan ketiga aktor lain yang terjebak di bunker juga bisa saling melengkapi satu sama lain. Chemistry kekeluargaan yang terjalin diantara mereka berempat pun menjadi believable untuk penonton.
Untuk urusan visual, Ishana dan tim sinematografi disini berhasil menyajikan visual hutan belantara Irlandia dan bangunan bunker dengan sangat baik. Atmosfer mencekam hutan ketika di malam hari pun mudah dirasakan oleh penonton. Yang cukup disayangkan menurutku yaitu visualisasi dari monster dan peri dari mitologi disini menurutku terasa aneh dan kurang seram. Sekilas mengingatkanku pada monster di semesta film A QUIET PLACE (2018) hahaha.
Overall, film THE WATCHERS (2024) tidaklah mengecewakan seperti score dari imdB maupun Rotten Tomatoes. Plot dan kejutannya masih acceptable sekaligus menarik untuk ditonton.


[7.5/10Bintang]

Wednesday, 12 June 2024

[Review] Ipar Adalah Maut: Drama Hubungan Terlarang Antara Suami Dengan Adik Ipar!



#Description:
Title: Ipar Adalah Maut (2024)
Casts: Michelle Ziudith, Deva Mahenra, Davina Karamoy, Alesha Fadillah, Devina Aureel, Dewi Irawan, Asri Welas, Susilo Nugroho, Vika Aditya, Mbok Tun, Nayra Kanaya, Toby Armstrong, Rukman Rosadi
Director: Hanung Bramantyo
Studio: MD Pictures, Dapur Films


#Synopsis:
Saat akan memarkirkan mobilnya, Nissa (Michelle Ziudith) tak sengaja diserobot oleh mobil lain. Nissa kesal karena pengendara tersebut malah parkir di area dosen kampusnya. Pengendara tersebut kemudian meminta maaf pada Nissa dengan alasan ia baru pertama kali datang ke kampus.
Saat masuk kelas, Nissa terkejut ternyata dosen tamu yang memberikan materi kuliah adalah pengendara mobil yang tadi di parkiran. Pria tersebut bernama Aris (Deva Mahenra), dosen tamu yang merupakan lulusan universitas dari Denmark. Setelah jam kuliah, Nissa yang ditemani sahabatnya, Manda (Devina Aureel) mendatangi Aris untuk meminta maaf. Sejak saat itu, hubungan Aris dengan Nissa perlahan mulai mendekat. Aris pun akhirnya diterima menjadi dosen di kampusnya Nissa dan membuat mereka berdua sering bertemu.


Selain kuliah, Nissa juga disibukkan dengan bisnis kecil-kecilannya yaitu jualan kue dan roti yang ia buat sendiri dirumahnya. Nissa tinggal bersama ibunya, Ibu Asri (Dewi Irawan) dan adiknya, Rani (Nayra Kanaya) yang masih sekolah di Salatiga. Mereka bertiga hidup rukun dan saling menyayangi satu sama lain sebagai sebuah keluarga.
Waktu terus berlalu, Nissa dan Aris akhrinya resmi menjalin hubungan asmara. Aris semakin serius untuk mengajak Nissa ke pelaminan. Tak lama setelah lulus kuliah, mereka pun akhirnya menikah. Pernikahan Aris dan Nissa dikaruniai seorang anak perempuan cantik bernama Raya (Alesha Fadillah). Melihat pernikahan anak pertamanya yang bahagia membuat Ibu Asri senang. Selain itu, Nissa pun merasakan sifat Aris memiliki kesamaan dengan almarhum ayahnya yang selalu baik dan melindungi keluarganya. Selain menjadi ibu rumah tangga, Nissa pun disibukkan bisnis toko bakery Legi Roti yang ia kelola bersama dengan sahabatnya, Manda.



Suatu malam, Nissa mendapat telepon dari ibunya dan membicarakan tentang Rani yang akan segera masuk kuliah. Sang ibu merasa khawatir jika Rani (Davina Karamoy) harus tinggal kost sendirian di Semarang. Ia meminta Nissa untuk sementara waktu memberikan tumpangan pada Rani tinggal bersama di rumah. Setelah mendapat izin dari sang suami, Nissa pun memperbolehkan sang adik untuk ikut tinggal dengannya. Nissa, Aris dan Raya kemudian pergi ke Salatiga untuk menjemput Rani.
Nissa merasa senang bisa satu rumah lagi dengan adiknya setelah sekian lama berpisah. Nissa pun memberikan kamar yang nyaman di rumahnya untuk Rani agar tak sering main keluar bersama teman-teman kampusnya. Rani sangat berterima kasih kepada sang kakak dan keluarganya yang sudah mengizinkan dan memberikan fasilitas lebih dari cukup untuk dirinya selama menjalani kuliah. Setiap paginya, Nissa mempersiapkan sarapan untuk Aris, Raya dan Rani dengan dibantu asisten rumah tangga sebelum pergi ke toko roti. Nissa pun meminta Aris berangkat bersama Rani karena mereka satu kampus yang sama.


Seiring berjalannya waktu, Nissa semakin disibukkan dengan bisnis usaha toko bakery nya yang banyak diminati pelanggan. Tak hanya itu saja, Nissa juga mendapat tawaran untuk membuka cabang baru dari Ibu Hesti (Asri Welas) yang merupakan tante dari Manda. Sementara itu, Aris pun sibuk sebagai dosen di kampus yang sedang dalam proses kenaikan jabatan bersama dengan rekan sesama dosen yaitu Pak Junaedi (Susilo Nugroho). Begitu juga dengan Rani, ia mulai sibuk dengan jadwal kampus.
Suatu ketika saat tengah malam, Aris terbangun dari tidurnya untuk mengambil segelas air minum di dapur. Tak sengaja, Aris berpapasan dengan Rani yang keluar dari kamar tanpa hijab dan mengenakan pakaian tidur. Aris terkejut dan Rani pun berlari menuju kamarnya. Kejadian tersebut diceritakan Aris kepada Nissa.
Keesokan paginya, Nissa memberitahu pada adiknya untuk selalu mengenakan hijab dan pakaian yang sopan saat keluar dari kamar demi menghormati suaminya yang bukan mukhrim bagi Rani. Rani pun meminta maaf pada sang kakak karena kejadian semalam tersebut tidaklah disengaja. Ia berjanji akan mengikuti semua permintaan kakaknya itu.
Setelah masuk beberapa semester, Rani dikenal sebagai mahasiswi pintar dan disukai banyak orang. Salah satu yang menyukai Rani yaitu Yan (Toby Armstrong) yang memiliki kekerabatan dengan rektor kampus. Namun sayang, Rani tidak suka dengan Yan karena sikap sombong dan selalu meremehkan orang lain. Yan pun merasa terhina karena dipermalukan oleh Rani di depan banyak orang. Saat pulang kampus, Yan beserta teman-temannya menjebak Rani di perpustakaan dan berusaha untuk melecehkannya. Untungnya Aris masih berada di kampus dan tak sengajak mendengar kegaduhan di perpustakaan. Ia pun langsung menyelamatkan Rani dan mengancam akan melaporkan Yan dan teman-temannya ke pihak kepolisian. Rani yang masih histeris dan ketakutan berusaha ditenangkan oleh Aris. Mereka pun bergegas pulang ke rumah.



Setelah kejadian itu, perlahan Rani mulai bisa menghilangkan rasa takutnya berkat didukung sepenuhnya oleh Nissa dan juga Aris. Namun dibalik itu semua, Rani diam-diam memendam perasaan kepada Aris. Situasi pun semakin mendukung karena mereka berdua selalu tak sengaja bisa berduaan di rumah tanpa kehadiran Nissa, Raya maupun asisten rumah tangga. Karena nafsu yang mengendalikan mereka, terjadilah hubungan asmara terlarang yang dilakukan oleh Aris dan juga Rani. Sejak saat itu, hubungan Aris dengan Rani semakin intens. Mereka sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama di hotel tanpa sepengetahuan Nissa. Aris pun selalu memberikan alasan sibuk di kampus dan menjual nama Pak Junaedi kepada istrinya ketika sedang bermesraan dengan Rani. 
Disisi lain, Nissa yang semakin sibuk dengan rencana cabang baru toko bakery miliknya, kini terpaksa harus bolak-balik ke Yogyakarta. Tak jarang, ia selalu meminta bantuan pada sang suami atau Manda untuk mengantar jemput Raya pulang sekolah. Selama berbulan-bulan, tak ada rasa curiga sama sekali dari Nissa terhadap suaminya.



Hingga suatu ketika, Nissa mulai merasakan sikap tak biasa dari Aris saat ia memberi tahu soal Pak Junaedi yang mendatangi toko bakery nya. Firasat buruk terus menghantui Nissa karena sikap Aris semakin aneh dan beberapa kali terlihat salah tingkah saat sedang berada di rumah. Selain Nissa, firasat tak baik juga turut dirasakan oleh Ibu Asri saat keluarga Aris berlebaran di Salatiga. Ibu Asri pun meminta sekali lagi kepada Rani untuk tidak hal-hal buruk selama tinggal bersama dengan Nissa, Aris dan Raya di Semarang. Akankah hubungan terlarang antara Aris dengan adik iparnya, Rani terbongkar?


#Review:
MD Pictures dikenal sebagai salah satu rumah produksi yang produktif menghadirkan film adaptasi dari hal-hal viral di sosial media. Kali ini, cerita drama perselingkuhan yang menggemparkan Tiktok dari akun milik Eliza Sifa awal tahun 2023 lalu diangkat menjadi film layar lebar dengan menggandeng kreator film SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 (2017) dan penulis serial LAYANGAN PUTUS (2021) yaitu Hanung Bramantyo dan Oka Aurora sebagai sutradara dan penulis skenario. 


Aku berkesempatan hadir pada acara Press Screening dan Gala Premiere film IPAR ADALAH MAUT (2024) yang sukses digelar tadi malam (10/6) di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Sejak siang hari, seluruh area bioskop sudah ramai oleh para tamu undangan dan rekan-rekan media. Namun sayang nih, MD Pictures tidak menggelar press conference setelah selesai press screening. Sehingga rekan-rekan media tidak punya kesempatan untuk ngobrol dan membahas lebih intens tentang film yang sudah ditonton.
Untuk segi cerita, film IPAR ADALAH MAUT (2024) hadir dengan premis yang memang bisa membuat penonton mengucap Istighfar berkali-kali. Cerita perselingkuhan dengan rekan kerja, tetangga, boss atau sekretaris sudah banyak kita jumpai di kehidupan nyata, serial maupun film layar lebar. Kali ini, drama perselingkuhan terjadi antara suami dengan adik iparnya sendiri. Adik ipar loh guys. Adik kandung dari sang istri. Aku kira cerita ini hanyalah fiktif belaka, tapi ternyata Eliza Sifa yang menarasikan kisah perselingkuhan ini mengklaim jika cerita tersebut merupakan nyata yang dari salah satu followers di TikTok-nya.


Dengan durasi film mencapai 131 menit, Hanung Bramantyo dan Oka Aurora diberi keleluasaan untuk mengeksplor cerita Nissa, Aris dan Rani. Paruh pertama film, penonton langsung dikenalkan dengan awal cerita hubungan Nissa dengan Aris yang kala itu mereka masih muda. Jujur, bagian awal ini menurutku set-up nya terlalu kelamaan. Treatment yang diberikan pada bagian tersebut terlalu mainstream, sehingga tidak terlalu menarik. Andai saja film ini dimulai ketika Nissa dan Aris berencana untuk menikah, pasti durasi film lebih efektif dan feel nya masih bisa dirasakan oleh penonton.
Rasa jenuh perlahan mulai menghilang setelah plot karakter Rani yang baru kuliah masuk ke rumah tangga Nissa dengan Aris. Baru lah, kolaborasi Hanung Bramantyo dan Oka Aurora menunjukkan taring mereka pada bagian ini. Keputusan kreatif tentang perbedaan antara cerita film dengan versi TikTok yang diambil oleh Oka Aurora disini adalah keputusan yang sangat tepat. Background ketiga karakter utama film IPAR ADALAH MAUT (2024) jadi makin solid dan reasonable. Hukum sebab akibat dan dampak yang terjadi tentang drama perselingkuhan ini terjabarkan dengan sangat baik. Alur konflik yang diciptakan pun bergerak dinamis sehingga emosi penonton naik turun bagaikan roller coaster saat melihat drama perselingkuhan antara Aris dengan Rani.


Menariknya, Hanung Bramantyo semakin berani untuk menampilkan sisi buruk dari manusia lewat karakter seorang muslim. Dibalik penampilan sopan (berhijab) dan taat agama, terdapat dosa besar yang sengaja disembunyikan. Hal inilah yang seharusnya dilakukan, karena menurutku setiap manusia pasti memiliki dosa dan kesalahan dalam hidupnya. Untuk menutupi kekurangan tersebut, manusia rela melakukan banyak kebaikan serta hal-hal positif. Treatment tersebut berhasil diterapkan oleh sang sutradara kepada tiga karakter utama di film ini. Memasuki babak akhir film, Oka Aurora membongkar kedok perselingkuhan kemudian mengakhiri puncak konflik film IPAR ADALAH MAUT (2024) dengan cara yang menurutku sangat memuaskan. Meskipun bisa lebih dibuat dramatis lagi tentang nasib Aris maupun Rani, tapi klimaks yang dipilih tetap berhasil membuat penonton ikutan lega.
Untuk jajaran pemain, Hanung Bramantyo berhasil mengeluarkan kualitas akting terbaiknya dari para pemain di film IPAR ADALAH MAUT (2024). Michelle Ziudith berhasil menunjukkan kapasitasnya sebagai aktor dengan range emosi yang mengesankan. Aura kesedihan lebay seorang remaja yang biasanya muncul saat ia berakting kini sudah tidak ada. Jiwa independen dan mandiri nya pun bisa penonton rasakan disepanjang film. Penampilan Deva Mahenra pun tak disangka berhasil menghidupkan karakter suami yang khilaf. Treatment Deva terhadap Aris disini dibuat lebih luwes, lovable dan selalu memiliki moment pencair suasana. Sekilas, sifat dari Aris yang tidak terlalu serius ini memang sudah seperti Deva Mahenra apa adanya. Hahaha. Penampilan selanjutnya yaitu Davina Karamoy. Meskipun memerankan karakter yang berpotensi dibenci oleh para penonton dan bisa saja bernasib seperti Raline Shah dan Anya Geraldine, namun kualitas aktingnya benar-benar memukau. Feeling guilty dan aura antagonisnya terpancar kuat. Hahaha.
Selain cerita dan penampilan cast nya yang memukau, film ini juga memiliki scoring musik jempolan. Setiap adegan dikemas dengan sekuens musik yang porsinya meningkatkan mood penonton. Intensitas musik terus memacu adrenaline khususnya saat di moment-moment "menegangkan". Gokil sih! Yang tak kalah menarik, MD Pictures menggandeng Mytha Lestari dan Lyodra untuk membawakan dua lagu original soundtrack berdasarkan perspektif dari karakter Nissa dan juga Rani. Terniat banget!
Overall, film IPAR ADALAH MAUT (2024) tampil sangat solid berkat penulisan cerita serta directingnya yang memang sangat expert dalam urusan plot tentang perselingkuhan. Jika film dua film AYAT-AYAT CINTA (2008) dan tiga film SURGA YANG TAK DIRINDUKAN (2017) bermain 'aman', nah untuk di film ini, Hanung Bramantyo semakin berani dan berhasil mengangkat drama perselingkuhan yang melewati batas 'aman'. Another epic illicit affairs from MD Pictures!


[8.5/10Bintang]


SPOILER ALERT Film IPAR ADALAH MAUT (2024) bisa klik disini.

Wednesday, 5 June 2024

[Review] Harta Tahta Raisa: Dokumenter Perjalanan Karier Pelantun Hits Kali Kedua!


#Description:
Title: Harta Tahta Raisa (2024)
Casts: Raisa Andriana, Adryanto Pratono, Hamish Dauh Wyllie, Allan N. Rachman, Ria Mariaty, Rinaldy Nurpratama, Asta Andoko, Rama Handyanto, Ario Seto, Addie MS, Soleh Solihun
Director: Soleh Solihun
Studio: Imajinari Pictures, Juni Records


#Synopsis:
Satu hari setelah menggelar konser tunggal di Stadium Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta Pusat, pelantun hits 'Kali Kedua' yaitu Raisa bertemu dengan sahabat sekaligus produsernya yaitu Adryanto Pratono. Pertemuan tersebut dilakukan di sebuah restoran dan direkam dengan dua kamera dari sutradara Soleh Solihun. Sepanjang pertemuan itu, Raisa dan Adryanto atau yang lebih akrab dipanggil Boim itu akhirnya merasa lega setelah selesai menggelar konser dan menyandang gelar sebagai konser tunggal soloist wanita pertama dalam sejarah yang sukses diselenggarakan di Stadium Utama Gelora Bung Karno.



Sejak kecil, Raisa Andriana dikenal memiliki suara yang bagus dan tidak fals. Selain itu, Raisa juga sangat menyukai lagu-lagu dari film animasi Disney. Hal tersebut diketahui oleh kedua orangtuanya yaitu Allan. N. Rachman dan Ria Miranty. Yang tak kalah menarik, Raisa juga sering menunjukkan bakat menyanyinya ketika seluruh keluarga besarnya berkumpul. Bakat menyanyi Raisa mulai berkembang ketika memasuki usia remaja. Ketika berusia 18 tahunan, Raisa pernah menjadi backing vocal beberapa musisi ternama hingga sempat bergabung dengan grup band yang dibentuk oleh Kevin Aprilio yaitu Andante. Namun sayang, setelah Kevin Aprilio mundur dan membentuk band baru yaitu Vierratale, grup band Andante akhirnya dibubarkan. Setelah band Andante bubar, Raisa aktif manggung di cafe-cafe Jakarta sebagai penyanyi solo wanita dan membuka lebar kariernya dalam bermusik.



Tahun 2010, Raisa masuk dapur rekaman yang dibantu oleh tiga sahabatnya yaitu Asta Andoko, Rama Handyanto dan Ario Seto. Single pertamanya berjudul 'Serba Salah' yang dirilis secara independen dan langsung mendapat respon sangat positif dari para pecinta musik Indonesia. Satu tahun kemudian, Raisa bergabung ke label Universal Music Indonesia dan merilis video clip 'Serba Salah' dan album perdana berjudul 'Raisa' pada 25 Mei 2011. Nama Raisa semakin populer dan lagu 'Serba Salah' memuncaki tangga lagu baik di berbagai acara musik televisi maupun radio. Popularitas Raisa semakin diperhitungkan setelah ia berhasil menyabet penghargaan Pendatang Baru Terbaik-Terbaik dari Anugerah Musik Indonesia 2012 berkat album 'Raisa' dan hit single 'Apalah Arti Menunggu'. Popularitas Raisa semakin meroket di industri musik Indonesia setelah merilis album keduanya yang berjudul 'Heart To Heart'. Di album terbarunya ini, Raisa menulis lebih banyak lagu sendiri dan puncaknya, Raisa kembali mendapatkan piala AMI Awards untuk lagu 'Bye-Bye'.



Tahun 2014, Raisa memutuskan untuk keluar dari label rekaman Universal Music Indonesia dan mendirikan label rekaman Juni Records bersama dengan sahabatnya, Adryanto Pratono. Bersama dengan Juni Records, Raisa merilis album ketiganya yang berjudul 'Handmade' pada tahun 2016 dan dilanjutkan dengan album terbaru 'Its Personal' yang dirilis secara bertahap di tahun 2021-2022. Meskipun jarak antara album ketiga dan keempatnya terpaut cukup jauh, Raisa dan Juni Records memiliki satu project besar yaitu menggelar konser tunggal di Stadium Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Rencana awal, konser bertajuk 'Raisa Live In Concert' tersebut akan digelar pada 27 Juni 2020 bertepatan dengan sepuluh tahunnya ia berkarier sebagai musisi di industri musik Indonesia. Namun sayang, konser tersebut terpaksa harus ditunda karena Pandemi CoVid-19 melanda dunia.



Setelah pandemi reda, 'Raisa Live In Concert' akhirnya siap digelar pada 25 Februari 2023. Berbagai persiapan dilakukan secara intens beberapa bulan sebelum konser digelar. Raisa yang kini sudah menjadi istri dari Hamish Daud dan ibu bagi anaknya yaitu Zalina Raine Wyllie pun dituntut untuk bisa membagi waktunya antara karier dengan keluarga. Untungnya, orang-orang disekitar Raisa sangat mendukung apapun yang sedang dikerjakan oleh Raisa bersama dengan Boim dan Juni Records.


Beberapa hari menjelang konser, Raisa dan tim produksi mendapat kabar tak terduga yaitu larangan menggelar konser di SUGBK dari Menpora Zainuddin Amali dengan alasan akan digunakan untuk persiapan menjelang Piala Dunia U-20 2023. Selain larangan tersebut, delapan hari menjelang konser, lapangan SUGBK mendadak digunakan pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Fiji tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak Juni Records selaku promotor dari 'Raisa Live In Concert'. Boim dan seluruh tim Juni Records mau tak mau menerima kenyataan tersebut, padahal mereka sudah mem-booking dari tahun 2020 dan mendapat perizinan secara resmi dari pihak pengelola SUGBK . Alhasil, panggung 'Raisa Live In Concert' terpaksa ditutupi dengan kain hitam selama pertandingan antara Timnas Indonesia dengan Fiji.




Cobaan kembali menghampiri Raisa ketika sang anak terserang thypus beberapa hari sebelum 'Raisa Live In Concert' digelar. Di satu sisi, ia tidak tega melihat Zalina harus dirawat di rumah sakit dan tidak bisa sepenuhnya menemani sang anak, namun di sisi lainnya, Raisa pun harus tetap profesional untuk tetap menggelar konser tunggal nya setelah dua tahun lebih tertunda. Untungnya, sang suami, keluarga dan orang-orang disekitar Raisa selalu memberi dukungan positif untuk setiap langkah yang diambil olehnya.


#Review:
Rumah produksi Imajinari Pictures terus mengeksplor berbagai jenis genre dan film untuk para pecinta film Indonesia. Setelah sukses besar dengan film bergenre drama dan komedi, kali ini mereka mencoba menggarap film dokumenter terbaru dari pelantun hit 'Apalah Arti Menunggu' yaitu Raisa. Yang membuat menarik, film ini memang dibuat untuk mendokumentasikan salah satu pencapaian tertinggi dari Raisa sebagai penyanyi wanita di Indonesia yang berhasil menggelar konser tunggal pertama dalam sejarah untuk soloist wanita di Stadium Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.


Aku berkesempatan hadir pada acara press conference dan gala premiere film 'Harta Tahta Raisa' di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan pada Kamis (30/5) lalu. Pada kesempatan tersebut, Raisa mengungkapkan jika dirinya tidak sepenuhnya terlibat dalam proses editing film. Ia mempercayakan sepenuhnya kepada Imajinari dan juga Soleh Solihun selaku sutradara yang menggarap project film dokumenternya ini. Keputusan tersebut sengaja Imajinari lakukan karena ingin menampilkan sosok Raisa apa adanya tanpa intervensi dari Raisa maupun pihak label rekaman yaitu Juni Records. Yang tak kalah menarik, pemilihan judul HARTA TAHTA RAISA (2024) untuk film dokumenter ini juga diambil dari slogan yang diciptakan oleh para fans Raisa yaitu Yourraisa sejak awal kemunculannya di industri musik tanah air.


Sebagai film dokumenter, Imajinari dan Soleh Solihun berhasil memotret perjalanan karier Raisa dengan format biografi dan beberapa konflik yang memang nyata terjadi. Paruh awal film, langsung dibuka dengan ajakan kepada penonton untuk berkaraoke dua lagu populer milik Raisa yaitu 'Serba Salah' dan 'Kali Kedua'. Setelah itu, hadir cuplikan 'Raisa Live In Concert' di SUGBK dengan euforia yang meriah, penuh suka cita dari seluruh team yang terlibat dan juga penonton.


Plot kemudian berpindah pada perjalanan hidup Raisa secara personal ketika ia masih anak-anak. Pada moment ini, kehangatan keluarga Raisa bisa dirasakan dengan baik oleh penonton. Hal tersebut terlihat dari moment kebersamaan Raisa bersama ibu, ayah dan kakaknya yang saling bercengkrama satu sama lain mengingat hal-hal lucu yang pernah dilakukan Raisa ketika kecil. Setelah itu, penonton diajak untuk flashback perjalanan karier Raisa yang dimulai dari manggung cafe ke cafe sampai akhirnya ia mendapat kesempatan untuk merilis album perdananya.


Soleh Solihun berhasil memotret setiap perjalanan musik Raisa dengan maksimal. Dengan pengalamannya sebagai jurnalis musik dan presenter radio, Soleh Solihun mengulik lebih mendalam journey Raisa sebagai penyanyi beserta orang-orang disekitarnya. Kita bisa melihat treatment yang diberikan oleh Raisa saat berada di atas panggung yang berbeda-beda namun memiliki satu kesamaan yaitu energi dan curhat terselubungnya selalu ada. Hahaha. Yang membuatku terkejut, kemunculan Adryanto Pratono atau Boim yang merupakan sahabat sekaligus produser dari Raisa disini bisa menghadirkan sebuah konflik tersendiri khususnya saat menjelang 'Raisa Live In Concert' digelar. Konflik tersebut dikemas sangat emosional tentang bagaimana dua sahabat yang ingin mewujudkan impian menggelar konser di SUGBK tanpa adanya pengalaman sama sekali dalam menggarap konser skala internasional tersebut. Bahkan ketika 'Raisa Live In Concert' sukses digelar, euforia kebahagiaan dan air mata semua orang yang terlibat dalam konser tersebut bisa tersampaikan dengan maksimal kepada penonton.
Untuk urusan visual, footage-footage yang mendukung film HARTA TAHTA RAISA (2024) ini tampil cukup memuaskan. Apresiasi patut diberikan kepada tim editing yang berhasil mengcapture moment-moment penting dari perjalanan karier Raisa selama ini. Selain tim editing, bagian department sound design juga wajib diapresiasi karena sukses menciptakan cuplikan suasana 'Live In Concert' yang luar biasa. Lagu-lagu Raisa yang diputar disepanjang film HARTA TAHTA RAISA (2024) menggema dahsyat. Kapan lagi coba bisa mendengar lagu NYAWA DAN HARAPAN dan APALAH ARTI MENUNGGU di dalam studio bioskop dengan format Dolby Surround 7.1 serta Dolby Atmos. Merinding parah!
Overall, film dokumenter HARTA TAHTA RAISA (2024) bukan sekedar menampilkan sosok Raisa Andriana from zero to hero saja, lebih dari itu, penonton bisa melihat sisi lain dari Raisa beserta orang-orang disekitarnya yang telah berjasa selama ini. Oh iya satu lagi, mitos urban legend tentang Raisa yang selama ini menjadi pertanyaan pun akhirnya bisa terjawab dengan tuntas di akhir film. Hahaha. Penasaran kan? Yuk segera nonton film HARTA TAHTA RAISA (2024) hanya di bioskop mulai 6 Juni 2024!


[8.5/10Bintang]