Wednesday 12 June 2024

[Review] Ipar Adalah Maut: Drama Hubungan Terlarang Antara Suami Dengan Adik Ipar!



#Description:
Title: Ipar Adalah Maut (2024)
Casts: Michelle Ziudith, Deva Mahenra, Davina Karamoy, Alesha Fadillah, Devina Aureel, Dewi Irawan, Asri Welas, Susilo Nugroho, Vika Aditya, Mbok Tun, Nayra Kanaya, Toby Armstrong, Rukman Rosadi
Director: Hanung Bramantyo
Studio: MD Pictures, Dapur Films


#Synopsis:
Saat akan memarkirkan mobilnya, Nissa (Michelle Ziudith) tak sengaja diserobot oleh mobil lain. Nissa kesal karena pengendara tersebut malah parkir di area dosen kampusnya. Pengendara tersebut kemudian meminta maaf pada Nissa dengan alasan ia baru pertama kali datang ke kampus.
Saat masuk kelas, Nissa terkejut ternyata dosen tamu yang memberikan materi kuliah adalah pengendara mobil yang tadi di parkiran. Pria tersebut bernama Aris (Deva Mahenra), dosen tamu yang merupakan lulusan universitas dari Denmark. Setelah jam kuliah, Nissa yang ditemani sahabatnya, Manda (Devina Aureel) mendatangi Aris untuk meminta maaf. Sejak saat itu, hubungan Aris dengan Nissa perlahan mulai mendekat. Aris pun akhirnya diterima menjadi dosen di kampusnya Nissa dan membuat mereka berdua sering bertemu.


Selain kuliah, Nissa juga disibukkan dengan bisnis kecil-kecilannya yaitu jualan kue dan roti yang ia buat sendiri dirumahnya. Nissa tinggal bersama ibunya, Ibu Asri (Dewi Irawan) dan adiknya, Rani (Nayra Kanaya) yang masih sekolah di Salatiga. Mereka bertiga hidup rukun dan saling menyayangi satu sama lain sebagai sebuah keluarga.
Waktu terus berlalu, Nissa dan Aris akhrinya resmi menjalin hubungan asmara. Aris semakin serius untuk mengajak Nissa ke pelaminan. Tak lama setelah lulus kuliah, mereka pun akhirnya menikah. Pernikahan Aris dan Nissa dikaruniai seorang anak perempuan cantik bernama Raya (Alesha Fadillah). Melihat pernikahan anak pertamanya yang bahagia membuat Ibu Asri senang. Selain itu, Nissa pun merasakan sifat Aris memiliki kesamaan dengan almarhum ayahnya yang selalu baik dan melindungi keluarganya. Selain menjadi ibu rumah tangga, Nissa pun disibukkan bisnis toko bakery Legi Roti yang ia kelola bersama dengan sahabatnya, Manda.



Suatu malam, Nissa mendapat telepon dari ibunya dan membicarakan tentang Rani yang akan segera masuk kuliah. Sang ibu merasa khawatir jika Rani (Davina Karamoy) harus tinggal kost sendirian di Semarang. Ia meminta Nissa untuk sementara waktu memberikan tumpangan pada Rani tinggal bersama di rumah. Setelah mendapat izin dari sang suami, Nissa pun memperbolehkan sang adik untuk ikut tinggal dengannya. Nissa, Aris dan Raya kemudian pergi ke Salatiga untuk menjemput Rani.
Nissa merasa senang bisa satu rumah lagi dengan adiknya setelah sekian lama berpisah. Nissa pun memberikan kamar yang nyaman di rumahnya untuk Rani agar tak sering main keluar bersama teman-teman kampusnya. Rani sangat berterima kasih kepada sang kakak dan keluarganya yang sudah mengizinkan dan memberikan fasilitas lebih dari cukup untuk dirinya selama menjalani kuliah. Setiap paginya, Nissa mempersiapkan sarapan untuk Aris, Raya dan Rani dengan dibantu asisten rumah tangga sebelum pergi ke toko roti. Nissa pun meminta Aris berangkat bersama Rani karena mereka satu kampus yang sama.


Seiring berjalannya waktu, Nissa semakin disibukkan dengan bisnis usaha toko bakery nya yang banyak diminati pelanggan. Tak hanya itu saja, Nissa juga mendapat tawaran untuk membuka cabang baru dari Ibu Hesti (Asri Welas) yang merupakan tante dari Manda. Sementara itu, Aris pun sibuk sebagai dosen di kampus yang sedang dalam proses kenaikan jabatan bersama dengan rekan sesama dosen yaitu Pak Junaedi (Susilo Nugroho). Begitu juga dengan Rani, ia mulai sibuk dengan jadwal kampus.
Suatu ketika saat tengah malam, Aris terbangun dari tidurnya untuk mengambil segelas air minum di dapur. Tak sengaja, Aris berpapasan dengan Rani yang keluar dari kamar tanpa hijab dan mengenakan pakaian tidur. Aris terkejut dan Rani pun berlari menuju kamarnya. Kejadian tersebut diceritakan Aris kepada Nissa.
Keesokan paginya, Nissa memberitahu pada adiknya untuk selalu mengenakan hijab dan pakaian yang sopan saat keluar dari kamar demi menghormati suaminya yang bukan mukhrim bagi Rani. Rani pun meminta maaf pada sang kakak karena kejadian semalam tersebut tidaklah disengaja. Ia berjanji akan mengikuti semua permintaan kakaknya itu.
Setelah masuk beberapa semester, Rani dikenal sebagai mahasiswi pintar dan disukai banyak orang. Salah satu yang menyukai Rani yaitu Yan (Toby Armstrong) yang memiliki kekerabatan dengan rektor kampus. Namun sayang, Rani tidak suka dengan Yan karena sikap sombong dan selalu meremehkan orang lain. Yan pun merasa terhina karena dipermalukan oleh Rani di depan banyak orang. Saat pulang kampus, Yan beserta teman-temannya menjebak Rani di perpustakaan dan berusaha untuk melecehkannya. Untungnya Aris masih berada di kampus dan tak sengajak mendengar kegaduhan di perpustakaan. Ia pun langsung menyelamatkan Rani dan mengancam akan melaporkan Yan dan teman-temannya ke pihak kepolisian. Rani yang masih histeris dan ketakutan berusaha ditenangkan oleh Aris. Mereka pun bergegas pulang ke rumah.



Setelah kejadian itu, perlahan Rani mulai bisa menghilangkan rasa takutnya berkat didukung sepenuhnya oleh Nissa dan juga Aris. Namun dibalik itu semua, Rani diam-diam memendam perasaan kepada Aris. Situasi pun semakin mendukung karena mereka berdua selalu tak sengaja bisa berduaan di rumah tanpa kehadiran Nissa, Raya maupun asisten rumah tangga. Karena nafsu yang mengendalikan mereka, terjadilah hubungan asmara terlarang yang dilakukan oleh Aris dan juga Rani. Sejak saat itu, hubungan Aris dengan Rani semakin intens. Mereka sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama di hotel tanpa sepengetahuan Nissa. Aris pun selalu memberikan alasan sibuk di kampus dan menjual nama Pak Junaedi kepada istrinya ketika sedang bermesraan dengan Rani. 
Disisi lain, Nissa yang semakin sibuk dengan rencana cabang baru toko bakery miliknya, kini terpaksa harus bolak-balik ke Yogyakarta. Tak jarang, ia selalu meminta bantuan pada sang suami atau Manda untuk mengantar jemput Raya pulang sekolah. Selama berbulan-bulan, tak ada rasa curiga sama sekali dari Nissa terhadap suaminya.



Hingga suatu ketika, Nissa mulai merasakan sikap tak biasa dari Aris saat ia memberi tahu soal Pak Junaedi yang mendatangi toko bakery nya. Firasat buruk terus menghantui Nissa karena sikap Aris semakin aneh dan beberapa kali terlihat salah tingkah saat sedang berada di rumah. Selain Nissa, firasat tak baik juga turut dirasakan oleh Ibu Asri saat keluarga Aris berlebaran di Salatiga. Ibu Asri pun meminta sekali lagi kepada Rani untuk tidak hal-hal buruk selama tinggal bersama dengan Nissa, Aris dan Raya di Semarang. Akankah hubungan terlarang antara Aris dengan adik iparnya, Rani terbongkar?


#Review:
MD Pictures dikenal sebagai salah satu rumah produksi yang produktif menghadirkan film adaptasi dari hal-hal viral di sosial media. Kali ini, cerita drama perselingkuhan yang menggemparkan Tiktok dari akun milik Eliza Sifa awal tahun 2023 lalu diangkat menjadi film layar lebar dengan menggandeng kreator film SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 (2017) dan penulis serial LAYANGAN PUTUS (2021) yaitu Hanung Bramantyo dan Oka Aurora sebagai sutradara dan penulis skenario. 


Aku berkesempatan hadir pada acara Press Screening dan Gala Premiere film IPAR ADALAH MAUT (2024) yang sukses digelar tadi malam (10/6) di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Sejak siang hari, seluruh area bioskop sudah ramai oleh para tamu undangan dan rekan-rekan media. Namun sayang nih, MD Pictures tidak menggelar press conference setelah selesai press screening. Sehingga rekan-rekan media tidak punya kesempatan untuk ngobrol dan membahas lebih intens tentang film yang sudah ditonton.
Untuk segi cerita, film IPAR ADALAH MAUT (2024) hadir dengan premis yang memang bisa membuat penonton mengucap Istighfar berkali-kali. Cerita perselingkuhan dengan rekan kerja, tetangga, boss atau sekretaris sudah banyak kita jumpai di kehidupan nyata, serial maupun film layar lebar. Kali ini, drama perselingkuhan terjadi antara suami dengan adik iparnya sendiri. Adik ipar loh guys. Adik kandung dari sang istri. Aku kira cerita ini hanyalah fiktif belaka, tapi ternyata Eliza Sifa yang menarasikan kisah perselingkuhan ini mengklaim jika cerita tersebut merupakan nyata yang dari salah satu followers di TikTok-nya.


Dengan durasi film mencapai 131 menit, Hanung Bramantyo dan Oka Aurora diberi keleluasaan untuk mengeksplor cerita Nissa, Aris dan Rani. Paruh pertama film, penonton langsung dikenalkan dengan awal cerita hubungan Nissa dengan Aris yang kala itu mereka masih muda. Jujur, bagian awal ini menurutku set-up nya terlalu kelamaan. Treatment yang diberikan pada bagian tersebut terlalu mainstream, sehingga tidak terlalu menarik. Andai saja film ini dimulai ketika Nissa dan Aris berencana untuk menikah, pasti durasi film lebih efektif dan feel nya masih bisa dirasakan oleh penonton.
Rasa jenuh perlahan mulai menghilang setelah plot karakter Rani yang baru kuliah masuk ke rumah tangga Nissa dengan Aris. Baru lah, kolaborasi Hanung Bramantyo dan Oka Aurora menunjukkan taring mereka pada bagian ini. Keputusan kreatif tentang perbedaan antara cerita film dengan versi TikTok yang diambil oleh Oka Aurora disini adalah keputusan yang sangat tepat. Background ketiga karakter utama film IPAR ADALAH MAUT (2024) jadi makin solid dan reasonable. Hukum sebab akibat dan dampak yang terjadi tentang drama perselingkuhan ini terjabarkan dengan sangat baik. Alur konflik yang diciptakan pun bergerak dinamis sehingga emosi penonton naik turun bagaikan roller coaster saat melihat drama perselingkuhan antara Aris dengan Rani.


Menariknya, Hanung Bramantyo semakin berani untuk menampilkan sisi buruk dari manusia lewat karakter seorang muslim. Dibalik penampilan sopan (berhijab) dan taat agama, terdapat dosa besar yang sengaja disembunyikan. Hal inilah yang seharusnya dilakukan, karena menurutku setiap manusia pasti memiliki dosa dan kesalahan dalam hidupnya. Untuk menutupi kekurangan tersebut, manusia rela melakukan banyak kebaikan serta hal-hal positif. Treatment tersebut berhasil diterapkan oleh sang sutradara kepada tiga karakter utama di film ini. Memasuki babak akhir film, Oka Aurora membongkar kedok perselingkuhan kemudian mengakhiri puncak konflik film IPAR ADALAH MAUT (2024) dengan cara yang menurutku sangat memuaskan. Meskipun bisa lebih dibuat dramatis lagi tentang nasib Aris maupun Rani, tapi klimaks yang dipilih tetap berhasil membuat penonton ikutan lega.
Untuk jajaran pemain, Hanung Bramantyo berhasil mengeluarkan kualitas akting terbaiknya dari para pemain di film IPAR ADALAH MAUT (2024). Michelle Ziudith berhasil menunjukkan kapasitasnya sebagai aktor dengan range emosi yang mengesankan. Aura kesedihan lebay seorang remaja yang biasanya muncul saat ia berakting kini sudah tidak ada. Jiwa independen dan mandiri nya pun bisa penonton rasakan disepanjang film. Penampilan Deva Mahenra pun tak disangka berhasil menghidupkan karakter suami yang khilaf. Treatment Deva terhadap Aris disini dibuat lebih luwes, lovable dan selalu memiliki moment pencair suasana. Sekilas, sifat dari Aris yang tidak terlalu serius ini memang sudah seperti Deva Mahenra apa adanya. Hahaha. Penampilan selanjutnya yaitu Davina Karamoy. Meskipun memerankan karakter yang berpotensi dibenci oleh para penonton dan bisa saja bernasib seperti Raline Shah dan Anya Geraldine, namun kualitas aktingnya benar-benar memukau. Feeling guilty dan aura antagonisnya terpancar kuat. Hahaha.
Selain cerita dan penampilan cast nya yang memukau, film ini juga memiliki scoring musik jempolan. Setiap adegan dikemas dengan sekuens musik yang porsinya meningkatkan mood penonton. Intensitas musik terus memacu adrenaline khususnya saat di moment-moment "menegangkan". Gokil sih! Yang tak kalah menarik, MD Pictures menggandeng Mytha Lestari dan Lyodra untuk membawakan dua lagu original soundtrack berdasarkan perspektif dari karakter Nissa dan juga Rani. Terniat banget!
Overall, film IPAR ADALAH MAUT (2024) tampil sangat solid berkat penulisan cerita serta directingnya yang memang sangat expert dalam urusan plot tentang perselingkuhan. Jika film dua film AYAT-AYAT CINTA (2008) dan tiga film SURGA YANG TAK DIRINDUKAN (2017) bermain 'aman', nah untuk di film ini, Hanung Bramantyo semakin berani dan berhasil mengangkat drama perselingkuhan yang melewati batas 'aman'. Another epic illicit affairs from MD Pictures!


[8.5/10Bintang]


SPOILER ALERT Film IPAR ADALAH MAUT (2024) bisa klik disini.

0 comments:

Post a Comment