#Description:
Title: Harta Tahta Raisa (2024)
Casts: Raisa Andriana, Adryanto Pratono, Hamish Dauh Wyllie, Allan N. Rachman, Ria Mariaty, Rinaldy Nurpratama, Asta Andoko, Rama Handyanto, Ario Seto, Addie MS, Soleh Solihun
Director: Soleh Solihun
Studio: Imajinari Pictures, Juni Records
#Synopsis:
Satu hari setelah menggelar konser tunggal di Stadium Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta Pusat, pelantun hits 'Kali Kedua' yaitu Raisa bertemu dengan sahabat sekaligus produsernya yaitu Adryanto Pratono. Pertemuan tersebut dilakukan di sebuah restoran dan direkam dengan dua kamera dari sutradara Soleh Solihun. Sepanjang pertemuan itu, Raisa dan Adryanto atau yang lebih akrab dipanggil Boim itu akhirnya merasa lega setelah selesai menggelar konser dan menyandang gelar sebagai konser tunggal soloist wanita pertama dalam sejarah yang sukses diselenggarakan di Stadium Utama Gelora Bung Karno.
Sejak kecil, Raisa Andriana dikenal memiliki suara yang bagus dan tidak fals. Selain itu, Raisa juga sangat menyukai lagu-lagu dari film animasi Disney. Hal tersebut diketahui oleh kedua orangtuanya yaitu Allan. N. Rachman dan Ria Miranty. Yang tak kalah menarik, Raisa juga sering menunjukkan bakat menyanyinya ketika seluruh keluarga besarnya berkumpul. Bakat menyanyi Raisa mulai berkembang ketika memasuki usia remaja. Ketika berusia 18 tahunan, Raisa pernah menjadi backing vocal beberapa musisi ternama hingga sempat bergabung dengan grup band yang dibentuk oleh Kevin Aprilio yaitu Andante. Namun sayang, setelah Kevin Aprilio mundur dan membentuk band baru yaitu Vierratale, grup band Andante akhirnya dibubarkan. Setelah band Andante bubar, Raisa aktif manggung di cafe-cafe Jakarta sebagai penyanyi solo wanita dan membuka lebar kariernya dalam bermusik.
Tahun 2010, Raisa masuk dapur rekaman yang dibantu oleh tiga sahabatnya yaitu Asta Andoko, Rama Handyanto dan Ario Seto. Single pertamanya berjudul 'Serba Salah' yang dirilis secara independen dan langsung mendapat respon sangat positif dari para pecinta musik Indonesia. Satu tahun kemudian, Raisa bergabung ke label Universal Music Indonesia dan merilis video clip 'Serba Salah' dan album perdana berjudul 'Raisa' pada 25 Mei 2011. Nama Raisa semakin populer dan lagu 'Serba Salah' memuncaki tangga lagu baik di berbagai acara musik televisi maupun radio. Popularitas Raisa semakin diperhitungkan setelah ia berhasil menyabet penghargaan Pendatang Baru Terbaik-Terbaik dari Anugerah Musik Indonesia 2012 berkat album 'Raisa' dan hit single 'Apalah Arti Menunggu'. Popularitas Raisa semakin meroket di industri musik Indonesia setelah merilis album keduanya yang berjudul 'Heart To Heart'. Di album terbarunya ini, Raisa menulis lebih banyak lagu sendiri dan puncaknya, Raisa kembali mendapatkan piala AMI Awards untuk lagu 'Bye-Bye'.
Tahun 2014, Raisa memutuskan untuk keluar dari label rekaman Universal Music Indonesia dan mendirikan label rekaman Juni Records bersama dengan sahabatnya, Adryanto Pratono. Bersama dengan Juni Records, Raisa merilis album ketiganya yang berjudul 'Handmade' pada tahun 2016 dan dilanjutkan dengan album terbaru 'Its Personal' yang dirilis secara bertahap di tahun 2021-2022. Meskipun jarak antara album ketiga dan keempatnya terpaut cukup jauh, Raisa dan Juni Records memiliki satu project besar yaitu menggelar konser tunggal di Stadium Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Rencana awal, konser bertajuk 'Raisa Live In Concert' tersebut akan digelar pada 27 Juni 2020 bertepatan dengan sepuluh tahunnya ia berkarier sebagai musisi di industri musik Indonesia. Namun sayang, konser tersebut terpaksa harus ditunda karena Pandemi CoVid-19 melanda dunia.
Setelah pandemi reda, 'Raisa Live In Concert' akhirnya siap digelar pada 25 Februari 2023. Berbagai persiapan dilakukan secara intens beberapa bulan sebelum konser digelar. Raisa yang kini sudah menjadi istri dari Hamish Daud dan ibu bagi anaknya yaitu Zalina Raine Wyllie pun dituntut untuk bisa membagi waktunya antara karier dengan keluarga. Untungnya, orang-orang disekitar Raisa sangat mendukung apapun yang sedang dikerjakan oleh Raisa bersama dengan Boim dan Juni Records.
Beberapa hari menjelang konser, Raisa dan tim produksi mendapat kabar tak terduga yaitu larangan menggelar konser di SUGBK dari Menpora Zainuddin Amali dengan alasan akan digunakan untuk persiapan menjelang Piala Dunia U-20 2023. Selain larangan tersebut, delapan hari menjelang konser, lapangan SUGBK mendadak digunakan pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Fiji tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak Juni Records selaku promotor dari 'Raisa Live In Concert'. Boim dan seluruh tim Juni Records mau tak mau menerima kenyataan tersebut, padahal mereka sudah mem-booking dari tahun 2020 dan mendapat perizinan secara resmi dari pihak pengelola SUGBK . Alhasil, panggung 'Raisa Live In Concert' terpaksa ditutupi dengan kain hitam selama pertandingan antara Timnas Indonesia dengan Fiji.
Cobaan kembali menghampiri Raisa ketika sang anak terserang thypus beberapa hari sebelum 'Raisa Live In Concert' digelar. Di satu sisi, ia tidak tega melihat Zalina harus dirawat di rumah sakit dan tidak bisa sepenuhnya menemani sang anak, namun di sisi lainnya, Raisa pun harus tetap profesional untuk tetap menggelar konser tunggal nya setelah dua tahun lebih tertunda. Untungnya, sang suami, keluarga dan orang-orang disekitar Raisa selalu memberi dukungan positif untuk setiap langkah yang diambil olehnya.
#Review:
Rumah produksi Imajinari Pictures terus mengeksplor berbagai jenis genre dan film untuk para pecinta film Indonesia. Setelah sukses besar dengan film bergenre drama dan komedi, kali ini mereka mencoba menggarap film dokumenter terbaru dari pelantun hit 'Apalah Arti Menunggu' yaitu Raisa. Yang membuat menarik, film ini memang dibuat untuk mendokumentasikan salah satu pencapaian tertinggi dari Raisa sebagai penyanyi wanita di Indonesia yang berhasil menggelar konser tunggal pertama dalam sejarah untuk soloist wanita di Stadium Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
Aku berkesempatan hadir pada acara press conference dan gala premiere film 'Harta Tahta Raisa' di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan pada Kamis (30/5) lalu. Pada kesempatan tersebut, Raisa mengungkapkan jika dirinya tidak sepenuhnya terlibat dalam proses editing film. Ia mempercayakan sepenuhnya kepada Imajinari dan juga Soleh Solihun selaku sutradara yang menggarap project film dokumenternya ini. Keputusan tersebut sengaja Imajinari lakukan karena ingin menampilkan sosok Raisa apa adanya tanpa intervensi dari Raisa maupun pihak label rekaman yaitu Juni Records. Yang tak kalah menarik, pemilihan judul HARTA TAHTA RAISA (2024) untuk film dokumenter ini juga diambil dari slogan yang diciptakan oleh para fans Raisa yaitu Yourraisa sejak awal kemunculannya di industri musik tanah air.
Sebagai film dokumenter, Imajinari dan Soleh Solihun berhasil memotret perjalanan karier Raisa dengan format biografi dan beberapa konflik yang memang nyata terjadi. Paruh awal film, langsung dibuka dengan ajakan kepada penonton untuk berkaraoke dua lagu populer milik Raisa yaitu 'Serba Salah' dan 'Kali Kedua'. Setelah itu, hadir cuplikan 'Raisa Live In Concert' di SUGBK dengan euforia yang meriah, penuh suka cita dari seluruh team yang terlibat dan juga penonton.
Plot kemudian berpindah pada perjalanan hidup Raisa secara personal ketika ia masih anak-anak. Pada moment ini, kehangatan keluarga Raisa bisa dirasakan dengan baik oleh penonton. Hal tersebut terlihat dari moment kebersamaan Raisa bersama ibu, ayah dan kakaknya yang saling bercengkrama satu sama lain mengingat hal-hal lucu yang pernah dilakukan Raisa ketika kecil. Setelah itu, penonton diajak untuk flashback perjalanan karier Raisa yang dimulai dari manggung cafe ke cafe sampai akhirnya ia mendapat kesempatan untuk merilis album perdananya.
Soleh Solihun berhasil memotret setiap perjalanan musik Raisa dengan maksimal. Dengan pengalamannya sebagai jurnalis musik dan presenter radio, Soleh Solihun mengulik lebih mendalam journey Raisa sebagai penyanyi beserta orang-orang disekitarnya. Kita bisa melihat treatment yang diberikan oleh Raisa saat berada di atas panggung yang berbeda-beda namun memiliki satu kesamaan yaitu energi dan curhat terselubungnya selalu ada. Hahaha. Yang membuatku terkejut, kemunculan Adryanto Pratono atau Boim yang merupakan sahabat sekaligus produser dari Raisa disini bisa menghadirkan sebuah konflik tersendiri khususnya saat menjelang 'Raisa Live In Concert' digelar. Konflik tersebut dikemas sangat emosional tentang bagaimana dua sahabat yang ingin mewujudkan impian menggelar konser di SUGBK tanpa adanya pengalaman sama sekali dalam menggarap konser skala internasional tersebut. Bahkan ketika 'Raisa Live In Concert' sukses digelar, euforia kebahagiaan dan air mata semua orang yang terlibat dalam konser tersebut bisa tersampaikan dengan maksimal kepada penonton.
Untuk urusan visual, footage-footage yang mendukung film HARTA TAHTA RAISA (2024) ini tampil cukup memuaskan. Apresiasi patut diberikan kepada tim editing yang berhasil mengcapture moment-moment penting dari perjalanan karier Raisa selama ini. Selain tim editing, bagian department sound design juga wajib diapresiasi karena sukses menciptakan cuplikan suasana 'Live In Concert' yang luar biasa. Lagu-lagu Raisa yang diputar disepanjang film HARTA TAHTA RAISA (2024) menggema dahsyat. Kapan lagi coba bisa mendengar lagu NYAWA DAN HARAPAN dan APALAH ARTI MENUNGGU di dalam studio bioskop dengan format Dolby Surround 7.1 serta Dolby Atmos. Merinding parah!
Overall, film dokumenter HARTA TAHTA RAISA (2024) bukan sekedar menampilkan sosok Raisa Andriana from zero to hero saja, lebih dari itu, penonton bisa melihat sisi lain dari Raisa beserta orang-orang disekitarnya yang telah berjasa selama ini. Oh iya satu lagi, mitos urban legend tentang Raisa yang selama ini menjadi pertanyaan pun akhirnya bisa terjawab dengan tuntas di akhir film. Hahaha. Penasaran kan? Yuk segera nonton film HARTA TAHTA RAISA (2024) hanya di bioskop mulai 6 Juni 2024!
[8.5/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment