
#Description:
Title: Plainclothes (2025)
Casts: Tom Blyth, Russell Tovey, Amy Forsyth, Maria Dizzia, Christian Cooke, Gabe Fazio, John Bedford, Sam Asa Brownstein, Darius Fraser, Alessandra Ford
Director: Carmen Emmi
Studio: Lorton Entertainment, Page 1 Entertainment, Magnolia Pictures
#Synopsis:
Lucas (Tom Blyth) seorang polisi muda ditugaskan untuk menangkap para pria Gay yang sering melakukan perbuatan tidak senonoh di tempat umum. Ia menyamar sebagai pria Gay untuk memancing para pelaku yang sering berkeliaran di mall. Dengan penampilan meyakinkan serta saling memberikan kode lewat tatapan mata serta gesture ajakan, Lucas selalu berhasil memancing satu pria Gay yang mengajaknya ke toilet.
Mereka berdua kemudian berjalan menuju toilet mall. Pria asing tersebut perlahan mulai mendekati dan mencoba menyentuh Lucas. Meskipun sudah berulang kali menjalankan tugasnya, psikis dari Lucas selalu terguncang saat mendapatkan perlakuan itu. Lucas langsung bergegas pergi dan memanggil rekannya, Ron (Christian Cooke) untuk segera menangkap pria tersebut di toilet.
Selama bekerja sebagai polisi, Lucas menyembunyikan orientasi seksual Gay nya dengan rapat karena di hal tersebut dianggap tabu dan kriminal oleh banyak orang. Satu-satunya orang yang mengetahui tentang orientasi seksualnya yaitu Emily (Amy Forsyth), mantan pacarnya yang Lesbian. Keduanya pun sudah berjanji untuk merahasiakan orientasi seksual mereka masing-masing demi kebaikan bersama.
Suatu hari, Lucas seperti biasa menjalankan tugasnya di mall. Tak membutuhkan waktu lama, Lucas berhasil eye contact dengan seorang pria berkacamata yang sedang duduk sambil membaca buku. Kali ini, Lucas merasakan ada yang berbeda. Ia terpesona pada pria tersebut. Mereka berdua kemudian berjalan menuju toilet. Di dalam sana, mereka berdiri bersebelahan di urinoir kemudian saling bertatapan. Jantung Lucas berdetak kencang dan berusaha untuk tetap tenang. Setelah itu, pria tersebut masuk ke bilik toilet sambil memberikan kode pada Lucas agar mengikutinya. Mereka berdua kemudian sudah berada dalam satu bilik toilet yang sama. Pria tersebut kemudian mengarahkan Lucas untuk mendekatkan tubuhnya. Saat tangan mereka akan menyentuh area sensitif masing-masing, perasaan dan nafas Lucas semakin tak terkendali. Ia pun langsung keluar dari bilik dan keluar dari toilet.
Ron yang sudah menunggu di koridor mall pun awalnya sudah siap untuk masuk toilet dan menangkap pria tadi. Namun Lucas malah memberikan isyarat jika pria tersebut tak perlu ditangkap. Tak lama setelah itu, pria tersebut keluar dari toilet kemudian berjalan mendekati Lucas dan memberikan selembar kertas, lalu pergi keluar dari mall.
Sejak kejadian itu, perasaan dan emosi dalam diri Lucas semakin tak terkendali. Ia menghadapi rasa dilema yang besar. Di satu sisi, ia harus bersikap profesional sebagai polisi yang sedang menjalankan tugasnya. Namun di sisi lain, orientasi seksualnya Lucas sangat bertolak belakang dengan profesinya selama ini. Waktu terus berlalu, Lucas menerima kabar duka tentang meninggalnya sang ayah yang ada di kampung halaman. Lucas dan sang ibu, Marie (Maria Dizzia) sangat sedih dan berduka dengan kabar tersebut. Setelah prosesi pemakaman, Lucas meminta Emily untuk menemaninya. Selama ditemani mantan pacarnya itu, Lucas kemudian menceritakan jika dirinya sedang jatuh cinta pada seorang pria namun tak berani untuk mengutarakannya karena takut berimbas pada pekerjaan dan juga membuat keluarganya malu. Emily kemudian memberikan semangat pada Lucas untuk mengejar cintanya, meskipun lingkungannya belum menerima pasangan Gay dan Lesbian.
Lucas pun akhirnya memberanikan diri menelepon nomor pria berkacamata itu. Keduanya lalu janjian bertemu untuk menonton film klasik di bioskop saat akhir pekan dengan datang masing-masing. Lucas datang terlambat dan sudah melihat pria berkacamata itu duduk di dalam teater. Ia pun berjalan menuju ke kursi dan duduk sebelahan. Tak lama kemudian, pria berkacamata memberikan senyuman pada Lucas lalu berjalan keluar teater sambil diikuti Lucas menuju ke pojokan bioskop. Mereka kemudian berkenalan satu sama lain. Pria berkacamata itu bernama Andrew (Russell Tovey), sementara itu, Lucas malah berbohong dengan memberikan nama Gus yang merupakan nama mendiang ayahnya. Andrew dan Lucas kemudian masuk ke gudang yang tidak terkunci. Di sana, perasaan dan hasrat yang selama ini dipendam Lucas akhirnya keluar. Ia langsung mencium Andrew. Karena takut ketahuan oleh petugas, Andrew kemudian menawarkan untuk bertemu kembali di suatu tempat yang sudah ia tentukan.
Tempat tersebut berada jauh dari kota dan harus melewati hutan. Setibanya di sana, Lucas disambut oleh Andrew. Mereka berdua kemudian berjalan menuju sebuah greenhouse yang sepi dan tanpa ada orang sama sekali.
Di sana, Andrew dan Lucas kembali berciuman dan bercumbu penuh gairah. Di saat yang bersamaan, pager milik Lucas terus berdering. Lucas pun akhirnya berkata jujur jika ia adalah seorang polisi. Mendengar hal tersebut membuat Andrew terkejut. Lucas pun menenangkan Andrew jika ia berjanji tidak akan melaporkan atau menangkapnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berbaring di sana seharian. Malam harinya, saat mereka akan pulang dengan mobil masing-masing, Lucas menghampiri Andrew dan memeluknya. Mereka kemudian kembali bercumbu di dalam mobil dengan penuh gairah. Setelah itu, Lucas berharap masih bisa bertemu dan berkencan dengan Andrew. Namun Andrew malah mempertimbangkan hal tersebut dan tidak mengiyakan keinginan Lucas.
Waktu terus berlalu, disela-sela tugasnya sebagai polisi, Lucas selalu menyempatkan diri untuk menghubungi kembali Andrew via telepon namun tak pernah mendapatkan respon. Lucas masih belum bisa menerima kenyataan jika Andrew tak mau bertemu dengannya lagi. Hingga suatu ketika, saat Lucas menjalankan tugasnya seperti biasa di mall, ia melihat Andrew sedang berjalan dan tengah memberikan kode kepada pria lain untuk mengikutinya ke toilet. Lucas emosi dan terbakar cemburu melihatnya. Ia langsung berlari menuju ke toilet dan bersembunyi di balik pintu bersama Ron yang sedang mempersiapkan untuk merekam semua kejadian di dalam toilet yang nantinya dijadikan sebagai barang bukti di pengadilan. Namun sayang, saat Lucas menangkap basah aksi tidak senonoh tersebut, rupanya ia salah orang dan orang tersebut bukanlah Andrew. Kejadian tersebut membuat Lucas merasa semakin bersalah dan juga munafik karena selama ini ia sudah banyak menangkap para pria Gay, namun dirinya sendiri masih leluasa berkeliaran di luar. Pergolakan batin yang selama ini dirasakan membuat Lucas akhirnya mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaannya sebagai polisi. Sebelum memutuskan resign, Lucas diam-diam sudah melacak nomor kendaraan milik Andrew. Ia berharap bisa bertemu lagi dengan Andrew dan bisa menjalin hubungan yang lebih serius dengannya meskipun sudah sudah sempat mendapat penolakan dari Andrew. Bagaimanakah nasib Lucas selanjutnya?
#Review:
Setelah berhasil memenangkan kategori U.S. Dramatic Special Jury Awards for Ensemble Cast di Sundance International Film Festival 2025, film PLAINCLOTHES (2025) karya sutradara Carmen Emmi akhirnya bisa aku tonton setelah filmnya tayang terbatas di Amerika Serikat dan Eropa pada bulan Oktober lalu.
Untuk segi cerita, film PLAINCLOTHES (2025) mengambil latar waktu di Kota New York tahun 90 an yang dimana kala itu orientasi seksual LGBTQ masih sangat tabu dan dianggap kriminal di sana. Cerita kemudian berpusat pada seorang polisi muda bernama Lucas yang ditugaskan untuk menangkap para pria Gay yang sering "beraksi" di tempat umum. Namun siapa sangka, selama menjalani tugasnya itu, Lucas mengalami pergulatan batin yang luar biasa, karena dirinya sendiri seorang Gay. Perasaan dilematis yang ditampilkan Lucas menurutku terasa believable. Di satu sisi, ia melakukan penindasan dan diskriminasi terhadap pria-pria yang orientasi seksual sama dengannya. Namun di sisi lain, Lucas terus memendam rasa bersalah dan punya harapan bisa hidup lebih bebas dengan jati diri yang sesungguhnya. Harapan tersebut kemudian muncul setelah dirinya bertemu dengan pria bernama Andrew. Alur hubungan asmara yang terjalin antara Lucas dan Andrew dibuat sangat realistis dengan template percintaan LGBTQ yang berawal dari saling menyembunyikan identitas, kemudian salah satu diantaranya baru pertama kali jatuh cinta dan yang satunya lagi sudah berpengalaman. Setelah mereka hooked-up, terjadi baper, lalu yang baper tersebut terus kepikiran sampai melakukan hal nekat agar bisa bersama dengan orang yang ia kejar. Dan pada akhirnya, semua rahasia yang selama ini tersembunyi baik dari sisi Lucas maupun Andrew terhadap orang-orang disekitarnya pun terkuak dengan cara yang menurutku cukup emosional. Tekanan batin yang dilalui oleh Lucas pun tidak dari pekerjaannya saja, konflik keluarga Lucas yang terjadi juga menurutku semakin mewarnai betapa complicated nya perasaan yang selama ini dipendam Lucas.
Untuk jajaran pemain, aku sangat takjub dengan performa Joseph Quinn (eh, maksudnya) Tom Blyth yang berhasil men-deliver karakter Lucas pada penonton. Meskipun emosionalnya terlihat meledak-ledak namun hal tersebut masih bisa ditolelir karena pembawaannya sangat tepat sasaran. Bonding chemistry Blyth dengan Maria Dizzia selaku ibunya, aduh bagus banget! Gesture serta tatapan mata mereka berdua sangat berbicara. Obrolan antara ibu dan anak ketika bersama terasa heartwarming sekali. Penampilan Russell Tovey dengan cerita twist nya juga sukses mewarnai dan memperkaya pahitnya perjalanan hidup dari karakter Lucas.
Untuk urusan visual, sang sutradara melakukan eksperimen yang cukup unik untuk film PLAINCLOTHES (2025) ini. Selain berhasil menyajikan latar waktu dan suasana Amerika Serikat di era tahun 90 yang sederhana, teknik pengambilan gambar lewat point of view karakter Lucas menggunakan treatment seperti recording video dengan kualitas yang seadanya. Di beberapa bagian, treatment tersebut langsung mengingatkanku akan film-film bertema found footage, meskipun "horror" nya tergolong beda hahaha.
Overall, film PLAINCLOTHES (2025) berhasil tampil sangat personal, penuh emosional dan juga nyata tentang pergulatan batin seorang Gay ketika dirinya masih dianggap tabu serta kriminal, persis seperti saat ini di wilayah dan budaya ketimuran.
[8.5/10Bintang]

0 comments:
Post a Comment