#Description:
Title: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (2013)
Casts: Herjunot Ali, Pevita Pearce, Reza Rahadian, Randy Nidji, Geysha Shandy, Kevin Andrean, Arzetti Bilbina, Jajang C. Noer
Director: Sunil Soraya
Studio: Soraya Intercine Films
#Trailer:
#Synopsis:
Setelah kedua orangtua nya meninggal, Zainuddin (Herjunot Ali) kini menjadi yatim piatu. Ia dibesarkan di Makassar yang merupakan tanah kelahiran Ibunda nya yang keturunan bugis dan Ayahnya, Pendekar Sutan keturunan Minang. Menginjak dewasa, Zainuddin memutuskan untuk pergi berangkat ke Batipuh, Minangkabau tempat kelahiran almarhum ayahnya. Akan tetapi, sesampainya disana ia semakin terasa dikucilkan dan diasingkan, dikarenakan Adat Minangkabau sangat menjunjung tinggi garis keturunan dari Ibu, sedangkan Zainuddin mempunyai keturunan campuran, Minang dari ayahnya dan Bugis dari ibunya. Ia pun tidak dianggap sebagai orang Minangkabau asli. Ketika sudah tidak nyaman dengan semua perlakuan masyarakat Minangkabau, Zainuddin bertemu dan berkenalan dengan Hayati (Pevita Pearce), gadis cantik keturunan orang Minangkabau asli. Mereka pun berkenalan disebuah pondok ketika menunggu hujan. Pucuk dicinta ulampun tiba, Mereka berdua saling jatuh cinta, mereka saling mencurahkan isi hatinya lewat surat menyurat. Karena lewat surat menyurat mereka lebih bebas mengeluarkan seluruh isi hatinya.
Rupanya masyarakat Batipuh tidak suka akan kedekatan Hayati dan Zainuddin karena menganggap Zainuddin melanggar adat istiadat, Zainuddin pun disuruh pergi meninggalkan Batipuh dan tinggal di Padang Panjang agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Sebelum pergi, Hayati dan Zainuddin berjanji untuk setia selamanya.
Di Padang Panjang, Zainuddin fokus untuk menimba ilmu disekolah agama yang ada disekitar rumah saudara nya. Hingga disuatu hari, Hayati berencana menginap dirumah sahabatnya Khadijah (Gesya Shandy) di Padang Panjang, tujuannya hanya untuk bertemu dengan Zainuddin.
Kakak Khadijah, Aziz (Reza Rahadian) beserta keluarga nya sangat menyukai Hayati. Aziz pun kemudian diusulkan oleh orangtua nya untuk melamar dan meminang Hayati. Disaat yang sama, Zainuddin pun melamar Hayati, akan tetapi ditolak oleh keluarga Hayati. keluarga Hayati lebih memilih Aziz karena Aziz lebih terpandang dan orang minang asli. Mengetahui ternyata Hayati lebih memilih Aziz, Zainuddin pun mencoba pergi meninggalkan tanah Minangkabau dan pergi ke tanah Jawa untuk melupakan kisah cintanya yang begitu pahit bersama sahabatnya Muluk (Randy Nidji). Cerita cinta diantara Hayati dan Zainuddin pun harus kandas oleh sebuah adat istiadat yang kuat.
Di tanah Jawa, Zainuddin memulai membangun kariernya dari sebuah tulisan cerita bersambung yang ia tulis di surat kabar harian berdasarkan pengalaman pribadinya. Ternyata karya nya yang diberi judul "Teroesir" itu sukses disukai seluruh masyarakat luas dan semakin terkenal. Hingga seorang penerbit berani menawarkan sebuah pekerjaan untuk mengelola surat harian kabar di Surabaya kepada Zainuddin. Kini Zainuddin semakin terkenal, termahsyur, kaya raya dan baik hati kepada semua orang.
Suatu hari, Buku "Teroesir" diangkat kedalam sebuah opera, Hayati dan Aziz yang kebetulan mendapat proyek pekerjaan di Surabaya hadir ke acara tersebut. Zainuddin pun menggelar sebuah pesta meriah dirumahnya dengan mengundang seluruh masyarakat minang yang tinggal di Surabaya untuk hadir kerumahnya. Semenjak hadir ke acara opera dan pesta tersebut, rumah tangga Aziz dan Hayati pun sempat berantakan akibat Hayati yang masih memendam perasaan terhadap Zainuddin. Aziz yang mempunyai hobi berjudi itu kalah besar lalu dipecat dari kantornya dan bangkrut, ia mencoba memanfaatkan dan menumpang tinggal di kediaman Zainuddin.
Setelah berbulan-bulan tinggal menumpang dirumah Zainuddin, Aziz tersadar akan kebaikkan Zainuddin. Sebagai rasa terima kasih, Ia akan pergi mencari pekerjaan diluar Surabaya sendiri, dan Hayati dititipkan kepada Zainuddin.
Ditengah perasaan nya yang kacau entah harus senang, sedih atau bagaimana rupanya Zainuddin masih belum bisa memaafkan kesalahan Hayati yang telah mengingkari janji nya sendiri. Ia pun menyuruh Hayati untuk pulang ke tanah Minangkabau kembali ke keluarga nya dengan menaiki Kapal Van Der Wijck. Ditengah perjalanan, kapal tersebut tenggelam. Bagaimana kah nasib Hayati? Akankah Zainuddin bisa melupakan sakit hatinya dan kembali kepada Hayati?
#Review:
Setelah sukses besar dengan 5CM (2012), kini dipenghujung tahun 2013 Soraya Intercine Films kembali menghadirkan sebuah film adaptasi dari Novel Legendaris Tahun 1939 Mahakarya Buya Hamka "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck". Tak disangka dengan durasi hampir 2.45jam film ini sangat tidak membosankan, sukses mengharu biru menyuguhkan kisah cinta tragis antara Zainuddin dan Hayati ditambah dengan dialog dialog yang diucapkan begitu romantis dan puitis. Scene-scene romantis dan menyayat hati juga sukses disajikan dengan baik
Seluruh casts utama memberikan menampilan terbaiknya. Herjunot Ali sangat berhasil memerankan sosok pria kampung yang bertransformasi menjadi pria kaya raya namun tetap rendah hati. klimaks nya ketika ia "mengusir" hayati. He's Amazing! Pevita Pearce dalam film TKVDW sebagai Hayati ini juga sangat memukau, dewasa dan emosional dalam memerankan Hayati. Reza Rahadian pun sukses memberikan penampilan apiknya sebagai Aziz yang arogan namun rapuh. Randy Nidji yang memerankan Bang Muluk juga cukup sukses mencuri perhatian disepanjang film dengan komedi yang ia suguhkan.
Untuk memberikan setting tahun 1930-an, team Soraya Films sangat total dan begitu detail dalam segi setting lokasi, properti hingga sinematografi. Pemandangan Alam Indonesia dalam TKVDW sangat berhasil membuat kagum. Meskipun dibeberapa bagian mempunyai kekurangan akan tetapi kekurangan tersebut bisa tertutupi dengan baik berkat cerita yang kuat, chemistry yang jempolan serta sinematografi yang memukau.
Empat lagu yang dibawakan Nidji sangat sesuai dan megah sesuai dengan isi filmnya yaitu Sumpah & Cinta Matiku, Teroesir, Nelangsa dan Hidup Tanpa Cintamu. Tak heran kalau Soraya Films meng-klaim TKVDW ini film dengan biaya produksi termahal yang mereka buat.
Overall, Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck boleh dibilang sebagai Film Indonesia bergenre romantis TERBAIK ditahun 2013! Thanks for Soraya Intercine Films.. Ditunggu Film Indonesia LUAR BIASA lainnya!
Klik disini untuk menyaksikan OST Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (2013)
[9/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment