Thursday 11 December 2014

[Review] Supernova: Ksatria, Putri & Bintang Jatuh: Akhirnya Roman-Sains Dee Lestari Sukses Diangkat Ke Layar Lebar




#Description:
Title: Supernova: Ksatria, Putri & Bintang Jatuh (2014)
Casts: Herjunot Ali, Raline Shah, Arifin Putra, Hamish Daud Wyllie, Paula Verhoeven, Fedi Nuril
Director: Rizal Mantovani
Studio: Soraya Intercine Films


#Trailer:

Official Trailer Supernova: Ksatria, Putri & Bintang Jatuh (2014)



#Synopsis:
Reuben (Arifin Putra) dan Dimas (Hamish Daud Wyllie) merupakan mahasiswa asal Indonesia yang tengah menimba ilmu di Washington DC Amerika Serikat. Karena berasal dari negara yang sama mereka kemudian berkenalan. Perkenalan & perbincangan keduanya semakin menarik Dimas untuk mengenal lebih jauh sosok Reuben. Ia kemudian mengundang Reuben ke pesta yang akan digelar dikondominium miliknya.  Setelah berbincang segala hal, mereka kemudian mengkonsumsi Serotonin. Gara-gara “Badai Serotonin” yang mereka rasakan, Dimas kemudian mengakui kalau dirinya adalah seorang Homoseksual. Reuben pun tidak kaget atas kejujuran Dimas. Ia juga mengakui kalau dirinya juga adalah seorang Homoseksual. Badai Serotonin yang mereka rasakan semakin besar, Reuben dan Dimas kemudian membuat ikrar dan menyatakan bahwa 10 tahun dari pertemuan mereka pada hari itu mereka akan membuat sebuah karya, sebuah masterpiece, sebuah cerita roman-sains yang mampu menjembatani hati dan pikiran setiap umat manusia. Reuben yakin karya yang mereka tulis akan menjadi sebuah karya yang luar biasa nantinya.
10 tahun kemudian, tepat dimana  10 tahun perayaan hubungan Reuben & Dimas, keduanya bertemu di Ibu Kota Jakarta. Disebuah apartemen mereka kemudian mulai membuat sebuah cerita roman-sains yang sudah mereka rencanakan dari 10 tahun yang lalu. Bercerita tentang:

Ferre (Herjunot Ali) seorang eksekutif muda yang kesuksesan nya ia raih dengan keringatnya sendiri. Masa kecil Ferre sungguh tragis, ia harus kehilangan ibunda nya yang meninggal karena bunuh diri. Ferre pun ditinggal kabur oleh ayahnya tak lama setelah ibunya ditemukan meninggal. Ferre pun akhirnya dibesarkan oleh kakek-neneknya. Namun, tak lama setelah itu kakek-neneknya meninggal, Ferre kemudian dititipkan ke teman kakeknya di San Fransisco Amerika. Ferre kemudian tumbuh menjadi seperti sekarang berkat didikan teman kakeknya itu.
Kesuksesan Ferre meraih karier yang cemerlang diusia muda membuat seluruh majalah ibukota tertarik untuk mewawancarai Ferre, namun sayang Ferre selalu menolak untuk meladeni para wartawan yang ingin mewawancarainya. Namun pada hari itu, sebuah majalah ibukota bernama “Lestari” terus menghubungi sekretaris Ferre. Entah angin apa Ferre kemudian menerima & bersedia diwawancarai oleh majalah Lestari yang diwakili oleh Rana (Raline Shah).  Keputusan Ferre yang mendadak bersedia diwawancarai membuat Rana dibuat panik karena ia sebelumnya tidak mempersiapkan apapun.
Setelah sesi wawancara usai yang menimbulkan kesan mendalam bagi keduanya, hubungan Ferre & Rana semakin intense tidak sebagai narasumber dan wartawan saja. Mereka berdua menjalin cinta terlarang. Ferre yakin bahwa Rana adalah sosok "Putri" yang ia cari selama ini meskipun Rana telah menikah dengan Arwin (Fedi Nuril), seorang lelaki yang berasal dari keturunan ningrat dan telah mapan. Rana pun merasakan hal yang sama. Ia selalu nyaman dan selalu dibuat jatuh cinta yang semakin hari semakin besar pada Ferre. Hingga Rana pun berani berlibur berduaan dengan Ferre tanpa sepengatahuan Arwin, suaminya.
Disisi lain muncul Diva (Paula Verhoeven). Seorang model internasional yang mempunyai profesi sampingan sebagai Pekerja Seks Komersial kelas atas. Ia bahkan “membandrol” dirinya dengan nominal Dollar.
Tak hanya itu, Reuben & Dimas kemudian menghadirkan sosok Supernova yang mereka sebut dengan Cyber Avatar. Supernova lah yang nanti menjadi benang merah dan kunci didalam roman-sains yang Reuben & Dimas ciptakan.
Bagaimanakah akhir dari roman-sains yang Reuben & Dimas ciptakan? Bagaimana nasib rumah-tangga Arwin & Rana? Dan siapakah Supernova sang Cyber-Avatar?

#Review:
Soraya Intercine Films semakin memantapkan bahwa rumah produksi yang dikomandoi oleh Soraya Family’s ini menjadi rumah produksi yang (beberapa tahun ini) selalu menghadirkan film-film Indonesia berkualitas & mencetak box office. Sebut saja EIFFEL I'M IN LOVE, 5CM (2012) dan TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013).
Tahun ini tepat di bulan Desember (lagi) Soraya Intercine Films kembali menghadirkan sebuah Film yang diadaptasi dari Novel Mega Best Seller karya Dewi Dee Lestari berjudul SUPERNOVA: KSATRIA , PUTRI & BINTANG JATUH. Soraya kembali bekerja sama dengan salah satu sutradara kelas-A di Indonesia yaitu Rizal Mantovanni setelah sebelumnya mereka sukses bekerjasama dalam film 5CM.
Keputusan Dewi Dee Lestari yang akhirnya “melepas” SUPERNOVA: KPBJ ini menjadi sebuah film kepada Soraya Intercine Films rupanya keputusan yang sangat tepat dan tidak mengecewakan. Film arahan Rizal Mantovanni ini 95% berhasil mem-visualkan buku SUPERNOVA: KPBJ. Didukung oleh Donny Dirgantoro sebagai penulis skrip, SUPERNOVA: KPBJ versi film tampil begitu cerdas & penuh dengan cerita berlapis. Visualisasi istilah sains pun dijelaskan dengan baik lewat dialog serta gambar yang memukau.
Untuk segi jajaran pemain pun tampil tidak mengecewakan. Herjunot Ali yang (lagi-lagi) menjadi lead actor tampil sangat memukau dan gemilang. Arifin Putra & Hamish Daud yang memerankan tokoh Gay Couple pun tampil meyakinkan. Chemistry yang mereka hadirkan pun begitu kuat (dan berhasil bikin satu teater bioskop teriak ngeri. Haha). Sosok Diva yang selama ini diperbincangkan pun berhasil hadir lewat seorang Paula Verhoeven yang memang seorang model. Debut aktingnya pun tampil cukup memuaskan sbg debut meskipun masih terlihat kurang luwes. Raline Shah tampil semakin manis di SUPERNOVA: KPBJ ini. Fedi Nuril pun tampil meyakinkan sebagai seorang suami yang tegar meskipun porsi karakter yang ia mainkan sangatlah sedikit.
Untuk segi visual, Film SUPERNOVA: KPBJ ini mempunyai nilai sempurna. Visual yang disajikan sangat megah & mewah. Disepanjang film akan disajikan gambar yang begitu enak dipandang mata. Set lokasi di Washington DC, Jakarta, Bali, Danau Toba dan pemandangan pantai pun digarap sangat Hollywood taste oleh seorang Rizal Mantovanni. Tak hanya itu sedikit unsur animasi diawal film tentang dongeng Ksatria, Putru & Bintang Jatuh sukses mencuri perhatian penonton.
Alunan soundtrack yang dinyanyikan oleh The King of Soundtrack: Nidji pun tampil semakin mempermegah film. 3 Track terbaru Nidji tersebut ialah: TAKUT BILANG TIDAK, SEMESTA & TERPAKSA.
Overall, Film SUPERNOVA: KPBJ sangat memuaskan. Dewi Dee Lestari harus tersenyum bahagia salah satu novelnya divisualkan dengan sangat baik oleh Rizal Mantovanni & Soraya Intercine Films. Oia satu hal lagi, Film SUPERNOVA: KPBJ boleh dibilang sebagai Film yang jika selesai ditonton bakalan menjadi bahan perbincangan. One of The Best Indonesian Movie of the year so far!




[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment