Monday 5 June 2017

What If..


Akhir 2016 adalah dimana masa kontrak kerjaku akan segera berakhir dalam beberapa bulan kedepan. Aku sudah memutuskan tahun 2017 adalah tahun dimana aku harus bisa hidup mandiri dan sendiri pergi ke luar Kota Tasikmalaya. Dalam kurun waktu tiga bulan sebelum masa kontrak kerja gue selesai, Aku sering bolak-balik Tasikmalaya-Bandung untuk apply resume sana-sini ditemani oleh beberapa teman (Herryanto, Rikiobet dan Fazri) yang super baik banget mau nganterinku kesana-sini selama di Bandung.
Tapi nasib berkata lain, usai apply resume sana-sini, dalam kurun waktu tiga bulan itu panggilan interview belum juga datang satupun. Aku sedikit pesimis untuk bisa bekerja di Kota Bandung. Aku memutuskan untuk fokus kerja aja dulu deh kala itu di Tasik sampai masa kontrak kerjaku habis.


Alasan ingin hidup mandiri di luar Tasik sebenernya sederhana sih akumah. Ingin ngerasain yang namanya MUDIK. Haha. It's so simple. Ya! Kadang aku ngerasa iri dengki dan mupeng ngeliat teman-temanku yang kini kerja atau kuliah di luar Tasik bisa mudik kalau lagi libur kuliah atau libur kerja. Kusudah bosan 22 tahun hidup dan besar di Tasik, pengen mencoba yang namanya jadi Anak Rantau. Haha. Apalagi tiap liat acara berita-berita di TV menjelang lebaran atau libur nasional, headline nya seputar arus mudik atau arus balik. Aku pengen banget ngerasain yang namanya mudik. Gak peduli dengan kondisi jalanan yang macet berbelas belas jam. Yang penting mudik! Hehe.
Akhirnya, waktu habis masa kontrak kerja pun tiba berbarengan dengan store visit dari Operational Manager dari Jakarta waktu datang. Beberapa teman kerja banyak yang ga "ngeuh" kalau pada hari itu adalah hari terakhir aku kerja di McDonalds. Aku gak nyangka bisa bertahan sampe 4 tahun di restoran cepat saji itu. Banyak banget pengalaman dan kenangan-kenangan yang gak bakal bisa dilupain dengan keluarga McDonalds 146 Tasikmalaya. Semua karyawan disana udah aku anggap sebagai keluarga kedua. Pokoknya 4 tahun bekerja di McDonalds Tasikmalaya adalah salah satu beyond experience dalam hidup. Thanks McDonalds!




My second home.. McDonalds Agung Tasikmalaya

Setelah menyelesaikan kontrak kerja, aku langsung memutuskan pindah ke Bandung. Dengan berbekal sisa gaji terakhir dari McD, aku pergi ke Bandung. Selama di Bandung itu aku cuma bisa numpang nginep di kost-an temen MHT si Dape atau Angga. Aku bolak-balik apply CV dari satu walkin interview ke walkin interview lain, dari pagi sampe malam hari aku jabanin deh kala itu. Jujur.. Dalam hati sih aku sedikit ngeluh dan capek, tiap hari apply sana-sini tapi belum ada hasilnya. Tapi aku harus bisa survive. Usaha dan do'a yang udah dilakukan itu, aku yakin hasilnya gak akan pernah mengkhianati (seperti kata Melodi JKT48 dalam film Viva JKT48).
Ditengah kesibukan statusku kini sebagai pengacara (pengangguran banyak acara), aku sempetin untuk bisa keliling Kota Bandung mencari spot-spot keren dan tempat-tempat hits di Bandung. Aku tidak sendirian, Aku mencoba ngajak temanku di Bandung untuk nemenin jalan-jalan. Salah satunya Andri, Bimo dan beberapa temen lainnya. Aku juga cukup seneng bisa tinggal di Bandung saat ini karena akhirnya aku bisa satu kota lagi dengan temen partner movieku yaitu Tantan. Selama di Tasik dan semenjak dia pergi ke Bandung untuk bekerja, Aku jadi susah nemu lagi temen yang punya selera yang sama. 
Suatu hari, di pertengahan Maret 2017, gue dapat informasi ada walkin interview untuk sebuah brand fashion ternama asal Jepang yaitu UNIQLO di Cihampelas Hotel.


Aku dateng ke lokasi walkin interview kala itu di sore hari alias kloter terakhir. Banyak para jobseeker juga disana yang udah nunggu dari siang hari untuk di interview. 2-3jam kemudian berlalu. Aku akhirnya diinterview juga oleh kakak-kakak Staff Uniqlo. Sesi interviewku berjalan enjoy dan gak nervous sama sekali. Setelah interview selesai, Aku disuruh untuk menunggu sebentar. Padahal banyak yang udah diinterview tuh pada langsung pulang.
Dan ternyataaa.. Aku lolos tahap interview pertama dan langsung masuk ke interview tahap kedua bersama seorang staff Uniqlo yang cantik bernama Mba Putri Retno. Selama proses interview kedua itu, Aku semakin enjoy dan aku yakin bisa lolos kala itu. Mba Putri menjelaskan banyak hal mengenai sistem bekerja di Uniqlo yang rencananya akan dibuka di 23 Paskal pada akhir April 2017. Dan Alhamdulillah.. Aku lolos interview dan bisa masuk tahap orientasi training selama sebulan dari pertengahan Maret s/d H-7 Store Uniqlo resmi dibuka.
Namun, semingguan setelah masuk tahap orientasi & training, Aku malah jatuh sakit. Selama 2 hari Aku bener-bener meriang & kondisi badan drop terbaring lemah di kost-an temen. Aku mencoba untuk tetap masuk kerja, tapi apalah daya, tiba di tempat orientasi & training malah semakin drop. Lalu, esoknya aku memutuskan untuk resign dari Uniqlo. Aku mendingan resign daripada sakit tapi terus bekerja, nanti performa kualitas kerjaku malah jelek kalau terus dipaksain. Terima kasih untuk pengalaman singkatnya Uniqlo! Padahal waktu satu minggu tahap orientasi dan training itu, banyak banget pengalaman seru, tak terduga dan penuh kejutan yang diberikan oleh team Uniqlo.


Sigh.. Aku nganggur lagi. Ditambah sekarang kondisi lagi drop. Selama drop itu aku cuma bisa istirahat gak ada yang ngurusin sama sekali. Temenku, Dape cuma bisa ketemu pas malem aja soalnya dia juga kerja. Aku jadi homesick kala itu. Beloman juga setahun udah gini. Aku kemudian bangkit dan mulai bergerilya lagi cari kerjaan baru. Hahaha
Suatu hari, aku iseng jalan-jalan dipagi hari ke Braga. Sambil ngemil di Alfamart, aku melihat ada walkin interview Bandung Makuta di Cafe Braga Punya Cerita. Tanpa pikir panjang langsung masuk aja ke cafe itu, kebetulan juga isi tasku selalu nyempilin satu CV. Rupanya HRD Bandung Makuta sedang mencari Crew SPG/SPB & Bakery. Dan usai di interview oleh Mbak Isma, Aku akhirnya lolos dan besoknya bisa langsung bekerja.



Kerja dihari pertama di Outlet Bandung Makuta ternyata luar biasa! Kenapa? Aku bisa ngerasain melayani pembeli Bandung Makuta tanpa henti dengan antrian yang membludak. Antusiasme konsumen Bandung Makuta ini ternyata sangat besar. Hingga sempat suatu hari, Outlet Bandung Makuta kewalahan karena jumlah pembeli dan stok kue nya tidak seimbang.
Namun aku tidak bisa bertahan lama bekerja di Bandung Makuta karena alhamdulillah meneriwa tawaran bekerja di Hotel. Itu adalah salah satu mimpiku bisa bekerja di Hotel. Karena ketika SMK, aku ambil jurusan Pariwisata Perhotelan. Jadi, ketika mendapat tawaran bekerja di Hotel, bagian Front Office dan di Bandung juga, aku langsung ambil tawaran itu dan memutuskan untuk resign dari Bandung Makuta. 




Makuta-Makuku Squad

Walaupun belum pernah bertemu dengan ownernya Bandung Makuta yaitu Teh Laudya Cynthia Bella, tapi aku seneng banget pernah menjadi bagian dari keluarga Bandung Makuta. Teteh-teteh, aa-aa management, SPG-SPB dan para Bakery nya pada baik-baik & heboh semua. Sukses terus untuk Bandung Makuta! Bandung Makuta.. Initeh ngangenin!
Selepas bekerja di Bandung Makuta, aku kemudian masuk kerja di sebuah Hotel baru di Kota Bandung. Aku sangat bersyukur akhirnya salah satu impianku bisa bekerja di Hotel terwujud. Awalnya aku belum terbiasa kerja di Hotel lantaran ilmu perhotelanku setelah lulus gak kepake, keburu kerja di McDonalds. Untungnya rekan-rekan kerja di Hotel selalu memberikan ilmunya dan akhirnya hari demi hari terus belajar biar aku bisa. Ada satu hal lagi sih sebetulnya aku belum terbiasa kerja di Hotel tuh, yaitu kerja nya santai banget. Selama empat tahun kemarin kerja di McDonalds gak pernah yang namanya kerja santai duduk duduk haha.
Alhamdulillah minggu pertama, kedua dan seterusnya berjalan lancar. Namun disuatu hari, di pertengahan April 2017, aku mendapat kabar yang cukup mengejutkan. Teman movie-partnerku selama di Tasik, yaitu Tantan Nugraha jatuh sakit dan dirawat di Manila Philipina. Dia menderita sakit paru-paru akut hingga salah satu organ paru-paru nya tidak berfungsi lagi. Aku bener-bener kaget mendapat kabar itu, pertemuan terakhir bertemu dengan dia itu sebelum dia pergi ke Bandung untuk bekerja, kondisi badannya masih sehat walafiat. Tantan mendapat promosi untuk bisa bekerja di cabang perusahaan tempat ia bekerja di Bandung ke Manila Philipina berkat kemampuan english nya yang boleh dibilang sangat expert. Tantan mulai bekerja di Manila Philipina sekitar bulan September 2016 dan selesai pada Maret 2017. Menurut informasi dari ibunya, Tantan harusnya pulang pada awal April 2017, namun ia tidak diizinkan pulang lantaran kondisi nya sedang sakit. Pihak rumah sakit memutuskan untuk membawa Tantan ke rumah sakit disana.
Mendengar kabar Tantan sedang dirawat dan masuk ICU di Manila, teman-temannya di Indonesia tergerak untuk menggalang donasi untuk membantu Tantan dan keluarganya lewat website kitabisa.com. Alhamdulillah usaha teman-temannya Tantan tidak sia-sia. Banyak banget donasi membantu Tantan dan keluarga. Aku yakin dan optimis temenku itu bisa sembuh dan pulang ke Indonesia secepatnya.
Namun disuatu pagi pada 30 April 2017, nada dering ponsel terus berdering membangunkanku dari tidur. Aku yang masih setengah sadar kemudian mengangkat panggilan masuk itu. Dengan suara yang sedikit terisak, aku mendengar suaranya Aditya, teman semasa sekolahnya Tantan. Dia membawa kabar yang bikin aku lemes.
Tantan meninggal dunia pada 29 April 2017 malam waktu Manila.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku hanya bisa diam mendengar kabar itu dari Aditya. Aku cuma menatap langit-langit kosan dengan pikiran kosong dan berharap Aku masih mimpi kala itu.
Tapi ternyata, kabar itu benar adanya, bukan mimpi. Tantan meninggal dunia. Tantan pergi untuk selama-lamanya. Kabar itu bagaikan petir dipagi hari yang tiba-tiba menghancurkan perasaanku, keluarga dan teman-temannya Tantan.


Sebagai teman movie-partner nya dia selama di Tasik dan suka mau nemenin aku kalo pengen liburan ke Bandung, gaku bener-bener ngerasa kehilangan dia. Gak nyangka dia pergi secepat ini. Banyak banget hal yang gak akan dilupakan bareng dia. Bukan cuma aku saja, teman-temannya Tantan pun banyak yang gak percaya Tantan, si jago Bahasa Inggris dan si banyak pengetahuan tentang film pergi ninggalin kita untuk selama-lamanya.

Aku sempet bertanya didalam hati hingga saat ini

"Bagaimana jika saat itu Tantan tidak menerima tawaran bekerja di Manila .."
"Bagaimana jika Tantan sudah saja bekerja di Bandung.."
"Bagaimana jika Tantan saat itu maksain untuk pulang ke Indonesia dan dirawatnya di Indonesia.."
"Bagaimana jika kalau Tantan hari ini masih ada disini, aku pasti seneng dan mau sempetin untuk bertemu lagi dengan dia.."

Pasti jawabannya adalah: Pasti Tantan masih sehat walfiat dan bekerja dengan baik di Bandung.

Tapi takdir Allah SWT punya kehendak lain untuk temanku itu. Allah SWT jauh lebih sayang terhadap Tantan. Dan akhirnya, pada tanggal 4 Mei 2017 jam 23:30 WIB suara sirine ambulance beserta dua mobil pengiring dari DuBes Manila dan KBRI datang. Tantan tiba dirumahnya di Sindangkasih Ciamis. Aku hanya bisa menangis melihat temanku itu tiba ke rumahnya dengan keadaan telah meninggal. Keluarga besar almarhum juga seperti tidak percaya anak kesayangan mereka yang harusnya pulang membawa kabar bahagia malah sebaliknya.
Jujur.. Ini baru pertama kali dalam hidup, kehilangan seorang teman untuk selama-lamanya. Teman yang selalu jadi movie-partner, teman yang selalu seru kalau lagi ngebahas film, teman yang selalu menemani kemanapun kalau lagi boring waktu di Tasik.
Dan tepat postingan ini dibuat di hari ke-30 kepergian Almarhum Tantan Nugraha, aku sengaja menulis postingan ini sebagai sebuah reminder untuk aku, keluarga dan teman-temannya Tantan.

Alfatihah untuk Tantan. Semoga lu bahagia di Surga nya Allah SWT teman. Do'a kita semua disini selalu mengalir buat lu Tantan. Thanks for everything Tan.. We love you and we miss you! 😢

4 comments:

  1. dream until your dream come true, sukses kinay!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wedeh visit blog aku.. Thanks for the good vibes yang! Sukses juga disana ^^

      Delete
  2. Untuk interview di UNIQLO bagi kisi2 dong kak
    Terimakasih
    Ikut berduka cita meskipun udah lama semoga Almarhum diterima disisi Allah

    ReplyDelete