Thursday, 25 January 2018

[Review] Maze Runner The Death Cure: Akhir Perjalanan Thomas Melawan WCKD


#Description:
Title: Maze Runner: The Death Cure (2018)
Casts: Dylan O'Brien, Kaya Scodelario, Thomas Brodie, Will Poulter, Rosa Salazar, Ki Hong Lee, Patricia Clarkson, Dexter Darden, Aidan Gillen, Jacob Lofland
Director: Wes Ball
Studio: 20th Century Fox

#Synopsis:
Thomas (Dylan O'Brien) beserta beberapa temannya berusaha membajak kereta yang berisikan anak-anak remaja yang tengah dalam perjalanan menuju markas WCKD. Di salah satu gerbong kereta tersebut terdapat rekan mereka yaitu Minho (Ki Hong Lee) yang akan dijadikan bahan penelitian oleh organisasi WCKD. Puluhan anak-anak yang diculik oleh organisasi WCKD akan dijadikan bahan eksperimen untuk menciptakan sebuah serum untuk menangkal The Flare, virus yang mengubah manusia menjadi sosok mengerikan seperti zombie.
Namun sayang, setelah bersusah payah berhasil mengambil salah satu gerbong kereta, Minho tidak berada dalam gerbong kereta itu. Minho masih berada digerbong yang sedang menuju ke markas WCKD. Thomas dan temannya lalu bergegas menuju The Last City, sebuah kota yang paling dekat dengan markas WCKD. Disana Thomas bertemu dengan beberapa warga sipil juga yang ingin menghancurkan markas WCKD.
Mereka semua lalu membuat sebuah rencana untuk bisa masuk ke dalam komplek markas WCKD yang dipimpin oleh Ava Paige (Patricia Clarkson). Usai berhasil masuk ke markas WCKD, Thomas juga bertemu dengan kekasihnya, Teresa (Kaya Scodelario) yang telah mengkhianatinya dan lebih memilih menjadi ilmuwan di WCKD. Atas usulan Newt (Thomas Brodie) dan juga Gally (Will Poulter), Thomas mencoba menyandera Teresa untuk mencari tahu keberadaan Minho.
Ditengah perjalanan mencari Minho di wilayah markas WCKD, Thomas juga harus menyelamatkan beberapa anak remaja lainnya yang akan dijadikan bahan eksperimen. Ia pun berbagi tugas dengan temannya. Salah satunya adalah Brenda (Rosa Salazar)
Mampukah Thomas menemukan Minho dan menghentikan organisasi WCKD?


#Review:
Seri ketiga Saga Maze Runner ini sebetulnya dijadwalkan dirilis pada tahun 2016 lalu. Namun karena adanya insiden kecelakaan saat shooting yang dialami oleh Dylan O'Brien, terpaksa MAZE RUNNER: THE DEATH CURE (2018) ini sedikit molor dan baru dirilis diawal tahun 2018 ini.
Film MAZE RUNNER: THE DEATH CURE (2018) diawali tanpa permisi dengan adegan aksi kejar-kejaran mobil kereta dengan tembak-tembakan yang cukup memacu adrenalin. Sisi actionnya pun ternyata tak hanya sampai disitu saja, sang sutradara sukses menghadirkan action yang terus berkelanjutan hingga film berakhir. Meskipun ada beberapa adegan action yang masih terasa terinspirasi dari film lain. Poin plus berikutnya untuk film ini adalah tidak dibelah menjadi dua bagian seperti film dystopia sejenis yakni The Hunger Games Mockingjay atau film box office Harry Potter And The Deathly Hallow dan Twilight Breaking Dawn. Plotline disini juga tetap fokus kepada sisi persahabatan antara Thomas dan teman-temannya tidak memfokuskan pada kisah cinta antara Thomas dan Teresa.
Namun menurutku, Saga Maze Runner terbaik masih dipegang oleh seri pertamanya yang dirilis pada 2014 lalu. Cerita dystopia pada seri pertamanya terasa begitu fresh dan memorable. Seri kedua dan ketiganya ini malah semakin terasa seperti film dystopia kebanyakan. Jajaran pemain pun menurutku belum ada yang tampil cukup memorable atau iconic untuk Saga Maze Runner ini, baik itu yang protagonis maupun yang antagonis.
Untuk segi visual, seri ketiganya terlihat begitu apik dan semua set dystopia nya terasa real. Dukungan sound juga cukup sukses memberi sensasi keseruan film ini. 
Overall, sebagai penutup Saga Maze Runner, film ini cukup baik meskipun tidak mencapai tahap outstanding.


[7.5/10Bintang]

Wednesday, 24 January 2018

[Review] The Greatest Showman: Biopik Megah Pencipta Pertunjukan Sirkus



#Description:
Title: The Greatest Showman (2018)
Casts: Hugh Jackman, Michael Williams, Zac Efron, Rebecca Ferguson, Zendaya, Austyn Johnson, Cameron Seely, Keara Settle, Sam Humphrey, Yahya Abdul Mateen, Eric Anderson, Daniel Everidge, Danial Son, Radu Spinghel, Paul Sparks
Director: Michael Gracey
Studio: 20th Century Fox, TSG Entertainment


#Synopsis:
Phineas Taylor Barnum (Hugh Jackman), terlahir dari keluarga sederhana. Ayahnya merupakan seorang penjahit pakaian orang-orang kaya. Suatu hari, Barnum terpesona dengan kecantikan Charity (Michelle Williams) anak dari keluarga bangsawan. Beranjak dewasa, Barnum bahkan dengan berani melamar dan menikahi Charity meskipun kedua orangtua Charity melarang hubungan keduanya. Usai menikah dengan Charity, Barnum terus berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan istri dan kedua anaknya yang masih kecil. Suatu hari, ia terpaksa harus di PHK lantaran perusahaan tempat Barnum bekerja mengalami kebangkrutan. Namun ia tak kehabisan akal, dengan akta kapal dari perusahaannya, Barnum mencoba meminjam dana ke bank untuk membeli sebuah museum ditengah kota yang sudah lama tak beroperasi. Barnum sangat optimis bisa meraih dan mewujudkan semua impiannya yang selama ini ada didalam dirinya.
Namun, sayang. Ide membuka museum ternyata tak seindah apa yang ia bayangkan. Museumnya sepi penonton. Barnum kemudian memutar otaknya untuk mendapat banyak penonton berbondong-bondong ke pertunjukannya. Ia mendapatkan ide untuk membuka sebuah pertunjukan sirkus dengan menghadirkan personelnya yang mempunyai perbedaan fisik dari kebanyakan orang namun mempunyai bakat terpendam. Barnum mengadakan audisi terbuka bagi siapapun yang mempunyai keunikan. Lalu terpilihlah Lettie (Keala Settle), Tom (Sam Humphrey), Wheeler (Yahya Abdul Mateen), O'Malley (Eric Anderson), Anne Wheeler (Zendaya), O'Clancy (Radu Spinghel) dan beberapa orang lainnya untuk menjadi anggota sirkus musikal yang dikomandoi oleh Barnum.
Pertunjukan pertama pertunjukan sirkus Barnum rupanya menuai kesuksesan secara komersil. Namun dimata seorang kritikus pertunjukan seni, James Gordon (Paul Sparks) atraksi yang Barnum perlihatkan terasa sangat palsu. Namun hal itu tak membuat Barnum drop, malah semakin sukses dan terpancing untuk mempertunjukan sesuatu yang semakin baru dan gila.
Suatu hari, Barnum tak sengaja bertemu dengan Phillip Carlyle (Zac Efron) seorang kepala pertunjukan sandiwara yang mempunyai relasi sangat luas. Barnum tertarik untuk mengajak Phillip bekerjasama demi mendapatkan jumlah penonton yang semakin banyak dan dikenal luas. Usai bekerjasama, pertunjukan Barnum dan Phillip menuai kesuksesan besar. Barnum dan anggota sirkusnya bahkan bisa menginjakan kaki di benua Eropa dan bertemu dengan Ratu Victoria disana. Kini, kehidupan Barnum pun menjadi lebih sempurna. Ia tinggal di rumah bak istana dengan harta yang melimpah. Istri dan kedua anak perempuannya mendapatkan kehidupan yang sangat layak. Namun usai mendapatkan semuanya itu, Barnum masih saja belum puas. Ia lalu mencoba mengajak seorang penyanyi opera, Jenny Lind (Rebecca Ferguson) untuk bersedia menjadi bintang baru di Amerika bahkan dunia. Tujuan awal Barnum untuk membuktikan pada dunia, bahwa ia juga mampu menghadirkan pertunjukan yang baru dan berbeda tanpa rombongan sirkusnya yang selama ini telah membesarkan namanya. Dan ternyata apa yang Barnum dan Jenny Lind rencanakan menuai kesuksesan luar biasa hingga mampu mengadakan tur keliling dunia.
Sementara itu, rombongan sirkus yang ditinggalkan Barnum, semakin mendapatkan kecaman dilingkungan sekitarnya. Mereka tak terima dengan kehadiran sirkus yang beranggotakan orang-orang yang berbeda dengan kebanyakan orang. Tak hanya itu saja, waktu kebersamaan Barnum dengan keluarganya menjadi berkurang. Ia terlalu fokus dengan obsesinya untuk menjadi orang yang disegani dan dicintai banyak orang.
Hingga pada akhirnya, semua yang telah Barnum peroleh saat ini terancam hancur oleh sebuah insiden yang terjadi diluar dugaan. Akankah Barnum bisa kembali seperti dulu kala?

#Review:
Penghujung tahun 2017 menjadi moment yang paling sempurna untuk film arahan Michael Gracey ini dirilis di bioskop. THE GREATEST SHOWMAN (2017) menjadi penutup akhir tahun yang spektakuler untuk sebuah film yang ditayangkan di bioskop. Film ini menceritakan sosok P.T. Barnum from zero to hero dalam mewujudkan semua mimpi dalam hidupnya. Cerita tentang kisah cinta, persahabatan dan keluarga menjadi hal yang dikupas disepanjang film. Tak hanya itu saja, konflik P.T. Barnum dengan seorang kritikus dalam film ini juga memeriahkan cerita film THE GREATEST SHOWMAN (2017). Meskipun seluruh plot cerita berjalan secara cepat dan diselesaikan dengan cara yang sederhana, tapi tidak mengurangi kekuatan plot cerita itu sendiri.
Jajaran pemain memberikan penampilan sangat mengesankan. Hugh Jackman lagi-lagi tampil sangat kharismatik yang begitu kuat. Cara negosiasi yang ia lakukan disepanjang film sangatlah keren. Sembah untuk sosok Wolverine yang kali ini ikut memberikan suaranya untuk mengisi dan menyanyikan lagu-lagu dalam film ini. Zac Efron, Zendaya, Keala Settle dan sederet pemain lainnya juga tampil sangat memuaskan dengan lagu yang mereka bawakan masing-masing.
Nilai tertinggi untuk film ini jelas terletak pada musiknya. Mulai dari The Greatest Show, A Million Dreams, This Is Me, Never Enough, Come Alive, Rewrite The Stars, Tighrope hingga From Now On semuanya tampil sangat memuaskan dan mengesankan. Ini pastinya akan menjadi salah satu album original soundtrack terbaik sepanjang sejarah.
Overall, THE GREATEST SHOWMAN (2017) is THE BEST MOVIE in end of year!


[9/10Bintang]

Sunday, 14 January 2018

[Kaleidoskop] 13 Film Indonesia Paling Berkesan Di Tahun 2017



Tahun 2017 boleh menjadi tahun bangkitnya genre horror-thriller di industri film Indonesia. Menurut data dari website PialaMaya.com dan filmindonesia.or.id tercatat terdapat puluhan judul film horror yang menghiasi bioskop Indonesia sepanjang tahun ini dari total 107 film Indonesia yang dirilis pada tahun 2017. Tapi justru hanya beberapa yang memenuhi sebagai sebuah film horror Indonesia yang baik. Salah satu diantaranya yaitu film PENGABDI SETAN (2017) karya sutradara Joko Anwar sangat sukses mendapat respon positif baik dari kritikus maupun pecinta film Indonesia. Hype dari film yang dibintangi Tara Basro dan Bront Paralae ini sukses meraih jumlah 4.206.103 penonton diseluruh Indonesia dan menjadikannya sebagai Film Horror Indonesia Terlaris Sepanjang Masa dan Film Indonesia Terlaris di tahun 2017. Kesuksesan film PENGABDI SETAN (2017) ini juga turut melambungkan karakter hantu Ibu yang diperankan oleh Ibu Ayu Laksmi menjadi sangat populer di tahun ini. Beberapa film horror lainnya yang dirilis tahun ini juga yang tampil cukup memuaskan. Diantaranya: THE DOLL 2 (2017), GERBANG NERAKA (2017) dan MATA BATIN (2017).
Tak hanya genre horror saja yang cukup sukses menyita perhatian pecinta film Indonesia. Genre drama adaptasi novel best seller juga menghiasi layar bioskop. 
Berikut adalah 13 Film Indonesia paling berkesan #VersiGue yang ditonton di bioskop disepanjang tahun 2017:


Kelanjutan dari cerita rumah tangga antara Pras, Arini dan Meirose yang kali ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo sukses dihadirkan penuh dengan konflik yang menguras emosional. Ditambah lagi dengan hadirnya sosok Syarief yang dibintangi Reza Rahadian yang semakin menambah konflik itu tersendiri. Meskipun berakhir dengan sad ending, film yang sukses meraih 1.6 juta penonton ini meninggalkan kesan yang baik. Ditambah lagi dengan deretan soundtracknya yang sangat bagus. Yang paling mengesankan yaitu lagu Dalam Kenangan yang dinyanyikan oleh Krisdayanti.





Sebuah drama komedi kali ini dihadirkan oleh sutradara Angga Dwimas Sasongko. Dibintangi cukup apik dengan chemistry yang memikat antara Chicco Jerikho dan Lala Karmela. Film ini bercerita tentang perjalanan persalinan seorang istri beserta keluarga besarnya. Tio Pakusadewo dan Sarah Sechan juga memberikan penampilan yang mencuri perhatian disepanjang film.


3. Galih & Ratna (9 Maret 2017)



Sebuah film drama romantis yang diadaptasi dari film legendaris Galih & Ratna yang kali ini disutradarai oleh Lucky Kuswandi dan dibintangi oleh Sheryl Sheinafia dan Refal Hady. Tak hanya tampil manis namun juga cukup mengesankan kisah cinta Galih & Ratna versi terkini nya ini.


Setelah tersiar lama kabar akan novel Trinity Traveler diangkat ke layar lebar, akhirnya Tujuh Bintang Sinema menghadirkan perjalanan traveling Trinity ke layar bioskop dengan sutradara Rizal Mantovani. Dengan mengambil beberapa lokasi di tempat wisata yang populer di dunia dan Indonesia, Rizal sangat sukses memanjakan mata penonton disepanjang film. Maudy Ayunda, Rachel Amanda dan Anggika Borlsterli tampil cukup memikat dan mencuri perhatian. Salah satu Film Indonesia terfavorit tahun ini.

5. Dear Nathan (23 Maret 2017)


Film drama remaja anak SMA adaptasi teenlit populer ini ternyata tak sepenuhnya seperti film drama remaja anak SMA kebanyakan. Ditangan Indra Gunawan, film ini tampil tak hanya manis namun juga mempunyai cerita yang cukup kuat. Jefri Nichol dan Amanda Rawles terlihat sangat menjiwai memerankan sepasang kekasih dalam film ini. Film terbaik untuk mereka berdua ada disini.


Sulit rasanya tak memasukkan film arahan Hanung Bramantyo ini ke dalam daftar Film Indonesia paling mengesankan tahun ini. Didukung oleh deretan aktor aktris papan atas mulai dari Dian Sastrowardoyo hingga Christine Hakim serta menghadirkan cerita sosok perempuan emansipasi wanita yang sangat kuat dan begitu emosional, Film Kartini sangat layak mendapat penghargaan diberbagai ajang penghargaan film nasional beberapa waktu yang lalu.


Adaptasi dari novel best seller karya Ika Natassa ini merupakan salah satu Film Indonesia yang paling ditunggu tahun 2017. Dibintangi oleh Reza Rahadian dan Adinia Wirasti, film ini sangat penuh dengan konflik yang menguras emosional ditambah dengan chemistry antara Reza dan Asti yang begitu memukau. Soundtrack Sekali Lagi yang dibawakan oleh Isyana Sarasvati juga sangat ke dalam inti cerita.

8. Sweet 20 (25 Juni 2017)


Sebuah Remake Resmi dari Film asal Korea Selatan berjudul MISS GRANNY (2014). Film yang disutradarai oleh Ody C. Harahap ini tampil sangat menghibur dan merupakan Film Lebaran terbaik di tahun ini. Tatjana Saphira memberikan performa terbaiknya disini. 

Sekuel dari perjalanan dua sahabat Ben & Jody dalam membangun kedai Filosofi Kopi berlanjut. Dimana kali ini, Angga Dwimas Sasongko menambahkan sedikit konflik cinta didalamnya. Turut dibintangi Luna Maya dan Nadine Alexandra, sekuel Filosofi Kopi ini tak hanya manis namun juga hangat dengan konflik serta skenario yang memikat.


10. The Doll 2 (20 Juli 2017)


Sekuel dari horror semi slasher dari HitMaker Studios ini tampil semakin menggila. Kali ini dibintangi Luna Maya dan Herjunot Ali, film The Doll 2 (2017) menjadi salah satu film horror terfavorit tahun ini. Meskipun mempunyai twist yang terlalu mengada-ngada, tapi untungnya terselamatkan oleh terror serta adegan slasher yang oke.

Semua element horror dalam film arahan Joko Anwar ini tampil sangat maksimal. Skenario yang tak murahan, sinematografi yang begitu memikat serta sound musik yang sangat efektif memberi efek ngeri, menjadikan film Pengabdi Setan (2018) ini menjadi film horror terfavorit tahun ini. Tak heran juga film ini menjadi film horror Indonesia pertama yang sukses tembus diatas 4 juta penonton diseluruh Indonesia.



Sebuah kisah cinta anak SMA yang tak biasa sukses disajikan oleh Edwin dalam film Posesif (2017). Lupakanlah film-film drama anak SMA yang berseliweran disepanjang tahun ini. Disini Edwin mengemas perjalanan cinta Lala dan Yudhis begitu memikat sekaligus mencekam. Akting serta chemistry kedua pemainnya begitu sempurna. Salah satu Film Indonesia terfavorit tahun ini. Nostalgia dengan lagu hitsnya Sheila On 7 yakni Dan.. terbayar sudah disini.

13. Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak (16 November 2017)


Sutradara spesialis film-film festival dan arthouse yakni Mouly Surya, tahun ini menghadirkan sebuah film drama tentang perempuan tangguh dan kuat di daratan Sumba yang dibintangi oleh Marsha Timothy dan Dea Panendra. Cerita dibagi dalam empat babak serta mengangkat genre ala western dengan citarasa lokal, film ini sangat sukses menggambarkan perjuangan Marlina dalam mencari keadilan. Sangat layak mendapatkan banyak penghargaan diberbagai ajang penghargaan baik nasional maupun internasional.


Film Indonesia Terfavorite:
1. Posesif
2. Trinity The Nekad Traveler
3. Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak
4. Sweet 20
5. Pengabdi Setan
6. Kartini

Film Indonesia Drama Komedi Terfavorite:
1. Sweet 20
2. Susah Sinyal
3. Bukaan 8
4. The Guys
5. 5 Cowok Jagoan

Film Indonesia Horror Thriller Terfavorite:
1. Pengabdi Setan
2. Mata Batin
3. The Doll 2
4. Gerbang Neraka
5. Mereka Yang Tak Terlihat

Film Indonesia Berekspetasi Tinggi Tapi Tampil Tidak Memuaskan:
1. Ayat-Ayat Cinta 2
2. Danur
3. Jailangkung
4. Petak Umpet Minako
5. Jomblo

Film Indonesia Paling Mengecewakan:
1. The Curse
2. Hantu Jeruk Purut Reborn
3. Warkop DKI Reborn Part 2
4. Keluarga Tak Kasat Mata
5. Rafathar The Movie

Sutradara Terfavorite:
1. Joko Anwar
2. Edwin
3. Mouly Surya
4. Hanung Bramantyo
5. Rizal Mantovani
6. Rocky Soraya
7. Ody C. Harahap

Aktor Utama Terfavorite:
1. Adipati Dolken (Posesif)
2. Reza Rahadian (Critical Eleven)
3. Jefri Nichol (Dear Nathan)
4. Chicco Jerikho (Filosofi Kopi 2: Ben & Jody)
5. Refal Hady (Galih & Ratna)

Aktris Utama Terfavorite:
1. Adinia Wirasti (Critical Eleven)
2. Dian Sastrowardoyo (Kartini)
3. Tatjana Saphira (Sweet 20)
4. Marsha Timothy (Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak)
5. Luna Maya (The Doll 2)
6. Laudya Cynthia Bella (Surga Yang Tak Dirindukan 2)
7. Maudy Ayunda (Trinity The Nekad Traveler)
8. Putri Marino (Posesif)
9. Adinia Wirasti (Satu Hari Nanti)

Aktor Pendukung Terfavorite:
1. Reza Rahadian (Surga Yang Tak Dirindukan 2)
2. Yayu Unru (Posesif)
3. Dwi Sasono (5 Cowok Jagoan)
4. Ganindra Bimo (Moamar Emka Jakarta Undercover)
5. Bront Paralae (Pengabdi Setan)
6. Darius Sinathrya (Susah Sinyal)

Aktris Pendukung Terfavorite:
1. Dewi Irawan (Ayat-Ayat Cinta 2)
2. Citra Prima (Mata Batin)
3. Christine Hakim (Kartini)
4. Dea Panendra (Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak)
5. Ayu Laksmi (Pengabdi Setan)
6. Luna Maya (Filosofi Kopi 2: Ben & Jody)

Akting Paling Mencuri Perhatian:
1. Widyawati (Sweet 20)
2. Niniek L. Kariem (Sweet 20)
3. Sarah Sechan (Bukaan 8)
4. Ringgo Agus Rahman (Satu Hari Nanti)
5. Roby Tremonty (Chrisye)

Chemistry Terfavorite:
1. Adipati Dolken & Putri Marino (Posesif)
2. Reza Rahadian & Adinia Wirasti (Critical Eleven)
3. Marsha Timothy & Dea Panendra (Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak)
4. Jefri Nichol & Amanda Rawles (Dear Nathan)
5. Jefri Nichol & Caitlin Halderman (Surat Cinta Untuk Starla)
6. Dian Sastrowardoyo & Christine Hakim (Kartini)

Soundtrack Terfavorite:
1. Dalam Kenangan - Krisdayanti (Surga Yang Tak Dirindukan 2)
2. Sahabat Sejati - Chicco Jerikho & Rio Dewanto (Filosofi Kopi 2: Ben & Jody)
3. Dan - Sheila On 7 (Posesif)
4. Kelam Malam - The Spouse (Pengabdi Setan)
5. Bulan Dikekang Malam - Rossa (Ayat-Ayat Cinta 2)
6. Sekali Lagi - Isyana Sarasvati (Critical Eleven)
7. By My Side - Rendy Pandugo (Susah Sinyal)
8. Teduhnya Wanita - Raisa (Ayat-Ayat Cinta 2)

Poster Film Indonesia Terfavorite:
1. Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak
2. Critical Eleven
3. Petak Umpet Minako
4. Filosofi Kopi 2: Ben & Jody
5. Posesif

Film Indonesia Yang Tidak Ditonton Di Bioskop Tapi Sukses Membuat Penasaran:
1. Negeri Dongeng
2. Istirahatlah Kata-Kata
3. Ziarah
4. Turah
5. Banda: The Forgotten Trail
6. Night Bus

Saturday, 6 January 2018

[Review] Insidious The Last Key: Sebuah Prekuel Tentang Masa Lalu EliseRainier


#Description:
Title: Insidious The Last Key (2018)
Casts: Lil Shaye, Adam Sampson, Leigh Whannell, Kirk Avecedo, Spencer Locke, Caitlin Gerrard, Josh Stewart, Bruce Davidson.
Director: Adam Robitel
Studio: BlumHouse Productions, Sony Pictures

#Synopsis:
Seorang pria bernama Ted Garza (Kirk Acevedo) menghubungi Elise Rainier (Lil Shaye). Ia merasa diganggu ketika tinggal dirumah barunya yang baru saja ia tempati di wilayah Five Keys, Mexico. Elise dengan dibantu dua asistennya yaitu Tucker (Adam Sampson) dan Specs (Leigh Whannell) pergi ke rumah tua itu untuk membantu Ted. Ternyata rumah tua yang kini ditempati Ted itu adalah rumah dimana Elise semasa kecil tinggal bersama keluarganya.
Elise berasa flashback dalam menapaki tiap sudut ruangan di rumah tersebut. Ia ingat selalu mendapatkan perlakuan kasar dari sang ayah Gerald Rainier (Josh Stewart) jika Elise selalu mempercayai hal-hal gaib. Waktu kecil, Elise tak sengaja membuka sebuah pintu hingga menyebabkan sosok jahat masuk ke alam dunia. Sang ayah semakin membenci Elise ketika sang ibu ditemukan tewas gantung diri di basement rumah setelah kejadian Elise membuka pintu itu. Karena selalu mendapatkan perlakuan kasar dari ayahnya, Elise lalu kabur dari rumah dan meninggalkan ayah beserta adiknya, Christian Rainier (Bruce Davidson). Elise kemudian memutuskan untuk membantu orang-orang disekitarnya dalam urusan hal-hal gaib hingga usianya sudah senja seperti saat ini.
Ketika menelusuri rumah masa kecilnya itu, Elise dan kedua asistennya menemukan fakta demi fakta yang selama ini tak diketahui oleh Elise. Tak jarang mereka juga sempat mengalami kebuntuan ditengah jalan.
Suatu hari, Elise tak sengaja bertemu dengan dua anak dari adiknya, yaitu Imogen (Caitlin Gerrard) dan Melissa (Spencer Locke). Pertemuan Elise dan anggota keluarganya itu sedikit membantu memecahkan misteri yang ada dirumah tersebut. Meskipun keselamatan orang-orang disekitar Elise menjadi terancam.

#Review:
BlumHouse Production dan Sony Pictures rupanya masih tertarik untuk terus mengembakan Saga Insidious. Kali ini di awal tahun 2018, mereka mencoba menghadirkan kisah masa lalu dari Cenayang Elise Rainier. Yang dimana menjadi sebuah Prekuel untuk Saga Insidious itu sendiri.
Awal film dibuka dengan kisah throwback Elise di masa anak-anak hingga remaja yang memiliki kemampuan Indera ke-6. Permulaan ini sebetulnya sudah cukup baik, khas film-film horror belakangan ini. Namun ketika menuju paruh pertengahan film, dimana terdapat sebuah kesamaan "benang merah" antara masa lalu Elise dengan kasus yang ia hadapi, plotnya menjadi berjalan sangat lambat. Intense horror pun malah semakin menurun. Hal ini juga diperparah dengan tingkah kekonyolan dua asisten Elise yaitu Specs dan Tucker. Sisi pencair suasana yang mereka lakukan kali ini cukup menganggu dan semakin mengurangi tingkat keseraman cerita. Tak cuma itu saja, menuju akhir film, ceritanya malah semakin mudah untuk ditebak usai twist yang dihadirkan Adam Robitel dibuka.
Sosok Elise yang kali ini hadir pun menurutku terasa semakin melemah. Jika melihat dari ketiga Saga Insidious sebelumnya, sosok Elise selalu tampil powerful, padahal disini adalah prekuelnya. Kejadian sebelum ketiga Saga Insidious terjadi. Namun untungnya sedikit terselamatkan oleh moment emosional Elise ketika bertemu dengan anggota keluarganya.
Beberapa karakter lain tampil cukup baik meskipun porsinya sangat terbatas. Andai saja dua keponakan Elise dilibatkan lebih jauh dalam cerita, pasti akan mengasyikkan.
Poin plus untuk prekuel Saga Insidious ini mungkin terletak pada jumpscared nya yang sangat terjaga dengan baik bahkan beberapa sukses mengecoh penonton. Tapi sayang, ternyata banyak sekali cuplikan dalam trailer tidak muncul dalam filmnya. 

Overall, this is not the END of Insidious Franchise. Sangat berharap jika nanti dibuat Next Chapter nya, bisa jauh lebih baik dari prekuelnya ini.


[6/10Bintang]

Wednesday, 3 January 2018

[Review] Pitch Perfect 3: Saatnya Ucapkan Salam Perpisahan Untuk BardenBellas!


#Description:
Title: Pitch Perfect 3 (2017)
Casts: Anna Kendrick, Rebel Wilson, Anna Camp, Brittany Snow, Hailee Standfeld, Elizabeth Banks, Ester Dean, Hana Mae Lee, Alexis Knapp, John Michael Higgins, Guy Burnet, DJ Khaled, Ruby Rose.
Director: Trish Sie
Studio: Universal Pictures, Golden Circle Films.

#Synopsis:
Dibuka dengan Acapella Toxic nya Britney Spears, lalu terjadi kekacuan hingga ledakan pada sebuah kapal pesiar yang menimpa The Barden Bellas, Film #PitchPerfect3 dimulai!
Setelah memenangi kompetisi di Eropa berkat membawakan lagu original The Barden Bellas yakni Flashlight dan lulus dari Barden University, para personel grup acapella ini sudah mulai sibuk dengan kehidupannya masing-masing.
Namun, hasrat personel grup acapella mereka masih sangat kuat dan besar. Terbukti, mereka mendapat tawaran untuk bisa manggung dalam ajang USO, sebuah festival musik untuk menghibur para tentara angkatan darat atas informasi dari ayah Aubrey (Anna Camp).
Tak tinggal diam, The Barden Bellas kemudian berkumpul dan bersiap untuk menghibur di acara tersebut meskipun beberapa bintang tamu lain menampilkan performance yang cukup menyita perhatian. Salah satunya adalah Grup Band Evermoist.
Usai menghibur di acara USO, The Barden Bellas mendapat informasi DJ Khaled sedang mencari opening dan closing acts untuk konsernya. Namun, perjalanan menuju acara musik DJ Khaled itu mulai menemukan berbagai rintangan dan berbagai permasalahan yang dialami oleh masing-masing personel. Hingga akhirnya sebuah keputusan besar diambil oleh salah satu anggota The Barden Bellas.


#Review:
The waiting is over! Finally! #PitchPerfect3 is officialy released on this christmas! Bagi para penggemar The Barden Bellas film seri ke-3 nya ini sangat ditunggu-tunggu lantaran melihat dua series sebelumnya tampil sangat mengesankan.
Di #PitchPerfect3 kita seperti sedang reuni. Dimana setelah sibuk dengan kehidupannya masing-masing, kemudian berkumpul berkat satu wadah yang sudah mendarah daging, bernama The Barden Bellas.
Tak hanya itu saja, sang sutradara dan penulis skenario menambahkan beberapa sub-plot yang hadir cukup singkat dan diselesaikan dengan baik. Salah satunya adalah selipan sisi action yang paling sukses mencuri perhatian gue disini. Kapanlagi bisa menyaksikan film musikal dengan sentuhan action. Susah nemunya loh! Haha.
Di #PitchPerfect3 juga tak lupa selalu memberikan moment yang menyentuh dan mengharukan di paruh tengah dan akhir film. Dimana dalam film ini, sisi paling mengharukan nya terletak ketika para personel The Barden Bellas sudah dewasa dalam pemikirannya. Bagi yang mengikuti The Barden Bellas dari dua series sebelumnya, pasti bakalan dibuat terharu melihat progress para personel The Barden Bellas disini.
Part riff-off, performance dan final performance di #PitchPerfect3 kali ini juga tampil memuaskan! Gila gue dibuat girang, merinding dan terharu melihat aksi The Barden Bellas. Ditambah lagi adanya subtitle lirik lagu acapella yang ditampilkan jadi serasa karaoke dalam bioskop! Namun sayang, kali ini sosok rivalnya sangat kurang powerful dan gak mengintimidasi sama dibandingin dua series sebelumnya.
Jajaran pemain pun sukses memberikan support satu sama lain. Fat Amy, Becca, Aubrey, dan Chloe menjadi karakter yang paling mendominasi muncul disini dengan segala cerita yang mereka bawa. Beberapa karakter yang selalu muncul di dua series sebelumnya, sangat disayangkan disini malah dihilangkan. Part cerita Fat Amy dan Aubrey jika digali lebih dalam lagi pasti akan jauh lebih emosional.
Dengan durasi yang hanya 93menit, rasanya SANGAT KURANG untuk melihat The Barden Bellas. I hope this is not the end! We want more!!!! 😭😭😭


[7.5/10Bintang]

[Review] Surat Cinta Untuk Starla: Kisah Cinta Pertemuan 6 Jam!


#Description:
Title: Surat Cinta Untuk Starla (2017)
Casts: Jefri Nichol, Caitlin Halderman, Salsabila Adriani, Ricky Cuaca, Ramzi, Meriam Bellina, Mathias Muchus, Dian Nitami, Rianti Cartwright, Rizky Hanggono, Yayu Unru, Kevin Royano.
Director: Rudi Aryanto
Studio: Screenplay Films, Legacy Pictures

#Synopsis:
Starla (Caitlin Halderman) tak sengaja bertemu dengan Hema (Jefri Nichol) seorang pria yang hobby membuat mural disuatu malam. Selama 6 jam kebersamaan itu membuat Starla dan Hema menemukan rasa cinta yang luar biasa yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Padahal Starla sudah menjalin asmara dengan Bimo. Starla bahkan rela mengkahiri hubungannya dengan Bimo yang over protective itu dan lebih memilih dekat Hema.
Hari demi hari dilalui Starla dan Hema penuh dengan kebahagiaan. Starla terpesona dengan pesona Hema yang jago berkata kata lewat tulisan indah dengan menggunakan mesin tik. Dan puncaknya mereka memutuskan untuk menjalin hubungan asmara lalu menjadi viral di siaran radio.
Tak selang beberapa lama, tak sengaja Starla memergoki seseorang pria yang sangat mirip dengan Hema tengah jalan-jalan bersama dengan seorang perempuan (Amanda Manoppo) di Mall. Starla dilanda kesedihan dan merasa kecewa dengan apa yang ia lihat. Ia bahkan menghindar dari Hema. Melihat perubahan sikap Starla membuat Hema dibuat heran. 
Ketika hubungan mereka terancam kandas, Hema lalu menemukan sebuah rahasia yang selama ini ia tak ketahui dari keluarga besarnya. Sebuah rahasia yang mampu memperbaiki hubungannya dengan Starla atau justru malah sebaliknya.


#Review:
Siapa yang tak kenal dengan salah satu lagu terpopuler tahun ini berjudul Surat Cinta Untuk Starla yang dipopulerkan oleh Virgoun? Hampir semua kalangan, dimanapun dan kapanpun pasti tahu lagu ini. Tak hanya disitu saja, ada versi webseriesnya di Youtube yang sukses mencuri perhatian netizen beberapa waktu yang lalu.
Tak mau menyianyiakan kesempatan emas ini, Screenplay Films dan Legacy Pictures bergerak cepat untuk membuat versi The Movie nya dan dirilis sebagai penutup Film Indonesia di tahun 2017 bersama dengan Film SI JUKI THE MOVIE: PANITIA HARI AKHIR (2017).
Tak disangka, film arahan Rudi Aryanto ini tak sekedar drama percintaan abege yang super lebay seperti biasanya yang dilakukan oleh Screenplay Films. Disini menghadirkan cerita cinta anak abege yang sewajarnya.
Namun sayang, konflik dan endingnya gak kalah nyebelin kayak Film AYAT-AYAT CINTA 2 (2017). Dari hal sepele kemudian twist yang cukup maksa masih aja dilakukan dibeberapa Film Indonesia akhir-akhir ini. Padahal cukup dengan alur cerita yang sederhana dan masuk akal saja, penonton dan pecinta Film Indonesia masih bisa menerimanya kok.
Untungnya Film SURAT CINTA UNTUK STARLA (2017) tidak ikut-ikutan seperti Film Screenplay Films lainnya yang selalu mengambil set lokasi di luar negeri. Cukup di Jakarta saja, terasa sangat Indonesia filmnya.
Jajaran pemain pun tampil tak sekedar punya tampang semata. Jefri Nichol dan Caitlin Halderman bisa jadi the big things suatu hari nanti kalau performa akting mereka berada di "tangan" yang tepat. Chemistry keduanya disini sungguh sweet dan terasa kayak beneran pacaran. Meriam Bellina menjadi pemain yang paling mencuri perhatian menurut gue disini. Perpaduan bahasa Inggris-Jerman-Indonesia-Sunda nya begitu menghibur. Porsinya pun pas tak berlebihan. Overall, Film SURAT CINTA UNTUK STARLA (2017) is one of favorite local teenager movie of the year!


[7.5/10Bintang]