Wednesday 23 May 2018

[Review] Alas Pati: Aksi Para Vlogger Menelusuri Hutan Mati


#Description:
Title: Alas Pati (2018)
Casts: Nikita Willy, Jeff Smith, Naomi Paulinda, Roy Sungkono, Steffy Zamora.
Director: Jose Poernomo
Studio: MD Pictures, PicHouse Films

#Synopsis:
Bosan dengan konten vlog yang tidak selalu mencapai jumlah viewers yang diharapkan membuat Rayya (Nikita Willy), Ditto (Jeff Smith), Rendy (Roy Sungkono),  Vega (Steffy Zamora) dan Jessy (Naomi Paulinda) memutar otak untuk mencari sesuatu yang bisa membuat vlog mereka semakin terkenal luas dan mendapat pundi-pundi uang.
Rayya pun tak sengaja membaca artikel tentang area pemakaman misterius disebuah hutan terpencil bernama Alas Pati. Karena didesak faktor ingin terkenal dan masalah keuangan, mereka memutuskan untuk pergi ke Alas Pati untuk melakukan aktivitas vlogging. Rayya dan kawan-kawan yakin jika rekaman aktivitas ke Alas Pati akan mengundang jutaan viewers serta uang kepada channel video mereka.
Perjalanan ke Alas Pati rupanya cukup memakan waktu. Mereka harus melewati sungai yang dikelilingi hutan belantara serta melewati tebing-tebing besar. Perjalanan yang cukup berat itu akhirnya mereka terselesaikan usai tiba di Alas Pati.
Disana mereka menemukan sebuah area pemakaman dimana jenazah-jenazah tersebut tidak dikubur ke dalam tanah, melainkan dibiarkan tergeletak diatas papan yang disanggah oleh beberapa kayu. Rayya dan yang lainnya awalnya merasa ketakutan melihat apa yang ada didepan mereka, tapi hal itu tak membuat mereka mengurungkan niat untuk melakukan vlogging. Mereka bahkan dengan berani bermain dengan jenazah-jenazah disana. Satu persatu dari mereka melakukan hal konyol di area itu. Malang, ketika Jessy mencoba memanjat kuburan tersebut, kayu penyangga patah dan seketika membuat Jessy tewas ditempat dengan bersimbah darah. 
Hal itu membuat Rayya, Ditto, Vega dan Rendy shock. Tanpa pikir panjang mereka kabur meninggalkan Alas Pati dan Jessy disana. 
Rayya dan yang lainnya kembali ke kehidupan mereka masing-masing. Mereka tak menyangka bahwa Jessy kini telah tiada. Mereka lalu memutuskan untuk diam tidak menceritakan kematian Jessy kepada siapapun. Vlog Alas Pati pun tidak jadi mereka publish. Tapi, semenjak kepulangan dari Alas Pati, satu persatu dari mereka mengalami gangguan misterius yang terus berulang. Ditto mencoba mencari tahu asal usul gangguan misterius itu lewat beberapa rekaman vlog di Alas Pati dan bantuan peralatan yang mampu mendeteksi suara-suara aneh.
Rayya dan yang lainnya yakin bahwa gangguan misterius yang berulang kali mereka alami berasal dari arwah Jessy yang gentayangan. Mampukah Rayya, Ditto, Vega dan Rendy terhindar dari gangguan yang konon berasal dari arwah  Jessy?

#Review:
Salah satu sutradara spesialis film horror Indonesia yakni Jose Poernomo tahun ini kembali hadir memeriahkan bulan suci Ramadan dengan merilis film horror yang berjudul ALAS PATI (2018).
Dari segi trailer dan poster, film ini sedikit memberikanku rasa penasaran. Jose Poernomo kembali menghadirkan sebuah tempat fiktif untuk ide ceritanya. Bahkan sebelum nama Alas Pati ini diangkat menjadi cerita, sudah ada Angker Batu dan Alas Keramat yang lebih dulu eksis. Ide membuat tempat fiktif ini aku suka dan selalu membuatku penasaran dan tampak menjanjikan  (meskipun sudah tau lah ya semua orang juga, kualitas film Jose Poernomo tak selalu berjalan memuaskan). 
Hal inipun menurutku kembali terulang di ALAS PATI (2018). Tempat fiktif yang cukup menjanjikan ini malah diceritakan sangat singkat, tidak dieksplor lebih jauh dan tidak dijadikan set lokasi utama. Padahal aku sudah sedikit berimajinasi bahwa film ALAS PATI (2018) akan berfokus pada misteri kuburan unik yang ada di hutan itu. Jose Poernomo malah fokus menakuti-nakuti penonton lewat jumpscared yang standar khas film dia dengan aransemen musik yang sungguh-sungguh menggelegar (aku sampai gak kuat mendengar musik film ini, berasa ingin melambaikan tangan ke kamera dan contact projectionist bioskop untuk menurunkan volume film ini). Itu saja. 
Adegan yang cukup creepy menurutku cuma ada tiga saja. Dua diantaranya malah sudah ditampilkan dalam trailernya. Jalan cerita pun cuma sebatas menakuti-nakuti seluruh karakter yang tersisa saja. Dan itu terus dilakukan berulang-ulang. Gak ada twist atau kejutan sama sekali. Semuanya terasa predictable. Namun, yang patut diapresiasi film ini adalah kemauan Nikita Willy yang melakukan adegan cukup menantang tanpa bantuan stunt-man. Adegan mobil dalam air keren sih! Eungap aku ngeliatnya. Ini peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan film horror perdananya Nikita Willy yang sangat gabut dan pamer endorsment semata. Beberapa angle kamera dan sinematografi dalam film ini terasa cukup cantik ketika mengeksplor hutan Alas Pati. Sisanya biasa saja. Chemistry antar para pemain pun terasa masih kaku. Padahal film ini diceritakan mereka adalah sahabatan satu kampus dan satu channel vlog.
Overall, film ALAS PATI (2018) masih bisa dinikmati tanpa harus berfikir keras. Seriously! Not really bad, still watch-able on cinema. Much better than first horror movie from her.

[5.5/10Bintang]



2 comments:

  1. Pengen nonton film ini, tapi beberapa review yang saya baca kog jelek ya.

    ReplyDelete