Wednesday, 20 March 2019

[Review] Yowis Ben 2: Mencoba Peruntungan Ke Kota Bandung


#Description:
Title: Yowis Ben 2 (2019)
Casts: Bayu Skak, Joshua Suherman, Brandon Salim, Tutus Thomson, Anya Geraldine, Laura Theux, Devina Aureel, Anggika Bolsterli, Arief Didu, Cut Meyriska, Tri Yudiman, Tino Scheunemann, Richard Oh, Selfi Nafilah, Gading Marten, McDanny, Jovial & Andovi Da Lopez, Gibran Rakabuming
Director: Fajar Nugros & Bayu Skak
Studio: Starvision Plus

#Description:
Yowis Ben kini semakin dikenal luas di Malang. Mereka kini sering mendapat banyak job manggung dari satu pentas seni ke pentas seni lainnya. Namun di suatu kesempatan, Susan (Cut Meyriska) membuat keputusan mengejutkan. Ia memilih melanjutkan kuliahnya di Jerman dan mengakhiri hubungan dengan Bayu (Bayu Skak), vokalis dari Yowis Ben. Bayu berusaha untuk mempertahankan hubungan asmaranya dengan Susan, tapi gagal. Susan lebih memilih untuk putus, karena ia tak ingin menjalani Long Distance Relationship. 


Melihat rekannya tengah dirundung kesedihan membuat personel band lainnya yaitu Doni (Joshua Suherman), Nando (Brandon Salim) dan Yayan (Tutus Thomson) langsung berusaha menghibur Bayu. Cak Jon (Arief Didu) yang merupakan paman Bayu sekaligus manager dari Yowis Ben pun tak tinggal diam. Ia selalu mencarikan job manggung untuk Yowis Ben. Namun ternyata event manggung yang ia berikan pada Yowis Ben tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Bayu dan kawan-kawan selalu mendapat acara yang berakhir kurang memuaskan dan parahnya lagi tidak menghasilkan uang. Hal ini membuat Yayan dilanda gelisah lantaran ia kini sudah menikah dengan Mia (Anggika Bolsterli). Ia dan sang istri tak yakin pekerjaan sebagai drummer grup band tidak akan mampu menghidupi kebutuhan rumah tangga.


Ditengah kondisi ekonomi band yang semakin terpuruk, setitik harapan muncul dari seorang produser blasteran Jawa-Jerman yaitu Cak Jimmy (Timo Scheunemann) beserta asistennya Marion (Laura Theux). Mereka sudah mendengar kiprah Yowis Ben di Malang. Cak Jim dan Marion berencana mengajak Yowis Ben untuk berkarier di Bandung, kota yang terkenal melahirkan musisi-musisi band besar di Indonesia. Tak cuma itu saja, Cak Jim juga menjanjikan fasilitas akomodasi, penginapan hingga tempat latihan untuk Bayu dan kawan-kawan. Mendengar hal itu membuat Bayu, Doni, Nando dan Yayan sangat senang dan tertarik untuk pergi ke Bandung. Bayu memutuskan untuk memberhentikan Cak Jon sebagai manager dan lebih tertarik diproduseri oleh Cak Jim yang memberikan tawaran yang menggiurkan.


Setibanya di Bandung, rupanya fasilitas yang diberikan Cak Jim tidak semewah apa yang dibayangkan oleh personel Yowis Ben. Mereka ditempatkan disebuah kontrakan sederhana dengan peralatan band seadanya. Selama di Bandung, Yowis Ben akan diantar jemput oleh Kang Asep (McDanny) dengan angkotnya. Keesokan harinya, Cak Jim memberikan schedule pada Yowis Ben untuk manggung disebuah stasiun televisi lokal. Bayu dan kawan-kawan sangat senang akhirnya mereka bisa tampil di televisi. Disanalah Yowis Ben akhirnya bertemu dengan teman perempuan semasa SD yakni Siti Badriah (Siti Badriah). Siti yang dulu selalu diolok-olok oleh teman sekelasnya kini menjelma menjadi soloist wanita genre dangdut populer dan berpacaran dengan pria tampan Krisjiana (Krisjiana). 
Tapi ternyata, harapan Yowis Ben manggung di televisi itu tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Yowis Ben malah menjadi band pengiring Siti Badriah dengan mengenakan kostum buah-buahan. Hal itu membuat Bayu dan kawan-kawan merasa malu dan diolok-olok oleh orang televisi dan pembawa acaranya (Gading Marten). Usai manggung di acara itu, Bayu nampak sangat kesal. Mereka lalu pergi meninggalkan tempat itu untuk mencari makan. Ketika tiba disebuah cafe outdoor, Bayu tak sengaja berkenalan dengan owner cafe itu, pemiliknya adalah seorang gadis bernama Asih (Anya Geraldine). Melihat sosok Asih yang tak cuma cantik, berperilaku baik dan juga berani berwirausaha membuat Bayu mulai tertarik padanya.


Sementara itu, Mia dan Stevia (Devina Aureel) memutuskan untuk menyusul pergi ke Bandung. Mia yang sedang hamil muda selalu merasa curiga dan ingin terus dekat dengan suaminya, Yayan. Selama berada di Bandung juga, nasib Yowis Ben malah semakin tidak jelas. Setiap mereka latihan selalu mendapat teguran dari para tetangga karena terlalu berisik, tak cuma itu saja, Bayu pun kini semakin sibuk untuk berusaha mendekati Asih. Perjalanan Yowis Ben di Bandung juga perlahan membukakan kesadaran tiap-tiap personelnya. Akankah Yowis Ben bisa sukses di Kota Bandung?


#Review:
Kesuksesan YOWIS BEN (2018) yang menuai respon positif dari pecinta film Indonesia serta mendapat Special Awards dari Festival Film Bandung 2019 membuat Starvision Plus dan juga sang sutradara yaitu Fajar Nugros bergerak cepat untuk membuat sekuelnya. 
Tanggal 14 Maret 2019, atau dua minggu setelah sekuel film DILAN 1991 (2019) merajai seluruh bioskop Indonesia, kini sekuel film YOWIS BEN 2 (2019) akhirnya dirilis pada 14 Maret 2019 lalu. Tak perlu promo besar-besaran seperti film Dilan, film yang kembali disutradarai oleh Fajar Nugros dan dibantu oleh Bayu Skak ini berhasil meraih 500.000 lebih penonton diseluruh Indonesia kurang dari seminggu saja! Prestasi ini tak perlu diragukan lagi, mengingat jilid pertamanya saja dengan gampang meraih 900.000 lebih penonton ketika tayang di bioskop.


Untuk segi cerita, sekuelnya ini tak jauh beda dengan jilid pertamanya yang menampilkan perjalanan karier Yowis Ben yang dimana kali ini mereka mencoba peruntungan karier di Kota Bandung. Struggling mereka sebagai sebuah band kali ini menampilkan problematika yang cukup kompleks, tentang management, kesolidan, urusan asmara, keluarga hingga rumah tangga semuanya dikemas sangat bagus pada saat paruh tengah hingga akhir film. Subplot tentang management sebuah Band yang dihadirkan antara Yowis Ben, Cak Jon dan Cak Jim ini aku yakin semua musisi dimanapun pasti pernah merasakan seperti mereka, dimana management kekeluargaan selalu mengedepankan faktor maklum dan management profesional tapi salah menyebabkan kerugian bagi si artis itu sendiri. Subplot lainnya seperti hubungan keluarga dan rumah tangga juga dikemas tak kalah bagusnya. Bayu dan Doni yang ingin membantu ekonomi dan membuat ibunya bahagia, Nando yang awalnya tidak suka dengan kehadiran ibu tiri serta urusan rumah tangga yang dialami oleh Yayan pun sangat related dengan kehidupan siapapun yang baru saja membina sebuah rumah tangga. Drama-drama yang hadirkan ini juga dipermanis lewat kisah cinta baru yang kini dialami oleh Bayu dengan Asih, dengan memadukan dua kebudayaan yakni Sunda dan Jawa.

Porsi komedinya memang tak melimpah seperti jilid pertamanya, tapi yang menjadi poin lebih dari film ini adalah perpaduan kebudayaan Sunda dan Jawa nya berhasil menghadirkan komedi yang fresh dan bikin penonton tertawa kencang. Komedi dua bahasa dalam film ini begitu epic dan tidak dibuat maksa, karena seluruh pemain dalam film ini mayoritas memang berasal dari budaya Sunda dan Jawa betulan. Salah satu kutipan dialog paling mengesankan dalam film ini adalah: Monecot (Modal Nekat dan Bacot), Asyuuu! dan juga filosofi sunda Cageur, Bageur, Bener, Pinter, Siger. Gilaa sih, penempatan dialog-dialog diatas itu sukak banget!


Jajaran pemain pun kini menampilkan performa yang semakin meningkat dari jilid pertamanya. Bayu dan personel lainnya mampu menghadirkan sisi emosionalnya yang makin matang. Keputusan "menghilangkan" Cut Meyriska pun bagus banget dan mempunyai makna filosofis sendiri. Sosok comic Arief Didu yang selama ini dikenal jago melucu pun dalam film ini berhasil memberikan performa membuat penonton simpati padanya. Terutama di adegan endingnya yang mengharukan. Big applause berikutnya untuk keempat perempuan dalam film ini yakni Anya Geraldine, Anggika Bolsterli, Laura Theux dan juga Devina Aureel. Anya berhasil menampilkan sosok Asih yang sunda banget. Sikap someah yang ia tampilkan pas banget. Aktingnya juga begitu bagus, Fajar Nugros berhasil menggali kualitas akting dari Selebgram ini. Melihat Anya Geraldine disepanjang film ini terasa seperti Bunga Citra Lestari banget, ketika ia pertama kali muncul. Sumpah. Berikutnya adalah Anggika Bolsterli. Setelah mencuri perhatian dalam film BELOK KANAN BARCELONA (2018), disini juga tampil apik sebagai Mia, dan masyaallah semakin cantik ketika berhijab. Duet-nya dengan Tutus Thomson pun begitu sweet dan lucu sebagai pasangan suami istri muda. Deretan cameo seperti beberapa cast dari film PREMAN PENSIUN (2019), Ridwan Kamil, Gibran Rakabuming dan yang lainnya dalam film ini juga surprisingly kemunculannya asik banget.
Overall, film YOWIS BEN 2 (2019) is much better than the first. Still entertaining with all songs and casts. Yowis Ben 3, 4, 5 why not! Lanjutkan!



[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment