Friday 5 April 2019

[Review] MatiAnak: Asal-Usul Terror Menyeramkan Di Panti Asuhan


#Description:
Title: MatiAnak (2019)
Casts: Cinta Laura Kiehl, Irsyadillah, Gesatta Stella, Jovarel Callum, Fatih Unru, Basmallah Gralind, Juliant Rafael, Chicco Radella, M. Rafli, Yayu Unru, Elsa Diandra, Arswendy Bening Swara
Director: Derby Romero
Studio: MD Pictures, PicHouse Films

#Synopsis:
Ina (Cinta Laura Kiehl) tumbuh menjadi seorang remaja perempuan yang sangat peduli terhadap adik-adiknya yang yatim piatu di panti asuhan Harapan Baroe yang dikelola oleh Pak Rosman (Yayu Unru). Ina tidak sendiri, ia dibantu oleh Siti (Elsa Diandra) untuk mengurus panti asuhan. Ina yang begitu menyayangi anak-anak di panti membuat kekasihnya, Jaka (Irsyadillah) makin mencintainya. Setiap hari, sepulang dinas ia selalu mampir ke panti asuhan untuk menemani Ina dan menghibur anak-anak. Tapi sayang, hari demi hari kondisi keuangan Pak Rosman semakin menipis. Hal ini membuat dirinya frustasi dan selalu memarahi anak-anak panti jika Pak Rosman merasa terganggu oleh mereka. Ina dan Siti pun terpaksa menjual perhiasan pribadi demi kelangsungan hidup panti asuhan.



Suatu hari, sepulang dari pasar, Ina dan Jaka tak sengaja melewati sebuah rumah yang menjadi TKP kasus pembunuhan sadis satu keluarga. Lalu keesokan harinya panti asuhan Harapan Baroe kedatangan petugas kelurahan yaitu Pak Gus (Arswendi Bening Swara) yang membawa seorang anak laki-laki bernama Andi (Jovarrel Callum). Ia ingin menitipkan Andi pada panti lantaran Andi adalah satu-satunya korban selamat dari pembunuhan sadis satu keluarga yang tak jauh dari panti asuhan. Awalnya Pak Rosman menolak kehadiran penghuni baru, namun karena Ina menjamin Andi, akhirnya Pak Rosman mengizinkan Andi untuk tinggal di panti asuhan.
Anak-anak di panti asuhan melihat keanehan pada Andi, ia pendiam, penyendiri, tidak mau bermain bersama dan pelit bicara. Ina selalu membujuk anak-anak untuk bermain dengan Andi agar tidak selalu sendirian. Hadirnya Andi di panti asuhan ternyata membawa berkah. Tak lama setelah itu, datang seorang donatur bernama Ibu Rita (Gesatta Stella) yang memberikan sumbangan sembako untuk panti asuhan Harapan Baroe. Pak Rosman, Ina dan Siti senang akhirnya ada donatur yang sukarela memberikan sembako pada mereka.



Tapi ternyata, kehadiran Andi ini juga membawa sebuah kejadian diluar nalar. Anjing peliharaan panti asuhan selalu ketakutan tiap melihat Andi, semua tanaman disekitar halaman panti asuhan menjadi layu, tak cuma itu saja, setiap malam anak-anak panti selalu mendapatkan pengalaman ganjil, bahkan beberapa diantara mereka bahkan mengalami kesurupan. Kejadian ini pun semakin meluas dan meneror Pak Rosman, Siti hingga Ina. Siti bahkan memutuskan pergi dari panti dan menyarankan Ina untuk melakukan hal seperti dirinya agar terbebas dari terror misterius.
Karena Ina sudah sangat menyayangi seluruh penghuni panti, ia memutuskan untuk mencari tahu lebih jauh seputar terror yang ada di panti asuhan. Dengan dibantu Jaka, mereka menelusuri asal-usul Andi. Mampukah Ina dan Jaka memecahkan misteri yang menghantui panti asuhan Harapan Baroe?


#Review:
Parade film horror buatan MD Pictures terus berlanjut. Pada bulan semester pertama tahun ini saja tak tanggung-tanggung rumah produksi yang dimiliki Manoj Punjabi ini sudah menghadirkan kurang lebih 5 judul film horror. Dipenghujung bulan Maret, MD Pictures merilis film horror berjudul MATIANAK (2019) dibawah naungan PicHouse Films. Yang cukup menyita perhatian pecinta film Indonesia terhadap film ini karena menjadikan debut perdana bagi Cinta Laura bermain dalam film horror dan debut perdana juga bagi Derby Romero sebagai seorang sutradara.



Sosok misterius MatiAnak ini sebetulnya sudah muncul dalam film horror JAILANGKUNG 2 (2018) milik Rizal Mantovani dan Jose Poernomo. Namun sayang, eksekusi film tersebut cukup mengecewakan dan menjadi salah satu film Indonesia terburuk tahun lalu. Kali ini ditangan Derby Romero, sosok misterius MatiAnak diangkat menjadi cerita yang cukup baik. Paruh awal film kita diajak berkenalan dengan sebuah panti asuhan beserta dengan para penghuninya. Cinta Laura sukses menampilkan karakter Ina yang akrab dan hangat terhadap anak-anak. Tak cuma itu saja, beberapa pemain pendukung seperti Yayu Unru dan Elsa Diandra cukup sukses menghidupkan suasana panti asuhan. Deretan pemain anak-anak pun surprisingly berakting tidak buruk. Mereka berperilaku sangat wajar dan tidak dibuat berlebihan. Derby juga tak melupakan elemen romantis yang dihadirkan lewat karakter Ina dan Jaka. Hampir 30-40 menit pertama film ini berfokus pada build-up drama kehidupan sebuah panti asuhan, tanpa adanya suasana horror sama sekali. Usai moment itu, Derby perlahan mulai menghadirkan suasana horror secara perlahan terutama saat kehadiran Andi yang diperankan Jovarrel Callum. Satu persatu penghuni panti asuhan diterror oleh sosok misterius. Penggunaan teknik kamera, visual dan tata artistik film ini cukup memuaskan. Terutama suasana dan bangunan panti asuhannya sangat creepy. Jumpscared yang ditebar pun beberapa cukup efektif mengagetkan penonton. Meskipun film ini bercerita tentang anak-anak panti asuhan, tapi sudah jelas film MATIANAK (2019) ini bukanlah film yang ditujukan untuk anak-anak. Adegan berdarah-darahnya lumayan bikin ngeri.
Yang cukup mengejutkan film MATIANAK (2019) ini mengambil ending cerita yang cukup tak terduga, meskipun kembali terjebak seputar perjanjian dengan iblis sama seperti film PERJANJIAN DENGAN IBLIS (2019), SATU SURO (2019), TEMBANG LINGSIR (2019) dan LUKISAN RATU KIDUL (2019), beruntung Derby Romero mengeksekusinya sangat baik dan sedikit mengingatkan pada filmnya Ari Aster yaitu HEREDITARY (2019). 
Overall, film MATIANAK (2019) menurutku berhasil menghadirkan cerita tentang asal-usul sosok misterius MatiAnak dengan baik dan juga tak melupakan premis MatiAnak yang serupa pada film JAILANGKUNG 2 (2019).


[7.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment