Wednesday 5 June 2019

[Review] Kuntilanak 2: Terror Kuntilanak Kembali Hadir


#Description:
Title: Kuntilanak 2 (2019)
Casts: Sandrinna Michelle Snornicki, Andryan Sulaiman Bima, Ciara Brosnan, Adlu Fahrezy, Ali Fikri, Karina Suwandi, Susan Sameh, Maxime Bouttier, Nena Rosier, Teuku Rifnu Wikana, Otig Pakis
Director: Rizal Mantovani
Studio: MVP Pictures

#Synopsis:
Seorang pria tua (Otig Pakis) mendatangi rumah tua disebuah hutan keramat untuk meminta ilmu hitam dengan memuja sosok Kuntilanak. Ia percaya, jika berhasil melepaskan Kuntilanak dari sarangnya maka ia akan mendapatkan balasan harta melimpah serta ilmu hitam. Namun sayang, harapan itu salah. Kuntilanak malah menghabisi pria tua itu. Kini ia terbebas dari sarang dan mencari keberadaan seorang anak berdarah Mangkujiwo yang seharusnya menjadi tumbal untuknya.
Sementara itu, kelima anak panti asuhan milik Bu Dona (Nena Rosier) yaitu Dinda (Sandrinna Snornicki), Ambar (Ciara Brosnan), Kresna (Andryan Sulaiman Bima), Miko (Ali Fikri) dan Panji (Adlu Fahrezy) kini sudah hidup tenang. Bu Dona sudah pulang dari San Fransisco dan membawa anaknya yaitu Julia (Susan Sameh) yang sedang libur kuliah untuk berliburan di panti asuhan. Julia tidak sendiri, ia ditemani pacarnya, Edwin (Maxime Bouttier).
Suatu hari, panti asuhan Bu Dona tiba-tiba kedatangan seorang wanita paruh baya bernama Bu Karmila (Karina Suwandi) yang mengaku bahwa dirinya adalah ibu kandung dari Nadia. Untungnya Bu Dona tidak langsung percaya begitu saja, Ia bahkan ragu jika Bu Karmila adalah ibu dari Nadia. Bu Dona lalu menanyakan lebih detail soal Nadia hingga alasan mengapa dulu Bu Karmila menitipkan anaknya ke panti asuhan yang dikelola oleh Bu Ayu (Ayu Dyah Pasha). Bu Karmila lalu meyakinkan Bu Dona agar tidak berburuk sangka padanya. Ia bahkan memberikan tenggang waktu dan juga alamat lengkap pada Bu Dona apabila sudah siap mengantarkan Nadia kepada dirinya. Bu Karmila juga akan sangat terbuka dan menjamu keluarga Bu Dona ketika tiba dirumahnya.
Mendengar pembicaraan antara Bu Dona dan Bu Karmila membuat Nadia tak menyangka bahwa ibu kandungnya ternyata masih hidup. Ia lalu diam-diam berencana pergi kabur demi menemui ibu kandungnya itu. Tapi aksi kaburnya itu diketahui oleh Julia. Untungnya Bu Dona mengizinkan Nadia untuk menemui Bu Karmila asal ditemani oleh Julia, Edwin dan juga keempat anak lainnya.
Dengan bermodal peta pemberian dari Bu Karmila, mereka lalu jalan mengikuti peta. Setelah perjalanan jauh dan melewati hutan dan pegunungan, Dinda dan yang lainnya tiba disebuah rumah kayu yang benar adalah kediaman dari Bu Karmila. Rumah kayu ditengah hutan ini berada di desa Alas Pati dan hutan Ujung Sedo yang jauh dari pemukiman penduduk. Kelima anak beserta Julia dan Edwin disambut hangat oleh Bu Karmila. Mereka semua bahkan dipersilahkan untuk menginap dirumah. 
Namun Miko sedikit curiga dan ada yang tak beres dengan suasana rumah Bu Karmila. Ia heran mengapa Bu Karmila bisa tinggal sendirian ditengah hutan yang menurut mitos, hutan Ujung Sedo di desa Alas Pati ini terkenal keramat dan angker. Namun karena sudah tiba, Miko dan lainnya mau tak mau menerima jamuan Bu Karmila. Malam harinya, Kresna dan Panji mencoba melihat-lihat tiap sudut ruangan yang ada didalam rumah Bu Karmila. Sementara itu, Miko dan Edwin lebih memilih beristirahat dikamar dan melakukan relaksasi yoga. Dinda perlahan mulai dekat dengan Bu Karmila, lalu Julia mencoba mendekati Ambar yang terlihat kurang menyukai dan iri pada Dinda yang tengah dekat dengan ibu kandungnya.
Ketika Edwin sedang beristirahat dikamarnya, ia diganggu oleh dua sosok anak kecil berambut panjang putih hingga dirinya mengalami kerasukan. Sontak Miko kaget dan berteriak meminta bantuan. Untungnya Bu Karmila cepat datang dan langsung menyadarkan Edwin. Semenjak kejadian itu, Ambar, Miko, Kresna, Panji, Julia pun mulai merasakan kejadian-kejadian janggal dirumah itu. Bahkan Miko melihat secara langsung Bu Karmila bisa terbang.
Ditengah kondisinya yang belum terlalu sadar, Edwin mencoba mengartikan maksud dan tujuan penampakan dua anak kecil berambut putih itu. Dibantu oleh Miko yang sangat menyukai dunia gaib, Miko meyakini bahwa sosok dua anak kecil itu adalah Ponta dan Ponti, yang dimana kemunculan dua anak kecil berambut putih itu merupakan pertanda bahwa disekitar mereka hadir sosok Kuntilanak.
Miko semakin yakin bahwa Bu Karmila adalah Kuntilanak yang menyamar untuk mengambil Dinda dari keluarga Bu Dona. Akankah kelima anak beserta dengan Julia dan Edwin berhasil melarikan diri dari Bu Karmila?


#Review:
Rizal Mantovani nampaknya semakin serius ingin melahirkan kembali franchise KUNTILANAK (2008). Jilid pertamanya yang dirilis pada moment lebaran tahun lalu sukses menjadi film lebaran terlaris 2018. Lebaran 2019 ini, Rizal Mantovani kembali melanjutkan kisah lima bocah melawan Kuntilanak yang datang lagi untuk mengambil salah satu dari mereka.
Untuk segi cerita, jilid keduanya ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan jilid pertamanya. Film KUNTILANAK 2 (2019) menghadirkan sebuah twist yang cukup dieksekusi dengan baik. Penyamaran Kuntilanak serta fakta sesungguhnya yang disajikan film ini cukup bagus dan masuk akal. Beberapa jumpscared yang kali ini Rizal Mantovani tampilkan jauh lebih asyik dan beberapa bahkan sangat menyeramkan. Moment drama keluarga kali ini tidak terlalu ditonjolkan lewat karakter kelima bocah dan ibu panti asuhannya. Untungnya masih tertolong oleh performa mereka yang masih menghibur. Jajaran pemain dewasanya juga kali ini jauh lebih berguna ketimbang jilid pertamanya yang waktu itu dibintangi Aurelie Moeremans dan Vero Walandouw. Duet Susan Sameh dan Maxime Bouttier yang awalnya terlihat annoying, makin lama dan menuju babak akhir film terasa semakin membaik.
Yang menjadi bintang utama film KUNTILANAK 2 (2019) ini siapa lagi kalau bukan Karina Suwandi. Yes! She's a fvckin' new nightmare for horror flick. Karina benar-benar mencuri perhatian penonton disepanjang film. Aura dan looknya dari pertama kali muncul saja sudah sangat creepy. Ditambah lagi babak pertengahan hingga akhir film, Karina yang memerankan Bu Karmila semakin menggila saat "bermain" dengan kelima bocah, Julia, Edwin bahkan Bu Dona sekalipun. Tingkat keseramannya pun semakin "diperparah" lewat penggunaan tata rias serta visual efek yang gokil bagus banget. Rizal Mantovani mem-visualkan Kuntilanak kali ini tak kalah menyeramkan dengan Kuntilanak versi Julie Estelle.
Set lokasi rumah kayu ditengah hutan yang digunakan dalam film ini pun berhasil menghadirkan suasana creepy. Tata artistik yang kali ini menghadirkan nuansa budaya jawa pun cukup kuat. Permainan kamera yang digunakan dalam film ini jauh lebih baik ketimbang jilid pertamanya.
Overall, film KUNTILANAK 2 (2019) so much better than the first. One of the best movie from Rizal Mantovani so far. Recommended!


[7.8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment