Tuesday 4 June 2019

[Review] Ghost Writer: Kisah Hantu Yang Membantu Seorang Penulis Novel



#Description:
Title: Ghost Writer (2019)
Casts: Ge Pamungkas, Tatjana Saphira, Deva Mahenra, Endy Arfian, Moh Iqbal Sulaiman, Ernest Prakasa, Asmara Abigail, Slamet Rahardjo, Dayu Wijanto, Muhadkly Acho, Ari Kriting, Asri Welas
Director: Bene Dion Rajagukguk
Studio: Starvision Plus


#Synopsis:
Naya (Tatjana Saphira) adalah seorang penulis novel yang kini kariernya sedang terpuruk. Saat ini Naya tinggal bersama dengan adiknya yaitu Darto (Endy Arfian). Kedua orangtua mereka meninggal karena kecelakaan. Karena kondisi ekonomi yang semakin memburuk, Naya dan adiknya memutuskan untuk pindah rumah yang harga sewanya jauh lebih murah. Rumah tua itu mereka sewa dari pasangan suami istri Pak Harja (Slamet Rahardjo) dan Bu Harja (Dayu Wijanto). Naya sendiri adalah tipe orang yang anti mendapat bantuan dari orang lain, bahkan dari pacarnya sendiri yaitu Vino (Deva Mahenra) juga ia menolaknya. Naya lebih memilih usaha sendiri ketimbang mendapatkan belas kasihan dari orang lain.
Setibanya dirumah barunya, para tetangga disekitar rumah tersebut melihat janggal dengan kehadiran Naya dan Darto yang memilih menyewa dirumah yang sudah lama kosong dan tidak berpenghuni itu. Ketika Naya dan Darto masuk, suasana di dalam rumah tampak begitu suram. Darto yang penakut hanya bisa bersembunyi bersama dibelakang kakaknya. Naya yang sebetulnya juga takut, selalu terlihat pemberani didepan adiknya agar mereka bisa bertahan dirumah itu.
Suatu hari, Naya tak sengaja menemukan sebuah diary di atap rumah mereka. Naya merasa tersentuh dan terbawa emosi dengan tulisan yang ada didalam buku diary tersebut. Rupanya buku itu adalah buku diary dari Galih (Ge Pamungkas) yang ternyata sudah meninggal karena bunuh diri. Naya lalu mempunyai ide untuk membuat sebuah draft tulisan novel berdasarkan diary Galih. Dan ternyata gara-gara buku diary itulah, Naya bisa melihat dan berkomunikasi dengan Galih.
Usai menulis draft itu, Naya langsung memberikannya pada Alvin (Ernest Prakasa), editor penerbit novel untuk dicek dan dilanjutkan pada kepada kepala redaksinya yaitu Bu Broto (Asri Welas). Usai membaca draft tulisan Naya, Alvin dan Bu Broto sangat menyukainya. Mereka setuju cerita soal Galih ini naik cetak asalkan Naya memberikan ending cerita yang lebih dramatis. Karena Bu Broto yakin, kisah dramatis pasti akan jauh lebih laku dipasaran.
Karena desakan ekonomi serta tuntutan adiknya yang akan melanjutkan sekolah ke SMA, tanpa meminta izin kepada Galih, Naya lalu mengubah ending cerita yang lebih dramatis sesuai permintaan Bu Broto dan juga Alvin. Namun sayang, keputusan yang diambil Naya ini ternyata membuat Galih marah besar. Naya dan Darto bahkan dihantui sosok wanita misterius bernama Bening (Asmara Abigail) yang mengancam dan meneror mereka. 
Akankah Naya dan Darto bisa bertahan dari terror Galih dan juga Bening?

#Review:
Starvision Plus kembali memeriahkan moment lebaran 2019 ini dengan menghadirkan sebuah film begenre horror-komedi berjudul GHOST WRITER (2019). Dari genre yang dipilih Starvision Plus ini aku yakin membuat sebagian orang termasuk aku mungkin akan memandang sebelah mata, lantaran genre horror-komedi belakangan ini sudah jarang banget digarap oleh para sineas film Indonesia. 
Namun Starvision Plus tidak main-main dalam membuat film ini. Mereka menggandeng Ernest Prakasa selaku produser, lalu Muhadkly Acho sebagai konsultan komedi dan Bene Dion sebagai sutradara. Tak cuma itu saja, Ernest Prakasa menunjuk Nonny Boenawan sebagai penulis skenario film ini. Cici Nonny sendiri merupakan salah satu murid Kelas Skenario yang diselenggarakan oleh Ernest Prakasa. Ia jugalah yang mempunyai ide dan sinopsis dari GHOST WRITER (2019) ini.
Untuk segi cerita, plotline utama film ini hampir 60% diisi oleh element komedi yang hampir semuanya pecah bikin tertawa lepas. Sisanya, 20% diisi oleh elemen horror dan 20% lagi diisi dengan elemen drama. Kita bisa melihat dengan kocaknya sosok setan yang dibuat sangat tidak berwibawa dalam film ini. Tak cuma itu saja, pertama kali sepanjang hidup selama aku nonton film bergenre horror-komedi, baru film GHOST WRITER (2019) saja yang memiliki ekspresi ketakutan serta gesture para pemainnya sungguh related dengan orang-orang banyak. Tidak ada hal-hal kaku, bodoh atau konyol khas film horror yang dilakukan oleh para pemain. Tatjana Saphira, Deva Mahenra, Ge Pamungkas, Endy Arfian dan Moh Iqbal Sulaiman sukses menampilkan horror-komedi mereka. Gokil! Jokes-jokes receh dan ngena yang dihidangkan oleh Muhadkly Acho disini sangatlah fresh dan lucu banget. Aku nyaris sepanjang film tidak bisa berhenti tertawa melihat kelakuan seluruh pemainnya.
Meskipun elemen horrornya menjadi sedikit karena elemen komedinya mendominasi, tapi tidak kehilangan atmosfer horrornya. Set lokasi rumahnya tampak begitu menyeramkan. Beberapa jumpscared kecil pun masih cukup mengagetkan. Asmara Abigail yang memerankan Bening juga menjadi salah satu penguat elemen horror dalam film ini. Kejutan berikutnya adalah elemen drama dalam film GHOST WRITER (2019) ini suprisingly is really good! Babak akhir film disulap menjadi sebuah drama keluarga yang menimbulkan kesan sangat mendalam. Duet maut Slamet Rahardjo dan juga Dayu Wijanto sangatlah keren dan mengesankan, hingga tak terasa meneteskan air mata di babak akhir film ini.
Overall, ukuran debut perdana Bene Dion menggarap film panjang yang sebelumnya sukses duduk di bangku penulisan skenario dan juga konsultan komedi, film GHOST WRITER (2019) ini tampil sangatlah memuaskan! Highly recommended movie for this lebaran! Go see it guys!


[8.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment