Friday 30 August 2019

[Review] Twivortiare: Kisah Love-Hate Relationship Sepasang Suami Istri


#Description:
Title: Twivortiare (2019)
Casts: Reza Rahadian, Raihaanun, Anggika Bolsterli, Arifin Putra, Dimas Aditya, Boris Bokir, Denny Sumargo, Citra Kirana, Ferry Salim, Lydia Kandou, Roy Marten, Aida Nurmala, Dwi Yan, Leroy Osmani, Dewi Rezer, Okan Kornelius, Inggrid Widjanarko
Director: Benni Setiawan
Studio: MD Pictures


#Synopsis:
Beno Wicaksono (Reza Rahadian) jatuh cinta pada pandangan pertama ketika bertemu dengan Alexandra Rhea (Raihaanun). Dalam hitungan bulan, keduanya menjalin asmara lalu memutuskan untuk menikah. Namun setelah menjalani bahtera rumah tangga selama dua tahun, Beno dan Alex selalu dilanda pertengkaran yang tak pernah berujung. Hingga akhirnya, sang dokter bedah dan bankir ini memutuskan untuk bercerai.


Perpisahan antara Beno dan Alex ini membuat sahabat mereka yaitu Wina (Anggika Bolsterli) dan suaminya Riza (Dimas Aditya) tak yakin seratus persen yakin untuk berpisah. Wina beranggapan, Beno dan Alex itu hanya dilanda emosi, padahal di dalam hati mereka masing-masing, rasa cinta itu masih kuat. Hal itu terlihat disaat Alex tengah dekat dengan seorang pria bernama Denny (Denny Sumargo). Beno nampak kurang sreg melihat mantan istrinya itu bersama dengan pria lain. Begitu juga dengan Alex, semakin ia berusaha untuk berhenti memikirkan Beno dengan cara mendekati Denny, semakin besar rasa masih sayang dan cintanya pada Beno.
Karena tak ingin istrinya jatuh ke tangan yang salah, Beno memutuskan untuk meminta rujuk pada Alex. Ia berjanji di pernikahannya yang kedua ini akan jauh lebih dewasa lagi. Melihat Beno yang tulus ingin menjalin rumah tangga lagi dengannya, membuat Alex senang. Mereka berdua berjanji untuk saling pengertian dan mengurangi sifat egois satu sama lain. Rujuknya pernikahan Beno dan Alex membuat kedua orangtua mereka masing-masing ikut senang. Ayah dan Ibu Beno (Roy Marten - Aida Nurmala) serta Ayah dan Ibu Alex (Dwi Yan - Lydia Kandou) memberikan restu serta wejangan-wejangan agar di pernikahan yang kedua ini bisa berjalan lebih lancar.


Usai pernikahan, Beno dan Alex kembali menjalani rutinitas mereka masing-masing. Alex yang seorang Banker mendapat tugas dari bosnya yaitu Pak Randy (Ferry Salim) untuk berusaha mendapatkan client yaitu seorang pengusaha bisnis properti bernama Adrian (Arifin Putra) yang berencana akan membuka project besar di Palangkaraya. Pak Randy yakin hanya Alex yang mampu membujuk Adrian agar mau bekerjasama dengan bank mereka. Sementara itu Beno semakin sibuk di rumah sakit. Tak jarang membuat dirinya sering pulang larut malam karena harus menangani bedah operasi lebih dari satu pasien. Untungnya intensitas pertemuan Alex dan Beno masih terjaga dengan baik.


Suatu hari, Beno mendapat tawaran untuk studi kedokteran ke New York selama tiga hingga empat minggu. Ia ingin mengajak istrinya sekaligus menjalani bulan madu disana. Mendengar hal itu membuat Alex bingung, pasalnya urusan Alex soal kerjasama dengan Adrian belum selesai. Bahkan bos di kantornya menyuruh Alex untuk pergi ke Palangkaraya menemui dan menemani Adrian disana hingga project kerjasamanya berhasil.


Konflik semakin melebar disaat keduanya saling cemburu. Beno yakin Adrian mempunyai maksud lain terhadap Alex. Begitu juga dengan Alex, ia merasa cemburu disaat Beno sangat akrab dengan rekan dokter di rumah sakitnya yaitu Rani (Citra Kirana). Cekcok pertengkaran terus terjadi diantara mereka berdua. Alex berusaha untuk menolak pekerjaan bertemu dengan Adrian ke Palangkaraya lantaran tak mendapat restu dari sang suami, tapi disatu sisi Pak Randy terus memaksa dan bahkan memberikan syarat jika Alex berhasil membuat Adrian tertarik bekerjasama, maka ia akan memberikan cuti pergi ke New York. Pertengkaran kecil lainnya pun selalu mendatangi pasangan Beno dan Alex ini. Inikah yang dinamakan cinta diantara Beno dan Alex?


#Review:
Novel-novel karya Ika Natassa makin laris dilirik oleh para rumah produksi film Indonesia untuk diadaptasi menjadi film layar lebar. Tak tanggung-tanggung sudah tiga buku berhasil menjadi sebuah film layar lebar, dan tiga-tiganya ini diproduksi tiga rumah produksi yang berbeda. CRITICAL ELEVEN (2017) oleh Starvision Plus, ANTOLOGI RASA (2019) oleh Soraya Intercine Films dan yang terbaru kini yaitu TWIVORTIARE (2019) yang dipegang oleh MD Pictures. Nama besar Ika Natassa sebagai seorang penulis buku menurutku mempunyai peran yang sangat penting dalam proses terciptanya film dari novel-novel yang dibuatnya. Lihatlah deretan ensemble casts mulai dari CRITICAL ELEVEN (2017) dan ANTOLOGI RASA (2019) ini mempunyai deretan aktor-aktris Film Indonesia kelas-A seperti Reza Rahadian, Adinia Wirasti, Herjunot Ali, Refal Hady dan sederet aktor-aktris pendukung yang sudah mempunyai pengalaman banyak di industri film Indonesia. Ika Natassa nampak ingin sekali memuaskan seluruh para pembaca novelnya dengan memvisualkan para karakter novelnya sesempurna mungkin.


Kali ini bersama dengan MD Pictures dan menggandeng Benni Setiawan, novel adaptasi Ika Natassa yaitu TWIVORTIARE (2019) yang berasal dari dua novel Ika yaitu Twivortiare dan Divortiare ini akan tayang di bioskop mulai 29 Agustus 2019 mendatang berbarengan dengan film superhero karya Joko Anwar yaitu GUNDALA (2019). Kali ini aku berkesempatan hadir pada Press Conference dan Gala Premiere Film TWIVORTIARE (2019) pada 19 Agustus 2019 lalu di Lamoda Cafe & Cinema XXI Plaza Indonesia Jakarta. Pada sesi Press Conference, Ika Natassa sangat berterima kasih kepada MD Pictures karena telah bersedia bukunya diangkat ke layar lebar. Tak cuma itu saja, Reza Rahadian pun mengungkapkan sebuah fakta yang cukup unik yaitu saat pemilihan siapa yang akan memerankan karakter Alex, ia memaksa Manoj Punjabi selaku produser film ini untuk memilih Raihaanun. Karena bagi Reza, karakter Alex terasa seperti dibuat di novelnya hanya untuknya.



Untuk segi cerita, Ika, Alim Sudio selaku penulis skenario dan Benni lebih fokus terhadap konflik-konflik sepasang suami-istri dengan profesinya yang sudah pada mapan. Yang cukup asyik dan beda dari dua film adaptasi novel Ika sebelumnya yaitu disini kedua karakter utama mempunyai sikap serta sifat egois yang sama kuatnya dan dua-duanya kekeuh gak mau ngalah. Disepanjang film, penonton disuguhkan konflik-konflik suami istri yang konsisten. Meskipun mereka berdua terus beradu mulut, aku sangat menikmatinya. Tak lupa juga duet Benni dan Alim ini menghadirkan moment-moment sweet diantara Beno dan Alex. Mereka menunjukkan bahwa setelah menjalani pernikahan yang harus dibutuhkan bukan lagi soal cicintaan dan sayang-sayangan, melainkan komitmen untuk saling menghargai, menjaga keharmonisan, komunikasi dan menghormati pilihan masing-masing.
Reza Rahadian semakin memantapkan dirinya adalah salah satu aktor terbaik Indonesia saat ini. Ia mampu bertransformasi menjadi sosok Beno dengan baik. Cara ia membangun chemistry dengan lawan mainnya tak pernah mengecewakan. Give applause berikutnya wajib diberikan pada Raihaanun. Akhirnya.. Istri dari Teddy Soeriaatmadja ini tampil juga dalam film komersil. Penampilan Raihaanun sebagai Alexandra disini sangatlah elegan, mevvah dan wanita berkelas. Disepanjang film aura karakter Alex sangatlah mempesona. Semoga kedepannya Raihaanun makin sering bermain dalam film-film komersil agar pecinta film Indonesia diluaran sana yang jarang nonton film non-komersil bisa melihat dan merasakan kualitas performance Raihaanun dalam berakting.


Yang cukup membuatku senang berikutnya yaitu deretan pemeran pendukungnya sukses semakin menghidupkan keseluruhan cerita. Anggika Bolsterli, Dimas Aditya dan Boris Bokir tampil mencuri perhatian dengan segala tingkah laku mereka. Akting mereka bertiga surprisingly bisa menyatu dengan Reza dan Raihaanun. Conversation mereka cukup asyik disepanjang film.
Kesamaan dari seluruh film Ika Natassa Cinematic Universe mulai dari film CRITICAL ELEVEN (2017), ANTOLOGI RASA (2019) dan TWIVORTIARE (2019) ini menurutku adalah setting lokasi dan background para karakternya selalu berasal dari kalangan menengah keatas dan mempunyai gaya hidup yang super mapan. Imajinasi Ika Natassa disaat menulis buku-bukunya ini tak bisa disalahkan juga lantaran penulisnya sendiri merupakan seorang banker yang sempat tinggal di Jakarta kemudian lanjut di Medan. Tapi aku disepanjang nonton film ini jadi berasa semakin can't related dengan kehidupan sehari-hari. Kehidupan fancy para karakternya membuatku takjub dan geleng-geleng kepala haha.


Seperti pada film-film adaptasi novel Ika Natassa lainnya, film TWIVORTIARE (2019) ini juga mempunyai satu single original soundtrack yang dinyanyikan oleh penyanyi Glenn Fredly berjudul Kembali Ke Awal. Lirik lagunya sangat mewakili apa yang dirasakan oleh Beno dan Alex. Musik serta vokal prima Glenn Fredly sukses menyihir penonton film disaat lagu ini muncul. Salah satu original soundtrack film Indonesia terbaik tahun ini.
Overall, film TWIVORTIARE (2019) menurutku menjadi film adaptasi novel Ika Natassa terbaik sejauh ini. Goodjob dan big applause for Reza, Raihaanun, Benni Setiawan & Alim Sudio!


[8.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment