Wednesday 25 September 2019

[Review] Danur 3 Sunyaruri: Ketika Risa Memutuskan Menutup Gerbang Dialog


#Description:
Title: Danur 3: Sunyaruri (2019)
Casts: Prilly Latuconsina, Rizky Nazar, Syifa Hadju, Sanndrina Michelle, Umay Shahab, Steffi Zamora, Chicco Kurniawan, Hayati Azis, Yassien Omar, Daood, Jason Lionel, Alessandro Rizky, Matt White, Dea Panendra
Director: Awi Suryadi
Studio: MD Pictures, PicHouse Films

#Synopsis:
Risa (Prilly Latuconsina) semakin disibukkan dengan tugas kampus dan menulis draft novelnya. Setiap ia merasakan sesuatu, selalu dituangkan dalam sebuah tulisan di laptopnya. Risa masih tinggal berdua dengan adiknya, Riri (Sanndrina Michelle). Kedua orangtua mereka masih berada di luar kota. Kesibukan Risa dan hubungan asmaranya dengan Dimasta (Rizky Nazar), seorang announcer radio di Bandung membuat Risa makin jarang bermain lagi dengan kelima teman hantunya yaitu Peter CS (Yassien Omar). 


Alhasil, Peter, Janshen (Daood), William (Jason Lionel), Hans (Alessandro Rizky) dan Hendrik (Matt White) merasa sedih selalu ditinggal oleh Risa. Peter CS terkadang suka memaksa untuk bisa bermain dengan Risa. Keisengan Peter CS saat Risa merayakan ulang tahun pacarnya dirumah membuat Risa kesal. Risa tak ingin gara-gara teman hantunya itu Dimasta beserta teman-teman radionya yaitu Anton (Umay Shahab), Raina (Syifa Hadju), Clara (Steffi Zamora) dan Erick (Chicco Kurniawan) mengetahui semua ini. Risa bahkan sampai marah dan ingin menutup Gerbang Dialognya (mata batin) agar bisa menjadi manusia normal lagi.


Keinginan Risa menutup mata batinnya itu terwujud saat ia sedang menulis buku disebuah taman tak jauh dari rumahnya. Disana ia bertemu dengan seorang hantu wanita bernama Kartika (Hayati Azis) dan memberikan sebuah mantra untuk menutup mata batin. Setelah mengucapkan mantra itu, Peter CS menghilang dari rumah Risa. Perginya Peter CS membuat Risa malah merasakan kehampaan atau Sunyaruri. Pasalnya, sudah bertahun-tahun lamanya teman-teman hantu itu selalu menemani Risa dalam segala hal.


Usai mata batinnya ditutup, Risa dan Riri mulai merasakan hal-hal aneh dirumah mereka. Setiap harinya, lingkungan disekitar rumah mereka selalu diguyur hujan sangat deras tanpa berhenti. Riri yang masih sekolah bahkan menemukan keanehan karena setelah keluar dari lingkungan rumah, cuaca menjadi panas terik bahkan di Bandung sendiri sudah beberapa hari tidak diguyur hujan. Keanehan lainnya mulai bermunculan. Risa selalu mendapati lantai rumah tiba-tiba basah seperti bekas jejak kaki dari guyuran hujan, beberapa draft novel hilang, masih bisa mencium bau Danur hingga kondisi mata Risa pun tiba-tiba bengkak secara mendadak tanpa sebab.


Melihat kondisi fisik kakaknya yang semakin tak biasa, membuat Riri khawatir. Ia lalu mencoba untuk memberitahukan kondisi Risa yang sesungguhnya pada Dimasta. Disaat Risa seorang diri dirumah, ia dihantui oleh sosok wanita misterius yang selalu menyerang Risa dan meminta Peter CS untuk kembali.
Siapakah wanita misterius itu? Mengapa ia menyerang dan menyakiti Risa?


#Review:
Danur Universe boleh dibilang menjadi franchise film horror Indonesia paling populer saat ini. Hingga saat ini total sudah tiga film (termasuk spin-off) yang dirilis dan selalu sukses mencetak Box Office. Tahun 2019, MD Pictures dan PicHouse Films menghadirkan chapter ketiga dari Danur Universe yang masih adaptasi dari novel best seller karya Risa Sarasvati berjudul SUNYARURI (2019). Kursi sutradara masih dipegang oleh Awi Suryadi, karena aku yakin sang Produser yaitu Manoj Punjabi tak ingin Danur Universe kehilangan trademark dan signature khas dari sang sutradara jika bukan Awi Suryadi yang memegang film ketiga ini.


Aku berkesempatan hadir pada Press Conference & Gala Premiere film SUNYARURI (2019) yang berlangsung tadi malam (24/9) di Cinema XXI Epicentrum Jakarta. Kali ini sang rumah produksi menggelar Gala Premiere cukup besar lantaran dilangsungkan selama seharian penuh mulai dari show penayangan pertama pukul 13:30 WIB sampai dengan pukul 21:00 WIB. Sebelumnya Gala Premiere film SUNYARURI (2019) sudah sukses diselenggarakan di Bandung pada 20 September 2019 dan Yogyakarta pada 22 September 2019 lalu.
Pada sesi Press Conference film SUNYARURI (2019) yang dihadiri oleh sutradara, produser, penulis naskah dan seluruh pemain, Awi dan Manoj membeberkan fakta yang cukup mengejutkan. Mereka mengungkapkan awalnya film SUNYARURI (2019) ini akan menjadi film penutup bagi Danur Universe. Kemungkinan itu bisa saja terjadi lantaran ending film yang dihadirkan atas keinginan Manoj Punjabi itu cukup pas sebagai penutup dari trilogy Danur Universe ini. Namun keputusan ini ditarik dan memastikan Danur Universe akan terus berlanjut termasuk menghadirkan beberapa Spin-Off kedepannya.


Untuk segi cerita, film SUNYARURI (2019) ini menghadirkan kelanjutan kisah karakter Risa dan teman-teman hantunya. Kali ini kedatangan karakter baru yaitu kekasih Risa bernama Dimasta yang diperankan Rizky Nazar. Kemunculan Dimasta ini menimbulkan rasa cemburu dari Peter CS karena Risa lebih memilih pacarnya ketimbang mereka. Konflik antara Risa dan Peter CS ini awalnya cukup baik dan berpotensi untuk membangkitkan sisi emosional. Apalagi disaat Risa memutuskan untuk menutup mata batinnya agar bisa kembali menjadi manusia normal. Tapi sayang konflik yang seharusnya emosional itu tertutupi oleh munculnya serangkaian terror yang datang secara tiba-tiba. Hal-hal ganjil yang menghampiri Risa ini terlalu dibuat cepat untuk datang tanpa adanya alasan kuat mengapa hal itu bisa dialami Risa. Pasalnya, dari film DANUR (2017) dan MADDAH (2018) sendiri cerita kehidupan sosial Risa diluar rumah sama sekali tidak pernah dieksplor. Alhasil, ketika plot-twist unpredictable soal dukun santet hujan oleh salah satu karakter yang dimunculkan Awi dan sang penulis naskah jadi terasa nanggung dan kurang greget. Munculnya karakter-karakter baru di film SUNYARURI (2019) juga mayoritas kurang dieksplor dengan baik. Sangat disayangkan sih aktor muda populer seperti Umay Shahab, Chicco Kurniawan dan Steffi Zamora dibiarkan begitu saja. Padahal jika teman-temannya Dimasta ini dilibatkan untuk menolong Risa pasti akan jauh lebih seru.
Untuk segi visual, tata artistik, sinematografi dan audio, film SUNYARURI (2019) berada di level yang tidak buruk. Bahkan menurutku mengalami peningkatan semenjak MADDAH (2018) dan juga ASIH (2018). Film ini juga hampir setara dengan spin-off film ASIH (2018) yang sangat minim akan jumspcared dan moment horror. Awi Suryadi paham betul dalam membangun atmosfer horror tak selalu harus menghadirkan jumpscared atau adegan horror yang bertubi-tubi.


Prilly Latunconsina tampil semakin apik memerankan karakter Risa. Sisi emosionalnya berhasil digali oleh sang sutradara. Tak cuma itu saja, Prilly juga berhasil "disiksa" oleh Awi lewat serangkaian adegan menguras energi disaat karakter Risa diserang musuhnya. Karakter lain seperti Dimasta yang menjadi love-interest dari Risa sukses menjadi penyegar mata bagi para perempuan pastinya. Syifa Hadju, Umay Shahab, Steffi Zamora dan Chicco Kurniawan tampil asyik namun sayang porsinya dikit bangeet.


Jika penggemar novel film Risa Saraswati menonton film SUNYARURI (2019) ini pasti akan merasakan perbedaan yang cukup signifikan dengan keseluruhan ceritanya. Bahkan sosok musuh utama bagi Risa dan teman-teman hantunya ini berbeda dengan versi novel. Semoga Danur Universe tetap berlanjut (optimis lanjut sih, mana mungkin project paling menguntungkan dari MD Pictures ini diberhentikan) biar bisa melihat sosok Canting yang diperankan Dea Panendra beraksi!


[7/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment