Saturday, 28 March 2020

[Review] Tootsies & The Fake: Empat Sahabat Berusaha Menghindari Tuntutan Dari Manager Artis!


#Description:
Title: Tootsies and The Fake (2020)
Casts: Thanawat Sutat Na Ayutthaya, Araya A. Hargate, Pattarasaya Kreuasuwansri, Charoensook Paopetch, Chanyachirawong Rathanand, Thongkanthom Thongchai, Gunn Svasti
Director: Kittiphak Thongauam
Studio: GDH 559, IS Film World


#Synopsis:
Empat orang sahabat yaitu Gus (Paopetch Charoensook), Kim (Chanyachirawong Rathanand), Golf (Thongkanthom Thongchai) dan Natty (Pattarasaya Kreuasuwansri) sudah menjalin pertemanan cukup lama. Kim adalah seorang mantan pramugara yang terpaksa dipecat gara-gara Natty melakukan tindakan yang sangat memalukan di dalam pesawat. Golf adalah seorang pria yang kini mencoba peruntungannya menjadi seorang penata rias para model. Natty yaitu seorang gadis remaja yang dituntut untuk segera menikah dan memiliki anak agar ia bisa mendapatkan hak waris dari keluarganya. Dan yang terakhir adalah Gus. Seorang pria yang selalu dihantui oleh mantan kekasihnya, Top (Kritsanapoom Pibulsonggram), padahal dirinya sudah menjalin hubungan baru dengan kekasihnya yaitu Win (Gunn Svasti).


Pasca dipecatnya Kim dari profesinya sebagai pramugara, kini keempat sahabat ini selalu menghabiskan waktu bersama. Suatu hari, Golf dan Kim mencoba mengikuti kompetisi lomba make-up yang dihadiri oleh salah satu aktris ternama Thailand yaitu Kathryna Kannika Wang (Araya A. Hargate). Rupanya Golf sangat mengagumi dan mengidolakan Kathy. Ia bahkan gugup disaat Kathy memuji proses make-up yang dilakukan Golf. Saking groginya, terjadi sebuah insiden yang menyebabkan Kathy jatuh pingsan dan Kim juga mengalami patah tulang di bagian hidungnya. Sang manager panik dan langsung membawa Kathy ke rumah sakit.


Melihat artisnya kini terbaring dan tak sadarkan diri membuat seluruh jadwal shooting iklan dan drama series yang dibintangi Kathy berantakan. Karier Kathy terancam hancur jika ia tidak menjalankan pengambilan gambar untuk iklan maupun drama seriesnya. Sang manager marah dan mengancam akan melaporkan Golf dan Kim ke polisi jika mereka tak mau membayar 50 juta baht sebagai ganti rugi Kathy yang sedang dirawat di rumah sakit.



Gold dan Kim kemudian mencari segala cara agar ia tak dilaporkan ke polisi atau membayar ganti rugi. Mereka kemudian mempunyai ide mendatangi klinik operasi bedah plastik untuk mencari informasi apakah disana ada orang yang melakukan operasi bedah plastik menyerupai Kathryna Wang. Mengejutkan, mereka berhasil mendapatkan info beberapa orang yang melakukan operasi bedah plastik agar mirip Kathryna Wang. Salah satunya adalah seorang pedagang nasi goreng pinggir jalan bernama Nam (Araya A. Hargate). Wajahnya 100% menyerupai Kathy, namun Nam ini memiliki telinga yang cukup lebar serta sifat yang sangat nyeleneh dan sering berbicara kasar. Gold dan Kim mencoba meyakinkan sang manager untuk sementara waktu sebagian project iklan bisa digantikan dulu oleh Nam. Keduanya lalu memaksa dan meminta Nam untuk bisa berpura-pura sebagai Kathy. Golf dan Kim berjanji akan mempertemukan Nam dengan idolanya yaitu seorang Chef di program cara memasak.



Sementara itu, Natty terus uring-uringan karena sang ibu malah lebih memilih memberikan seluruh harta warisannya pada seekor kucing. Ia kemudian meminta tolong pada Gus untuk berpura-pura sebagai suaminya dan mendatangi dokter kehamilan. Ketika sedang berada di rumah sakit, Gus tak sengaja kembali bertemu dengan Top. Pertemuan itu membuat keduanya salah tingkah. Hal itu juga berimbas pada hubungan Gus dengan Win yang kini selalu cekcok satu sama lain saat sedang berada dirumah.
Beberapa hari menjelang shooting iklan, Golf, Kim, Natty dan Gus terus memberikan pembelajaran akting pada Nam. Mereka berusaha sebisa mungkin agar Nam bisa semirip mungkin dengan Kathy. Usaha yang mereka lakukan akhirnya tak sia-sia. Nam berhasil melakukan shooting iklan dengan lancar meskipun bentuk telinganya hampir saja terlihat.


Masalah lain rupanya muncul, kini Kathy sudah sadarkan diri dan langsung marah kepada sang manager karena membiarkan dirinya tak menjalankan proses shooting. Nam pun berulah. Ia mengancam akan berkata jujur bahwa ia bukanlah Kathy jika Golf melarangnya untuk bertemu dengan idolanya. Selain itu, Top pun akhirnya memberanikan diri untuk mengutarakan lagi rasa cintanya pada Gus. Dan yang tak kalah mengejutkan, Natty berusaha sekuat tenaga merayu Kim untuk menghamilinya. Mampukah empat orang sahabat ini menyelesaikan permasalahan mereka masing-masing?


#Review:
Seperti film-film komedi Thailand produksi GDH lainnya, film CUTIES & THE FAKE (2020) ini menghadirkan serentetan komedi khas Thailand yang sangat lebay, jorok dan juga agak dewasa. Hampir disepanjang durasi film, penonton selalu disuguhkan dengan komedi yang nyaris tanpa henti. Bagi sebagian orang aku yakin, komedi yang ada dalam film ini mungkin akan bikin geleng-geleng kepala karena terlalu absurd.


Porsi komedi paling ampuh bagiku yaitu disaat aktris cantik yang sekilas mirip perpaduan Jessica Mila dan Olivia Jensen yaitu Araya A. Hargate dituntut untuk bisa memerankan dua karakter sekaligus. Karakter Kathyrna berhasil tampil anggun, cantik dan disaat memerankan karakter Nam, ia mampu bertransformasi menjadi urakan serta memiliki sifat-sifat buruk. Selain itu, film ini juga sempat-sempatnya memparodikan film horror komedi Thailand yaitu Pee-Mak untuk memancing tawa penonton diparuh awal film. Oia, ada satu lagi salah satu adegan epic dan super konyol disaat Kim, Golf dan Nam menari untuk menenangkan diri. Gebleg amat itu tarian ahahahaha!


Jalan cerita tak memberikan sesuatu yang baru. Begitu mengalir tanpa beban. Subplot-subplot lain tentang backstory masing-masing karakter untungnya menurutku tampil dalam porsi yang pas. Penyelesaian semua konflik diakhir film terasa manis dan memuaskan, tentunya tetap dengan sentuhan khas Thailand yang selalu memancing tawa, haru sekaligus bahagia dalam satu waktu. Overall, CUTIES & THE FAKE (2020) sangatlah menghibur bagiku!


[8/10Bintang]

Tuesday, 24 March 2020

[Review] The Hunt: Ketika Opini Publik Yang Mengerikan Menjadi Nyata


#Description:
Title: The Hunt (2020)
Casts: Betty Gilpin, Hilary Swank, Ike Barinholtz, Wayne Duvall, Ethan Suplee, Emma Roberts, Christopher Berry, Sturgill Simpson, Kate Nowlin, Amy Madigan, Reed Birney, Vince Pescani, Tery Wyble, J.C. MacKenzie, Glenn Howerton, Steve Mokate
Director: Craig Zobel
Studio: Universal Pictures, BlumHouse Productions


#Synopsis:
Sekelompok orang yang tak saling kenal tiba-tiba tersadar disebuah padang rumput luas dengan kondisi mulut terikat. Mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Di tengah padang rumput itu mereka menemukan sebuah kotak kayu besar berisikan senjata beserta dengan perlengkapannya. Satu persatu dari mereka mengambil senjata itu untuk melindungi diri. Namun disaat sedang bersiap-siap, mereka diserang oleh tembakan bertubi-tubi secara brutal dari jarak jauh.



Satu persatu dari belasan orang ini tewas secara mengenaskan. Mereka yang tersisa kemudian mencoba keluar dari area tersebut secepat mungkin. Disaat tiba di pinggir jalan, lagi dan lagi satu persatu dari mereka yang tersisa harus meregang nyawa. Orang-orang yang tersisa kemudian mencoba bersembunyi disebuah mini market dan pengisian bahan bakar. Disana mereka bertemu dengan dua pemilik mini market yang ketakutan melihat tiga orang yang datang dengan membawa senjata dan pistol besar. Orang-orang yang selamat dari terror misterius di padang rumput itu kemudian menanyakan mereka sedang berada dimana. Ma (Amy Madigan) dan Pop (Reed Birney) lalu memberitahukan jika mereka tengah berada di wilayah Arkansas.


State (Ike Barinholtz) dan kedua rekannya lantas langsung meminta bantuan lewat telepon agar bisa kembali pulang ke rumah mereka masing-masing. Namun sayang, rupanya Ma dan Pop ini merupakan bagian dari komplotan yang menculik State dan juga yang lainnya. State dan ketiga temannya berhasil dilumpuhkan oleh Ma dan Pop. Mereka kemudian melaporkan kepada atasannya yang bernama Athena (Hilary Swank) bahwa tiga orang lagi berhasil mereka lumpuhkan.
Athena kemudian melaporkan, akan mangsa baru yaitu seorang perempuan yang sedang menuju ke mini market seorang diri tanpa perlengkapan senjata apapun. Perempuan itu bernama Crystal (Betty Gilpin), mantan tentara di Afghanistan yang sempat menghebohkan publik soal akun sosial medianya yang menulis postingan kontroversial soal berita hoax.


Setibanya di mini market, Crystal lalu menanyakan perihal dirinya sedang berada dimana. Pop dan Ma lalu menjawab bahwa ia tengah berada di Arkansas. Crystal kemudian membeli satu bungkus rokok dengan uang seadanya. Pop dan Ma merasa curiga dengan gerak-gerik Crystal. Dugaan tersebut terbukti. Crystal menyerang dan berhasil melumpuhkan keduanya dengan cepat. Ia kemudian keluar dari mini market tersebut dan mencari tempat perlindungan. Disaat dirinya sedang bersembunyi, Crystal bertemu dengan orang yang masih selamat dari incaran Athena. Ia adalah Gary (Ethan Suplee). Mereka kemudian bekerjasama mencari cara untuk bisa pergi ke markas Athena. 


Dalam perjalanan, Crystal dan Gary ditangkap oleh petugas keamanan karena bersembunyi di gerbong kereta bersama dengan imigran lain. Namun disaat mereka mencari pertolongan, Gary memergoki salah satu anak buah Athena yang sedang menyamar. Gary berhasil melumpuhkan orang tersebut dan ia kemudian kabur. Crystal yang kini seorang diri kemudian meminta bantuan petugas keamanan disana untuk menelepon kedutaan Amerika Serikat agar bisa pulang secepatnya. Tak lama, staff kedutaan pun datang menemui dan menjemput mereka. Disana juga ia bertemu dengan orang Amerika lainnya yaitu Don (Wayne Duvall), yang sama-sama target dari Athena.



Dalam perjalanan menuju ke kedutaan, Crystal malah menghabisi nyawa staff tersebut. Don sangat kesal dengan sikap Crystal yang lagi-lagi melakukan tindakan gegabah. Namun Crystal beralasan, jika orang yang ia bunuh itu adalah salah satu anak buah dari Athena. Keduanya lalu bergegas pergi menuju ke markas Athena sebelum mereka berdua harus meregang nyawa. Crystal dan Don kemudian kembali ke padang rumput yang menjadi tempat awal mereka tiba disana. Perlahan, Crystal menyelinap masuk ke tempat persembunyian para penembak dan pemanah. Lagi dan lagi Crystal berhasil melumpuhkan mereka semua, meskipun kali ini Don terpaksa tak terselamatkan gara-gara tertembak oleh salah satu anak buah Athena.


Kini, Crystal seorang diri untuk menghadapi Athena. Dengan tanpa senjata apapun, Crystal akhirnya berhasil bertemu dengan Athena. Ia langsung menanyakan kenapa Athena tega melakukan permainan gila ini kepada dirinya dan juga belasan orang lain. Crystal tak terima dengan apa yang telah ia rasakan selama berada di permainan The Hunt ini. Athena pun kemudian membeberkan alasan sesungguhnya soal permainan yang ia lakukan bersama dengan teman-temannya ini. Sebuah alasan yang dimana berhubungan dengan apa yang telah Crystal dan beberapa orang lain lakukan selama ini.


#Review:
Kontroversi film THE HUNT (2020) yang rencananya dirilis pada September 2019 lalu terpaksa diundur hingga enam bulan lamanya gara-gara mengangkat isu provokatif dan tema yang dikhawatirkan menyinggung ideologi politik di Amerika Serikat. Film ini juga bahkan ditentang langsung oleh Presiden Amerika Serikat saat ini yaitu Donald Trump untuk tayang di bioskop. Namun ternyata film ini mempunyai kekuatan suara untuk bisa dirilis dan dinikmati oleh seluruh penontonnya.
Bulan Maret ini seharusnya film THE HUNT (2020) tayang di bioskop, namun karena wabah Virus Corona yang semakin mengkhawatirkan, film ini pun akhirnya dirilis secara digital dan Video on Demand. Saat ini film THE HUNT (2020) sudah bisa disaksikan secara legal melalui iTunes, Amazon Prime Video dan Google Play.


Untuk segi cerita, film ini tanpa basa-basi langsung menggedor adrenalin penonton lewat adegan baku tembak dan serangkaian kematian secara brutal di paruh awal film. Tak hanya itu saja, sang sutradara pun sukses mengecoh penonton tentang siapa yang akan menjadi pemain utama dalam film ini. Perspektif cerita awal dan trailer film menggiring penonton untuk meyakini bahwa si A,B,C,D ini akan menjadi tokoh sentral. Tapi seiring berjalannya waktu, dugaan-dugaan penonton langsung dipatahkan disaat pilihan tokoh mereka satu persatu tewas secara mengenaskan.
Disaat menuju babak kedua, barulah penonton diajak untuk mengikuti satu karakter yang tersisa yaitu Crystal. Premis cerita film ini sekilas mengingatkanku pada film yang dibintangi Jennifer Lawrence yaitu THE HUNGER GAMES (2012). Tapi kesamaan itu hanya diawal saja. Dipertengahan film, sang sutradara yaitu Craig Zobel menyentil tentang kehidupan sosial media saat ini, khususnya dalam kategori beropini. Karakter Athena digambarkan sebagai korban dari kebohongan sebuah berita hoax dan Crystal beserta yang lainnya adalah orang-orang yang memberikan opini dan imajinasi berlebihan terhadap pemerintah. Bagaimana jika semua opini dan berita hoax yang ada saat ini memang benar terjadi? Film THE HUNT (2020) ini memberikan gambarannya seperti apa.


Untuk jajaran pemain yang mayoritas aku tidak mengenalinya, mereka tampil begitu baik dalam memerankan karakternya masing-masing. Big applause untuk Betty Gilpin dan juga Hilary Swank yang berhasil menampilkan adegan action yang menegangkan dan menghibur. Aksi gelut mereka sekilas mengingatkanku pada aksi gila Harley Quinn dalam film BIRDS OF PREY (2020).
Overall, film THE HUNT (2020) berhasil menyajikan sebuah film satir komedi aksi-brutal tentang kebebasan beropini, meskipun opini tersebut adalah hoax.


[8/10Bintang]

Friday, 20 March 2020

[Trivia] 25+ Film Bioskop Memutuskan Postponed Akibat Wabah Corona Virus



Sejak akhir tahun 2019 kemarin, dunia digemparkan dengan kasus wabah Corona Virus (CoVid-19) yang menyerang wilayah Wuhan, China. Serangan virus yang masih satu keluarga dengan Influenza, SARS dan MERS ini kemudian sangat cepat menjangkiti negara-negara tetangganya. China pun langsung bergerak cepat mengisolasi wilayah Wuhan agar virus CoVid-19 ini tidak semakin menular ke wilayah lainnya yang ada di China. Namun sayang, virus yang tak kasat mata ini rupanya sudah tersebar keseluruh penjuru dunia. Hingga saat ini (20/3), puluhan ribu kasus CoVid-19 sudah dilaporkan oleh badan kesehatan dunia, WHO. Belasan ribu orang dinyatakan positif terjangkit CoVid-19 dan ribuan orang sudah dinyatakan meninggal akibat virus ini.
Para pemerintah diseluruh penjuru dunia pun menghimbau kepada warganya untuk mengisolasi diri, tidak boleh keluar rumah selama virus ini mewabah dan harus menjaga kebersihan serta kondisi kesehatan masing-masing.
Virus CoVid-19 ini menurutku terbilang "ajaib", karena sangat mudah menular terhadap siapapun. Bahkan, orang yang sehat dan mempunyai metabolisme kuat juga bisa terinfeksi Virus CoVid-19. Selain itu, virus ini juga bisa menyebar lewat udara dan bisa bertahan menempel di benda-benda hingga 3-4 hari lamanya. Hal inilah yang membuat pemerintah diseluruh dunia melarang para warga untuk saling berinteraksi satu sama lain dan saling menjaga jarak, karena virus ini bisa saja menempel melalui tangan, pakaian hingga benda sehari-sehari yang sering kita gunakan.
Mewabahnya Virus CoVid-19 yang saat ini menjadi sebuah pandemi diseluruh dunia, berimbas pada industri perfilman baik di dalam maupun di luar negeri. Tercatat, semenjak Virus CoVid-19 ditemukan di Indonesia, beberapa film Indonesia memutuskan menunda penayangannya di bioskop. Selang beberapa hari, film-film Hollywood yang sedianya akan tayang pada bulan maret hingga juni tahun ini juga sepakat menunda penayangannya di bioskop sampai waktu yang belum ditentukan. Mereka tak ingin memaksa para penonton untuk datang dan menonton film di bioskop ditengah situasi darurat seperti ini. Alhasil, terpantau sejak pertengahan maret tahun ini, semua jaringan bioskop di Indonesia terlihat sepi penonton. Film-film yang semula dirilis pada bulan maret ini, semuanya ditunda dan menyebabkan pilihan film yang sedang tayang pun menjadi sedikit. Bahkan beberapa jaringan bioskop di Indonesia malah menayangkan kembali film-film yang sudah tayang beberapa bulan yang lalu serta menayangkan film-film "stok gudang" untuk tayang di bioskop, sebagai pengganti film-film baru yang batal tayang. Lain halnya yang terjadi di beberapa negara termasuk di Amerika Serikat. Beberapa hari yang lalu jaringan bioskop disana memutuskan untuk tutup operasional akbiat wabah ini. Berikut adalah 20 lebih film bioskop yang memutuskan untuk menunda penayangannya sampai waktu yang belum ditentukan.

  1. KKN Di Desa Penari (19 Maret 2020)
  2. James Bond: No Time To Die (April 2020)
  3. A Quiet Place Part II (18 Maret 2020)
  4. Fast & Furious 9 (Mei 2020)
  5. Disney's Mulan (25 Maret 2020)
  6. Black Widow (1 Mei 2020)
  7. Antlers (April 2020)
  8. Peter Rabbit 2 (April 2020)
  9. Guru-Guru Gokil (April 2020)
  10. The New Mutants (April 2020)
  11. My Spy (Maret 2020)
  12. Tersanjung The Movie (19 Maret 2020)
  13. Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah (April 2020)
  14. Mudik (April 2020)
  15. The Woman In The Window (Mei 2020)
  16. The Personal Story of David Copperfield (Mei 2020)
  17. Saw: Spiral (April 2020)
  18. Minions: The Rise of Gru (Mei 2020)
  19. Djoerig Salawe (Maret 2020)
  20. Run (Mei 2020)
  21. Antebellum (April 2020)
  22. The Secret Garden (Mei 2020)
  23. Trolls: The World Tour (April 2020)
  24. The Hunt (Maret 2020)
  25. Roh Mati Paksa (Maret 2020)
  26. Jodohku Yang Mana: Molulo 2 (Maret 2020)
  27. Serigala Langit (April 2020)
  28. Bucin (Maret 2020)
  29. I Still Believe (Maret 2020)
  30. Malik & Elsa (April 2020)
  31. Wonder Woman 1984 (Juni 2020)
  32. Generasi 90an Melankolia (April 2020)
  33. Tarung Sarung (April 2020)
  34. Jailangkung 3: Sendekala (proses shooting ditunda)
  35. Yowis Ben 3 (proses shooting ditunda)
  36. The Doll 3 (proses shooting ditunda)
  37. Backstage (proses shooting ditunda)
  38. Avatar 2 (proses shooting ditunda)

Selama 1/4 abad hidup di dunia, baru kali ini mengalami hampir 30+ film bioskop menunda jadwal tayangnya di bioskop. Jadi penasaran, apakah jaman dulu pernah ada kasus seperti ini?
Oia, Mayoritas film-film bioskop yang memutuskan postponed adalah film yang dijadwalkan akan tayang di bioskop dalam kurun waktu maret hingga juni tahun ini. List film diatas sangat besar kemungkinan akan terus bertambah mengingat, di Indonesia saja status darurat Virus CoVid-19 ini berlaku sampai 31 Mei 2020. Get better soon for the whole world!

Saturday, 14 March 2020

[Review] Tersanjung: Kisah Hidup Wanita Bernasib Malang Dalam Menemukan Kebahagiaan


#Description:
Title: Tersanjung The Movie (2020)
Casts: Clara Bernadeth, Giorgino Abraham, Kevin Ardilova, Nugie, Kinaryosih, Enditha, Allya Syakila, Ernanto Kesuma, Sacha Stevenson, Feby Febiola, Ari Wibowo, Marthino Lio, Djenar Maesa Ayu, Jenny Zhang
Director: Hanung Bramantyo
Studio: MVP Pictures, Dapur Films

#Synopsis:
Semenjak kematian sang ibu (Enditha), Yura Puspita (Clara Bernadeth) tumbuh besar menjadi seorang gadis remaja yang tomboy. Sang ayah yaitu Gerry Hartono (Nugie) adalah seorang musisi yang kariernya semakin meredup setelah memutuskan menikah lagi dengan Indah Besari (Kinaryosih) dan memiliki seorang anak perempuan bernama Nisa (Allya Syakila). Suatu hari, sang ibu tiri memutuskan untuk menjodohkan Yura dengan anak dari keluara Pak Sadewo yaitu Bobby Sadewo (Marthino Lio). Hubungan sang ibu dengan keluarga Bobby terutama sang ibu (Djenar Maesa Ayu) cukup dekat sehingga ia berencana untuk menjodohkan Yura dengan Bobby. 


Bobby pun mulai berkenalan dan mendekati Yura. Namun diluar dugaan, Bobby malah mencoba untuk memperkosa Yura. Untungnya Yura berhasil melawan dan melarikan diri. Gara-gara kejadian tak mengenakkan itu, Yura langsung menolak perjodohan dengan Bobby dan kabur dari rumah. Keluarga Bobby kemudian marah dan meminta Ibu Indah untuk segera mengembalikan semua uang yang mereka pinjamkan sebesar lima miliar rupiah. Mendengar sang istri yang mempunyai hutang sebanyak itu dan mendapat kabar Yura yang kabur membuat Pak Gerry shock hingga terkena serangan stroke. Kini keadaan ekonomi keluarga Pak Gerry semakin menurun dan Nisa pun terancam tidak bisa melanjutkan sekolahnya.


Setelah kejadian itu Yura memutuskan sementara waktu untuk kost di kediaman temannya yaitu Oka Saputra (Kevin Ardilova). Di masa-masa sulit seperti ini untungnya Oka dan juga Christian Salim (Giorgino Abraham) selalu mendukung Yura. Awal pertemuan ketiga sahabat ini bermula disaat mereka kuliah sambil bekerja disebuah toko bunga. Christian bahkan secara sukarela membantu ekonomi keluarga Yura dengan membiayai rumah kontrakan dan juga biaya sekolah Nisa. Semua yang Christian lakukan karena ia mencintai dan menyayangi Yura. Ia akhirnya berani mengungkapkan perasaannya setelah sekian lama dipendam dan hanya curhat pada Oka saja.
Namun Yura tak langsung menerima begitu saja, Yura menganggap semua yang diberikan oleh temannya itu terlalu berlebihan. Ditambah lagi, Yura belum mengenal keluarga dan asal-usul dari Christian itu sendiri. Yura berjanji akan mencicil semua biaya yang diterima keluarganya dengan membuka usaha bisnis Yo'i Mie bersama Oka dan Christian. Ketiganya lalu sepakat membuka usaha kedai mie agar Clara bisa memberikan nafkah pada keluarganya.


Suatu hari, Christian akhirnya mengajak Yura untuk bertemu dengan kedua orangtuanya yang tinggal di Jakarta. Melihat rumah keluarga Christian membuat Yura tercengang. Pasalnya, selama mereka bersahabat dan tinggal di Yogyakarta, Christian tak pernah menampilkan jika dirinya berasal dari keluarga kaya raya. Christian adalah anak kedua dari pasangan suami istri Pak Salim (Ari Wibowo) dan Ibu Rachel (Feby Febiola). Pada saat jamuan makan malam, Christian memohon restu pada kedua orangtuanya untuk melamar dan menikahi Yura. Ibu Rachel yang awalnya terlihat seperti tidak menyukai Yura terpaksa menuruti keinginan sang anak karena sang suami mengizinkannya. Namun sang ayah memberikan satu persyaratan sebelum Christian menikahi Yura. Sang ayah meminta Christian untuk membantu bisnis kakaknya, Robert Salim di New York yang sedang mengalami masalah. Sang ayah memberikan waktu selama satu minggu pada Christian untuk pergi ke New York membantu bisnis sang kakak.



Hari demi hari berlalu. Yura dan Oka disibukkan dengan usaha kedai mie mereka. Suatu hari, Yura mengalami mual-mual dan merasa tidak enak badan. Setelah dicek, Yura ternyata tengah mengandung anak dari Christian. Yura dan Oka kemudian mencoba untuk menghubungi Christian namun selalu gagal. Christian hilang kontak. Keadaan semakin mengkhawatirkan disaat krisis moneter melanda Indonesia. Kekhawatiran Yura semakin besar saat melihat kondisi Jakarta, kota tempat tinggal keluarga Christian kini semakin mencekam. Dengan ditemani Oka, ia memutuskan pergi ke Jakarta untuk memastikan kondisi Christian dan keluarganya. Namun sesampainya disana, kehadiran Yura malah ditolak oleh asisten Ibu Rachel yaitu Grace (Jenny Zhang). Kenyataan pahit harus dirasakan Yura setelah mengetahui bahwa keluarga Pak Salim sudah pergi ke New York sebelum krisis moneter melanda Indonesia.



Yura dan Oka kembali pulang ke Yogyakarta dengan rasa sedih dan kecewa. Yura bahkan mencoba untuk bunuh diri karena ditinggal tanpa kejelasan oleh Christian. Mampukah Yura kembali menjalani hidup dan kehamilannya meskipun tidak ada lagi Christian di hidupnya?



#Review:
Generasi 90an mungkin tidak asing dengan salah satu sinetron legendaris berjudul TERSANJUNG produksi Multivision Plus. Sinetron yang awal mengudara mulai tahun 1998 hingga 2005 ini sukses sebagai sinetron pertama dan terpanjang di Indonesia yaitu mencapai enam season (sebelum dikalahkan oleh sinetron Cinta Fitri). Dari enam musim sinetron TERSANJUNG ini menghasilkan bintang-bintang populer yang melejit mulai dari Lulu Tobing, Ari Wibowo, Jihan Fahira, Lingga Suri, Cut Tari, Didi Riyadi, Feby Febiola, Ari Wibowo dan Yana Zein lewat karakter Indah, Bobby, Rama, Dandy, Tante Amerika dan masih banyak lagi. 
22 tahun berlalu, rumah produksi MVP Pictures menghadirkan sebuah film terbaru mereka yang diadaptasi bebas dari sinetron legendaris itu berjudul TERSANJUNG: THE MOVIE (2020). Film ini siap tayang diseluruh bioskop Indonesia mulai 19 Maret 2020 mendatang. Raam Punjabi dan Amrit Punjabi selaku produser film ini tak main-main dalam menggarap film yang diadaptasi dari salah satu sinetron masterpiece nya MVP ini. Keduanya menggandeng sutradara Hanung Bramantyo dan juga Pandu Adjisurya untuk menggarap sekaligus menulis naskahnya.


Kami berkesempatan hadir ke acara Gala Premiere film TERSANJUNG: THE MOVIE (2020) yang digelar kemarin (13/3), di Cinema XXI Epicentrum Jakarta. Pada saat sesi Press Conference, Hanung Bramantyo mengungkapkan alasan ia menerima tawaran project film ini karena Raam Punjabi memberikan dirinya kebebasan yang sebebas-bebasnya dalam menyajikan TERSANJUNG versi layar lebar. Ia juga menambahkan, TERSANJUNG: THE MOVIE (2020) merupakan film kedua yang paling leluasa dan lepas dalam menulis tanpa tekanan apapun setelah film HIJAB (2015). Ada fakta menarik lainnya yang Hanung Bramantyo ceritakan pada sesi Press Conference. Salah satunya yaitu dirinya dan juga MVP Pictures cukup kesulitan untuk mencari pemain film ini. Awalnya mereka berinisiatif untuk mengajak beberapa pemain utama sinetronnya untuk membintangi TERSANJUNG versi film, tapi kenyataannya, mereka langsung menolaknya. Untungnya mereka berhasil mengajak Ari Wibowo dan Feby Febiola untuk terlibat dalam film ini. 


Hal senada juga diungkapkan oleh ketiga pemain utama film TERSANJUNG: THE MOVIE (2020) ini yaitu Clara Bernadeth, Giorgino Abraham dan Kevin Ardilova. Clara yang memerankan karakter Yura mengungkapkan awalnya ia mengira bahwa project terbaru TERSANJUNG ini adalah sinetron. Ia juga sempat ragu untuk mengambil project ini, lantaran TERSANJUNG versi sinetron sudah sangat melekat dengan image sinetron melar dengan drama-drama yang tak kunjung usai. Kevin Ardilova dan Giorgino juga mengungkapkan hal yang sama. Namun keraguan para ketiga pemain ini langsung hilang setelah mengetahui project film TERSANJUNG: THE MOVIE (2020) ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Hal unik juga ditambahkan oleh Kevin Ardilova. Sambil tertawa, ia mengungkapkan, agar para aktor film ini makin percaya diri, judul naskah skenario film TERSANJUNG: THE MOVIE (2020) ini sengaja di translate ke bahasa Inggris oleh Hanung Bramantyo dengan judul THE FLATTERED.
Untuk segi cerita, film TERSANJUNG: THE MOVIE (2020) ini memang tidak mempunyai benang merah dengan versi sinetronnya. Film ini juga tidak melanjutkan versi sinetron seperti yang dilakukan oleh film SI DOEL THE MOVIE (2018). Kolaborasi Hanung dan Pandu ini menyajikan kisah baru namun mengambil sedikit premis serta beberapa intisari penting yang ada di sinetron TERSANJUNG khususnya pada season pertama. Setelah mendapatkan point tersebut, keduanya lalu mengembangkan dengan bebas plot naskahnya yang menurut kami cukup berbeda dengan versi sinetronnya.


Kisah cinta seorang gadis bernama Yura ini dikemas Hanung Bramantyo serealistis mungkin. Tak ada satupun adegan dramatisasi berlebihan khas sinetron yang hadir dalam film ini. Tapi memang harus diakui, konflik-konflik yang dihadirkan dalam film ini memang akan sangat mudah ditemukan dalam sinetron-sinetron yang tayang di televisi. Yang menjadi point plus untuk sisi cerita dan skenario ini yaitu Hanung dan Pandu menambahkan konflik dengan elemen krisis moneter Indonesia yang terjadi di tahun 1998 silam. Keduanya menggambarkan sebuah kisah cinta tragis yang ada di masa krisis moneter. Plot soal hubungan keluarga yang digambarkan film TERSANJUNG: THE MOVIE (2020) ini juga dieksekusi dengan cukup baik. Background masing-masing karakter utama dalam film ini tergambarkan baik dan berhasil membuat simpati penonton.
Selain cerita dan naskahnya yang terasa begitu solid, departemen tata artistik film ini sangatlah wajib untuk diapresiasi. Film TERSANJUNG: THE MOVIE (2020) sukses menyajikan visual tahun 1998 yang luar biasa. Set lokasi yang terlihat sangat meyakinkan, beberapa properti benda-benda hits di tahun 90an sukses memberikan sensasi nostalgia disepanjang film. Tak cuma itu saja, tata rias serta tata busana film ini juga tampil begitu memukau. Trio Clara Bernadeth, Giorgino Abraham dan Kevin Ardilova sukses disulap menjadi remaja ABG ditahun 1998 dengan ciri khasnya masing-masing.


Untuk jajaran pemain, ketiga aktor baru yang membintangi film ini memberikan penampilan terbaiknya. Clara Bernadeth mampu menguasai karakter Yura dengan permainan emosinya yang pas dan tak berlebihan. Kevin Ardilova juga semakin menunjukkan kualitas aktingnya yang makin matang. Begitu juga dengan performance dari Giorgino Abraham yang semakin meningkat dari film-film sebelumnya. Jajaran supporting casts juga sukses melengkapi ketiga aktor muda dalam beradu akting. Nugie sukses memberikan simpati sebagai karakter Pak Gerry. Penampilan alumni sinetron TERSANJUNG yaitu Ari Wibowo dan Feby Febiola sukses memberikan sensasi nostalgia, meskipun penampilan mereka sebentar saja. Deretan tema lagu yang diputar dan diaransemen ulang dalam film ini juga pemilihannya sangat pas dan sesuai dengan zaman.
Overall, film TERSANJUNG: THE MOVIE (2020) menurut kami sukses membangkitkan nostalgia sinetron legendaris TERSANJUNG dengan kemasan yang jauh lebih menarik dan simple.



[7.5/10Bintang]

Thursday, 12 March 2020

[Review] Mariposa: Keseruan Acha Mengejar & Menggapai Cinta Iqbal



#Description:
Title: Mariposa (2020)
Casts: Adhisty Zara, Angga Yunanda, Dania Salsabilla, Abun Sungkar, Junior Roberts, Syakir Daulay, Ariyo Wahab, Ersa Mayori, Irgi Fahrezi, Baim, Iszur Muchtar, TJ, Diaz Danar
Director: Fajar Bustomi
Studio: Falcon Pictures, Starvision Plus


#Synopsis:
Pertemuan pertama Natasha Kay-Loovi atau Acha (Adhisty Zara) dengan Iqbal Guanna (Angga Yunanda) di perpustakaan membuatnya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Setiap harinya, Acha makin dibuat tak berdaya oleh pesona Iqbal. Hingga suatu hari, Acha nekat menghampiri Iqbal untuk meminta nomor telepon. Tapi Iqbal tak memberikannya begitu saja, Iqbal merasa risih terus dikejar-kejar Acha. Ia bahkan tak ingin kenal dan diganggu lagi oleh Acha.



Acha dan Iqbal sendiri tergolong murid yang cerdas disekolahnya. Iqbal dikenal sebagai siswa pintar yang jago pelajaran fisika dan Acha sendiri siswi pintar yang menguasai pelajaran kimia. Keduanya dan juga Juna (Syakir Daulay) pun ditunjuk oleh guru mereka yaitu Pak Bambang (Iszur Muchtar) untuk bersatu menjadi sebuah team untuk mengikuti Olimpiade Cerdas Cermat Fisika tingkat nasional.



Segala macam upaya dilakukan oleh Acha agar bisa mendapat perhatian dari Iqbal, mulai dari menemani Iqbal di UKS, bolos upacara bendera sampai keduanya dihukum bareng membersihkan pinggiran kolam. Semua hal yang dilakukan Acha itu selalu tak membuahkan hasil. Hal tersebut membuat sahabatnya yaitu Manda (Dania Salsabilla) merasa kasihan dan tak ingin sahabat terbaiknya itu terus dicampakkan dan diacuhkan oleh Iqbal. Kekhawatiran juga melanda teman-teman dari Iqbal yaitu Glen (Junior Roberts) dan Rian (Abun Sungkar) yang merasa sikap Iqbal terlalu berlebihan terhadap Acha.




Sikap Iqbal yang tetap saja keras seperti batu membuat Manda akhirnya menyarankan Acha untuk belajar bersikap dingin dan cuek juga pada Iqbal selama satu minggu. Manda yakin, jika Acha merubah sikapnya seperti Iqbal yang cuek dan tak peduli lagi, nanti Iqbal pasti merasakan perubahan itu. Dan jika ada reaksi perubahan sikap pada Iqbal, besar harapan Acha untuk bisa menjadi orang yang spesial di hati Iqbal.



Misi Acha di hari pertama pun dimulai. Setiap berangkat ke sekolah, Acha tak lagi menyapa dan genit lagi pada Iqbal. Sikap cuek dan dingin Acha pun terus berlanjut disaat mereka belajar bersama untuk kompetisi Olimpiade. Hingga tak terasa lima hari pun berlalu. Perlahan Acha berhasil untuk belajar move-on dari Iqbal. Namun disaat menuju hari keenam, semua usaha Acha itu gagal, disaat Pak Bambang menyuruh Iqbal untuk mengantarkan Acha pulang. Acha merasa sangat bahagia bisa naik motor bareng Iqbal. Acha juga semakin senang disaat mengetahui jika Iqbal bilang tulus mengantar Acha pulang ke rumah.


Hadirnya Acha di hidup Iqbal membuat prestasi dan konsentrasi belajarnya mulai terganggu. Hal ini terbukti disaat latihan test Olimpiade, Iqbal banyak salah dalam mengerjakan soal. Pak Bob (Ariyo Wahab), ayah dari Iqbal pun merasakan hal yang sama. Tuntutan agar Iqbal bisa masuk fakultas Aerospace di Bristol University pun menjadi berantakan. Akankah Acha dan Iqbal bersatu menjadi sepasang kekasih seperti impian Acha?


#Review:
Kolaborasi antara dua rumah produksi raksasa Indonesia yaitu Falcon Pictures dan Starvision Plus untuk menghadirkan film adaptasi novel best seller karya Luluk HF yaitu MARIPOSA (2020) memang cukup menjadi hal yang sangat ditunggu bagi para pecinta film Indonesia khususnya para penggemar dari Zarangga (Adhisty Zara dan Angga Yunanda). Pasca sukses besar dalam film duet pertamanya yaitu film DUA GARIS BIRU (2019), rasanya mustahil jika tak ada yang tertarik dengan duet chemistry mereka untuk dipersatukan kembali dalam sebuah judul film.


Kami berkesempatan hadir pada Gala Premiere film MARIPOSA (2020) yang kemarin (11/3) sukses digelar selama seharian penuh tadi di Cinema XXI Epicentrum Jakarta. Pantauan kami sejak pukul 11:00 WIB, lobby bioskop sudah dipenuhi oleh tamu undangan yang mayoritas dihadiri para fans dari para pemain film ini. Dua teater Cinema XXI Epicentrum yang berkapasitas 502 dan 300 seats ini sukses terisi full dari jam penayangan pertama hingga jam penayangan paling akhir. Antusiasme para penggemar film MARIPOSA (2020) menurut kami pada hari rabu kemarin sangat luar biasa.



Usai Press Screening, Falcon Pictures dan Starvision Plus langsung menggelar sesi Press Conference film MARIPOSA (2020) yang dihadiri seluruh pemain, para produser, sutradara, penulis novel dan juga penulis skenario. Dalam sesi Press Conference, pasangan aktor-aktris yaitu Angga Yunanda dan Adhisty Zara mengungkapkan rasa bahagia sekaligus lega akhirnya karya terbaru mereka bisa tayang lagi di bioskop. Keduanya juga merasa cukup puas melihat respon positif dari para fans yang menyebut film MARIPOSA (2020) ini luar biasa memukau.




Chand Parwez Servia dan Erica, selaku produser dari film ini juga mengungkapkan proses pembuatan film MARIPOSA (2020) yang melibatkan dua rumah produksi raksasa ini akan menjadi suguhan yang sangat menarik, mengingat keduanya memberikan suntikan dana yang cukup besar dan melimpah untuk proses pembuatan film ini. Hal serupa juga dibenarkan oleh sang sutradara yaitu Fajar Bustomi. Ia mengungkapkan, proses pembuatan film MARIPOSA (2020) dirinya mendapatkan pengalaman baru karena menggunakan teknologi dan kamera panoramic untuk melakukan pengambilan gambar, sehingga visual film ini jauh lebih luas dan juga warna yang dihasilkan terasa makin tajam dan penuh artistik.



Pada saat sesi tanya jawab, Angga dan Zara sedikit memberikan trivia menarik seputar film ini. Salah satunya yaitu soal tawaran projet film MARIPOSA (2020) ini sebetulnya sudah mereka dapatkan sebelum keduanya membintangi film DUA GARIS BIRU (2019). Zara mengungkapkan, pada saat ia menghadiri salah satu Gala Premiere film yang dibintangi Angga, ia dan juga Angga diam-diam ditawari project film MARIPOSA (2020) oleh Chand Parwez selaku produser dari Starvision Plus. Namun karena beberapa hal, Starvision Plus memutuskan untuk memprioritaskan project film DUA GARIS BIRU (2019) arahan Gina S. Noer terlebih dahulu dibandingkan project film MARIPOSA (2020).



Untuk segi cerita, film MARIPOSA (2020) ini langsung dibuka tanpa basa-basi memperlihatkan perjuangan dan kegigihan karakter Acha untuk mendapatkan cinta Iqbal. Surprisingly, agresifnya Acha mendakati Iqbal ini sukses memecah tawa penonton. Tak ada rasa cringe atau lebay yang kami rasakan saat melihat aksi Acha ini. Setiap gesture, dialog dan sifat keras kepala Acha ketika dimabuk cinta sukses membuat penonton tertawa.
Perjalanan Acha menggapai cintanya Iqbal ini memang terasa seperti definisi dari metafora mariposa (bahasa Spanyol dari kupu-kupu) itu terwujud. Tahap pertama yaitu ulat, disini awal mula penonton diajak untuk mengikuti Acha yang sangat menggebu-gebu dalam mewujudkan impiannya bersama dengan Iqbal. Sifat keras kepala dan kekanak-kanakan sangat kuat melekat pada Acha, sama seperti ulat yang diibaratkan masih anak-anak (kecil). Tahap kedua yaitu kepompong, dimana Acha mulai mencoba menahan diri yang dibantu oleh sahabatnya yaitu Manda. Moment ini berhasil menampilkan Acha mulai bisa berfikir rasional dan juga belajar untuk move-on. Transisi karakter Acha ini sama seperti kepompong yang diibaratkan menginjak fase remaja. Tahap ketiga yaitu kupu-kupu, yang menampilkan Acha kini sudah bisa terbiasa tak bergantung lagi pada Iqbal dan menghilangkan harapan untuk bisa berpacaran dengan Iqbal. Ketiga fase yang dijalani Acha ini dieksekusi oleh Alim Sudio selaku penulis naskahnya dijahit dengan sangat rapi dan mengesankan.


Yang cukup mengejutkan bagi kami berikutnya adalah elemen komedi yang diselipkan lewat para karakter dalam film ini tampil sangat memukau. Padahal jika melihat track record dari para pemain film, tak satupun yang memiliki track-record seorang komedian. Kue Keju Belanda, Whatsapp, CPR hingga adegan ikonik Dilan-Milea naik motor sambil terkena hujan sukses memecah kencang tawa penonton satu teater.
Selain kisah cinta antara Acha dan Iqbal, film ini juga menonjolkan persahabatan yang cukup kuat dan konsisten antara Acha dengan Manda dan Iqbal dengan Glen-Rian. Persahabatan mereka tampil smooth, natural dan sangat meyakinkan. Drama keluarga antara anak dan orangtua pun dieksekusi dengan matang. Konflik antara Iqbal dan ayahnya sukses menyentil para orangtua yang selalu otoriter terhadap anaknya. Mungkin dengan menonton film ini, orangtua bisa melihat sisi lain dari anak-anak mereka yang selama ini terpendam gara-gara tertekan oleh sikap otoriter. Big applause untuk kolaborasi Fajar Bustomi dan Alim Sudio ini yang sangat rapi dalam merangkai seluruh plot dan subplot film MARIPOSA (2020) ini.


Untuk jajaran pemain, kali ini kami harus banget memberikan apresiasi pada aktris remaja Adhisty Zara yang tampil sangat mencuri perhatian disepanjang film. Karakter Acha yang ia diperankan sukses memikat hati para penonton. Serangkaian hal-hal agresif namun lucu selalu membuat para penonton tertawa. Gesture dan dialog Zara terasa sangat lepas tanpa beban. Progressive performance ever from her! Pasangan dari Zara yaitu Angga Yunanda yang menampilkan karakter Iqbal yang very good and cold boy pun mampu mengimbangi Zara dan juga karakter lain. Moment dirinya penuh pressure disaat konflik dengan sang ayah terasa sangat meyakinkan. Adhisty Zara dan Angga Yunanda adalah contoh the next big thing yang kini sukses menjadi rising star di industri perfilman Indonesia.


Supporting casts yang dihadirkan pun sukses melengkapi keseruan kisah cinta antara Acha dan Iqbal. Dania Salsabilla, Abun Sungkar, Junior Roberts, Syakir Daulay dan Ersa Mayori tampil menghibur dengan porsi yang pas.
Overall, film MARIPOSA (2020) is one of the best Indonesian teenage love story of the year so far. Sudah tayang diseluruh bioskop Indonesia mulai HARI INI, 12 Maret 2020! Post your honestly #ReviewMariposa on social media and tag @FalconPictures_ @StarvisionPlus to get chance win exclusive merchandise from #FilmMariposa!


[8.5/10Bintang]



Original Soundtrack Film MARIPOSA (2020)
1. HiVi - Tersenyum, Untuk Siapa?
2. Langit Sore - Rumit
3. The Rain - Gagal Bersembunyi