Friday 21 August 2020

[Review] Guru-Guru Gokil: Keseruan Para Guru Memecahkan Kasus Pencurian Uang Di Sekolah


#Description:
Title: Guru-Guru Gokil (2020)
Casts: Gading Marten, Arswendi Beningswara, Faradina Mufti, Dian Sastrowardoyo, Boris Bokir, Kevin Ardilova, Shakira Jasmine, Ibnu Jamil, Asri Welas, Kiki Narendra, Rizky Mocil
Director: Sammaria Simanjuntak
Studio: Base Entertainment, Netflix


#Synopsis:
Sejak kecil, Taat Pribadi (Gading Marten) terkenal sebagai siswa sekolah yang nakal dan sangat membenci sekolah. Meskipun ayahnya yaitu Pak Purnama (Arswendi Beningswara) berprofesi sebagai seorang guru, Taat tak pernah menuruti apa yang ayahnya minta. Hingga akhirnya membuat Pak Purnama tak pernah lagi mendengar apapun dari anaknya itu. Taat pun beranjak dewasa, ia memutuskan untuk merantau ke Ibukota untuk mendapatkan mengadu nasib sekaligus terbebas dari ayahnya. Taat yang sangat mendewakan uang berharap jika tinggal di Ibukota ia bisa menjadi kaya raya. Semua pekerjaan ia geluti, mulai dari pegawai toko, restoran, marketing hingga buruh cuci piring pun dilakukannya. Namun setelah bertahun-tahun tinggal di Ibukota, nasib Taat tidak mengalami perubahan. Bahkan ia kesusahan ekonomi dan akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumahnya.


Pulangnya Taat ke rumah tak membuat sang ayah senang. Pak Purnama terkesan biasa saja melihat anaknya kini sudah kembali setelah bertahun-bertahun merantau ke Ibukota. Taat pun kini menganggur tidak mempunyai pekerjaan. Suatu hari, Taat mendapatkan informasi lowongan pekerjaan menjadi staff kapal pesiar dari agen penyalur yaitu Romli (Rizky Mocil). Namun untuk bisa mendapatkan pekerjaan itu, Taat harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi. Ia pun mencoba mencari pekerjaan baru di kampung halamannya.



Taat akhirnya mendapat pekerjaan sebagai guru pengganti di sekolah tempat ia dulu mendapatkan ilmu. Ibu Rahayu (Faradina Mufti) guru sekaligus kepala tata usaha awalnya menolak Taat sebagai guru pengganti pasalnya ia tidak memiliki pengalaman kerja sebagai guru. Namun karena Ibu Indah (Asri Welas) selaku kepala sekolah terdesak untuk mencari guru pengganti, Taat pun diterima sebagai guru sejarah di sekolah tersebut. Disana ia bertemu dan berkenalan dengan guru-guru lainnya yaitu Pak Nelson (Boris Bokir), Ibu Nirmala (Dian Sastrowardoyo) dan Pak Gagah (Ibnu Jamil).
Suatu hari, sekolah mereka mengalami musibah. Dana sekolah dan gaji para guru yang baru saja diambil oleh Ibu Rahayu dirampok. Satu-satunya petunjuk soal para perampok itu hanya sebuah motif tattoo yang ada di lengan mereka.


Dengan dibantu oleh muridnya yaitu Ipang (Kevin Ardilova) dan juga guru-guru yang lainnya, Taat menyelidiki siapa perampok yang tega mengambil hak para guru tersebut. Akankah Taat, Rahayu, Nelson dan Nirmala berhasil membawa kembali hasil rampokan itu?


#Review:
Masih ingat, kala itu menghadiri Press Conference peluncuran poster dan trailer film GURU-GURU GOKIL (2020) di Cinema XXI Plaza Senayan pada Januari lalu. Para pemain, produser dan sutradara terlihat sangat gembira dan tak sabar film yang mereka produksi ini untuk bisa segera tayang di bioskop pada April 2020. Tapi semua rencana tersebut terpaksa batal akibat Pandemi CoVid-19 melanda Indonesia yang menyebabkan ratusan judul film bioskop baik produksi dalam maupun luar negeri menunda penayangannya di bioskop hingga sampai saat ini.
Tak terasa enam bulan sudah pemerintah menutup operasional bioskop diseluruh Indonesia. Base Entertainment akhirnya memutuskan untuk menayangkan film GURU-GURU GOKIL (2020) secara digital dan eksklusif di Netflix. Hal ini menjadikan film bioskop Indonesia pertama yang langsung tayang di platform digital Netflix.


Untuk segi cerita, menurutku pribadi, Film GURU-GURU GOKIL (2020) ini, kadar kegokilannya tidak sesuai dengan ekspektasi. Rahabi Mandra dan Sammaria Simanjuntak membawa kisah keseruan para guru ini lewat aksi membongkar kasus pencurian. Porsi soal memotret nasib para guru dipinggiran ini hanya tampil selewat saja. Selain itu, subplot berlapis tentang hubungan ayah-anak, romantisme siswa dan kedekatan para guru pun terasa serba nanggung. Seandainya film ini lebih menonjolkan tentang kegilaan para guru dengan menyentil kondisi pendidikan yang jauh dari perkotaan, pasti akan jauh lebih related lagi. Untungnya, ensemble casts yang tampil dalam film ini bermain begitu lepas tanpa beban.
Gading Marten mampu menghidupkan sosok Taat Pribadi dengan baik. Moment komedinya selalu tepat sasaran dan aku yakin, semua komedi itu akan sangat "krik" jika bukan ia yang memerankannya. Aktris Faradina Mufti pun akhirnya mendapatkan kesempatan sebagai lead actor dan penampilannya sebagai Ibu Rahayu surprisingly bagus dan mampu berkolaborasi dengan aktor-aktris lainnya. Penampilan paling mencuri perhatian ada ditangan aktris Dian Sastrowardoyo. Dengan goresan make-up penuh jerawat serta kondisi hamil tua, Dian mampu menjelma menjadi Ibu Nirmala lengkap dengan gesture dan logatnya yang selalu memancing tawa dan simpati haha.
Untuk segi visual, entah mengapa film GURU-GURU GOKIL (2020) sangat menonjolkan vibes gersang dengan filter berwarna sunset disepanjang film. Seandainya sinematografinya dibuat natural mungkin akan lebih enak dipandang mata.
Overall, sebagai film komedi ringan, film GURU-GURU GOKIL (2020) ini terbilang cukup bagus berkat jajaran pemainnya yang tampil lepas tanpa beban.


[7/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment