Sunday, 31 October 2021

[Review] Sianida - First Season: Kisah Kasus Pembunuhan Berencana Dengan Racun Sianida!



#Description:
Title: Sianida - First Season (2021)
Casts: Aghniny Haque, Jihane Almira, Rio Dewanto, Arswendi Beningswara, Michelle Joan, Nasya Marcella, Samuel Rizal, Joshua Pandelaki, Anastasia Hergizova, Agesh Palmer, Mike Lucock, Djenar Maesa Ayu, Jeremiah Rakesh, Yurike Prastika
Director: Sridhar Jetty
Studio: MVP Entertainment, WeTV Indonesia


#Synopsis:
Menjelang malam pergantian tahun, keluarga besar Amelia (Jihane Almira) mengadakan pesta tahunan di rumah mereka. Namun Amelia malah memilih kabur dari pesta itu demi bertemu dengan pacarnya, Jenny (Aghniny Haque) yang memutuskan pulang ke Indonesia. Padahal Amelia sendiri sudah menikah dengan David (Rio Dewanto) namun ia masih menjalin hubungan dengan Jenny meskipun terkendala jarak. Hubungan Amelia dengan Jenny terasa sangat bahagia dan begitu lepas tanpa beban. Hal tersebut berbanding terbalik ketika Amelia bersama dengan David yang terlihat dingin dan judes.


Hari demi hari terus berlalu. Amelia diam-diam selalu pergi dari rumah meninggalkan sang suami demi bisa bertemu dan bercumbu dengan Jenny. Keduanya pun sering menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman semasa kuliah yaitu Laura (Anastasia Hergizova) dan Sari (Agesh Palmer). Hal tersebut membuat David dan ayahnya Amelia yaitu Pak Robert (Arswendi Beningswara) curiga karena Amelia jadi sering keluar rumah.


Suatu hari, Jenny mengajak Amelia, Laura dan Sari untuk bertemu disebuah cafe. Disaat mereka sedang duduk dan bercengkrama satu sama lain, tiba-tiba Amelia batuk dan lehernya kesakitan. Jenny, Laura dan Sari panik dan mencoba menolong Amelia. Namun naas, Amelia langsung jatuh tak sadarkan diri dengan mulutnya mengeluarkan busa. Ketiga temannya semakin histeris dan meminta Barista (Jeremiah Rakesh) untuk segera memanggil ambulans. Setibanya di rumah sakit, nyawa Amelia tidak terselamatkan dan ia dinyatakan meninggal dunia. Mengetahui kepergian Amelia membuat Jenny merasa sangat sedih dan terpukul. Ia tidak bisa menemui Amelia lagi karena keluarga besar Amelia sangat membenci Jenny. Untuk sementara waktu, Laura dan Sari menyarankan Jenny untuk menghindari keluarga Amelia agar tidak terjadi hal-hal yang semakin buruk.




Kematian Amelia membuat pihak kepolisian yang dipimpin Pak Dewa (Joshua Pandelaki) langsung meminta anak buahnya yaitu Irham (Samuel Rizal) dan Dita (Nasya Marcella) untuk menelusuri TKP. Disana mereka menemukan jika gelas cangkir berisi kopi yang diminum Amelia mengandung racun sianida. Hal tersebut langsung mengejutkan banyak pihak termasuk media berita. Pihak keluarga Amelia sangat yakin jika anggota keluarga mereka memang sengaja diracun oleh seseorang. Semua tuduhan langsung mengarah pada Jenny karena Jenny lah yang memesan kopi untuk mereka berempat. Jenny pun langsung dimintai keterangan dan tak membutuhkan waktu lama, ia langsung ditahan atas dugaan kasus pembunuhan berencana Amelia.


Jenny terkejut dengan tuduhan tersangka mengarah kepadanya. Ia sangat yakin jika dirinya tidak membunuh Amelia yang notabene adalah pacarnya sendiri. Selama menjalani proses persidangan, Jenny ditahan di penjara dan mengalami banyak aksi kekerasan dari sesama napi. Melihat kondisi sang anak yang dituduh sebagai penjahat, membuat ibu dari Jenny yaitu Ibu Vania (Djenar Maesa Ayu) akhirnya pergi ke Jakarta untuk meminta keadilan. Dengan dibantu pengacaranya yaitu Hasan (Mike Lucock), Ibu Vania akan berjuang dan membuktikan jika Jenny tidak bersalah. Mereka sangat yakin jika pelaku sesungguhnya adalah orang terdekat dari Amelia.
Dugaan Hasan dan Ibu Vania itu muncul karena pihak keluarga menolak untuk mengotopsi jenazah Amelia dengan alasan mereka sangat bersedih jika harus melihat anaknya diotopsi. Selain itu, bisnis yang dilakukan oleh suami Amelia pun sedang mengalami bangkrut. Hasan curiga jika kasus ini dibuat untuk menjebak Jenny.



Proses penyelidikan pun terus berlanjut namun sayang, nasib Jenny semakin jauh dari harapan karena bukti-bukti terus mengarah kepadanya. Hasan berusaha sekuat tenaga mencari bukti dan alibi kuat dari Jenny jika ia bukanlah orang yang meracuni Amelia. Lalu siapakah pelaku sebenarnya?


#Review:
MVP Entertainment dan WeTV Indonesia menghadirkan sebuah serial baru yang kali ini mengangkat kisah kasus pembunuhan racun sianida! Premis serial berjumlah 12 episode ini seketika langsung mengingatkan publik pada kasus Jessica dan Mirna pada tahun 2016 lalu. Namun untuk versi serial ini, tim kreatif dari MVP Entertainment memberikan plot lebih dramatis dan tidak 100% mirip dengan cerita kasus Jessica dan Mirna itu.
Pada saat perilisan poster dan trailer perdananya, serial SIANIDA (2021) ini langsung menghebohkan jagat sosial media. Premis yang dihadirkan terbilang fresh dan berbeda dari serial-serial produksi WeTV sebelumnya. Kepopuleran serial ini terus meroket disaat salah satu pemainnya yaitu Jihane Almira baru saja menyelesaikan misinya pada Miss Supranational 2021. Pada saat perilisan episode perdananya pun, serial ini langsung menuai respon cukup tinggi di sosial media. Hal ini terjadi gara-gara kisah serial SIANIDA (2021) menampilkan hubungan asmara sesama perempuan. Aksi sensual Aghniny Haque dan Jihane Almira pun menjadi bahan perbincangan banyak orang.


Terlepas dari segala pro kontra dan kehebohan yang terjadi, serial SIANIDA (2021) ini ternyata masih sangat jauh dari kata sempurna. Premis menarik soal kasus pembunuhan dengan racun sianida ini dieksekusi layaknya drama sinetron di televisi. Konflik-konflik yang hadir terlihat maksa. Ekspektasiku akan serial ini akan seperti serial drama-kriminal Hollywood langsung terjun bebas. Dialog-dialog antar karakter terasa sangat kaku, cringe, penuh dengan teriakan dan sangat tidak meyakinkan. Performa para polisi dalam serial ini juga tidak bisa diberi tepuk tangan. Plot twist tentang tersangka sesungguhya pun terlalu dangkal. Nama-nama besar seperti Rio Dewanto, Aghniny Haque, Arswendi Beningswara hingga Djenar Maesa Ayu terasa sia-sia gara-gara skenarionya yang menurutku jauh dari kata bagus.
Untuk segi tata artistik dan penggunaan set lokasi, serial SIANIDA (2021) ini menurutku terlihat paling mewah setelah serial LITTLE MOM (2021) yang diproduksi WeTV Indonesia. Lihat saja bagaimana set lokasi rumah gedongan Amelia, sewa Novotel Bogor, sewa gedung Kota Tua dan visual penjara yang begitu kelam dalam serial ini. Benar-benar mahal. Cukup disayangkan sih, aku yakin budget produksi serial ini tidak main-main. Tapi ternyata hasilnya jauh dari apa yang diharapkan.


[5/10Bintang]

[Review] Paranormal Activity Next Of Kin: Membongkar Rahasia Kelam Sang Ibu Di Masa Lalu



#Description:
Title: Paranormal Activity: Next of Kin (2021)
Casts: Emily Bader, Roland Buck, Dan Lippert, Henry Ayres-Brown, Tom Nowicki, Kirby Johnson
Director: William Eubank
Studio: BlumHouse Productions, Paramount Plus


#Synopsis:
Margot (Emily Bader) tumbuh tanpa mengetahui asal-usul keluarganya. Pada saat masih bayi, ia ditelantarkan oleh sang ibu yang bernama Sarah di rumah sakit. Hal tersebut membuat dirinya tertarik untuk menelusuri keberadaan sang ibu dan keluarganya. Berbekal informasi dari rumah sakit tempat ia ditemukan, Margot akhirnya bertemu dengan Samuel (Henry Ayres-Brown), seorang pria yang mengaku kenal dan berasal dari desa yang sama dengan ibunya Margot.



Hal tersebut membuat Margot senang karena pencarian tentang asal-usul biologis dirinya menemukan titik terang. Ia pun berinisiatif mengajak kedua temannya yaitu Chris (Roland Buck) dan Dale (Dan Lippert) untuk membuat sebuah film dokumenter tentang misi pencarian keluarga Margot.
Keesokan harinya Margot, Chris dan Dale langsung berangkat menuju Desa Amish bersama dengan Samuel. Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, akhirnya mereka tiba. Kedatangan Margot, Chris dan Dale itu ternyata belum mendapat izin dari Kepala Desa Amish yaitu Jacob (Tom Nowicki).



Mereka pun terpaksa mencari penginapan yang dekat dari Desa Amish sambil menunggu izin dari warga disana. Pagi harinya, Samuel memberitahukan jika dirinya berhasil membujuk agar Jacob dan warga desa mengizinkan Margot dan kedua temannya untuk tinggal dan mengambil gambar disana. Mereka pun dipersilahkan untuk mengisi kamar kosong yang tersedia dirumah Jacob.
Margot, Chris dan Dale pun sangat senang dan sudah tidak sabar untuk segera menuju kesana. Setibanya di Desa Amish, ketiganya nampak terlalu modern bagi warga Amish yang berpakaian sangat sederhana, tidak menggunakan peralatan teknologi dan tidak memakai lampu listrik untuk penerangan saat malam hari.


Kehadiran Margot, Chris dan Dale disambut dengan hangat oleh keluarga besar Jacob. Mereka juga meminta maaf karena sempat menolak saat pertama kali tiba disana. Sebagai permohonan maaf, Jacob menjamu ketiganya untuk makan malam sambil menikmati iringan musik khas Desa Amish yang dinyanyikan oleh anak-anak dan cucu dari Jacob. Acara makan malam itu membuat Margot merasa senang. Ia serasa menemukan keluarga besarnya yang selama ini ia cari. Ia pun meminta Chris dan Dale untuk terus merekam segala kegiatannya selama di Desa Amish.




Pada larut malam, Chris terbangun dari tidurnya dan melihat sekumpulan cahaya berjalan menuju tengah hutan. Tak hanya itu saja, Margot pun sering mendengar suara langkah kaki dari lantai atas. Awalnya mereka menganggap hal tersebut biasa saja. Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai keanehan terus bermunculan. Margot yang sangat penasaran akhirnya mencoba menelusuri suara langkah kaki yang setiap malam selalu mengganggu tidurnya.



Keadaan semakin mencurigakan setelah Margot berbicara tentang pencarian ibunya pada anak perempuan yang mempunyai boneka bernama Sarah. Anak kecil itu mengatakan jika apa yang Margot cari masih ada di desa itu dan kedatangan Margot itu tidak disukai olehnya. Hal tersebut membuat Margot, Chris dan Dale merasakan ada yang disembunyikan oleh Jacob dan orang-orang di Desa Amish. Rahasia apa yang sebenarnya ditutupi oleh keluarga besar Jacob dan warga Desa Amish?


#Review:
Era akhir 2000an, industri perfilman Hollywood dihebohkan dengan sebuah franchise horror bernama PARANORMAL ACTIVITY (2007). Film found footage low-budget yang disutradari oleh Oren Peli itu sukses menuai rekor box office dengan keuntungan yang sangat besar. Tercatat dari Wikipedia, film PARANORMAL ACTIVITY (2007) sukses mengumpulkan 194 juta miliar dollar dari total budget produksi yang dikeluarkan cuma 230 ribu dollar saja. Kesuksesan fantastis ini membuat Paramount Pictures dan BlumHouse Productions langsung menggarap hingga lima judul baru PARANORMAL ACTIVITY yang dirilis mulai tahun 2010 sampai dengan 2015. Namun sayang, kualitas cerita yang dihadirkan terus mengalami penurunan. Alur cerita yang dihadirkan terus mundur kemudian menghadirkan Spin-Off yang terkesan maksa membuat ide dan premis sederhana dari franchise ini semakin hilang.


Setelah merilis film keenamnya yaitu THE GHOST DIMENSION (2015), BlumHouse dan Paramount mengungkapkan jika film tersebut menjadi film penutup bagi franchise PARANORMAL ACTIVITY ini. Tak terasa enam tahun berlalu, kedua rumah produksi ini mengumumkan jika mereka siap memproduksi lagi franchise PARANORMAL ACTIVITY dengan konsep Stand-Alone Movie tanpa ada benang merah dari keenam judul yang sudah dirilis. Untuk segi cerita, NEXT OF KIN (2021) ini tidak memberikan sesuatu yang baru malah terasa seperti film MIDSOMMAR (2018) versi low budget dengan gaya found footage. Alur cerita dan jumpscared yang dihadirkan sangatlah predictable. Selain itu, cukup banyak juga plot hole yang terlihat dalam film ini. Salah satunya yaitu ketidakonsistenan cerita khususnya pada kisah Desa Amish dan juga sosok iblis yang selama ini bersembunyi disana.


Gaya found footage nya pun sudah tidak lagi mengandalkan CCTV khas PARANORMAL ACTIVITY. Film NEXT OF KIN (2021) malah seperti film horror found footage pada umumnya. Satu-satunya hal yang membuat film ini bisa disambungkan secara paksa dengan enam judul sebelumnya mungkin dari sosok iblis yang bernama Asmodeus. Karena setan yang merasuki Katie Featherson (PA1, PA2, PA3, PA4), Jesse Arista (PA5) dan Toby (PA6) merupakan setan yang sama. Selain itu, tidak ada lagi. Potensi franchise ini untuk terus diperas sampai ide originalnya hilang tak tersisa nampaknya akan terus berlanjut. Better rewatch PA1, PA2, PA3 and PA4.


[6/10Bintang]

Thursday, 28 October 2021

[Review] Lamb: Ketika Seekor Kambing Dianggap Sebagai Seorang Anak Kecil!


#Description:
Title: Lamb (2021)
Casts: Noomi Rapace, Hilmir Snær Guðnason, Björn Hlynur Haraldsson, Ingvar Eggert Sigurðsson
Director: Valdimar Jóhannsson
Studio: A24, Go To Sheep, Boom Films, Madan NEM Corps, Chimney Poland & Sweden


#Synopsis:
Sepasang suami istri yaitu Ingvar (Hilmir SG) dan Maria (Noomi Rapace) yang berprofesi sebagai peternak kambing dikejutkan dengan kelahiran seekor anak kambing berbadan setengah manusia di kandang mereka. Hal ini baru pertama kali mereka temukan setelah bertahun-tahun beternak hewan berbulu keriting tersebut. Kelainan yang terjadi pada anak kambing itu membuat Ingvar dan Maria memutuskan untuk memisahkannya dengan induknya dan merawat anak kambing itu di dalam rumah.
Mereka yakin jika hadirnya anak kambing itu merupakan sebuah berkah dan mukjizat dari tuhan setelah anak semata wayang mereka yaitu Ada meninggal. Ingvar dan Maria pun memberikan nama Ada kepada anak kambing tersebut dan menganggapnya anak pengganti anak kandung mereka.


Hari demi hari terus berlalu. Ada tumbuh menjadi kambing yang sehat dan berperilaku seperti manusia. Ingvar dan Maria begitu bahagia mengurus Ada dengan memberikan makanan serta gizi cukup layaknya mengurus seorang anak kecil. Suatu hari, rumah Ingvar dan Maria kedatangan kakak kandung dari Ingvar yaitu Petur (Bjorn HH). Untuk sementara waktu, Petur memutuskan untuk tinggal dirumah kakaknya.



Petur dibuat terkejut melihat sang kakak dan istrinya memelihara seekor kambing didalam rumah dan didandani layaknya seorang anak kecil. Ia merasa aneh melihat Ada duduk di meja dan makan bersama-sama. Karena penasaran, Petur pun iseng memberikan rumput kepada Ada disaat mereka sedang bermain di halaman rumah. Hal tersebut membuat Ingvar marah dan meminta sang adik untuk tidak mengulanginya lagi.

Sejak kehadiran Petur dirumahnya, Maria sering bermimpi buruk. Salah satu mimpi yang membuatnya terbangun disaat ia memergoki Petur akan menembak mati Ada di halaman rumah. Namun rasa takut dan khawatir itu tidak terbukti karena Petur mulai bisa beradaptasi dengan Ada.




Suatu hari, kediaman Ingvar dan Maria kedatangan seekor kambing yang terus bersuara didepan jendela kamar Ada. Hal tersebut membuat Maria kesal dan mengusir kambing tersebut agar menjauhi Ada. Kejadian tersebut membuat Maria berusaha lebih protektif lagi terhadap Ada.


#Review:
Rumah produksi A24 kembali menghadirkan sebuah film terbaru di tahun ini dengan mengusung genre drama fantasy "nyeleneh" yang berjudul LAMB (2021). Harus diakui ketika menyaksikan trailernya saja, aku sudah menjudge ide dan premis film ini sangat "nyeleneh", karena mengisahkan tentang sepasang suami istri yang merawat seekor kambing layaknya seorang anak kecil. Kambing tersebut diurus layaknya anak kecil dengan diberi pakaian, jaket, sepatu dan makan makanan manusia. Paruh awal film, penonton diajak untuk mengikuti perjalanan pasangan Ingvar dan Maria yang telaten mengurus puluhan kambing ternaknya. Mereka berdua pun sering membantu proses persalinan kambing-kambing betina sehingga jumlah kambing ternak milik Ingvar dan Maria terus melimpah. Sebuah keajaiban datang disaat salah satu kambing betina melahirkan seekor anak kambing hybrid campuran antara kambing dengan manusia. Sebuah hal yang sangat ajaib, nyeleneh sekaligus disturbing bukan?



Dengan durasi 1 jam 46 menit, jalan cerita film LAMB (2021) ini terbilang cukup lambat. Penonton sangat dimanjakan dengan pemandangan indah pegunungan dan padang rumput di Iceland yang menjadi latar cerita film ini. Atmosfer adem, sejuk yang dihadirkan sesekali terasa mencekam disaat kambing-kambing yang ada di kandang bersuara dan muncul dalam mimpi dari karakter Maria. Otakku sampai film selesai masih belum terbiasa melihat sosok kambing hybrid bernama Ada. Entah kenapa terasa aneh dan disturbing aja gitu ada mahkluk hidup berkepala hewan dan bertubuh manusia. Huhuhu.


Selain itu, disaat alur cerita terus bergulir dan akan segera berakhir, aku sangat penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya kepada Ingvar, Maria dan Ada. Dikira bakal menjadi sebuah cult movie yang mengganggu psikologis layaknya film-film horror thriller A24 terdahulu, tapi ternyata sang sutradara malah menghadirkan open ending dengan menambahkan unsur seperti mitos dan urban legend. Aku jadi penasaran apakah ada urban legend tentang hal makhluk hybrid itu benar-benar ada di daratan Eropa atau tidak.
Overall, film LAMB (2021) ini memang sangat jauh dari kata seram. Namun lebih ke disturbing aja melihat seekor kambing diurus layaknya seperti seorang anak kecil.


[7/10Bintang]

Wednesday, 27 October 2021

ASTRO Jadi Global Brand Ambassador Pertama Dari Atome!



Sabtu, 23 Oktober 2021 lalu platform shopping yang mengusung konsep metode pembayaran Buy Now Pay Later atau Beli Sekarang Bayar Nanti yaitu ATOME secara resmi mengumumkan grup Boyband K-Pop ASTRO sebagai Global Brand Ambassador. Hal tersebut terlihat melalui unggahan Instagram resmi Atome Indonesia yang memposting video promosi terbaru Atome x ASTRO. Pada hari itu juga Atome pun mengadakan Special Giveaway berhadiah Exclusive Gift Box ASTRO untuk para followers dan pengguna setia Atome yang khusus berdomisili di Indonesia saja, karena kita tahu, jaringan Atome sendiri sudah mencakup banyak negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan Hong Kong.


Dikutip dari Kpopchart, Boyband K-Pop ASTRO merupakan salah satu grup K-Pop populer di Korea Selatan. Grup ini terdiri dari enam anggota yaitu JinJin, MJ, Cha Eun-Woo, Moon Bin, Rocky dan Yoon San-Ha. Sejak debut mereka pada tahun 2016 lalu, ASTRO langsung dikenal luas oleh para pecinta musik K-Pop terutama di kawasan Asia. Extended Play (EP) Album perdana ASTRO yang berjudul Spring Up terbilang sukses di tangga lagu Korea Selatan dan Jepang.
Tahun demi tahun ASTRO pun selalu konsisten menghadirkan karya-karya terbaru. Yang paling anyar yaitu EP Album Switch On dengan video musik After Midnight. Sampai artikel ini dibuat, Video Musik After Midnight telah mengumpulkan lebih dari 31 juta viewers YouTube dan mendapat berbagai trophy dari Music Bank, Show Music Core dan Show Champion.


Sebagai Global Brand Ambassador dari Atome, ASTRO akan menjadi wajah untuk semua materi promosi dan kampanye yang diselenggarakan oleh Atome. Dengan mengusung tagline terbaru yaitu #OwnTheExtraordinary, Atome siap menyelenggarakan serangkaian aktivitas dan promosi sangat menarik baik secara online maupun offline sampai akhir tahun ini! Wah kebayang pasti bakalan seru dan banyak banget promo spesial nih dari Atome.

Untuk di Indonesia sendiri, Atome sudah menjalin kerjasama dengan ratusan brand dan merchant baik itu offline store maupun online store. Brand-brand ternama seperti Zara, Pull & Bear, Converse, Aldo, Marks & Spencer, Massimo Dutti, Bershka, Calvin Klein, Lacoste, Topman, DKNY hingga Zalora, JDID, iStyle dan Agoda sudah menjadi partner merchant Atome loh! Untuk lebih lengkap mengenai daftar partner merchant Atome bisa klik disini.




“Kami senang bahwa ASTRO telah menjadi Global Brand Ambassador dari Atome. Atome selalu mendukung generasi muda dalam menjalankan passion dan meraih aspirasi mereka. ASTRO adalah grup yang selalu menginspirasi, tumbuh, dan terhubung dengan penggemar mereka melalui musik. Kami berharap kolaborasi ini akan membawa hal positif dan memberikan inspirasi bagi jutaan penggemar kami di seluruh Asia” kata Fantagio, agensi dari ASTRO.

“Kami sangat senang menyambut ASTRO sebagai global brand ambassador kami dan meluncurkan kampanye terbaru yakni, #OwnTheExtraordinary di Indonesia. Kami berharap dapat terhubung dengan para penggemar ASTRO di Indonesia dan seluruh penggemar Hallyu. Melalui kampanye ini, kami berharap bahwa konsumen kami, khususnya generasi muda, dapat mengambil langkah positif untuk meningkatkan diri, mengembangkan hobi, dan aspirasi mereka” kata Winardi Wijaya, General Manager Atome Indonesia pada saat sesi pengumuman ASTRO sebagai Global Brand Ambassador Atome.


Pada bulan Oktober sampai Desember tahun ini Atome Indonesia siap menggelar promo sangat spesial khusus untuk para pengguna setia Atome. Promo paling dahsyat siap hadir pada tanggal 11.11, 12.12 dan End Year mendatang. Penasaran kan? Download aplikasi Atome di AppStore atau PlayStore sekarang juga! It's Time To Own It & Be More Wow With Atome! Follow Sosial Media Atome Indonesia untuk informasi lebih lanjut.


Personal review about Atome click here.

Tuesday, 26 October 2021

[Review] Candyman: Ketika Mitos Urban Legend Kembali Bangkit Di Era Modern!


#Description:
Title: Candyman (2021)
Casts: Yahya Abdul-Mateen II, Teyonah Parris, Michael Hargrove, Nathan Stewart-Jarrett, Colman Domingo, Kyle Kaminsky, Vanessa Williams, Rebecca Spence, Brian King, Miriam Moss, Carl Clemons-Hopkins, Breanna Lind, Tony Todd
Director: Nia DaCosta
Studio: Universal Pictures, Metro Goldwyn Mayer Studios, Bron Creative, Monkeypaw Productions


#Synopsis:
Sejak tahun 70an, wilayah Cebrini Green mempunyai sebuah urban legend tentang sosok misterius bernama Candyman. Konon, sosok Candyman itu bisa membunuh dengan sadis siapapun jika menyebut namanya sebanyak lima kali. Dari masa ke masa kisah hidup Candyman selalu berbeda-beda. Hal tersebut memancing rasa penasaran beberapa orang. Salah satunya yaitu seniman lukis Anthony McCoy (Yahya Abdul Mateen-II). Usai mendengar tentang urban legend Candyman, ia langsung menelusuri kisahnya dan bertemu seorang saksi mata yang pernah bertemu dengan selamat dari terror Candyman yaitu William Burke (Colman Domingo).


Menurut versi William, sosok Candyman merupakan kisah tragis dari seorang pria tua berkulit hitam bernama Sherman Fields (Michael Hargrove). Ia dituduh membagikan permen berisi silet yang menyebabkan banyak anak-anak saat itu mengalami luka di tangan dan tenggorokannya. Hal tersebut membuat para orangtua kesal dan memburu Sherman. Setelah tertangkap dipersembunyiannya, Sherman dikeroyok hingga tewas. Setelah kematian Sherman, ternyata terror permen berisi silet itu masih berlanjut. Hal tersebut membuat para warga merasa bersalah karena menyebabkan kematian dari Sherman yang dituduh sebagai Candyman. Mendengar hal tersebut membuat Anthony merasa simpati terhadap Sherman. Ia langsung terinspirasi melukis karya terbaru yang berdasarkan kisah tragis sosok Sherman yang dituduh sebagai Candyman.



Setelah menyelesaikan lukisannya, Anthony bersama dengan sang kekasih yaitu Brianna (Teyonah Parris) mengadakan pameran karya seni bersama dengan rekan-rekan sesama seniman. Salah satu kritikus seni yang selama ini kurang suka dengan karya Anthony yaitu Finley Stephens (Rebecca Spence) memberikan pujian dan apresiasi terhadap lukisannya yang diberi judul "Say My Name". Finley pun tertarik untuk melakukan sesi wawancara lebih dalam mengenai Anthony dan karya terbarunya itu. Usai menyelesaikan pameran tersebut, Anthony dan Brianna dikejutkan dengan kematian tragis pemilik acara pameran yang ditemukan tepat didepan lukisan milik Anthony. Hal tersebut membuat banyak orang yakin jika terror urban legend Candyman itu benar-benar nyata.



Hari demi hari terus berlalu. Brianna melihat ada yang tidak wajar dari kekasihnya itu. Namun Anthony selalu yakin jika ia baik-baik saja. Anthony pun semakin semangat untuk mengetahui sejarah lebih lengkap tentang Candyman meskipun kondisi fisiknya terus mengalami perubahan gara-gara tersengat lebah. Berdasarkan kisah dari adik kekasihnya yaitu Troy (Nathan Stewart-Jarrett) dan juga ibunya, Anne-Marie (Vanessa Williams), ia akhirnya mengetahui sebuah rahasia besar yang selama ini disembunyikan oleh sang ibu dari dirinya.


#Review:
Film yang diangkat dari urban legend memang selalu memiliki daya tarik tersendiri karena sudah menjadi bahan pembicaraan banyak orang. Selain Jelangkung, Annabelle dan Amityville House, ada satu urban legend yang cukup populer terutama dikalangan orang-orang berkulit hitam yaitu Candyman.


Produser Jordan Peele mengajak sutradara Nia DaCosta untuk menghadirkan sebuah film horror slasher terbaru yang terinspirasi dari mitos legendaris Candyman dengan lebih modern dan kekinian. Meskipun aku tidak menonton film klasiknya yang dirilis tahun 1992, namun aku masih bisa menikmati jalan cerita film CANDYMAN (2021) ini. Nia DaCosta memberikan penjelasan cukup detail tentang mitos turun temurun Candyman lewat gaya visual seperti pertunjukan wayang atau shadow puppets. Selain menebar terror klasik pembunuhan sadis dengan menyebut nama sebanyak 5x, film CANDYMAN (2021) juga menghadirkan issue rasis yang memang sudah mendarah daging di benua Amerika Serikat. Eksposisi cerita yang dihadirkan oleh Jordan Peele dan tim penulisnya terbilang cukup banyak, namun untungnya tidak menjadi ruwet malah justru semakin memancing rasa penasaran penonton. Beberapa adegan siksaan Candyman tampil begitu artistik dan elegan. Salah satu adegan paling memorable bagiku adalah shoot cantik zoom-out jendela apartemen. Keren banget!


Untuk segi jumpscared dan elemen horror, film CANDYMAN (2021) ini menurutku tidak terlalu jor-joran seperti film-film horror belakangan ini. Nia DaCosta membawa terror Candyman sedikit lebih kalem namun ada saja hal ngeri sekaligus bikin merinding, terutama bagi orang-orang yang mengidap Tyrophobia. Selain menyentil issue rasis, film ini juga menampilkan issue baru yaitu tentang kesetaraan gender dan status sosial. Hal tersebut terasa semakin menarik saat disatukan dengan mitos Candyman itu sendiri.



Untuk jajaran pemain, performa Yahya Abdul Mateen-II dan Teyonah Parris berhasil membuatku terus tertarik kepada mereka berdua. Selain mereka berdua, film CANDYMAN (2021) versi modern ini sangat menghormati dan mencintai versi 1992 nya. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pemain lama turut mengisi cerita dan mempunyai peran penting juga dalam versi modernnya.
Overall, film CANDYMAN (2021) memang minim sekali jumpscared dan adegan horror. Namun untuk urusan bercerita, film ini memang juara.



[7.5/10Bintang]

Saturday, 23 October 2021

[Review] After We Fell: Kisah Cinta Tessa & Hardin Yang Semakin Ribet!



#Description:
Title: After We Fell (2021)
Casts: Josephine Langford, Hero Fiennes-Tiffin, Carter Jenkins, Louise Lombard, Arielle Kebbel, Stephen Moyer, Mira Sorvino, Chance Perdomo, Frances Turner, Rob Estes, Kiena Madeira, Atanas Srebrev
Director: Castille Landon
Studio: Voltage Pictures, CalMaple Media, Ethea Entertainment, Wattpad


#Synopsis:
Hubungan Tessa (Josephine Langford) dan Hardin (Hero Fiennes-Tiffin) kini kembali lengket setelah mengalami cobaan usai kehadiran Trevor (Dylan Sprouse). Keduanya semakin harmonis disaat mereka akan segera lulus kuliah. Suatu hari, rumah keduanya kedatangan ayah dari Tessa yaitu Richard (Atanas Srebrev). Tessa terkejut karena sudah sembilan tahun tidak berjumpa dengan ayahnya setelah mereka bercerai. Kedatangan Richard ke kediaman Tessa dan Hardin hanya untuk melepas rindu setelah sekian lama terpisah. Hardin yang awalnya merasa curiga dan khawatir dengan maksud kedatangan Richard akhirnya mempersilahkan ayah dari Tessa itu untuk tinggal sementara disana.


Karier Tessa di Vance Publishing pun semakin diperhitungkan. Ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan kariernya ke Seattle bersama dengan sahabatnya Kimberly (Arielle Kebbel). Kimberly dan sang suami, Christian (Stephen Moyer) bahkan mengizinkan Tessa untuk tinggal bersama disana agar tidak perlu lagi menyewa rumah. Tawaran pekerjaan yang Tessa terima itu tidak diketahui oleh Hardin. Hal tersebut membuatnya kesal karena hal besar seperti itu tidak memberitahukan dirinya. Tessa beralasan tidak langsung memberitahu Hardin karena takut fokus sang pacar dalam mengejar nilai di kampus menjadi berantakan. Sebagai permintaan maaf, Tessa meminta Hardin untuk ikut ke Seattle. Christian pun siap memberikan pekerjaan pada Hardin namun sayang, Hardin malah menolak tawaran itu dan tidak ingin pindah ke Seattle. 



Satu minggu menjelang kepindahannya ke Seattle, sahabat dari Tessa yaitu Landon (Chance Pedromo) mengajak Tessa dan Hardin untuk ikut berliburan ke Cottage yang terletak dipinggir danau. Liburan perpisahan yang seharusnya bahagia malah terjadi lagi pertengkaran antara Tessa dan Hardin. Hardin khawatir kepindahan Tessa ke Seattle itu akan mempertemukan sang pacar dengan Trevor. Namun Tessa sekali lagi menegaskan, jika ia dan Trevor sudah tidak menjalin komunikasi lagi. Malam harinya, Landon mengajak Tessa dan kedua orangtuanya untuk makan malam di sebuah restoran. Disana Tessa bertemu dengan pelayan restoran bernama Robert (Carter Jenkins). Pertemuan itu kembali berlanjut disaat mereka tak sengaja datang ke bar yang sama. Hal tersebut membuat Hardin cemburu dan memutuskan untuk pulang lebih cepat dari liburan.



Hari Tessa pergi ke Seattle pun tiba. Ia pergi begitu saja tanpa memberitahu Hardin. Jarak yang terpisah antara Tessa dan Hardin membuat mereka saling merindukan satu sama lain. Selain kangen, Hardin juga sering bermimpi buruk soal Tessa yang menjalin hubungan asmara dengan Robert. Hal tersebut akhirnya membuat Hardin memutuskan untuk pergi ke Seattle menjenguk Tessa.



Setibanya di Seattle, lagi dan lagi mereka bertengkar. Tessa merasa kecewa karena kabar mengenai pernikahan ibunya Hardin tidak diketahui olehnya. Hardin berasalan ia tak ingin Tessa mengetahui kehidupan keluarganya di London. Namun karena Tessa terus meminta ingin pergi ke London, akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk datang ke acara pernikahan sang ibu. Setelah menempuh perjalanan cukup panjang, Tessa dan Hardin tiba di London. Kejutan kembali datang menghampiri mereka disaat sebuah rahasia besar tentang sang ibu akhirnya terbongkar.



#Review:
Chapter ketiga dari AFTER MOVIE (2019) akhirnya dirilis bulan Oktober ini di Amazon Prime Video. Film yang digadang-gadang sebagai versi "lite" dari FIFTY SHADES ini kembali menghadirkan ribetnya kisah cinta Tessa dan Hardin. Pada film AFTER WE FELL (2021) kali ini, konflik dan pertengkaran keduanya terus terjadi gara-gara mereka masih saja belum terbuka satu sama lain. Konfliknya pun boleh dibilang sangat sepele namun baik Tessa dan Hardin selalu saja membuat permasalahan tersebut menjadi besar dan tidak disikapi dengan kedewasaan. Padahal mereka dikisahkan sudah hampir lulus kuliah dan sudah terjun ke dunia pekerjaan.


Lagi dan lagi banyak sekali plot hole dalam film AFTER WE FELL (2021) ini. Misalnya, kepindahan Tessa ke Seattle untuk urusan pekerjaan. Namun pada kenyataannya, adegan Tessa sedang bekerja hanya satu scene saja. Itupun hanya saat pertama kali masuk ke kantor lalu selfie dan mengirimkan fotonya ke Hardin. Selebihnya, tidak ada lagi. Selama di Seattle, Tessa terus saja memikirkan Hardin. Begitu juga sebaliknya. Film ini menjadi jauh dari kata rasional. Toxic relationship antara Tessa dan Hardin pun makin lama makin menyebalkan. Mereka selalu saja ada celah untuk bertengkar, baik sebelum maupun setelah melakukan hubungan seksual. Jika pada film AFTER WE COLLIDED (2020) kehadiran Trevor yang masih bisa ditolelir karena bagian dari Vance Publishing, maka pada film ketiganya muncul pria ganteng lainnya yang siap menggoyahkan hubungan Tessa dan Hardin. Pria tersebut adalah Robert yang menurutku terasa sangat dipaksakan untuk muncul dalam film ini. Sosok Robert benar-benar stranger, tidak mempunyai pendalaman karakter dan hilang begitu saja ditengah film. Hahaha.


Tiga film yang sudah dirilis ini masih saja berkutat dengan hubungan yang tak pernah akur antara Tessa dan Hardin. Kisah masa lalu keluarga mereka pun tidak menarik perhatian. Padahal diujung cerita film AFTER WE FELL (2021) ini sang sutradara dan penulis naskah memberikan plot twist yang benar-benar diluar nalar dan sangat maksa. Hadeeeh.
Overall, film AFTER WE FELL (2021) masih sama seperti dua film sebelumnya. Tidak memberikan sesuatu yang baru. Bahkan adegan sensualnya pun makin lama makin membosankan.



[4/10Bintang]