Tuesday, 28 February 2023

[Review] Raisa Live In Concert at Gelora Bung Karno Main Stadium



Sabtu, 25 Februari 2023 menjadi salah satu hari yang bersejarah bagi industri musik Indonesia. Penyanyi cantik Raisa Andriana menggelar konser tunggal pertamanya di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam rangka merayakan 10 tahun perjalanan karier pelantun hit 'Apalah Arti Menunggu' itu di industri musik Indonesia. Awalnya, konser Raisa yang bertajuk 'Raisa: Live in Concert Stadion Utama Gelora Bung Karno' itu akan digelar 27 Juni 2020 lalu. Namun karena Pandemi CoVid-19 yang melanda Indonesia, konser Raisa ini terpaksa Postponed sampai waktu yang belum ditentukan.
Setelah hampir 2.5 tahun tertunda, akhirnya 'Raisa: Live in Concert' sukses digelar pada Sabtu, 25 Februari 2023 lalu dengan menampilkan banyak kejutan! Aku dan kedua temanku berkesempatan untuk menghadiri 'Raisa: Live in Concert' dan mendapatkan kursi kategori GREEN yang berada di Festival sebelah kiri. Sejak berada di luar area SUGBK, situasi sudah sangat ramai karena pada hari tersebut berbarengan juga dengan Festival Musik yang diselenggarakan di Istora Senayan dan Parkir Timur GBK. Sebelum masuk ke area ringroad SUGBK, penonton melakukan verifikasi pembelian tiket dari Loketcom dan scanning barcode dari e-ticket yang dikirim melalui email. Setelah itu, penonton diberikan gelang karet yang memiliki warna pilihan merah, putih, hijau dan kuning. Usai masuk ke area Ringroad SUGBK, kita melihat pemandangan ribuan orang yang sedang antri di beberapa Tenant, Booth dan juga toilet hahaha.


Open Gate masuk ke SUGBK resmi dibuka mulai pukul 14:30 WIB. Untungnya pihak panitia konser tidak membatasi jam Open Gate sehingga penonton bisa leluasa untuk datang ke SUGBK sebelum konser dimulai sekitar pukul 18:45 WIB. Saat pertama kali masuk ke SUGBK aku langsung mengucap Subhanallah.. Untuk pertama kalinya aku nonton konser di dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno yang memiliki kapasitas mencapai 77.000++ penonton! Aku sangat bahagia bisa menjadi bagian dari 45.000an penonton 'Raisa: Live in Concert'. Setelah berjalan cukup panjang melintasi area lapangan SUGBK yang ditutupi oleh material kayu dan dilapisi oleh kain berwarna putih, akhirnya aku bertiga menemukan kursi kategori GREEN. 



'Raisa: Live in Concert' dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama dengan dipandu oleh Kunto Aji. Setelah itu, dilanjut dengan Opening Act konser yang menampilkan Vidi Aldiano dengan menyanyikan hits-hits lagu miliknya mulai dari Nuansa Bening, Cemburu Menguras Hati, Aku Cinta Dia hingga Status Palsu. Setelah penampilan Vidi Aldiano, lampu spotlight dan stage di SUGBK langsung dipadamkan dan membuat puluhan ribu penonton berteriak histeris saat melihat video opening konser yang menampilkan Raisa.
Setelah itu, Raisa muncul dan membuka 'Raisa Live in Concert' dengan membawakan lagu-lagu dari keempat album yang sudah dirilis yaitu: Self Titled, Heart to Heart, Handmade dan It's Personal. Berikut adalah set list 'Raisa: Live in Concert':

1. Berdamai
2. Biarkanlah
3. Pergilah
4. Serba Salah
5. Bye-Bye medley dengan Melangkah
6. Percayalah (duet dengan Afgan)
7. Teka-Teki
8. Love You Longer
9. Bertahan Atau Pergi
10. Jatuh Hati
11. Tentang Dirimu medley dengan LDR dan Kembali
12. Nyawa & Harapan (duet dengan Isyana Sarasvati)
13. Bahasa Kalbu
14. Jangan Cepat Berlalu
15. Cinta Sederhana
16. You
17. Kutukan Cinta Pertama
18. Anganku Anganmu (duet dengan Afgan, Vidi Aldiano dan Isyana Sarasvati)
19. Terjebak Nostalgia
20. Love & Let Go
21. Mantan Terindah
22. Could it Be
23. Kali Kedua
24. Usai Di Sini
25. Apalah Arti Menunggu

Selama konser berlangsung, penonton sangat dimanjakan dengan visual Raisa lewat layar yang memiliki ukuran sangat besar dan bentuknya unik. Sekilas mengingatkanku akan bentuk Screen X di CGV Grand Indonesia hahaha. Visual dari konten-konten video selama Raisa bernyanyi juga cantik dan colorful banget! Kejutan hadirnya Afgan, Vidi Aldiano dan Isyana Sarasvati membuat konser semakin meriah. Most favourite part in this concert is: Nyawa & Harapan. Gokil sih aransemen yang dibawakan langsung bersama dengan Isyana Sarasvati membuat lagunya jadi lebih on fire dan menggelora!



Durasi konser yang mencapai tiga jam berhasil dibawakan dengan sangat memukau oleh Raisa. Setiap lagu dan moment bincang-bincang dengan puluhan ribu penonton selalu seru dan memancing teriak histeris dari para penonton. Puncaknya saat Raisa membawakan lagu yang ditujukan pada anak perempuannya yaitu Zalina Raine Wyllie. Suasana SUGBK jadi mellow dan terharu melihat video ucapan dari Zalina untuk mama tercinta. Raisa pun tak kuasa menahan tangisnya karena video ucapan tersebut baru ia ketahui saat sedang berada diatas panggung.
Keseruan lainnya hadir disaat Raisa mengajak salah satu penonton yang dekat dengan stage untuk menceritakan tentang mantan terindahnya. Setelah itu Raisa menantangnya untuk menelepon sang mantan sambil dinyanyikan lagu Mantan Terindah bersama dengan Raisa dan puluhan ribu penonton lainnya. Gokil sih bikin satu stadion tertawa sekaligus iri bisa berbincang langsung dengan Raisa diatas panggung!!!


Lagu 'keramat' dari Raisa yaitu Kali Kedua dan Apalah Arti Menunggu menjadi moment paling epic dan sengaja banget disimpan dibabak akhir konser. Aransemen yang dihadirkan benar-benar baru dibandingkan versi aslinya. Merinding banget satu stadion menyanyikan bait demi bait dari dua lagu tersebut! Overall, 'Raisa Live in Concert' berhasil menyajikan sebuah konser tunggal yang lengkap dan megah. Congratulations untuk Raisa yang menjadi penyanyi perempuan pertama dalam sejarah yang berhasil menggelar konser tunggal di Gelora Bung Karno Main Stadium!

Follow dan cek Highlights Instastory Instagram aku di @Rizkywinaya yaa untuk melihat keseruan Konser #RaisaGBK2023!

Wednesday, 22 February 2023

[Review] Missing: Mengungkap Misteri Hilangnya Seorang Ibu Saat Berliburan!



#Description:
Title: Missing (2023)
Casts: Storm Reid, Nia Long, Ken Leung, Joaquim De Almeida, Daniel Henney, Amy Landecker, Tim Griffin, Michael Segovia, Megan Suri
Director: Will Merrick, Nick Johnson
Studio: Stage 6 Films, Screen Gems, Bazelevs Company, Search Party, Sony Pictures


#Synopsis:
Mendengar sang ibu, Grace Allen (Nia Long) akan pergi berliburan selama sepekan ke Colombia, membuat June (Storm Reid) sangat senang. Ia sudah tidak sabar untuk menunggu hari itu tiba. June langsung berencana akan mengadakan pesta meriah di rumah dengan mengajak teman-teman sekelasnya. Namun sayang, Grace malah mengirim sahabatnya yaitu Heather (Amy Landecker) untuk mengawasi June selama ia sedang berliburan dengan kekasihnya, Kevin Lin (Ken Leung). Sebelum berangkat menuju bandara, Grace berpesan pada Jane untuk segera menjemputnya ke bandara jika mereka sudah selesai berliburan di Colombia.


Selama satu minggu itu, June merasa bebas melakukan apapun dirumahnya. Ia menghabiskan banyak uang untuk berpesta bersama dengan Veena (Megan Suri) dan teman-teman sekelasnya. Heather pun tak mempermasalahkan apa yang dilakukan June asalkan kondisi rumah harus segera kembali rapi saat ibunya pulang. Suatu hari, pada saat perayaan hari ayah sedunia, June merasakan kesedihan yang sangat mendalam ketika melihat linimasa sosial medianya penuh dengan foto teman-temannya yang berfoto bersama ayah mereka. June rindu ayahnya yang sudah lama meninggal. Ia pun memposting foto kebersamaan dirinya dengan sang ayah untuk mengobati rasa rindunya itu.



Hari kepulangan sang ibu pun tiba. June langsung bergegas pergi ke bandara untuk menjemput Grace dari liburan panjangnya. Setelah berjam-jam menunggu, Grace dan juga Kevin tak kunjung datang dari pintu Arrival. June mulai khawatir karena telepon dan video call tak pernah dijawab oleh ibunya itu. June semakin panik setelah mengetahui Grace dan Kevin tidak check-in untuk kembali ke Los Angeles. Ia kemudian menghubungi Heather untuk melaporkan kejadian tersebut. Proses pelaporan ke pihak kepolisian pun telah resmi dibuat. Grace dan Kevin dinyatakan hilang dan tidak bisa dihubungi. Melihat proses investigasi pihak FBI yang lama membuat June kesal. Ia kemudian melacak sendiri keberadaan sang ibu dengan menelepon hotel yang ditempati selama berada di Colombia. Setelah ditelusuri, June menemukan fakta jika sudah dua hari tamu atas Grace dan Kevin tak kunjung kembali ke hotel dan meninggalkan barang bawaan mereka. Karena terkendala bahasa, June meminta bantuan pada seorang pekerja online yang ia pesan melalui website bernama Javier (Joaquim De Almeida) untuk mengecek rekaman CCTV di hotel sebelum otomatis terhapus.



Setibanya disana, Javier terlambat karena rekaman CCTV di hotel tersebut sudah otomatis terhapus jika rentang waktu lebih dari 48 jam. Namun Javier mendapatkan kesaksian dari warga sekitar yang melihat jika ada dua turis yang fisiknya persis seperti Grace dan Kevin pergi naik taksi tanpa membawa apapun. Mendengar hal itu, June pun kembali meminta bantuan pada Javier untuk mencari riwayat perjalanan mereka berdua setelah keluar dari hotel.
Sambil menunggu perkembangan informasi dari Javier, June mencoba untuk mengakses akun sosial media dari ibunya dan juga Kevin. Setelah melalui proses panjang, June berhasil masuk ke akun milik Kevin dan langsung menelusuri seluruh isi email, lokasi, facebook dan sosial media lainnya. Setelah ditelusuri, June terkejut saat mengetahui jika Kevin memiliki banyak identitas palsu dan melakukan banyak sekali catatan kriminal tentang penipuan kepada banyak wanita. June langsung yakin jika ibunya itu sedang dalam bahaya dan dimanfaatkan oleh Kevin. Dugaan semakin diperkuat setelah Javier menemukan riwayat transaksi Kevin dan Grace pada sebuah toko yang lokasinya tak jauh dari hotel. Javier pun langsung bergegas pergi ke toko itu dan melihat nota pembelanjaan Kevin dan Grace yang membeli sebuah gembok.



Disaat yang bersamaan, Detektif Elijah Park (Daniel Henney) mendapatkan kiriman file video aksi penculikan di Colombia yang diduga korbannya adalah Grace dan Kevin. Hal tersebut diperkuat dengan lokasi penculikannya itu sama persis seperti di lokasi tempat Javier yang sedang menelusuri riwayat perjalanan terakhir Grace dan juga Kevin. Apa yang sebenarnya terjadi pada Grace dan Kevin? Benarkah mereka berdua menjadi korban penculikan? Rahasia apa yang disembunyikan mereka berdua?


#Review:
Sony Pictures akhirnya merilis film thriller bertema user interface screenlife terbarunya yang berjudul MISSING (2023). Film ini menjadi salah satu film Hollywood yang sangat dinantikan oleh para penonton di bioskop, karena sudah terkonfirmasi sebagai stand-alone sequel dari film SEARCHING (2018). Lantas apakah film MISSING (2023) mampu setara atau melampaui film pertamanya? Mengingat film SEARCHING (2018) sudah berada di level yang sangat memuaskan.


Untuk segi cerita, film MISSING (2023) masih menggunakan premis yang sama yaitu tentang misteri hilangnya seseorang secara mendadak. Treatment visual yang diberikan pun masih sama dengan memanfaatkan teknologi digital untuk mengungkap misteri tersebut. Penonton tak perlu khawatir jika belum menonton film pertamanya, karena film MISSING (2023) ini benar-benar menghadirkan cerita yang baru namun tetap berpedoman pada konsep seperti film pertamanya. Jika pada film pertama yang hilang adalah anaknya, di film keduanya ini giliran orangtuanya yang hilang. Mungkin cukup itu saja kali ya pembahasan plot dari film MISSING (2023). Semakin kamu tidak mengetahui cerita atau ulasannya maka kamu akan mendapatkan sensasi terkejut dan speechless sampai ternganga-nganga melihat apa yang terjadi pada keluarga Grace Allen. Aku sangat suka pemilik cerita film ini yaitu duo Sev Ohanian dan Aneesh Chaganty yang masih mempertahankan drama keluarga yang sangat emosional meskipun hanya dalam bentuk User Interface gadget saja. Bahkan beberapa adegan drama antara orangtua dan anak yang tercipta sukses membuatku terharu.


Thanks Sony Pictures Indonesia for the Premiere MISSING (2023) Invitation!

Untuk segi visual, penggunaan User Interface berbagai gadget dan sosial media yang dihadirkan film MISSING (2023) ini mengalami upgrade yang sangat signifikan. Semua hal yang dilakukan oleh karakter June yang menggunakan segala cara untuk bisa mencari apa yang ia inginkan sangatlah realistic dan seolah penonton juga pasti akan melakukan hal yang sama. Perpindahan setiap User Interface dari berbagai platform atau aplikasi nya menarik banget. Big applause aku berikan untuk tim editing yang bekerja luar biasa untuk project film ini. Jujur, aku sangat iri dengan orang-orang yang tinggal di Amerika Serikat yang lebih leluasa dan memaksimalkan ekosistem gadget dari  (Apple) dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jokes-jokes receh khas sosial media juga surprisingly sangat efektif memeriahkan keseruan dan juga ketegangan dari film MISSING (2023) ini. Oh iya, film ini juga secara mengejutkan ikut menyentil industri platform streaming yang selalu jadi paling depan untuk membuat kasus kriminal jadi sebuah project serial. Bener-bener Netflix banget! Hahaha.


Untuk jajaran pemain, Storm Reid dan Nia Long surprisingly berhasil menghidupkan karakter ibu dan anak dengan sangat baik. Chemistry mereka sebagai keluarga nampak nyata dan hangat. Jauh lebih berkesan ketimbang chemistry antara ayah dan anak di film pertama. Motivasi dan rahasia yang selama ini menyelimuti keluarga Grace Allen bisa terkuak dengan sangat memuaskan. Intensitas ketegangan disepanjang durasi film benar-benar terjaga dengan sangat baik.
Overall, film MISSING (2023) menjadi salah satu film drama thriller terbaik dari Hollywood yang pernah aku tonton. Bermodalkan hanya Screenlife dan User Interface gadget saja ternyata bisa menyajikan sebuah tontonan yang luar biasa dan mindblowing! Gila!


[9/10Bintang]

Sunday, 19 February 2023

[Review] Knock at The Cabin: Tamu Tak Diundang Yang Memberikan Ancaman Kiamat!



#Description:
Title: Knock At The Cabin (2023)
Casts: Jonathan Groff, Ben Alridge, Kristen Cui, Dave Bautista, Nikki Amuka-Bird, Abby Quinn, Rupert Grint
Director: M. Night Shyamalan
Studio: Blinding Edge Pictures, FilmNation Entertainment, Universal Pictures


#Synopsis:
Wen (Kristen Cui), seorang anak perempuan berusia tujuh tahun tengah asyik mencari belalang di hutan. Disana, Wen tidak sendirian, ia sedang berliburan bersama kedua orangtuanya yaitu Eric (Jonathan Groff) dan Andrew (Ben Alridge) dengan menyewa sebuah rumah kabin. Dari kejauhan, Wen didatangi seorang pria bertubuh besar dan tinggi yang mengenakan kemeja putih bernama Leonard (Dave Bautista). Perlahan, keduanya mulai akrab. Leonard pandai membujuk Wen yang ingin bertemu dengan kedua orangtuanya. Namun Wen jadi takut dan panik saat mengetahui jika Leonard tidak sendirian. Dari kejauhan, Wen melihat tiga orang mendekatinya. Leonard berusaha menjelaskan jika tiga orang tersebut adalah temannya, namun Wen memilih untuk berlari secepat mungkin kembali ke kabin.


Melihat anaknya panik membuat Eric dan Andrew ikutan panik juga. Mereka langsung menutup dan mengunci semua akses masuk ke kabin. Namun sayang, Leonard bersama dengan ketiga temannya yaitu Sabrina (Nikki Amuka-Bird), Adriane (Abby Quinn) dan Redmond (Rupert Grint) berhasil menerobos masuk ke kabin. Aksi perlawanan pun dilakukan oleh Eric dan juga Andrew. Namun sayang, mereka gagal dan menyebabkan Eric harus mengalami gegar otak gara-gara kepalanya terbentur keras oleh Sabrina. Leonard dan yang lainnya langsung mengikat mereka berdua ke kursi. Leonard pun menjelaskan tujuan mereka datang menemui Eric, Andrew dan Wen bukanlah untuk merampok. Mereka berempat hanya memiliki sebuah pengelihatan yang sama tentang akan terjadi kiamat dan berbagai bencana besar dalam waktu dekat.

Satu-satunya cara untuk mencegah terjadinya kiamat yaitu dengan cara salah satu diantara mereka harus mengorbankan diri. Jika pengorbanan tidak dilakukan, mereka akan menjadi manusia terakhir yang selamat dari kiamat dan bencana besar di bumi. Eric dan Andrew curiga jika Leonard beserta yang lainnya itu hanya omong kosong belaka. Mereka lebih berfikir rasional ketimbang penuh delusional seperti Leonard dan ketiga rekannya.


Karena Eric dan Andrew menolak untuk mengorbankan diri, Redmond pun terpaksa harus mengorbankan dirinya dengan cara dibunuh oleh Leonard, Sabrina dan Adriane. Usai tewasnya Redmond, siaran televisi melaporkan berita tentang Tsunami raksasa akibat serangkaian gempa yang melanda wilayah pesisir Amerika Serikat. Leonard sangat yakin jika kejadian tersebut sebagai awal menuju kiamat. Kecurigaan muncul dari Andrew saat melihat jasad Redmond. Perawakannya sangat mirip dengan pelaku pemukulan dirinya dengan menggunakan botol saat sedang berada di bar beberapa tahun yang lalu. Andrew yakin jika Redmond melacak keberadaan dirinya kemudian memanipulasi Leonard, Sabrina dan Adriane untuk melampiaskan balas dendamnya pada Andrew setelah Redmond dijebloskan ke penjara.


Leonard membantah semua ucapan dari Andrew. Mereka mengatakan jika tidak kenal satu sama lain. Mereka juga yakin, kematian Redmond telah melepaskan penghakiman pertama pada umat manusia saat kiamat. Keesokan harinya, giliran Adriane yang mengorbankan diri lantaran Eric dan juga Andrew masih bimbang dan tidak mempercayai mereka. Usai tewasnya Adriane, berita di televisi dihebohkan dengan penemuan virus berbahaya yang menyebar sangat cepat dan menyebabkan banyak anak-anak meninggal dunia.
Mengapa semua kejadian yang terjadi pada Eric dan Andrew itu bisa berkaitan dengan semua bencana yang terjadi di bumi? Apakah semua perkataan Leonard itu terbukti?


#Review:
Di tahun 2023 ini, Sutradara M. Night Shyamalan kembali menghadirkan sajian film drama thriller terbarunya yang berjudul KNOCK AT THE CABIN (2023). Film ini diadaptasi dari novel The Cabin at The End of The World karya Paul G. Tremblay yang dipublikasikan pada tahun 2018 lalu. Dari trailer yang dirilis, Shyamalan memperlihatkan premis cukup menarik tentang Home Invasion dan dipadukan dengan ketakutan akan terjadinya kiamat. Sebuah kombinasi yang sangat anti-mainstream.


Untuk segi cerita, film KNOCK AT THE CABIN (2023) ini terasa agak sedikit asing bagi sebagian penonton. Paruh awal film, plot cerita dibuka dengan serangan dari empat orang terlihat seperti penjahat yang dialami oleh sebuah keluarga saat sedang berliburan. Seiring berjalannya durasi film, Shyamalan memberikan plot yang mengangkat kisah dari alkitab umat kristen yaitu tentang Four Horseman of The Apocalypse melalui keempat karakternya yaitu Leonard, Sabrina, Adriane dan Redmond. Keempat orang tersebut berusaha menghentikan terjadinnya kiamat dengan cara menumbalkan pasangan yang memiliki cinta murni diantara mereka. Untuk sebagian penonton yang tidak familiar dengan mitologi ini mungkin akan bingung karena eksekusi cerita dalam film ini dibuat tidak terlalu ringan. Terlepas dari alur ceritanya yang memang tak lazim khas Shyamalan, film KNOCK AT THE CABIN (2023) memberikan potret tentang bencana dan kiamatnya sungguh mengerikan. Meskipun visualnya hanya melalui footage di televisi tapi penonton sudah bisa membayangkan betapa dahsyatnya kiamat itu terjadi. Ngeri!


Untuk jajaran pemain, performance yang paling dieksplor aktingnya jatuh pada Jonathan Groff, Ben Alridge dan Dave Bautista. Kepanikan dan ketakutan yang mereka tampilkan begitu nyata. Penggunaan set lokasi yang hanya disebuah rumah kabin saja semakin menambah suasana depresif bagi para pemain.
Overall, film KNOCK AT THE CABIN (2023) memberikan pengalaman menonton yang tak biasa tentang tema Home Invasion. Unik dan aneh! Hahaha.


[6/10Bintang]

Saturday, 18 February 2023

[Review] Berbalas Kejam: Kisah Balas Dendam Atas Kematian Istri Dan Anak Tersayang!



#Description:
Title: Berbalas Kejam (2023)
Casts: Reza Rahadian, Laura Basuki, Baim Wong, Yoga Pratama, Kiki Narendra, Haydar Salishz, Irgi Fahrezi, Niken Anjani, Athar Barakbah, Diandra Valini, Kenzi Bangun
Director: Teddy Soeriaatmadja
Studio: Tiger Wong Entertainment, Karuna Pictures, Prime Video


#Synopsis:
Sepulang dari kantor, Adam (Reza Rahadian) diberi kejutan ulang tahun oleh istri dan anaknya yaitu Lina (Niken Anjani) dan Nara (Athar Barakbah). Ditengah suasana yang penuh suka cita itu, rumah keluarga Adam tiba-tiba saja kedatangan tiga orang tamu tak diundang. Mereka adalah komplotan perampok yang berusaha menggasak seluruh harta benda milik keluarga Adam. Kejadian tragis tersebut menyebabkan Adam harus kehilangan Lina dan Nara untuk selama-lamanya.
Dua tahun berlalu, kehidupan Adam semakin berantakan. Ia masih belum menerima kematian istri dan anaknya itu dengan cara yang tragis. Selain itu, Adam juga mengalami trauma berat dan berimbas pada performa pekerjaannya sebagai arsitek terganggu. Melihat rekan kerjanya yang belum bangkit dari keterpurukan membuat Kian (Irgi Fahrezi) menyarankan Adam untuk mendatangi Psikolog Dr. Amanda (Laura Basuki). Kian yakin jika Dr. Amanda bisa membantu Adam dalam mengatasi trauma yang sudah dialami selama dua tahun terakhir. Ia juga mengizinkan Adam untuk istirahat sejenak dari pekerjaan selama proses konsultasi dengan Dr. Amanda.
Atas saran dari Kian serta tak ingin kehilangan pekerjaan, Adam pun setuju untuk menemui Dr. Amanda. Pada pertemuan pertama, ia meminta pada Dr. Amanda untuk membantunya agar bisa kembali secepatnya bekerja tanpa perlu menjalani proses konsultasi psikologis. Namun Dr. Amanda tidak bisa membantu Adam jika kondisi trauma dan psikologis nya masih seperti itu. Dr. Amanda meminta Adam untuk menghadapi traumanya ketimbang harus menghilangkan atau menghindari trauma tersebut.
Setelah berkonsultasi pada Dr. Amanda, kondisi psikologis Adam perlahan mulai membaik. Saat pulang menuju ke rumah dengan menggunakan taksi online, Adam terkejut melihat supir taksi yang bernama Franky Tamba (Haydar Salishz) itu memiliki ciri-ciri yang sama persis dengan salah satu dari tiga pelaku perampok rumahnya dulu. Setibanya didepan rumah, Adam langsung menyerang supir taksi tersebut hingga tewas. Mobil dan jasadnya kemudian ia buang ke jalanan sepi di pinggiran kota.
Setelah kejadian itu, Adam kemudian mengecek ponsel milik Franky untuk menemukan petunjuk-petunjuk lainnya tentang dua orang perampok yang masih berkeliaran diluar sana. Sambil mencari tahu informasi yang dibutuhkan, kondisi psikis dan trauma dari Adam perlahan mulai membaik. Sesi konsultasi dengan Dr. Amanda pun berjalan dengan lancar. Selain itu, ia juga sudah kembali bekerja bersama dengan Kian.
Seiring berjalannya waktu, hasil penelusuran Adam terhadap dua perampok yang tersisa membuahkan hasil. Salah satunya bernama Giat Santoso (Kiki Narendra) yang kini memiliki usaha bengkel. Adam pun merancang rencana untuk aksi balas dendam terhadap Giat. Tak membutuhkan waktu lama, Adam berhasil menghabisi nyawa Giat dengan cara yang kejam. Kematian Franky dan Giat membuatnya merasa sangat lega. Adam hanya ingin istri dan anaknya bisa beristirahat dengan tenang. Sejak saat itu juga, rasa trauma dan penyesalan yang selama ini menyerang Adam perlahan memudar. Adam pun mulai membuka hati dan menjalin kedekatan dengan Dr. Amanda.
Disaat kehidupan Adam kembali normal, kejutan tak terduga kembali menghampirinya. Pihak kepolisian sedang mencari pelaku pembunuhan keji terhadap Franky dan Giat yang dipimpin oleh Pak Dias (Yoga Pratama). Semua petunjuk yang ditemukan oleh Pak Dias mengarah pada Adam. Selain itu, Adam juga mendapat kenyataan pahit tentang keluarga Dr. Amanda yang selama ini tidak ia ketahui.


#Review:
Platform Streaming Prime Video merilis konten original Film Indonesia terbaru yang berjudul BERBALAS KEJAM (2023). Film ini diproduksi oleh PH milik Baim Wong yaitu Tiger Wong Entertainment. Sejak pertama kali merilis first look gambar yang menampilkan Laura Basuki, Reza Rahadian dan juga Baim Wong, film BERBALAS KEJAM (2023) langsung membuatku penasaran. Ditambah lagi, film ini disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja yang pada sebelas tahun lalu berhasil mendapatkan tujuh nominasi dan satu Piala Citra untuk film LOVELY MAN (2011).


Untuk segi cerita, film BERBALAS KEJAM (2023) ini memiliki premis yang sangat sederhana tentang aksi balas dendam seorang ayah atas kematian istri dan juga anaknya. Alur cerita pun terbilang cukup enak untuk dinikmati. Aku suka dengan cara sang sutradara yang menampilkan karakter Adam disini tidak dibuat sangat powerful saat melakukan balas dendam. Aksi yang ia dilakukan terbilang masih amatir dan mulai membabi buta jika ia melihat aksi kekerasan didepan matanya. Eksplorasi rasa trauma, ketakutan serta penyesalan yang ada dalam diri Adam ini tampil baik dengan bantuan dari Psikolog dari karakter Dr. Amanda. Pembagian jatah cerita untuk masing-masing karakter pun terasa adil dan semuanya memiliki kekuatan tersendiri. Yang menarik, film BERBALAS KEJAM (2023) juga memiliki plot twist yang disimpan cukup rapi dan unpredictable. Meskipun eksekusi babak akhir film ini terlalu bermain aman, namun kehadiran plot twist tersebut menjadi warna tersendiri untuk film ini.


Untuk jajaran pemain, film BERBALAS KEJAM (2023) memiliki ensemble yang tidak perlu diragukan lagi kualitas aktingnya. Performa Reza Rahadian di film ini menjadi nyawa terbesar sekaligus yang terbaik disepanjang durasi film. Perubahan gesture, range emosi yang Reza lakukan untuk karakter Adam semakin memperkokoh kualitas dirinya sebagai Aktor Terbaik Indonesia saat ini. Duet yang kesekian kalinya bersama Laura Basuki juga tak pernah mengecewakan. Selain itu, penampilan singkat para pemeran pendukung seperti Yoga Pramata, Kiki Narendra, Baim Wong hingga Niken Anjani juga memberi kekuatan yang cukup besar untuk film ini.



Overall, film BERBALAS KEJAM (2023) tampil cukup memuaskan berkat kualitas akting dari para aktor yang terlibat, meskipun premis dan plotnya terasa sangat sederhana. Sangat berharap kedepannya para Content Creator lain yang punya PH sendiri, bisa mengikuti jejak Baim Wong yang menurutku tidak mengecewakan saat memproduksi sebuah film layar lebar. Budget kalian bisa banget kok untuk calling aktor aktris Indonesia yang beneran bisa akting, Nih Baim Wong sudah membuktikannya!


[8/10Bintang]

Thursday, 16 February 2023

[Review] Infinity Pool: Mengungkap Sisi Gelap Orang Berduit Dengan Sentuhan Thriller!



#Description:
Title: Infinity Pool (2023)
Casts: Alexander Skarsgard, Cleopatra Coleman, Mia Goth, Jalil Lespert, Amanda Brugel, John Ralston, Jeffrey Rickets, Caroline Boulton
Director: Brandon Cronenberg
Studio: Film Forge, Elevation Pictures


#Synopsis:
Seorang penulis novel bernama James Foster (Alexander Skarsgard) memutuskan untuk berliburan di resort yang ada di sebuah pulau terpencil bernama Li Toqla dengan mengajak istrinya yaitu Emma Foster (Cleopatra Coleman). James berharap dengan liburannya kali ini ia bisa menjaga keharmonisan rumah tangganya sekaligus mencari insiprasi untuk novel baru.
Suatu ketika saat keduanya sedang sarapan bersama, James dan Emma berkenalan dengan pasangan lainnya yang tengah berliburan disana yaitu Gabi (Mia Goth) dan Alban (Jalil Lespert). Gabi langsung mengenali James karena ia penggemar berat novel yang ditulis James. Mendengar hal tersebut membuat James senang. Pasalnya, novel pertama yang ia rilis itu kurang laku dipasaran. Gabi dan Alban kemudian mengajak James dan Emma untuk ikut menikmati suasana pantai Li Toqla yang lokasinya berada diluar Resort.


Keesokan harinya, mereka berempat pergi keluar Resort dan menuju pantai dengan mengendarai mobil. Disepanjang perjalanan, James melihat akses jalanan dan Resort tempat mereka menginap benar-benar terisolasi dari penduduk lokal Li Toqla. Setibanya dipinggir pantai, mereka berbincang satu sama lain sambil menikmati makanan dan minuman alkohol yang dibawa dari Resort. Waktu terus bergulir, mereka berempat mulai mabuk. Disaat James sedang buang air kecil, tiba-tiba saja Gabi menghampirinya dan memberikan Handjob. Kejadian tersebut membuat James terkejut. Gabi pun meminta James untuk diam dan tidak memberitahukan pada Emma dan suaminya. Setelah itu, mereka pun memutuskan kembali ke Resort sebelum hari semakin gelap. Karena kondisi Alban yang mabuk berat, James memilih untuk menjadi pengemudi mobil.


Dalam perjalanan pulang melewati jalanan yang sepi, tiba-tiba saja lampu mobil bermasalah. James berusaha mengendalikan mobil namun pada akhirnya mobil mereka tak sengaja menabrak seorang warga yang sedang menyebrang dan seketika tewas ditempat kejadian. James dan Emma sangat panik, mereka berusaha menolong korban namun Gabi melarangnya karena aturan hukum yang berlaku di Li Toqla sangat berbeda dan bisa membahayakan mereka semua. Gabi meminta mereka berdua untuk segera masuk ke dalam mobil dan pulang ke Resort secepat mungkin.


Keesokan harinya, James dan Emma dikejutkan dengan kedatangan beberapa polisi dan langsung membawa mereka ke kantor kepolisian. James langsung ditahan dengan kasus tabrak lari dengan ancaman hukuman mati. James pun berusaha membela diri jika dirinya tidak sepenuhnya bersalah karena kejadian tersebut adalah kecelakaan. Pihak kepolisian kemudian memberikan opsi pada James. Ia bisa terbebas dari hukuman mati dengan membayar denda dengan jumlah yang cukup besar. Setelah itu, hukuman tersebut otomatis akan dipindahkan kepada orang lain yang wajah dan bentuk fisiknya diduplikasi dari tubuh tersangka. James pun langsung bersedia membayar denda ketimbang ia harus kehilangan nyawanya. Setelah selesai membayar denda, James diwajibkan untuk melihat secara langsung proses eksekusi hukuman mati yang kini diterima oleh orang lain yang berwujud seperti dirinya.


James pun kini terbebas dari tuntutan hukum. Ia bergegas kembali ke Resort untuk menemui istrinya. Setibanya di kamar, Emma langsung meminta James untuk segera berkemas dan pergi dari Li Toqla secepatnya. Emma tak ingin lagi berurusan dengan orang-orang disana karena berbahaya. Tapi tak disangka, James memutuskan untuk menambah masa liburan di Li Toqla dengan alasan Passportnya hilang. Emma pun memilih pulang sendirian dan meninggalkan James disana.


James memperpanjang liburan di Li Toqla dan menghabiskan waktu di Resort bersama Gabi dan Alban. Selama menghabiskan siswa waktu liburan, James bergabung dengan sebuah kelompok kecil yang terdiri dari para turis asing yang bersenang-senang dengan melakukan tindakan kriminal. Kelompok tersebut melakukan banyak hal yang mengganggu seperti pesta seks, aksi perampokan, penyerangan hingga pembunuhan terhadap warga lokal demi kesenangan mereka. Saat ditangkap pihak kepolisian, mereka juga tak segan untuk membayar denda agar bisa melihat eksekusi hukuman mati kloningan diri mereka secara langsung. Semua kegilaan yang terjadi semakin mempengaruhi James. Ia tak segan untuk menyakiti orang-orang disekitarnya termasuk salah satu kloningan dirinya sendiri. Akankah James bisa terbebas dari perilaku kejam dari orang-orang biadab itu?


#Review:
Lima tahun terakhir, popularitas aktris Mia Goth di industri perfilman Hollywood semakin diperhitungkan. Wajah serta gaya bicaranya yang unik ini membuat Mia Goth menjadi langganan main di berbagai genre film. Penampilan Mia Goth semakin mendapat perhatian usai ia membintangi franchise film horror slasher X (2022) dan PEARL (2022) produksi A24.
Awal tahun ini, Mia Goth kembali hadir lewat film bergenre horror thriller fiksi ilmiah berjudul INFINITY POOL (2023). Dari trailer dan poster yang dirilis, performance Mia Goth yang disandingkan dengan aktor Alexander Skarsgard terasa sangat menjanjikan. Yang semakin membuatku penasaran, film ini mendapat kesempatan untuk tayang perdana di Sundance 2023.


Untuk segi cerita, premis dasar film INFINITY POOL (2023) ini hampir serupa dengan film TRIANGLE OF SADNESS (2022) yang mengisahkan tentang satirnya kelakuan konyol dan biadab dari orang-orang berduit. Namun di film ini, premis tersebut dikombinasikan dengan unsur horror thriller yang tidak kita temukan pada film TRIANGLE OF SADNESS (2022). Sang sutradara mencoba untuk menggali sisi konyol dan nyeleneh dari orang-orang kaya raya yang memiliki kelainan yaitu senang melihat orang lain disiksa. Konsep yang ditawarkan tentang keunikan hukum di wilayah Li Toqla sebetulnya bisa menjadi bahan cerita yang sangat menarik, namun sayang Brandon Cronenberg selaku sutradara film ini tidak menggali lebih dalam tentang keunikan tersebut. Film ini terlalu berfokus untuk mengungkap sisi gelap dari orang-orang kaya tapi gila saja. Yang cukup disayangkan selanjutnya yaitu hubungan karakter James dengan Gabi disini terasa membingungkan dan tidak memiliki kejelasan. Jika keduanya saling jatuh cinta, tapi filmnya hanya sebatas menampilkan mereka hanya having fun saja bersama dengan teman-teman mereka. Perubahan sikap dari James juga terkesan mendadak karena penonton tidak diperlihatkan seperti apa proses yang ia lalui hingga akhirnya memiliki sikap yang sama dengan mereka semua.


Untuk jajaran pemain, penampilan Alexander Skarsgard dan Mia Goth memang menjadi nyawa paling kuat di film ini. Keduanya berhasil menghidupkan karakter James dan Gabi yang ekspresif dan penuh gairah. Adegan pesta seks dan menyusui benar-benar diluar nalar! Hahahaha.
Overall, film INFINITY POOL (2023) masih banyak sekali hal yang bisa dieksplor, namun sayangnya film ini hanya terlalu fokus untuk mengungkap sisi gelap kelakuan orang kaya raya yang memiliki fetish tak biasa dalam hidup mereka.


[7/10Bintang]

Wednesday, 15 February 2023

[Review] Ant-Man And The Wasp Quantumania: Kemunculan Musuh Berbahaya Yang Terjebak Di Quantum Realm!



#Description:
Title: Ant-Man And The Wasp: Quantumania (2023)
Casts: Paul Rudd, Evangeline Lilly, Jonathan Majors, Michelle Pfeiffer, Michael Douglas, Kathryn Newton, David Dastmalchian, William Jackson Harper, Katy O'Brian, Bill Murray, Corey Stoll
Director: Peyton Reed
Studio: Marvel Studios


#Synopsis:
Scott Lang (Paul Rudd) berusaha memperbaiki hubungan dengan keluarganya setelah semua urusan dengan Avengers selesai. Ia ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama anak semata wayangnya yaitu Cassie Lang (Kathryn Newton) yang kini sudah beranjak remaja. Lima tahun hilang dari bumi dan terjebak di Quantum Realm membuat Scott Lang melewatkan masa pertumbuhan Cassie. Selama itu juga Cassie mempelajari ilmu sains dan teknologi tentang Quantum Realm yang dibantu oleh Hope Van Dyne (Evangeline Lilly), Hank Pym (Michael Douglas) dan Janet Van Dyne (Michelle Pfeiffer).
Suatu hari, Cassie ingin menunjukkan penemuan terbarunya tentang alat komunikasi yang bisa menjangkau Quantum Realm. Hal tersebut membuat Janet terkejut. Ia tak ingin manusia dan bumi berinteraksi dengan Quantum Realm karena menurutnya sangat berbahaya. Disaat Scott, Hank dan Hope meminta penjelasan apa yang sebenarnya ditakutkan oleh Janet, alat komunikasi itu mengeluarkan energi sangat besar dan menarik mereka semua masuk ke dalam Quantum Realm.
Scott dan Cassie terdampar di sebuah wilayah persembunyian dari tim pemberontak yang dipimpin oleh Jentorra (Katy O'Brian) dan Quaz (William Jackson Harper). Mereka kemudian menahan Scott dan juga Cassie karena berasal dari luar Quantum Realm. Mereka takut jika Scott dan Cassie masih satu varian dengan seseorang yang kini berkuasa disana. Scott pun menjelaskan pada Jentorra jika ia dan keluarganya benar-benar tak sengaja masuk ke Quantum Realm dan tidak ada niatan sama sekali untuk menyerang mereka.
Disisi lain, Hope, Hank dan Janet terdampar di wilayah yang tak jauh dari pusat kekuasaan Quantum Realm. Janet hanya ingin segera menemukan Scott dan Cassie kemudian keluar secepatnya dari sana. Hank semakin kesal terhadap istrinya karena tidak memberitahu tentang ketakutan yang dirasakan. Janet pun akhirnya menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi disaat ia terjebak selama 30 tahun lamanya di Quantum Realm.
Kala itu, Janet berhasil menolong seseorang bernama Kang (Jonathan Majors) yang tak sengaja masuk ke Quantum Realm. Kang mengaku jika dirinya adalah seorang penjelajah waktu. Ia meminta bantuan pada Janet untuk memperbaiki pesawat yang dimiliki dan berjanji akan memberikan imbalan apapun yang Janet inginkan. Mereka berdua kemudian bereksperimen menciptakan sumber energi yang berasal dari Quantum Realm untuk digunakan sebagai bahan bakar pesawat milik Kang. Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya mereka berhasil menciptakan energi baru untuk menghidupkan pesawat milik Kang.
Permasalahn muncul disaat Janet mengetahui tentang sosok masa lalu dari Kang. Janet sangat terkejut dan langsung takut saat mengetahui jika Kang adalah Sang Penakluk yang sangat jahat dan telah menghancurkan banyak semesta dengan menggunakan kemampuannya sebagai penjelajah waktu. Kang berusaha untuk keluar dari Quantum Realm dan mencari sumber energi dari bumi agar bisa menjalankan misinya yang terhenti gara-gara terjebak di Quantum Realm. Janet pun tidak tinggal diam. Ia mengambil lagi sumber energi dari pesawat Kang dan langsung menghancurkannya. Kejadian tersebut membuat Kang sangat murka dan semakin membenci Janet. Kang berambisi untuk membalaskan dendamnya terhadap Janet dan juga bumi dengan membangun kerajaan dan pusat kekuasaan di Quantum Realm. Mendengar penjelasan dari Janet membuat Hank dan Hope harus secepatnya menemukan Scott dan juga Cassie. Mereka harus sesegera mungkin keluar dari Quantum Realm sebelum ketahuan oleh Kang.
Keberadaan Scott dan Cassie yang sedang di wilayah persembunyian Jentorra akhirnya diketahui oleh pasukan dari Kang. Mereka pun harus bisa melawan sekaligus menghindar agar tidak tertangkap. Namun sayang, usaha mereka sia-sia. Pasukan dari Kang berhasil menangkap mereka berdua dan langsung dibawa untuk menghadap Kang. Setibanya disana, Kang mengancam akan membunuh Cassie jika Scott menolak membantunya untuk mendapatkan sumber energi yang berada di dasar Quantum Realm. Karena tidak mempunyai pilihan lain, Scott pun bersedia asalkan Kang tidak menyakiti Cassie. Dengan kemampuannya sebagai Ant-Man, ia masuk ke dasar Quantum Realm yang mempunyai kekuatan tak terbatas dan duplikasi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Akankah Kang Sang Penakluk berhasil menjalankan semua rencananya?


#Review:
Marvel Cinematic Universe resmi membuka Phase 5 di tahun 2023 ini lewat film ketiga dari Ant-Man yang berjudul ANT-MAN AND THE WASP: QUANTUMANIA (2023). Film ini masih disutradarai oleh Peyton Reed dan digadang-gadang sebagai film perkenalan untuk main villain MCU terbaru setelah Thanos yaitu Kang The Conqueror. Jadi rasanya tak heran jika sebagian besar penonton mempunyai harapan yang cukup tinggi terhadap film ini.


Untuk segi cerita, film QUANTUMANIA (2023) sebetulnya memiliki potensi yang cukup menjanjikan dengan memperkenalkan main villain Kang. Namun sayang, kombinasi cerita antara Ant-Man dengan Kang menurutku kurang memuaskan. Dua film ANT-MAN sebelumnya kan image ceritanya lebih playful, sederhana dan menonjolkan kekeluargaan. Sangat cocok disebut sebagai filler untuk MCU di Phase 3 dan 4 lalu. Kali ini, kesederhanaan cerita Ant-Man langsung berubah drastis menjadi lebih grande. Hal tersebut sangat terasa saat film ini mulai mengeksplor cerita lebih mendalam tentang dunia Quantum Realm yang sudah eksis di jagat MCU. Eksplorasi yang dilakukan oleh tim penulis cerita film ini menurutku terlalu mainstream karena treatment nya hampir serupa dengan Saga STAR WARS. Visual aneh dunia Quantum Realm juga sekilas menyerupai film animasi Disney STRANGE WORLD (2022) dan ALICE IN WONDERLAND (2010).

Development story dari karakter Kang The Conqueror awalnya cukup menarik dan potensi bahayanya sudah bisa dirasakan. Namun seiring berjalannya durasi film, ternyata sosok Kang masih banyak kekurangan yang cukup menonjol. Penonton hanya diberi kisah Over Power dari Kang lewat flashback singkat saja, lalu pasukan Kang The Conqueror yang berhasil diciptakan di Quantum Realm juga kemampuannya hanya sebatas itu saja? Design kostumnya juga malah sekilas mirip TRON LEGACY (2010). Ditambah lagi, saat final battle pun nasib Kang The Conqueror terasa terlalu easy banget dikalahkan keluarga Ant-Man.
Selain introducing Kang The Conqueror, film QUANTUMANIA (2023) juga menampilkan kisah re-bonding chemistry antar keluarga Scott Lang khususnya Scott dengan Cassie. Lagi dan lagi, entah kenapa bonding story dari mereka berdua di film ini sangatlah datar. Hampir disepanjang perjalanan Scott dan Cassie menjelajah Quantum Realm aku tidak bisa merasakan kedekatan mereka sebagai orangtua dengan anak. Aku malah lebih terkesan dan jauh lebih emosional melihat bonding Scott Lang dengan Cassie saat di film AVENGERS: ENDGAME (2019). Hal mengganggu lainnya datang dari sosok MODOK. Nasibnya pun sama seperti Kang, awalnya nampak menyeramkan karena memiliki background serta motivasi yang cukup kuat, tapi setelah itu malah jadi ajang lelucon semata, ditambah lagi akhir kisah MODOK yang tiba-tiba jadi insyaf, bikin geleng-geleng kepala. Meskipun film ini tidak menghadirkan karakter MODOK juga tidak jadi masalah besar. 


Untuk jajaran pemain, penampilan Jonathan Majors dan Michelle Pfeiffer menjadi yang paling menonjol dibandingkan dengan yang lain. Mereka mendapat kesempatan lebih banyak untuk dieksplor baik dari segi cerita maupun akting. Bahkan pesona keduanya berhasil menutupi Paul Rudd dan Evangeline Lilly yang kini kurang bersinar. Peran Hank Pym juga terasa sangat dibatasi di film ketiganya ini. Yang paling membuatku kecewa adalah penggantian pemain untuk karakter Cassie Lang dari Emma Fuhrmann ke Kathryn Newton. Masih mending jika diganti tapi memuaskan, lah ini malah sebaliknya. Perbedaan mereka berdua terlalu menonjol. Cassie versi Kathryn jadi mengingatkan pada America Chavez dan Riri Williams. Gengges maksimal!
Overall, menurutku film ANT-MAN AND THE WASP: QUANTUMANIA (2023) terasa seperti mengulangi kegagalan film BLACK WIDOW (2020) untuk membuka sebuah Phase baru di MCU. Marvel Studios semakin menampakan diri jika mereka mulai kehabisan energi usai film superior mereka, AVENGERS: ENDGAME (2019). Jangan salahkan ekspektasi penonton yang selalu tinggi terhadap MCU, karena konsep jagat sinema yang telah dibangun sejak tahun 2008 ini sudah terlalu besar.


[6.5/10Bintang]

Tuesday, 14 February 2023

[Review] Titanic: Drama Cinta & Perbedaan Status Sosial Ditengah Tenggelamnya Kapal Mewah!



#Description:
Title: Titanic (1997)
Casts; Leonardo Di Caprio, Kate Winslet, Billy Zane, Frances Fisher, Kathy Bates, Gloria Stuart, Victor Garber, Bernard Hill, Jonathan Hyde, Bill Paxton, Suzy Amis, Danny Nucci, David Warner, Jason Barry, Eric Baeden, Bernard Fox, Michael Ensign, Jonathan Evans-Jones, Mark Lindsey Chapman, Ewan Stewart, Jonathan Phillips, Simon Crane, Martin Jarvis
Director: James Cameron
Studio: 20th Century Fox, Paramount Pictures, Lightstorm Entertainment


#Synopsis:
Di tahun 1996, tim peneliti dan ekspedisi melakukan eksplorasi kapal karam mewah Titanic yang tenggelam pada 1912 silam di Samudra Atlantik. Brock Lovett (Bill Paxton) selaku pimpinan ekspedisi tersebut mempunyai misi untuk mencari kalung berlian bernama Heart of The Ocean yang terkubur bersama bangkai kapal Titanic. Namun sayang, usaha tim ekspedisi tersebut mengalami kegagalan karena didalam brankas yang mereka temukan tidak terdapat berlian biru berukuran besar itu. Brankas tersebut hanya berisikan beberapa lembar kertas yang sudah rusak dan sebuah album berisi lukisan seorang perempuan yang mengenakan kalung Heart of The Ocean.


Penemuan lukisan tersebut membuat heboh media berita. Kabar penemuan lukisan perempuan berkalung berlian berwarna biru itu akhirnya sampai ke telinga seorang nenek tua bernama Rose Dawson (Gloria Stuart). Rose langsung meminta cucunya, Lizzy (Suzy Amis) untuk menghubungi tim ekspedisi dan mengatakan jika perempuan yang ada dalam lukisan tersebut adalah dirinya. Tak membutuhkan waktu lama, Brock langsung mengundang Rose dan Lizzy ke kapal ekspedisi untuk bercerita tentang tragedi tenggelamnya kapal Titanic yang terjadi pada 15 April 1912.


Melihat lukisan yang ditemukan tim ekspedisi membuat Rose teringat akan masa mudanya yang kala itu masih berusia 17 tahun saat naik kapal Titanic. Selain itu, ia juga akhirnya mengungkap identitas aslinya yang bernama Rose DeWitt Butaker (Kate Winslet). Ia merupakan anak dari keluarga konglomerat di Southampton, Inggris. Kala itu, Rose bersama dengan ibunya Ruth DeWitt Butaker (Frances Fisher) akan pergi ke Amerika Serikat bersama dengan kerabat dari kalangan konglomerat. Ruth berencana untuk segera menikahkan Rose dengan Caledon Hockley (Billy Zane) dengan tujuan mempertahankan status sosial sekaligus memperbaiki kondisi perekonomian keluarga mereka yang sedang diambang kebangkrutan. Rombongan konglomerat ini mendapatkan tempat First Class dan langsung disambut oleh jajaran petinggi kapal Titanic yaitu Thomas Andrews (Victor Garber), Edward John Smith (Bernard Hill) kapten kapal selama perjalanan, pebisnis Joseph Brush (Jonathan Hyde) dan lain-lain.



Selama perjalanan mengarungi lautan, suasana kapal Titanic begitu meriah dan penuh suka cita. Seluruh penumpang dari semua kelas merasa sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk menaiki salah satu kapal terbesar dan termewah yang pernah manusia ciptakan di bumi. Namun sayang, disaat orang-orang merasakan kebahagiaan, Rose justru sebaliknya. Ia merasa belum siap untuk dijodohkan dengan Cale. Dalam hati kecilnya, Rose tak ingin hidupnya terjebak dalam lingkungan konglomerat yang harus menjaga sikap dan kehormatan setiap waktu. Rose pun memutuskan untuk bunuh diri dengan meloncat dari kapal Titanic.
Saat Rose sedang berdiri diujung kapal, ia bertemu dengan Jack Dawson (Leonardo Di Caprio) yang merupakan tamu dari kelas ekonomi. Jack berhasil membujuk Rose untuk tidak bunuh diri. Sebagai ucapan terima kasih, Cale meminta Jack untuk hadir ke acara makan malam esok hari di First Class. Setelah berkenalan dengan Jack, Rose merasakan kebahagiaan dan kebebasan yang selama ini ia impikan. Pikiran dan pandangan hidup dari Jack membuat Rose bisa melihat dunia dan orang-orang disekitarnya yang selama ini tak pernah ia bayangkan. Rose juga dibuat terpukau saat melihat koleksi lukisan milik Jack.



Seiring berjalannya waktu, hubungan Rose dengan Jack semakin dekat. Rose pun meminta Jack untuk melukis dirinya dan siap membayar imbalan sesuai keinginan Jack. Setelah selesai, mereka berkeliling kapal dan bersembunyi dari kejaran Spicer Lovejoy (David Warner) yang merupakan bodyguard dari Cale. Disaat berhasil melarikan diri dan berlari di area luar kapal, Jack dan Rose menyaksikan insiden dinding sebelah kanan kapal menabrak gunung es yang tiba-tiba muncul ditengah laut. Kejadian tersebut membuat bagian bawah depan kapal Titanic mengalami kebocoran. Kapten kapal dan petugas lainnya berusaha mencegah air masuk ke dalam kapal dengan menutup seluruh pintu darurat.
Waktu terus berjalan menuju tengah malam. Kondisi cuaca juga semakin dingin. Perlahan tapi pasti kapal Titanic mulai tergenang air. Para petugas langsung melakukan proses evakuasi dengan memprioritaskan penumpang First Class, wanita dan anak-anak. Situasi berubah menjadi kacau saat jumlah sekoci yang tersedia di kapal Titanic tersebut tidak sebanding dengan jumlah penumpang kapal yang mencapai ribuan orang. Aksi rebutan saat proses evakuasi pun tak terhindarkan. Semua penumpang berusaha menyelamatkan diri. Rose yang awalnya sudah masuk sekoci bersama dengan ibunya malah loncat dan kembali ke kapal karena ia ingin tetap bersama dengan Jack.



Posisi kapal Titanic semakin mengkhawatirkan. Hampir separuh badan kapal sudah tenggelam. Semua orang berteriak histeris dan berebut untuk segera keluar dari kapal tersebut. Jack dan Rose yang masih berada diatas kapal berusaha mencari cara agar bisa selamat dari tragedi tak terduga tersebut tanpa harus menaiki sekoci yang jumlahnya sangat terbatas. Disisi lain, para petugas komunikasi kapal Titanic berusaha meminta bantuan melalui komunikasi radio dan penggunaan kembang api darurat ke langit dengan harapan bisa diketahui oleh orang lain. Waktu terasa berjalan semakin cepat. Kapal Titanic semakin tenggelam ke dasar laut Atlantik. Ribuan orang berusaha menyelamat diri dengan cara terus berenang di laut yang airnya sangat dingin.


Jack dan Rose berusaha saling menyelamatkan satu sama lain ditengah laut Atlantik. Jack langsung menaikkan tubuh Rose pada bongkahan pintu kayu agar tidak kedinginan. Jack tetap setia menemani Rose meskipun tubuhnya tetap berada di air. Mereka berdua dan ribuan orang lain yang terjebak di laut terus berusaha untuk tetap bergerak agar tidak menggigil kedinginan. Namun sayang, empat jam setelah kapal Titanic karam ke dasar laut Atlantik, ribuan orang dinyatakan meninggal karena hipotermia, termasuk Jack. Rose merasakan kesedihan dan patah hati yang luar biasa karena harus bertemu sekaligus berpisah terlalu cepat dengan Jack. Rose berhasil selamat dan ditemukan oleh petugas evakuasi. Rose dan ratusan orang yang berhasil selamat dari tragedi tenggelamnya kapal Titanic akhirnya tiba di Amerika Serikat. Rose memilih untuk mengganti identitasnya dengan menggunakan nama belakang Jack dan memulai kehidupannya dari nol tanpa diketahui oleh ibu dan tunangannya.


Cerita cinta Jack dan Rose ditengah tragedi tenggelamnya kapal Titanic itu membuat Brock dan tim ekspedisi dibuat terharu hingga menitikan air mata. Rose Dawson akhirnya merasa lega bisa menceritakan pengalaman paling tak pernah ia lupakan karena selama ini Rose memilih untuk bungkam kepada siapapun. Setelah itu, Rose berjalan ke pinggir kapal ekspedisi dan membuang kalung Heart of The Ocean ke dasar laut Atlantik agar bisa menemani Jack selama-lamanya.


#Review:
Desember tahun 1997, industri perfilman Hollywood digemparkan dengan film drama terbaru dari James Cameron yang terinspirasi dari tragedi tenggelamnya kapal Titanic. Popularitas film ini tidak main-main. Seluruh dunia dilanda demam Titanic. Sedikit flashback, berdasarkan cerita dari kedua orangtua, saat usiaku menginjak 4-5 tahun sekitar tahun 1998-1999, mereka mengajakku ke bioskop untuk yang pertama kalinya dan menonton film ini di Parahyangan Theater Tasikmalaya. Mamah mengatakan, meskipun kala itu aku masih belum mengerti ceritanya, tetapi aku sangat menikmati saat menonton film ini di bioskop. Apalagi disaat adegan klimaks tenggelamnya kapal Titanic, Mamahku bilang aku sampai ikutan bengong dan terdiam melihat adegan itu. Bahkan setelah selesai nonton, aku tidak mau pulang dari bioskop sambil berteriak Rose dan Jack berkali-kali. Hahaha.


Seiring berjalannya waktu, film TITANIC (1997) berhasil memecahkan banyak rekor sepanjang sejarah perfilman Hollywood. Film ini berhasil memenangkan 11 Piala Oscars termasuk Best Picture. Dikutip dari Wikipedia, sampai saat ini film TITANIC (1997) telah mengumpulkan 111 kemenangan dari berbagai penghargaan bergengsi dari seluruh dunia.
25 tahun berlalu, James Cameron dan 20th Century Studios merilis kembali film TITANIC (1997) di bioskop sebagai apresiasi dan perayaan 25 tahun usia film ini. Yang terasa spesial, sang sutradara melakukan Remastered film ini dengan resolusi 4K 3D dan render High Frame Rate. Teknologi paling canggih untuk sebuah film ini menjadikan kualitas gambar semakin jelas, tajam, lebih bening serta suara yang lebih menggelegar seakan seperti film yang baru ditayangkan di bioskop. Aku sangat bersyukur masih bisa bernostalgia menonton lagi film TITANIC (1997) dengan versi Remastered serta nonton di layar IMAX terbesar se-Indonesia pada Kamis, 9 Februari 2023 lalu.


Untuk segi cerita, harus diakui kisah drama percintaan dan perbedaan status sosial yang ada di film TITANIC (1997) ini sangat mengesankan. James Cameron tanpa basa-basi menampar penonton dengan cerita ketimpangan sosial serta kelakuan orang-orang konglomerat saat terkena musibah. Development story untuk setiap cerita di film ini sangat berlapis namun sangat enak untuk diikuti. Semua hal yang terjadi dibuat serealistic mungkin oleh James Cameron. Tidak hanya menonjol dalam plot soal percintaan dan issue sosialnya saja, film TITANIC (1997) juga berhasil menggambarkan tragedi tenggelamnya salah satu kapal termewah yang pernah dibuat manusia dengan sangat mencengangkan! James Cameron tidak sepenuhnya menggunakan CGI. Tim produksi membangun set kapal sungguhan serta melibatkan ribuan extras untuk menciptakan kekacauan level maksimal saat kapal Titanic tenggelam. Aku saat menonton kembali adegan tenggelamnya kapal Titanic, masih dibuat speechless dan bengong dengan apa yang aku lihat di layar bioskop. Treatment luar biasa dan penuh cinta dari James Cameron memang bisa penonton rasakan disepanjang durasi film ini. 



Selain visualnya yang masih mencengangkan, urusan musik dan scoring film TITANIC (1997) juga berada di level yang sangat memuaskan. Lagu legendaris milik Celine Dion berjudul My Heart Will Go On menjadi nyawa tambahan yang luar biasa untuk film ini. Tak heran banget jika aspek musik film ini begitu membekas di hati penonton dan berhasil mendapatkan Best Original Songs di Academy Awards, Golden Globes, Grammy Awards, BillBoard Music Awards dan menjadi salah satu Original Soundtrack terbaik sepanjang sejarah! Bikin merinding dan meneteskan air mata saat mendengarkan kembali lagu ini di bioskop.
Sebuah film akan menjadi legenda dan tidak pernah bosan untuk ditonton berkali-kali jika film tersebut dibuat dengan penuh cinta serta usaha yang sangat maksimal. Itulah yang berhasil dilakukan oleh James Cameron dan film TITANIC (1997) ini. Mau 10-20 tahun kedepan tayang lagi di bioskop juga tidak jadi masalah. Pasti akan menemukan penonton setianya. One of the greatest film all the time!


[10/10Bintang]