Sunday 28 April 2024

[Review] The Architecture of Love: Drama Romantis Seorang Penulis Novel Ketika Di New York



#Description:
Title: The Architecture of Love (2024)
Casts: Putri Marino, Nicholas Saputra, Jerome Kurnia, Jihane Almira, Omar Daniel, Arifin Putra, Agla Artalidia, Refal Hady, Lidya Kandou, Willem Bevers, Jeremie J. Tobing, Imelda Therinne
Director: Teddy Soeeriatmadja
Studio: Starvision Plus


#Synopsis:
Raia Risjad (Putri Marino) merupakan penulis novel sukses yang memiliki banyak penggemar dan pembaca setia. Selain karier nya sebagai penulis yang cemerlang, kehidupan Raia terasa semakin sempurna karena memiliki suami yang tampan dan selalu mendukungnya yaitu Alam (Arifin Putra).
Salah satu novel best seller karya Raia yang berjudul "Rindu" diadaptasi menjadi film layar lebar. Raia cukup disibukkan selama proses pembuatan film sampai menuju acara Gala Premiere dan promosi menjelang perilisan film. Belum lagi Raia selalu ditagih oleh publisher film, Mutia (Imelda Therinne) untuk segera menulis novel baru. Disaat acara pemutaran perdana filmnya, Raia harus menerima kenyataan pahit ketika memergoki suaminya berselingkuh di rumah mereka sendiri.


Kejadian tersebut membuat Raia sakit hati. Tanpa harus berpikir panjang, Raia memutuskan bercerai dengan Alam dan menghilang untuk sementara waktu. Raia pergi dari Indonesia dan terbang ke New York, Amerika Serikat. Disana, ia bertemu dengan sahabatnya yaitu Erin (Jihane Almira) dan turut berkenalan juga dengan warga Indonesia yang ada disana yaitu Aga (Jerome Kurnia) dan Diaz (Omar Daniel).


Suatu malam, Erin mengajak Raia untuk menghadiri acara pentas musik perpaduan Jaz dan Gamelan Jawa yang diselenggarakan oleh Diaz. Erin ingin Raia untuk bisa move-on dari sakit hatinya dan berbaur dengan beberapa tamu undangan disana. Di acara tersebut Raia tak sengaja bertemu dan berkenalan dengan seorang pria bernama River Jusuf (Nicholas Saputra) yang sedang menggambar. Pertemuan tersebut membuat Raia langsung tertarik pada pandangan pertama terhadap River. Namun Raia memutuskan untuk merahasiakan hal tersebut kepada Erin karena temannya itu sudah mempunyai rencana lain yaitu menjodohkan Raia dengan Aga.



Selama tinggal di New York, Raia bekerja sebagai penjaga toko buku. Disela-sela kesibukannya itu, Raia berusaha untuk menulis novel lagi, namun ia selalu buntu dan kesulitan untuk menemukan ide baru. Ketika sedang menikmati waktu pagi di taman, Raia tak sengaja kembali bertemu dengan River. Mereka pun bercengkrama satu sama lain sambil berjalan menuju coffee shop favorit River. Saat menikmati kopi berdua, Raia didatangi dua orang Indonesia yang menggemari novelnya untuk berfoto. River terkejut setelah mengetahui jika Raia adalah penulis novel populer di Indonesia. Usai menikmati kopi di pagi hari, River kemudian mengajak Raia jalan-jalan ke setiap sudut kota New York sambil menjelaskan beberapa bangunan ikonik yang ada disana. Sejak saat itu, Raia akhirnya mengetahui jika River adalah seorang arsitek dari Indonesia yang menetap di New York.
Waktu terus berlalu, Erin semakin intens membuat banyak rencana agar Raia dan Aga bisa dekat. Namun sayang, Raia sudah mantap lebih menyukai River ketimbang Aga. Demi sahabatnya, Raia pun berusaha untuk tetap bisa berteman baik dengan Aga.



Kehidupan Raia perlahan mulai berwarna dan merasakan kembali jatuh cinta ketika ia dekat dengan River. Namun suatu ketika, Raia dibuat heran dengan sikap River yang selalu menghilang tanpa penjelasan saat mereka sedang menikmati waktu bersama. Puncak kekesalan Raia terjadi ketika ia diajak Erin dan Diaz untuk mengunjungi rumah Aga. Raia bertemu dengan River yang ternyata kakak kandung dari Aga. Tak disangka, sikap River malah seolah tidak mengenal Raia dihadapan Erin, Aga dan juga Diaz.


Setelah pertemuan itu, Raia semakin heran dengan sikap River yang tiba-tiba memarahi dirinya ketika berada di mobil dan melarang Raia untuk memanggil River dengan sebutan Bapak Sungai.
Apa yang sebenarnya terjadi pada River?


#Review:
Rumah produksi Starvision Plus kembali menghadirkan film drama terbaru yang diadaptasi dari novel best seller karya Ika Natassa berjudul THE ARCHITECTURE OF LOVE (2024), setelah sebelumnya sukses dengan film CRITICAL ELEVEN (2017). Dengan menggandeng Teddy Soeriaatmadja sebagai sutradara dan Alim Sudio sebagai penulis skenario, film TAOL (2024) menghadirkan cerita cinta seorang novelist populer Indonesia yang healing ke New York.


Aku berkesempatan hadir pada acara Gala Premiere film TAOL (2024) yang sukses digelar pada Kamis (25/4) lalu di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut, pemeran utama film TAOL (2024) yaitu Putri Marino mengungkapkan jika ia sangat senang dan terasa mimpi menjadi kenyataan ketika diberikan kepercayaan untuk perankan karakter Raia, karena kala itu ketika dirinya selesai membaca novelnya, Putri Marino sempat berharap jika suatu saat novel ini difilmkan, ia ingin sekali memerankan Raia Risjad. Hal menarik lainnya, Putri Marino dan Agla Artalidia kompak tak menyangka bisa satu project dan mendapatkan peran yang bisa selalu berdekatan dengan idola mereka yaitu Nicholas Saputra.



Untuk segi cerita, film TAOL (2024) menyoroti drama percintaan dua karakter yang masing-masing memiliki masa lalu kurang mengenakan. Keduanya berusaha untuk move-on dengan cara pergi dari Indonesia dan tinggal di New York. Harus diakui, film TAOL (2024) ini menjadi film yang eksekusinya paling ringan dibandingkan film-film adaptasi novel Ika Natassa sebelumnya. Drama romantis dengan selipan komedi-komedi sederhana cukup berhasil memancing senyum dana tawa gemas dari para penonton. Tingkat kelucuan dan memancing rasa penasaran penonton semakin naik saat Raia harus bisa membagi waktu untuk River dan juga Aga. Aku sebagai penonton yang sama sekali tidak membaca novelnya cukup terkejut saat mengetahui jika River dan Aga adalah kakak beradik wkwkw.
Kolaborasi Alim Sudio dan Ika Natassa tentunya dalam menulis cerita TAOL versi film layar lebar ini memang tidak dibuat complicated. Dari awal sampai ending, semuanya bisa diprediksi dengan mudah oleh penonton. Meskipun demikian, dinamika dan perjalanan asmara Raia dan River tetap memberikan mereka pembelajaran sekaligus memulihkan dari trauma di masa lalu.
Untuk jajaran pemain, duet Putri Marino dan Nicholas Saputra ternyata memuaskan! Karakter Raia dan River bisa dihidupkan dengan baik oleh mereka berdua. Putri Marino berhasil menjadi Raia yang tak jaim dan selalu ekspresif jika berhadapan dengan pria yang ia sukai. Nicholas Saputra pun berhasil menjadi River yang awalnya terasa so' misterius tapi ternyata di masa lalunya manja banget. Gemesin! Hahaha. Penampilan Jerome Kurnia pun tak kalah bagusnya. Pesona dan charming nya Aga terpancar kuat disepanjang film. Jihane Almira surprisingly bisa tampil riweuh sebagai Erin, sahabat yang selalu ada untuk Raia. Kehadiran Omar Daniel yang perankan Diaz awalnya terasa tidak terlalu berpengaruh, tapi ternyata Alim Sudio memberikan kejutan di menit-menit terakhir film hahaha. Kejutan terakhir tentunya datang dari Refal Hady yang menandakan film TAOL (2024) masih satu universe dengan film CRITICAL ELEVEN (2017).


Untuk segi visual, treatment Teddy Soeriaatmadja dalam menampilkan keindahan New York terlihat sangat proper dan bukan shooting yang sembunyi-sembunyi. Penonton seperti diajak ikut jalan-jalan bersama Raia dan River menelusuri setiap tempat di New York, lalu dijelaskan dengan baik oleh tour guide yaitu River. Pemilihan lagu dan scoring musik yang mengiringi film TAOL (2024) juga bagus-bagus. Lagu Here We Go Again nya Ardhito Pramono dan Fallin' For You milik Pepita Salim sangat masuk dengan vibes film ini.
Overall, film THE ARCHITECTURE OF LOVE (2024) berhasil hadir sebagai film drama romantis ringan dan mungkin saja tidak akan bosan jika ditonton berkali-kali berkat penampilan kuat dari duet Putri Marino dengan Nicholas Saputra.


[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment