Tuesday 26 December 2017

[Review] Chrisye: Biografi Musik dan Cinta Soloist Terbaik Indonesia,Chrisye.



#Description:
Title: Chrisye (2017)
Casts: Vino G. Bastian, Velove Vexia, Ray Sahetapy, Ayu Dyah Pasha, Dwi Sasono, Verdy Solaiman, Andi Arsyil, Cholidi Asadil Alam, Tria Cangcuters, Roby Tremonti, Fuad Idris.
Director: Rizal Mantovani
Studio: MNC Pictures, Vito Global Visi Films

#Synopsis:
Chrismansyah Rahadi (Vino G. Bastian) merasa passion dalam dirinya ada dalam bidang musik. Ketika remaja, ia memutuskan untuk fokus pada musik dan tidak mengikuti keinginan orangtuanya (Ray Sahetapy) yang mengingkan dirinya menjadi seorang insinyur.
Karir musik Chrisye diawali dengan grup musik bernama Gipsy. Grup tersebut cukup sukses mencuri perhatian pecinta musik nasional. Kesuksesan grup musik Gipsy membuat salah satu label musik terbesar di Indonesia yaitu Musica Studios tertarik untuk mengorbitkan sang vokalis yakni Chrisye menjadi seorang soloist dengan single perdana Lilin-Lilin Kecil. Awalnya Chrisye sempat dilanda kebingungan dengan tawaran itu. Namun akhirnya ia menyetujui untuk menjadi seorang soloist. Dan ternyata keputusan A Ciu (Verdi Solaiman) dan Bu Acin (Neni Anggraeni) Musica Studios mengorbitkan Chrisye menjadi soloist adalah keputusan yang tepat. Lagu Lilin-Lilin Kecil sukses mencuri perhatian penikmat musik Indonesia dan merajai berbagai tangga musik juga di Indonesia.
Suatu hari, Chrisye mendapat tawaran untuk manggung disebuah acara besar yang diselenggarakan oleh temannya, Guruh Soekarnoputra (Dwi Sasono). Ia lalu bertemu dengan Damayanti (Velove Vexia). Semenjak hari itu, Chrisye terpesona dengan sosok Yanti. Ia diam-diam mulai memperhatikan Yanti. Yanti pun demikian, ia begitu kagum dengan sosok Chrisye. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin hubungan asmara, lalu Chrisye memutuskan untuk berpindah kepercayaan dan berlanjut ke arah yang lebih serius yakni membina rumah tangga bersama Yanti.
Kehidupan yang Chrisye lalui ternyata tak membuat ia sepenuhnya bahagia. Ia terus merasa khawatir dan ketakutan, tidak bisa membahagiakan keluarganya kelak hanya dengan berkarir di musik saja. Buah hati pun semakin mewarnai kehidupan Chrisye dan Yanti. Chrisye lalu berinisiatif untuk mencari pekerjaan lain agar ia tak merasa selalu ketakutan tidak bisa menghidupi istri dan anak-anaknya.
Sembari mencari pekerjaan sana-sini, Musica Studios kemudian berinisiatif untuk kembali merilis album terbaru untuk Chrisye sekaligus menggelar konser tunggal perdananya. Chrisye menjadi terasa terbebani sekaligus bahagia dengan segala persiapan untuk album terbaru dan konser tunggal nya itu. Ia lalu mendapat sebuah ilham ia ingin ada sebuah lagu dalam album terbarunya nanti bertemakan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Dengan bantuan temannya yakni Taufik Ismail (Fuad Idris), Chrisye akhirnya mendapatkan sebuah lagu yang sukses membuatnya menangis dan tak sanggup ketika take-vocal. Sebuah lagu indah dan penuh makna berjudul Ketika Tangan dan Kaki Berbicara.

#Review:
Siapa yang tak kenal dengan musisi Almarhum Chrisye. Salah satu soloist pria terbaik Indonesia ini mempunyai sederet single dan album yang selalu sukses baik itu segi komersil maupun kualitas. Meskipun kini beliau sudah bahagia di surga bersamaNya, tapi karya-karya Almarhum Chrisye takkan pernah bisa dilupakan hingga saat ini (terutama untuk generasi yang mengikuti sosok Almarhum Chrisye dari awal hingga beliau meninggal dunia).
MNC Pictures bekerjasama dengan Vito Global Visi Films memproduksi sebuah film biografi sosok Almarhum Chrisye yang disutradarai oleh Rizal Mantovani. Dengan mengambil sudut pandang dari istrinya yakni Damayanti Noor, kita bisa melihat sisi lain dari sosok seorang Soloist Pria Terbaik di Indonesia itu. Yang dimana menunjukan bahwa Chrisye juga manusia biasa seperti yang lainnya.
Namun sayang, eksekusi yang dilakukan oleh sutradara dan penulis skenarionya menunjukan perjalanan hidup Chrisye terasa seperti melompat-lompat. Tidak ada satu plot yang dieksekusi dengan fokus. Plot tentang perjalanan musik terasa hanya seperti potongan-potongan videoklip khas Rizal Mantovani yang diiringi beberapa lagu-lagu hits dari Chrisye. Begitu juga dengan plot tentang keluarga serta kehidupan Chrisye diluar sebagai seorang Soloist Pria. Semuanya serba nanggung. Untungnya, setelah semuanya serba nanggung, Rizal Mantovani sukses menutup keseluruhan film dengan plot cerita yang sangat emosional. Moment proses pembuatan lagu Ketika Kaki dan Tangan Berbicara terasa begitu mendalam dan kuat.
Jajaran pemain dalam Film CHRISYE (2017) ini yang justru paling mencuri perhatian bukanlah para pemain utamanya. Melainkan, para pemain pendukungnya. Mulai dari Jay Subiakto yang diperankan dengan sangat total dan mirip oleh Roby Tremonti. Dilanjut sosok Guruh Soekarno Putra yang diperankan begitu menjiwai oleh Mas Adi Dwi Sasono. Gila mereka berdua emang terbaik dalam film ini haha. Vino G. Bastian yang memerankan sosok Almarhum Chrisye tampil paling mengesankan ketika bagian proses pembuatan lagu Ketika Kaki dan Tangan Berbicara saja. Beberapa gesture dan angle yang diambil terasa hampir mirip dengan sosok Chrisye sebenarnya. Yang cukup disayangkan adalah Vino G. Bastian malah lipsync dengan suara Chrisye ketika beradegan harus bernyanyi. Feel nya langsung drop kalau menurut gue. Velove Vexia pun tampil nothing special. Ketika sebelum hingga punya banyak anak dari Chrisye, sosok Yanti malah tampil semakin cantik dan flawless. Cukup disayangkan.
Overall, Film CHRISYE (2017) mungkin bisa sedikit mengobati kerinduan akan sosok Chrisye. Tapi hanya dibagian ending filmnya saja. Selebihnya, cukup mendengarkan karya-karya almarhum melalui album-albumnya saja.


[7/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment