Thursday 22 March 2018

[Review] Guru Ngaji: Tak Ada Salahnya Dengan Profesi Sebagai Badut


#Description:
Title: Guru Ngaji (2018)
Casts: Donny Damara, Akinza Chevalier, Dewi Irawan, Ence Bagus, Andania Suri, Dodit Mulyanto, Verdi Solaiman, Tarzan
Director: Erwin Arnada
Studio: Chanex Ridhall Pictures


#Synopsis:
Mukri (Donny Damara) adalah seorang guru ngaji di desanya. Ia merupakan suami dari Sopiah (Dewi Irawan) dan mempunyai anak bernama Ismail (Akinza Chevalier). Kehidupan keluarga kecil mereka sungguh sederhana. Ismail tumbuh menjadi anak yang pintar dan taat pada agama. Ibunya seorang ibu rumah tangga yang mempunyai usaha sampingan berjualan kerupuk.
Kehidupan ekonomi yang pas-pasan itu membuat Mukri mempunyai pekerjaan sampingan selain sebagai seorang guru ngaji. Ia tersadar bahwa penghasilan seorang guru ngaji tidaklah cukup untuk menafkahi keluarganya. Mukri berprofesi sebagai badut disebuah pasar malam milik Koko Alung (Verdi Solaiman). Ia tak sendirian, disana Mukri mempunyai partnernya yakni Parmin (Ence Bagus). Profesi sampingan yang Mukri jalani ini ia lakukan secara sembunyi-sembunyi dari keluarga dan warga desa. Mukri beranggapan profesi sebagai seorang badut adalah hal yang memalukan karena ditertawakan oleh orang-orang yang melihat aksinya.
Di pasar malam itu, Mukri harus berhadapan dengan kisah cinta Parmin yang mengagumi Rahma (Andania Suri) namun harus terhalang oleh keterbatasan ekonomi serta hadirnya Yanto (Dodit Mulyanto) yang selalu mencoba menghentikan Yanto mendekati Rahma.
Suatu hari, Koko Alung mendapatkan tawaran pertunjukan badut dari klien kepala desa (Tarzan). Ia ingin pertunjukan badut Mukri dan Parmin hadir di acara ulang tahun anak kesayangannya. Ditambah lagi, kepala desa tersebut meminta secara langsung Mukri menjadi pemimpin do'a di acara yang sama. Mendengar tawaran itu, Mukri merasa dilema. Ia tahu bahwa kepala desa itu adalah tetangganya dan akan menggelar acara ulang tahun di desanya juga. 
Mampukah Mukri menjalankan dua profesi itu sekaligus? Akankah semuanya akan terbongkar, jika selama ini guru ngaji di desa itu mempunyai profesi sampingan sebagai seorang badut?

#Review:
Erwin Arnada nampaknya tahun ini mulai produktif kembali dalam membuat sebuah film. Usai bermain dalam genre horror lewat NINI THOWOK (2018), beliau kali ini menghadirkan sebuah drama inspiratif yang mengisahkan tentang profesi guru ngaji dan badut.
Untuk cerita yang dihadirkan, seperti film-film drama inspiratif kebanyakan, tokoh utama digambarkan sebagai protagonis yang hidup dilingkungan yang sederhana. Paruh pertama film awalnya cukup baik berfokus pada kehidupan keluarga dan profesi Mukri. Namun perlahan-lahan, sub-plot lainnya bermunculan. Plot lainnya tentang kehidupan anaknya disekolah, hubungan Mukri dan orang disekitarnya serta kisah cinta Parmin, Yanto dan Rahma, menurutku membuat film GURU NGAJI (2018) ini terasa sesak. Semua subplot yang dihadirkan begitu menumpuk dan masing-masing diceritakan cukup panjang. Bahkan ada satu-dua subplot yang terlalu bertele-tele menurutku. Cukup terlihat hingga paruh akhir film, sang penulis skenario seperti kebingungan sendiri dalam menentukan akhir cerita film ini. Namun untungnya, masih ada beberapa adegan dan cerita yang cukup kuat. Ku paling suka ketika Mukri dan Parmin mendapat tawaran dari Koko Alung untuk menghibur anak-anak gereja. Eksekusinya begitu baik dan membuat penasaran.
Jajaran pemainnya menurutku memberikan penampilan yang cukup oke namun terasa tidak terlalu mengesankan. Donny Damara sih sudah tak perlu diragukan lagi. Sosok Dewi Irawan dalam film ini tak terlalu menonjol. Sayang banget. Andania Suri tampil terlalu cantik dan pendiam sebagai seorang penjual tiket wahana pasar malam. Andai sosok Rahma bisa diperdalam lagi karakternya mungkin subplot antara Parmin, Yanto dan Rahma akan jauh lebih menarik lagi. Dua komedian, Ence Bagus dan Dodit Mulyanto tampil baik meskipun terasa tidak ada yang spesial dari mereka.
Overall, Film GURU NGAJI (2018) ini mengajarkan pada kita semua untuk selalu bersyukur pada tuhan atas segala yang kita dapat dan berterima kasih kepada siapapun yang telah mengajari kita akan suatu hal yang positif.


[6/10Bintang]

1 comment:

  1. Bagus ya tema dan twist ceritanya. Aku belum nonton si..semoga belum turun layar.

    ReplyDelete