Saturday 21 April 2018

[Review] Kembang Kantil: Mengungkap Misteri Bocah Dari Panti Asuhan


#Description:
Title: Kembang Kantil (2018)
Casts: Nafa Urbach, Irish Bella, Richelle Snornicki, Fadika Royandi, Borman Dorisman, Sarwendah, Kevin Kambey
Director: Ubay Fox
Studio: Dee Company, MD Pictures


#Synopsis:
Pasangan suami istri yakni Aldi (Fadika Royandi) dan Siska (Nafa Urbach) sudah bertahun-tahun mendambakan hadirnya anak di keluarga mereka. Namun sayang, tuhan belum memberikan keturunan kepada mereka. Aldi dan Siska lantas memutuskan untuk mengadopsi anak dari panti asuhan. Konon, dengan mengadopsi anak, bisa memancing Siska mempunyai keturunan.
Anak yang mereka adopsi ialah Tania (Richelle Snornicki). Seorang anak perempuan pendiam, jarang bersosialisasi dengan penghuni panti asuhan lain dan mempunyai hobi yang cukup aneh yakni makan kembang kantil.
Suatu hari, rumah megah dan mewah milik keluarga Aldi Siska kedatangan Alya (Irish Bella). Alya adalah adik kandung dari Aldi yang berencana akan tinggal sementara dirumah mereka karena sedang mengikuti audisi pemeran wanita untuk pementasan teater.
Melihat hadirnya Tania diantara keluarga Aldi dan Siska membuat Alya senang. Ia lalu mencoba lebih dekat dengan keponakannya itu. Tapi, respon Tania malah tetap dingin. Selang beberapa hari setelah Alya tinggal satu rumah dengan kakaknya, ia merasakan hal-hal misterius dan ganjil dirumahnya. Selain selalu melihat tingkah polah Tania yang aneh, Alya juga sering melihat Tania menulis kata Cilukba dan menyanyikan lagu Cicak Di Dinding.
Terror demi terror terus dirasakan oleh Alya dan seluruh penghuni rumah. Bahkan lebih parahnya, satu persatu dari mereka meregang nyawa. Tak ingin terus diterror, Alya memutuskan untuk menyelidiki asal usul keluarga Tania dengan menanyakan pada Ibu panti asuhan bernama Novi (Sarwendah). Usai menjumpai Novi, Alya sedikit menemukan titik terang tentang siapa sesungguhnya Tania. Tapi, usai menemui Novi, Alya mendapat kabar duka. Kakaknya, Aldi tewas cukup mengenaskan di ruang kerjanya. Hal itu membuat dirinya beserta Siska shock. Setelah kejadian duka itu, Tak sengaja seorang pria paruh baya bernama Toro (Dorman Borisman) memberitahu lebih detail tentang sosok Tania dan apa yang sedang menimpa keluarga Alya.
Mampukah Alya mengungkap semua  yang tengah ia alami saat ini?

#Review:
Produser KK Dheeraj Kalwani rupanya terus memperbaiki brandingnya di industri genre horror Indonesia. Diawali dengan Film BAYI GAIB (2018) yang hasilnya cukup mengecewakan tak sesuai dengan ekspektasi. Lalu, jeda hanya satu bulan dari debut Dee Company, KK Dheeraj Kalwani kembali menghadirkan sebuah film horror berjudul KEMBANG KANTIL (2018) yang masih bekerjasama dengan MD Pictures.
Untuk segi cerita, jika dilihat dari apa yang terjadi pada akhir film, sebetulnya plotnya itu sangatlah sederhana dan klise khas film-film horror pada umumnya. Beruntung, Ubay Fox pada paruh pertama film cukup sukses membangun set-up plot nya dengan baik. Tapi poin plus untuk plotline hanya cukup sampai disitu saja. Karena, menuju pertengahan dan akhir film, KEMBANG KANTIL (2018) ini malah terjerumus ke dalam serentetan  penampakan standar serta penggunaan musik yang cukup berisik doang. Aku sama sekali tak merasakan jumpscared yang efektif dalam film ini. Tak lupa, Ubay juga menyelipkan moment slasher-gore, tapi sayang, eksekusinya nanggung banget kurang brutal. Awalnya sih cukup ngeri, tapi makin menuju akhir malah makin membosankan. Pasalnya, tiga kematian para karakter dalam film ini cara matinya hampir sama semua, tertancap bracket. Andai saja tingkat slasher-gore nya bisa setara atau bahkan melampaui film THE DOLL (2016) Universe atau yang kemarin MATA BATIN (2017), pasti film ini akan jauh lebih oke. Ending film pun bagiku terasa terlalu singkat banget. Padahal atmosfer horror ketika proses ritual setan merah itu cukup lumayan creepy ditambah dengan alunan suara tembang jawa yang dinyanyikan oleh Nafa Urbach.
Jajaran pemain untungnya tampil tidak terlalu mengecewakan. Irish Bella dan Nafa Urbach memberikan performa yg baik di debut film horror ini. Yang membuatku sedikit bosan adalah karakter anak dalam film horror indonesia belakangan ini selalu diperankan oleh pemain yang itu lagi itu lagi. Snornicki Sisters ini nampaknya jadi spesialis pemain anak untuk genre horror khususnya di film-film produksi MD Pictures.
Overall, film KEMBANG KANTIL (2018) memang satu tingkat lebih baik dari debut Dee Company sebelumnya, namun tetap. Masih banyak kekurangan disana-sini. Semoga di upcoming film berikutnya, plotline serta skenario nya bisa lebih baik lagi. Amiin.


[6/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment