Thursday, 31 October 2019

[Review] Love For Sale 2: Sepak Terjang Arini Kini Menghadirkan Korban Baru


#Description:
Title: Love For Sale 2 (2019)
Casts: Della Dartyan, Adipati Dolken, Ratna Riantiarno, Aryo Wahab, Bastian Steel, Putri Ayudya, Egy Fedly, Yayu Unru, Taskya Namya, Revaldo, Abdurrahman Arif, Tersi Eva Ranti
Director: Andibachtiar Yusuf
Studio: Visinema Pictures


#Synopsis:
Ican atau Indra Tauhid (Adipati Dolken) adalah seorang pekerja kantoran di Ibukota Jakarta. Suatu hari, ia harus menghadiri pernikahan keluarganya di Padang bersama dengan Ibunya, Rosmaida (Ratna Riantiarno) dan kedua saudaranya yaitu Anandoyo (Aryo Wahab) dan Yunus (Bastian Steel). Di keluarganya, tinggal Ican yang belum menikah. Kakanya, Anandoyo atau Ndoy sudah berumah tangga dengan istrinya Maya (Putri Ayudya) yang kini tengah hamil tua. Adiknya Yunus pun sudah menikah dengan Endah (Taskya Namya) dan memiliki anak yang masih balita. Gara-gara hal ini, ibunya selalu cerewet kepada Ican untuk segera melepas masa lajangnya.



Berbagai cara telah ibunya lakukan agar anak keduanya itu bisa segera menikah. Mulai dari mengenalkan dengan kerabat dari keluarga almarhum ayahnya hingga mencari perempuan sesuai kriteria ibunya disekitar rumahnya. Tapi sayang, semua cara yang ibu lakukan sia-sia. Ican selalu merasa tidak cocok dengan semua perempuan pilihan ibunya.


Karena ibunya terus uring-uringan ingin dirinya memiliki menantu baru, Ican berinisiatif memesan seorang perempuan lewat aplikasi LoveInc. Ican ingin mendapatkan kriteria perempuan berdarah minang dan juga mampu meyakinkan ibunya agar percaya Ican kini mempunyai kekasih yang bisa diajak untuk segera menikah. Setelah proses pemesanan selesai, perempuan yang dipesan oleh Ican adalah Arini (Della Dartyan). 


Arini adalah seorang perempuan yang waktu itu meninggalkan begitu saja clientnya, Richard (Gading Marten). Kini Arini siap membantu dan menjalankan tugas dari Ican untuk meyakinkan ibunya. Arini berpura-pura sebagai orang minang dengan mengganti nama panjangnya menjadi Chaniago, tak cuma itu saja, agar ia meyakinkan sang ibu, dirinya mengaku sebagai teman dekat semasa kuliah Ican di Bandung. Hadirnya Arini di tengah-tengah keluarga Ican membuat sang ibu terlihat bahagia. Arini sukses memperdaya keluarga Ican dengan sangat baik. Ibu sangat senang saat Arini ternyata pandai memasak, selalu mendengarkan curahan hatinya, membantu segala keinginannya hingga kedua saudara dan para tetangga dari keluarga Ican ikut merasakan kebahagiaan sang ibu.



Melihat ibunya kini nampak semakin bahagia membuat Ican sangat berterima kasih pada Arini. Apa yang telah dilakukan Arini sukses melampaui ekspektasi dirinya. Bukan cuma itu saja, Ican dan Arini pun perlahan nyaman dengan kedekatan mereka. Rasa cinta didalam diri Ican pun mulai tumbuh. Ia kini menyayangi Arini dan berencana untuk ke tahap yang lebih serius, bukan lagi sekedar teman kencan dari aplikasi LoveInc.
Akankah kisah Ican ini akan berakhir bahagia tidak seperti Richard?


#Review:
Film LOVE FOR SALE (2018) sukses mencuri perhatian pecinta film ketika rilis di bioskop. Bukan cuma itu saja, performance Gading Marten dalam film itu sukses diganjar Pemeran Utama Pria Terbaik di Festival Film Indonesia 2019. Berkat hal itulah akhirnya Visinema Pictures dan sang sutradara yaitu Andibachtiar Yusuf langsung berinisiatif menghadirkan sekuelnya yang dirilis pada saat malam puncak halloween tahun ini yaitu 31 Oktober 2019 mendatang. Visinema bahkan memberikan tagline cukup unik yaitu "The Most Horror Love Story".



Keputusan Andibachtiar menghadirkan sekuelnya ini yang tidak melanjutkan kisah dari client pertamanya yaitu Richard menurutku sudah bagus. Ia memilih untuk menghadirkan cerita baru tentang sepak terjang Arini yang kini memakan korban baru yang diperankan oleh Adipati Dolken. Premisnya pun cukup related bagi orang-orang yang berusia sudah masuk kategori dewasa namun belum juga menikah. Ide biasa ini sebelumnya sudah dihadirkan oleh film KAPAN KAWIN (2015) yang dimainkan oleh Reza Rahadian dan Adinia Wirasti.


Plot cerita film bisa ditebak dengan mudahnya jika sebelumnya sudah menonton film pertamanya. Hampir semua konflik personal yang diemban karakter Ican dan Arini nyaris sama dengan karakter Richard dan Arini. Endingnya pun ternyata predictable dan sukses menghadirkan statement kalau Arini emang bangs*t! Hahaha.. Namun di sekuelnya kali ini, Andibachtiar juga menghadirkan konflik tambahan dimana melibatkan keluarga yang menjadi korban baru dari Arini. Hampir disepanjang durasi film, penonton dibuat gregetan melihat karakter Ibu Rosmaida yang selalu ngedumel dan ngeluh soal anaknya yang belum juga menikah. Hal seperti itu emang bisa jadi moment "horror" sih bagi para penonton yang berstatus single (seperti diriku...), karena lama kelamaan dan semakin bertambahnya usia pasti akan menjadi beban pikiran sang anak. Penambahan subplot lain soal kehidupan rumah tangga dari kedua saudara Ican juga semakin memeriahkan cerita film ini. Tapi menurutku, hadirnya karakter-karakter dan konflik-konflik baru ini menjadikan filmnya terasa kehilangan sensasi "horror" khas film pertamanya. Kisah Ican dan Arini sendiri menjadi tenggelam. Hadirnya karakter tambahan terutama karakter teman-teman Ican yang berprofesi sebagai penjahit. Niatnya menjadi scene-stealer tapi menurutku gagal, tak seperti para karyawan Richard di film pertamanya.


Untuk jajaran pemain, film LOVE FOR SALE 2 (2019) ini hanya mempunyai kekuatan pemain dari dua perempuan yaitu Della Dartyan dan Ratna Riantiarno. Karakter Arini yang diperankan Della semakin berkembang, mempesona dan memukau. Attitude Arini aku yakin siapapun pasti akan terhipnotis olehnya. Selain Della, aktris senior Ratna Riantiarno juga berhasil menghidupkan karakter Ibu Rosmaida dengan amat baik. Sosok ibu yang aku yakin bisa menjadi cerminan seorang ibu sederhana, taat agama dan juga perpegang teguh terhadap adat budaya ketimuran. Moment kebahagiaan beliau ketika bersama dengan Arini begitu terpancar tulus dan menghangatkan. Yang cukup disayangkan menurutku adalah sosok Ican yang diperankan Adipati Dolken tidak mampu melampaui atau bahkan setara dengan karakter Richard. Adipati cenderung berperan terlalu biasa saja bahkan aku tidak bisa merasakan chemistry saat ia berduet dengan Arini. Meskipun jika melihat lagi ke tujuan awal film ini yaitu membahagiakan si ibu, tapi setidaknya Adipati bisa mengimbangi performa Della yang sudah sebagus itu. Karakter Ican kan ujung-ujungnya diceritakan berakhir jatuh cinta juga pada Arini, tapi feelnya ituloh kurang banget. Saat dirinya berdialog dengan kawannya yang diperankan Yayu Unru pun seharusnya bisa mengusik perasaan tapi jadinya malah hambar.



Untuk urusan visual, di sekuelnya ini tampil semakin cakep dan sinematografinya bagus. Kali ini Andibachtiar lebih mengeksplor wilayah Jatinegara, Jakarta Timur dan juga kawasan Senayan, Jakarta Pusat sebagai lokasi shooting. Suasana rumah padat penduduk di gang dimanfaatkan dengan baik oleh sang sutradara sebagai backstory karakter Ican. Kita bisa melihat kehidupan dan interaksi sosial yang sangat alami dan pastinya related dengan kehidupan sehari-hari. Soundtrack yang mengiringi film ini lewat lagu dari Grup D'Lloyd berjudul Apa Salah & Dosaku cukup mewakili perasaan Ican dan juga adiknya, Buncun yang sama-sama mengalami nasib tragis.
Overall, sekuel film LOVE FOR SALE 2 (2019) ini berhasil menampilkan pesona luar biasa dari sosok Arini Kusuma Chaniago. Siapapun pasti akan dibuat meleleh olehnya. Tak sabar jika ada kelanjutannya aku ingin filmnya mengambil sudut pandang dari sosok Arini. Oia, jangan dulu keluar teater ketika credit title muncul, karena akan ada kejutan menanti kamu!


[6.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment