Tuesday 9 October 2018

[Review] Kesempatan Keduda: Perjalanan Duda Menemukan Kembali Cinta


#Description:
Title: Kesempatan Keduda (2018)
Casts: Raffi Ahmad, Zizan Razak, Cut Meyriska, Marsha Aruan, Aqilla Herby, Bastian Steel, Dinda Kanya Dewi, Nagita Slavina, Muhammad Farhan, Ira Maya Sopha, Mosidik, Jarwo Kwat, Ayu Ting-Ting, Hotman Paris Hutapea
Director: Awi Suryadi
Studio: RA Pictures

#Synopsis:
Alfarabi (Raffi Ahmad) tak sengaja bertemu dengan sahabatnya, Ken (Zizan Razak) di kantor pengadilan agama. Keduanya mempunyai nasib yang sama yakni akan bercerai dari istri mereka masing-masing. Abi memutuskan untuk berpisah dengan istrinya, Maya (Dinda Kanya Dewi) lantaran sang istri ketahuan affair dengan atasan dari Abi. Sedangkan Ken dicerai oleh istrinya, Baby (Nagita Slavina) karena harga diri sebagai seorang pria merasa selalu direndahkan oleh Baby. Istrinya Ken sendiri merupakan anak dari keluarga produsen Wig No.1 di Indonesia (Ira Maya Sopha dan Muhammad Farhan).
Seiring proses persidangan perceraian berlangsung, Abi dan Ken memutuskan untuk saling mensupport satu sama lain untuk memulai kembali hidup mereka yang baru sebagai seorang duda. Abi mempunyai passion sebagai seorang chef berencana membuka sebuah cafe bersama anak perempuannya yaitu Aurum (Aqilla Herby). Tujuannya hanya satu, ia ingin melihat anak semata wayangnya itu bahagia meskipun kedua orangtuanya sudah berpisah. Sementara itu Ken yang sangat terobsesi menjadi seorang artis terkenal, ia giat mengikuti casting demi casting mulai dari iklan, sinetron hingga film. Semuanya ia coba. 


Waktu terus berlalu, bisnis cafe yang dirintis Abi dan Ken makin hari makin sepi. Abi dilanda stress lantaran jatuh tempo untuk membayar sewa tempat usahanya untuk satu tahun kedepan akan segera habis. Ken juga bernasib sama. Casting yang ia coba selalu gagal. Ketika mendapat sebagai bintang iklan, ia malah menolaknya lantaran tak sesuai dengan apa yang ia harapkan. Suatu hari, Cafe milik Abi kedatangan konsumen dua perempuan cantik. Mereka adalah Shafa (Cut Meyriska) dan Dianty (Marsha Aruan). Shafa adalah anak semata wayang dari pemilik rumah produksi terkenal yang sempat didatangi Ken untuk casting. Melihat Shafa ada didepan mata, Ken langsung menebarkan pesonanya. Ia segera mencari tahu kesukaan Shafa dengan berpura-pura sebagai rekan dari Professor idolanya, Professor Herman Lukito (Mosidik). Pesanan makanan Shafa dan Dianty pun datang. Masakan dari Abi membuat mereka suka. Dianty lalu menawarkan pekerjaan pada Abi untuk menjadi bagian pengadaan katering dan konsumsi acara outing kampus mereka. Tanpa pikir panjang, Ken sebagai rekan dari Abi menerima tawaran dari Dianty dan Shafa. Abi sedikit ragu dengan keputusan yang diambil Ken dengan sepihak. Namun karena desakan untuk membayar sewa cafe, Abi pun terpaksa menerima tawaran itu.


Setibanya di pulau tempat kampus Shafa dan Dianty outing, Ken semakin menunjukkan pesonanya pada Shafa. Tapi usaha Ken untuk memikat Shafa kali ini mempunyai pesaing baru yakni Diego (Bastian Steel), mantan dari Shafa yang berusaha untuk kembali balikan. Melihat kedekatan dan keakraban ayah-anak antara Abi dan Aurum membuat Dianty merasa tersentuh dan jatuh hati. Dianty pun semakin menunjukkan perhatiannya pada Abi. Ia dan Aurum langsung bisa klop lantaran mempunyai satu kesamaan yakni suka mengikuti budaya Korea. Rasa ketertarikan Abi pada Dianty juga perlahan mulai tumbuh. Namun sayang ia langsung mengubur perasaannya itu. Abi hanya ingin mengikuti keinginan anaknya untuk bisa bersama lagi dengan Maya, ibunya meskipun dirinya sendiri sudah tidak bahagia dengan mantan istrinya.
Akankah Ken dan Abi berhasil mewujudkan impian mereka sekaligus mendapatkan pasangan baru?


#Review:
Rumah Produksi milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yakni RA Pictures nampaknya semakin rajin memeriahkan industri perfilman Indonesia. Tak tanggung-tanggung, tahun 2018 ini saja setidaknya sudah empat judul yang mereka rilis di bioskop, diantaranya: THE SECRET: SUSTER NGESOT URBAN LEGEND (2018), DIMSUM MARTABAK (2018), 13TH HAUNTED (2018) dan ARWAH TUMBAL NYAI: PART ARWAH (2018). Tiga dari empat judul tersebut tampil jauh dari apa yang kita harapkan. Rasa pesimis para pecinta film terhadap film-film produksi RA Pictures semakin kuat karena mayoritas filmnya tidak memberikan performance yang bagus. Tak sedikit pula para penonton film Indonesia berpendapat bahwa sang produser yakni Raffi Ahmad ini cuma "buang-buang uang" saja dalam memproduksi film Indonesia.


Untungnya Raffi Ahmad dan team produksi RA Pictures tidak baperan. Dengan melihat data jumlah penonton, film-film produksi mereka mayoritas mampu mencetak diatas 200.000 penonton diseluruh Indonesia, mereka tetap optimis dan terus meramaikan industri film Indonesia.
Selasa, 8 Oktober 2018 semalam, RA Pictures melangsungkan Press Conference dan Gala Premiere film terbaru mereka berjudul KESEMPATAN KEDUDA (2018). Aku berkesempatan hadir ke acara tersebut yang diselenggarakan di Cinema XXI Epicentrum Jakarta. Seperti yang sudah-sudah, Gala Premiere film produksi RA Pictures mayoritas dihadiri oleh circle friends-nya keluarga Raffi Ahmad. Konsep hiburan dan komedi yang memeriahkan acara Gala Premiere juga terasa Raffi Ahmad banget.
Yang sedikit membuatku penasaran dengan film ini karena faktor sutradaranya yakni Awi Suryadi. Ya, sutradara horror Danur Cinematic Universe ini kembali menggarap sebuah film drama komedi. Terakhir, beliau menggarap film bergenre drama/komedi lewat film CLAUDIA/JASMINE (2008), VIVA JKT48 (2014) dan KAWIN KONTRAK 3 (2013). Pertanyaanku sebelum menonton film ini adalah: Apakah Awi Suryadi mampu "mengendalikan" dan "memanfaatkan" keroyalitasan rumah produksi dan sang produser film ini?



Untuk segi cerita, Film KESEMPATAN KEDUDA (2018) ini memberikan cerita yang cukup unik tentang nasib dan kehidupan duda usai bercerai. Pada Press Conference yang digelar sebelum film dimulai, Awi Suryadi mengutarakan bahwa ia sangat mencintai genre drama komedi romantis, ketika ia mendapat tawaran untuk menggarap film genre yang disukainya dari Raffi Ahmad, ia langsung menerimanya. Sang sutradara dan penulis skenario memberikan plotline film ini sangat ringan dan mudah untuk diikuti. Paruh awal film menurutku terlalu banyak cameo bermunculan dan rasanya tidak terlalu penting-penting banget. Pembangunan background dan emosional kedua karakter utama juga kurang digali lebih dalam. Alhasil, penonton agak kurang bisa simpati dengan dua duda ini. Awi Suryadi juga menurutku disini cukup terlihat kesulitan dalam menghadirkan jokes. Kebanyakan kurang mengundang tawa dan cenderung "apaan sih.. banget". Yang bisa membuat tersenyum dan tertawa juga hanya bisa dihitung dengan jari. Chemistry antar karakter juga menurutku masih kurang. 
Terlepas dari segala kekurangan yang aku rasakan dalam film ini, Untungnya masih ada beberapa point yang layak untuk diberikan apresiasi. Paruh akhir film konflik persahabatan dan asmara antara keempat karakter utama film ini dikemas dengan baik. Menurutku Awi Suryadi berhasil "mengendalikan" dan menghilangkan image kesulitan membedakan antara Raffi Ahmad asli dengan Raffi Ahmad ketika berakting. Angkat jempol untuk Aqilla Herby yang berperan sebagai anak dari Alfarabi. Ia tampil cukup lucu dan mampu menghadirkan chemistry yang hangat antara anak dengan ayah. Jajaran pemain lainnya tampil tidak terlalu menonjol karena mereka semua tidak diberi porsi pendalaman karakter yang lebih jauh.


Yang agak mendingan berikutnya adalah camera works, tone dan visual dalam film KESEMPATAN KEDUDA (2018) ini cantik banget. Style ala Awi Suryadi benar-benar kerasa, meskipun (lagi, lagi dan lagi) menggunakan set lokasi dan properti kekayaan milik keluarga Raffi Ahmad. Overall, film ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai 11 Oktober 2018 mendatang berbarengan dengan film Awi Suryadi lainnya yaitu ASIH (2018). Kamis siang tertawa, Kamis malam ketakutan!


[6/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment