Saturday 15 December 2018

[Review] Silam: Kisah Seorang Anak Yang Merindukan Sang Ayah


#Description:
Title: Silam (2018)
Casts: Zidane Khalid, Nova Eliza, Wulan Guritno, Surya Saputra, Richelle Snornicki, Dania Michelle, Anna Tarias
Director: Jose Poernomo
Studio: MD Pictures, PicHouse Films


#Synopsis:
Baskara (Zidane Khalid) merasa sangat sedih dengan sikap ibunya (Nova Eliza) yang selalu memarahinya. Rasa kesedihan itu kemudian ia curahkan didepan batu nisan ayahnya, Alex (Surya Saputra). Setiap hari Baskara selalu menyempatkan diri untuk ziarah ke makam ayahnya.
Disekolah, Baskara juga tak disukai oleh teman-temannya. Mereka kesal lantaran Baskara begitu berani dan tidak mempercayai adanya mahluk halus yang ada disekitar mereka. 
Suatu hari, kelas Baskara mengadakan study tour ke Museum Maritim. Teman-teman yang tak suka dengannya menantang Baskara untuk masuk ke sebuah ruangan di museum yang konon tempat ditemukannya seorang wanita yang tewas gantung diri. Aksi perlawanan yang dilakukan Baskara ternyata tak berhasil dan mengakibatkan ia jatuh pingsan usai kepalanya terbentur ke lantai kayu di ruangan tersebut.


Ketika Baskara tersadar, ia mulai merasakan ada yang tak beres dengan pengelihatannya. Baskara bisa melihat hantu. Karena kaget dan ketakutan, ia lalu pergi dari museum. Ditengah malam itu, Baskara kebingungan. Ia lalu memutuskan untuk kabur dari rumahnya untuk mencari keluarga dari ayahnya yaitu Anton (Surya Saputra). Anton sendiri adalah adik kembar identik dari Alex yang menikah dengan Ami (Wulan Guritno) dan dikaruniai dua anak kembar perempuan bernama Amel dan Lia (Richelle Snornicki). 
Dengan mengendarai bus, Baskara akhirnya tiba di rumah Om Anton. Kedatangan Baskara disambut dengan hangat oleh keluarga Om Anton. Melihat keluarga pamannya itu yang harmonis dan bahagia membuat Baskara iri. Baskara rindu mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya yang sudah lama ia tak rasakan semenjak kepergian sang ayah. Kerinduan itu terobati dengan sikap Tante Ami dan Om Anton yang sangat baik pada Baskara. Mereka bahkan mempersilahkan Baskara untuk tinggal disana sesuka hati.


Kebahagiaan Baskara ternyata harus sedikit terganggu karena ia sekarang memiliki kemampuan melihat mahluk halus. Disetiap malam, Baskara merasakan ada kejadian-kejadian ganjil yang terjadi dirumah Om Anton. Tak cuma itu saja, setiap malam ia selalu melihat seorang nenek tua (Anna Tarias) yang selalu lewat didepan rumahnya. Hal yang semakin aneh terus dirasakan oleh Baskara. Sikap Om Anton, Tante Ami, Amel dan Lia juga mengundang rasa curiga Baskara. Setiap hari, aktivitas yang mereka lakukan sama persis dengan hari sebelumnya. Hal-hal misterius lainnya pun semakin menghantui Baskara.


Mendapat gangguan itu, Baskara lalu menceritakan kejadian yang ia alami pada Irina (Dania Michelle), gadis bersepeda yang tinggal tak jauh dari rumah Om Anton. Irina mencoba untuk menenangkan Baskara dan menyuruhnya untuk beradaptasi dengan kemampuannya, karena tak semua mahluk halus yang mereka lihat mengganggu. Tapi apa yang dialami Baskara ini berbeda. Mahluk misterius itu tak cuma mengganggu namun berusaha untuk menyerang Baskara. Irina pun meminta bantuan pada sang nenek untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Fakta-fakta mengejutkan perlahan mulai terkuak. Mengapa sosok mahluk misterius itu selalu menghantui Baskara?


#Review:
MD Pictures yang tahun ini terlihat stripping memproduksi film bergenre horror tampaknya tak berhenti hingga menuju tahun depan. Tak tanggung-tanggung, tahun 2018 ini saja hampir setiap bulan selalu merilis satu hingga tiga film horror dalam jangka waktu satu bulan saja. Mayoritas film horrornya masih dari adaptasi novel baik itu karya Risa Sarasvati atau penulis novel horror lainnya. Stripping membuat film horror rupanya tak semua film horror milik MD Pictures dengan PicHouse Films atau Dee Company tampil memuaskan dalam segi kualitas. Bisa dihitung dengan jari film horror buatan MD Pictures tahun ini yang bisa dikatakan sedikit lebih baik.
Tak mau ketinggalan untuk memeriahkan penghujung akhir tahun, MD Pictures memasang slot film horror (lagi) adaptasi novel Risa Sarasvati (lagi) berjudul SILAM dengan menggandeng sutradara spesialis horror yakni Jose Poernomo. Langkah MD Pictures kali ini merilis film horror menurutku sangat berani. Yang dimana disaat banyak film Indonesia lainnya yang direncakan rilis pada Desember ini pada mundur ke tahun depan lantaran harus berhadapan dengan tiga film blockbuster Hollywood yaitu AQUAMAN (2018), SPIDER-MAN: INTO THE SPIDERVERSE (2018) dan BUMBLEBEE (2018). Hal yang patut diapresiasi lantaran film SILAM (2018) dan minggu depannya yaitu film MILLY & MAMET (2018) tak takut menghadapi tiga blockbuster itu.
Melihat siapa yang duduk di bangku sutradara sudah membuatku menurunkan ekspektasi serendah mungkin. Kenapa? Karena akhir-akhir ini menurutku Jose Poernomo terasa seperti kurang konsisten dalam menghadirkan sebuah film, kadang bagus kadang jelek. Meskipun film ini adaptasi dari penulis novel Danur.
Untungnya, usai menonton film ini, ternyata film SILAM (2018) tak sejelek yang dibayangkan. Menurutku film ini lumayan menarik dan mencuri rasa simpati penonton pada bagian dramanya. Kita diajak untuk berkenalan dengan keluarga Baskara. Drama keluarga yang dibangun diparuh awal film dieksekusi dengan baik. Bahkan ada satu adegan yang menurutku menjadi moment terbaik film ini saat Baskara berdialog dengan Tante Ami yang sedang membaca novel.


Menuju paruh pertengahan, perlahan tapi pasti sisi horror mulai diselipkan diantara cerita drama keluarga Baskara. Awalnya sih tidak terlalu mempermasalahkan, justru horrornya semakin asyik pada saat satu persatu twist ditebar oleh sang sutradara dan penulis skenario. Ide cerita serta atmosfer horrornya sih aku yakin film ini sangat terinspirasi dari film-film Hollywood yakni THE SHINING, THE SIXTH SENSE, THE OTHERS, HAPPY DEATH DAY dan ANNABELLE. Ide tepuk tangan dalam film ini juga menjadi something new dalam membangun jumpscared. Padahal itu mengingatkanku pada salah satu short movie TEPUK TANGAN milik sutradara muda Alif Abimanyu yang ada di YouTube. Yang aku kurang suka mungkin ending film ini yang terlalu dibuat twist lagi dan membuat pondasi drama keluarga yang sudah dibangun di paruh awal film menjadi terabaikan. Jumpscaed juga terasa standar seperti film-film Jose Poernomo pada umumnya.
Jajaran pemain surprisingly tampil lumayan bagus. Baru pertama kali melihat Zidane Khalid bermain film Indonesia dan dalam film ini sukses banget mencuri simpati penonton. Memerankan sosok Baskara yang dirundung banyak duka sukses dibawakannya dengan baik. Range emosi Baskara berhasil dibawakan dengan oke oleh Zidane. Surya Saputra dan Wulan Guritno juga berhasil menghadirkan sosok Anton dan Ami yang "aneh". Si kembar yang diperankan Richelle Snornicki yang sangat THE SHINING banget ini lumayan creepy sih.
Overall, meskipun terlihat banyak terinspirasi dari banyak film horror luar, untungnya film SILAM (2018) tidak terjebak pada horror dengan jumpscared standar semata. Masih ada bagian dalam film ini yang tampil tidak buruk. Film horror MD Pictures terbaik tahun ini usai film DANUR 2 MADDAH (2018).


[6.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment