Saturday, 26 January 2019

[Review] Terlalu Tampan: Ternyata Menjadi Ganteng Itu Susah


#Description:
Title: Terlalu Tampan (2019)
Casts: Ari Irham, Calvin Jeremy, Rachel Amanda, Tarra Budiman, Marcelino Lefrandt, Iis Dahlia, Nikita Willy, Dimas Danang, Unang, Ratna Riantiarno
Director: Sabrina Rochelle Kalangie
Studio: Visinema Pictures


#Synopsis:
Di usianya yang semakin beranjak remaja dan menginjak bangku SMA, kehidupan Witing Tresno Jalaran Soko Kulino (Ari Irham) atau yang akrab dipanggil Kulin lebih nyaman dan beraktifitas di dalam rumah saja. Ia sudah kapok berinteraksi sosial diluar sana terutama jika bertemu dengan lawan jenis, karena Kulin adalah remaja yang terlalu tampan. Kulin terlahir dari keluarga yang dikenal akan ketampanannya. Sang ayah, Pak Archewe Johnson (Marcelino Lefrandt), mantan playboy kelas kakap yang memiliki mantan hingga ribuan. Pak Archewe akhirnya jatuh ke pelukan Basuki Mawa (Iis Dahlia) yang kini menjadi istri sekaligus ibu dari Kulin dan kakaknya, Okisena Helvin (Tarra Budiman).


Sang ayah dan ibu makin lama semakin khawatir pada Kulin karena ia tak ingin berinteraksi sosial dengan siapapun. Bahkan kakaknya sendiri pun terheran-terheran melihat adiknya itu tidak memanfaatkan ketampannya di hidupnya. Alasan Kulin lebih memilih menyendiri dirinya selalu menjadi sumber kericuhan jika keluar rumah. Tak sedikit juga para perempuan diluar sana histeris, mimisan hingga jatuh pingsan ketika bertemu dengan Kulin. Ayah, Ibu dan Okis kemudian membuat rencana agar Kulin mau keluar dari zona nyamannya dan berinteraksi dengan dunia luar. Mereka membuat skenario jatuh miskin, sehingga Kulin terpaksa meninggalkan home schooling dan bersekolah di sekolah reguler. Rencana itu ternyata berhasil meluluhkan hati Kulin. Ia bersedia sekolah reguler dengan satu syarat, yaitu bersekolah yang isinya khusus untuk laki-laki saja yaitu di SMA Harridson.


Di hari pertamanya di SMA Harridson, Kulin sudah berhasil membuat guru wanita jatuh pingsan. Mendengar kabar itu membuat salah satu siswa senior di sekolah yaitu Sidi (Dimas Danang) mempunyai ide memanfaatkan Kulin untuk bisa bernegosiasi seputar Prom Night gabungan dengan SMA khusus perempuan yaitu SMA BBM (Brand Beuaty Manner). Sidi menyuruh Kulin untuk menggoda siswi terlalu cantik disana yaitu Amanda (Nikita Willy) yang sangat anti dengan laki-laki tidak tampan. Sidi menyuruh Kibo (Calvin Jeremy) untuk menemani Kulin pergi ke SMA BBM. Setibanya disana, Kulin yang mengenakan helm demi menyembunyikan wajahnya dan Kibo langsung didemo dan dipaksa untuk keluar dari sekolah. Kulin yang panik kemudian membuka helm. Dan sudah bisa ditebak, seluruh siswi di SMA BBM mengalami histeris, mimisan hingga pingsan massal. Kejadian tersebut menjadi viral dan menjadi bahan berita di televisi.
Kulin merasa lelah menjadi orang yang tampan, bahkan ia putus harapan untuk bisa berinteraksi sosial dengan siapapun. Kulin semakin sedih ketika melihat berita tentang kedua orangtua dan kakaknya yang memanfaatkan popularitas Kulin dengan cara mengadakan tour dirumah dan juga menjual foto-foto Kulin. Ia hanya bisa meluapkan kesedihannya dengan berdiam diri diatas gedung. Ketika sedang berada disana, Kulin bertemu dengan seorang siswi SMA bernama Rere (Rachel Amanda) yang secara mengejutkan melihat Kulin tidak mengalami histeris atau mimisan. Rere malah menganggap lebay sosok Kulin.



Kibo kini menjadi teman satu-satunya Kulin. Ia memutuskan untuk tinggal sementara dirumahnya Kibo untuk menenangkan diri dan menjauh dari keluarganya. Karena memiliki kesukaan yang sama membuat Kulin dan Kibo menjadi semakin akrab. Keduanya bahkan selalu bercerita kehidupan mereka dan mensupport satu sama lain. Disaat Kulin akan menceritakan sosok Rere, Kibo ternyata temannya Rere. Mereka berdua sudah jauh lebih akrab dan saling tahu kesukaan masing-masing. Kulin menjadi tidak enak jika harus bilang kalau ia menyukai Rere pada Kibo, karena Kulin yakin Kibo juga memiliki perasaan yang sama pada Rere.


Ditengah kebingungan itu, Kulin lalu curhat pada kakaknya, Okis. Kulin lalu diberi wejangan-wejangan cara untuk mendapatkan perempuan pujaan oleh kakaknya itu. Kulin pun secara diam-diam mulai mencari tahu segala aktifitas kesukaan Rere. Hingga akhirnya Kulin mempunyai rencana dengan meminta bantuan Amanda. Namun rencana itu sangat berpotensi menghancurkan persahabatan diantara Kulin, Kibo dan Rere.


#Review:
Awal tahun 2019, industri film Indonesia menghadirkan beragam jenis ide cerita yang tak melulu soal drama mengharu biru atau horror saja. Awal Januari kemarin penonton disuguhi sebuah film drama keluarga yang mendadak jatuh miskin. Kemudian di pertengahan Januari, disuguhi film komedi tentang keluarga yang tiba-tiba tajir melintir. Dan di penghujung bulan ini, kita diberi film dengan ide cerita yang tak kalah gilanya yaitu tentang kegelisahan seorang cowok yang terlalu tampan.
Premis cerita film yang diangkat dari Line Webtoon fenomenal ini diproduksi oleh Visinema Pictures yang sudah 10 tahun konsisten menghadirkan karya-karya yang menjaga kualitasnya. Film TERLALU TAMPAN (2019) ini disutradarai oleh sutradara muda, Sabrina Rochelle Kalangie. Film ini menjadi debut perdana Sabrina dalam menyutradarai film panjang. Apa yang dilakukan oleh para produser Visinema Pictures yaitu menggandeng sutradara-sutradara muda berbakat untuk menggarap film produksi mereka menurutku adalah hal yang sangat patut dicontoh. Hal ini bisa menjadi moment lahir-lahirnya sutradara muda baru untuk masa depan perfilman Indonesia.



Ide serta plotline film TERLALU TAMPAN (2019) tak cuma (sangat) menghibur dengan segala kekonyolannya tapi juga menghadirkan drama percintaan yang tumbuh diantara persahabatan yang dibahas lebih dalam dan intens. Paruh awal film penonton disuguhkan dengan aksi-aksi komedi yang super lebay (in the very goodway) layaknya komik webtoon-nya. Kita diajak melihat keseharian Mas Kulin yang awalnya senang menyendiri kemudian mencoba berinteraksi sosial dengan dunia luar.


Moment kegilaan para perempuan ketika Mas Kulin menunjukkan wajahnya berhasil banget membuat penonton menggelengkan kepala hingga tertawa. Ada beberapa hal kecil sih yang cukup mengganggu selama menonton film ini. Diantaranya jarak waktu ketika Mas Kulin pertama masuk sekolah sampai ia disuruh mengirim proposal Prom ke SMA BBM itu terasa dalam satu waktu saja. Hal itu terasa terburu-buru sehingga chemistry antara Mas Kulin dan Kibo menjadi kurang meyakinkan. Kepedulian keluarga Mas Kulin pasca ia kabur juga tidak bahas dan cenderung malah menghilang begitu saja. Product placement dalam film TERLALU TAMPAN (2019) ini juga menjadi hal yang lumayan mengganggu berikutnya. Sebetulnya tak masalah jika ada product placement, asalkan munculnya rasional dan smooth. Tapi untungnya, beberapa kekurangan tersebut berhasil ditutupi dengan plot persahabatan serta percintaan antara Mas Kulin, Kibo dan Rere. Mas Kulin yang sama sekali tidak punya pengalaman dalam urusan asmara malah menghalalkan segala cara tanpa memikirkan resikonya demi mendapatkan orang yang ia sukai. Apa yang Mas Kulin lakukan sih cukup related dengan para remaja yang baru saja mengenal rasa cinta. Ari Irham berhasil menghidupkan karakter Mas Kulin. Aura serta charmingnya semakin terpancar dalam film ini usai debut perdananya lewat film AFTER MET YOU (2019). Karakter Kibo dan Rere juga tampil konsisten dengan apa yang mereka pilih. Chemistry ketiganya juga semakin lama semakin kuat.


Penampilan keluarga Mas Kulin yang aku kira akan mempunyai peran penting, ternyata tidak disesuai apa yang aku bayangkan. Karakter Amanda yang diperankan oleh Nikita Willy pun hanya sebatas pemanis saja untuk mewakili perempuan terlalu cantik. Karakter pendukung lainnya itu Sidi yang diperankan Dimas Danang looknya sudah too old untuk ukuran anak SMA. Beberapa siswa SMA Harridson juga demikian. Entahlah versi webtoonnya seperti itu atau tidak, yang pasti ini cukup mengganggu lantaran look serta fisiknya sudah dewasa, dipaksa untuk menjadi anak SMA huft.
Overall, film TERLALU TAMPAN (2019) menjadi salah satu film drama komedi yang cukup segar dan mencuri perhatian. Visinema is never failed.


[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment