Monday, 25 August 2025

[Review] Tumbal Darah: Aksi Survival Pasutri Asal Ambon Yang Akan Dijadikan Tumbal!



#Description:
Title: Tumbal Darah (2025)
Casts: Marthino Lio, Sallum Ratu Ke, Agla Artalidia, Donny Alamsyah, Aksara Dena, Rania Putrisari, Epy Kusnandar, Leo Maitimu, Quinnsha Alexandria Kimy, Quinnsha Bian Kimy, Mikayla Hikaru
Director: Charles Gozali
Studio: Magma Entertainment, Wahana Kreator, Sinemaku Pictures


#Synopsis:
Di tengah Pandemi CoVid-19, Jefri (Marthino Lio) tetap menjalankan pekerjaannya sebagai debt collector di ibukota untuk memenuhi biaya persalinan istrinya, Ella (Sallum Ratu Ke) yang sudah memasuki bulan kedelapan kehamilan. Namun sayang, setiap nasabah yang ia datangi tak ada satupun yang mampu membayar karena usaha dan pekerjaan mereka terhenti akibat Pandemi. Meskipun terlihat sangar, Jefri tak bisa berbuat kasar terhadap nasabah-nasabahnya. Terkadang ia memberikan keringanan kepada nasabah yang memiliki alasan demi kepentingan keluarga.
Melihat sang suami yang kesusahan mencari nafkah membuat Ella memutuskan untuk kembali menjadi driver ojek online meskipun usia kandungannya sudah tua. Hingga suatu hari, Ella mengalami kecelakaan saat mengantarkan penumpang. Mendapat telepon dari istrinya itu membuat Jefri panik dan langsung mendatangi lokasi kejadian. Tiba disana, Jefri marah karena orang-orang disekitarnya tak ada satupun yang berani untuk menolong mereka berdua. Ia pun terpaksa menghentikan mobil yang melintas untuk segera membawa sang istri ke rumah sakit terdekat.
Dalam perjalanan, beberapa rumah sakit menolak kedatangan Jefri karena alasan protokol kesehatan Pandemi. Pihak rumah sakit menerapkan peraturan sebelum memasuki rumah sakit wajib melakukan test PCR tanpa terkecuali, meskipun kondisi pasien dalam keadaan darurat. Amarah Jefri semakin memuncak karena hal tersebut. Ia pun langsung pergi dan mencari rumah sakit lainnya. Waktu terus berjalan memasuki malam hari. Semakin banyak klinik dan rumah sakit yang sudah tutup. Hingga akhirnya Jefri berhasil menemukan sebuah klinik yang lokasinya cukup jauh dari ibukota.
Setibanya disana, Jefri langsung membawa Ella masuk ke dalam klinik. Disana, mereka bertemu dengan salah satu perawat klinik yaitu Bakar (Aksara Dena). Melihat kondisi kandungan Ella yang besar dan akan segera melahirkan membuat Bakar senang. Ia pun langsung menemui dua rekannya yaitu pasutri Dokter Iwan (Donny Alamsyah) dan Sandra (Agla Artalidia). Tak lama setelah itu, Ella pun dibawa ke ruang persalinan dan Jefri diminta untuk menunggu di luar.
Melihat kondisi kehamilan pasiennya yang sudah besar membuat Iwan dan Sandra sangat senang. Mereka mempunyai rencana jahat terhadap bayi yang dikandung Ella untuk dijadikan tumbal bagi iblis kembar penghuni klinik tersebut. Iwan, Sandra dan Bakar harus segera mendapatkan janin atau bayi yang baru dilahirkan untuk dipersembahkan kepada iblis kembar agar kekayaan dan kemakmuran hidup mereka bertiga tidak lenyap. Jika terlambat, maka iblis kembar tersebut akan menghabisi mereka.
Sandra dan Iwan langsung mengikat tangan beserta kaki Ella agar tidak bisa bergerak. Disaat Sandra melakukan bedah caesar pada bagian perut Ella, ia terkejut karena pisau bedah yang ia gunakan tidak dapat menembus kulit Ella. Sandra tak menyerah, ia mencoba lagi secara terus menerus namun masih sama. Iwan dan Sandra sangat yakin jika Ella yang berasal dari Timur Indonesia ini memiliki ilmu kebal. Mereka kemudian menyeret Jefri untuk masuk ke ruang bersalin dan memaksa untuk melepaskan ilmu kebal tersebut. Mendengar ocehan Iwan dan Sandra membuat Jefri tertawa sekaligus heran karena mereka berdua sama sekali tidak memiliki ilmu kebal.
Jefri kemudian menyusun rencana, agar dirinya dan sang istri bisa kabur, ia beralasan ilmu kebal dari mereka akan hilang jika Ella melahirkan secara normal dan berjanji akan mencari wanita hamil lain sebagai pengganti sang istri. Iwan dan Sandra mau tak mau mengikuti rencana Jefri. Sementara itu, iblis kembar yang tak kunjung mendapat tumbal wujudnya berubah menjadi sangat mengerikan. Iwan, Sandra dan Bakar semakin ketakutan jika tidak mendapatkan tumbal secepatnya, mereka bertiga harus menyerahkan diri kepada iblis kembar tersebut.
Jefri kemudian menculik salah satu nasabah wanita yang ia temui dan kebetulan sedang hamil. Tanpa pikir panjang, ia membawa wanita tersebut ke klinik untuk ditukarkan dengan sang istri. Setibanya di klinik, Jefri dan Ella harus menghadapi iblis kembar yang makin kelaparan hingga membuat Iwan, Sandra dan Bara mengalami kerasukan. Bagaimanakah nasib mereka selanjutnya?


#Review:
Magma Entertainment kembali hadir dengan project film horror terbarunya berjudul TUMBAL DARAH (2025). Di film terbarunya ini, sutradara Charles Gozali berkolaborasi dengan Wahana Kreator dan juga Sinemaku Pictures untuk proses kreatif serta produksi film TUMBAL DARAH (2025). Aku berkesempatan untuk menonton film ini lebih dulu sebelum press screening dan gala premiere di Jogja NETPAC Asia Film Festival 2024 di Cinema XXI Empire, Yogyakarta pada Desember tahun lalu.
Untuk segi cerita, film TUMBAL DARAH (2025) sendiri memang tidak memberikan premis yang baru, yaitu tentang seorang wanita hamil yang dijadikan tumbal oleh sekelompok orang. Menariknya, ditangan Salman Aristo dan team dari Wahana Kreator, premis mainstream tersebut dibungkus dengan plot yang menyentil issue sosial sekaligus Pandemi CoVid-19 yang terjadi lima tahun yang lalu. Development story dari karakter Jefri dan Ella terasa sangat grounded yaitu pasutri muda yang kondisi finansial mereka mengkhawatirkan. Jefri yang berprofesi sebagai debt collector semakin sulit mendapat nasabah yang membayar ditengah pandemi. Sementara itu, Ella yang sedang hamil tua pun tak tinggal diam. Ia nekat ikut membantu mencari nafkah sebagai ojek online. Kritik sosial yang dihadirkan oleh Charles Gozali di film ini juga bisa dirasakan penonton dalam beberapa adegan. Salah satunya ketika Ella mengalami kecelakaan motor, tidak ada satupun warga yang berani menolong dengan alasan pandemi dan terlihat seolah-oleh memandang "kotor" kedua karakter utama tersebut. Hampir separuh awal film, plot cerita sangat menonjolkan elemen dramatis tanpa adanya unsur horror dari kedua pasutri yang berasal dari Ambon tersebut. Sekilas jadi mengingatkanku pada GLENN FREDLY THE MOVIE (2023) yang sama-sama dibintangi oleh Marthino Lio juga. Hahaha. Situasi kurang mengenakan muncul saat kedua karakter mencari rumah sakit yang mau menerima pasien tanpa harus melakukan serangkaian protokol kesehatan pandemi.
Unsur horror baru muncul ketika karakter Jefri dan Ella berada di klinik yang dikelola pasutri Iwan dan Sandra. Praktek tumbal yang dilakukan keduanya sukses bikin ngilu penonton ketika keduanya berusaha mempersembahkan Ella dan janinnya kepada iblis kembar yang ada di klinik. Moment lucu sekaligus pencair suasana saat situasi mencekam datang dengan cara yang tak terduga, lewat mitos orang timur kebal terhadap benda tajam. Jokes tersebut surprisingly mengundang tawa penonton. Ditambah lagi, tektokan dialog khas orang timur dari Jefri dan Ella yang tidak mempercayai hal-hal mistis juga semakin menambah kelucuan dari film ini. Seperti film-film Charles Gozali sebelumnya, di film TUMBAL DARAH (2025) juga menampilkan elemen action lewat survival Jefri dan Ella untuk secepatnya keluar dari klinik tersebut. Aksi baku hantam dan kejar-kejarannya asyik dan cukup berhasil memacu adrenaline penonton. Namun sayang, elemen horror yang disajikan film TUMBAL DARAH (2025) ini menurutku tidak works. Adegan horror nya cenderung membosankan. Kemunculan setan kembar berwujud bocil juga terasa aneh dan repetitif. Bahkan nasib tiga orang yang di klinik jadinya predictable saat mereka gagal menumbalkan Ella dan ibu hamil lainnya yang berhasil diselamatkan. Andai saja film ini menghilangkan elemen horror dan digantikan dengan full action survival pasti akan lebih baguus!
Overall, film TUMBAL DARAH (2025) cukup berhasil memberikan warna baru untuk filmography Charles Gozali sebagai sutradara spesialis horror action, meskipun elemen horrornya belum tampil memuaskan.


[7/10Bintang]

Thursday, 14 August 2025

[Review] La Tahzan Cinta, Dosa & Luka: Drama Perselingkuhan Menggegerkan Antara Suami Dengan ART!



#Description:
Title: La Tahzan: Cinta, Dosa & Luka (2025)
Casts: Marshanda, Deva Mahenra, Ariel Tatum, Rachel Mikhalya, Asri Welas, Benidictus Siregar, Patricia Gunawan, Reza Nangin, Ayu Dyah Pasha, Elmandsipasi, Rukman Rosadi, Elma Theana, Budi Ros, Arif Alfiansyah, Hafidz Weda
Director: Hanung Bramantyo
Studio: MD Pictures, Dapur Films, Baraka Pictures


#Synopsis:
Alina (Marshanda) dan Reza (Deva Mahenra) merupakan pasangan suami istri yang harmonis dan hidup serba berkecukupan. Alina disibukkan membangun usaha jasa titip atau jastip dan rutin pergi ke luar negeri untuk berbelanja pesanan pelanggannya. Sementara itu, Reza bekerja sebagai agen properti rumah. Karena sama-sama sibuk, Alina dan Reza berencana menambah asisten rumah tangga untuk mengurus anak kedua mereka, Malik yang masih bayi. Alina memilih untuk menambah ART saja ketimbang harus menambah beban kepada dua ART yang sudah bekerja di rumah yaitu Mbak Kartini (Asri Welas) dan Kang Karyo (Benedictus Siregar).
Setelah pulang dari Bangkok, Alina kedatangan ART baru yaitu Asih (Ariel Tatum) yang ia dapatkan dari yayasan penyalur. Alina langsung tertarik saat pertama kali melihat Asih karena bisa cepat beradaptasi dan dekat dengan Malik. Setelah itu, Asih diizinkan bisa langsung bekerja dan tinggal di rumah dengan menempati salah satu kamar ART yang masih kosong di lantai paling atas. Kehadiran ART baru di rumah Alina membuat Kartini dan Karyo sering berselisih. Kartini punya firasat buruk soal Asih yang dikhawatirkan akan merebut pekerjaan rumahnya. Sementara itu, Karyo justru senang dengan kehadiran Asih karena penampilannya cantik, berhijab dan juga berperilaku sopan.
Keesokan harinya, Asih ikut membantu Kartini menyiapkan hidangan sarapan. Jus yang dibuat oleh Asih dengan menggunakan madu ternyata disukai Reza, Alina dan anak pertama mereka, Rere (Rachel Mikhayla). Hal tersebut membuat Kartini makin kesal dan curiga jika Asih sedang berusaha cari perhatian kepada majikannya. Selain itu, Alina juga sangat berterima kasih kepada Asih karena sudah menyelamatkan Malik yang tidak sengaja menelan kancing saat ia sibuk mengurus jastip dengan para staff nya. Usai pulang kerja, Reza juga mengucapkan terima kasih pada Asih soal kejadian yang menimpa Malik. Malam harinya, Reza sedang asyik menonton pertandingan bola di ruang keluarga. Asih keluar dari dapur sambil membawakan jus untuk Reza. Saat menerima jus yang dibuatkan Asih, Reza terkejut karena bagian aurat Asih tak sengaja terlihat olehnya. Kejadian tersebut terus terbayang-bayang dalam pikiran Reza.
Waktu terus berlalu. Saat akhir pekan, Reza menepati janjinya untuk mengajak Alina, Rere dan Malik berliburan. Rere sangat senang karena sang ayah mengajaknya berliburan sambil melihat hewan kesukaannya yaitu Alpaca. Sebelum pergi ke kebun binatang, mereka menyewa kamar hotel yang cukup besar. Asih pun ikut diajak oleh Alina karena harus membantunya mengurus Malik. Namun sayang, sepanjang perjalanan menuju hotel, Asih mabuk darat. Saat tiba di hotel, Alina mengizinkan Asih untuk istirahat saja di kamar dan tidak ikut pergi ke kebun binatang. Ketika berjalan menuju parkiran, dompet Reza tertinggal di kamar. Ia pun naik ke atas untuk mengambil dompetnya. Saat masuk ke kamar, Reza menemukan Asih yang pingsan di depan pintu kamar mandi. Reza pun langsung memindahkan Asih ke kasurnya.
Sepulang dari liburan, Reza terus memikirkan Asih. Tak hanya itu saja, sosok Asih sampai terbawa ke dalam mimpinya Reza. Hingga suatu ketika, saat Alina sedang menghadiri undangan kajian dan Rere di sekolah, Asih nekat mendekati Reza dan menciumnya ketika sedang berada di kamar Malik. Sejak saat itu, Reza semakin terpancing melampiaskan nafsunya kepada Asih. Setiap ada kesempatan untuk berdua, mereka sering bermesraan dan melakukan hubungan seksual. Bahkan Reza nekat melakukan hal tersebut di rumah-rumah yang ia iklankan untuk dijual.
Seiring berjalannya waktu, perselingkuhan yang dilakukan Reza dan Asih mulai tercium oleh ART lain. Kartini semakin rewel dan menaruh curiga terhadap Asih setelah beberapa kali melihat Reza lebih sering berada di rumah ketika Alina sedang di luar. Asih pun tak tinggal diam. Ia berusaha bersikap setenang mungkin agar tidak lagi menimbulkan kecurigaan dari Kartini. Sementara itu, Karyo yang selesai belanja bulanan tak sengaja melihat Asih dijemput oleh mobilnya Reza. Ia pun langsung mengikuti mobil tersebut yang menuju ke sebuah rumah. Karena penasaran, Karyo pun akhirnya memergoki Reza dan Asih sedang bermesraan. Ia langsung merekamnya untuk keperluan bukti yang nantinya akan ia berikan pada Alina.
Malam harinya, Karyo langsung menginterogasi Asih dan memperlihatkan video rekaman tersebut. Tanpa rasa bersalah, Asih malah menghapusnya dan pergi begitu saja. Keesokan harinya, Karyo difitnah telah mencuri barang pribadi milik Alina dan juga Asih. Kejadian tersebut membuat Alina dan juga Reza sangat marah dan langsung memecat Karyo. Kini, ART yang tersisa di rumah hanya Asih saja. Otomatis, waktu berduaan antara Asih dengan Reza semakin banyak karena Alina semakin sibuk di luar dan akan pergi ke Dubai untuk belanja jastip dalam waktu dekat. Asih dan Reza bahkan sering bermesraan di hadapan Malik secara langsung.
Waktu terus berlalu. Rere pulang sekolah lebih cepat dari biasanya. Tiba di rumah, ia memergoki sang ayah baru saja keluar dari kamar Asih dengan hanya mengenakan singlet dan boxer saja. Saat makan malam, Rere langsung menceritakan hal itu pada ibunya. Alina kaget saat sang anak berbicara soal ayahnya itu. Reza mengelak dan beralasan jika ia sedang mencari setrika di kamar Kartini bukan dari kamarnya Asih. Saat Alina menanyakan pada Asih pun, Asih tidak tahu menahu soal kejadian tersebut. Bagaimana nasib rumah tangga Alina dan Reza selanjutnya? Apakah perselingkuhan yang dilakukan Reza dengan Asih akan terbongkar?


#Review:
Rumah produksi MD Pictures kembali hadir dengan project film drama terbarunya yang berjudul LA TAHZAN: CINTA, DOSA & LUKA (2025). Film ini diadaptasi (lagi) dari salah satu konten di akun @Elizasifaa yang viral TikTok tahun 2023 lalu setelah cerita IPAR ADALAH MAUT (2024), yang sama-sama diangkat ke layar lebar oleh MD Pictures dan juga sang sutradara, Hanung Bramantyo.


Untuk segi cerita, film LA TAHZAN (2025) ini tak berbeda jauh dengan film-film bertema perselingkuhan atau perpelakoran pada umumnya, tentang bahtera rumah tangga harmonis yang tiba-tiba diuji oleh kedatangan orang ketiga. Sosok wanita idaman lain kali ini bukanlah adik atau kakak kandung dari sang istri atau rekan kerja, melainkan ART yang bekerja di rumah mereka sendiri. Meskipun terasa klise dan sangat FTV banget, kolaborasi antara Hanung Bramantyo dan Hanan Novianti selaku penulis naskah film LA TAHZAN (2025) menyajikan intensitas perselingkuhan yang menurutku sangat wild dan mendobrak batas toleransi yang bisa penonton maklumi hahaha. Setiap karakter Reza dan Asih bermesraan khususnya saat latar tempat kamar ANAK KANDUNGNYA SENDIRI, penonton langsung refleks mengucap istighfar tiada henti. Porsi cerita yang fokus dan menampilkan perselingkuhan antara Reza dengan Asih di sini menurutku terlalu banyak. Di satu sisi, keputusan tersebut pasti berhasil menciptakan keriuhan dan sumpah serapah dari penonton, tapi di sisi lain porsi cerita untuk pengembangan cerita dari Alina dengan jastip nya dan karakter-karakter pendukung lainnya jadi tenggelam begitu saja. Karakter tetangga yang dimainkan Reza Nangin dan Patricia Gouw serta bestie Alina yang diperankan konten kreator Elmandsipasi jadi sebatas comic relief semata. Andai saja ketiga karakter tersebut mendapat sedikit eskplorasi seperti yang dilakukan terhadap karakter ART Kartini dan Karyo pasti akan menciptakan banyak moment emosional, khususnya saat memasuki babak akhir film. Kehadiran dua ART yang diperankan Asri Welas dan Benidictus Siregar dalam film ini surprisingly menjadi most valuable person dalam rumah tangga Alina dengan Reza. Pendalaman cerita kedua karakter tersebut jadi saksi kunci perselingkuhan sebetulnya bagus, namun saat film ini akhirnya reveal affair yang dilakukan Reza dengan Asih, menurutku eksekusinya tidak se-memorable film IPAR ADALAH MAUT (2024), terlepas dari betapa dahsyatnya emosi yang dikeluarkan oleh Marshanda sebagai Alina ketika adegan itu dimunculkan.


Hal mengejutkan sudah pasti akan terjadi dalam film-film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Di film LA TAHZAN (2025) ini, banting setir genre secara ekstrim kembali terjadi setelah sebelumnya sudah ia lakukan di film RAHASIA RASA (2025) dan GOWOK (2025). Siapa sangka, unsur mistis dan ilmu hitam tentang pelet tiba-tiba muncul lengkap dengan ritual ruqyah, perburuan benda-benda pengirim pelet hingga dukun. Eksekusi elemen mistis yang dihadirkan pun menurutku serba nanggung dan tergesa-gesa karena keterbatasan durasi sekaligus menjelaskan motivasi dari karakter Asih itu sendiri. Meskipun demikian, keputusan Hanung Bramantyo yang menggabungkan antara drama rumah tangga perselingkuhan dengan elemen mistis tentang pelet ini jadi keunikan tersendiri untuk filmography beliau, meskipun hal tersebut sudah dilakukan oleh film SIHIR PELAKOR (2025).


Untuk jajaran pemain, penampilan Marshanda yang memerankan Alina berhasil menampilkan range emosional yang memukau khususnya di babak akhir film. Chemistry yang paling mencuri perhatian justru datang dari dua karakter antagonis yaitu Deva Mahenra dan Ariel Tatum. Keduanya berhasil membangun hubungan terlarang yang penuh gairah, mendobrak batas toleransi dan lebih profesional dibandingkan film pelakor Deva Mahenra sebelumnya. Saat plot memasuki elemen mistis pun, aksi Ariel Tatum yang bengis berhasil meningkatkan tingkat emosi penonton. Jangan sampai terlewatkan dua credit scene yang jadi pembeda paling signifikan dari versi TikTok, atau mungkin saja bisa menjadi bahan untuk sekuelnya nanti di kemudian hari.


[7.5/10Bintang]

Monday, 11 August 2025

[Review] Panggil Aku Ayah: Cerita Lucu dan Haru Dari Debt Collector Yang Membesarkan Seorang Anak!


#Description:
Title: Panggil Aku Ayah (2025)
Casts: Ringgo Agus Rahman, Boris Bokir, Myesha Lin, Tissa Biani, Sita Nursanti, Sebryan Yosvien, Totos Rasiti, Joe P. Project, Guzman Sige, Venytha Yoshiantini, Hetty Reksoprodjo, Yeyen Lidya
Director: Benni Setiawan
Studio: Visinema Studios, CJ Enm, Legacy Pictures, CBI Pictures, Anami Films, Indopicture Studio


#Synopsis:
Dedi (Ringgo Agus Rahman) dan sepupunya, Tatang (Boris Bokir) bekerja sebagai debt collector untuk bosnya, Pak Marjono (Totos Rasiti). Setiap hari, mereka berdua menagih ke nasabah-nasabah yang sudah lama menunggak. Salah satunya yaitu Ibu Rossa (Sita Nursanti) yang sudah lama tidak membayar cicilan usai bercerai dengan sang suami. Rossa kini hidup berdua bersama anak perempuan kesayangannya, Intan Gemilang (Myesha Lin). Saat tak sengaja bertemu dengan Dedi dan Tatang di jalan, Ibu Rossa berusaha meminta tambahan waktu untuk melunasi hutangnya. Karena janji tak pernah ditepati, Tatang inisiatif membawa Intan sebagai jaminan dengan harapan Ibu Rossa bisa lebih cepat membayar hutangnya jika sang anak dibawa oleh mereka berdua.



Sepanjang jalan menuju kantor, Intan terus menangis karena dijauhkan dengan ibunya. Pak Marjono pun dibuat kesal karena Dedi dan Tatang malah membawa anak kecil. Setelah selesai jam kerja, mereka terpaksa membawa Intan ke rumah. Setibanya di rumah, Intan kembali nangis kencang. Dedi pun memaksa Tatang untuk menghubungi Ibu Rossa supaya Intan segera dijemput. Mendengar akan dikembalikan ke ibunya membuat Intan senang. Ia pun mulai mengikuti permintaan Dedi untuk makan, mandi dan yang lainnya.


Malam harinya, Ibu Rossa datang ke rumah Dedi. Intan sangat senang dan langsung siap-siap pulang bersama dengan sang ibu. Namun kebahagiaan itu seketika sirna. Ibu Rossa malah pergi meninggalkan sebuah surat yang isinya meminta izin pada Dedi dan Tatang untuk merawat Intan selama satu minggu. Setelah itu, saudara dari Ibu Rossa yaitu Yana (Joe P. Project) akan menjemput Intan. Ibu Rossa terpaksa menitipkan sementara Intan karena ia pergi ke Jakarta untuk daftar sebagai TKI ke luar negeri.
Dedi dan Tatang berusaha semaksimal mungkin menjaga Intan sampai dijemput oleh Yana. Selama satu minggu itu, Intan mulai terbiasa tinggal bersama Dedi dan Tatang. Bahkan sesekali Intan sering diajak bekerja untuk menagih hutang ke nasabah. Perlahan tapi pasti, tumbuh perasaan sayang sebagai seorang bapak dari dalam diri Dedi kepada Intan. Hubungan mereka bertiga pun semakin dekat satu sama lain.
Setelah satu minggu, tibalah Dedi harus mengantarkan Intan bertemu dengan pamannya, Yana yang sudah menunggu di terminal. Sebelum pergi, Dedi selalu memberikan pesan dan nomor telepon rumah pada Intan untuk mengabari dirinya jika sudah sampai di rumahnya Yana. Sejak perginya Intan dari rumah, situasi menjadi beda. Dedi merasa ada yang hilang dan hampa. Tatang merasa aneh melihat sikap Dedi yang tak biasa itu.


Hari demi hari terus berlalu. Dedi berusaha menghubungi nomor telepon Yana namun tak pernah bisa. Hingga suatu ketika, dering telepon masuk. Ketika diangkat, terdengar suara Intan yang menangis dan ingin segera dijemput. Dedi dan Tatang langsung bergegas pergi menuju tempat sesuai petunjuk yang diberikan Intan. Tiba di sana, mereka terkejut ternyata Intan dijual oleh Yana ke tempat prostisusi berkedok karaoke milik Mami Dewi (Yeyen Lidya). Dedi langsung mengambil Intan dan melempar semua uang pemberian Yana kepadanya. Setibanya di rumah. Dedi dan Tatang kemudian berkomitmen untuk merawat Intan. Mereka memutuskan resign sebagai debt collector dan membangun usaha service elektronik di rumah. Dedi ingin menjadi sosok orang tua pengganti yang baik bagi Intan. Selain itu, Dedi juga menyekolahkan Intan agar tumbuh menjadi anak pintar dan bisa mengejar cita-citanya sebagai seorang Dokter.


Seiring berjalannya waktu, Intan (Tissa Biani) tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang cantik dan juga pintar. Saat lulus SMA, Intan mendapat ranking pertama di kelasnya. Atas prestasinya itu, Dedi dan Tatang memberikan kado handphone untuk Intan. Setelah lulus dengan nilai tinggi, Intan melanjutkan pendidikan kuliah kedokteran sesuai dengan mimpinya sedari kecil. Dedi dan Tatang selalu memberikan dukungan apa yang dicita-citakan Intan termasuk ingin bertemu dengan ibunya yang sudah lama berpisah.


Suatu hari, Dedi mendapat kiriman surat dari kerabat Ibu Rossa yaitu Ibu Tanti (Hertati Heksoprodjo) yang mengabarkan jika Ibu Rossa sudah kembali ke Indonesia usai ditelantarkan oleh majikannya. Dedi dan Tatang beserta Intan langsung pergi menemuinya. Tiba di rumah, Ibu Tanti menjelaskan jika selama ini Ibu Rossa tak bisa pulang ke Indonesia karena masuk jalur TKI ilegal. Selain itu, Ibu Rossa juga mendapat perlakuan buruk dari majikannya hingga tak bisa lagi beraktifitas seperti biasa. Melihat kondisi sang ibu yang tak berdaya membuat Intan sangat sedih dan patah hati. Ibu Rossa merasa lega akhirnya bisa melihat sang anak meskipun tindakannya di masa lalu sangatlah salah terhadap Intan. Ibu Rossa meminta maaf pada Intan karena sudah belasan tahun meninggalkan dirinya tanpa kabar sama sekali. Tak lama setelah itu, kondisi fisik Ibu Rossa semakin lemah dan akhirnya meninggal dunia.
Kepergian Ibu Rossa itu ternyata menyimpan satu rahasia perihal ayahnya Intan yang ternyata masih hidup. Sebelum meninggal, Ibu Rossa meminta Dedi untuk mempertemukan Intan dengan ayahnya yang selama ini memang mencarinya. Mendengar hal tersebut membuat Intan kecewa terhadap sang ayah karena tiba-tiba saja muncul saat ia sudah dewasa. Mendengar Intan yang diizinkan bertemu dengan ayah kandungnya membuat Tatang kesal pada Dedi, karena menurutnya yang pantas sebagai ayah dari Intan adalah Dedi bukanlah ayah kandungnya. Bagaimana cerita selanjutnya?


#Synopsis:
Rumah produksi Visinema Studios kembali hadir dengan project film drama keluarga terbarunya yang berjudul PANGGIL AKU AYAH (2025). Film ini merupakan adaptasi resmi dari film box office hit asal Korea Selatan berjudul PAWN (2020) yang dirilis saat Pandemi CoVid-19 lalu. Benni Setiawan terpilih sebagai sutradara untuk project film ini.


Untuk segi cerita, film PANGGIL AKU AYAH (2025) memang tidak berbeda jauh dengan versi aslinya. Beberapa adegan ikonik dan tearjerker menurutku berhasil di recreate ulang oleh sang sutradara. Yang menjadi daya tarik di sini yaitu penerapan culture Indonesia khususnya budaya Sunda nya sangat kental dan konsisten dari awal sampai film selesai. Selain itu, bodor-bodor Sunda yang disajikan film ini selalu berhasil memancing tawa penonton. Visinema memang semakin terasah nih untuk urusan jokes-jokes khas Sunda setelah teruji lewat semesta KELUARGA CEMARA versi film maupun drama musikalnya. Film PANGGIL AKU AYAH (2025) juga diperkuat berkat chemistry yang terjalin di antara para karakter. Dinamika hubungan antara Dedi dan Tatang sebagai saudara sekaligus rekan kerja cukup related dengan kondisi masyarakat saat ini yang terpaksa bekerja apa saja demi bertahan hidup. Kemunculan singkat tentang Ibu Rossa dan Intan yang menyukai lagu Tegar milik penyanyi Rossa sebetulnya bisa banget dikembangkan lebih mendalam. Ditambah lagi Tissa Biani dan Sita Nursanti me-recycle lagunya juga jadi soundtrack. Plot film lebih memilih untuk menambah dramatisasi terutama saat menjelang akhir film. Andai saja film ini selesai saat Intan akhirnya memanggil Dedi dengan sebutan ayah, sudah ngena dan lebih memorable menurutku.


Untuk jajaran pemain, Ringgo Agus Rahman dan Boris Bokir adalah kombinasi segar yang bikin lucu sekaligus haru. Ketulusan mereka berdua terpancar kuat selama merawat dan juga membesarkan Intan. Moment melamun dan penuh beban pikiran dari karakter Dedi juga sangat believable. Penampilan gemilang selanjutnya datang dari estafet antara Myesha Lin dan Tissa Biani. Keduanya berhasil menghidupkan karakter Intan dengan sangat baik dan effortless. Moment sedih, haru, lucu dan bahagianya bisa dengan mudah dirasakan penonton. Penampilan Sita Nursanti juga semakin menambah sisi emosional penonton. Rasa bersalah, kecewa dan sedih dari karakter Ibu Rossa tersampaikan dengan baik olehnya.
Yang paling aku suka dari project-project film produksi Visinema yaitu scoring musik dan lagu yang disajikan selalu baguus! Musik karya Ifa Fachir lagi selalu berhasil mengalun indah, bikin tenang dan tak sadar tiba-tiba saja meneteskan air mata. So magical! Recycle lagu Tegar yang dibawakan Tissa Biani dan Sita Nursanti juga semakin memperlengkap kehangatan film ini. Overall, film PANGGIL AKU AYAH (2025) terbilang sukses melakukan remake film Korea Selatan dengan menerapkan culture budaya Indonesia tanpa harus menghilangkan nyawa utama dari film aslinya.


[8.5/10Bintang]

Saturday, 9 August 2025

[Review] Tinggal Meninggal: Kelucuan Si Pendiam Yang Ingin Berinteraksi Dengan Teman-Temannya!



#Description:
Title: Tinggal Meninggal (2025)
Casts: Omara Esteghlal, Nirina Zubir, Jared Ali, Gilbert Pattiruhu, Mawar Eva De Jongh, Muhadkly Acho, Mario Caesar, Ardit Erwandha, Shindy Huang, Nada Novia Putri, Arief Didu, Yono Bakrie
Director: Kristo Immanuel
Studio: Imajinari Pictures, Jagartha, Trinity, Legacy Pictures


#Synopsis:
Gema (Omara Esteghlal) dikenal sebagai sosok yang pendiam, jarang bergaul dan sering terlihat berbicara sendirian. Hal tersebut sudah dirasakan Gema (Jared Ali) sejak duduk di bangku sekolah. Karena sering terlihat asyik sendiri dengan dunianya, tak jarang ia mendapatkan bullying dari para siswa di kelas. Di usia dewasa, Omara tinggal sendirian di rumah peninggalan ayahnya, Indra (Gilbert Pattiruhu) yang dikenal sebagai seorang motivator bisnis MLM. Sementara itu, sang ibu yaitu Ayu (Nirina Zubir) sibuk pacaran dengan pria-pria muda setelah resmi bercerai dengan Indra.



Bertahun-tahun Gema hidup sendirian karena orang tuanya sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Selama ini, Gema mempunyai daftar keinginan sederhana yang ingin dilakukan bersama ayah dan ibunya, namun terasa sulit untuk diwujudkan. Daftar keinginan tersebut semakin mustahil dilakukan setelah Gema mendapat kabar kematian sang ayah yang terkena serangan jantung. Di satu sisi, kepergian ayahnya itu tak sepenuhnya membuat Gema ataupun Ayu bersedih karena mereka bertiga sudah lama berpisah.
Kabar duka kepergian ayahnya Gema membuat rekan kerja satu divisi di kantornya Gema ikut berbelasungkawa. Karena tak ingin melihat Gema bersedih dan dirundung duka, Kerin (Mawar Eva De Jongh), Ilham (Ardit Erwandha), Danu (Caesar Mario), Adriana (Shindy Huang), Naya (Nada Novia Putri) dan atasannya, Pak Cokro (Muhadkly Acho) akan selalu ada dan menghibur Gema setiap saat. Rasa peduli dan perhatian yang diberikan rekan-rekan kerjanya itu membuat Gema bahagia, karena selama ini dirinya tak pernah mendapatkan hal tersebut dari siapapun. Selama berhari-hari Kerin dan yang lainnya terus memberikan perhatian pada Gema. Semua keinginan Gema mulai dari makan siang bersama di tempat favoritnya, sering diajak ngobrol dan sesekali mendapat rangkulan membuat perasaan Gema semakin bahagia.


Seminggu telah berlalu. Gema yang berharap masih mendapat perhatian yang sama dari rekan kerjanya, mendadak jadi canggung karena mereka tak lagi seperti yang diharapkan. Kerin, Ilham, Danu, Adriana, Naya dan Pak Cokro disibukkan dengan pekerjaan mereka masing-masing. Gema inisiatif mengajak makan siang di tempat yang sama namun Kerin dan yang lainnya menolak dengan alasan bosan. Gema merasakan kesepian lagi dan menganggap semua teman-teman di kantornya tak peduli lagi pada dirinya.
Sepulang dari kantor, Gema merasa cemas dan juga panik karena ia tidak ingin lagi merasa kesepian. Usai berpikir keras sambil ngobrol dengan dirinya sendiri, Gema punya ide diluar nalar agar rekan-rekan di kantornya kembali peduli kepadanya. Gema nekat berbohong soal kematian kakek dan neneknya yang sudah lama meninggal. Kabar duka tersebut langsung disambut penuh belasungkawa oleh Kerin, Pak Cokro, Ilham, Adriana dan Naya. Sementara itu, Danu yang punya hobi flexing liburan merasa curiga dengan kabar duka Gema tersebut.


Seiring berjalannya waktu, Kerin dan yang lainnya beraktifitas seperti biasa dengan kesibukan mereka masing-masing. Gema kembali merasa kesepian dan semakin terobsesi ingin mendapat atensi dan rasa peduli dari rekan-rekannya itu. Ia beranggapan jika hal tersebut merupakan satu-satunya cara agar dirinya bisa dekat dengan rekan kerjanya. Gema menyusun rencana kabar kematian ibunya yang kebetulan bertepatan dengan berita kecelakaan pesawat udara. Seketika satu kantor dibuat heboh ketika Gema mengabarkan jika ibunya jadi salah satu penumpang di pesawat yang kecelakaan itu. Pak Cokro pun memberikan cuti berduka selama beberapa hari untuk Gema agar bisa fokus mencari informasi tentang tragedi tersebut.


Selama cuti, Gema berdiam di rumah dan memikirkan rencana selanjutnya. Tak lama setelah itu, Ayu tiba-tiba datang ke rumah. Gema sudah yakin jika maksud kedatangan ibunya itu hanya untuk minta uang saja. Karena takut ketahuan, Gema meminta ibunya untuk tak lagi datang ke rumah. Ia juga berjanji akan rutin mengirimkan uang jika mengikuti permintaannya itu. Di sisi lain, Danu merasa semakin janggal dengan kabar duka yang bertubi-tubi menghampiri Gema. Saat dirinya mengecek daftar manifest penumpang pesawat kecelakaan melalui portal berita, terdapat beberapa nama yang sama dengan nama ibunya Gema. Danu semakin tak pantang menyerah. Disela-sela kesibukannya dalam bekerja, Ia menelusuri sosial media Gema untuk mencari bukti agar semua dugannya benar. Akankah semua kebohongan Gema terbongkar?



#Review:
Rumah produksi Imajinari Pictures kembali hadir sebagai wadah bagi orang-orang berbakat untuk melakukan debut jadi sutradara film layar lebar. Setelah Arie Kriting dan Meira Anastasia, kali ini giliran aktor sekaligus komika Kristo Immanuel yang siap merilis film pertamanya yang berjudul TINGGAL MENINGGAL (2025). Film ini menjadi debut bagi Kristo sebagai sutradara sekaligus penulis cerita, bersama dengan sang istri, Jessic Tjiu.


Aku berkesempatan hadir pada press screening dan press conference film TINGGAL MENINGGAL (2025) yang sukses digelar pada Rabu, 7 Agustus kemarin di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Ada hal menarik yang dilakukan Imajinari selama sesi press conference. Biasanya kan para penonton atau rekan-rekan media yang bertanya, kali ini para pemain dan produser Imajinari yaitu Ernest Prakasa dan Dipa Andika melakukan hal sebaliknya. Konsep eksperimental tersebut cukup efektif menghadirkan perspektif baru karena penonton diberi kebebasan untuk memberikan ulasan, kesan dan pesan sesuai yang mereka rasakan setelah menonton film ini. Saat sesi tanya jawab, Kristo Immanuel mengungkapkan ide film TINGGAL MENINGGAL (2025) sudah ada sejak tahun 2023 lalu. Selama proses produksi mulai dari penggarapan skenario, reading sampai proses syuting selesai, Imajinari dan tim produksi film sudah melakukan 3-4 kali revisi untuk pemilihan salah satu bagian penting dalam film ini. Langkah tersebut dilakukan agar ketika filmnya tayang di bioskop, dapat diterima secara general dan universal. Sambil bercanda, produser tak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti film TINGGAL MENINGGAL (2025) akan rilis versi Director's Cut untuk ditayangkan secara terbatas baik itu untuk komersil maupun diikutsertakan ke festival film.


Untuk segi cerita, film TINGGAL MENINGGAL (2025) ini mengikuti keseharian seorang introvert yang kurang pergaulan bernama Gema. Menariknya, Kristo Immanuel menggunakan teknik breaking the 4th wall untuk memvisualkan "dunia" Gema saat ia sedang asyik sendiri dengan dunianya. Eksekusi teknik tersebut surprisingly memecah tawa penonton! Definisi menertawakan "keanehan" orang lain in a good way! Hahaha. Meskipun penuh canda tawa, film TINGGAL MENINGGAL (2025) ternyata mempunyai plot yang menurutku cukup "kelam" lewat beberapa subplot yang mengangkat issue perihal dampak psikologis dari perceraian orang tua terhadap anak, fenomena validasi hingga sikap obsesi level ekstrim demi mendapat atensi. Subplot tentang validasi dan haus akan atensi mungkin bisa kita temukan dengan mudah di sosial media saat ini yang pasti ada aja tipikal manusia seperti itu, meskipun levelnya tidak seekstrim di film TINGGAL MENINGGAL (2025) ini. Saat kebohongan demi kebohongan semakin membesar, aku kira Kristo Immanuel akan membongkarnya dengan cara bombastis atau dramatis, tapi ternyata dugaanku salah besar! Konflik penyelesaian yang terjadi di film ini terasa lebih dewasa, simple dan terasa sangat menggunakan hati ketika menulisnya. Menariknya lagi, Kristo dan sang istri menampilkan adegan heartwarming dari pov Gema terhadap rekan-rekan kantornya.
Untuk jajaran pemain, Imajinari dan orang-orang di belakangnya makin kesini makin konsisten menghadirkan banyak karakter di setiap film yang sangat potensial untuk dikembangkan di masa depan. Kali ini giliran geng kerja nya Gema. Mereka semua yaitu Mawar Eva, Ardit Erwandha, Muhadkly Acho, Nada Novia dan Caesar Mario benar-benar saling melengkapi satu sama lain dengan keunikan dan signature nya masing-masing. Tidak menutup kemungkinan jika film TINGGAL MENINGGAL (2025) ini sukses besar, bisa saja hadir sekuel atau spin-off series tentang geng kerja nya Gema. Aamiin! Applause paling meriah tentunya harus diberikan kepada Omara Esteghalal. Karakter Gema dan ____ ditaklukan sangat effortless olehnya. Permainan ekspresi, gaya bahasa, gesture, kepanikan saat anxiety menyerangnya amat memukau. Aku sampai speechless setiap Gema beradu pendapat dengan Gema kecil yang ada di bingkai foto. Kepanikan, stressfull hingga emosi yang meledak-ledaknya sangat bagus dan tetap terkontrol. Aku sangat yakin jika peran Gema ini bisa menghantarkan Omara Esteghlal kembali masuk nominasi di berbagai festival film bergengsi. Penampilan Nirina Zubir di film TINGGAL MENINGGAL (2025) cukup mengejutkan jadi karakter yang potensial jadi public enemy seperti "partner" nya, Ringgo Agus Rahman di film 1 KAKAK 7 PONAKAN (2025) hahaha.


Untuk urusan visual, film TINGGAL MENINGGAL (2025) terasa makin colorful berkat tata artistik dan wardrobe nya yang merepresentasikan kantor agensi kreatif. Selain itu, Kristo Immanuel turut memvisualisasikan istilah feels like butterfly in the stomach yang identik dengan perasaan jatuh cinta namun ia ganti hewannya dengan moth atau ngengat. Makna penggunaan hewan ngengat juga sangat menarik karena menurut Kristo, ngengat identik sebagai simbol kematian yang dimana sesuai sama judul film ini. Overall, film TINGGAL MENINGGAL (2025) dengan mudah bisa dinobatkan sebagai salah satu film Indonesia terbaik di tahun ini. Debut yang terlalu berlebihan in very good way dari Kristo Immanuel sebagai sutradara dan penulis skenario. So inspirational!


[9.5/10Bintang]

Thursday, 7 August 2025

[Review] Weapons: Mengungkap Misteri Hilangnya 17 Anak Secara Misterius Di Maybrook!



#Description:
Title: Weapons (2025)
Casts: Julia Garner, Josh Brolin, Alden Ehrenreich, Benedict Wong, Toby Huss, Austin Abrams, June Diane Raphael, Amy Madigan, Cary Christopher, Clayton Farris, Whitmer Thomas, Callie Schuttera, Luke Speakman
Director: Zach Cregger
Studio: New Line Cinema, Subconscious, Vertigo Entertainment, BoulderLight Pictures, Warner Bros Pictures


#Synopsis:
Sebuah kota kecil bernama Maybrook digemparkan dengan kasus hilangnya 17 siswa dari satu kelas yang sama pada satu malam. Anehnya, hanya tersisa satu siswa yang tidak ikut hilang yaitu Alex Lilly (Cary Christopher). Wali kelas yaitu Justine Gandy (Julia Garner) jadi sasaran amuk para orang tua dari 17 murid yang hilang itu. Pihak sekolah yang dikelola oleh Andrew Marcus (Benedict Wong) bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mencari ke-17 anak tersebut. Berbagai spekulasi bermunculan, salah satunya datang dari Archer Graff (Josh Brolin), yang menduga jika Justine adalah pelaku hilangnya sang anak, Matthew (Luke Speakman) dan 16 anak lainnya. Sejak kejadian tersebut, pihak kepolisian memutuskan untuk sementara menutup sekolah selama proses penyelidikan.


Selama proses investigasi, pihak sekolah dan kepolisian yang menangani kasus ini yaitu Paul Morgan (Alden Ehrenreich) menanyakan kepada Alex yang jadi satu-satunya siswa yang tidak hilang di kelas. Namun hasilnya nihil. Alex tidak tahu mengapa teman-teman sekelasnya mendadak hilang begitu saja saat malam hari. Dari rekaman CCTV yang terpasang di setiap rumah, terlihat saat waktu menunjukkan pukul 02:17 dini hari, ke-17 anak-anak itu keluar dari rumah mereka masing-masing lalu berlarian menuju ke arah yang gelap.


Karena tak kunjung menemukan titik terang, Justine melakukan penyelidikan seorang diri dengan cara mengikuti semua kegiatan Alex setelah pulang sekolah. Namun sayang, hal tersebut membuat Marcus marah karena tindakan Justine itu akan menjadi bumerang tersendiri bagi dirinya yang saat ini sedang dicurigai terlibat dalam hilangnya ke-17 anak. Meskipun demikian, Justine tetap melakukannya dan mendatangi rumah Alex. Setibanya disana, Justine melihat rumahnya Alex terasa aneh. Halaman depan rumah berantakan dan semua jendela rumah ditutupi oleh koran. Saat Justine mengetuk pintu pun tak ada jawaban dari dalam rumah. Keesokan harinya, Justine kembali memantau rumah Alex dari kejauhan sampai larut malam. Namun hasilnya sia-sia, ia tidak menemukan petunjuk apapun.


Di sisi lain, Archer yang berprofesi sebagai kontraktor semakin intens menganalisa rekaman CCTV rumahnya yang memperlihatkan sang anak keluar dari rumah saat dini hari. Untuk memperkuat teorinya, Archer mendatangi beberapa rumah orang tua yang anaknya juga hilang. Setelah dianalisa, Archer menemukan sebuah pola yang dimana anak-anak tersebut berlari ke satu arah yang sama. Hasil dari analisa tersebut ia beritahukan kepada Justine dengan harapan bisa menemukan titik terang.
Sudah satu bulan berlalu, pihak kepolisian akhirnya membuka kembali sekolah. Mereka memastikan proses penyelidikan tetap berlanjut dan kejadian itu tidak akan terulang kembali. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan Archer, pihak sekolah berencana untuk mendatangi kediaman Alex dan bertemu dengan kedua orang tuanya karena setiap dimintai keterangan untuk datang ke sekolah tidak ada jawaban. Sebelum berangkat, Marcus kedatangan tamu yaitu Gladys Willy (Amy Madigan), kakak pertama dari ibunya Alex yang sudah lama tinggal di desa. Gladys datang sebagai perwakilan keluarga karena kedua orang tua Alex sedang sakit dan tidak bisa datang ke sekolah.


Sementara itu, seorang gelandangan dan pecandu narkoba yaitu Anthony (Austin Abrams) sedang mencari cara agar bisa mendapatkan uang. Saat ia melewati rumah yang terlihat tidak terawat, Anthony kemudian nekat masuk ke dalam rumah tersebut. Di dalam rumah itu, ia bertemu dengan dua orang yang sedang duduk terdiam saja tanpa menghiraukan kehadiran dirinya. Merasa aman, Anthony mengambil barang-barang yang menurutnya bisa dijual. Saat membuka pintu basement rumah, ia terkejut melihat banyak anak-anak berdiri dalam kegelapan. Anthony pun segera keluar dari rumah tersebut. Ketika sedang menjual barang hasil curian di toko barang bekas, Anthony melihat brosur imbalan sebesar $50.000 Dollar Amerika Serikat jika mengetahui informasi keberadaan 17 anak yang menghilang di Maybrook. Tergiur dengan uang tersebut, Anthony mendatangi kantor polisi dan bertemu dengan Paul. Setelah itu, mereka berdua mendatangi rumah yang dimaling Anthony. Paul kemudian masuk ke dalam rumah tersebut namun hingga larut malam tak kunjung keluar. Anthony yang menunggu di dalam mobil merasa ada yang aneh dan berusaha melarikan diri.


Keesokan harinya, Marcus yang sedang menghabiskan waktu bersama dengan pasangannya, Terry (Clayton Farris) kedatangan Gladys yang tersasar dan meminta tolong untuk mengantarkannya pulang ke rumah Alex. Marcus merasakan hal aneh dengan sikap Gladys yang tiba-tiba datang ke rumahnya itu. Sementara itu, Archer dan Justine berencana memantau rumah Alex setelah mereka menyadari jika hasil analisa yang dilakukan Archer tentang pola hilangnya ke-17 anak itu mengarah ke satu titik yang lokasinya berada di dekat rumahnya Alex. Berhasilkah mereka memecahkan misteri aneh ini?


#Review:
Aktor sekaligus komedian Zach Cregger kembali hadir dengan project film horror terbarunya yang berjudul WEAPONS (2025). Sebelumnya, debut Cregger sebagai sutradara film horror lewat BARBARIAN (2022) sukses mencuri perhatian para pecinta film dengan rating mencapai 93% certified fresh dari Rotten Tomatoes. Project film WEAPONS (2025) yang pertama kali diumumkan pada awal 2023 lalu sempat menjadi rebutan para distributor film raksasa Hollywood dan akhirnya berhasil dimenangkan oleh New Line Cinema dan Warner Bros Pictures. Bahkan sutradara Jordan Peele bersama rumah produksinya, Monkeypaw dan Universal Pictures mengakhiri hubungan kerjasama dengan manager mereka yang gagal saat sesi lelang project film ini.


Untuk segi cerita, film WEAPONS (2025) memiliki premis dan ide yang sangat menarik perhatian penonton, tentang 17 anak di satu kelas yang sama mendadak hilang secara misterius saat tengah malam. Narasi cerita kemudian dikembangkan dengan sangat rapi lewat point of view berbeda dari enam karakter sekaligus. Setiap pov tersebut memiliki benang merah tersendiri yang nantinya bermuara pada satu cerita yang saling terikat satu sama lain. Mungkin untuk sebagian orang, paruh pertengahan film ini terlalu lama karena mengungkap misterinya terbilang cukup slow burn. Selain itu, terdapat satu pov yang menurutku tidak terlalu penting dan sebetulnya jika dihilangkan pun tidak akan berdampak besar kepada main plot misteri hilangnya 17 anak tersebut. Cregger yang menyutradarai sekaligus menulis cerita film WEAPONS (2025) ini sangat solid untuk mengungkap misteri dengan kejutan tak terduga, mengerikan, bikin jengkel dan surprisingly bisa menghibur penonton juga! Jujur, di satu sisi klimaks cerita meskipun terasa menurunkan intensitas ketegangan secara mendadak, tapi di sisi lain hal tersebut menjadi kejutan yang tak disangka-sangka bikin penonton lega dan juga puas! Plot twist yang akhirnya di-reveal pun tersimpan sangat rapi dan tidak bisa dengan mudah ditebak oleh penonton.


Aku suka dengan treatment horror yang disajikan film ini tidak mengobral jump scared lebay. Film WEAPONS (2025) mengandalkan atmosfer mencekam dengan banyak mengandalkan pengambilan gambar secara statis, suasana hening dan situasi rumah yang penampilannya biasa-biasa saja tapi tetap punya aura creepy. Elemen gore nya juga aduh! bikin terngiang-ngiang! Apresiasi juga harus diberikan pada departemen sound beserta scoring yang selalu tepat sasaran ketika muncul di adegan-adegan horror. Bahkan di beberapa adegan terdapat scoring yang terasa tak lazim digunakan dalam film-film horror kebanyakan. Sungguh brilliant!


Untuk jajaran pemain, film WEAPONS (2025) punya ensemble casts yang sangat solid. Saat keenam karakter mempunyai jatah untuk bersinar dalam bercerita, totalitas mereka dalam berakting berada di level yang memukau. Silver Surfer, Thanos dan Wong Dr. Strange Julia Garner, Josh Brolin dan Benedict Wong tampil sangat solid sekaligus meyakinkan saat mereka berhadapan dengan hal-hal diluar nalar. Pemeran Alex yaitu Cary Christopher juga dieksplor sangat maksimal di paruh kedua film. Jajaran pemain pendukung juga tampil tidak mengecewakan sama sekali. Nilai plus dariku untuk film ini yaitu sosok "villain" nya tidak dibuat seperti Pennywise atau ending dari film Cregger sebelumnya, BARBARIAN (2022). Bagus dan mengesankan!


[9.5/10Bintang]

Wednesday, 6 August 2025

[Review] Together: Ketika Pasangan Kekasih Tiba-Tiba Saling Menempel Satu Sama Lain!



#Description:
Title: Together (2025)
Casts: Dave Franco, Alison Brie, Damon Herriman, Mia Morrissey, Karl Richmond, Jack Kenny, Aljin Abella, Francesca Waters, Sarah Lang, Rob Brown, Sunny S. Walia
Director: Michael Shanks
Studio: Picturestart, Tango Entertainment, 30West, Neon


#Synopsis:
Millie Wilson (Alison Brie) dan kekasihnya, Tim (Dave Franco) menggelar pesta bersama teman-temannya dalam rangka perayaan sekaligus perpisahan, karena Millie diterima sebagai guru di sekolah yang ada di pedesaan. Karena sudah menjalin hubungan asmara cukup lama, Tim bersedia meninggalkan kesibukannya sebagai seorang musisi yang sedang merintis karier untuk menemani Millie di sana.
Setibanya di rumah baru, Millie dan Tim merasa bahagia karena rumah mereka dikelilingi banyak pohon rindang dan dekat dengan alam. Hari pertama sebagai guru di sekolah baru, Millie disambut dengan baik oleh Jammie (Damon Herriman), guru yang rumahnya tak begitu jauh dengan rumah Millie. Akhir pekan pun tiba. Millie mengajak Tim untuk mendaki bukit yang tak jauh dari rumah. Ketika sedang asyik menjelajah, tiba-tiba mereka tersesat. Tak lama setelah itu, hujan turun dan badai datang. Tim berusaha mencari jalan keluar dari hutan namun ia terpeleset. Millie berusaha menolong Tim namun sayang, mereka berdua malah terjatuh ke dalam gua. Karena kelelahan, Tim dan Millie memutuskan untuk berkemah disana.


Selama terjebak di dalam gua, Tim berusaha mencari kayu dan menyalakan api untuk menghangatkan tubuh mereka yang kedinginan. Selain itu, ia juga mencari air untuk diminum. Untungnya, posisi mereka dekat dengan sebuah celah yang tergenang air. Tim pun langsung mengambil air tersebut dan meminumnya. Selama terjebak di sana, Tim menceritakan pengalaman pahit masa remajanya yang tak pernah diceritakan kepada siapapun. Kala itu, Tim mencium aroma busuk dari kamar kedua orangtuanya. Ketika pintu dibuka, Tim terkejut melihat sang ibu hanya terdiam dengan tatapan kosong tepat disamping jasad ayahnya. Pagi harinya, Millie dan Tim mendapati kaki mereka sebagian menempel satu sama lain. Tim mengira kaki mereka lengket karena terkena jamur semata. Setelah itu, keduanya mendaki dan berhasil keluar dari gua tersebut. Sejak saat itu, Tim merasakan ada yang aneh dalam dirinya. Rasa ketertarikan dirinya pada Millie semakin membesar tanpa alasan sama sekali. Karena terasa makin aneh, Tim kemudian berkonsultasi kepada dokter tentang apa yang alami dalam beberapa hari terakhir. Dokter memastikan jika Tim mengalami kecemasan berlebih dan serangan panik yang memicu otot serta saraf yang ada dalam tubuh jadi tegang. Dokter kemudian memberikan resep obat untuk relaksasi otot kepadanya. Apa yang dialami oleh Tim rupanya pernah terjadi juga kepada sepasang kekasih yang dinyatakan hilang setelah mendaki bukit di tempat yang sama. Tim kemudian menelusuri pasangan yang hilang tersebut melalui akun facebook mereka. Setelah dilihat, bukitnya sama dengan yang didaki oleh Tim dan Millie.


Keesokan harinya, Jammie datang ke rumah dengan membawa sebotol wine. Millie terlihat sangat santai dan penuh canda tawa dengan Jammie. Hal tersebut membuat Tim sedikit cemburu. Setelah Jammie pulang, Tim langsung mencium Millie dan tak sengaja bibir mereka menempel yang membuat Millie kesakitan. Tim yang sedang mabuk kemudian meminta maaf dan Millie pun pergi menuju kamar. Saat tengah malam, kejadian aneh kembali dirasakan Millie ketika sebagian rambutnya hampir saja ditelan oleh Tim. Millie yang panik kemudian meminta kekasihnya itu untuk ke dokter saja dari pada harus pergi ke kota untuk rekaman studio bersama dengan band nya.
Keanehan kembali dirasakan Tim saat dirinya berjauhan dengan Millie. Ia tidak jadi berangkat ke kota dan berlari menemui Millie yang sedang berada di sekolah. Kehadiran Tim di depan sekolah membuat Millie kesal. Respon Tim langsung mencium kekasihnya itu dan melakukan hubungan seks di bilik toilet. Setelah selesai, kejadian tak terduga kembali menimpa mereka. Alat kelamin mereka menempel. Tim dan Millie akhirnya berhasil melepaskan diri satu sama lain meskipun kesakitan. Aksi yang dilakukan mereka berdua pun tak sengaja ketahuan oleh Jammie. Setelah pulang sekolah, Millie mendatangi rumah Jammie untuk meminta maaf atas apa yang terjadi di bilik toilet sekolah.


Malam harinya, kejadian aneh kali ini menimpa Millie yang tiba-tiba saja badannya tertarik mendekati Tim yang berada di luar kamar. Mereka berdua kebingungan dengan apa yang terjadi dan pertengkaran pun tak terhindarkan. Millie dan Tim kemudian tidur pisah ranjang di kamar yang berbeda. Saat tengah malam, Millie dan Tim kembali mengalami kejadian aneh yang dimana tubuh mereka saling menarik satu sama lain seperti magnet. Hal tersebut membuat salah satu tangan mereka menempel secara misterius. Keesokan paginya, Millie mendatangi Jammie untuk menceritakan kejadian aneh tadi malam. Sementara itu, Tim diam-diam pergi menuju gua untuk mencari cara agar bisa menghentikan keanehan yang ada dalam dirinya dan juga Millie. Apa yang sebenarnya terjadi kepada mereka berdua?


#Review:
Saat tayang perdana di Sundance International Film Festival pada Januari lalu, film TOGETHER (2025) yang merupakan debut dari Michael Sanks sebagai sutradara sukses menuai word of mouth dan respon sangat positif dari para penonton. Hal tersebut menarik banyak perhatian dari para perusahaan rumah produksi besar seperti A24, Neon, Apple TV+, Focus Features, Searchlight Pictures, Mubi hingga Amazon MGM Studios untuk menjalin kerjasama pendistribusian secara global. Kesepakatan akhirnya tercipta dengan Neon dengan nilai $19 Juta Dollar Amerika Serikat, termasuk tayang perdana di Sundance, SXSW, Sydney International Film Festival dan Locarno International Film Festival tahun ini.


Untuk segi cerita, film TOGETHER (2025) memiliki konsep yang menurutku terbilang fresh dan juga unik. Cerita dimulai dari pasangan kekasih yang terlihat jenuh dan stuck dari hubungan mereka yang sudah lama berjalan. Paruh awal film, penonton bisa merasakan dinamika hubungan Tim dan Millie yang kini disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Tim yang sedang merintis karier sebagai musisi dihadapkan dengan dua pilihan antara melanjutkan mimpinya atau menemani sang kekasih yang diterima menjadi guru sekolah di pedesaan. Elemen horror kemudian menyelimuti mereka berdua saat tiba di rumah baru. Mimpi buruk yang dialami Tim disini bukanlah sebuah pertanda layaknya film-film horror kebanyakan. Hal tersebut berasal dari cerita masa lalu yang menjadi trauma berkepanjangan bagi Tim. Ditengah rasa bosan satu sama lain inilah, perpaduan drama relationship dengan horror tampil semakin menarik dan juga solid. Keunikan mulai terasa saat karakter Tim mengalami serangkaian kejadian mistis. Elemen horror yang ia alami tidak sepenuhnya datang dari luar, melainkan dari dalam dirinya sendiri ketika Tim tidak bisa mengendalikan diri jika berpisah dari pasangannya. Hal tersebut seolah seperti sentilan kepada pasangan di luar sana yang 'sparks' dalam hubungan sudah hambar. Relationship Tim dan Millie seketika jadi penuh gairah karena campur tangan supranatural. Apa yang dialami oleh keduanya seolah seperti preview tentang arti cinta dan saling melengkapi satu sama lain atau justru sebaliknya, cinta saling menyakiti. Konsep body horror yang diusung oleh film TOGETHER (2025) tampil cukup menarik karena memadukan antara mitologi Aristophanes serta sekte sesat New Age yang sempat menghebohkan di era tahun 90an. Penjelasan dari kedua hal tersebut dibuat cukup terbatas karena film ini ingin menonjolkan dinamika naik turunnya hubungan asmara antara Tim dan Millie. Adegan menempel dan menyatu yang disajikan film TOGETHER (2025) sukses membuatku terpukau, karena tidak mengandalkan penampakan rese ataupun jump scared lebay. Ending film yang dipilih juga sangat sesuai dengan judul film ini. Tragis, romantis namun mendefinisikan bersama, selamanya.


Untuk jajaran pemain, pasutri Dave Franco dan Alison Brie menurutku sangat pantas untuk main film TOGETHER (2025) ini. Keduanya berhasil menampilkan naik turunnya mood sebagai partner yang sudah lama menjalin hubungan. Penonton bisa merasakan jika mereka berdua tuh beneran saling cinta satu sama lain dan sulit jika hubungan yang sudah terjalin itu harus diakhiri. Tektokan dialog Tim dan Millie saat mereka mengalami situasi messed up berhasil memancing senyum miris dari penonton. Body horror yang dilakukan keduanya bisa dibilang ikonik meskipun eksekusinya tidak segila THE SUBSTANCE (2024) nya Demi Moore hahaha.
Overall, film TOGETHER (2025) berhasil menyajikan kombinasi drama relationship dengan body horror yang punya kejutan tak terduga didalamnya. Worth it untuk ditonton di bioskop Indonesia mulai 20 Agustus 2025 mendatang!


[8.5/10Bintang]

Sunday, 3 August 2025

[Review] Rego Nyowo: Terror Pocong Gantung Di Kost-Kost an Murah Yang Ada Di Malang!

 

#Description:
Title: Rego Nyowo (2025)
Casts: Sandrinna Michelle, Ari Irham, Cassandra Lee, Diah Permatasari, Erwin Moron, Rayensyah Rassya, Zayyan Sakha, Robert Chaniago, Sheva Audrey, Sinyo Riza, Zoe Jireh, Zasa Zefanya
Director: Rizal Mantovani
Studio: Hitmaker Studios, Legacy Pictures, Masih Belajar Pictures


#Synopsis:
Baru beberapa hari tinggal di kost baru, Bobby (Zayyan Sakha) sering mengalami mimpi buruk. Selain itu, Bobby yang memiliki indera keenam sering melihat penampakan sesosok pocong yang muncul di kebun pisang belakang kost. Bobby pun berusaha mengajak sahabatnya, Yamin (Rassya Rayensyah) untuk keluar dan pindah dari kost agar mereka aman, namun Yamin menolak permintaan Bobby karena kondisi finansial keluarga.
Keesokan harinya, kost milik Ibu Astri (Diah Permatasari) dan Pak Wiryo (Erwin Moron) kedatangan penghuni baru yaitu Lena (Sandrinna Michelle) yang merupakan adik dari Benhur (Ari Irham), salah satu penghuni kost lama di sana. Lena sangat senang akhirnya bisa barengan lagi dengan sang kakak karena selama ia duduk di bangku sekolah, Benhur memutuskan pergi dari Jakarta meninggalkan keluarga dan memilih kuliah di Malang. Meskipun memiliki hubungan yang buruk dengan keluarga, Benhur tetap menerima kehadiran sang adik di sana.
Saat tiba di kost, Lena terkejut melihat kondisi bangunan kost nya yang terbilang besar dan luas. Saat ini, kost Ibu Astri dihuni oleh sembilan orang yang terdiri dari mahasiswa dan karyawan. Lena jadi penghuni ke sepuluh dan langsung disambut hangat oleh Ibu Astri dan Pak Wiryo. Lena tak menyangka harga kost milik Ibu Astri tersebut terbilang murah dengan segala fasilitas yang diberikan, termasuk acara makan malam bersama  yang rutin dilakukan setiap akhir pekan. Sebagai penghuni baru, Lena juga turut disambut oleh penghuni lainnya yaitu Rina (Cassandra Lee). Keduanya langsung akrab satu sama lain, karena mereka sama-sama ambil jurusan psikologi.
Akhir pekan pun tiba. Sepuluh penghuni kost datang ke kediaman Ibu Astri dan Pak Wiryo yang posisinya bersebelahan dengan kost. Disana, Lena berkenalan dengan Rian (Robert Chaniago) anak satu-satunya dari Ibu Astri dan Pak Wiryo yang juga turut merawat kost. Rawon dan masakan rumahan yang disajikan oleh Ibu Astri sangat dinikmati oleh Lena, Benhur dan yang lainnya. Tak berapa lama kemudian, Bobby merasa mual. Ia memutuskan kembali ke kamar dan disusul Yamin. Saat di kamar, Bobby semakin yakin jika ada yang tidak beres dengan lingkungan tempat tinggal mereka. Ia pun memutuskan keluar dari kost sendirian di malam itu juga. Usai Bobby pergi dan meninggalkan kost, Lena, Benhur, Rina dan yang lainnya merasakan tidak enak badan usai pulang dari makan malam. Hal serupa turut dirasakan Rian. Ia mendadak jatuh sakit hingga tak sadarkan diri.
Kejanggalan mulai dirasakan oleh Lena saat ia dilarang untuk membantu Ibu Astri membereskan meja dan alat makan. Selain itu, Lena juga merasa aneh melihat Ibu Astri yang selalu menyimpan trolley makanan bukan ke dapur, melainkan disimpan di gudang belakang. Karena penasaran, Lena dan Rina kemudian memberanikan diri pergi ke gudang untuk melihat ada apa disana. Namun sayang, gudang terkunci dan mereka hanya mendengar suara menyeramkan dari dalam. Tengah malam harinya, Rina diam-diam kembali ke gudang dan merusak kunci pintunya. Saat masuk, Rina terkejut melihat penampakan sesosok pocong yang tergantung di sana. Keesokan paginya, Lena teriak histeris ketika menemukan Rina yang sudah tak bernyawa di kamarnya.
Kematian Rina membuat Lena, Benhur, Yamin dan penghuni lain menjadi ketakutan. Selain itu, Ibu Astri dan Pak Wiryo juga makin disibukkan merawat Rian yang kondisinya semakin parah. Ibu Astri memaksa para penghuni kost mencari penghuni baru untuk mengisi kamar-kamar yang masih kosong sampai lengkap berjumlah sepuluh orang, karena jika tak kunjung terisi penuh, sosok pocong gantung yang selama ini gentayangan di area kost akan mengancam nyawa mereka semuanya.


#Review:
Film horror Indonesia yang diadaptasi (lagi dan lagi) dari thread X Viral kembali memeriahkan bioskop. Kali ini giliran Hitmaker Studios mengadaptasi cerita Kosan Berdarah dari postingan milik @Kelanarastudio yang pertama kali dipublikasikan pada Juli tahun lalu. Kursi sutradara project film REGO NYOWO (2025) dipegang oleh Rizal Mantovani yang selama ini dikenal sebagai sutradara spesialis film-film horror.


Untuk segi cerita yang dihadirkan film REGO NYOWO (2025) ini tak jauh dari formula dan basic film-film horror kebanyakan, yaitu tentang orang baru yang tinggal di tempat baru namun mengalami hal-hal mistis di sana. Ide soal kost-kost an berhantu sebetulnya punya potensi yang cukup besar untuk dieksplorasi menjadi sebuah film horror. Namun sayang, film REGO NYOWO (2025) ini hanya berfokus bikin takut penonton dengan serangkaian jump scared yang menurutku tidak menakutkan. Selain itu, banyaknya karakter yang dimunculkan jadi bumerang tersendiri untuk film ini. Penghuni kost selain Lena, Benhur, Rina, Bobby dan Yamin hanya numpang lewat saja. Dialog serta gesture para karakter saat berinteraksi juga haduhh, kaku dan cringe banget. Alhasil, selama menonton cuma bisa merasa bosan bukan takut atau excited menanti apa yang terjadi selanjutnya di kost tersebut. Plot hubungan keluarga antara Benhur dan Lena juga sebetulnya sangat potensial untuk dijadikan plot utama, tapi saat masuk ke pertengahan malah terlupakan dan pindah fokus ke terror demi terror membosankan di kebon pisang dan lain-lain. Konsep pocong gantung juga tampil tidak menarik, malah saat memasuki babak terakhir cerita, ritual sembah pocong gantung untuk mendapat kekayaan dan keturunan tersebut sosok pocongnya malah berubah jadi genderuwo. Selain itu, terlalu banyak plot hole yang tersebar dan itu cukup mengganggu bagiku. Salah satunya, cerita flashback pasutri Ibu Astri dan Pak Wiryo, ceritanya mereka jatuh miskin lalu ikut sekte sesat yang sedang ritual menyembah pocong gantung. Tapi setelah keduanya hidup makmur, punya kost-kost an dan punya anak, Pak Wiryo seolah suami polos yang tak tahu apa-apa tentang terror pocong gantung hingga ia meninggal.
Selain plot nya yang cukup mengecewakan, jajaran pemain yang mayoritas Gen Z dan aktor baru berparas blasteran tidak berhasil menyelamatkan film ini. Akting mereka jauh dari kata memuaskan untuk ukuran membintangi film layar lebar produksi PH besar. Penampilan aktris senior 'Si Manis' Diah Permatasari juga terasa sia-sia karena penulisan cerita dan karakternya mengecewakan. Aku mau protes ke bagian visual dan make-up artist yang memoles Sandrinna Michelle. Hampir disepanjang film make-up nya terlalu tebal dan on point banget setiap saat. Selain itu, entah kenapa di mayoritas adegan yang menyorot secara close up Sandrinna, seperti menambahkan ekstra filter agar terlihat tekstur wajahnya mulus kebangetan. Hal tersebut sangat ter notice karena jadi jomplang banget saat Sandrinna disandingkan dengan para pemain lain, termasuk Ari Irham sekalipun. Penggunaan dialog khas Jawa Timur dan Sunda yang digunakan para karakter juga jauh terbilang trying too hard dan memaksakan. Meskipun tata artisik grande dan bermewah-mewahan khas Hitmaker tetap diterapkan, namun kali ini gagal membuatku terpukau. Film produksi Hitmaker Studios kali ini mengalami penurunan kualitas yang sangat drastis dibandingkan film mereka sebelumnya yaitu SANTET SEGORO PITU (2024).


[4.5/10Bintang]