Saturday 12 January 2019

[Review] Mata Batin 2: Mencari Tahu Kebenaran Atas Kematian Abbel



#Description: 
Title: Mata Batin 2 (2019)
Casts: Jessica Mila, Bianca Hello, Nabilah Ratna Ayu, Sophia Latjuba, Jeremy Thomas, Citra Prima, Khadijah Shahab, Jelita Callebaut, Davina Karamoy, Nicole Rossi
Director: Rocky Soraya
Studio: Hitmaker Studios

#Synopsis:
Usai terror gaib dari roh-roh keluarga yang dibantai oleh Asep (Epy Kusnandar), kini Alia (Jessica Mila) dan Abbel (Bianca Hello) sedikit bisa lebih tenang tinggal dirumah masa kecilnya itu. Alia yang kini mata batinnya sudah terbuka juga sudah bisa mengendalikan kelebihannya itu dengan baik. Bahkan kekuatannya pun semakin membesar dan tingkat sensitifitasnya semakin tinggi. Tapi kehidupan sepasang kakak beradik ini tak sepenuhnya tenang. Mereka berdua masih saja diikuti oleh sosok perempuan misterius mengenakan baju serba putih bernama Mira (Jelita Callebaut) yang selalu muncul di pekarangan rumah mereka.


Abbel lalu mencoba melakukan komunikasi dengan sosok tersebut. Namun usai melakukan hal itu, ia malah mendapat terror dan diserang hingga ia meregang nyawa. Kematian Abbel membuat Alia merasa sedih. Ia tak sanggup menerima adiknya itu tewas secara tidak wajar. Alia kemudian mencoba menata kembali hidup dengan mengabdi dan tinggal di panti asuhan milik pasangan suami istri Fadli (Jeremy Thomas) dan Laksmi (Sophia Latjuba). Panti tersebut merupakan salah satu panti yang selalu mendapat sumbangan donasi dari almarhum ayah dan ibu Alia. Hal ini membuat Laksmi dan Fadli bahagia karena Alia bersedia untuk ikut mengurus anak-anak panti asuhan.


Panti asuhan yang dikelola Laksmi dan Fadli hanya mengasuh anak-anak perempuan. Disana Alia bertemu dengan Nadia (Nabilah Ratna Ayu), salah seorang anak panti asuhan yang dikenal pendiam dan selalu menyendiri. Nadia sendiri sama seperti Alia, yakni mata batinnya terbuka. Setiap malam ia selalu mendengar suara bisikan dari dinding panti. Nadia selalu mencatat suara yang terdengar di bukunya. Tak cuma itu saja, ia juga selalu menggambar sosok misterius dikertas jika ia melihat sesuatu yang tak wajar.


Melihat Nadia, membuat Alia merasa melihat adiknya sendiri yaitu Abbel. Karena sama-sama mata batinnya terbuka, Alia lalu mencoba mengajak Nadia untuk menelusuri sumber suara misterius yang selalu terdengar dari dalam dinding panti. Pencarian yang dilakukan membawa mereka ke sebuah bangunan dan ruangan tersembunyi yang tertutup rapat. Mereka lalu melakukan ritual disana untuk berkomunikasi dengan pemilik sumber suara itu. Tak begitu lama, rencana berhasil. suara itu berasal dari sosok yang bernama Darmah (Khadijah Shahab) yang telah lama dikurung di ruangan itu. Darmah menginginkan kebenaran yang sebetulnya terungkap dan berjanji takkan mengganggu lagi.
Mendengar hal tersebut membuat Alia dan Nadia bertanya-tanya. Apa yang sebetulnya terjadi. Usai kejadian itu, terror sosok Darmah semakin menghantui para penghuni panti asuhan.



Laksmi dan Fadli menyalahkan Alia dan Nadia karena mereka membuka ruangan tersembunyi itu yang menyebabkan terror Darmah muncul. Alia membela diri. Hal yang ia lakukan dengan Nadia adalah hal yang tepat karena ingin mengembalikan arwah Darmah ke tempat asalnya. Tapi semuanya terlambat. Amarah Darmah makin lama makin membesar. Sosok Darmah terus berusaha mengejar Fadli. Ia bahkan merasuki tubuh Fadli dan menyerang fisiknya secara brutal. Melihat suaminya diserang oleh Darmah membuat Laksmi histeris. Laksmi lalu menceritakan tentang siapa itu Darmah pada Alia. Ternyata Darmah adalah keponakannya, anak dari adik kandungnya yakni Mira. Keduanya tewas ditangan perampok disaat Laksmi dan Fadli tengah berliburan. Alasan Laksmi dan Fadli mengurung arwah Darmah lantaran arwah ibu kandungnya itu gentayangan diluar.
Mendapat fakta tersebut, Alia kemudian mencoba membantu Laksmi untuk menghentikan terror Darmah. Tapi dalam usahanya itu, Alia selalu mendapat bisikan dari Darmah jika masih ada kebenaran-kebenaran lainnya yang masih tersembunyi. Termasuk penyebab kematian Abbel. Apa yang sebenarnya terjadi?


#Review:
Hitmaker Studios nampaknya semakin serius dalam menggarap film bergenre horror. Setelah THE DOLL (2016) dibuatkan filmnya hingga 3 judul, kali ini Rocky Soraya, selaku sutradara ingin mengembangkan film horror lain miliknya yakni MATA BATIN (2017) yang sukses mencuri perhatian dan mendapatkan respon positif dari penonton ketika rilis di bioskop. Konsistensi sang sutradara yang membuat empat (dan sekarang lima: termasuk film MATA BATIN 2) film horror secara berturut-turut dan selalu berhasil menjadi box office dangan raihan penonton diatas satu juta membuat Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Rocky Soraya sebagai sutradara pertama di Indonesia yang melakukan prestasi tersebut.



Aku berkesempatan bisa menghadiri Press Conference dan Gala Premiere film ini di Cinema XXI Senayan City yang diselenggarakan pada 11 Januari 2019 lalu. Selain moment pemberian Rekor MURI itu, sang sutradara dan para pemain film ini cukup optimis kelanjutan kisah Alia dan Abbel ini akan menuai respon positif dan box office dari penonton film Indonesia. Sophia Latjuba yang merupakan debut bekerjasama dengan Hitmaker Studios serta Rocky Soraya yakin perannya dalam film ini mempunyai tantangan yang sangat tinggi dan menjadi salah satu peran paling mengesankan bagi dirinya.



Untuk segi cerita, sekuel MATA BATIN 2 (2019) ini masih sama, yaitu menggunakan formula klasiknya tentang terror gaib disebuah rumah yang dialami oleh para pemeran protagonis. Premis film ini sudah diangkat oleh Rocky Soraya di empat film sebelum ini. Namun yang sedikit membedakan dengan film lainnya, disini Rocky Soraya yang juga merangkap sebagai produser dan penulis skenarionya tampak berusaha ingin menceritakan banyak sekali hal disepanjang durasi film yang menyentuh angka 116 menit ini. Kita diajak untuk menemani Alia mencari tahu misteri kematian adiknya sekaligus menguak terror gaib yang melanda sebuah panti asuhan. Paruh awal film menurutku tampil lumayan baik ketika Alia mencari tahu misteri kematian adiknya, Abbel. Hal ini diikuti dengan deretan moment jumpscared yang kadarnya terasa pas dan tidak mengganggu. Cara menggabungkan dua plot utama dalam film ini juga terasa cukup reasonable. Tapi menuju paruh pertengahan hingga akhir film, film MATA BATIN 2 (2019) ini plotnya malah semakin berputar hingga terkesan bertele-tele. Ditambah lagi dengan multiple twistnya yang cukup banyak namun hanya dua saja sih twist yang diluar perkiraan. Moment Rogo Sukmo kali ini menurutku terlalu dibuat dramatisir. Suasana alam gaib kali ini terasa seperti perpaduan neraka dan wahana rumah hantu biasa, namun tidak se-creepy alam gaib di jilid pertamanya. Yang berikutnya adalah twist tentang tersangka dalam film ini masih SAMA seperti empat film sebelumnya.
Hal tersebut seharusnya mengurangi poinku untuk film ini, tapi karena deretan casts nya bermain cukup apik, entahlah kesamaan formula itu akhirnya aku maafkan. Hahaha. Jessica Mila yang kembali memerankan Alia tampil semakin meyakinkan. Gesture serta performance nya semakin luwes. Menjadi keputusan yang sangat tepat Rocky Soraya "menghempaskan" ratu horror spesialis Hitmaker Studios yakni Shandy Aulia dan digantikan oleh Jessica Mila. Diluar dugaan, penampilan Jessica Mila ini kembali melakukan hal brutal sama seperti di film pertamanya. Gila sih ini cukup unpredictable bagiku. Meskipun tidak telalu lama seperti pada jilid pertama, performance kengerian Alia kali ini tak kalah sadis dan brutalnya juga. Bahkan aku lebih suka kelakuan Alia kali ini yang singkat namun ngena banget creepynya. Nabilah Ratna Ayu cukup disayangkan diberi karakter yang terlalu aman baginya, alhasil penampilannya biasa saja. Mungkin tanpa kehadiran sosok Nadia pun menurutku tidak menjadi masalah. Aku jauh lebih menikmati performance Bianca Hello tapi malah dihilangkan. Sayang banget. Jeremy Thomas dan Sophia Latjuba tak kalah apiknya memberikan penampilan yang menguras tenaga. Kengerian Jeremy Thomas menurutku mampu setara dengan Christian Sugiono dalam film SABRINA THE DOLL (2018).


Untuk segi audio, visual serta sinematografi, film ini memiliki segudang signature khas Rocky Soraya. Kita bisa melihat pergerakan kamera dinamis, visual effect yang terasa semakin smooth dan juga scoring cukup pas tidak terlalu over.
Sekali lagi, meskipun masih (terlalu) setia menggunakan formula serupa dengan empat film sebelumnya, tapi film MATA BATIN 2 (2019) ini still entertaining horror movie! Ayo dong Rocky Soraya bikin plot dan twist yang baru untuk upcoming movienya. Lima film dengan formula yang sama menurutku sudah sangat cukup.


[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment