Wednesday, 15 January 2025

[Review] Queer: Cerita Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Dari Dua Ekspatriat!



#Description:
Title: Queer (2024)
Casts: Daniel Craig, Drew Starkey, Jason Schwartzman, Lesley Manville, Henry Zaga, Drew Droege, Andra Ursuta, Lisandro Alonso, Ariel Schulman, David Lowery, Daan De Wit, Colen Bates, Omar Apollo, Ronia Ava, Lorenzo Pozzan
Director: Luca Guadagnino
Studio: Fremantle North America, The Apartment Pictures, Frenesy Film Company, A24


#Synopsis:
William Lee (Daniel Craig) adalah seorang ekspatriat asal Amerika Serikat yang memutuskan tinggal sementara di Meksiko. Setiap malam, Lee selalu menghabiskan waktu di bar Ship Ahoy sambil menikmati minuman alkohol bersama dengan rekannya yang merupakan warga asli Meksiko. Selain itu, Lee juga diam-diam selalu memperhatikan pengunjung pria muda dan mengajaknya berkenalan. Meskipun dalam keadaan mabuk, Lee selalu berhasil bisa mengobrol dengan mereka hingga mengajaknya ke hotel untuk menghabiskan waktu malam bersama.
Suatu hari, saat Lee pulang menuju hotel, ia melihat sekumpulan pria sedang asyik melakukan judi sabung ayam di pinggiran jalan. Tak lama setelah itu, Lee tak sengaja beradu tatap mata dengan seorang pria muda tampan dengan postur tinggi dan mengenakan kacamata. Keduanya saling melempar senyum yang membuat Lee terpesona pada pandangan pertama. Sejak saat itu, Lee makin penasaran dengan pria tersebut dan akhirnya ia bertemu lagi di Ship Ahoy keesokan harinya.
Pria tersebut adalah Eugene Allerton (Drew Starkey) yang berprofesi sebagai seorang ekspatriat dan juga tentara asal Amerika Serikat. Eugene sendiri sedang ditugaskan untuk dinas sementara di Meksiko. Saat di Ship Ahoy, Eugene tidak sendiri, ia sering ditemani oleh seorang perempuan cantik berambut pendek bernama Mary (Andra Ursuta). Melihat kedekatan antara Eugene dengan Mary membuat Lee cemburu. Ia makin penasaran dengan sosok Eugene dan berharap mempunyai ketertarikan kepada dirinya.
Sebelum berkenalan langsung dengan Eugene, Lee berusaha mencari tahu tentang sosok Lee dari rekan-rekannya di bar yaitu Joe Guidry (Jason Schwartzman) dan John Dume (Drew Droegen) yang sudah mengenal satu sama lain karena memiliki orientasi seksual yang sama. Setelah ditelusuri, John mengatakan jika Eugene tidak sepenuhnya Queer seperti mereka. Lee pun tidak memberikan label Queer kepada dirinya dengan alasan dirinya tidak berpenampilan LGBT pada umumnya yang nampak kemayu dan juga feminim. Hingga suatu kesempatan, Lee melihat Eugene sendirian di bar dan langsung mengajaknya berkenalan. Sejak saat itu, mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama di bar setelah pekerjaan mereka selesai.
Seiring berjalannya waktu, Lee dan Eugene semakin intens bertemu di bar. Bahkan Lee juga selalu menemani Eugene pulang ke penginapannya. Kebersamaan yang terjalin diantara mereka berdua membuat Lee semakin terobsesi dan ingin menjalani hubungan lebih lanjut dengan Eugene. Menariknya, Eugene pun memiliki kesamaan dengan Lee yang sama-sama tidak ingin melabeli dirinya sebagai Queer. Meskipun di Meksiko orang-orang dengan orientasi LGBT dianggap biasa dan lumrah, namun baik Lee dan Eugene tetap lebih nyaman tidak melabeli mereka sebagai seorang Queer atau LGBT. Karena merasa hubungannya dengan Eugene sudah semakin dekat, Lee berinisiatif mengajak Eugene untuk berkunjung ke apartemennya. Disana, keduanya mengobrol membicarakan banyak hal dan akhirnya keduanya melakukan hubungan seksual dengan penuh gairah. Sejak saat itu, Eugene pun semakin sering bertemu dengan Lee dan menghabiskan banyak waktu bersama setelah mereka selesai bekerja.
Waktu terus berlalu, Lee mendapat tugas untuk pergi ke Amerika Selatan dan mengajak Eugene juga kesana. Dalam perjalanan, kondisi kesehatan Lee mengalami penurunan. Ia sering demam dan tubuhnya menggigil kedinginan. Saat diperiksa ke Dokter, ternyata Lee didiagnosis ketergantungan narkoba yang sudah akut. Jika Lee berhenti mengkonsumsi narkoba akan membuatnya kesakitan. Dokter pun menyarankan untuk menemui Dr. Cotter (Lesley Manville) di Ekuador yang kabarnya sedang melakukan riset dan penelitian tentang daun Yage. Konon, daun Yage memiliki khasiat luar biasa dan jika dikonsumsi dengan benar, daun Yage dipercaya bisa meningkatkan telepati seseorang. Lee dan Eugene pun langsung berangkat menuju Ekuador untuk menemui Dr. Cotter.
Setelah menjelajahi hutan yang lebat, Lee dan Eugene akhirnya menemukan tempat tinggal Dr. Cotter. Setibanya disana, Lee langsung menjelaskan tentang apa yang ia cari demi kesembuhan dirinya, termasuk ingin memiliki kemampuan telepati yang konon bisa didapatkan jika meminum ramuan dari daun Yage bernama Ayahuasca. Dr. Cotter dan suaminya (Lisandro Alonso) akan memberikan ramuan Ayahuasca tersebut dengan satu syarat mereka harus bermalam disana. Lee dan Eugene pun memutuskan untuk bermalam disana.
Saat malam hari, Dr. Cotter memberikan ramuan Ayahuasca kepada mereka berdua. Setelah diminum, Lee dan juga Eugene mengalami efek halusinasi dan pikiran yang seolah-olah tubuh mereka bersatu sama lain. Efek samping dari ramuan Ayahuasca tersebut akhirnya menyadarkan perasaan Eugene yang sama persis dengan apa yang ada dalam mimpi Lee saat pertama kali mereka berkenalan. Bagaimana nasib hubungan selanjutnya dari Lee dan Eugene?


#Review:
Semester akhir tahun 2024 lalu, film terbaru dari sutradara Luca Guadagnino yaitu QUEER (2024) sempat menghebohkan berbagai festival film internasional karena berani mengubah image dari sosok aktor kawakan asal Inggris yaitu Daniel Craig, yang selama ini dikenal sebagai salah satu aktor film-film action. Di film terbarunya ini, Daniel Craig memerankan karakter Gay yang berprofesi sebagai seorang ekspatriat. Setelah penantian cukup panjang, film QUEER (2024) tayang di bioskop global pada akhir November lalu dan tersedia di platform streaming Mubi mulai akhir Desember.
 

Untuk segi cerita, premis yang diangkat oleh film QUEER (2024) sebenarnya sangat sederhana yaitu tentang cinta bertepuk sebelah tangan. Namun dibalik premis tersebut, Luca Guadagnino yang mengadaptasi dari novel klasik berjudul sama karya William S. Burroughs tahun 1985 silam ini punya eksplorasi cerita sangat menarik tentang bagaimana seorang pria paruh baya berusaha mengejar rasa penasaran dan obsesinya dengan cara yang terbilang aneh. Paruh awal film, alur cerita terasa sangat mudah diikuti dan dipahami tentang bagaimana karakter William Lee, seorang ekspatriat asal Amerika Serikat yang berusaha berdamai dengan orientasi seksualnya setelah ia berdinas di kota Meksiko. Kala itu, Meksiko sendiri sudah lebih bertolenransi terhadap kaum LGBT ketimbang di Amerika Serikat yang masih intoleran terhadap hal tersebut. Meskipun sesekali masih berusaha denial dan menyembunyikan orientasinya itu, William Lee tetap tidak bisa menahan perasaan terhadap pria-pria muda yang ia temui di Meksiko. Jatuh cinta pada pandangan pertama saat tak sengaja beradu tatap dengan karakter Eugene Allerton dan kemudian hubungan mereka berdua terus berlanjut, menjadi semakin intimate dan penuh gairah. Saat memasuki babak pertengahan, penonton disuguhi oleh beberapa adegan dan hal-hal simbolis yang pastinya penuh tanda tanya. Awalnya aku sempat mengira jika plot dan kejutan yang disimpan film ini akan serupa dengan film ALL OF US STRANGERS (2023), tapi ternyata film QUEER (2024) ini menampilkan treatment yang sama-sama pedih namun dengan caranya sendiri. Luca Guadagnino yang kembali bekerja sama dengan penulis Justin Kuritzkes setelah sebelumnya di film CHALLENGERS (2024) menampilkan pendalaman karakter dari Lee dan Eugene dengan kekurangan serta kelebihannya masing-masing. Sosok Lee yang usianya sudah paruh baya terasa sangat menginginkan hubungan secara emosional yang serius dengan seorang pria namun disatu sisi ia tidak tahu cara mendapatkannya seperti apa. Alhasil, Lee selalu terjebak pada hubungan one night stand dengan pria-pria muda yang ia temui di bar. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan karakter Eugene yang masih kebingungan setelah sekian lama mendapat tekanan sosial terhadap orientasi seksual LGBT selama ia tinggal di Amerika Serikat. Alhasil, Eugene selalu menyangkal perihal ketertarikannya pada Lee dan akhirnya ia memilih mempermainkan perasaannya Lee. Yang menjadi sorotan utama film ini, Luca Guadagnino ingin menunjukkan bahwa sosok Queer itu akan selalu merasakan kesepian karena ada kekosongan dalam dirinya yang tidak bisa dan mustahil untuk bisa dipenuhi hingga akhir hayatnya.
Untuk jajaran pemain, penampilan 180 derajat berbanding terbalik datang dari sosok "James Bond" kita yaitu Daniel Craig. Di film QUEER (2024) ini, Daniel Craig berhasil bertransformasi menjadi seorang pria paruh baya yang berusaha menemukan cinta sejatinya meskipun berakhir tak sesuai dengan harapan. Gesture, gaya bicara sampai tatapan mata dari seorang William Lee terpancar sangat kuat jika dirinya memang terobsesi pada Eugene Allerton. Tak heran jika perannya di film ini mendapat apresiasi masuk nominasi best actor genre drama di Golden Globes 2025 kemarin. Penampilan penuh pesona selanjutnya datang dari Drew Starkey yang surprisingly mampu mengimbangi Daniel Craig. Dinamika perasaan yang berjolak dalam menghadapi kebingungan akan orientasi seksualnya sukses tersampaikan dengan baik pada penonton. Chemistry yang terjalin diantara dua karakter utama di film ini sungguh memukau sekaligus panas! Huh! Kemunculan cameo yang sekaligus pengisi salah satu original soundtrack yaitu Omar Apollo di film ini benar-benar unpredictable! Hahaha.
Untuk urusan visual, Luca Guadagnino emang sangat handal dalam menciptakan suasana sebuah daerah dengan latar tahun jadul. Di film QUEER (2024) ini, landscape Meksiko City tahun 1950 nya terasa retro banget. Teknik pengambilan gambar khas Luca Guadagnino juga bisa terlihat dengan maksimal disepanjang durasi film. Visualnya yang retro dan klasik banget turut didukung dengan iringan scoring musik dari duo Trent Reznor dan Atticus Ross yang kembali menampilkan iringan musik ikonik sama dengan apa yang sudah mereka lalukan di film CHALLENGERS (2024) kemarin.
Overall, film QUEER (2024) memang tidak seringan CALL ME BY YOUR NAME (2017), namun pesan yang ingin disampaikan tentang loneliness life as a queer in 1950 bisa diterima dengan penuh gairah, bahagia sekaligus kepedihan oleh penonton.


[8.5/10Bintang]

Friday, 10 January 2025

[Review] Hear Me Our Summer: Drama Cinta Manis Dari Teman Tuli!



#Description:
Title: Hear Me: Our Summer (2024)
Casts: Hong Kyung, Roh Yoon-Seo, Kim Min-Ju, Jung Yong-Ju, Jeong Hye-Young, Hyun Bong-Sik, Ah Min-Young, Jo Deok-Hyeon
Director: Cho Sun-Ho
Studio: Movie Rock, Another Pictures, Plus M Entertainment, MovieCloud, GaragePlay, CBI Pictures


#Synopsis:
Setelah lulus kuliah, Yong-Jun (Hong Kyung) merasa bingung dalam menentukan arah hidup. Ia tidak tertarik untuk bekerja kantoran ataupun menjadi pegawai negeri sipil seperti kebanyakan orang. Untuk mengisi waktu luang sebagai pengangguran, Yong-Jun memilih untuk membantu sebagai pengantar makanan di restoran milik ibu dan ayahnya.
Suatu hari, Yong-Jun diminta sang ibu untuk mengantarkan pesanan makan siang ke tempat latihan para atlet renang yang sedang berlatih untuk seleksi olimpiade. Setibanya di kolam renang, Yung-Jun dibuat terpesona saat melihat seorang perempuan muda yang sibuk melatih dan mengawasi para atlet disana. Setelah selesai mengantarkan makanan, Yung-Jun yang penasaran kemudian menanyakan perempuan tadi kepada salah satu atlet yang sedang latihan berenang. Tak disangka, atlet yang ia tanya adalah adik dari perempuan tadi yaitu Seo Ga-Eul (Kim Min-Ju) yang merupakan seorang tuna wicara dan tuna rungu. Yung-Jun berusaha meminta nomor telepon Seo Yeo-Reum (Roh Yoon-Seo) kepada Seo Ga-Eul, namun ia tak memberikannya. Seo Ga-Eul meminta Yung-Jun sendiri yang mendatangi langsung kakaknya untuk meminta nomor telepon sekaligus berkenalan dengan kakaknya itu.
Keesokan harinya, Yong-Jun jadi makin semangat untuk mengantarkan makanan tanpa diminta oleh orangtuanya. Hingga suatu ketika, ia tak sengaja bertemu kembali dengan Seo Yeo-Reum yang motornya bermasalah dan mogok. Yong-Jun pun langsung menawarkan bantuan untuk memperbaiki motor milik Seo Yeo-Reum. Karena terlihat sedang buru-buru, Seo Yeo-Reum pun diberi pinjam motor milik Yong-Jun untuk dipakai selama motornya diperbaiki. Keduanya pun bertukar nomor telepon agar bisa saling mengabari jika motor yang bermasalah tadi sudah kembali normal.
Yong-Jun pun langsung pulang dan membawa motor milik Seo Yeo-Reum ke bengkel milik kerabatnya, Jae-Jin (Ju Yong-Ju). Keduanya langsung memperbaiki motor Seo Yeo-Reum dan berharap bisa selesai dengan cepat. Setelah itu, Yong-Jun juga tak lupa mencuci motor sampai bersih dan kinclong agar Seo Yeo-Reum terpesona saat melihat motornya nanti. Namun ditengah rasa tak sabarnya untuk segera mengembalikan motor, Yong-Jun dibuat khawatir dan putus asa gara-gara chat dan teleponnya tak pernah direspon oleh Seo Yeo-Reum. Sekalinya dibalas, hanya memberitahukan perihal tentang pengembalian motor mereka masing-masing saja.
Esok hari pun tiba. Yung-Jun dan Seo Yeo-Reum janjian untuk bertemu di tempat pertama kali mereka berkenalan. Saat melihat motornya sudah selesai diperbaiki dan kondisinya sangat bersih membuat Seo Yeo-Reum terkejut. Ia sangat berterima kasih pada Yung-Jun karena sudah membantunya dan memberikan uang kepada Yung-Jun sebagai imbalan. Namun Yung-Jun menolaknya dengan alasan ia ikhlas membantu Seo Yeo-Reum. Yung-Jun hanya ingin berteman dan berkenalan lebih dekat dengannya.
Hari demi hari terus berlalu, Yung-Jun dan Seo Yeo-Reum semakin rutin bertemu. Sesekali keduanya sering menghabiskan waktu bersama ditengah kesibukan Seo Yeo-Reum mengurusi segala keperluan sang adik yang dipersiapkan untuk mengikuti seleksi olimpiade. Ditengah keterbatasan dalam mendengar dan berbicara, tak menghalangi mereka berdua untuk berkomunikasi. Yung-Jun pun berinisiatif mengajak Seo Yeo-Reum dan Seo Ga-Eul melepas penat mereka di club malam setelah mereka berdua mendapat perlakuan diskriminatif saat latihan di kolam renang. Usaha yang dilakukan Yung-Jun pun tak sia-sia. Seo Yeo-Reum beserta adiknya sangat senang dan berterima kasih karena sudah diajak bersenang-senang dengan cara yang sederhana.
Keesokan harinya, Yung-Jun mengajak Seo Yeo-Reum untuk makan siang bersama sambil jalan-jalan di pinggir danau. Mendengar hal tersebut membuat Seo Ga-Eul senang. Ia memaksa sang kakak untuk menerima ajakan kencan Yung-Jun karena selama ini Seo Ga-Eul tak pernah melihat kakaknya meluangkan waktu untuk dirinya sendiri. Mereka berdua kemudian bertemu dan menghabiskan waktu bersama hingga malam hari. Dalam perjalanan pulang, Seo Yeo-Reum terkejut saat mendapat pesan dari tetangga di apartemennya yang memberitahukan jika Seo Ga-Eul dilarikan ke rumah sakit karena sesak nafas akibat kebakaran di lantai bawah apartemen mereka. Seo Yeo-Reum langsung lari ke ke rumah sakit untuk mencari adiknya dan meninggalkan Yung-Jun tanpa sepatah kata apapun.
Setibanya di rumah sakit, Seo Reo-Yeum merasa sedih sekaligus menyesal karena telah meninggalkan adiknya. Ia sangat khawatir dengan kondisi kesehatan sang adik yang takutnya bisa berimbas pada persiapan mereka menuju seleksi olimpiade. Seo Reo-Yeum kemudian memutuskan untuk lebih fokus dan meluangkan waktu lebih banyak lagi untuk sang adik ketimbang ia bersenang-senang dengan Yung-Jun. Keputusan tersebut dibarengi dengan Seo Reo-Yeum yang tak lagi merespon dan menghindari segala hal yang berkaitan dengan Yung-Jun.
Perubahan sikap dari Seo Reo-Yeum tersebut membuat Yung-Jun bertanya-tanya. Setiap dirinya berusaha untuk bertemu dan meminta penjelasan, Seo Reo-Yeum selalu menghindarinya. Yung-Jun pun menjadi galau dan berimbas kepada semua aktivitas sehari-harinya yang tak lagi penuh semangat seperti biasa. Disisi lain, setelah dirawat di rumah sakit akibat gangguan pernafasan, Seo Ga-Eul pun menyadari tentang sikap kakaknya yang selama ini sudah terlalu banyak berkorban demi dirinya. Seo Ga-Eul merasa sungkan dan bersalah gara-gara dirinya lah, sang kakak jadi kehilangan banyak waktu, tenaga dan banyak hal demi mewujudkan impian dirinya menjadi seorang atlet renang. Setelah Seo Ga-Eul mengungkapkan perasaannya yang sudah lama ia pendam terhadap kakaknya, Seo Reo-Yeum pun akhirnya tersadar dengan isi hati sang adik beserta nasihat dari orangtua mereka. Bagaimana nasib selanjutnya dari hubungan antara Seo Reo-Yeum dan Yong-Jun?


#Review:
Awal tahun 2025, rumah produksi dan distributor CBI Pictures mendatangkan film drama terbaru dari Korea Selatan berjudul HEAR ME: OUR SUMMER (2024). Film ini merupakan remake dari film asal Taiwan berjudul HEAR ME (2009) yang mencetak box office hit saat penayangan di bioskop sana. Tanpa membaca sinopsis, melihat trailer dan menggali informasi mendalam sebelum menonton versi Korea Selatan nya, ternyata film ini tampil sangat manis, sederhana, penuh makna dan menghangatkan banget.


Untuk segi cerita, film HEAR ME: OUR SUMMER (2024) hadir dengan mengambil dua plot utama tentang drama percintaan dan juga hubungan kakak beradik. Elemen drama romantis hadir lewat dua karakter dengan cara yang sederhana. Siapapun pasti pernah merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Usaha yang dilakukan oleh karakter Yong-Jun untuk bisa mengenal lebih dekat perempuan idamannya yang memiliki senyuman manis tersebut terasa pas, sat-set dan tidak bertele-tele. Semua hal yang ia lakukan masih reasonable. Yang menjadi daya tarik dari film ini yaitu penggunaan bahasa isyarat sebagai dialog diantara ketiga karakter utama. Jika biasanya menonton film yang karakternya tuna rungu atau tuna wicara mayoritas selalu mengumbar kesedihan dan keterbatasan, di film ini justru kebalikannya. Dua kakak beradik perempuan yang memiliki keterbatasan itu tak menghalangi mereka untuk menjalani hidup seperti biasa. Menariknya, mereka juga mendapat pengembangan cerita tentang mengejar cita-cita menjadi atlet renang, meskipun perlakuan diskriminatif kerap dialami oleh keduanya. Selain itu, hubungan kakak beradik perempuan dalam film ini juga terasa makin personal lewat effort yang selama ini dilakukan sang kakak demi adik kesayangannya itu. Elemen romantis yang terjalin diantara Yung-Jun dan Seo Yeo-Reum pun dikemas sangat sederhana namun tetap memancarkan kesan manis sekaligus hangat. Tak boleh dilupakan juga kejutan manis yang sengaja banget disimpan di akhir film. Cukup unpredictable! Hahaha.
Untuk jajaran pemain, sudah jelas Hong Kyung dan Roh Yoon-Seo tampil gemilang di film HEAR ME: OUR SUMMER (2024) ini. Keduanya sangat effortless saat berdialog menggunakan bahasa isyarat. Pesona dan aura positif dari mereka bisa dirasakan dengan maksimal oleh penonton. Untuk urusan visual, treatment khas film-film drama Korea Selatan nya memang sangat menonjol. Sinematografi dan teknik pengambilan gambarnya berhasil menangkap kondisi pinggiran kota di Korea Selatan saat sedang musim panas. Iringan musiknya pun terdengar indah dan tak berlebihan sama sekali.
Overall, film HEAR ME: OUR SUMMER (2024) bakal masuk list film drama Korea Selatan yang tidak akan bosan untuk ditonton berkali-kali. Manis dan menghangatkan!


[8.5/10Bintang]

Thursday, 2 January 2025

[Kaleidoskop] 13 Film Indonesia Paling Berkesan Di Tahun 2024


Tahun 2024 menjadi tahun yang sangat luar biasa bagi industri perfilman tanah air. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, 20 judul film Indonesia berhasil mengumpulkan lebih dari satu juta penonton selama penayangan di bioskop! Puncaknya, film komedi horror AGAK LAEN (2024) produksi Imajinari Pictures yang sukses menyumbang lebih dari 9 juta penonton dan disusul oleh film adaptasi cerita viral VINA SEBELUM 7 HARI (2024) produksi Dee Company dengan lebih dari 5.8 juta penonton. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Movimie Enthusiast merilis Kaleidoskop 13 Film Indonesia Paling Berkesan di Tahun 2024, berdasarkan urutan jadwal tayang di bioskop. Berikut adalah daftar lengkapnya:

1. Agak Laen
2. Pemandi Jenazah
3. Siksa Kubur
4. Dua Hati Biru
5. Tuhan Izinkan Aku Berdosa
6. Ipar Adalah Maut
7. Heartbreak Motel
8. Thaghut
9. Home Sweet Loan
10. Cinta Dalam Ikhlas
11. Cinta Tak Seindah Drama Korea
12. Racun Sangga
13. 2nd Miracle In Cell No. 7

Honorable Mention Film Indonesia Berkesan Lainnya
1. The Architecture of Love
2. Woman from Rote Island
3. Harta Tahta Raisa
4. Kaka Boss
5. Rossa 25 Shining Years Concert All Access
6. Laura
7. My Annoying Brother
8. Tebusan Dosa
9. Bolehkah Sekali Saja Kumenangis
10. Bila Esok Ibu Tiada

Film Drama Paling Berkesan
1. Dua Hati Biru
2. Tuhan Izinkan Aku Berdosa
3. Ipar Adalah Maut
4. Laura
5. Home Sweet Loan
6. My Annoying Brother
7. Bila Esok Ibu Tiada
8. Cinta Dalam Ikhlas
9. Cinta Tak Seindah Drakor
10. 2nd Miracle In Cell No. 7

Film Komedi Drama Paling Berkesan
1. Agak Laen
2. Catatan Harian Menantu Sinting
3. Sekawan Limo
3. Kaka Boss
4. Tulang Belulang Tulang
5. Seni Memahami Kekasih
6. Kang Mak From Pee Mak
7. Modal Nekad

Film Horror Paling Berkesan
1. Pemandi Jenazah
2. Badarawuhi Di Desa Penari
3. Siksa Kubur
4. Malam Pencabut Nyawa
5. Sakaratul Maut
6. Thaghut
7. Tebusan Dosa
8. Santet Segoro Pitu
9. Racun Sangga
10. Panggonan Wingit 2: Miss K

Film Paling Tidak Sesuai Ekspektasi & Mengecewakan
1. Sehidup Semati
2. Pasutri Gaje
3. Jagat Alam Sinden Gaib
4. 24 Jam Bersama Gaspar
5. Vina: Sebelum 7 Hari
6. Temurun
7. Jurnal Risa The Movie
8. Pulau Hantu
9. Perewangan
10. Sorop

Film Internasional Paling Mengesankan
1. How To Make Million Before Grandma Dies
2. Challengers
3. The Wild Robot
4. Inside Out 2
5. The Paradise of Thorns
6. Exhuma
7. Longlegs
8. Alien Romulus
9. Deadpool & Wolverine
10. Twisters
11. The Substance
12. Carry-On
13. Wicked

Sutradara Paling Berkesan
1. Muhadkly Acho - Agak Laen
2. Hadrah Daeng Ratu - Pemandi Jenazah
3. Joko Anwar - Siksa Kubur
4. Hanung Bramantyo - Tuhan Izinkan Aku Berdosa
5. Sidharta Tata - Sakaratul Maut
6. Sabrina Rochelle Kalangie - Home Sweet Loan
7. Fajar Bustomi - Cinta Dalam Ikhlas
8. Tommy Dewo - Santet Segoro Pitu
9. Rizal Mantovani - Racun Sangga
10. Herwin Novianto - 2nd Miracle In Cell No.7

Skenario Film Indonesia Paling Berkesan
1. Siksa Kubur - Joko Anwar
2. Tuhan Izinkan Aku Berdosa - Ifan Ismail, Hanung Bramantyo
3. Home Sweet Loan - Widya Arifianti, Sabrina Rochelle Kalangie
4. Cinta Dalam Ikhlas - Oka Aurora
5. Racun Sangga - Adi Nugroho, Gusti Gina
6. 2nd Miracle In Cell No.7 - Alim Sudio

Aktor Utama Paling Berkesan
1. Oki Rengga - Agak Laen
2. Donny Damara - Tuhan Izinkan Aku Berdosa
3. Derby Romero - Home Sweet Loan
4. Angga Yunanda - My Annoying Brother
5. Abun Sungkar - Cinta Dalam Ikhlas
6. Vino G. Bastian - 2nd Miracle in Cell No.7

Aktris Utama Paling Berkesan
1. Aghniny Haque - Tuhan Izinkan Aku Berdosa
2. Faradina Mufti - Siksa Kubur
3. Amanda Rawles - Laura
4. Yunita Siregar - Home Sweet Loan
5. Lutesha - Cinta Tak Seindah Drama Korea
6. Graciella Abigail - 2nd Miracle in Cell No.7

Aktor Pendukung Paling Berkesan
1. Reza Rahadian - Heartbreak Motel
2. Fedi Nuril - Bila Esok Ibu Tiada
3. Slamet Rahardjo - Siksa Kubur
4. Vino G. Bastian - My Annoying Brother
5. Denny Sumargo - 2nd Miracle in Cell No.7
6. Muhadkly Acho - 2nd Miracle in Cell No.7

Aktris Pendukung Paling Berkesan
1. Cut Mini - Dua Hati Biru
2. Carissa Perusset - Laura
3. Ayu Shita - Home Sweet Loan
4. Adinia Wirasti - Bila Esok Ibu Tiada
5. Dea Panendra - Cinta Tak Seindah Drama Korea
6. Marsha Timothy - 2nd Miracle in Cell No.7

Chemistry Paling Berkesan
1. Aghniny Haque & Donny Damara - Tuhan Izinkan Aku Berdosa
2. Laura Basuki & Chicco Jerikho - Heartbreak Motel
3. Amanda Rawles & Carissa Perusset - Laura
4. Yunita Siregar & Derby Romero - Home Sweet Loan
5. Adhisty Zara & Abun Sungkar - Cinta Dalam Ikhlas
6. Marsha Timothy & Vino G. Bastian - 2nd Miracle in Cell No.7

Soundtrack Film Paling Berkesan
1. Lyodra - Tak Selalu Memiliki (OST. Ipar Adalah Maut)
2. Idgitaf - Berakhir Di Aku (OST. Home Sweet Loan)
3. Barsena & Angga Yunanda - Ruang Baru (OST. My Annoying Brother)
4. Shakira Jasmine - Oneureul Gieokhaja (OST. Cinta Tak Seindah Drama Korea)
5. Mahalini - Mencintaimu (OST. 2nd Miracle in Cell No.7)
6. Mahalini - Bawa Dia Kembali (OST. 2nd Miracle in Cell No.7)

Poster Film Indonesia Paling Berkesan
1. Teaser Kereta Berdarah
2. Dua Hati Biru
3. Tuhan Izinkan Aku Berdosa
4. Harta Tahta Raisa
5. Home Sweet Loan
6. Guna-Guna Istri Muda
7. Cinta Tak Seindah Drama Korea
8. Hutang Nyawa
9. Racun Sangga
10. 2nd Miracle in Cell No.7

Monday, 23 December 2024

[Review] 2nd Miracle In Cell No.7: Kejutan Sekuel Yang Melampaui Film Pertamanya!



#Description:
Title: 2nd Miracle in Cell No. 7 (2024)
Casts: Vino G. Bastian, Graciella Abigail, Marsha Timothy, Denny Sumargo, Muhadkly Acho, Indro Warkop, Tora Sudiro, Indra Jegel, Rigen Rakelna, Bryan Domani, Agla Artalidia, Ayushita Nugraha, Agus Kencrot, Coki Pardede, Megarita, Yati Surachman, Keanu Azka, Iedil Dzuhrie Alaudin, Della Dartyan, Rizky Hanggono, Piet Pagau, Elly D. Luthan, Restu Sinaga
Director: Herwin Novianto
Studio: Falcon Pictures


#Synopsis:
Dua tahun setelah kepergian Dodo Rozak (Vino G. Bastian) yang tetap menjalani putusan vonis hukuman mati dari pengadilan, Kartika (Graciella Abigail) kini tinggal dan dibesarkan oleh Kepala Lapas yaitu Hendro Sanusi (Denny Sumargo) beserta sang istri, Linda (Agla Artalidia). Meskipun sudah dua tahun berjalan tanpa kehadiran sang ayah, Ika selalu rutin mendatangi sel tahanan untuk bertemu dengan kelima sahabatnya yaitu Japra (Indro Warkop), Zaki (Tora Sudiro), Atmo (Indra Jegel), Yunus (Rigen Rakelna) dan Asrul (Bryan Domani). Hendro terpaksa merahasiakan untuk sementara waktu perihal vonis hukuman mati yang sudah diterima Dodo, karena ia tidak tega dan khawatir terhadap kondisi psikologis Ika jika mengetahui ayahnya sudah dihukum mati. Hendro dan Linda berjanji akan memberitahukan hal tersebut ketika Ika sudah dewasa.



Untuk melepas kerinduan ayahnya, Ika selalu rutin mengirimkan surat yang dititipkan pada Hendro. Selama dua tahun terakhir ini, Ika hanya tahu jika sang ayah dipindahkan ke lapas lain saja dan berjanji akan segera pulang setelah semuanya selesai. Surat-surat yang ditulis oleh Ika tersebut dikumpulkan dan dibalas oleh Hendro agar Ika tetap menjalani hidupnya sehari-hari. Selain menulis surat, Ika tak sengaja menemukan buku harian almarhumah ibunya yaitu Ibu Juwita (Marsha Timothy) di lemari rumah Ika yang kini sudah digusur karena perluasan jalur kereta api. Buku harian tersebut menceritakan kegiatan sehari-hari Ibu Juwita saat menjadi perawat di rumah sakit khusus penyandang disabilitas dan akhirnya dipertemukan dengan Dodo Rozak.



Suasana lapas kini jauh lebih baik. Para napi yang ada disana rutin melakukan banyak kegiatan positif dan saling membantu satu sama lain. Hubungan antara para petugas dan narapidana juga harmonis. Hendro dan kedua asistennya yaitu Amat (Coki Pardede) dan Agus (Agus Kencrot) membebaskan Ika untuk bisa mengunjungi lapas kapanpun. Mereka semua berkomitmen akan menjadi teman yang baik sekaligus pelindung bagi Ika.


Seiring berjalannya waktu, kabar mengejutkan datang menghampiri Hendro. Lapas yang ia pimpin akan kedatangan pimpinan pusat yaitu Hengky Supratman (Muhadkly Acho). Setibanya disana, Hengky mendapat tugas dari atasannya untuk menegakkan kembali kedisiplinan serta memperketat aturan lapas setelah kasus tentang Dodo Rozak ramai diperbincangkan dalam berita. Hendro pun mendapat hukuman skorsing karena terbukti dengan sengaja menyelundupkan anak kecil ke lapas dan mengizinkannya masuk ke dalam sel tahanan. Hengky sangat menentang hal tersebut dan khawatir akan memberikan dampak buruk kepada anak kecil yang bergaul dengan para kriminal di penjara. Hengky pun diutus sebagai pengganti Hendro untuk memimpin lapas.



Cobaan lain datang menghampiri Hendro dan sang istri. Mereka harus berurusan dengan dinas sosial yang mempermasalahkan hak asuh Ika. Perwakilan dari dinas sosial yaitu Kemala Wibisono (Ayushita Nugraha) secara tegas menolak permohonan hak asuh Ika yang sudah lama diajukan oleh Hendro dan Linda. Kemala dan dinas sosial menganggap Ika tidak layak diasuh oleh Hendro yang selama ini menyembunyikan fakta sebenarnya tentang kematian Dodo kepada anak kandungnya. Ika pun akhirnya dibawa oleh Kemala dan ditempatkan di panti sosial sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Semenjak ditinggal Hendro dan Ika tinggal di panti sosial, suasana lapas jadi berubah. Japra, Zaki, Atmo, Yunus dan Asrul merasa kehilangan sosok Hendro dan juga Ika yang sudah lama tak mengunjungi mereka dan napi lain di lapas. Ika yang selalu membawa keceriaan lewat buku-buku yang dibawa ke lapas membuat Japra makin rindu dengannya. Atmo dan Yunus kemudian menyusun rencana untuk menggelar acara pementasan teater menghibur tempat sekolahnya Ika. Mereka berharap, dengan pementasan tersebut Ika bisa bertemu lagi dengan Hendro dan Linda meskipun dibatasi oleh pihak dinas sosial.



Di sisi lain, Hendro dan Linda terus memperjuangkan hak asuh Ika. Hendro semakin curiga dengan sikap dari dinas sosial yang berusaha memisahkan dirinya dengan Ika. Hendro pun terpaksa mengambil langkah hukum untuk mendapat hak asuh sekaligus melindungi Ika dari pihak-pihak yang berusaha memisahkan Ika dari orang-orang yang menyayanginya. Selama masa persidangan hak asuh Ika, dinas sosial masih berpegang teguh pada prinsip mereka tentang kesalahan Hendro dan Linda yang membohongi Ika atas kematian ayahnya. Kuasa hukum dari kedua belah pihak yaitu Sarah (Della Dartyan) dan Farhan (Rizky Hanggono) pun memberikan pembelaan dengan alasan yang sama-sama kuat baik kepada keluarga Hendro maupun dinas sosial yang diwakili Kemala. Mampukah Hendro dan Linda memenangkan persidangan demi mendapatkan hak asuh Ika yang sudah mereka anggap seperti anak kandung sendiri?


#Review:
Kesuksesan remake film MIRACLE IN CELL NO. 7 (2022) produksi Falcon Pictures yang mencetak lebih dari 5.8 juta penonton selama penayangan di bioskop Indonesia menjadi bukti jika project remake atau adaptasi resmi dari film yang sudah populer pun masih bisa menuai kesuksesan yang sama dengan versi aslinya. Kejutan tak terduga rupanya sudah dipersiapkan. Akhir November kemarin, Falcon Pictures merilis first look film 2ND MIRACLE IN CELL NO. 7 (2024) yang terkonfirmasi menjadi sekuel sekaligus prekuel dari film pertamanya. Reaksiku dan mayoritas pecinta film pasti terkejut, mengingat film versi aslinya yang berasal dari Korea Selatan saja tidak ada sekuelnya. Seketika muncul banyak sekali pertanyaan dalam diri, Falcon Pictures kok berani banget melanjutkan film remake nya yang di versi aslinya saja tidak ada? Sepenting itukah film ini harus ada sekuelnya? Perasaan pesimis dan skeptis pun jadi bermunculan dibenakku.


Semalam (21/12), aku berkesempatan hadir pada acara Gala Premiere film 2ND MIRACLE IN CELL NO. 7 (2024) yang sukses digelar sangat sangat meriah di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Sejak siang hari, bioskop yang berlokasi di lantai 8 ini sudah dipadati oleh para penonton dan tamu undangan yang sangat membludak. Puncaknya saat penonton jam 16:00 yang sudah selesai dan akan keluar area bioskop, tertahan di area lobby tengah yang berbarengan dengan acara yellow carpet menyambut seluruh cast untuk masuk ke auditorium 1. Acara tersebut menyebabkan akses dua pintu masuk utama terhalangi, ditambah lagi ribuan penonton berdesakan mendekati stage yellow carpet dan akhirnya terjadilah chaos. Penonton makin padat dan terjebak saling berhimpitan sampai susak nafas karena tidak bisa keluar area bioskop. Kejadian tadi malam harus menjadi evaluasi penting nih untuk Falcon Pictures agar kekacauan dan chaos setiap gala premiere yang digelar tidak terus terulang, khususnya saat menggunakan venue CGV Grand Indonesia sebagai lokasi gala premiere.



Untuk segi cerita, film 2ND MIRACLE (2024) ini memang menjadi sekuel sekaligus prekuel dari film pertamanya. Kursi sutradara film keduanya ini tak lagi Hanung Bramantyo dan dialihkan kepada Herwin Novianto, yang kemarin sukses dengan film remake KANG MAK (2024). Kolaborasi sang sutradara dengan penulis skenario Alim Sudio dalam menyajikan kelanjutan cerita dari karakter Dodo dan Ika beserta orang-orang disekitarnya berhasil mematahkan rasa pesimis dan skeptis penonton! Dengan durasi mencapai 145 menit, film 2ND MIRACLE (2024) sangat leluasa dalam mengembangkan cerita dari masing-masing karakter yang ada. Eksplorasi cerita bukan lagi berpusat pada karakter Dodo, Ika dan para narapidana, melainkan datang dari deretan karakter pendukung di film pertamanya dan juga karakter-karakter baru. Kisah tentang perjuangan pasangan suami istri Hendro dan Linda untuk hak asuh atas Ika tampil luar biasa. Development character dari Hendro dan Linda terasa makin kuat berkat kualitas akting yang memukau dari Denny Sumargo dan Agla Artalidia. Ketulusan dan cinta mereka kepada Ika terasa nyata dan believable.
Selanjutnya, kemunculan karakter baru yaitu Hengky Supratman yang diperankan Muhadkly Acho juga tak kalah mencuri perhatian! Sebagai villain baru dalam film ini, Acho sukses menampilkan range akting antagonis yang memuaskan! Setiap gesture dan dialog tegas yang diucapkan oleh karakter Hengky berasa banget intimidatif nya. Andai saja karakter Hengky ini dibuat 100% serius tanpa menampilkan kelucuan pasti akan lebih memorable dan akan menjadi best performance as an actor dari seorang Muhadkly Acho. Lewat karakter Hengky ini juga film keduanya ini jadi punya benang merah dengan film pertamanya yang berkaitan dengan karakter keluarga Wibisono yang diperankan dengan memuaskan juga oleh duet Ayushita Nugraha dan Iedil Putra. Aku juga suka dengan kepedulian sang sutradara dan penulis cerita untuk para karakter pendukung seperti dua petugas lapas Mamat dan Agus, Ibu Guru Poppy hingga Ibu Anik yang porsinya meskipun minor tapi tetap punya pengaruh terhadap keseluruhan cerita. Meskipun giliran para supporting character di sekuelnya kali ini mendapat porsi yang dominan, penampilan geng narapidana yang dibintangi Indro Warkop, Tora Sudiro, Indra Jegel, Rigen Rakelna dan Bryan Domani tetap berhasil dengan pesona mereka yang selalu menghadirkan gelak tawa penonton. Tektokan Indra Jegel dan Rigen Rakelna semakin ampuh memberi hiburan yang ampuh memancing tawa kencang dari penonton.



Apresiasi paling meriah harus kita berikan lagi pada trio Vino G. Bastian, Graciella Abigail dan Marsha Timothy. Ketiganya berhasil tampil sebagai sebuah keluarga kecil yang hangat dan ceria meskipun hanya sebatas di masa lalu saja. Moment-moment flashback yang disatukan dengan kejadian terkini saat Ika menghadapi problem dengan dinas sosial sukses membuatku terharu. Di bagian ini juga, sang sutradara menyelipkan narasi tentang sisi personal karakter Dodo yang meskipun mengalami keterbelakangan mental, tapi ia menjalankan kewajibannya dan bertanggung jawab sebagai seorang suami dan juga ayah. Sekali lagi, kualitas akting dari para aktor yang terlibat di film 2ND MIRACLE (2024) sudah tidak perlu diragukan. Manis, hangat, lucu, menghibur, mengharukan dan bikin nangis semuanya lengkap!
Overall, film 2ND MIRACLE IN CELL NO.7 (2024) berhasil mengembangkan dan mengeksplorasi cerita dari film pertamanya menjadi lebih luas dan semakin menarik untuk diikuti. Sebuah project sekuel yang awalnya dianggap tidak penting, ternyata tampil luar biasa dan menurutku jauh lebih baik dari film pertamanya! Keren!


[9/10Bintang]

Sunday, 22 December 2024

[Review] Kraven The Hunter: Berkenalan Dengan Anti Hero Pemburu Terbaru Dari SSU!



#Description:
Title: Kraven The Hunter (2024)
Casts: Aaron Taylor-Johnson, Russell Crowe, Ariana Debose, Fred Hechinger, Alessandro Nivola, Christopher Abbott, Levi Miller, Billy Barratt, Diana Babnicova, Dritan Kastrati
Director: J. C. Chandor
Studio: Sony Pictures, Columbia Pictures, Marvel Entertainment


#Synopsis:
Semenjak sang ibu, Anna Kravinova (Masha Vasyukova) sakit dan mengalami gangguan mental, Sergei Kravinoff (Levi Miller) dan adiknya, Dmitri Kravinoff (Billy Barratt) dipindahkan ke New York untuk melanjutkan pendidikan oleh ayah mereka, Nikolai Kravinoff (Russell Crowe). Dua tahun kemudian, sang ibu dinyatakan meninggal dunia. Kematian Anna tak membuat Nikolai bersedih karena sudah tidak peduli dan menganggap istrinya sudah menyerah dalam menghadapi penyakit yang dialaminya.
Sebagai salah satu pimpinan operasi perdagangan narkoba dan juga pemburu hewan-hewan buas, Nikolai mengajak kedua anaknya untuk pergi ke Tanzania. Nikolai beserta anak buahnya akan memburu singa Tsar yang dikenal sebagai predator puncak di alam liar yang sangat sulit ditangkap. Nikolai ingin kedua anaknya itu bisa menjadi seorang pemburu handal sama seperti dirinya dan berharap mereka bisa menjadi penerus Nikolai di masa yang akan datang. Saat rombongan Nikolai berjalan menyusuri bioma sabana di sisi utara Tanzania, Sergei dan Dmitri tak sengaja berpapasan dengan singa Tsar yang selama ini diincar oleh Nikolai. Keduanya berusaha setenang mungkin saat melihat singa tersebut. Saat situasi hampir terkendali, Nikolai langsung mengarahkan tembakan pada singa dan membuatnya agresif. Singa tersebut langsung menyerang Sergei dan menyeretnya jauh. Nikolai dan anak buahnya langsung berpencar untuk mencari keberadaan Sergei.
Tubuh Sergei yang terluka dan penuh darah akibat gigitan singa Tsar akhirnya ditemukan oleh seorang remaja perempuan yang sedang berkeliling di bioma sabana. Perempuan tersebut berusaha menolong Sergei dan memberikan cairan yang ia dapatkan dari neneknya. Konon cairan serum keramat tersebut bisa menyembuhkan penyakit dan luka apapun. Dan benar saja, Sergei seketika siuman meskipun luka yang ia alami sangat parah. Nikolai, Dmitri dan anak buahnya langsung membawa Sergei ke rumah sakit untuk perawatan. Tak membutuhkan waktu lama, kondisi kesehatan Sergei mulai membaik. Luka-luka yang ada di tubuhnya pun cepat menghilang. Semenjak insiden diserang oleh singa Tsar, Nikolai masih menyimpan kekecewaan pada Sergei yang dianggap lemah dan sama seperti ibunya. Nikolai pun memutuskan Sergei tidak kembali ke New York dan tetap berada di Inggris untuk berlatih bersama dirinya. Agar sang anak tak lagi takut untuk berburu, Nikolai rupanya berhasil menangkap dan mengawetkan singa Tsar yang kemarin menyerang Sergei. Melihat bagian kepala singa Tsar yang kini sudah diawetkan di ruangan ayahnya membuat Sergei sangat kesal. Sergei pun memutuskan untuk pergi dari rumahnya untuk mencari remaja perempuan yang telah menyelamatkan nyawanya. Selain itu ia juga berencana untuk pergi menuju ke tempat persembunyian milik mendiang ibunya yang berada di hutan wilayah utara Rusia. Dalam perjalanan kaburnya itu, Sergei merasakan kondisi fisiknya semakin kuat. Tak hanya itu saja, Sergei pun jadi punya kekuatan besar serta kemampuan panca indera yang semakin tajam layaknya seekor singa.
16 tahun berlalu. Sergei (Aaron Taylor-Johnson) menggunakan nama baru yaitu Kraven. Ia tumbuh menjadi pria tangguh dengan fisik yang prima serta mempunyai kekuatan luar biasa layaknya seekor singa. Kraven memburu orang-orang jahat yang menurutnya sudah merugikan banyak hal. Mayoritas para penjahat berlindung kepada seorang pengacara yaitu Calypso Ezili (Ariana DeBose) yang selalu berhasil meloloskan para kliennya dari jeratan hukum.
Selama memburu orang-orang jahat, rupanya Kraven juga mengawasi Calypso yang telah berjasa menyelamatkan nyawa saat terkena serangan Singa Tsar di Tanzania. Kraven pun menyusun rencana untuk menghabisi semua orang jahat dengan meminta bantuan pada Calypso. Namun sayang, Calypso belum bersedia menyerahkan semua client nya kepada Kraven.
Sementara itu, Dmitri yang kini sudah dewasa tengah disibukkan dalam menjalani bisnis restorannya. Sang ayah untungnya sangat mendukung keinginan sang anak meskipun tidak melanjutkan warisan bisnis yang selama ini sudah ia jalankan. Saat Dmitri berulang tahun, Kraven selalu menyempatkan datang ke restoran untuk merayakan ulang tahun adiknya.
Di sisi lain, mantan asisten dari Nikolai yaitu Aleksei Sytsevich (Alessandro Nivola) tengah menyusun rencana untuk menghancurkan bisnis milik Nikolai. Dendam dan rasa sakit hati Aleksei yang sudah lama ia pendam akhirnya segera dibalaskan setelah dirinya melakukan eksperimen yang membuat dirinya bertransformasi menjadi rhino-hybrid. Agar perubahan fisiknya tidak ekstrim, Aleksei harus menyuntikkan serum penenang setiap saat ke dalam tubuhnya. Bersama dengan anak buahnya, Aleksei pun berencana untuk menculik Dmitri dan meminta tebusan agar Nikolai menjual seluruh asetnya. Untuk mengecohkan anak buah Nikolai dan juga Kraven, Aleksei merekrut penjahat bernama Foreigner (Christopher Abbott) yang memiliki kemampuan sangat cepat dalam berpindah dan mengalahkan musuhnya. Mampukah Kraven menyelamatkan adiknya dari tangan para penjahat?


#Review:
Menutup tahun 2024, Sony Pictures dengan Sony Spider-Man Universe (SSU) nya merilis film terbaru berjudul KRAVEN THE HUNTER (2024). Seperti yang sudah-sudah, film ini memperkenalkan origin story dari karakter-karakter yang masih ada kaitannya dengan Spider-Man. Setelah Venom, Morbius dan Madame Web, kali ini penonton diajak menyaksikan film solo dari sosok Kraven The Hunter, salah satu anggota Sinister Six, kumpulan musuh dari superhero Spider-Man.


Untuk segi cerita, film KRAVEN THE HUNTER (2024) ini sebenarnya cukup mudah untuk dipahami layaknya film-film superhero kebanyakan. Pada paruh awal film, penonton diajak melihat bagaimana seorang remaja bernama Sergei yang ditantang menaklukan singa di alam liar demi ambisi sang ayah. Plot tentang masa lalu dari karakter Sergei ini berjalan cukup mulus dan cukup fresh karena kekuatan super yang didapatkan Sergei dari gigitan singa dan bantuan serum keramat ini terasa lebih menarik dibandingkan villain-villain Spider-Man sebelumnya yang sudah difilmkan. Namun saat film memasuki babak pertengahan, fokus cerita jadi terlalu bercabang kemana-mana. Sang sutradara dan penulis skenario terlalu banyak menampilkan karakter antagonis dengan backstory nya yang tidak terlalu kuat. Alhasil, kemunculan karakter Foreigner dan Omer pun hanya sebatas assassin saja tanpa adanya cerita yang lebih mendetail dari mereka berdua. Belum lagi cerita keluarga dan bisnis dari keluarga Nikolai yang hanya sebatas di permukaan saja tanpa menjelaskan lebih detail tentang apa yang selama ini mereka lakukan. Selain itu, journey dari Sergei yang memutuskan menjadi seorang Kraven The Hunter pun sama sekali tidak diperlihatkan dengan baik disini, tahu-tahu sudah 16 tahun kemudian saja dengan segala kemampuan berburunya. Padahal jika menampilkan banyak adegan dari kehidupan Aaron Taylor-Johnson yang belajar sekaligus survival menjadi The Hunter di rumah kaca milik mendiang ibunya, kemudian melihat interaksi dirinya dengan hewan-hewan buas pasti akan jauh lebih menarik lagi.
Terlepas dari development character yang kurang memuaskan, film KRAVEN THE HUNTER (2024) punya nilai plus dari adegan action yang dihadirkan. Hampir semua adegan aksi menggunakan gerakan tubuh tanpa bantuan kekuatan fiksi seperti Venom, Morbius maupun Spider-Man sekalipun. Kraven betul-betul memanfaatkan fisik dan sense nya yang sudah seperti hewan buas betulan. Mayoritas adegan aksi pun eksekusinya cukup brutal dan banyak darah dimana-mana. Hal ini menjadikan film KRAVEN THE HUNTER (2024) sebagai film dengan Rating Restricted pertama dan satu-satunya di SSU.
Untuk jajaran pemain, sudah jelas pesona Aaron Taylor-Johnson menjadi daya tarik terbesar untuk film KRAVEN THE HUNTER (2024). Meskipun pendalaman cerita dan karakter dari Sergei Kraven nya masih jauh dari kata memuaskan, performa Aaron Taylor-Johnson terbilang bagus dan sudah setara dengan Tom Hardy sebagai Venom. Rasa cinta terhadap karakter yang diperankannya terpancar cukup kuat. Jajaran pemain lainnya pun sebetulnya tidak ada yang mengecewakan namun kapasitasnya saja tidak mendapat eksplorasi lebih mendalam. Bahkan sekelas Ariana DeBose peraih Piala Oscars pun terasa disia-siakan oleh film ini.
Untuk urusan visual, film KRAVEN THE HUNTER (2024) juga tidak seburuk yang dibayangkan. Bahkan jika dibandingkan dengan Madame Web dan Morbius, film ini jauh lebih baik! Overall, KRAVEN THE HUNTER (2024) punya potensi cukup menarik sebagai film solo villain di SSU meskipun lagi dan lagi, narasi ceritanya masih bisa ditingkatkan lebih baik!


[7/10Bintang]