Monday, 24 November 2025

[Review] Agak Laen 2 Menyala Pantiku: Keseruan Empat Detektif Kepolisian Menyamar Di Panti Jompo!



#Description:
Title: Agak Laen: Menyala Pantiku (2025)
Casts: Boris Bokir, Indra Jegel, Bene Dion Rajagukguk, Oki Rengga, Gita Bhebita, Tissa Biani, Tika Panggabean, Boah Sartika, Priska Baru Segu, Surya Saputra, Ariyo Wahab, Jarwo Kwat, Jajang C. Noer, Chew Kin-Wah, Egy Fedly, Ayushita Nugraha, Benidictus Siregar
Director: Muhadkly Acho
Studio: Imajinari Pictures, Jagartha, Trinity Entertainment Network, Legacy Pictures, A&Z Films, Navarros


#Synopsis:
Boris (Boris Bokir), Jegel (Indra Jegel), Bene (Bene Dion) dan Oki (Oki Rengga) merupakan empat polisi reserse yang ditugaskan di Polres Yamakarta. Suatu ketika, mereka berempat ditugaskan untuk menangkap bandar narkoba yang sudah lama menjadi DPO. Aksi kejar-kejaran dan perekelahian pun tak terhindarkan. Mereka berhasil menangkap terduga pelaku dan langsung dibawa ke kantor polisi. 


Namun sayang, Boris, Indra, Bene dan Oki ternyata salah tangkap. Mereka malah menangkap dan melakukan kekerasan pada seorang pria yang merupakan keponakan dari Kapolda tempat mereka bekerja. Hal tersebut membuat Kapolda Yunus (Surya Saputra) marah besar dan memberikan skorsing terhadap Boris, Indra, Bene dan Oki. Gara-gara kejadian memalukan itu, atasan mereka yaitu Kapolres Ario (Ariyo Wahab) pun marah besar terhadap mereka berempat.


Selama menjalani hukuman, Boris dihadapkan dengan proses perceraian dengan sang istri, Gina (Ayushita Nugraha) yang semakin mantap untuk bercerai setelah mengetahui suaminya itu kena skorsing. Setelah mereka resmi bercerai di pengadilan, Gina sudah mengambil keputusan untuk bekerja di Malaysia dengan mengajak anak semata wayang mereka ke sana. Di sisi lain, Jegel pun harus memutar otak agar tetap rutin mengirimkan uang bulanan untuk sang ibu yang ada kampung halaman. Karena selama skorsing tidak punya penghasilan, Jegel berencana menjual motor kesayangannya untuk keperluan sehari-hari dan juga ibunya. Hal serupa turut dirasakan oleh Oki yang kebingungan mencari uang karena istrinya sedang hamil tua dan akan segera melahirkan. Terakhir, Bene juga dihadapkan dengan permasalahan finansial dan berjuang agar adik perempuannya di kampung halaman tetap kuliah sampai hari kelulusan tiba.


Di sisi lain, Pak Yunus dan Pak Ario mendapat tugas untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap seorang pria bernama Fredy (Mario Caesar) yang merupakan anak dari seorang pejabat politik. Berdasarkan rekaman CCTV, Fredy terlihat ditikam dengan pisau oleh seseorang namun tidak terlihat dengan jelas. Berbagai spekulasi terus bermunculan dan kejadian tersebut diduga sebagai aksi balas dendam terhadap keluarga para pejabat politik yang dianggap telah merugikan rakyat. Untuk mencari keberadaan pelaku, pihak kepolisian mengidentifikasi jika pelaku kabur dan bersembunyi ke panti jompo dengan menggunakan identitas palsu.
Saat mengetahui panti jompo dikelola oleh perempuan Batak yaitu Linda Rajagukguk (Gita Bhebita), Pak Ario pun mengusulkan Boris, Jegel, Bene dan Oki untuk melakukan penyamaran ke panti tersebut mengingat mereka juga bersuku Batak. Bene yang satu marga dengan Linda pun sangat yakin jika mereka berempat bisa diterima di sana sebagai petugas yang mengurus para lansia di panti jombo. Pak Yunus pun memberikan syarat jika mereka gagal menjalankan misi tersebut, maka akan dipecat secara tidak hormat dan Pak Ario pun akan dimutasi ke daerah.


Boris, Oki, Jegel dan Bene kemudian menyusun strategi agar mereka bisa masuk dengan mudah ke panti jompo nya Linda. Karena memiliki kesamaan marga, Bene mengajak Jegel untuk berpura-pura melamar kerja di sana. Keyakinan Bene pun terbukti, Linda sangat senang saat mengetahui sesama orang Batak yang mau melamar kerja di panti jompo. Bene dan Jegel pun diterima sebagai pengurus panti jompo karena Linda hanya membutuhkan dua orang saja. Boris dan Oki pun terpaksa menyamar sebagai pasutri lansia yang ingin menghabiskan masa senja mereka di panti jompo. Dengan bantuan Pak Ario, Boris dan Oki disulap menjadi pasutri lansia dengan ciri-ciri yang menyerupai mendiang orangtua dari Linda.


Hari pertama bekerja di panti jompo, Jegel dan Bene langsung mengamati situasi panti jompo. Disana juga mereka berkenalan dengan tiga pengurus wanita yaitu Ayu (Tissa Biani), Tantri (Boah Sartika) dan Martha (Priska Baru Segu). Kehadiran Jegel dan Bene membuat mereka bertiga merasa sangat terbantu khususnya untuk mengurus berbagai kebutuhan dari para lansia pria. Keesokan harinya, panti jompo Linda kedatangan Boris dan Oki yang menyamar sebagai pasutri lansia dengan diantar oleh Pak Ario yang menyamar juga sebagai tetangga. Setelah itu, Boris dan Oki menempati kamar untuk pasutri di panti jompo sambil diantar oleh Jegel dan Bene.


Saat malam hari, Linda dan para pengurus panti jompo berkumpul untuk makan malam bersama. Jegel, Bene, Boris dan Oki berkenalan dengan para lansia di sana. Mereka adalah Koh Acim (Chew Kin-Wah), Oma Ida (Tika Panggabean), Oma Jihan (Jajang C. Noer), Opa Karni (Jarwo Kwat) dan Opa Darso (Egy Fedly). Setelah ditelusuri, kelima lansia tersebut masuk ke panti jompo tak lama setelah kabar pembunuhan anak pejabat politik ramai diperbincangkan. Akankah Jegel, Bene, Boris dan Oki berhasil menemukan pelaku pembunuhan di panti jompo tersebut?


#Review:
Sukses besar dengan film AGAK LAEN (2023) yang menembus lebih dari 9 juta penonton dan menjadikan film Indonesia terlaris nomor 3 sepanjang masa, membuat Imajinari Pictures tanpa ragu lagi untuk mengembangkan film selanjutnya. Berjarak dua tahun dari film pertamanya, film terbaru dari AGAK LAEN akhirnya siap tayang di bioskop Indonesia mulai 27 November 2025 mendatang. Menariknya, Imajinari Pictures mengambil keputusan untuk tidak menghadirkan film keduanya sebagai sekuel ataupun prekuel, melainkan sebagai film dengan cerita baru yang tidak ada kaitannya dengan film pertama. Langkah ini diambil oleh produser dari Imajinari Pictures yaitu Ernest Prakasa dan Dipa Andika dengan tujuan agar konsep Agak Laen tidak terikat dengan cerita berkelanjutan sekaligus ingin terus menghadirkan cerita baru, persis seperti konsep yang digunakan oleh film-film komedi ikonik Warkop DKI di jaman dulu.


Aku berkesempatan hadir pada press screening dan press conference film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU (2025) yang sukses digelar pada Kamis dan Jumat 20-21 November 2025 di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut, sutradara Muhadkly Acho mengungkapkan alasannya menggunakan latar tempat kali ini panti jompo karena ia ingin menghadirkan kesan berbeda terhadap panti jompo yang selama ini dianggap sebagai tempat suram penuh kesedihan. Lewat film ini, suasananya akan dibuat lebih bahagia, lucu dan pastinya menghibur. Untuk memperkuat hiburan di panti jompo, Muhadkly Acho mengajak aktor-aktor senior yang dikenal juga sebagai seorang komedian seperti Tika Panggabean, Jarwo Kwat, Chew Kin-Wah, Jajang C. Noer dan Egy Fedly. Kombinasi para komedian lintas generasi di film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU (2025) ini tentunya sangat potensial menciptakan banyak sekali hal-hal lucu yang siap mengocok perut penonton di bioskop.


Untuk segi cerita, film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU (2025) menurutku terasa lebih kaya dibandingkan film pertama. Muhadkly Acho semakin rapi dalam mengeksplorasi cerita dari karakter Boris, Jegel, Bene dan Oki. Mereka berempat jauh lebih mature dan penuh tanggung jawab untuk menghidupi keluarganya masing-masing. Di film keduanya ini, giliran karakter Boris yang mendapat jatah porsi cukup banyak dalam menceritakan drama rumah tangganya. Hal tersebut membuat elemen drama keluarga di film ini surprisingly jauh lebih banyak dibandingkan film pertamanya. Meskipun demikian, Acho pun tak segan menyelipkan komedi-komedi kecil yang timingnya menurutku selalu berhasil menciptakan tawa penonton.


Memasuki pertengahan film, amunisi komedi mulai dilemparkan pada penonton, terutama saat Boris, Oki, Jegel dan Bene berhasil masuk ke panti jompo. Ide penyamaran yang dilakukan sudah pasti akan menciptakan tawa kencang dari penonton. Terdapat dua adegan komedi yang sangat klimaks dan menciptakan keriuhan luar biasa di dalam bioskop. Kemarin saat sesi press screening saja reaksi penonton terhadap dua adegan tersebut, gong banget bikin ngakak sampai nangis dan sakit perut! Hahahaha. Ditambah lagi, tek-tokan dialog mereka berempat dengan para penghuni panti jompo sangat menghibur. Teka-teki untuk mencari pelaku pembunuhan di sana eksekusinya sekedar lucu-lucuan saja. Hal inilah yang membuat alur pencarian pelaku jadi terasa main aman banget, karena memang memprioritaskan untuk berkomedi saja. Terdapat beberapa adegan komedi yang terasa seperti flashback kepada film pertama. Lebih lanjut, pendalaman cerita untuk para karakter pendukung di lingkungan panti jompo rupanya tidak terlalu ditonjolkan. Nama-nama besar seperti Tissa Biani, Tika Panggabean, Egy Fedly hingga Jajang C. Noer terasa seperti "yang penting mereka ada" saja. Padahal di film pertamanya, Tissa Biani mendapat dialog komedi yang pecah banget. Kehadirannya di sini hanya sebatas pemanis saja. Terlepas dari hal tersebut, kejutan cerita di penghujung cerita saat reveal twist yang dihadirkan, tampil mengesankan. Permasalahan yang sempat kacau pun diselesaikan secara mature dan memberikan positive value pada penonton. Definisi tak selamanya tinggal di panti jompo itu menyedihkan, justru di sanalah geng Agak Laen mendapatkan makna keluarga dari para penghuni di sana.
Untuk jajaran pemain, keempat geng Agak Laen berhasil menampilkan komedi dan drama yang semakin gacor di film ini. Keributan yang selalu terjadi diantara mereka selalu berhasil bikin tawa penonton. Terlepas dari inspired by in real life, drama rumah tangga Boris Bokir dan kerinduan Indra Jegel akan almarhum ayahhnya yang terobati setelah bertemu dengan Koh Acim gara-gara pekerjaannya sama berhasil menciptakan suasana emosional. Mungkin jika porsi Jegel dengan Koh Acim lebih dipertebal lagi pasti akan lebih tearjerker. Penampilan para aktor senior seperti Chew Kin-Wah, Jarwo Kwat, Tika Panggabean, Jajang C. Noer dan Egy Fedly suprisingly bisa juga mereka masuk ke dalam komedi dari geng Agak Laen. Tektokan antara Koh Acim dan Opa Karni pecah banget bikin ketawa.
Overall, film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU (2025) sudah dipastikan jadi salah satu film komedi tergacor di tahun ini. Jauh lebih mature, rapi dan juga tak pernah gagal mengesankan penonton. You did it again Imajinari Pictures!


[9/10Bintang]

Wednesday, 19 November 2025

Album Afgan - Retrospektif (2025)

 

Cover album ketujuh dari Afgan berjudul Retrospektif
Published by: Trinity Optima Production
Released date: 19 November 2025


Welcome to Retrospective era. 
Setelah bereksperimen dengan dua album yang full menggunakan lirik berbahasa Inggris lewat WALLFLOWER (2021) dan SONDER (2024), di bulan November tahun ini, Afgan kembali hadir meramaikan industri musik Indonesia dengan album terbarunya berjudul RETROSPEKTIF (2025). Album ini menjadi album ketujuh dari Afgan sejak debut pertamanya lewat CONFESSION NO. 1 (2008) yang dirilis 17 tahun lalu.
Menariknya, lewat album terbaru ini, Afgan menggunakan metode retrospektif, yang secara umum berarti melihat kembali peristiwa atau karya yang pernah terjadi di masa lalu. Secara garis besar, di album RETROSPEKTIF (2025) ini Afgan seperti "kembali ke fitrahnya" sebagai soloist pop pria dengan album yang mayoritas menggunakan Bahasa Indonesia pada lagu-lagunya. Tak hanya itu saja, perpaduan lagu upbeat dan ballad juga cukup seimbang di album ini. Benar-benar mendeskripsikan retrospektif musik dari Afgan seperti di era debut kemudian THE ONE (2010), L1VE TO LOVE, LOVE TO L1VE (2013), SIDES (2016) dan DEKADE (2018).
Aku berkesempatan menghadiri acara Spotify dan Open Top Tour Jakarta yaitu First Hearing Session album RETROSPEKTIF (2025) yang digelar pada Minggu, 16 November 2025 kemarin. First impression saat mendengarkan full album ini, rasanya seperti nostalgia dengan musik-musik Afgan di masa lalu yang mayoritas lagu-lagu ballad. Lead single album RETROSPEKTIF (2025) dibuka dengan lagu Kacamata yang lebih dulu pada 10 Oktober 2025. Surprisingly, lagu Kacamata hadir dengan musik riang, asyik dan ear-catching. Mengingatkanku akan lagu-lagu upbeat dari Afgan seperti Pesan Cinta, Love Again, Dia Dia Dia dan Panah Asmara. Single kedua dari album RETROSPEKTIF (2025) kabarnya yaitu lagu Sampai Jumpa. Salah satu lagu paling berkesan di album ini. Bakal jadi everlasting ballad songs from Afgan seperti lagu Bawalah Cintaku, Bukan Cinta Biasa, Jodoh Pasti Bertemu dan Ku Dengannya Kau Dengan Dia.


Tracklist:
1. Misteri Dunia
2. Sebentar
3. Kacamata
4. Silakan
5. Sampai Jumpa
6. Tak Ada Rencana (Kujatuh Cinta)
7. Masa Iya?
8. Kepastian
9. The One That Got Away
10. Peluk


Get it now the latest album from Afgan, RETROSPEKTIF in any music streaming flatform!

Thursday, 13 November 2025

[Review] Now You See Me 3: Misi Baru The Horsemen Dengan Kehadiran Anggota Baru!



#Description:
Title: Now You See Me: Now You Don't (2025)
Casts: Jesse Eisenberg, Woody Harrelson, Dave Franco, Isla Fisher, Lizzy Caplan, Morgan Freeman, Justice Smith, Dominic Sessa, Ariana Greenblatt, Rosamund Pike, Mark Rufallo
Director: Ruben Fleischer
Studio: Summit Entertainment, Secret Hideout, Lionsgate


#Synopsis:
Grup pesulap handal The Horsemen kembali muncul di daratan Eropa dengan menampilkan banyak aksi sulap yang membuat penontonnya terpukau. Salah satu aksi yang mereka lakukan yaitu membongkar investasi mata uang crypto yang dianggap merugikan banyak penggunanya. Tak membutuhkan waktu lama, Daniel Atlas (Jesse Eisenberg), Merritt McKinney (Woody Harrelson), Jack Wilder (Dave Franco) dan Henley Reeves (Isla Fisher) berhasil membobol akses keuangan pemilik perusahaan crypto dan membagikannya ke seluruh penonton yang ada di sana.


Namun rupanya, atraksi sulap luar biasa itu bukan dilakukan oleh The Horsemen, melainkan oleh tiga remaja yaitu Charlie (Justice Smith), Bosco Leroy (Dominic Sessa) dan June (Ariana Greenblatt). Mereka bertiga mengandalkan teknologi hologram dan menggunakan visual dari grup The Horsemen untuk mempertunjukkan aksi sulapnya. Setelah selesai pertunjukan sulap, Charlie, Bosco dan June didatangi oleh Daniel yang meminta untuk berhenti menggunakan identitas The Horsemen di setiap pertunjukan mereka, karena sudah hampir 10 tahun lamanya The Horsemen hiatus usai pimpinan mereka, Dylan Shrike (Mark Ruffalo) ditangkap FBI dan terisolasi di Rusia.


Di sisi lain, Daniel juga mengagumi sepak terjang Charlie, Bosco dan June yang mempunyai bakat pertunjukan sulap luar biasa meskipun mendompleng nama besar The Horsemen. Karena hal tersebut, Daniel meminta bantuan kepada mereka bertiga untuk menjalankan misi mencuri sebuah berlian prestisius bernama Diamond Heart milik Veronika Vanderberg (Rosamund Pike) yang harganya fantastis. Selain itu, Daniel juga ingin membongkar berbagai kejahatan bisnis dari perusahaan Vanderberg yang selama ini ditutupi oleh mereka. Salah satunya yaitu rencana eksploitasi tambang berlian yang akan dilakukan Vanderberg Corp di daratan Afrika, tempat ditemukannya Diamond Heart tersebut.


Daniel, Charlie, Bosco dan June kemudian menyusun strategi pencurian yang akan dilakukan ketika Veronika menggelar presentasi Diamond Heart saat Gala Dinner di kota Antwerp, Belgia. Mereka mencari banyak informasi agar bisa mendapat akses menuju event tersebut. Charlie, Bosco dan June berhasil menyamar sebagai tim fotografer dan make up artist Vanity Fair yang didatangkan khusus dari Amerika Serikat atas permintaan Veronika. Sementara itu, Daniel menyamar sebagai salah satu tamu undangan di acara tersebut. Tak membutuhkan waktu lama, mereka berhasil mendapatkan Diamond Heart. Namun sayang, saat mereka akan kabur, para petugas dan pihak kepolisian mengepung mereka berempat. Tak lama setelah itu, bantuan datang dari Jack, Henley dan Reeves yang sudah berada di sana untuk membantu Daniel meloloskan diri. Grup The Horsemen akhirnya kembali bertemu setelah hampir 10 tahun berpisah dan disibukkan dengan urusan masing-masing. Charlie, Bosco dan June yang sangat mengidolakan The Horsemen tentunya sangat senang akhirnya bisa melihat secara langsung mereka. Menariknya, Daniel, Jack, Henley dan Merritt sama-sama mendapatkan kartu tarot yang memberi petunjuk untuk membongkar kejahatan bisnis Vanderberg Corp. Namun mereka juga bingung tugas tersebut berasal dari mana, mengingat Dylan masih ditahan oleh FBI di Rusia. The Horsemen beserta Charlie, Bosco dan June kemudian pergi ke tempat selanjutnya di Perancis berdasarkan petunjuk dari kartu tarot.


Tiba di sana, The Horsemen, Charlie, Bosco dan June langsung menuju sebuah rumah sekaligus museum benda-benda sulap legendaris yang sudah lama tutup. Siapa sangka, mereka bertujuh bertemu dengan Thaddeus Bradley (Morgan Freeman) yang sempat hilang tanpa kabar. The Horsemen tentunya sangat senang bisa bertemu lagi dengan Thaddeus setelah sekian lama berpisah. Kehadiran Charlie, Bosco dan June membuat Thaddeus bahagia, karena bakat mereka yang luar biasa dan bisa setara dengan para The Horsemen. Selama berada di sana, mereka semua kembali menyusun rencana untuk membongkar semua kejahatan dari Vanderberg Corp lewat acara peluncuran mobil F1 terbaru milik mereka yang akan digelar di Abu Dhabi.


Sementara itu, Veronika tak tinggal diam. Ia bekerja sama dengan interpol, FBI dan polisi untuk menangkap The Horsemen, Charlie, Bosco dan June secepatnya sebelum acara di Abu Dhabi digelar. Tak membutuhkan waktu lama, keberadaan mereka berhasil terlacak dan langsung dilakukan pengepungan. Daniel, Henley, Charlie dan Bosco berhasil meloloskan diri. Sementara itu, Merritt, Jack dan June ditangkap oleh pihak kepolisian. Karena situasi tak terduga tersebut, Henley pun akhirnya meminta bantuan pada Lula May (Lizzy Caplan), mantan anggota The Horsemen yang kini tinggal di Paris. Dengan skill penyamarannya, Lula berhasil mengecoh para polisi dan membebaskan Jack dan June. Namun sayang, Merritt gagal melarikan diri dan akhirnya disekap oleh Veronika.


Waktu terus berlalu, The Horsemen, Lula, Charlie, Bosco dan June harus menghadapi dua pilihan besar yaitu menyerahkan Diamond Heart pada Veronika atau Merritt akan dibunuh olehnya jika menolak tawaran tersebut. Mereka pun terpaksa menyerahkan Diamond Heart demi keselamatan Merritt. Namun di balik itu semua, The Horsemen, Charlie, Bosco dan June sudah menyusun rencana tersembunyi tanpa sepengetahuan Veronika. Charlie, Bosco dan June pergi menuju Abu Dhabi untuk mengacaukan acara peluncuran mobil F1 milik Vanderberg Corp. Sementara itu, The Horsemen sengaja menyerahkan diri pada Veronika sambil memberikan Diamond Heart padanya. Apakah rencana The Horsemen beserta para pesulap muda kali ini sukses?



#Review:
Film terbaru dari franchise heist action populer Hollywood yaitu NOW YOU SEE ME (2013) akhirnya kembali hadir di tahun ini setelah sembilan tahun berjarak dari film keduanya, NOW YOU SEE ME 2 (2016) yang dirilis sembilan tahun silam. Dengan jarak yang terbilang cukup jauh ini, surprisingly menghadirkan cerita yang semakin berbobot, seru dan punya sensasi nostalgia.


Untuk segi cerita, film NOW YOU SEE ME 3: NOW YOU DON'T (2025) masih berpusat seputar aksi pencurian demi kebaikan seperti Robin Hood dengan unsur sulap atau magic yang memukau. Menariknya, plot cerita film ketiganya ini dibuat semakin mudah diikuti dan tidak terlalu kompleks seperti film pertama. Treatment serupa sebetulnya sudah dilakukan juga di film keduanya, namun sayang, di NOW YOU SEE ME 2 (2016) memang terlalu banyak hal yang dipaksakan untuk ada. Untungnya, hal tersebut tidak kita temukan di film ketiganya ini. Keputusan kreatif dalam menghadirkan dua generasi pesulap yaitu The Horsemen dengan geng pesulap Gen Z jadi daya tarik tersendiri dari film ini. Kehadiran karakter Charlie, Bosco dan June tidak dibuat annoying atau jadi beban bagi geng pesulap milenial The Horsemen. Mereka bertujuh justru saling melengkapi dan saling support satu sama lain. Tektokan dialog antara generasi Milenial dan Gen Z pun tidak ada gap sama sekali, mereka saling membaur dengan cara yang memukau sekaligus menghibur. Adegan adu kemampuan bersulap saat berada di rumah sukses membuatku terpukau. Ditambah lagi, konsep rumah museum tersebut sudah seperti wahana permainan yang apik dan mengesankan. Level keseruan semakin meningkat saat The Horsemen dan geng pesulap Gen Z berusaha melarikan diri dari kejaran polisi sambil bermain-main dengan wahana ajaib di rumah museum tersebut wkwkw. Sensasi nostalgia yang dihadirkan film NOW YOU SEE ME 3 (2025) juga terasa jadi kejutan tersendiri untuk penonton sepertiku yang sudah lama menantikan film ini. Pokoknya crowd pleaser banget setiap kemunculan anggota The Horsemen. Moment reunited dan assemble mereka semua sudah setara lah dengan moment di AVENGERS: ENDGAME (2019) hahaha. Lebih lanjut, plot seputar balas dendam beserta aksi reveal yang dihadirkan film ini masih berhasil menyimpan banyak twist tak terduga dengan sangat rapi. Babak akhir film eksekusinya cakep banget, serasa tribute untuk dua adegan sulap iconic yang berasal dari film pertama dan kedua.


Untuk jajaran pemain, penampilan geng The Horsemen yang kini tak lagi muda memang sangat terlihat, namun pesona mereka tetap terpancar kuat. Chemistry asyik mereka sudah tidak perlu diragukan lagi. Kehadiran pesulap Gen Z yang dimainkan oleh Justice Smith, Dominic Sessa dan Ariana Greenblatt juga tak kalah mencuri perhatian. Mereka tidak jadi beban, justru semakin melengkapi pesona memukau dari The Horsemen itu sendiri. Aktris ikonik Rosamund Pike yang memerankan villain di film NOW YOU SEE ME 3 (2025) tampil mencuri perhatian dengan logat english khasnya. Aura intimidatif nya terpancar, meskipun seharusnya bisa dibuat lebih badass lagi, karena potensial banget!
Untuk urusan visual, film NOW YOU SEE ME 3 (2025) semakin spektakuler. Pertunjukan sulap dengan memadukan efek CGI pun tak perlu lah kita permasalahkan. Eskalasi jadi lebih grande harus terus dilakukan. Scoring yang dilantunkan pun semakin match selama mengiringi serangkaian adegan action heist dalam film ini.
Overall, film NOW YOU SEE ME 3: NOW YOU DON'T (2025) tampil sangat memuaskan dan mengembalikan kepercayaan penonton setelah film keduanya sempat kendor. Yuk Lionsgate hadirkan lagi film-film NYSM selanjutnya! Sangat dinantikan!


[9/10Bintang]

Thursday, 6 November 2025

[Review] Plainclothes: Kisah Seorang Polisi Penyamar Yang Mencari Jati Diri Sesungguhnya!

 


#Description:
Title: Plainclothes (2025)
Casts: Tom Blyth, Russell Tovey, Amy Forsyth, Maria Dizzia, Christian Cooke, Gabe Fazio, John Bedford, Sam Asa Brownstein, Darius Fraser, Alessandra Ford
Director: Carmen Emmi
Studio: Lorton Entertainment, Page 1 Entertainment, Magnolia Pictures


#Synopsis:
Lucas (Tom Blyth) seorang polisi muda ditugaskan untuk menangkap para pria Gay yang sering melakukan perbuatan tidak senonoh di tempat umum. Ia menyamar sebagai pria Gay untuk memancing para pelaku yang sering berkeliaran di mall. Dengan penampilan meyakinkan serta saling memberikan kode lewat tatapan mata serta gesture ajakan, Lucas selalu berhasil memancing satu pria Gay yang mengajaknya ke toilet.
Mereka berdua kemudian berjalan menuju toilet mall. Pria asing tersebut perlahan mulai mendekati dan mencoba menyentuh Lucas. Meskipun sudah berulang kali menjalankan tugasnya, psikis dari Lucas selalu terguncang saat mendapatkan perlakuan itu. Lucas langsung bergegas pergi dan memanggil rekannya, Ron (Christian Cooke) untuk segera menangkap pria tersebut di toilet.
Selama bekerja sebagai polisi, Lucas menyembunyikan orientasi seksual Gay nya dengan rapat karena di hal tersebut dianggap tabu dan kriminal oleh banyak orang. Satu-satunya orang yang mengetahui tentang orientasi seksualnya yaitu Emily (Amy Forsyth), mantan pacarnya yang Lesbian. Keduanya pun sudah berjanji untuk merahasiakan orientasi seksual mereka masing-masing demi kebaikan bersama.
Suatu hari, Lucas seperti biasa menjalankan tugasnya di mall. Tak membutuhkan waktu lama, Lucas berhasil eye contact dengan seorang pria berkacamata yang sedang duduk sambil membaca buku. Kali ini, Lucas merasakan ada yang berbeda. Ia terpesona pada pria tersebut. Mereka berdua kemudian berjalan menuju toilet. Di dalam sana, mereka berdiri bersebelahan di urinoir kemudian saling bertatapan. Jantung Lucas berdetak kencang dan berusaha untuk tetap tenang. Setelah itu, pria tersebut masuk ke bilik toilet sambil memberikan kode pada Lucas agar mengikutinya. Mereka berdua kemudian sudah berada dalam satu bilik toilet yang sama. Pria tersebut kemudian mengarahkan Lucas untuk mendekatkan tubuhnya. Saat tangan mereka akan menyentuh area sensitif masing-masing, perasaan dan nafas Lucas semakin tak terkendali. Ia pun langsung keluar dari bilik dan keluar dari toilet.
Ron yang sudah menunggu di koridor mall pun awalnya sudah siap untuk masuk toilet dan menangkap pria tadi. Namun Lucas malah memberikan isyarat jika pria tersebut tak perlu ditangkap. Tak lama setelah itu, pria tersebut keluar dari toilet kemudian berjalan mendekati Lucas dan memberikan selembar kertas, lalu pergi keluar dari mall.
Sejak kejadian itu, perasaan dan emosi dalam diri Lucas semakin tak terkendali. Ia menghadapi rasa dilema yang besar. Di satu sisi, ia harus bersikap profesional sebagai polisi yang sedang menjalankan tugasnya. Namun di sisi lain, orientasi seksualnya Lucas sangat bertolak belakang dengan profesinya selama ini. Waktu terus berlalu, Lucas menerima kabar duka tentang meninggalnya sang ayah yang ada di kampung halaman. Lucas dan sang ibu, Marie (Maria Dizzia) sangat sedih dan berduka dengan kabar tersebut. Setelah prosesi pemakaman, Lucas meminta Emily untuk menemaninya. Selama ditemani mantan pacarnya itu, Lucas kemudian menceritakan jika dirinya sedang jatuh cinta pada seorang pria namun tak berani untuk mengutarakannya karena takut berimbas pada pekerjaan dan juga membuat keluarganya malu. Emily kemudian memberikan semangat pada Lucas untuk mengejar cintanya, meskipun lingkungannya belum menerima pasangan Gay dan Lesbian.
Lucas pun akhirnya memberanikan diri menelepon nomor pria berkacamata itu. Keduanya lalu janjian bertemu untuk menonton film klasik di bioskop saat akhir pekan dengan datang masing-masing. Lucas datang terlambat dan sudah melihat pria berkacamata itu duduk di dalam teater. Ia pun berjalan menuju ke kursi dan duduk sebelahan. Tak lama kemudian, pria berkacamata memberikan senyuman pada Lucas lalu berjalan keluar teater sambil diikuti Lucas menuju ke pojokan bioskop. Mereka kemudian berkenalan satu sama lain. Pria berkacamata itu bernama Andrew (Russell Tovey), sementara itu, Lucas malah berbohong dengan memberikan nama Gus yang merupakan nama mendiang ayahnya. Andrew dan Lucas kemudian masuk ke gudang yang tidak terkunci. Di sana, perasaan dan hasrat yang selama ini dipendam Lucas akhirnya keluar. Ia langsung mencium Andrew. Karena takut ketahuan oleh petugas, Andrew kemudian menawarkan untuk bertemu kembali di suatu tempat yang sudah ia tentukan.
Tempat tersebut berada jauh dari kota dan harus melewati hutan. Setibanya di sana, Lucas disambut oleh Andrew. Mereka berdua kemudian berjalan menuju sebuah greenhouse yang sepi dan tanpa ada orang sama sekali.
Di sana, Andrew dan Lucas kembali berciuman dan bercumbu penuh gairah. Di saat yang bersamaan, pager milik Lucas terus berdering. Lucas pun akhirnya berkata jujur jika ia adalah seorang polisi. Mendengar hal tersebut membuat Andrew terkejut. Lucas pun menenangkan Andrew jika ia berjanji tidak akan melaporkan atau menangkapnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berbaring di sana seharian. Malam harinya, saat mereka akan pulang dengan mobil masing-masing, Lucas menghampiri Andrew dan memeluknya. Mereka kemudian kembali bercumbu di dalam mobil dengan penuh gairah. Setelah itu, Lucas berharap masih bisa bertemu dan berkencan dengan Andrew. Namun Andrew malah mempertimbangkan hal tersebut dan tidak mengiyakan keinginan Lucas.
Waktu terus berlalu, disela-sela tugasnya sebagai polisi, Lucas selalu menyempatkan diri untuk menghubungi kembali Andrew via telepon namun tak pernah mendapatkan respon. Lucas masih belum bisa menerima kenyataan jika Andrew tak mau bertemu dengannya lagi. Hingga suatu ketika, saat Lucas menjalankan tugasnya seperti biasa di mall, ia melihat Andrew sedang berjalan dan tengah memberikan kode kepada pria lain untuk mengikutinya ke toilet. Lucas emosi dan terbakar cemburu melihatnya. Ia langsung berlari menuju ke toilet dan bersembunyi di balik pintu bersama Ron yang sedang mempersiapkan untuk merekam semua kejadian di dalam toilet yang nantinya dijadikan sebagai barang bukti di pengadilan. Namun sayang, saat Lucas menangkap basah aksi tidak senonoh tersebut, rupanya ia salah orang dan orang tersebut bukanlah Andrew. Kejadian tersebut membuat Lucas merasa semakin bersalah dan juga munafik karena selama ini ia sudah banyak menangkap para pria Gay, namun dirinya sendiri masih leluasa berkeliaran di luar. Pergolakan batin yang selama ini dirasakan membuat Lucas akhirnya mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaannya sebagai polisi. Sebelum memutuskan resign, Lucas diam-diam sudah melacak nomor kendaraan milik Andrew. Ia berharap bisa bertemu lagi dengan Andrew dan bisa menjalin hubungan yang lebih serius dengannya meskipun sudah sudah sempat mendapat penolakan dari Andrew. Bagaimanakah nasib Lucas selanjutnya?


#Review:
Setelah berhasil memenangkan kategori U.S. Dramatic Special Jury Awards for Ensemble Cast di Sundance International Film Festival 2025, film PLAINCLOTHES (2025) karya sutradara Carmen Emmi akhirnya bisa aku tonton setelah filmnya tayang terbatas di Amerika Serikat dan Eropa pada bulan Oktober lalu.


Untuk segi cerita, film PLAINCLOTHES (2025) mengambil latar waktu di Kota New York tahun 90 an yang dimana kala itu orientasi seksual LGBTQ masih sangat tabu dan dianggap kriminal di sana. Cerita kemudian berpusat pada seorang polisi muda bernama Lucas yang ditugaskan untuk menangkap para pria Gay yang sering "beraksi" di tempat umum. Namun siapa sangka, selama menjalani tugasnya itu, Lucas mengalami pergulatan batin yang luar biasa, karena dirinya sendiri seorang Gay. Perasaan dilematis yang ditampilkan Lucas menurutku terasa believable. Di satu sisi, ia melakukan penindasan dan diskriminasi terhadap pria-pria yang orientasi seksual sama dengannya. Namun di sisi lain, Lucas terus memendam rasa bersalah dan punya harapan bisa hidup lebih bebas dengan jati diri yang sesungguhnya. Harapan tersebut kemudian muncul setelah dirinya bertemu dengan pria bernama Andrew. Alur hubungan asmara yang terjalin antara Lucas dan Andrew dibuat sangat realistis dengan template percintaan LGBTQ yang berawal dari saling menyembunyikan identitas, kemudian salah satu diantaranya baru pertama kali jatuh cinta dan yang satunya lagi sudah berpengalaman. Setelah mereka hooked-up, terjadi baper, lalu yang baper tersebut terus kepikiran sampai melakukan hal nekat agar bisa bersama dengan orang yang ia kejar. Dan pada akhirnya, semua rahasia yang selama ini tersembunyi baik dari sisi Lucas maupun Andrew terhadap orang-orang disekitarnya pun terkuak dengan cara yang menurutku cukup emosional. Tekanan batin yang dilalui oleh Lucas pun tidak dari pekerjaannya saja, konflik keluarga Lucas yang terjadi juga menurutku semakin mewarnai betapa complicated nya perasaan yang selama ini dipendam Lucas.
Untuk jajaran pemain, aku sangat takjub dengan performa Joseph Quinn (eh, maksudnya) Tom Blyth yang berhasil men-deliver karakter Lucas pada penonton. Meskipun emosionalnya terlihat meledak-ledak namun hal tersebut masih bisa ditolelir karena pembawaannya sangat tepat sasaran. Bonding chemistry Blyth dengan Maria Dizzia selaku ibunya, aduh bagus banget! Gesture serta tatapan mata mereka berdua sangat berbicara. Obrolan antara ibu dan anak ketika bersama terasa heartwarming sekali. Penampilan Russell Tovey dengan cerita twist nya juga sukses mewarnai dan memperkaya pahitnya perjalanan hidup dari karakter Lucas.
Untuk urusan visual, sang sutradara melakukan eksperimen yang cukup unik untuk film PLAINCLOTHES (2025) ini. Selain berhasil menyajikan latar waktu dan suasana Amerika Serikat di era tahun 90 yang sederhana, teknik pengambilan gambar lewat point of view karakter Lucas menggunakan treatment seperti recording video dengan kualitas yang seadanya. Di beberapa bagian, treatment tersebut langsung mengingatkanku akan film-film bertema found footage, meskipun "horror" nya tergolong beda hahaha.
Overall, film PLAINCLOTHES (2025) berhasil tampil sangat personal, penuh emosional dan juga nyata tentang pergulatan batin seorang Gay ketika dirinya masih dianggap tabu serta kriminal, persis seperti saat ini di wilayah dan budaya ketimuran.


[8.5/10Bintang]

Tuesday, 4 November 2025

[Review] Pangku: Mengikuti Perjalanan Hidup Perempuan Kopi Pangku Demi Sang Anak



#Description:
Title: Pangku - On Your Lap (2025)
Casts: Claresta Taufan, Fedi Nuril, Christine Hakim, Shakeel Fauzi Aisy, Jose Rizal Manua, Devano Danendra, Kaan Lativan, Nazira C. Noer, TJ Ruth, Galabby Tahira, Reza Chandika, Lukman Sardi, Djenar Maesa Ayu, Happy Salma, Arswendy Bening Swara
Director: Reza Rahadian
Studio: Gambar Gerak Film, Red Sea Fund, White Light Awards, JAFF Market


#Synopsis: 
Sartika (Claresta Taufan) memutuskan pergi dari rumah dan meninggalkan kedua orangtuanya dengan kondisi sedang hamil. Dalam perjalanan menumpang ke truk pengangkut barang, Sartika diturunkan di pinggiran jalan jalur Pantura wilayah Indramayu. Sambil berjalanan, Sartika menemukan pemukiman warga setempat dan istirahat sejenak di warung kopi milik Ibu Maya (Christine Hakim).
Malam semakin larut, namun Sartika tidak tahu harus kemana lagi. Ia hanya ingin bisa segera bekerja untuk biaya persalinan dan juga biaya hidupnya bersama sang anak. Ibu Maya pun menawarkan Sartika pekerjaan serta ikut ke rumahnya untuk tinggal di sana. Setibanya di rumah, Sartika bertemu dengan Pak Jaya (Jose Rizal Manua) suami dari Ibu Maya yang tak segan memberikan kasurnya untuk Sartika beristirahat. Di pagi hari, Sartika langsung bergegas membantu Ibu Maya membereskan rumah, mencuci pakaian dan ikut membuka lapak warung kopinya di pinggiran jalan Pantura yang buka mulai sore hari. Di lapak warung, Sartika ikut membantu untuk menyeduh kopi pesanan para pembeli. Selain itu, Sartika berkenalan dengan Yuna (Nazira C. Noer) dan Sita (Galabby Tahira) yang sering nongkrong di warungnya Ibu Maya.


Setiap malam, Yuna dan Sita menjalankan profesinya yaitu kopi pangku yang dimana mereka menyeduh kopi dan memberikan kepada pembeli sambil duduk dipangkuannya. Bekerja sebagai kopi pangku tersebut rupanya bisa menghasilkan uang tips lebih besar dari para pembeli di warung Ibu Maya.
Seiring berjalannya waktu, Sartika akhirnya melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Bayu (Shakeel Fauzi Aisy). Sambil mengurus anak semata wayangnya, Sartika tetap bekerja sebagai penjual kopi pangku di warung Ibu Maya. Tak jarang, Ibu Maya juga turut menjaga Bayu ketika Sartika sibuk bekerja. Melihat ibunya yang selalu bekerja sampai larut malam membuat Bayu sedih sekaligus kesal karena ia tidak suka ketika ibunya dipangku-pangku oleh para pembeli di warung kopi. Hal tersebut membuat Sartika mulai membatasi diri dan mengurangi pekerjaannya sebagai penjual kopi pangku.


Hingga suatu ketika, warung kopi Ibu Maya kedatangan dua pria yang bekerja sebagai supir pelelangan ikan yaitu Hadi (Fedi Nuril) dan Asep (Kaan Lativan). Saat sedang menikmati kopi dan cemilan di warung, Hadi terkejut melihat Asep yang memangku Sartika sambil menyeruput kopi pesanannya. Sartika awalnya menawarkan juga kopi pangku pada Hadi, namun ditolak dan memilih minum kopi biasa-biasa saja. Sejak saat itu, Hadi terpesona pada pandangan pertama terhadap Sartika. Hal serupa juga turut dirasakan oleh Sartika, meskipun ia tidak berharap lebih karena statusnya sebagai single parent dan memiliki anak.
Hari demi hari terus berlalu, Hadi dan Asep semakin sering berkunjung ke warung kopi Ibu Maya. Asep juga semakin tergoda oleh kopi pangku yang diberikan Yuna. Sementara itu, Hadi dan Sartika pun mulai dekat. Tak jarang, Hadi sering membawakan beberapa ikan mentah untuk Sartika, Bayu dan Ibu Maya. Tak hanya itu saja, Hadi juga sering mengajak Sartika dan Bayu untuk jalan-jalan di akhir pekan yang membuat mereka terlihat sangat bahagia.


Di sisi lain, Sartika memutuskan untuk menyekolahkan Bayu setelah uang tabungannya dinilai cukup. Namun sayang, saat datang ke sekolah, Sartika gagal mendaftarkan Bayu karena tidak memiliki Akte Kelahiran, Kartu Keluarga dan juga kejelasan tentang siapa ayah kandungnya. Sartika yang awalnya sedih, jadi bahagia saat Hadi mengajaknya untuk menikah dan siap membantu Bayu agar bisa sekolah. Dengan bantuan temannya di pelelangan ikan yaitu Mas Gondrong (Reza Chandika), Hadi bisa mendapatkan Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga untuk Sartika dan juga Bayu. Setelah resmi menikah dan Bayu sekolah, Hadi izin membawa Sartika untuk tinggal bersama di rumahnya pada Ibu Maya dan Pak Jaya. Meskipun dirundung kesedihan, Ibu Maya mengizinkan mereka berdua pergi dari rumah. Ia juga akan selalu membuka pintu rumah kapanpun untuk Sartika dan Bayu jika ingin pulang.


Di rumah baru, Hadi dan Sartika perlahan ingin membangun keluarga yang harmonis. Hadi berencana membuatkan gerobak mie ayam untuk Sartika yang jago memasak. Di sisi lain, Bayu yang mempunyai hobi main layangan, bisa mendapatkan uang dari jualan layang-layang yang ia buat bersama dengan teman sang ayah yaitu Gilang (Devano Danendra). Sartika pun kini menjadi ibu rumah tangga seutuhnya dan tidak lagi bekerja sebagai penjual kopi pangku di warung Ibu Maya.
Suatu hari, Hadi izin pergi dari rumah untuk ikut berlayar mencari ikan di laut. Selama berhari-hari Hadi tak kunjung pulang dan tanpa kabar. Hal tersebut membuat Sartika khawatir. Untuk mengisi kekosongan di rumah, Sartika dan Bayu menyempatkan berkunjung ke warung kopi Ibu Maya. Kehadiran mereka berdua mengobati rasa rindu Ibu Maya. Ia juga memberikan nasihat pada Sartika untuk tetap tenang karena suaminya itu sedang mencari nafkah. Sartika pun menceritakan keluh kesahnya pada Yuna dan Sita. Mereka menyarankan Sartika mendatangi pengelola pelelangan ikan tempat suaminya bekerja untuk memastikan kapan Hadi pulang dari berlayar.


Dengan ditemani Gilang naik motor, Sartika pun menuju tempat pelelangan ikan di malam hari untuk menemui pengelolanya yaitu Mas Gondrong. Setibanya di sana, Sartika mendapatkan kabar yang sangat mengejutkan tentang Hadi. Sartika pun langsung pulang ke rumah dan mencurahkan lagi semua keluh kesahnya pada Ibu Maya. Apa yang sebenarnya terjadi pada rumah tangga Sartika dengan Hadi?


#Review:
Eksistensi aktor Reza Rahadian di industri entertainment Indonesia memang tak perlu diragukan lagi. Memulai karier sejak tahun 2004 lewat sinetron, kemudian berlanjut ke dunia perfilman pada tahun 2007 hingga sampai saat ini, membuat nama Reza Rahadian semakin besar dan diperhitungkan sebagai aktor terbaik di Indonesia dalam 20 tahun terakhir. Tercatat sudah puluhan penghargaan yang diraih oleh Reza Rahadian dari level nasional hingga mancanegara.


Dalam rangka selebrasi 20 tahun di industri sinema Indonesia, Reza Rahadian menunjukkan bakat terpendamnya sebagai sutradara film layar lebar lewat film terbaru berjudul PANGKU (2025). Jauh sebelum ini, Reza Rahadian tercatat pernah menyutradarai beberapa film pendek dan menjadi bagian dari film omnibus, diantaranya: SEBELAH (2011), WANITA TETAP WANITA (2013), ISYARAT (2013) dan SEMENTARA SELAMANYA (2020). Di film PANGKU (2025) Reza Rahadian akhirnya debut sebagai sutradara film layar lebar sekaligus menggarap cerita dan skenario bersama dengan Felix K. Nesi.
Aku berkesempatan hadir pada press conference dan gala premiere film PANGKU (2025) yang sukses digelar pada Selasa, 28 Oktober 2025 di Cinema XXI, Epicentrum Jakarta Selatan. Banyak sekali hal menarik yang diungkapkan oleh Reza Rahadian, para produser dan jajaran pemain dari film ini. Salah satunya diungkapkan oleh aktris senior Christine Hakim yang mengaku jika sosok Reza Rahadian merupakan tipe perfectionist dan sangat detail selama proses pengambilan gambar. Sambil bercanda, ibu Christine mengaku helaan nafas dan gesture tubuhnya pun sangat diatur oleh Reza. Hal menarik lainnya turut disampaikan oleh Claresta Taufan. Ia masih tidak menyangka, perannya sebagai Sartika di film PANGKU (2025) menghantarkannya pada nominasi Pemeran Perempuan Terbaik Festival Film Indonesia tahun ini serta meraih penghargaan Rising Star Awards pada Marie Claire Asia Star Awards dalam rangkaian Busan International Film Festival tahun 2025.


Untuk segi cerita, film PANGKU (2025) menyajikan drama slice of life dari seorang perempuan yang hidup dan terpaksa tinggal di pinggiran jalur Pantura Pulau Jawa. Reza Rahadian sangat piawai dalam memotret slice of life dari karakter Sartika secara grounded dan sederhana. Saking realistisnya, penonton seperti menyaksikan dokumenter tentang kehidupan sehari-hari para penjual Kopi Pangku namun dengan treatment sinematik yang otentik. Pengembangan karakter Sartika selama tinggal di pinggiran jalur Pantura Pulau Jawa beriringan dengan proses pendewasaannya disaat ia melahirkan, membesarkan sang anak, bertemu dengan keluarga baru dan menemukan kembali cinta. Kebersamaan yang terjalin diantara Sartika, Bayu dengan Ibu Maya dan Pak Jaya menurutku seperti potret sebagian keluarga di Indonesia yang dimana meskipun bukan keluarga sekandung dan interaksi seperlunya saja, namun kasih sayang dari karakter Ibu Maya dan Pak Jaya pada Sartika dengan anaknya sangatlah besar. Moment farewell dan reunited mereka dengan bermodalkan gesture dan tatapan mata saja sukses membuatku terharu hingga tak terasa meneteskan air mata, Ibu Christine Hakim dan Pak Jose Rizal Manua sungguhlah luar biasa.
Untuk jajaran pemain, performa Claresta Taufan tampil luar biasaa dalam memerankan Sartika. Karakternya sangat believable, sederhana dan tanpa emosi yang meledak-ledak. Rasa sayang dan perjuangan seorang ibu untuk anaknya, Bayu juga begitu kuat. Hal ini berhasil dilakukan berkat pengarahan akting profesional dan perfeksionis dari sang sutradara, Reza Rahadian. Coming of age dari Sartika juga berjalan mulus dan lebih berwarna saat bertemu dengan Hadi yang diperankan oleh Fedi Nuril. Chemistry kikuk dan love language keduanya cukup manis. Kejutan yang dihadirkan di babak akhir film pun cukup unpredictable, satu-satunya kode yang mengisyaratkan plot twist tersebut ya tentang sepak terjang Fedi Nuril sebagai aktor berperan sebagai apa. Hahaha. Beruntung, plot twist tersebut berhasil ditutup dengan rapat-rapat oleh Reza Rahadian karena drama percintaan antara Sartika dengan Hadi dikemas mengalir apa adanya, tanpa dramatisasi berlebihan.
Untuk urusan visual, film PANGKU (2025) tampil apa adanya dengan sinematografi dan tata artistik yang teramat detail. Selain berhasil menangkap gesture dari para pemain, film ini juga menyajikan suasana pemukiman pinggiran Jalur Pantura secara jujur. Keputusan menggunakan latar waktu di awal tahun 2000an adalah keputusan yang sangat tepat dengan didukung tata busana dan rias yang related dengan latar waktu yang digunakan. Lagu "Rayuan Perempuan Gila" milik Nadine Amizah dan "Ibu" milik Iwan Fals yang menjadi lagu tema di film PANGKU (2025) ternyata sangat masuk ke dalam inti cerita, khususnya perjalanan hidup dari Sartika.
Overall, film PANGKU (2025) menjadi karya debut luar biasa mengesankan dari aktor terbaik Indonesia, Reza Rahadian sebagai seorang sutradara film layar lebar Indonesia. Salah satu film Indonesia terbaik di tahun ini. Luar biasa!


[9.5/10Bintang]