Thursday 19 September 2019

[Review] Pretty Boys: Kisah Dua Sahabat Mengejar Impiannya


#Description:
Title: Pretty Boys (2019)
Casts: Deddy Mahendra Desta, Vincent Rompies, Danilla Riyadi, Onadio Leonardo, Imam Darto, Roy Marten, Joe P Project, Ferry Maryadi, Rasyid Albuqhari, Raidan Zaiba, Tora Sudiro, Dwi Sasono, Iyang Darmawan, Roweina Umboh, Hesty Purwadinata, Enzy Storia, Najwa Shihab, Natasha Rizky, Aurelie Moeremans, Glenn Fredly
Director: Tompi
Studio: Anami Films, Pretty Boys Pictures


#Synopsis:
Rahmat (Desta) dan Anugerah (Vincent Rompies) adalah dua sahabat yang sejak kecil bercita-cita ingin menjadi terkenal. Mereka bermimpi bisa sukses di dunia pertelevisian seperti idola-idola mereka yaitu Koes Hendratmo, Sonny Tulung, Ronny Sianturi, Ferdi Hasan dan yang lainnya. Namun semua impian Rahmat dan Anugerah selalu terhalang oleh keadaan ekonomi serta restu dari orangtua. Rahmat sejak kecil sudah menjadi anak yatim piatu dan tinggal disebuah mesjid sederhana di kampungnya. Anugerah, selalu mendapat tentangan dari ayahnya, Pak Jono (Roy Marten) karena menganggap dunia entertainment selalu dekat dengan hal-hal buruk. Hingga akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pindah ke Ibukota Jakarta mengadu nasib dan mengejar impian mereka.



Namun, nasib berkata lain. Karier keduanya hanya mentok menjadi karyawan dan koki restoran saja. Ditempat kerja, mereka bertemu dengan Asty (Danilla Riyadi) yang selalu menjadi penyejuk bagi Rahmat dan Anugerah. Asty terus berusaha agar bisa dekat dengan Anugerah, tapi kenyataannya malah Rahmat yang selalu mendekatinya. Suatu hari, Rahmat mendapat tawaran untuk menjadi penonton bayaran disebuah acara talkshow dari presenter Coco (Ferry Maryadi) bernama "Kembang Gula" disebuah stasiun televisi.


Disana mereka bertemu dengan koordinator penonton bernama Ronny (Onadio Leonardo). Tak disangka, penampilan Anugerah mendapat perhatian dari Ronny. Ia lalu ditunjuk untuk menjadi penonton beruntung untuk naik ke atas panggung, mengisi segment kuis. Anugerah yang awalnya canggung tiba-tiba berhasil mencuri perhatian para penonton di studio. Aksi kocak Anugerah kemudian disusul Rahmat yang ia ajak keatas panggung. Duet Anugerah dan Rahmat yang mengganti nama mereka menjadi Matthew dan Nuggy ini sukses menyita perhatian pemirsa televisi.


Melihat acara talkshow acaranya sukses mendapat rating bagus, membuat Mas Bayu (Imam Darto) sang produser tertarik untuk merekrut Matthew dan Nuggy menjadi co-host talkshow "Kembang Gula". Mendengar hal tersebut membuat Ronny langsung sigap siap mengurus segala administrasi dan memanagement Matthew dan Nuggy. Episode demi episode sukses mendulang rating tinggi. Nama talkshow "Kembang Gula" sukses menjadi acara yang selalu ditonton para pemirsa. Duet kocak Matthew dan Nuggy yang selalu berperan sebagai waria pun mendulang kesuksesan. Honor mereka menjadi host semakin meroket disaat host utama Coco mengundurkan diri dari acara tersebut. 


Akankah semua kesuksesan yang diraih Rahmat dan Anugerah bisa bertahan lama? Lalu bagaimanakah hubungan mereka dengan orang-orang disekitarnya?


#Review:
Siapa yang tak kenal dengan duo presenter terkenal Desta dan Vincent Rompies? Nama besar keduanya sudah dikenal luas oleh pemirsa khususnya di dunia pertelevisian. Duet Desta dan Vincent ini dimulai saat mereka menjadi personel dari group band Club 80's. Karier mereka semakin dikenal luas usai menjadi duo VJ untuk acara MTV Bujang di GlobalTV pada tahun 2005 silam. Di industri perfilman juga nama keduanya cukup sering wara-wiri menjadi supporting casts khususnya pada film-film bergenre komedi. Hingga saat ini keduanya masih aktif sebagai presenter acara talkshow Tonight Show di NET.

 

Persahabatan Desta dan Vincent yang sudah terjalin hampir 27 tahun lamanya, tak heran mereka mempunyai chemistry humor unik dan menyatu sama lain. Sebagai moment perayaan persahabatan, mereka lalu memutuskan untuk membangun sebuah rumah produksi sekaligus memproduksi sebuah film berjudul PRETTY BOYS (2019) yang akan tayang serentak di bioskop pada 19 September 2019 mendatang. Aku berkesempatan hadir pada acara Press Screening dan Press Conference film ini pada Senin, 16 September 2019 lalu di Cinema XXI Epicentrum Jakarta. Pada sesi Press Conference, Desta mengungkapkan ide pembuatan film ini merupakan hasil ide bersama dengan Tompi dan juga Vincent. Tompi yang saat itu sedang berada di Rusia menawarkan sebuah ide cerita tentang persahabatan dua karakter yang ingin meraih kesuksesan. Dengan melihat background Desta dan Vincent yang sudah belasan tahun berkecimpung di dunia pertelevisian maka ide cerita pun ditambahkan dengan menyelipkan plot seputar pertelevisian. Tak cuma itu saja, Tompi mengungkapkan sebagai debut perdananya dalam menggarap sebuah film layar lebar, ia tak ingin filmnya tidak mempunyai kesan estetika sama sekali. Dengan bermodalkan pernah menggarap beberapa Clip Asian Para Games 2018, Tompi menyuguhkan film PRETTY BOYS (2019) ini sangat layak untuk disaksikan di layar bioskop.




Untuk segi cerita, Film PRETTY BOYS (2019) ini mempunyai empat subplot disepanjang cerita. Plot bromance persahabatan yang dibangun lewat karakter Rahmat dan Anugerah sudah tak perlu diragukan lagi berkat chemistry asyik antara Desta dan Vincent. Plot hubungan keluarga antara karakter Anugerah dan ayahnya surprisingly dibangun sangat baik dan mendalam. Beberapa adegan konflik keduanya terasa begitu related dengan siapapun yang pernah mengalami "menentang" restu orangtua demi mengejar impian. Plot berikutnya yaitu hubungan cinta segitiga antara Anugerah, Asty dan Rahmat. Meskipun terlihat hanya sebagai pemanis belaka, untungnya selipan kisah cinta segitiga ini masih dalam batas wajar tidak over dramatic. Plot terakhir yang dihadirkan yaitu soal mengejar impian menjadi orang sukses di industri pertelevisian. Disini kita bisa melihat Imam Darto selaku penulis naskah film ini cukup pandai dalam menyentil kondisi program pertelevisian saat ini. Koordinator penonton alay, program talkshow yang mendewakan rating meskipun harus mengorbankan harga diri, star-syndrom yang selalu dialami oleh seniman baru hingga sikap rakus para manager artis ditampilkan begitu detail dan sekali lagi sangat related dengan keadaan industri pertelevisian saat ini. Yang sedikit mengganggu bagiku adalah perpindahan antar plot dan penggabungan suasana dalam film ini masih kurang smooth. Disaat konflik tengah intense atau adegan mengharukan, Tompi dan Imam seketika "membanting stir" dengan menyelipkan komedi. Alhasil, pertahanan emosional penonton yang sudah hampir klimaks tiba-tiba langsung berubah.

 

Untuk jajaran pemain, Vincent Rompies dan Desta sukses menghidupkan karakter Anugerah dan Rahmat. Keduanya terasa seperti tidak berakting disaat berkomedi. Moment mereka berkonflik disaat siaran live surprisingly dibangun dengan baik juga. Yang cukup mengesankan berikutnya datang disaat Vincent berakting dengan aktor Roy Marten. Keduanya berhasil membangun konflik serta chemistry yang mengaduk-ngaduk perasaan penonton. Effort luar biasa yang ditampilkan Onadio Leonardo memerankan karakter waria bernama Ronny ini sangat patut diacungi jempol. Ia sukses menghilangkan image karakter personel band Killing Me Inside dan bad-boynya demi memerankan Ronny ini. Gesture, pemilihan kosakata alemong, dialog hingga gaya bicaranya benar-benar meyakinkan sebagai seorang waria. Debut perdana dalam film layar lebar yang sangat berani untuk Onadio Leonardo disini. Si cantik Danilla Riyadi juga kali ini sukses menampilkan karakter Asty agresif sebagai love interest dari Anugerah dan Rahmat. Potensi aktingnya sangat bisa diperhitungkan untuk bermain dalam film-film berikutnya. Ensemble casts lainnya yang mayoritas sepengelihatanku adalah para bintang tamu yang sering wara-wiri di program talkshow Tonight Show NET. sukses menjadi hiburan tersendiri. Jokes-jokes receh khas Vincent-Desta yang ditebar disepanjang film sukses bikin super ngakak!


Overall, terlepas dari sedikit kekurangan diatas, film PRETTY BOYS (2019) cukup berhasil menghadirkan komedinya. Debut perdana Tompi sebagai sutradara yang sangat menghibur dan menyentil!


[7.9/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment