#Description:
Title: Kemarin (2020)
Casts: Ifan Seventeen, Muhammad Awal Purbani Seventeen, Herman Sikumbang Seventeen, Windu Adi Darmawan Seventeen, Oki Wijaya, Dylan Sahara, Doni Yohan
Director: Upie Guava
Studio: Mahakarya Pictures, Mahakarya Inc
#Synopsis:
Di tahun 2008 lalu, nama grup band Seventeen sukses mencuri perhatian lewat karya lagunya yang berjudul "Selalu Mengalah". Nama Seventeen semakin meroket sebagai salah satu grup band papan atas Indonesia. Tapi, untuk sebagian orang yang bukan penggemar grup band tersebut, ternyata jauh sebelum Riefian Fajarsyah menjadi vokalis, Seventeen sudah terlahir sejak tahun 1999 dengan vokalis Doni Yohan. Setelah Doni memutuskan hengkang, Seventeen lalu mengadakan audisi di Yogyakarta dan terpilihlah Ifan.
Sepak terjang Seventeen di industri musik tanah air yang terus gemilang tak membuat para personelnya tinggi hati. Mereka lebih memilih tetap bersama meskipun berbagai macam tawaran menggiurkan menghampiri mereka. Menjelang usia ke 20 tahun, Seventeen mempunyai mimpi untuk kembali menggelar konser tunggal merayakan hari jadi mereka di tahun 2019. Namun, impian tersebut harus pupus dan berubah menjadi kenyataan yang sangat menyakitkan.
22 Desember 2018, Seventeen yang tengah mengadakan off-air concert di wilayah Tanjung Lesung, Banten mendapat musibah berupa Tsunami yang berasal dari Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Kejadian naas tersebut menewaskan tiga personel Seventeen, beberapa kru dan istri dari Ifan yaitu Dylan Sahara. Hanya Ifan yang menjadi satu-satunya yang selamat dari grup Seventeen. Tragedi tersebut juga sempat membuat Ifan untuk berhenti bermusik dan memilih meninggalkan Seventeen. Duka yang menyelimuti keluarga besar Seventeen ini turut dirasakan oleh seluruh musisi dan pegiat seni di Indonesia. Bahkan setelah berbulan-bulan melewati tragedi itu, Ifan masih trauma untuk menyanyikan lagi lagu-lagu Seventeen, khususnya lagu yang berjudul "Kemarin".
Masih dengan jelas dalam benak Ifan saat dirinya bertahan hidup ditengah lautan terombang ambing dengan tiga orang lainnya yang selamat dengan bergantung pada sebuah kotak peralatan musik. Ifan masih tak percaya bahwa ia harus kehilangan teman-teman terdekat dan istrinya di waktu yang bersamaan. Duka yang mendalam juga dirasakan oleh keluarga dari Bani, Herman, Adi, Oki dan yang lainnya.
Seiring berjalannya waktu perlahan Ifan memutuskan untuk kembali bangkit dari keterpurukan. Ia memilih untuk tetap bermusik demi meneruskan hidup keluarga besar Seventeen.
#Review:
Film dokumenter musik dari musisi tanah air memang sangat jarang dibuat dan diangkat ke layar lebar. Pasalnya, pangsa pasar untuk film ini di Indonesia masih terbatas dan hanya ditujukan untuk para penggemarnya saja. Rumah produksi Mahakarya Inc akhirnya tergerak untuk memproduksi sebuah film drama-dokumenter grup band Seventeen yang tahun 2018 lalu mendapatkan musibah luar biasa. Mahakarya Inc ingin memberikan penghormatan terakhir dengan cara mengisahkan biografi perjalanan karier Seventeen, dengan menunjuk Upie Guava sebagai sutradara dan Wisnu Surya Pratama sebagai penulis naskah drama-dokumenter ini.
Sosok Upie Guava yang terkenal sebagai sutradara video klip musik musisi-musisi populer tanah air tak membuat dirinya kesulitan untuk menggarap film ini. Ditangannya, Film KEMARIN (2020) ini sukses hadir sebagai drama dokumenter yang memuaskan. Gambar-gambar, visual efek serta musik yang dihadirkan film ini diramu dengan amat baik oleh Upie. Reka ulang perjalanan karier Seventeen hingga tragedi Tsunami Tanjung Lesung dilakukan sangat oke. Naskah cerita yang ditulis Wisnu Surya Pranata pun mampu menyajikan cerita personel orang-orang yang ditinggalkan sungguh menguras emosi dan air mata. Hampir di 35 menit menjelang akhir, film KEMARIN (2020) ini menyuguhkan moment mengharukan yang membabi-buta. Dua lagu Seventeen yang berjudul "Kemarin" dan "Masih Harus Di Sini" ciptaan David Noah sukses menambah efek sesak di dada.
Overall, sebagai ajang nostalgia perjalanan karier grup band Seventeen, film KEMARIN (2020) ini melakukannya dengan sangat baik. Bahwa setiap kehilangan akan tetap dirasakan sampai kapanpun.
[8/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment