Monday 25 January 2021

[Review] Affliction: Ketika Pulang Ke Rumah Malah Terbongkar Rahasia Kelam


#Description:
Title: Affliction (2021)
Casts: Raihaanun, Ibnu Jamil, Tutie Kirana, Dea Panendra, Abiyyu Barakbah, Tasya Putri, Hetty Reksoprodjo, Ernanta Kusuma Panca, Mulyani
Director: Teddy Soeriaatmadja
Studio: Karuna Pictures, Rumah Roemah Pictures, Netflix


#Synopsis:
Hasan (Ibnu Jamil) dan Nina (Raihaanun) merupakan pasangan suami istri yang dikaruniai dua orang anak yaitu Ryan (Abiyyu Barakbah) dan Tasya (Tasya Putri). Saat ini Hasan berprofesi sebagai psikolog anak dan tengah disibukkan dengan persiapan untuk acara pelantikan dirinya sebagai ketua asosiasi psikolog. Melihat ayahnya semakin sibuk membuat Ryan dan Tasya merasa sedih, karena ayah mereka tak punya lagi waktu luang untuk bisa menghabiskan waktu bersama keluarga. Nina pun meminta pada Hasan untuk meluangkan waktu sedikit saja demi anak-anak mereka. Hasan pun berjanji, setelah pelantikan ia akan mengajak keluarga kecilnya itu untuk berliburan.



Disaat kedua anaknya pergi sekolah dan sang suami pergi bekerja, Nina pun mencoba untuk istirahat sejenak. Selang beberapa waktu, Nina dikejutkan dengan suara pintu rumah yang terbuka. Nina kedatangan tamu bernama Narsih (Dea Panendra) yang mengaku ia adalah pengasuh dan perawat Bunda (Tutie Kirana), Ibu dari Hasan. Maksud kedatangan Narsih ini ingin mengabarkan jika kondisi kesehatan Bunda di kampung semakin menurun. Narsih sudah tidak sanggup lagi untuk merawat Bunda dan meminta Hasan beserta keluarganya untuk datang ke kampung menengok Bunda.



Setelah pulang bekerja, Hasan terkejut mendengar soal kehadiran Narsih dari Nina. Hasan tidak ingin lagi bertemu dengan ibunya karena sang Bunda mengidap penyakit Alzheimer. Meskipun mereka datang kesana, akan percuma karena Bunda tidak akan mengenali Hasan apalagi Nina, Ryan dan Tasya. Namun, Nina terus membujuk Hasan untuk tetap menjenguk Bunda karena kondisi Bunda menurut Narsih semakin menurun. Hal itu bisa sekalian sambil menghabiskan waktu liburan bersama anak-anak dirumah nenek mereka. Mau tak mau, ia pun mengikuti keinginan Nina untuk pergi menemui Bunda.




Setiba di rumah Bunda, Hasan dan Nina terkejut melihat Bunda sedang berbicara dan membawa sebuah pisau di belakang rumah. Hasan langsung mengambil pisau tersebut dan membawa Bunda ke kamar untuk beristirahat. Setelah pulih, Bunda akhirnya bisa mengingat kembali Hasan dan Nina. Keluarga kecil ini kemudian menyantap makan malam lalu beristirahat.
Saat malam hari, keanehan mulai dirasakan oleh Nina, Ryan dan Tasya. Nina selalu bermimpi buruk. Ryan merasakan ada yang aneh dengan kamar yang tak boleh dibuka dan Tasya terbangun dari tidur setelah kakinya ditarik. Kejadian itu tak membuat Hasan percaya. Namun suasana mencekam terus menghantui mereka selama berada dirumah Bunda. Penampakan sosok anak kecil selalu muncul di pekarangan rumah, bahkan semakin lama, penampakan itu menyerang kondisi Nina, Ryan dan Tasya.





Disaat Nina, Ryan dan Tasya berbelanja ke warung, ia tak sengaja melihat Narsih. Nina pun berjalan membuntuti Narsih dan mengantarkannya ke rumah warga yang dianggap warga sekitar gila. Setelah ditelusuri lebih jauh, Nina mendapatkan fakta jika warga gila tersebut karena kehilangan anaknya dan sampai saat ini jasad sang anak belum ditemukan. Sementara itu, kondisi Bunda semakin memburuk karena terus menunjukkan sikap yang aneh. Ia selalu menunjuk pohon besar yang ada di pekarangan rumah. Apa yang sebenarnya terjadi antara Bunda dan juga Hasan?


#Review:
Nama sutradara Teddy Soeriaatmadja dikenal dengan film-film dramanya yang kuat serta penampilan apik dari pemainnya. Kali ini, Teddy mengikuti trend "semua akan horror pada waktunya" lewat sebuah film berjudul AFFLICTION (2021) yang dirilis secara eskslusif di platform streaming Netflix.


Untuk segi cerita, sang sutradara mencoba pendekatan pada thriller yang mengguncang psikologis penonton. Hal ini sangat kuat terasa disepanjang durasi film yang memanfaatkan atmosfer mencekam dari rumah masa kecil karakter Bunda. Jika kamu berharap film ini akan menghadirkan parade jumpscared khas film-film horror modern, pastinya akan sedikit kecewa karena AFFLICTION (2021) tidak mengandalkan jumpscared dan penampakan untuk menakuti penonton. Bahkan, hampir 45 menit berjalan, film ini tidak menyuguhkan sesuatu yang mengerikan. Meskipun begitu, film ini masih mempunyai amunisi untuk menakuti penonton berkat penampilan aktris senior Tutie Kirana. Karakter Bunda yang ia perankan berhasil menyajikan sosok pengidap Alzheimer dengan sangat baik. Dalam waktu singkat Bunda Tutie bisa menghadirkan dua ekspresi yang sangat berbeda. Hal serupa pun ditampilkan oleh Raihaanun dan juga Ibnu Jamil. Penampilan mereka sungguh total sebagai pasangan suami istri yang menyimpan rahasia kelam di masa lalu. Range emosi keduanya patut diacungi jempol. Apalagi di final act yang menampilkan plot twist, ekspresi keduanya begitu mengesankan.


Mungkin kelemahan terbesar dari film AFFLICTION (2021) ini menurutku yaitu sinematografi serta angle pengambilan gambar yang masih terlihat kagok dan kurang luwes. Dalam pengamatanku, beberapa scene aku gregetan ingin rasanya menggeser posisi kamera ke arah kiri, kanan, atas dan bawah agar enak untuk ditonton.
Overall, debut perdana kreator LOVELY MAN (2011) sebagai sutradara film horror ini masih bisa dinikmati berkat permainan atmosfer mencekam serta ensemble main castsnya yang oke. Berharap kedepannya baik Teddy dan sang istri, Raihaanun bisa kembali bermain dalam film horror. Karena itu tadi, semua akan horror pada waktunya..


[7.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment