Friday 18 June 2021

[Review] Profile: Ketika ISIS Melakukan Perekrutan Anggota Baru Berkedok Jihad



#Description:
Title: Profile (2021)
Casts: Valene Kane, Shazad Latif, Christine Adams, Amir Rahimzadeh, Emma Carter, Morgan Watkins, Eloise Thomas, Kelley Mack
Director: Timur Bekmambetov
Studio: Universal Pictures, Interface Films, Focus Features, Bazelevs Entertainment


#Synopsis:
Tahun 2014 ratusan gadis remaja meninggalkan Eropa untuk bergabung dengan kelompok ISIS (Islamic State of Irac and the Levant) di Irak dan Suriah. Perjalanan mereka berawal dari sosial media yang dimana mereka mendapatkan teman dan bahkan nama baru. Namun sayang, ratusan gadis remaja ini terjerumus pada kelompok radikal yang mengatasnamakan agama Islam. Mereka dijadikan senjata ampuh untuk menyerang warga sipil yang tidak satu pemikiran dengan ISIS. Tak sedikit pula gadis-gadis remaja Eropa ini menjadi korban kekerasan seksuan bahkan human trafficking. Kelompok ISIS pun tak segan untuk membunuh para gadis yang berusaha melarikan diri setelah tiba di Irak maupun Suriah.



Pihak kepolisian Eropa kemudian mencoba untuk membongkar kasus ini dengan dibantu seorang jurnalis bernama Amy Whittaker (Valene Kane). Mereka mengatur strategi agar bisa mendapat akses dan mengetahui tentang cara perekrutan anggota baru ISIS melalui sosial media. Amy pun langsung membuat akun Facebook palsu untuk berinteraksi dengan kelompok ISIS. Segala aktivitas online yang dilakukan Amy akan dipantau oleh tim kepolisian dan juga seorang pakar teknologi berdarah arab yaitu Lou Khabir (Amir Rahimzadeh). Untuk meyakinkan kelompok ISIS, Amy mengganti nama menjadi Melody Nelson yang diceritakan ia seorang Mualaf. Ia kemudian melakukan friend request dan membagikan postingan seputar aksi kelompok ISIS di halaman profilenya. Setelah itu, Amy mengubah penampilannya dengan mengenakan hijab dan make-up untuk meyakinkan jika dirinya benar-benar seorang Mualaf.
Tak membutuhkan waktu lama, aktivitas Amy di Facebook memancing perhatian salah satu anggota ISIS yaitu Abu Bilel (Shazad Latif). Mereka pun langsung bertukar ID Skype untuk melakukan sesi Video Call. Amy pun sedikit panik karena respon Bilel terbilang cepat. Ia pun bergegas berdandan layaknya seorang wanita muslim agar semakin menarik perhatian Bilel. Sesi Video Call pun dimulai. Amy memperkenalkan diri sebagai Melody Nelson. Ia berusaha untuk menjadi gadis remaja pendiam, lugu dan tidak tahu apa-apa tentang Islam. Hal tersebut berhasil membuat Bilel semakin tertarik pada Melody.



Seiring berjalannya waktu, intensitas Video Call antara Melody dan Bilel semakin meningkat. Hal tersebut membuat Amy merasa khawatir tentang keselamatan dirinya setelah membaca artikel berita dan melihat beberapa video para gadis remaja Eropa yang berakhir tragis setelah mereka mencoba untuk keluar dari jeratan perangkap ISIS. Salah satu pimpinan di kepolisian yaitu Vick (Christine Adams) dan juga Lou berjanji akan mengawal sekaligus melindungi Amy sampai rencana mereka berhasil.
Amy membutuhkan waktu kurang lebih 30 hari agar bisa menelusuri lebih detail tentang proses perekrutan anggota baru ISIS. Selama sebulan itulah Amy mulai terbiasa dengan segala ucapan dan rayuan Bilel. Mereka pun saling bercerita tentang kehidupan masing-masing. Amy terkejut disaat mengetahui masa lalu kehidupan Bilel saat tinggal di Jerman. Aksi diskriminatif yang sempat ia alami dan melihat banyak anak kecil tak berdosa meregang nyawa di Irak Suriah menjadi salah satu penyebab Bilel sakit hati dan kehilangan arah. Ia pun memutuskan bergabung dengan ISIS untuk mendapatkan ketenangan batin dan membela agamanya meskipun dengan cara yang salah.



Waktu terus bergulir, Amy yang terlalu fokus pada sosok Bilel membuat kehidupan pribadinya bersama dengan sang pacar, Matthew (Morgan Watkins) menjadi berantakan. Semua rencana pindahan rumah dan hidup bersama terancam gagal karena kesibukan Amy. 
Suatu hari, Amy mendapat informasi tentang masa lalu Bilel di Jerman. Ia pun bergegas pergi ke Jerman dan mendatangi salah satu toko kue yang menjadi favorit Bilel dan almarhum ibunya. Bilel yang tengah memberontak bersama anggota ISIS di Suriah terkejut melihat Melody sedang berada disana. Tiba-tiba suara tembakan senjata dan bom meledak. Amy panik melihat secara langsung ledakan tersebut dan Bilel pun jatuh tak sadarkan diri. Amy semakin histeris karena Bilel mematikan Video Call nya. Apa yang sebenarnya terjadi?


#Review:
Film Hollywood yang cuma bermodalkan screen atau layar komputer selalu membuatku tertarik untuk ditonton. Yang terbaru, Focus Features dan Universal Pictures baru saja merilis secara global film berjudul PROFILE (2021). Film ini sendiri sempat tayang pada Berlin International Film Festival pada tahun 2018 lalu dan baru bisa dinikmati di bioskop Amerika Serikat pada pertengahan Mei 2021.


Untuk segi cerita, film PROFILE (2021) ini mengajak penonton untuk bertemu dengan seorang jurnalis yang sedang menelusuri proses perekrutan anggota ISIS. Proses penelusuran hingga sesi online conversation antara Amy dan Bilel sukses memacu adrenaline penonton. Setiap chat dan video call mereka berdua memberikan informasi baru sekaligus mengerikan. I'm not sure apakah semua yang dilakukan Bilel dalam film ini sama persis dengan di kehidupan nyata, tapi segala rayuan dan brainwash yang dilakukannya terasa haunting dan menggoyahkan psikis. Aku benar-benar terbawa suasana dan terasa menjadi Amy Whittaker betulan karena efeknya lumayan mengguncang batin. Hahaha. Sang sutradara dan penulis naskah pun mengeksplorasi cerita film ini dengan menghadirkan moment drama antara Melody dengan Bilel dan Amy dengan kekasihnya, Matthew. Konflik dari ketiga karakter tersebut menurutku semakin memeriahkan film ini. Intensitas ketegangan pun semakin meningkat dan makin deg-degan disaat Amy memutuskan untuk pergi ke Turki. Tak hanya itu saja, Bilel pun dengan sigap langsung ingin menikah dengan Melody alias Amy meskipun cuma melalui Video Call Skype saja.


Untuk segi visual, film PROFILE (2021) ini lumayan disturbing karena menampilkan beberapa berita dan video kekerasan yang dilakukan oleh anggota ISIS. User Interface yang digunakan Amy untuk berkomunikasi dengan Bilel pun berhasil dimanfaatkan dengan sangat baik. Ensemble casts pun tampil prima dan sangat meyakinkan. Amy mampu mengontrol emosinya disaat harus menjadi dirinya sendiri dan juga Melody. Sosok Bilel yang diperankan Shazad Latif pun tampil begitu intimidatif dengan segala brainwash nya dia.
Overall, PROFILE (2021) is one of the best screen computer films after UNFRIENDED (2014), SEARCHING (2018) and HOST by Shudder (2020)!

0 comments:

Post a Comment