Tuesday 14 December 2021

[Review] Antlers: Mitos Makhluk Misterius Di Oregon Yang Menjadi Kenyataan



#Description:
Title: Antlers (2021)
Casts: Keri Russell, Jesse Plemons, Jeremy T. Thomas, Graham Greene, Scott Haze, Rory Cochrane, Amy Madigan, Cody Davis, Sawyer Jones, Jake T. Roberts
Director: Scott Cooper
Studio: TSG Entertainment, Searchlight Pictures


#Synopsis:
Lucas Weaver (Jeremy T. Thomas) dikenal sebagai siswa yang pendiam dan tidak memiliki teman. Ia selalu menjadi bahan ejekan teman-temannya terutama Clint (Cody Davis). Hal tersebut membuat guru mereka yaitu Julia Meadows (Keri Russell) berusaha untuk mendekati dan mengajak ngobrol Lucas tentang sikapnya yang pendiam dan jarang berbicara. Julia pun merasa sangat khawatir terhadap Lucas karena muridnya itu sering sekali melukis gambar-gambar cukup mengerikan di bukunya.


Julia pun meminta bantuan pada kakaknya yang berprofesi sebagai Sheriff yaitu Paul Meadows (Jesse Plemons) untuk mencari informasi seputar orangtua Lucas. Setelah ditelusuri, Lucas tinggal bersama dengan adik dan ayahnya. Sang ayah yang bernama Frank Weaver (Scott Haze) dikenal sebagai pengangguran dan sering mabuk-mabukan. Frank hanya hidup bertiga dengan Lucas dan Aiden (Sawyer Jone) setelah kematian sang istri. Mereka kini tinggal di sebuah rumah yang cukup jauh dari pemukiman warga sekitar.



Mendapat fakta seperti itu membuat Julia khawatir dan beranggapan bisa saja Lucas dan Aiden mengalami kekerasan dan eksploitasi oleh ayahnya itu. Ia pun melaporkan informasi tersebut kepada pihak kepala sekolah untuk meminta perlindungan untuk Lucas dan Aiden.



Sementara itu, setiap pulang sekolah Lucas selalu berburu hewan di hutan. Hasil tangkapannya itu selalu ia bawa ke rumah dan diberikan pada penghuni loteng yang selalu ia kunci dengan rapat. Siapakah penghuni loteng rumah Lucas? Akankah berkaitan dengan mitos dan urban legend yang sering diperbincangan secara turun temurun di kalangan warga lokal?


#Review:
Setelah penantian cukup panjang, akhirnya film ANTLERS (2021) yang diproduseri Guillermo Del Toro ini tayang juga di bioskop Amerika Serikat pada akhir Oktober dan segera rilis secara Digital Blu-Ray pada 21 Desember mendatang.



Untuk segi cerita, film ANTLERS (2021) mengisahkan tentang urban legend dari kutukan makhluk mitologi bernama Wendigo yang konon pernah ditemukan di daratan Kanada dan Amerika Utara. Ditangan sutradara Scott Cooper, urban legend Wendigo ini disajikan dengan perpaduan kisah yang diadaptasi dari cerita pendek Majalah Guernica berjudul The Quiet Boy. Harus diakui, film ANTLERS (2021) ini lebih menonjolkan drama dan atmosfer kelam disepanjang durasi film. Cooper nampak jelas ingin membangun cerita lebih baik ketimbang hanya mengobral jump scared khas film horror kebanyakan.


Satu persatu misteri dibalik pintu loteng Lucas pun terkuak dengan alur cerita yang tidak membosankan. Tak hanya itu saja, pendalaman cerita dari keluarga Lucas pun menurutku dieksekusi dengan sangat baik. Sehingga penonton bisa dengan mudah untuk bersimpati terhadap apa yang selama ini dilakukan oleh Lucas. Aku juga suka cara Scott Cooper yang menampilkan Wendigo nya hanya sebatas siluet, sekilas dan tidak eksis selalu menampakan diri sehingga membuat rasa penonton semakin meningkat. Kebrutalan yang dilakukan Wendigo pun tampil singkat namun bikin ngilu sebadan-badan. Autopsi korban keganasan Wendigo sumpah berhasil membuatku speechless.
Untuk jajaran pemain, aku lebih menyukai performa dari pemeran Lucas dan Aiden ketimbang orang dewasanya. Mereka jauh lebih berkesan dan berhasil meyakinkan penonton jika mereka memang saling menyayangi satu sama lain. Penampilan Keri Russell sebagai Julia sebetulnya tidak terlalu buruk. Namun sayang eksplorasi cerita keluarga mereka terasa datar. Chemistry yang ia bangun dengan karakter Lucas menurutku tidak terlalu meyakinkan.


Overall, film ANTLERS (2021) memang jauh lebih terasa seperti dongeng mitos ketimbang film horror. Tapi hal tersebut tak membuat film ini membosankan, justru selalu memancing rasa penasaran penonton tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.



[8/10Bintang]

1 comment: