#Description:
Title: Indigo (2023)
Casts: Amanda Manopo, Aliando Syarief, Sara Wijayanto, Nicole Rossi, Ryuken Lie, Aruma Khadijah, Ferry Ardiansyah, Mira Asmara, Intan RJ, Amna Shahab, Marcelino Lefrandt, Rina Ritonga
Director: Rocky Soraya
Studio: Hitmaker Studios, Legacy Pictures
#Synopsis:
Beberapa bulan menjelang acara pernikahan, Zora (Amanda Manopo) dihadapkan pada permasalahan adiknya, Ninda (Nicole Rossi) yang didiagnosa oleh dokter mengidap Skizofrenia. Setiap menjelang tengah malam, Ninda selalu merasakan gangguan tak biasa mulai dari bisikan suara hingga penampakan bayangan misterius. Puncaknya, Ninda diserang oleh makhluk gaib dan menyebabkan pingsan.
Kejadian yang menimpa Ninda tersebut membuat kekasih dari Zora yaitu Aksa (Aliando Syarief) khawatir. Ia pun meminta Zora dan adiknya untuk segera menemui paranormal yang pernah membantunya yaitu Ibu Sekar (Sara Wijayanto). Zora menolak saran dari Aksa karena ia sangat tidak mempercayai hal-hal yang tidak rasional.
Setelah Ninda dirawat di rumah sakit, Zora pun melanjutkan kegiatannya di pameran lukisan. Sementara itu, Aksa diberi kepercayaan untuk memimpin proyek pembangunan infrastruktur terbaru di Surabaya. Namun sayang, Zora tidak menyukai jika Aksa tetap bekerja pada proyek tersebut. Zora tidak ingin calon suaminya itu bekerja di perusahaan yang selalu merugikan banyak orang. Ditambah lagi, pemilik perusahaan tersebut merupakan mantan rekan dari mendiang ayahnya yang selalu menghalalkan segala cara demi mendapatkan proyek-proyek besar.
Waktu terus bergulir, gangguan misterius kembali menghantui Ninda. Kejadian kali ini semakin parah dan menyebabkan luka di bagian perutnya. Karena semakin membahayakan, Ninda dan Zora pun akhirnya mau untuk menemui Ibu Sekar. Bersama dengan Aksa, mereka bergegas pergi ke rumahnya. Tiba disana, Ibu Sekar bisa langsung merasakan jika Ninda adalah seorang anak indigo yang memiliki indera keenam serta kemampuan untuk melihat masa depan.
Ternyata, sosok gaib yang selama ini menghantui Ninda adalah setan berwujud wanita hamil bernama Widuri. Setan tersebut ingin merasuki tubuh orang indigo dan berencana untuk melahirkan anak yang ada dalam kandungannya. Ibu Sekar pun meminta bantuan pada Zora untuk bersedia membuka kembali mata batinnya demi menolong Ninda sekaligus menghentikan rencana jahat setan tersebut. Zora akhirnya tersadar jika ia juga memiliki kemampuan sama seperti Ninda. Namun kala itu, mata batinnya sengaja ditutup oleh Ibu Sekar atas permintaan kedua orangtuanya agar setan-setan tak lagi mengincar Zora. Demi keselamatan sang adik, Zora pun akhirnya mau untuk dibukakan kembali mata batinnya.
Terror setan terus berusaha menyerang Zora, Ninda dan Ibu Sekar. Ketiganya berusaha mencari cara agar menghentikan gangguan setan tersebut. Dengan kemampuan indera keenamnya, Zora melakukan Retrokognisi ke masa lalu untuk menemukan jawaban. Setelah ditelusuri, sebuah fakta mengejutkan datang dari generasi keluarga sang kakek yang ternyata melakukan ritual pemujaan setan demi mendapat kekayaan. Mereka menumbalkan seorang ibu hamil kepada setan dan jasadnya dikubur di rumah masa lalu keluarga Zora.
Ibu Sekar langsung menyusun rencana untuk menghentikan terror dari setan tersebut dengan bantuan Aksa, Zora, Ninda beserta kedua anaknya yaitu Daffa (Ryuken Lie) dan Elma (Aruma Khadijah). Akankah mereka berhasil dengan rencana tersebut?
#Review:
Hitmaker Studios is back! Setelah hampir satu tahun absen meramaikan bioskop dengan film horrornya, di bulan Oktober ini Hitmaker Studios merilis film terbaru berjudul INDIGO (2023). Rocky Soraya kembali multitasking sebagai produser, sutradara dan juga penulis cerita untuk film ini.
Untuk segi cerita, film INDIGO (2023) masih setia menggunakan formula tentang karakter yang memiliki indera keenam. Formula tersebut sudah pernah dieksekusi dengan cukup baik lewat dua film MATA BATIN (2019) yang sama-sama disutradarai oleh Rocky Soraya. Serangkaian adegan jump scared dan pergerakan kamera yang dihadirkan film ini pun masih menggunakan signature khas Hitmaker Studios. Jika kamu sudah terbiasa nonton film-film horror Hitmaker Studios, pasti paham letak kesamaannya dimana. Namun sayang, adegan-adegan jump scared yang ada di film ini terasa monoton, membosankan dan tidak bikin takut.
Dengan durasi yang cukup panjang, Rocky Soraya dan Riheam Junianti cukup berhasil mengembangkan naskah cerita menjadi bercabang untuk masing-masing karakter yang ada dalam film ini. Alhasil, semua teka-teki dari masa lalu dan masa kini Zora, Ninda, Aksa hingga keluarga Ibu Sekar pun bisa saling terhubung satu sama lain dengan baik. Kejutan tentang dunia pertumbalan lalu digabungkan dengan rencana setan untuk membuat peradaban baru merupakan salah satu hal paling menonjol sekaligus ambisius dibandingkan film-film horror yang sudah diproduksi Hitmaker Studios. Potensi sekuel sudah jelas pasti ada didepan mata karena premisnya ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Untuk jajaran pemain, come back Amanda Manopo ke layar lebar setelah dua tahun lebih eksis di dunia televisi ini ternyata mengalami progress yang signifikan. Kualitas aktingnya saat melakukan adegan drama terlihat makin matang. Moment sedih dan stress nya pun berasa realistis. Yang paling mengejutkan tentunya saat Amanda Manopo beradegan kerasukan. Sensasinya sungguh mencengangkan! Rocky Soraya lagi dan lagi berhasil membuat aktris spesialis drama keluar dari zona nyamannya dengan melakukan adegan horror yang bikin geleng-geleng kepala. Final battle karakter Zora di akhir film eksekusinya cakep banget! Gak kalah bagus dengan Shandy Aulia, Luna Maya dan Jessica Mila saat membintangi film-film horror Hitmaker Studios terdahulu. Penampilan Aliando Syarief di film ini ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi yang aku harapkan. Rocky Soraya tidak mengulangi kesalahan yang sama karena di film-film horror sebelumnya, ia selalu memberikan plot twist lewat karakter pria nya. Hahahaha. Peran Aliando kali ini dibuat main aman dan tidak dibuat se ugal-ugalan Amanda Manopo.
Untuk urusan visual dan audio, signature khas Hitmaker Studios masih setia diterapkan di film ini. Set lokasi rumah gedongan, tata artistik dan properti yang selalu luxury ditambah dengan penggunaan visual efek yang selalu konsisten bagus dan juga mulus! Rasa rinduku akan film horror penuh kemewahan akhirnya terobati berkat film ini. Namun, aku jadi berharap suatu saat nanti Hitmaker Studios kepikiran untuk membuat project film horror dengan lebih simple dan tak melulu serba luxury. Kira-kira bisa gak nih? Hahaha.
Overall, film INDIGO (2023) cukup memuaskan berkat come back Amanda Manopo ke film layar lebar yang jauh lebih matang dan berani menerima tantangan gila khas Hitmaker Studios.
[8/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment