#Description:
Title: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Extended (2014)
Casts: Herjunot Ali, Pevita Pearce, Reza Rahadian, Randy Nidji, Geysha Shandy, Arzetti Bilbina, Jajang C. Noer, Kevin Andrean, Fenni Bauty
Director: Sunil Soraya
Studio: Soraya Intercine Films
#Trailer:
#Synopsis:
Kematian kedua orang tua kandungnya membuat Zainuddin (Herjunot Ali) yang tinggal di tanah kelahiran ibu nya yaitu Makassar mempunyai keinginan untuk mengunjungi tanah kelahiran ayah nya di Minangkabau sekaligus menuntut ilmu. Dengan membawa bekal uang seadanya pemberian dari Ma'Base saudara nya yang tinggal di Makassar, Zainuddin pun berangkat menuju Minangkabau dan menemui Mande Jamilah (Jajang C. Noer) yang merupakan kerabat dari Pendekar Sutan ayahnya Zainuddin.
Zainuddin berharap ditanah kelahiran ayahnya, ia mendapat sambutan baik, bisa bergaul dengan masyarakat setempat dan bisa menimba ilmu disana dengan tenang. Akan tetapi, harapan Zainuddin tersebut harus dibuang jauh-jauh karena sesampainya disana, Zainuddin dianggap sebagai orang yang tak bersuku dan sebatang kara karena seorang yatim piatu juga mempunyai keturunan campuran yaitu dari Bugis dan Minangkabau. Zainuddin pun sulit untuk bergaul dengan masyarakat setempat karena Minangkabau sangat kuat menjunjung tinggi adat istiadat yang menyatakan seseorang jika ingin disebut sebagai orang Minangkabau ia harus berasal dari keturunan Ibu yang asli orang Minangkabau, jika keturunan campuran meskipun ayah kandungnya berasal dari Minangkabau ia tetap tidak dianggap sebagai orang Minangkabau.
Tak nyaman dengan semua perlakuan masyarakat Minangkabau, Zainuddin kemudian bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce) yang merasa kasihan melihat Zainuddin. Mereka pun saling mencurahkan keluh kesah yang mereka berdua alami melalui surat-menyurat. Intens komunikasi yang mereka berdua lakukan membuat rasa cinta Zainuddin kepada Hayati muncul. Hayati pun menyambut baik perasaan Zainuddin terhadap dirinya. Tulisan-tulisan Zainuddin berhasil memikat hati gadis keturunan Minangkabau asli tersebut.
Rupanya masyarakat Batipuh Minangkabau tidak suka akan kedekatan Zainuddin & Hayati. Mereka menganggap bahwa Zainuddin akan mencoreng dan membuat malu masyarakat Minangkabau. Karena mendapat desakan dari masyarakat Minangkabau dan kerabat dekat Hayati, Zainuddin terpaksa harus pergi dari Batipuh Minangkabau dan pindah ke Padang Panjang untuk melanjutkan pendidikan dan menumpang tinggal di Keluarga Muluk (Randi Nidji). Sebelum meninggalkan Batipuh Minangkabau, Hayati dan Zainuddin membuat janji sumpah setia selamanya.
Di Padang Panjang, Zainuddin kemudian fokus untuk belajar dan mendalami sastra yang diajarkan oleh ayahnya Muluk. Mengetahui Zainuddin tinggal di Padang Panjang membuat Hayati ingin pergi ke Padang Panjang untuk menemui kekasih hatinya tersebut. Jalan pun terbuka, teman dekatnya di Padang Panjang yaitu Khadijah (Geysha Shandy) mengajak Hayati untuk berlibur dan melihat acara pacuan kuda di Padang Panjang selama 10 hari. Khadijah pun membujuk Mamak'nya Hayati agar mengizinkan keponakannya tersebut untuk ke Padang Panjang dan ternyata berhasil.
Sesampai nya di Padang Panjang, Hayati bertemu dengan Aziz (Reza Rahadian) yang merupakan kakak kandung dari Khadijah. Dari pertama berjumpa, Keluarga Aziz langsung terpikat oleh kecantikan dan kesederhanaan Hayati. Keluarga Aziz pun mengusulkan Aziz untuk meminang Hayati. Awalnya Aziz menolaknya karena Hayati terlalu "sederhana" untuk dijadikan seorang istri untuknya, akan tetapi mengingat Hayati merupakan saudara dari seorang ketua adat di Minangkabau Aziz pun akhirnya meminang Hayati. Disaat yang bersamaan pula, Zainuddin ikut meminang Hayati. Namun sayang, Keluarga Hayati lebih memilih Aziz karena Aziz merupakan orang Minangkabau asli dan berasal dari keluarga terpandang.
Mengetahui surat pinangan nya ditolak dan Hayati lebih memilih Aziz, Zainuddin pun kecewa dan terbaring sakit selama berbula-bulan, ditengah keterpurukan cintanya tersebut hanya Bang Muluk (Randi Nidji) lah yang selalu memberinya semangat untuk bisa bangkit. Berkat dorongan semangat yang diberikan oleh sahabatnya itu, Zainuddin memutuskan untuk merantau ke Tanah Jawa bersama Bang Muluk tujuannya untuk melupakan pahitnya kisah cinta yang ia alami dan fokus melanjutkan hobinya yaitu menulis sastra. Kisah cinta Zainuddin & Hayati pun akhirnya kandas.
Di Tanah Jawa, Zainuddin kemudian mencoba menulis sebuah karangan berdasarkan pengalaman pribadinya. Dengan bantuan Bang Muluk, tulisan Zainuddin pun berhasil masuk kesebuah koran dan dibuat cerita bersambung. Tak disangka, tulisan yang diberi judul "Teroesir" tersebut mendapatkan kesuksesan luar biasa. Banyak orang tersihir akan tulisan tersebut. Melihat kesuksesan tulisan-tulisan yang dikarang Zainuddin, seorang penerbit berani menawarkan sebuah pekerjaan mengelola surat kabar harian untuk Zainuddin di Surabaya. Kini, Zainuddin semakin dikenal luas oleh masyarakat. Zainuddin pun terkenal sebagai sosok yang baik hati, suka menolong sesama dan kaya raya.
Hingga suatu hari, tulisan pertama Zainuddin yang berjudul "Teroesir" diangkat kedalam sebuah Opera yang diselenggarakan oleh Himpunan Masyarakat Minangkabau yang berada di Surabaya. Seluruh masyarakat Minangkabau diundang keacara tersebut. Kebetulan, Hayati dan Aziz sedang berada di Surabaya dan mereka berdua pun mendapat undangannya.
Hayati kaget, ternyata buku-buku yang sering ia baca tersebut karangan dari Zainuddin yang kini berganti nama menjadi Tuan Shabir. Semenjak hadir keacara Opera Teroesir dan pesta yang digelar Zainuddin, rumah tangga Hayati & Aziz menjadi berantakan. Aziz mencurigai istrinya tersebut masih mencintai Zainuddin. Aziz yang mempunyai hobi berjudi suatu ketika ia kalah besar lalu ia mencoba memanfaatkan kebaikan Zainuddin dengan menumpang tinggal dan meminjam uang dalam jumlah yang besar.
Berbulan bulan tinggal dirumah Zainuddin, Aziz pun akhirnya tersadar dan merasa malu akan semua sikapnya terhadap Zainuddin. Sebagai ucapan terima kasih, Aziz akan pergi dan keluar dari rumah Zainuddin untuk mencari pekerjaan diluar Surabaya, Hayati pun ia titipkan pada Zainuddin. Aziz berjanji akan menjadi manusia yang lebih baik setelah mendapatkan pekerjaan nanti. Perasaan Zainuddin pun kini menjadi kacau, apakah ia harus senang, sedih atau bagaimana karena orang yang dulu ia cintai nya kini ada didepan matanya. Hingga pada akhirnya tragedi Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck pun terjadi menyelimuti kisah cinta suci antara Zainuddin dan Hayati
#Review:
Mohon maaf sebelumnya jika konten Synopsis diatas terlalu detail dan sedikit memberikan spoiler. Hehe
Kesuksesan Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck pada akhir tahun 2013 lalu yang menjadikan film ini sebagai Film Indonesia terlaris ditahun 2013 membuat Rumah Produksi Soraya Intercine Films kembali merilis ulang film yang dimainkan oleh Herjunot Ali & Pevita Pearce ini dengan versi Extended (Film yang dirilis lebih panjang durasinya daripada rilisan yang pertama atau rilisan sebelumnya dan biasanya akan melihat adegan yang tidak ditayangkan pada rilisan sebelumnya) secara terbatas dibeberapa Bioskop di Indonesia. Dengan total durasi versi extended ini mencapai 3 jam 30 menit, #TKVDWExtended ini lebih lama (yaiyalah pasti) dan lebih memukau. Rupanya beberapa adegan yang tidak ditampilkan pada rilisan sebelumnya yang sekarang hadir diversi extended ada beberapa yang bagus dan berkesan. Ingin rasanya menyebutkan satu persatu tapi sayang itu namanya SPOILER BERAT! mungkin dipostingan selanjutnya akan dibahas adegan mana saja yang dimunculkan pada versi extended ini atau lebih baik tonton aja bioskop! Hehe..Yang pasti di #TKVDWExtended ini karakter Ma'Base, Khadijah yang dimainkan oleh Geysha Shandy lalu Ibu Kandung Muluk yang diperankan Arzetti Bilbina dan Aziz yang dimainkan begitu apik oleh Reza Rahadian mendapat porsi sedikit lebih banyak. Terutama karakter Khadijah dan Aziz. Ada adegan dimana mereka terlalu "keras dan tajam" akan dialog yang mereka lontarkan.
Beberapa adegan yang dimunculkan di #TKVDWExtended ini lebih banyak ada dibagian depan film. dari pertengahan hingga akhir mungkin bisa dihitung dengan jari saja. Untuk segi visual, #TKVDWExtended ini agak sedikit mengalami perubahan terutama pada paruh pertama film, efek warna yang dihadirkan tidak berlebihan seperti di rilisan pertama dan jauh lebih natural juga tajam. Untuk segi akting yang dihadirkan oleh para pemain, tidak perlu diragukan lagi dan bisa kalian baca di Review Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang rilis Desember 2013 lalu. Klik disini juga untuk membaca Fakta Seru Seputar Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (SPOILER ALERT)
[9.5/10Bintang]
terimakasih, artikelnya sangat membantu untuk tugas saya:)
ReplyDeletefilm yang sangat bagus dan baik begitu pula sangat edukatif,dalam menyampaikan bahasa dan kata kata nya pun sangat bermakna begitupula menceritakan sejarah bangsa kita dan meperkenalkan adat suku bangsa kita negri tercinta .INDONESIA.
ReplyDeletesaya sangat terkesan dengan film TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK ini. Apresiasi tinggi saya ucapkan selamat dan sukses kepada pembuat film dan seluruh crew yang telah membuat film ini begitupula saya ucapkan selamat kepada pemeran dalam film ini .. sukses banget kalian sangat menjiwai dalam berperan di film ini. film yang sangat memberikan pelajaran berharga baik dari sejarahnya percintaan nya syair dan kata kata nya sangat berharga saya dapatkan .banyak sekali ilmu yang didapat dari film ini..masih banyak yang ingin saya sampaikan untuk film ini.. bgtu terkesan semoga film indonesia semakin maju dan dikenal disukai diterima oleh negara lain bahwa film indonesia sangat bermoral dan perfilman indonesia tidak kalah hebatnya dengan negara negara lain.
'andre moriez' terimakasih .