Thursday 6 September 2018

[Review] The Nun: Misteri Asal-Usul Biarawati Valak Akhirnya Terungkap



#Description:
Title: The Nun (2018)
Casts: Taissa Farmiga, Bonnie Aarons, Demian Bichir, Jonas Bloquet, Sandra Teles, Charlotte Hope, Ingrid Bisu, August Maturo, Jack Falk, Ani Sava
Director: Corin Hardy
Studio: New Line Cinema, Atomic Monster, Warner Bros Pictures


#Synopsis:
Tahun 1952 sebuah gereja di wilayah Saint Carla, Rumania mendadak geger atas kematian seorang biarawati bernama Suster Oana (Ingrid Bisu) yang tewas mengenaskan dengan cara gantung diri. Warga disekitar gereja yang tampak seperti istana tersebut semakin mempercayai akan adanya kutukan dan kekuatan iblis disana. Jenazah Suster Oana pertama kali diketahui oleh Frenchie (Jonas Bloquet) yang akan menyuplai kebutuhan makanan ke gereja tersebut. Frenchie lalu memindahkan jenazah Suster Oana ke tempat yang aman karena hampir habis dikerubungi oleh burung-burung gagak.
Kabar kematian Suster Oana sampai ke Vatikan. Para uskup disana lalu memutuskan Father Burke (Demian Bichir) untuk menyelidiki apa yang terjadi di Gereja Saint Carla tersebut. Burke tidak sendirian. Ia diutus dan ditemani oleh calon biarawati yaitu Suster Irene (Taissa Farmiga). Para uskup di Vatikan yakin Suster Irene bisa membantu Father Burke karena Suster Irene memiliki indera keenam meskipun statusnya belum 100% seorang biarawati.


Setibanya di Rumania, Burke dan Irene mencoba untuk menanyakan soal Gereja Saint Carla pada warga sekitar namun mereka semua tak ada yang mau memberikan informasi jelas karena dilanda ketakutan akan kutukan dan kekuatan gaib dari gereja tersebut. Beruntung, keduanya dipertemukan dengan Frenchie. Ketiganya lantas langsung pergi ke gereja Saint Carla. Dengan mengendarai kendaraan yang diangkut oleh kuda, mereka melintasi lembah dan hutan yang cukup panjang. Setibanya disana, Frenchie langsung mengantarkan Burke dan Irene ke depan pintu masuk gereja. Mereka masih menemukan banyak bercak darah bekas jenazah Suster Oana yang tewas beberapa minggu yang lalu.


Ketika masuk ke dalam gereja, Burke dan Irene bertemu dengan seorang biarawati misterius yang tengah berdoa. Ketika Burke menanyakan perihal Suster Oana, sang biarawati itu menyuruh Burke dan Irene untuk keluar dari gereja dan menginap di pondok dekat gereja karena sang biarawati itu akan melakukan doa malam bersama dengan biarawati lainnya di gereja tersebut. Sang biarawati berjanji akan memberikan informasi esok hari pada Burke dan Irene. Malam pun tiba, Burke dan Irene memutuskan untuk istirahat di pondok yang telah disediakan. Sementara itu, Frenchie memutuskan untuk pergi dari gereja tersebut dan kembali ke rumahnya. Pada tengah malam, Burke dan Irene mengalami gangguan misterius. Mereka melihat sesosok bayangan berjubah berwarna hitam berjalan disekitar gereja. Tak hanya mereka saja, Frenchie juga diganggu oleh sosok misterius dalam perjalanan pulang.


Keesokan harinya, Burke dan Irene terbangun dan kembali ke gereja. Burke menelusuri ruangan-ruangan dan mencari informasi seputar gereja Saint Carla lewat literatur yang ada di gereja itu. Sementara itu Irene malah mengikuti sosok biarawati yang tak sengaja ia lihat ketika berjalan di lorong gereja. Ketika Irene berusaha untuk mengejarnya, ia bertemu dengan biarawati yang tengah berdoa tanpa henti disebuah ruangan. Biarawati lainnya datang menghampiri Irene. Ia lalu menjelaskan pada Irene bahwa para biarawati di gereja Saint Carla ditugaskan untuk berdoa tanpa henti agar sosok gaib yang ada didalam gereja tersebut tidak keluar. Irene lalu diajak oleh sang biarawati untuk pergi meninggalkan ruangan tersebut.


Sementara itu, Father Burke terus menelusuri berbagai literatur yang ada di gereja tersebut. Satu persatu fakta mulai ia dapatkan. Penyebab Suster Oana tewas gantung diri hingga sosok misterius berwujud biarawati mengenakan jubah serba hitam pun mulai terkuak. Ia adalah Valak (Bonnie Aarons), sosok iblis jahat yang dipanggil ke bumi oleh adipati pada era peperangan dengan ritual pemanggilan iblis mengorbankan lima manusia. Ritual memanggil Valak tersebut dilakukan di gereja Saint Carla yang dahulu merupakan istana sekaligus benteng pertahanan pada era peperangan. Iblis bernama Valak berhasil keluar dari neraka namun selama berabad-abad berhasil dicegah oleh para uskup dan biarawati yang menjaga istana tersebut.
Mampukah Father Burke dan Suster Irene menghentikan iblis Valak?

#Review:
Sukses besar dan menuai banyak respon positif pada dua jilid THE CONJURING membuat Warner Bros Pictures, New Line Cinema beserta dengan si-empunya yakni James Wan bergerak cepat mengembangkannya menjadi sebuah Cinematic Universe layaknya Marvel Cinematic Universe milik Marvel Studios. The Conjuring Cinematic Universe sendiri diisi oleh cerita-cerita spin-off setan yang muncul dalam dua jilid THE CONJURING. Salah dua sosok setan yang muncul sekilas dalam dua jilid THE CONJURING yakni ANNABELLE dan VALAK menjadi setan yang paling mencuri perhatian para penggemar film. Spin-off pertama ANNABELLE (berkisah pada tahun 1967) yang dirilis pada tahun 2014 secara komersil sukses di tangga box office, namun sayang untuk kualitasnya sangat rendah dan menuai kritikan tajam. Berkaca pada jilid pertamanya yang gagal dimata para kritikus dan pecinta film, Warner Bros kembali menghadirkan jilid kedua ANNABELLE berjudul ANNABELLE CREATION pada tahun 2017 dengan keputusan mengambil set timeline waktu mundur (berkisah pada tahun 1955) alias menjadi prekuel bagi ANNABELLE pertama. Secara mengejutkan prekuelnya ini jauh lebih bagus dibandingkan ANNABELLE pertama. Bahkan mampu setara dengan dua jilid THE CONJURING.


Tahun 2018 ini giliran setan lainnya yang tak kalah mencuri perhatian yakni sosok biarawati berjubah hitam bernama VALAK. Kemunculannya pada dua jilid THE CONJURING sukses menyita perhatian banyak orang. Mengambil set timeline yang mundur (lagi), kisah VALAK yang diberi judul THE NUN (2018) ini akhirnya dirilis di bioskop Indonesia pada 5 September 2018.
Bersetting pada tahun 1952 dimana konon menjadi bagian paling pertama dan paling kelam untuk The Conjuring Universe. Namun sayang, hype dan ekspektasi yang cukup melambung bagi sebagian pecinta The Conjuring Universe tidak terbayarkan oleh THE NUN (2018). Cerita dan skenario yang dihadirkan menurutku terasa sangat seperti dongeng. Sang sutradara menghadirkan cerita Valak dengan sentuhan nuansa religi katolik yang cukup kental. Hal ini cukup berbeda drastis dengan apa yang sudah dihadirkan oleh dua jilid THE CONJURING dan ANNABELLE. Dari zaman dahulu, aku selalu kurang sreg dengan film horror yang menambahkan unsur-unsur keagamaan seperti gereja, suster-biarawati, uskup atau kastil-kastil kuno seperti ini karena jatohnya seperti dongeng. Plotline yang dihadirkan pun terasa terpecah-pecah dan buru-buru. Aku sudah sangat bosan dengan film horror yang selalu menampilkan ide berpencar pada karakternya. Semuanya jadi serba predictable. Beberapa moment jumpscared pun terasa standar tidak membuat depresi layaknya dua jilid THE CONJURING ataupun ANNABELLE: CREATION. Yang cukup mengangetkan hanya bisa dihitung jari dan tidak banyak. Sosok Valak dalam film stand-alone nya ini terasa hambar, malah lebih sereman muncul sekilas di dua jilid THE CONJURING. Chemistry ketiga pemain pun tidak digali lebih dalam lagi, akibatnya menurutku penonton jadi merasa bodo-amat dengan ketiga pemain utama dalam film ini. Mereka bertiga seperti berjalan sendiri-sendiri. Itu yang cukup membuatku kesal dan membosankan.


Visual dan gambarnya menurutku juga terasa kurang begitu tajam dibeberapa bagian. Untungnya THE NUN (2018) memiliki beberapa poin plus. Moment guyon nya cukup berhasil membuat suasana cair dan pada saat mengkoneksikan film ini pada The Conjuring pertama. Tapi tak semulus ANNABELLE: CREATION sih. Sebab, ada satu twist dalam film ini yang cukup janggal. 
Overall, sebagai film stand-alone nya Valak, film THE NUN (2018) ini tidak terlalu memuaskan, namun sedikit lebih baik daripada ANNABELLE pertama.


[7/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment