Wednesday 12 September 2018

[Review] Crazy Rich Asians: Millenial Cinderella Story dari Tiongkok



#Description:
Title: Crazy Rich Asians (2018)
Casts: Henry Golding, Constance Wu, Michelle Yeoh, Gemma Chan, Lisa Lu, Awkwafina, Harry Sum, Ken Jeong, Sonoya Mizuno, Chris Pang, Jimmy O. Yang, Ronny Chieng, Nico Santos, Jing Lusi, Pierre Png
Director: Jon M. Chu 
Studio: Warner Bros Pictures, IvanHoe Pictures

#Synopsis:
Ditengah guyuran hujan yang cukup deras di London, pada tahun 1998 seorang perempuan tiongkok bernama Eleanor Young (Michelle Young) tiba disebuah hotel beserta dengan kedua anak dan saudaranya. Ia sudah melakukan reservasi untuk kamar di hotel tersebut namun kedatangan mereka diacuhkan oleh petugas hotel tersebut dan parahnya mereka menolak memberikan kamar untuk Eleanor dan keluarganya. Mereka pun kemudian pergi keluar hotel dan mencoba menelepon seseorang. Tak berapa lama, Eleanor kemudian kembali masuk ke hotel dan menemui petugas hotel yang tadi menolaknya. Secara mengejutkan, owner dari hotel tersebut turun kebawah dan menyambut Eleanor. Sang owner lalu memerintah petugasnya untuk menyiapkan kamar untuk keluarga Eleanor dan memberitahukan bahwa mulai malam itu juga, hotel tersebut telah berganti kepemilikan dan sepenuhnya milik Eleanor. Rupanya keluarga Eleanor Young adalah keluarga kaya raya yang berhasil membangun bisnis properti dan usaha lainnya di Singapura.


Belasan tahun berlalu, keluarga Eleanor Young semakin dikenal sebagai keluarga etnis tiongkok paling kaya raya di Asia Tenggara. Sang anak yakni Nick Young (Henry Golding) tengah menimba ilmu di New York, Amerika Serikat. Satunya lagi, Astrid Young (Gemma Chen) yang telah berkeluarga dan hidup sangat mapan bersama dengan suaminya, Michael Teo (Pierre Png). Nick sendiri di New York memiliki seorang kekasih bernama Rachel Chu (Constance Wu) yang merupakan seorang profesor ekonomi yang satu kampus dengannya. Hubungan keduanya sudah sangat dekat bahkan sudah mulai berencana untuk menikah. Selama mereka berpacaran, Rachel sama sekali tidak mengetahui asal-usul sosok Nick yang sesungguhnya. Ia hanya tahu Nick adalah seorang mahasiswa biasa saja.
Suatu hari, Nick memutuskan untuk pulang ke Singapura, setelah sekian lama tidak pernah pulang untuk menghadiri pernikahan sepupunya, Colin Khoo (Chris Pang) dan Araminta Lee (Jing Lusi) yang konon akan menjadi Royal Wedding di Singapura. Nick berencana mengajak Rachel untuk datang ke pesta tersebut sekaligus bertemu dengan keluarga besar Nick.



Awalnya Rachel sangat excited karena ia akan bertemu dengan calon mertuanya. Tapi ketika akan terbang ke Singapura, Rachel akhirnya mengetahui keluarga besar Nick. Rachel tak menyangka bahwa dirinya berpacaran dengan salah satu pewaris tahta keluarga kaya raya di Singapura. Ia dilanda beban yang cukup berat untuk bisa bertemu dengan keluarga Nick. Dibantu sahabatnya ketika kuliah di Singapura yakni Peik Lin (Awkwafina), Rachel berusaha menghadirkan first impression yang memukau dimata keluarga besar Nick.


Rachel dibuat semakin gugup ketika melihat lingkungan keluarga besar Nick Young di Singapura. Ia merasa sebagai seseorang yang "biasa saja" didepan keluarga Nick. Hal ini semakin kuat terasa ketika Ibunya Nick, Eleanor tidak suka dengan Rachel dan juga ketika Rachel mengikuti acara pesta bridal shower Araminta di pantai. Banyak para perempuan yang menyudutkan dan menganggap Rachel hanya sekedar memanfaatkan Nick. Beruntung, sang kekasih, Nick selalu berada disisinya dan menguatkan Rachel.


Ketika acara pernikahan Colin dan Araminta digelar, Rachel bertemu dengan nenek dari Nick yakni Ah Ma (Lisa Lu) yang merupakan pemilik utama kekayaan keluarga besar Young. Rasa canggung dan kurang percaya diri kembali melanda Rachel. Akankah Rachel berhasil menaklukan keluarga besar Nick?


#Review:
Sangat langka menemukan sebuah produksi film Hollywood dari production house yang berskala besar menghadirkan film yang mayoritas keseluruhannya pemain yang berasal dari Asia. Menurut pemandanganku sebagai penonton film di bioskop, mungkin pihak production house besar Hollywood belum berani mengambil resiko untuk memproduksi film besar dengan memakai unsur eastern. Alhasil, peran orang-orang eastern jika hadir dalam sebuah judul film besar Hollywood mayoritas perannya sebagai supporting semata. Atau jika menghadirkan sebuah cerita film mengangkat budaya ketimuran, pemainnya masih tetap memakai orang-orang kebaratan.


Tahun 2018 nampaknya menjadi sebagai tahun bersejarah bagi dunia belahan bagian timur. Sebuah film adaptasi dari novel best seller berjudul CRAZY RICH ASIANS akhirnya diangkat ke layar lebar oleh Warner Bros Pictures. Untuk sekilas, jalan cerita film ini sudah sangat usang dan mainstream. Kisah seorang gadis biasa yang memiliki hubungan asmara dengan seorang pria kaya raya sudah banyak sekali kita temukan baik itu di sinetron, FTV bahkan film Indonesia (terbaru banget: DIMSUM MARTABAK nya Ayu Ting-Ting dan Boy William). Premis kisah seperti dongeng Cinderella ini semua orang sudah tahu dan predictable dengan endingnya.
Meskipun memiliki jalan cerita yang biasa banget ini, sang sutradara yakni Jon M. Cu (NOW YOU SEE ME 2, Justin Bieber The Movie) dan para penulis skenario berhasil membuat jalan cerita yang sangat menarik. Unsur budaya ketimuran (khususnya Tiongkok dan Asia Tenggara) sangat kuat terasa disepanjang film. Aku yakin bagi para bule-bule di belahan dunia bagian barat melihat film ini terasa begitu fresh dan berbeda. Segi budaya Asia (khususnya Tiongkok) dalam urusan keluarga, asmara, hingga mitos mitos seputar perjodohan yang sudah sangat melekat kuat di budaya ketimuran yang related dengan kondisi terkini diceritakan dengan amat baik disini. Aku dibuat terpesona melihat sebuah produksi besar film Hollywood ketika menunjukkan budaya, bahasa hingga kuliner Asia Tenggara muncul disepanjang film. Aku selalu tersenyum ketika Nick Young dan pemain lainnya dan berbicara bahasa Asia Tenggara (baik itu bahasa Mandarin, Malaysia hingga Indonesia) dibeberapa adegan. Sate, dua puluh, Mr. Harimau, jajanan street food, dimsum, pangsit hingga kebiasaan adat istiadat orang-orang Asia Tenggara begitu kuat terasa disepanjang film. 




Bahkan adegan moment sakral pernikahan serta dekornya dalam film ini sungguh sangat menakjubkan. Diiringi lagu Can't Help Falling In Love serta adegan nyaris tanpa dialog hanya mengandalkan gesture diantara para pemain sukses membuatku merinding terharu dan berkaca-kaca. SERIUS!
Jajaran pemain yang mayoritas aku tidak kenal (kecuali Awkwafina), surprisingly outstanding! Henry Golding begitu charming dan kharismatik. Tiap kemunculan dia selalu membuat penonton perempuan histeris. Udah mah kaya raya dari lahir, baik hati, cakep, merendah, badan bagus duh sempurna banget idupnya teh. Constance Wu juga mampu dengan sangat baik menampilkan Rachel dengan segala gesture dan sikapnya yang sangat natural tidak lebay. Awkwafina si Ellen-nya Asia ini tampil sangat mencuri perhatian. Moment menghibur dari dirinya selalu goal mengundang tawa. Dan jangan sampai lupakan subplot antara Astrid, saudaranya Nick dengan suaminya Michael Teo. Meskipun subplot mereka tampil minim, tapi dieksekusi dengan sangat matang dan kuat. Permainan emosional serta konflik diantara keduanya begitu kuat dan mendalam. Michelle Yeoh yang memerankan Eleanor juga sangat berhasil mengintimidasi Rachel dan penonton. Deretan pemain lainnya juga tak kalah menghibur dan memuaskan. 



Puncak konflik Eleanor dan Rachel ketika bermain Mahyong adalah salah satu adegan klimaks untuk film ini. Yang sedikit aku sayangkan sih adegan tersebut kurang dijelaskan detail korelasi antara permainan dengan adu argumen antara Eleanor dan Rachel. Tapi dialog keduanya begitu klimaks banget! Penggambaran orang Asia disini mayoritas menggambarkan orang Tiongkok saja, andaikan budaya orang Asia lainnya juga ditampilkan dalam film ini, aku sudah kasih nilai sempurna deh.
Overall, setelah dari kemarin dibombardir oleh sederet film Indonesia dan luar bergenre horror, kemunculan film CRAZY RICH ASIANS ini sangat direkomendasikan untuk ditonton di bioskop! Sebuah paket lengkap film drama-komedi Hollywood yang langka dan memuaskan. Can't wait for the sequel!


[9/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment