#Description:
Title: Layla Majnun (2021)
Casts: Acha Septriasa, Reza Rahadian, Baim Wong, Dian Nitami, Landung Simatupang, Uli Herdinansyah, Beby Tsabina, Natasha Rizky, Eriska Rein, August Melasz, Chantiq Schagerl, Cut Ashifa
Director: Monty Tiwa
Studio: Starvision Plus, Netflix
#Synopsis:
Layla Mashabi (Acha Septriasa) merupakan seorang guru di pondok pesantren khusus puteri di Semarang. Harapannya bisa menjadi dosen tamu di universitas yang ada di Azerbaijan, Turki kini menjadi kenyataan. Pihak kedutaan Indonesia yang ada disana memberikan kesempatan Layla untuk mengajar sastra Bahasa Indonesia kepada para mahasiswa disana. Kabar tersebut langsung ia terima dari temannya yaitu Ilham (Uli Herdinansyah) yang sudah lama menetap dan tinggal di Azerbaijan.
Namun kebahagiaan yang dirasakan Layla itu diganggu oleh kehadiran Ibnu (Baim Wong). Layla dijodohkan dengan Ibnu oleh sang Ibu (Dian Nitami) dan Pamannya, Ahmadi (Landung Simatupang). Alasan mereka menjodohkan Layla dengan Ibnu karena keluarga dari Layla sudah banyak berhutang budi kepada keluarga Ibnu. Untuk membalas jasa keluarga Ibnu, Paman Ahmadi bersedia menikahkan keponakannya dengan Ibnu. Selain itu, Ibnu juga memang sangat ingin mempunyai calon istri yang pintar dan mempunyai pendidikan yang bagus, agar citra dirinya sebagai calon walikota semakin kuat apabila menikah dengan wanita yang pintar.
Layla pun terpaksa mengiyakan lamaran dari Ibnu demi keluarganya. Namun, ia meminta syarat kepada Ibnu, sebelum melaksanakan pernikahan, Layla meminta izin pergi ke Azerbaijan selama dua minggu untuk menjadi dosen tamu disana. Ibnu pun setuju dan menunda rencana pernikahan mereka ke bulan berikutnya.
Setelah permasalahan dengan Ibnu sudah selesai, Layla bergegas pergi ke Azerbaijan. Setibanya disana, ia disambut dengan hangat oleh Ilham dan pihak kedutaan. Layla sendiri nantinya tinggal di sebuah apartemen milik kampus yang diperuntukkan khusus untuk dosen dan rektor. Selama menjadi dosen tamu, ia bertemu dengan seorang mahasiswa bernama Samir Asadzadeh (Reza Rahadian). Samir sendiri pernah tinggal di Indonesia selama beberapa bulan sehingga ia sedikit menguasai Bahasa Indonesia. Tanpa basa-basi, Samir langsung memberi tawaran pada Layla untuk berkeliling kota dan mengunjungi museum yang ada disana.
Kebersamaan yang terjalin diantara Layla dan Samir terasa semakin intens dan dekat. Hal itu membuat Ilham senang karena selama ini belum pernah melihat Layla jatuh cinta kepada orang lain. Perlahan tapi pasti, rasa nyaman muncul pada diri Layla. Bahkan disaat ia melamun, selalu terbayang akan sosok Samir. Keesokan harinya, Layla berusaha untuk menyibukkan diri dengan aktifitas sebagai dosen dan menghindari Samir. Namun, hal itu sia-sia tatkala Layla tersesat saat sedang berjalan-jalan ia kembali bertemu dengan Samir dan bahkan bertemu dengan orangtua dari Samir. Selain bertemu dengan ibu dari Samir, Layla juga bertemu dan berkenalan dengan Narmina (Beby Tsabina) sepupu dari Samir yang menolak untuk dijodohkan dengan pria yang tidak dicintainya.
Waktu terus berjalan dengan cepat. Ibnu yang sedang disibukkan di Indonesia dengan persiapan pernikahannya dibuat kesal lantaran Layla terlalu santai dalam menyambut pernikahan mereka. Ibnu terus menekan Layla untuk lebih peduli lagi karena ia nantinya akan menjadi walikota.
Keesokan harinya, Ilham meminta bantuan pada Layla dan Samir untuk menemaninya menemui keluarga kekasihnya di Desa Dermichi, pinggiran wilayah Azerbaijan. Ilham juga meminta tolong kepada mereka berdua untuk berpura-pura sebagai pasangan suami istri agar keluarga dari kekasihnya Ilham bisa percaya jika menikah dengan beda suku bangsa akan tetap bahagia. Rencana tersebut berhasil dan Ilham mendapat restu untuk menikah dengan kekasihnya. Namun, tak disangka pada malam harinya, Samir menyatakan perasaannya kepada Layla. Namun Layla hanya bisa terdiam dan tidak bisa berkata-kata. Hingga keesokan harinya, Samir sudah pergi meninggalkan Layla dan Ilham.
Ilham pun dibuat terkejut setelah mengetahui jika Layla sudah dijodohkan dengan orang lain di Semarang. Ilham tak percaya mengapa Layla merahasiakan hal itu padahal selama ini sahabatnya itu sangat tidak menyetujui tentang konsep perjodohan. Mereka pun lalu pulang ke Azerbaijan untuk menemui Samir.
Setibanya di Azerbaijan, Layla dikejutkan dengan kehadiran Ibnu yang sedang berada di wisma kedutaan. Melihat calon istrinya dan Samir mempunyai gelagat yang aneh, membuat Ibnu kesal. Ia mengancam Layla untuk tidak melanjutkan hubungannya dengan Samir dan memaksanya untuk segera pulang ke Semarang mengurus pernikahan mereka yang tinggal beberapa hari lagi. Mendengar Layla sudah mempunyai calon suami membuat Samir merasa sakit hati. Ia lalu pergi meninggalkan Layla dan juga keluarganya. Samir hanya bisa berjalan yang jauh untuk menghilangkan rasa sakit hatinya.
Layla pun akhirnya pulang ke Semarang bersama dengan Ibnu dan meninggalkan Samir. Setibanya di Semarang, Ibnu langsung mengadakan Konferensi Pers tentang pencalonan dirinya sebagai walikota. Layla hanya bisa terdiam dan terlihat menyesali tentang pilihannya menerima perjodohan itu. Akankah kisah cinta Layla dan Samir bisa berakhir bahagia?
#Review:
Starvision Plus akhirnya melepas film bioskop terbaru keduanya ke platform streaming Netflix dan batal tayang di bioskop karena Pandemi CoVid-19 yang masih meresahkan di Indonesia. Film terbarunya kali ini yaitu sebuah film drama romantis berjudul LAYLA MAJNUN (2021) arahan sutradara Monty Tiwa. Film ini merupakan adaptasi lepas dan terinspirasi dari buku puisi karya sastrawan asal Azerbaijan yakni Nizami Ganjavi. Film ini juga boleh dibilang sebagai ajang reuni bagi rumah produksi, sutradara dan dua pemain utamanya yaitu Reza Rahadian dan Acha Septriasa setelah kolaborasi pertama lewat film TEST PACK (2012).
Untuk segi cerita, film LAYLA MAJNUN (2021) ini sangat dipenuhi dengan dialog-dialog romantis dan puitis. Namun, sayang sang penulis naskah menurutku terlalu memelarkan cerita kisah cinta antara Layla dan juga Samir. Sudah setengah durasi film berjalan, aku begitu lelah dan selalu bertanya kapan ini akan segera berakhir. Konflik-konflik dan moment pedekate antara Layla dan Samir juga tidak membuatku terkesan. Apalagi disaat film memperlihatkan alasan sesungguhnya Samir menginginkan Layla ternyata sebuah janji antara fans dan penulis buku saja. Menurutku itu terlalu dipaksakan sekali. Andai sutradara dan penulis naskah lebih mengulik lagi kebersamaan Layla-Samir dan memperkuat chemistry mereka pasti jauh lebih reasonable ketimbang alasan diatas. Banyaknya karakter pendukung khususnya saat film berada di Azerbaijan ini juga terlalu mubazir karena tidak dieksplor dengan baik. Alhasil, penggunaan setting lokasi luar negeri dalam film ini juga berasa mubazir. Beberapa adegan tentang orang-orang yang bisa berbahasa Indonesia di Azerbaijan pun makin membuatku heran. Eksekusi akhir cerita cinta antara Layla dan Samir pun Monty lebih memilih bahagia ketimbang tragis. Andai film ini mengambil langkah yang tragis dan mengharukan mungkin aku akan jauh lebih suka, karena legenda Laila Majnun sendiri sepengetahuanku itu adalah kisah cinta yang tragis.
Terlepas dari keseluruhan ceritanya yang cukup membosankan, film LAYLA MAJNUN (2021) masih berhasil menghadirkan kualitas akting dari Acha Septriasa dan Reza Rahadian. Kapabilitas mereka sebagai aktor memang tak perlu diragukan lagi. Supporting character yang mencuri perhatian justru datang dari Natasha Rizky dan Eriska Rein. Mereka berdua jauh lebih menarik ketimbang apa yang terjadi di Azerbaijan.
Overall, meskipun agak bored, penampilan Reza Rahadian sebagai bule dan Acha Septriasa sebagai dosen disini menjadi penyelamat terbesar film ini.
[7/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment